Anda di halaman 1dari 38

Konsep Bahan Ajar

Oleh:
Hakkun Elmunsyah
PENGERTIAN BAHAN AJAR
Bahan ajar Adalah satu unit program belajar mengajar terkecil, yang secara rinci
menggariskan:
• Tujuan instruksional.
• Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar mengajar.
• Pokok-pokok yang akan dipelajari.
• Kedudukan dan fungsi bahan ajar dalam kesatuan program yang lebih luas.
• Peranan guru dalam proses belajar-mengajar.
• Alat dan sumber belajar yang dipergunakan.
• Kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati siswa secara berurutan.
• Lembaran kerja yang harus diisi oleh siswa.
• Program evaluasi yang akan dilaksanakan.
(Depdiknas, 2008:2)
JENIS BAHAN AJAR
1. Bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar
kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan
compact disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk,
film.
4. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti
CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia
pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based
learning materials).
Tujuan penyusunan bahan ajar

1) Memperjelas dan mempermudah penyajian.


2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik
peserta belajar maupun guru/ instruktur.
3) Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti untuk
meningkatkan motivasi dan gairah belajar.
4) Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau
mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
(Depdiknas, 2008:5)
Manfaat bagi guru
1. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa,
2. Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk
diperoleh,
3. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai
referensi,
4. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis
bahan ajar,
5. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan
siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
6. Menambah angka kredit ataupun dikumpulkan menjadi buku dan
diterbitkan.
Manfaat bagi Siswa
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi
ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap
kompetensi yang harus dikuasainya
SIKLUS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Perencanaan pengembangan

Penilaian Implementasi
Karakteristik untuk pengembangan bahan ajar
berdasarkan Depdiknas (2008:3) antara lain :

1. Self Instructional,

2. Self Contained,

3. Stand Alone

4. Adaptive, bahan ajar

5. User Friendly
1. Self Instructional

• Melalui bahan ajar tersebut peserta didik mampu membelajarkan


diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi
karakter self instructional, maka dalam bahan ajar harus;
• berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas;
• berisi materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit
kecil/spesifik sehingga memudahkan belajar secara tuntas;
• menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan
pemaparan materi pembelajaran
• menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti dan komunikatif.
• terdapat rangkuman materi
• terdapat instrumen penilaian
• terdapat umpan balik atas penilaian
• tersedia informasi tentang referensi yang
mendukung materi pembelajaran
dimaksud.
2. Self Contained

Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi dasar


atau sub kompetensi dasar yang dipelajari terdapat di dalam
satu bahan ajar secara utuh.
Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan untuk
mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi
dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh.
3. Stand Alone (berdiri sendiri),

• Bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada media


lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media
pembelajaran lain.
4. Adaptive

• Bahan ajar hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi


terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, artinya dapat
menyesuaikan dengan perkembangan iptek.

• Dengan memperhatikan percepatan perkembangan ilmu dan


teknologi pengembangan bahan ajar multimedia hendaknya
tetap “up to date”.
5. User Friendly

• Bahan ajar hendaknya bersahabat dengan pemakainya. Setiap


instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat
membantu, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon,
mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang
sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang
umum.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN BAHAN AJAR

SK

KD

MATERI POKOK

PETA KONSEP

INDIKATOR-INDIKATOR
INDIKATOR MATERI
• KELENGKAPAN MATERI
• PENALARAN & PEMBUKTIAN
• AKURASI
• PROBLEM SOLVING
• KOMUNIKASI
• KONEKSI
• GAMBAR/ILUSTRASI/RUMUS
• AKTIVITAS SISWA
• TUGAS/ALAT EVALUASI
Bahan ajar perlu dirancang dan dikembangkan dengan memperhatikan beberapa elemen diantaranya :
(Azhar Arsyad, 1997:87-90)

