Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM TAHUNAN PENGAWAS

SEKOLAH TAHUN 2019


Posted on 27 Jul 2019 by pascaldaddy512

Pengawas sekolah memiliki tugas pokok untuk melakukan pengawasan akademik dan manajerial
pada satuan pendidikan. Pengawas sekolah mempunyai kewajiban untuk:

(1) menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, melaksanakan evaluasi


hasil pelaksanaan program pengawasan, serta membimbing dan melatih profesional guru;

(2) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara


berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

(3) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, nilai agama, dan etika; serta

(4) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengawas Sekolah bertanggung jawab melaksanakan tugas pokok dan kewajiban sesuai dengan
yang dibebankan kepadanya. Berdasarkan tanggung jawabnya, Pengawas Sekolah memiliki
kedudukan strategis dalam penjaminan mutu pendidikan. Dalam menjalankan tugas pokok yang
menjadi tanggung jawab dan wewenangnya, Pengawas Sekolah perlu melakukan tahapan-
tahapan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan program pengawasan,
evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, serta pembimbingan dan pelatihan profesional
guru dan/atau kepala sekolah.

Penyusunan program pengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun program
pengawasan akademik dan manajerial, program pembinaan guru dan/atau kepala sekolah,
program pemantauan pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan dan program penilaian kinerja
guru dan/atau kepala sekolah, serta program pembimbingan dan pelatihan profesional guru
dan/atau kepala sekolah.

Dalam menyusun program pengawasan, pengawas sekolah berkewajiban memberikan penjelasan


dari pertanyaan berikut.

What : Apa tujuan dan sasaran pengawasan?

Who : Siapa yang terlibat dalam pengawasan?

When : Kapan pengawasan dilakukan?

Where : Di mana pengawasan dilakukan?

Why : Mengapa pengawasan dilakukan?


How : Bagaimana pengawasan dilakukan?

Program pengawasan harus “SMARTER” sehingga program pengawasan itu berisi program
yang spesifik, dapat diukur ketercapaiannya, sesuai dengan kondisi sekolah binaan, tidak
mengada-ada, jelas waktu pelaksanaannya, dapat dinilai secara objektif, dan dapat ditinjau ulang
sesuai dengan kebutuhan berbagai kondisi di sekolah, atau dalam panduan kerja ini disebut
SMARTER.

SMARTER:

1. Specific and motivated, artinya pokok masalah yang dijadikan program dalam
penyusunan program kerja bersifat spesifik, jelas dan terfokus pada pencapaian tujuan.
Program kerja yang disusun mampu memotivasi pihak yang terlibat untuk
melaksanakannya.
2. Measureable, artinya program dan kegiatan yang dipilih dapat diukur pencapaiannya.
Indikator pencapaian atau keberhasilan sebaiknya bersifat kuantitatif dan/atau dapat
diamati.
3. Achieveable, artinya program dan kegiatan dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi di sekolah.
4. Realistics, artinya program dan kegiatan yang dipilih sesuai dengan realistis, tidak
mengada-ada, dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah dalam pencapaian
hasilnya.
5. Time bound, artinya target waktu pencapaian jelas dalam setiap langkah.
6. Evaluated, artinya program dan kegiatan yang dipilih dapat dinilai secara objektif.
7. Reviewed, artinya program dan kegiatan yang dipilih dapat ditinjau ulang dan disesuaikan
dengan kebutuhan berbagai kondisi di sekolah.

Selanjutnya, yang dilakukan dalam penyusunan program pengawasan kegiatan adalah menyusun
dan memiliki program pengawasan tahunan sekolah binaan yang terdiri atas enam aspek, yaitu:
identitas, pendahuluan, evaluasi hasil pelaksanaan program kegiatan pengawasan tahun
sebelumnya, program tahunan pengawasan sekolah, program semester pengawasan sekolah,
rencana pengawasan akademik (RPA) dan rencana pengawasan manajerial (RPM), penutup, dan
lampiran. Adapun sistematika dan petunjuk teknis penyusunan program pengawasan adalah
sebagai berikut:

1. Sistematika Program Pengawasan

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI,

DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Landasan Hukum
3. Visi, Misi, dan Tujuan Pengawasan
4. Sasaran dan Strategi Pengawasan
5. Alur Kegiatan Pengawasan
6. Ruang Lingkup Pengawasan
7. Tujuan dan Manfaat Program Pengawasan

