(TOR)
PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR
BARISAN ANSOR SERBAGUNA
(BANSER)
SATKORYON KARANGBINANGUN
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan nikmat hidayah-
NYA sehingga sampai detik ini kita masih senantiasa di berikan kekuatan berkhidmah
di dalam organisasi Nahdlatul ‘Ulama khususnya Gerakan Pemuda Ansor yang
merupakan organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia dan Dunia.
Sholawat serta salam salam semoga terus terhaturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah memeberikan kita petunjuk sehingga kita masih
tergolong orang- orang yang iman dan islam ala Ahlus-sunnah Waljama‟ah An-
Nahdliyah.
TOR (Term Of Reference) ini sengaja di susun sebagai gambaran kegiatan
Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR) Banser SATKORYON KARANGBINANGUN
dan juga sebagai acuan bagi Pemateri/Narasumber dalam menyampaikan materi
pada kegiatan tersebut. Kami ucapkan banyak terima kasih kepada pemateri atas
kerjasama baiknya untuk mensukseskan kegiatan ini demi kemaslahatan organisasi
dan umum. Mohon maaf atas segala kehialafan dan kesalahan dalam penyusunan TOR
(Term Of Reference) ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Pemuda meimiliki peran yang sangat strategis dalam posisinya sebagai
pewaris atau penerus kepemimpinan sebuah bangsa. Karena itu fenomena “lost
generation” adalah momok menakutkan bagi keberlangsungan eksistensi sebuah
Bangsa. Maka menyiapkan pemuda menjadi calon-calon pemimpin dimasa depan
adalah tugas sejarah yang sangat penting dan harus menjadi kesadaran kolektif
semua pihak. Sementara itu ekses-ekses negative dari kamajuan peradaban
seperti hedonisme, materialisme, liberalisme, free sex, narkoba dan lain
sebagainya semakin rajin menggerus sendi-sendi kehidupan anak bangsa.
Globalisme semakin memperparah dampak negative dari hal-hal diatas.
Disamping itu budaya politik yang berorientasi pada perebutan kekuasaan dan
penguasaan asset-asset ekonomi dan berpola patron-klien menghasilkan generasi
instant lewat jalan pintas yang lebih mengejar status social dan tidak memiliki
kepekaan social budaya dan lingkungan hidup.
Atas nama kebebasan pula, ada sekelompok masyarakat yang menuntut
untuk diberikan hak mengekspresikan sensualitas dan sexualitas secara verbal,
sehingga menimbulkan reaksi yang berlebihan juga dari kaum agamawan. Karena
itu, kita merasakan ada kebutuhan mendasar untuk menempatkan reformasi
pada titik equilibriumnya, sehingga terjadi sinergi antara agama sebagai
landasan spiritual dan moral, kebutuhan untuk tetap bersatu dalam NKRI,
Pancasila dan UUD 1945 sebagai Dasar dan Konstitusi Negara, Demokrasi yang
berpijak pada penegakan hukum dan penghargaan terhadap hak asasi manusia
serta pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat-bukan
berorientasi pada pertumbuhan semata-mata. Dan, Pemuda sebagai calon
pemimpin bangsa harus dapat memahami hal-hal diatas dan memiliki semangat,
kreativitas, kecerdasan, dan kearifan untuk dapat menemukan identitas
Indonesia masa depan. Karena itu pendidikan kader calon pemimpin bangsa harus
sering dilakukan agar kapal besar bernama INDONESIA ini tidak tenggelam karena
tidak ada nakhoda yang dapat mengarahkan kapal pada arah yang benar.
Gerakan Pemuda Ansor (GP ANSOR) adalah organisasi kepemudaan
dibawah Nahdlatul Ulama (NU)-organisasi kemasyarakatan terbesar di
Indonesia-yang mempunyai anggota dan kepengurusan tersebar di seluruh
propinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Jumlahnya yang besar dan tersebar
merata serta ideology Ahlussunnah wal Jamaahnya yang sangat menghargai
pluralitas dan menolak Teokrasi menjadikan GP Ansor memiliki peran strategis
dalam kehidupan berbangsa dan Negara. Yaitu, sebagai penjaga persatuan dan
kesatuan bangsa, perekat antar etnis dan ummat beragama, sumber rekruitmen
kader pemimpin bangsa, dan juga dapat menjadi agen perubahan budaya
(cultural broker).
