Anda di halaman 1dari 6

IKRAR SANTRI INDONESIA

Kami Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia berikrar:

1. Berpegang teguh pada aqidah, ajaran, nilai dan tradisi Islam

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.

2. Bertanah air satu tanah air Indonesia, berideologi negara satu

ideologi Pancasila, berkonstitusi satu Undang Undang Dasar

Republik Indonesia tahun 1945, berkebudayaan satu

kebudayaan Bhineka Tunggal Ika.

3. Selalu bersedia dan siap siaga, menyerahkan jiwa dan raga,

membela tanah air dan bangsa Indonesia, mempertahankan

persatuan dan kesatuan nasional serta mewujudkan perdamaian

abadi.

4. Ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional, mewujudkan

kesejahteraan lahir dan batin, untuk seluruh rakyat Indonesia

yang berkeadilan sosial.

5. Pantang menyerah dan putus asa, serta akan berdiri di depan,

melawan semua pihak yang ideologinya bertentangan dengan

semangat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dan


Resoloesi Jihad Nahdlatoel Oelama serta merongrong

Pancasila.
TATA URUTAN UPACARA BENDERA

Upacara Peringatan Hari Santri Nasional Pondok Pesantren Al Ashriyyah

Nurul Iman Sumpiuh, Ahad 22 Oktober tahun 2023 Siap Dimulai.

1. Masing-masing pemimpin barisan menyiapkan barisannya.

2. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara, dan langsung mengambil


alih komando.

3. Penghormatan peserta upacara kepada pemimpin upara dipimpin oleh


pemimpin barisan yang paling kanan dan dilanjutkan dengan laporan.

4. Pembina upacara memasuki lapangan upacara.

5. Penghormatan peserta upacara kepada pembina upacara dipimpinoleh


pemimpin upacara.

6. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara


bendera dalam rangka Hari Santri Nasional tgl 22 Oktober Tahun 2023

siap dimulai.

7. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu Kebangsaan Indonesia


Raya.

8. Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara.

9. Pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

10. Pembacaan Ikrar santri dan diikuti ulang oleh seluruh peserta upacara.

11. Pembacaan teks Pancasila, ditirukan oleh seluruh peserta upacara.

12. Amanat pembina upacara, pasukan diistirahatkan.

13. Menyanyikan lagu Mars Syubbanul Wathan (Yaa Lal Wathan) dan Lagu
Hari Santri

14. Pembacaan doa.

15. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upcara bahwa upcara telah
selesai dilaksanakan.

16. Penghormatan kepada pembina upacara dimpimpin oleh pemimpinupacara.


17. Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara.

18. Pengumuman-pengumuman.

19. Upacara selesai, pasukan dibubarkan.


TEKS RESOLUSI JIHAD NU

Sebagaimana pernah dimuat di harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta, edisi No. 26

tahun ke-I, Jumat Legi, 26 Oktober 1945:

Toentoetan Nahdlatoel Oelama kepada Pemerintah Repoeblik Soepaya mengambil

tindakan jang sepadan

Resoloesi wakil-wakil daerah Nahdlatoel Oelama Seloeroeh Djawa-Madoera

Bismillahirrochmanir Rochim

Resoloesi :

Rapat besar wakil-wakil daerah (Konsoel2) Perhimpoenan Nahdlatoel Oelama

seloeroeh Djawa-Madoera pada tanggal 21-22 October 1945 di Soerabaja.

Mendengar :

Bahwa di tiap-tiap Daerah di seloeroeh Djawa-Madoera ternjata betapa besarnja

hasrat Oemmat Islam dan „Alim Oelama di tempatnja masing-masing oentoek

mempertahankan dan menegakkan AGAMA, KEDAOELATAN NEGARA REPOEBLIK

INDONESIA MERDEKA.

Menimbang :

A. Bahwa oentoek mempertahankan dan menegakkan Negara RepoeblikIndonesia

menurut hoekoem Agama Islam, termasoek sebagai satoekewadjiban bagi tiap2

orang Islam.

B. Bahwa di Indonesia ini warga negaranja adalah sebagian besar terdiridari

Oemmat Islam.
Mengingat:

1. Bahwa oleh fihak Belanda (NICA) dan Djepang jang datang dan beradadi

sini telah banjak sekali didjalankan kedjahatan dan kekedjaman jang

menganggoe ketentraman oemoem.

2. Bahwa semoea jang dilakoekan oleh mereka itu dengan

maksoedmelanggar kedaoelatan Negara Repoeblik Indonesia dan Agama,

daningin kembali mendjadjah di sini maka beberapa tempat telah

terdjadipertempoeran jang mengorbankan beberapa banjak djiwa

manoesia.

3. Bahwa pertempoeran2 itu sebagian besar telah dilakoekan olehOemmat

Islam jang merasa wadjib menoeroet hoekoem Agamanjaoentoek

mempertahankan Kemerdekaan Negara dan Agamanja.

4. Bahwa di dalam menghadapai sekalian kedjadian2 itoe perloemendapat

perintah dan toentoenan jang njata dari PemerintahRepoeblik Indonesia

jang sesoeai dengan kedjadian terseboet

Memoetoeskan :

1. Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Repoeblik

Indonesiasoepaja menentoekan soeatoe sikap dan tindakan jang

njata sertasepadan terhadap oesaha2 jang akan membahajakan


Kemerdekaandan Agama dan Negara Indonesia teroetama terhadap

fihak Belandadan kaki tangannja.

2. Seoapaja memerintahkan melandjoetkan perdjoeangan bersifat

“sabilillah” oentoek tegaknja Negara Repoeblik Indonesia Merdeka dan

Agama Islam.

Soerabaja, 22 Oktober 1945

NAHDLATOEL OELAMA

Anda mungkin juga menyukai