• Konsistensi
• Format
• Organisasi
• Daya tarik
• Bentuk dan ukuran huruf
• Ruang/spasi kosong
Konsistensi
• Gunakan bentuk dan huruf secara konsisten dari halaman ke
halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan beberapa
cetakan dengan bentuk dan huruf yang terlalu bervariasi.
• Gunakan jarak spasi konsisten. Jarak antara judul dengan baris
pertama, antara judul dengan teks utama. Jarak baris atau
spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapi.
• Gunakan tata letak dan pengetikan yang konsisten, baik pola
pengetikan maupun margin/batas-batas pengetikan.
Format
• Gunakan format kolom (tunggal atau multi) yang proporsional,
artinya menggunakan kolom sesuai dengan bentuk dan ukuran
kertas yang digunakan.
• Gunakan format kertas (vertikal/horisontal) yang tepat serta
harus memperhatikan tata letak dan format pengetikan.
• Gunakan tanda-tanda (icon) yang mudah ditangkap yang
bertujuan untuk menekankan pada hal-hal yang dianggap
penting atau khusus. Tanda dapat berupa gambar, cetak tebal,
cetak miring atau lainnya.
Organisasi
• Tampilan bagian yang menggambarkan cakupan materi yang akan
dibahas dalam bahan ajar.
• Organisasikan isi materi pembelajaran dengan urutan dan susunan yang
sistematis, sehingga memudahkan peserta didik memahami
pembelajaran.
• Susun naskah, gambar, dan ilustarsi sedemikian rupa sehingga informasi
mudah dimengerti oleh peserta didik.
• Organisasikan antar bab, antar unit, dan antar paragraf dengan susunan
dan alur yang memudahkan peserta didik memahaminya.
• Organisasikan antara judul, sub judul, dan uraian yang mudah diikuti
oleh peserta didik.
Daya tarik
Daya tarik bahan ajar dapat ditempatkan di beberapa
bagian seperti:
• Bagian sampul depan dengan mengkombinasikan
warna, gambar/ilustrasi, bentuk dan ukuran huruf yang
sesuai.
• Bagian isi bahan ajar dengan menempatkan rangsangan-
rangsangan berupa gambar/ilustrasi, pencetakan huruf
tebal, miring, garis bawah atau warna.
• Tugas dan latihan yang dikemas sedemikian rupa.
Bentuk dan Ukuran Huruf
• Gunakan bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca sesuai
dengan karakteristik umum peserta didik.
• Gunakan perbandingan huruf yang proporsional antara judul,
sub judul, dan isi naskah.
• Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks, karena
dapat membuat proses membaca menjadi sulit.
Ruang/spasi kosong
• Gunakan spasi atau ruang kosong tanpa naskah atau gambar
untuk menambah kontras penampilan bahan ajar. Spasi
kosong dapat berfungsi untuk menambahkan catatan
penting dan memberikan kesempatan jeda kepada peserta
didik.
• Batas tepi (margin) harus disesuaikan.
• Spasi antar kolom, semakin lebar kolomnya, semakin luas
spasi diantaranya.
• Pergantian antar paragraf dan dimulai dengan huruf kapital.
• Pergantian antar bab atau bagian.
SISTEMATIKA PEMBUATAN (BAHAN AJAR)

A. PETA KONSEP
B. PENDAHULUAN
C. ISI POKOK BAHAN AJAR
D. TUGAS DAN LATIHAN
E. RANGKUMAN
F. EVALUASI
G. SENARAI
H. DAFTAR PUSTAKA
PETA KONSEP BAHAN AJAR
• Menyelidiki apa yang telah diketahui pelajar. belajar bermakna
membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dari pihak pelajar untuk menghubungkan
pengetahuan baru dengan konsep-konsep relevan yang telah mereka miliki..
• Mempelajari Cara Belajar. Peta konsep dari bahan ajar atau isi bab itu , akan
membuat pelajar berusaha untuk mengeluarkan konsep-konsep dari apa yang dibacanya,
meletakkan konsep yang paling inklusif pada puncak peta konsep yang dibuatnya.
• Mengungkapkan konsepsi salah. Peta konsep dapat pula mengungkapkan
konsepsi salah (misconception) yang terjadi pada pelajar
• Alat Evaluasi. Peta konsep disajikan untuk mengetahui sajian yang diberikan dan
alat-alat evaluasi yang digunakan guru yang dapat berupa tes obyektif atau tes esai.

