Oleh:
Hakkun Elmunsyah
PENGERTIAN BAHAN AJAR
Bahan ajar Adalah satu unit program belajar mengajar terkecil, yang secara rinci
menggariskan:
• Tujuan instruksional.
• Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar mengajar.
• Pokok-pokok yang akan dipelajari.
• Kedudukan dan fungsi bahan ajar dalam kesatuan program yang lebih luas.
• Peranan guru dalam proses belajar-mengajar.
• Alat dan sumber belajar yang dipergunakan.
• Kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati siswa secara berurutan.
• Lembaran kerja yang harus diisi oleh siswa.
• Program evaluasi yang akan dilaksanakan.
(Depdiknas, 2008:2)
JENIS BAHAN AJAR
1. Bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar
kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan
compact disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk,
film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti
CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia
pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based
learning materials).
Tujuan penyusunan bahan ajar
Perencanaan pengembangan
Penilaian Implementasi
Karakteristik untuk pengembangan bahan ajar
berdasarkan Depdiknas (2008:3) antara lain :
1. Self Instructional,
2. Self Contained,
3. Stand Alone
5. User Friendly
1. Self Instructional
SK
KD
MATERI POKOK
PETA KONSEP
INDIKATOR-INDIKATOR
INDIKATOR MATERI
• KELENGKAPAN MATERI
• PENALARAN & PEMBUKTIAN
• AKURASI
• PROBLEM SOLVING
• KOMUNIKASI
• KONEKSI
• GAMBAR/ILUSTRASI/RUMUS
• AKTIVITAS SISWA
• TUGAS/ALAT EVALUASI
Bahan ajar perlu dirancang dan dikembangkan dengan memperhatikan beberapa elemen diantaranya :
(Azhar Arsyad, 1997:87-90)
• Konsistensi
• Format
• Organisasi
• Daya tarik
• Bentuk dan ukuran huruf
• Ruang/spasi kosong
Konsistensi
• Gunakan bentuk dan huruf secara konsisten dari halaman ke
halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan beberapa
cetakan dengan bentuk dan huruf yang terlalu bervariasi.
• Gunakan jarak spasi konsisten. Jarak antara judul dengan baris
pertama, antara judul dengan teks utama. Jarak baris atau
spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapi.
• Gunakan tata letak dan pengetikan yang konsisten, baik pola
pengetikan maupun margin/batas-batas pengetikan.
Format
• Gunakan format kolom (tunggal atau multi) yang proporsional,
artinya menggunakan kolom sesuai dengan bentuk dan ukuran
kertas yang digunakan.
• Gunakan format kertas (vertikal/horisontal) yang tepat serta
harus memperhatikan tata letak dan format pengetikan.
• Gunakan tanda-tanda (icon) yang mudah ditangkap yang
bertujuan untuk menekankan pada hal-hal yang dianggap
penting atau khusus. Tanda dapat berupa gambar, cetak tebal,
cetak miring atau lainnya.
Organisasi
• Tampilan bagian yang menggambarkan cakupan materi yang akan
dibahas dalam bahan ajar.
• Organisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan dan susunan yang
sistematis, sehingga memudahkan peserta didik memahami
pembelajaran.
• Susun naskah, gambar, dan ilustarsi sedemikian rupa sehingga informasi
mudah dimengerti oleh peserta didik.
• Organisasikan antar bab, antar unit, dan antar paragraf dengan susunan
dan alur yang memudahkan peserta didik memahaminya.
• Organisasikan antara judul, sub judul, dan uraian yang mudah diikuti
oleh peserta didik.
Daya tarik
Daya tarik bahan ajar dapat ditempatkan di beberapa
bagian seperti:
• Bagian sampul depan dengan mengkombinasikan
warna, gambar/ilustrasi, bentuk dan ukuran huruf yang
sesuai.
• Bagian isi bahan ajar dengan menempatkan rangsangan-
rangsangan berupa gambar/ilustrasi, pencetakan huruf
tebal, miring, garis bawah atau warna.
• Tugas dan latihan yang dikemas sedemikian rupa.
Bentuk dan Ukuran Huruf
• Gunakan bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca sesuai
dengan karakteristik umum peserta didik.