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN PENGAWASAN


TAHUN SEBELUMNYA

1. Identifikasi Hasil Pengawasan (tahun sebelumnya)


2. Analisis Hasil Pengawasan (tahun sebelumnya)
3. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan sebagai Acuan dalam Penyusunan Program
Pengawasan

BAB III PROGRAM TAHUNAN PENGAWASAN SEKOLAH

1. Program Pembinaan Guru dan/atau Kepala Sekolah


2. Program Pemantauan Pelaksanaan SNP
3. Program Penilaian Kinerja Guru dan/atau Kepala Sekolah
4. Program Pembimbingan dan Pelatihan Profesional Guru dan/atau Kepala Sekolah*)

BAB IV PROGRAM SEMESTER PENGAWASAN SEKOLAH

1. Program Semester (Januari sampai dengan Juni)


2. Program Semester (Juli sampai dengan Desember)

BAB V RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA) DAN RENCANA PENGAWASAN


MANAJERIAL (RPM)

1. Rencana Pengawasan Akademik (RPA)


2. Rencana Pengawasan Manajerial (RPM)

BAB VI PENUTUP

LAMPIRAN
PROGRAM TAHUNAN PENGAWAS
10:14 PM URAY ISKANDAR 2 Comments

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab

dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan

akademik dan manajerial pada satuan pendidikan

Ditinjau dari ilmu manajemen, tugas pengawas sekolah adalah melaksanakan pengawasan

terhadap penyelenggaraan sekolah negeri maupun swasta. Sedangkan “pengawas” adalah dari

fungsi manajemen yang selengkapnya adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

pengawasan, penilaian. Setiap kegiatan yang akan dilakukan, terutama kegiatan yang memiliki

cakupan yang cukup besar, harus dimulai dengan kegiatan awal yang berupa penyusunan

program, demikian juga kegiatan yang akan dilaksnaakan oleh pengawas sekolah, wajib disusun

program yang jelas, rinci, dan mampu dilaksanakan baik secara kelompok maupun perorangan.

Kegiatan pengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun program

pengawasan, melaksanakan program pengawasan, evaluasi hasil pelaksanaan program, dan

melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru

Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan

manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan

pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, penilaian,


pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan,

dan pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus

B. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional

Pendidikan

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 tahun

2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional

Pendidikan

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 35 Tahun 2010 tentang Juknis PKPS

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengawas

Sekolah

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 27 Tahun 2010, tentang Program Induksi Guru

Pemula

9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Tupoksi Pengawas Sekolah / Madrasah

10. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 16 tentang Jabatan

Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.

11. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi

Kepegawaian Negara Nomor: 0322/0/1996, Nomor: 38 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Jabatan

Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya.


12. Keputusan Bersama Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Barat dan Kepala Kantor

Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Barat Nomor 420/604/103.04/2009 dan

Nomor KW.13.4/4/PP.00/0812/2009 tentang Kepengawasan Bersama Pada Satuan Pendidikan

Sekolah/Madrasah di Wilayah Kabupaten / Kota Se-Kalimantan Barat

C. TUJUAN DAN SASARAN PENGAWASAN

1. Tujuan Program

Program kerja pengawas sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas .tahun pelajaran

2012/2013 ini bertujuan :

a. Sebagai acuan kerja bagi pengawas sekolah untuk melaksanakan penilaian, pembinaan, dan

pengawasan pada sekolah-sekolah binaan;

b. Menentukan skala prioritas program;

c. Sebagai pedoman evaluasi untuk menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan program;

d. Bahan pertimbangan atau dasar untuk menganalisis program yang dinyatakan berhasil dan yang

belum berhasil;

e. Sebagai pedoman dalam membantu kepala sekolah, guru, staf dan tata usaha sekolah, komponen

lainnya (stakeholders) dalam mengembangkan visi, misi, dan tujuan sekolah;

f. Sebagai pedoman dalam mengumpulkan data, mengolah data, melaksanakan analisis sederhana

maupun analaisis komprehensif, untuk menentukan keputusan/kesimpulan sebagai bahan

menyusun laporan hasil pengawasan sekolah persekolah maupun seluruh sekolah binaan.