Gerakan Pemuda Ansor sebagai kader NU harus mempunyai jati diri
Pertama mampu membangun organisasi yang bersifat kepemudaan, keagamaan,
sosial kemasyarakatan dan organisasi kader paham ahlussunnah waljamaah
annahdliyah. Kedua mampu membangun kemandirian organisasi baik internal
Gerakan Pemuda Ansor dan Banser. Ketiga membangun rotasi kepemimpinan
secara dinamis dan terus menerus, dan Keempat membangun GP Ansor sebagai
pejuang Aswaja di masyarakat, kelima mampu ikut mengisi dan mempertahankan
keberadaan Pansasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
Namun demikian secara internal Gerakan Pemuda Ansor masih
menghadapi berbagai permasalahan seperti, organisasi belum tertata secara
optimal di seluruh tingkatan, pendataan anggota belum maksimal, rotasi
kepemimpinan yang belum berjalan rutin, aset organisasi kecil, hubungan antar
Banom yang lemah, variasi potensi yang heterogen, dan pemahaman pengertian
dan aplikasi politik yang masih sempit.
Salah satu langkah yang mendasar perlu segera dibenahi adalah
kaderisasi. Sistem kaderisasi di jajaran Gerakan Pemuda Ansor akan dilaksanakan
tertutup, terstruktur dan berjenjang. Materi pokok yang akan diberikan adalah
Ke-NU-an, Ke-Ansor-an, Aswaja, Ke-Indonesia-an, Analisis diri dan sosial,
budaya, ekonomi, politik, Managemen dan Kepemimpinan, serta Metoda
pengelolaan forum. Ditambah materi penunjang analisa sosial, budaya, politik
serta penugasan.
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sebagai tenaga inti GP Ansor memiliki
tanggung jawab yang besar dalam melakukan perannya sebagai kader penggerak,
pengemban dan pengaman program-program social kemasyarakatan baik yang
dilakukan GP Ansor maupun oleh Nahdlatul Ulama.
Jati diri sebagai sosok personil yang memiliki kualifikasi khusus harus
dapat ditunjukkan dalam setiap gerak dan langkahnya dalam melaksanakan
fungsi dan perannya dengan dedikasi yang tinggi, memiliki pola pikir realistis dan
matang, mampu menfasilitasi terwujudnya cita-cita GP Ansor dan kemaslakhatan
bagi masyarakat , Nusa dan Bangsa.
Peningkatan profesionalisme dan kemampuan ke-Banser-an yang
nantinya mampu menyiapkan kader-kader Banser yang handal dan profesional
harus melalui proses penataan kaderisasi yang matang dan terarah, sehingga
langkah Banser kedepan diharapkan mampu menghadapi berbagai perkembangan
dan tuntutan masyarakat yang penuh dengan dinamika dan perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. NAMA KEGIATAN
Nama Kegiatan ini adalah Pendidikan Latihan Dasar ( DIKLATSAR ) BARISAN ANSOR
SERBAGUNA 2021 SATKORYON KARANGBINANGUN.
B. TEMA KEGIATAN
Tema Kegiatan yang di angkat adalah “DISIPLIN BERORGANISASI KUNCI
MENJAGA NKRI”
D. LANDASAN KEGIATAN
1. Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PDPRT) Gerakan Pemuda
Ansor;
2. Peraturan Organisasi (PO) Gerakan Pemuda Ansor;
3. Program Kerja SATKORYON BANSER KARANGBINANGUN;
4. Keputusan Rapat Pengurus PAC GP Ansor Karangbinangun.
F. MATERI
1. Ke Aswaja an
2. Ke NU an
3. Ke Ansor an
4. Ke BANSER an
5. Wawasan Kebangsaan
6. First Aid
7. Tanggap Darurat Bencana
8. KAMTIBMAS dan LANTAS
9. Penggemblengan dan Pengisian
10. Caraka dan Baiat
G. PESERTA
1. Persyaratan peserta
a. Muslim
b. Sehat jasmani dan rohani
c. Foto copy KTP 2 Lembar
d. Delegasi PR GP. Ansor se Karangbinangun
e. Berusia minimal 20 tahun
f. Delegasi dari luar PAC. GP. Ansor Karangbinangun
2. Target peserta
Target peserta kegiatan ini adalah 50 peserta, dengan prosentase kuota
peserta ialah : 80% Delegasi dari PR GP Ansor Se-Karangbinangun dan 20%
Delegasi dari Luar.
H. MANUAL ACARA
JADWAL ACARA
DIKLATSAR BANSER 2021
SATKORYON KARANGBINANGUN
PANITIA PELAKSANA
DIKLATSAR BANSER 2021
SATKORYON KARANGBINANGUN
MENGETAHUI,
PIMPINAN ANAK CABANG
GP. ANSOR KARANGBINANGUN
KETUA SEKRETARIS