• Gunakan perbandingan huruf yang proporsional antara judul,
sub judul, dan isi naskah.
• Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks, karena
dapat membuat proses membaca menjadi sulit.
Ruang/spasi kosong
• Gunakan spasi atau ruang kosong tanpa naskah atau gambar
untuk menambah kontras penampilan bahan ajar. Spasi
kosong dapat berfungsi untuk menambahkan catatan
penting dan memberikan kesempatan jeda kepada peserta
didik.
• Batas tepi (margin) harus disesuaikan.
• Spasi antar kolom, semakin lebar kolomnya, semakin luas
spasi diantaranya.
• Pergantian antar paragraf dan dimulai dengan huruf kapital.
• Pergantian antar bab atau bagian.
SISTEMATIKA PEMBUATAN (BAHAN AJAR)
A. PETA KONSEP
B. PENDAHULUAN
C. ISI POKOK BAHAN AJAR
D. TUGAS DAN LATIHAN
E. RANGKUMAN
F. EVALUASI
G. SENARAI
H. DAFTAR PUSTAKA
PETA KONSEP BAHAN AJAR
• Menyelidiki apa yang telah diketahui pelajar. belajar bermakna
membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dari pihak pelajar untuk menghubungkan
pengetahuan baru dengan konsep-konsep relevan yang telah mereka miliki..
• Mempelajari Cara Belajar. Peta konsep dari bahan ajar atau isi bab itu , akan
membuat pelajar berusaha untuk mengeluarkan konsep-konsep dari apa yang dibacanya,
meletakkan konsep yang paling inklusif pada puncak peta konsep yang dibuatnya.
• Mengungkapkan konsepsi salah. Peta konsep dapat pula mengungkapkan
konsepsi salah (misconception) yang terjadi pada pelajar
• Alat Evaluasi. Peta konsep disajikan untuk mengetahui sajian yang diberikan dan
alat-alat evaluasi yang digunakan guru yang dapat berupa tes obyektif atau tes esai.
Dahar (1989:129)
Kelebihan Peta Konsep bagi Guru
• Pemetaan konsep dapat menolong guru mengorganisir seperangkat
pengalaman belajar secara keseluruhan yang akan disajikan
• Pemetaan konsep merupakan cara terbaik menghadirkan materi pelajaran, hal
ini disebabkan peta konsep adalah alat belajar yang tidak menimbulkan efek
verbal bagi pelajar, karena pelajar dengan mudah melihat, membaca, dan
mengerti makna yang diberikan
• Pemetaan konsep menolong guru memilh aturan pengajaran berdasar-kan
kerangka kerja yang hierarki, hal ini mengingat banyak materi pelajaran yang
disajikan dalam urutan yang acak
• Peta konsep membantu guru meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengajaran.
Kelebihan Peta Konsep bagi Pelajar
• Pemetaan konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan proses
belajar yang bermakna, yang akan meningkatkan pemahaman pelajar dan daya
ingat belajarnya,
• Dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berfikir pelajar, yang pada
gilirannya akan menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada pelajar
• Mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik, yang akan
memudahkan belajar
• Dapat membantu pelajar melihat makna materi pelajaran secara lebih
komprehensif dalam setiap komponen konsep-konsep dan mengenali
miskonsepsi.
(Haris, 2005:18)
Contoh PETA KONSEP
Contoh PETA KONSEP
Contoh PETA KONSEP (3)
PENDAHULUAN
• PROLOG TOPIK (MATERI)
• KD YANG DIHARAPKAN
• INDIKATOR
• PRASYARAT SISWA
• MANFAAT MEMPELAJARI TOPIK TSB
ISI MATERI (TOPIK)
• KESESUAIAN ESSENSI MATERI DENGAN KD DAN INDIKATOR
• SESUAI DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN BERPIKIR
SISWA
• MEMBERI STIMULUS PENGALAMAN BELAJAR ASPEK
KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR
• PENGGUNAAN BAHASA YANG MUDAH DIPAHAMI
• MEMPERHATIKAN KONTEKS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
SISWA
KRITERIA TUGAS DAN LATIHAN