2. Sasaran Pengawasan

Sasaran pengawasan dari program kerja ini adalah peningkatan kompetensi dan

profesionalisme pengawas sekolah se Kabupaten Sambas. Adapun secara khusus sasaran

kegiatan ini adalah :


a. Pembinaan, monitoring, dan evaluasi proses dan hasil pelaksanaan program;

b. Peningkatan kinerja kepala sekolah, guru, dan staf serta sumber daya sekolah;

c. Peningkatan penjaminan mutu pendidikan di wilayah sekolah binaan pengawas;

d. Pengembangan hasil binaan pengawas oleh sekolah binaan.

e. Penjaminan mutu pendidikan di setiap lembaga pendidikan sesuai wilayah binaan pengawas.

Adapun wilayah binaan pengawas terlampir dalam lampiran program kerja.

D. VISI, MISI dan STRATEGI PENGAWAS SEKOLAH

Visi Kepengawasan ini adalah : “Terwujudnya sistem pengawasan pendidikan yang

mampu mendorong penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien”

Misi kepengawasan adalah :

1. Meningkatnya efektifitas pelaksanaan pengawasan yang berorientasi pada akuntabilitas

2. Mencegah praktik korupsi, kolusi dan nepotisme

3. Mendorong terwujudnya akuntabilitas kerja

4. Mendorong terwujudnya profesionalime kerja

5. Mengembangkan sistem pengawaasn yang mandiri dan obyektif

6. Melakukan koordinasi fungsi kepengawasan yang dilakukan lintas dan atau multi instansi

7. Menegakkan etika moral penyelenggara, pengelola dan pelaksana pendidikan.

Adapun Strategi Pengawasan adalah :

Studi dokumen, evaluasi kinerja, diskusi, dan pengembangan kerja kelompok, presentasi, dan

transaksi tindaklanjut.
Pemantauan perkembangan keyakinan pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan serta

penjaminan mutu.

Bimbingan dalam peningkatan dan perbaikan mutu berkelanjutan

Pembinaan terhadap pendidik dan tenaga pendidik under performance;

E. SASARAN DAN TARGET PENGAWASAN

Yang menjadi sasaran dalam kepengawasan sekolah ini adalah Kepala Sekolah, Guru dan Tata

usaha serta karyawan pada sekolah binaan sesuai dengan Surat Tugas dari Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten Sambas.

Target Kepengawasan 100% tercapainya tujuan kepengawasan baik pengawasan manajerial

maupun akademik

F. RUANG LINGKUP PENGAWASAN

Untuk mewujudkan program pengawasan yang efektif, perlu adanya pelaksanaan

tindak lanjut kegiatan yang nyata dari pengawas. Kegiatan tersebut dirancang melalui ruang

lingkup pengawasan yang mencakup pembinaan, pemantauan, dan penilaian hasil pengawasan.

embinaan.

Sasaran pembinaan pengawas adalah pemberian arahan, bimbingan, contoh, dan saran

adanya kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staf sekolah.

Pola pembinaan yang akan dilakukan yaitu meliputi kegiatan :

unjungan secara berkelanjutan ke sekolah-sekolah binaan;

b. Pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Musayawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di

setaipa Kecamatan/Kabupaten
c. Melaksanakan supervisi manajerial kepada kepala sekolah dan supervisi akademik kepada

kepala sekolah dan guru serta supervisi umum kepada tenaga kependidikan dan sumber daya

sekolah lainnya;

d. Melaksanakan supervisi pendampingan pembelajaran kepada kepala sekolah dan para guru;

e. Melaksanakan pembinaan khusus kepada kepala sekolah, guru, dan staf sekolah secara berkala;

f. Melaksanakan pembinaan secara umum tentang upaya peningkatan kualitas sekolah kepada

semua komponen sekolah, meliputi kepala sekolah, guru, staf, komite sekolah, wali murid, tokoh

masyarakat, dan stakeholder sekolah;

g. Memberi contoh mengajar yang PAKEM.

emantauan.

