Anda di halaman 1dari 8

SALINAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM


NOMOR 751 TAHUN 2021

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN SOAL HOTS PADA MADRASAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengukur keberhasilan


proses pembelajaran dan tingkat pencapaian
standar kompetensi lulusan peserta didik
madrasah perlu dilakukan penilaian hasil belajar
oleh setiap satuan pendidikan madrasah;
b. bahwa dalam rangka menjamin standard kualitas
soal tes hasil belajar pada madrasah perlu
diadakan pembekalan pengetahuan dan
keterampilan teknis menyusun kisi-kisi dan soal
HOTS bagi penyusun soal ujian pada setiap
madrasah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Penyusunan
Soal HOTS pada Madrasah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301;)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5105)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);
5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agama;
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013
Tentang Penyelenggaraan Madrasah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Agama Nomor 66 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Madrasah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
13. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama;
14. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum pada Madrasah;
15. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 183 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab di Madrasah;
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Nomor 5161 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil
Belajar pada Madrasah Ibtidaiyah;
17. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Nomor 5162 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil
Belajar pada Madrasah Tsanawiyah;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Nomor 3751 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil
Belajar pada Madrasah Aliyah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN


ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PENYELENGGARAAN BIMBINGAN TEKNIS
PENYUSUNAN SOAL HOTS PADA MADRASAH

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan


Bimbingan Teknis Penyusunan Soal HOTS pada
Madrasah sebagaimana tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.

KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM


KESATU sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
bimbingan teknis penyusunan soal HOTS pada
madrasah tahun 2020;

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Februari 2021

DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM,Januari 2013

TTD

MUHAMMAD ALI RAMDHANI


A.n. DIREKTUdiknmbzjgR JENDERAL
DIREKTUR PENDIDIKAN MADRAS
Lampiran
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Nomor 751 Tahun 2021
Tentang
Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Penyusunan Soal HOTS
pada Madrasah

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN SOAL HOTS PADA MADRASAH

I. PENDAHULUAN
Pengelolaan kegiatan pembelajaran di madrasah meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil pembelajaran. Rangkaian
kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang bersifat komprehensif dan
kausatif. Pengelolaan kegiatan pembelajaran yang baik akan berdampak
pada kualitas hasil belajar yang pada akhirnya berdampak juga pada
peningkatan kualitas lulusan.
Penilaian pembelajaran adalah proses pengumpulan dan pengolahan
data/informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
terhadap Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditetapkan.
Penilaian pembelajaran meliputi penilaian proses dan hasil belajar.
Penilaian hasil belajar dapat dilakukan oleh pendidik dalam bentuk
Penilaian Harian (PH), penilaian oleh satuan pendidikan dalam bentuk
penilaian akhir semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT) dan Ujian
Madrasah (UM).
Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui keberhasilan proses
pembelajaran dan mengukur pencapaian kompetensi peserta didik dalam
aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan. Oleh karena itu
guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam membuat alat
evaluasi yang tepat sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai
oleh peserta didik, baik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan maupun
aspek keterampilan. Agar guru madrasah memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang baik dan memadai dalam membuat soal tes penilaian
hasil belajar sesuai dengan tuntutan pembelajaran abad 21 dengan
membiasakan anak berfikir tingkat tinggi, maka perlu diadakan bimbingan
teknis penyusunan soal HOTS (higher order thinking skills) bagi guru
madrasah. Terkait hal tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
menyusun petunjuk teknis penyelenggaraan bimbingan teknis penyusunan
soal HOTS pada madrasah dan Petunjuk Teknis penyusunan soal HOTS di
madrasah, sebagai pedoman bagi pengelola pembelajaran di madrasah dan
pemangku kepentingan lainnya dalam menyelenggarakan kegiatan
dimaksud.

II. TUJUAN
Kegiatan bimbingan teknis penyusunan soal HOTS ini bertujuan
untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan teknis bagi guru
madrasah dalam menyusun kisi-kisi dan soal HOTS, sehingga guru dapat
membuat alat evaluasi yang tepat untuk melakukan penilaian
pembelajaran di madrasah.

Petunjuk Teknis Bimtek Penyusunan Soal HOTS | 1


III. SASARAN
Sasaran kegiatan bimbingan teknis ini adalah guru kelas dan/atau guru
pengampu mata pelajaran pada jenjang MI, MTs dan MA/MAK.