Dahar (1989:129)
Kelebihan Peta Konsep bagi Guru
• Pemetaan konsep dapat menolong guru mengorganisir seperangkat
pengalaman belajar secara keseluruhan yang akan disajikan
• Pemetaan konsep merupakan cara terbaik menghadirkan materi pelajaran, hal
ini disebabkan peta konsep adalah alat belajar yang tidak menimbulkan efek
verbal bagi pelajar, karena pelajar dengan mudah melihat, membaca, dan
mengerti makna yang diberikan
• Pemetaan konsep menolong guru memilh aturan pengajaran berdasar-kan
kerangka kerja yang hierarki, hal ini mengingat banyak materi pelajaran yang
disajikan dalam urutan yang acak
• Peta konsep membantu guru meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengajaran.
Kelebihan Peta Konsep bagi Pelajar
• Pemetaan konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan proses
belajar yang bermakna, yang akan meningkatkan pemahaman pelajar dan daya
ingat belajarnya,
• Dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berfikir pelajar, yang pada
gilirannya akan menimbulkan sikap kemandirian belajar yang lebih pada pelajar
•  Mengembangkan struktur kognitif yang terintegrasi dengan baik, yang akan
memudahkan belajar
• Dapat membantu pelajar melihat makna materi pelajaran secara lebih
komprehensif dalam setiap komponen konsep-konsep dan mengenali
miskonsepsi.

(Haris, 2005:18)
Contoh PETA KONSEP
Contoh PETA KONSEP
Contoh PETA KONSEP (3)
PENDAHULUAN
• PROLOG TOPIK (MATERI)
• KD YANG DIHARAPKAN
• INDIKATOR
• PRASYARAT SISWA
• MANFAAT MEMPELAJARI TOPIK TSB
ISI MATERI (TOPIK)
• KESESUAIAN ESSENSI MATERI DENGAN KD DAN INDIKATOR
• SESUAI DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN BERPIKIR
SISWA
• MEMBERI STIMULUS PENGALAMAN BELAJAR ASPEK
KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR
• PENGGUNAAN BAHASA YANG MUDAH DIPAHAMI
• MEMPERHATIKAN KONTEKS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
SISWA
KRITERIA TUGAS DAN LATIHAN

• SOAL KATEGORI A (WAJIB DIKERJAKAN SEMUA SISWA


UNTUK KETERCAPAIAN KKM/SKBM)
• SOAL KATEGORI B (HANYA DIKERJAKAN OLEH SISWA
YANG MASIH PUNYA KELEBIHAN WAKTU SETELAH
SELESAI MENGERJAKAN SOAL TIPE A)
• SOAL KATEGORI C (HANYA DIKERJAKAN OLEH SISWA
YANG MASIH PUNYA KELEBIHAN WAKTU SETELAH
SELESAI MENGERJAKAN SOAL TIPE A DAN B)
RANGKUMAN

• IDE POKOK DARI TOPIK (MATERI) DISAJIKAN


SECARA RINGKAS, TERSTRUKTUR, MUDAH,
DIPAHAMI DAN MUDAH DIINGAT
EVALUASI
• UNTUK MENGUKUR SEBERAPA JAUH TINGKAT KETERCAPAIAN
INDIKATOR DAN KOMPETENSI DASAR
SENARAI
• PENJELASAN KATA-KATA KUNCI DARI TOPIK (MATERI)
KESIMPULAN BAHAN AJAR
• Dalam bahan ajar terdapat beberapa komponen yaitu petunjuk
penggunaan bahan ajar, kegiatan pembelajaran, lembar kegiatan
peserta didik, dan evaluasi. Fungsi dan peran bahan ajar tersebut
perlu didukung oleh aturan dalam penyusunan bahan ajar .
• Bahan ajar merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi
materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang
dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya
Selamat Berkarya
Membuat Bahan Ajar

Anda mungkin juga menyukai