Untuk meningkatkan kualitas hasil dan implikasi dari kegiatan pembinaan yang telah

dilakukan oleh pengawas sekolah, perlu dilaksanakan kegiatan pemantauan

sekolah/madrasahsejauh mana semua kegiatan sekolah mampu diimplementasikan dengan

optimal. Sasaran kegiatan pemantauan adalah semua program sekolah beserta

pengembangannya. Pola pemantauan pengawas dilakukan melalui kegiatan :

a. Pengisian instrumen monev oleh kepala sekolah dan guru yang telah disiapkan oleh pengawas;

b. Observasi secara umum terhadap kegiatan program sekolah dan pengembangannya;

c. Observasi secara khusus terhadap kegiatan kepala sekolah dan guru beserta semua staf;

d. Kunjungan insidental pengawas.

e. Menganalisis hasil monitoring dan evaluasi

f. Menyusun program tindak lanjut hasil analisis hasil monitoring dan evaluasi.

g. Melaksanakan program tindak lanjut.

enilaian.
Kegiatan penilaian, yaitu penentuan derajat kualitas berdasarkan kriteria yang ditetapkan

terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah secara kolaboratif dengan stakeholder

sekolah yang dilakukan oleh pengawas sekolah secara berkala dan berkelanjutan. Hal ini

diharapkan semua program mampu dlaksanakan secara kolaboratif dan sistematik oleh sekolah.

BAB II
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS HASIL PENGAWASAN

Pergantian sekolah binaan sebagai dampak dari mutasi tugas berdasarkan wilayah tugas

pengawas dalam satu Kabupaten menjadi tantangan yang cukup menarik dalam mengidentifikasi hasil

pengawasan tahun sebelumnya. Oleh karena itu kesimpulan yangdibuat tidak digunakan sebagai model
analisis hasil tes diagnostik terhadap satu sekolah, namun pengalaman itu dapat diterapkan di sekolah

lain.

Meningkatnya motivasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan mencakup

pemenuhan kebutuhan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan yang

menjadi binaan.

Landasan kerangka berpikir untuk menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan program adalah

menggunakan pendekatan sistem. Alur pikir pendekatan sistem meliputi komponen input, proses

dan output. Untuk mendapatkan data tentang setiap komponen pengawas mengumpulkan,

menganalisis dan mempergunakan data untuk menggambarkan selisih antara input dan

output.

Teknik untuk mendeskripsikan perkembangan kinerja sekolah binaan menggunakan model

siklus enam langkah kegiatan seperti yang terlihat dalam urutan sebagai berikut:

1) Analisis profil sebagai landasan aplikasi standar nasional pendidikan melalui analisis kondisi

nyata, kondisi yang diketahui serta merumuskan kondisi yang diharapkan.

2) Menentukan indikator mutu yang meliputi indikator operasioal, kriteria mut, pengukuran yang

dilandasi dengan memperhatikan kebutuhan komunitas.

3) Mengembangkan perangkat evaluasi dengan mengembangkan disain pengukuran, melakukan

pengukuran, mengolah data, dan merekomendasikan perbaikan.

4) Melaksanakan pengukuran dalam rangka meningkatkan mutu sistem informasi

manajemen sekolah serta mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi.

5) Menentukan tingkat efektivitas pada peningkatan mutu pengelolaan, pembelajaran, dan mutu

lulusan.

6) Mengembangkan kapasitas pembaharuan melalui kegiatan workshop, pelatihan,

pemagangan, benchmarking, penelitian, penelitian tindakan dalam memperbaiki pekerjaan.


Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi oleh

hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang

disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan

pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya. Pada tahap berikutnya dilakukan

pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan

evaluasi hasil pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan. Berdasarkan hasil

analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang menggambarkan sejauh mana keberhasilan

tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil

pendidikan di sekolah binaannya.

Dibawah ini akan diidentifikasi hasil pengawasan tahun sebelumnya, analisis dan Evaluasi Hasil

Pengawasan tahun sebelumnya dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Sebagai Acuan dalam