IV. DASAR HUKUM


Landasan hukum kegiatan bimbingan teknis ini adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301;)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5157);
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Madrasah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 66 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Madrasah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Agama;
12. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun
2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum di Madrasah;

13. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 183 Tahun


2019 tentang Kurikulum Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

Petunjuk Teknis Bimtek Penyusunan Soal HOTS | 2


Bahasa Arab di Madrasah;

14. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5161 Tahun


2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Ibtidaiyah;

15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun


2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah;

16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3751 Tahun


2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah;

17. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5161 Tahun


2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Ibtidaiyah;
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun
2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Tsanawiyah;
19. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 3751 Tahun
2018 tentang Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah;

V. HASIL YANG DIHARAPKAN


Setelah mengikuti bimbingan teknis ini diharapkan peserta:
1. Memahami konsep penilaian hasil belajar;
2. Memahami karakteristik soal HOTS;
3. Terampil menyusun kisi-kisi soal HOTS, dan
4. Terampil menyusun soal HOTS untuk penilaian hasil belajar.

VI. MATERI BIMTEK


Materi Bimbingan Teknis Penyusunan Soal HOTS sebagai berikut:
No Materi Alokasi Waktu

Teori Praktik

1 Kebijakan Kementerian Agama dalam sistem 2


penyelenggaraan penilaian hasil belajar
2 Kebijakan Kementerian Agama tentang Penilaian 2
Autentik dan HOTS pada Madrasah
3 Petunjuk teknis penilaian hasil belajar pada 2
madrasah
4 Konsep dan karakteristik soal HOTS dalam 2
penilaian
5 Menyusun Kisi-kisi Soal Esensial dan HOTS 2 4
6 Menyusun Naskah Soal HOTS 2 6
7 Presentasi hasil 8
8 Pre dan post test 2
9 Rencana Tindak lanjut Desiminasi
Jumlah 12 20
Jumlah Total 12+20 = 32 JP

Petunjuk Teknis Bimtek Penyusunan Soal HOTS | 3


VII. PEMATERI
A. Pemateri Bimtek Tingkat Provinsi adalah:
1. Instruktur nasional yang telah mendapat pelatihan dari pusat
(materi substansi).
B. Pemateri Bimtek Tingkat Kabupaten/Kota adalah:
1. Instruktur Nasional yang telah mendapat pelatihan dari pusat
(materi substansi)
2. Instruktur Provinsi yang telah mendapat pelatihan dari pusat
(materi substansi)

VIII. PESERTA
1. Peserta Bimtek tingkat provinsi adalah guru kelas dan/atau guru
pengampu mata pelajaran pada jenjang MI, MTs dan MA perwakilan
dari kab/kota yang memiliki kemampuan mendesiminasikan kepada
guru pada madrasah lain.
2. Peserta Bimtek tingkat kab/kota adalah guru kelas dan/atau guru
pengampu mata pelajaran pada jenjang MI, MTs dan MA perwakilan
dari madrasah kab/kota setempat yang memiliki kemampuan
mendesiminasikan kepada guru lainnya.

IX. WAKTU, TEKNIK DAN TEMPAT


Pengaturan waktu dan tempat kegiatan diatur oleh panitia tingkat
provinsi dan/atau kabupaten/kota sesuai kondisi dan kesiapan masing-
masing. Teknik kegiatan dapat secara daring (dalam jaringan) jarak jauh,
luring (luar jaringan) tatap muka, atau blended (campuran daring dan
luring) disesuaikan kemampuan anggaran yang tersedia dan kondisi
pandemi masing-masing wilayah.

X. ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya kegiatan Bimtek ini bersumber dari DIPA Kanwil
Kementerian Agama Provinsi, DIPA Kementerian Agama Kabupaten/Kota
dan/atau sumber lain yang sah.
Model pembiayaan dapat dibatasi pada sektor-sektor pembiayaan
yang penting, dan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

XI. PELAPORAN
Panitia kegiatan bimtek melaporakan hasil kegiatan secara berjenjang.
Panitia tingkat Kabupaten/Kota membuat laporan kepada Kanwil Kemenag
Provinsi dan Panitia Kanwil Kemenag Provinsi membuat laporan kepada
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat KSKK Madrasah.

Petunjuk Teknis Bimtek Penyusunan Soal HOTS | 4


XII. PENUTUP
Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan bagi seluruh pemangku
kepentingan (stakeholders) dalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan
teknis penyusunan soal HOTS pada madrasah baik tingkat provinsi dan
kabupaten/kota, agar berjalan secara efektif dan efisien.

DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM,

TTD

MUHAMMAD ALI RAMDHANI

Petunjuk Teknis Bimtek Penyusunan Soal HOTS | 5

Anda mungkin juga menyukai