Penyusunan Program

A. Identifikasi Hasil Pengawasan (tahun sebelumnya)


NO. Pelaksanaan Identifikasi Hasil Pengawasan Tahun Keterangan
SNP 2011/2012
1. Standar Isi a. Dokumen 1 KTSP belum sesuai dengan
format.
b.Belum semua guru menyampaikan
lampiran dokumen 2.
c. Belum semua guru membuat analisis
KKM.
2. Standar a. Guru menggunakan Silabus dan RPP
Proses sebagai acuan pembelajaran dalam kelas.
b.Sumber belajar sulit didapat.
3. Standar a. Peserta didik belum dapat mencapai
Kompetensi target akademis yang diharapkan.
Kelulusan b. Sekolah belum dapat mengembangkan
kepribadian peserta didik
4. Standar a. Sebagian Pendidik belum memenuhi
Pendidik dan kwalifikasi Ijazah.
Tenaga b. Jumlah Tenaga Pendidik masih kurang.
Kependidikanc. Tenaga Kependidikan masih kurang
5 Standar a. Sekolah belum memenuhi standar terkait
Sarana dengan sarana prasarana.
b. Sekolah belum memenuhi standar terkait
dengan penyediaan alat dan sumber
belajar.
6. Standar a. Visi – Misi belum diketahui oleh semua
Pengelolaan pihak.
b. Rencana kerja memiliki tujuan yang jelas
tetapi belum memiliki program
berkelanjutan.
c. Sekolah belum menggu nakan data yang
handal dan valid.
d. Partisipasi masyarakat masih rendah.
7. Standar a. Sekolah belum menyusun RAPBS sesuai
Pembiayaan dengan PP
b. RAPBS hanya menghandal- kan dana BOS
dan Block Grant.
c. Perumusan RAPBS belum melibatkan
Komite Sekolah sesuai dengan TUPOKSI.
d. Sekolah belum menjalin hubungan dengan
alumni.
8. Standar a. Belum semua guru menyusun perencanaan
Penilaian pe nilaian terhadap pencapaian kompetensi
peserta didik.
b. Sebagian guru belum memberikan
informasi kepa da perserta didik tentang
kriteria penilaian termasuk KKM

B. Analisis dan Evaluasi Hasil Pengawasan (tahun sebelumnya)

NO. Pelaksanaan Analisis dan Evaluasi Hasil pembinaan Keterangan


SNP tahun 2011/2012
1. Standar Isi a. Dalam setiap pembelajaran harus
memenuhi standar kesesuaian dengan
KTSP sesuai panduan.
b. 70 % guru sudah menyampaikan lampiran
dokumen 2.
c. Guru – guru mata pelajaran Ujian Nasional
sudah menganalisis KKM
2. Standar a. Silabus dan RPP memiliki kecakapan
Proses berpikir dan mengandung rumusan yang
relefan dengan kebutuhan siswa.
b. Sumber belajar yang disediakan sekolah
belum memadai.
3. Standar a.Proses pembelajaran perlu di efektifkan.
Kompetensi b. Sekolah menyediakan kegiatan ekskul,
Kelulusan tetapi belum menga komodasi semua
kebutuhan peserta didik.
4. Standar a. Kwalifikasi belum memadai sesuai dengan
Pendidik dan sarat minimal.
Tenaga b. Jumlah tenaga Pendidik be- lum memadai
Kependidikan sesuai dengan sarat minimal.
c. Jumlah tenaga Kepen didikan belum
memadai sesuai dengan sarat minimal yang
ditentu kan
5 Standar a. Jumlah ruang belajar masih kurang.
Sarana b. Sarana/lapangan Olah raga belum
memadai, padahal lahan masih memadai (
1,6 ha ).
c. Belum tersedianya alat dan sumber belajar
pada semua mata pelajaran.
6. Standar a. Sekolah merumuskan visi – misi serta
Pengelolaan disosialisasikan kepada warga sekolah dan
pemangku kepentingan.
b. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan
tujuan yang jelas untukmpeningkatan dan
perbaikan serta disosialisasikan kepada
warga sekolah dan pihak yang
berkepentingan.
c. Sekolahmengelola sistem imformasi
managemen yang memadai untuk
mendukung administrasi pendidikan yang
efektif , efisien, dan akuntabel.
d. Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam
membantu perkembangan dan kegiatan di
sekolah.
7. Standar a. Anggaran Sekolah diru muskan merujuk
Pembiayaan pada PP. Pemerintah Propinsi dan
Pemerintah Kab. /Kota.
b. Perlu dukungan Komite dalam pembiayan
kegiatan disekolah.
c. Perumusan RAPBS melibatkan Komite
Sekolah dan Pemangku Kepentingan yang
relevan.
8. Standar a. Mengembangkan indikator pencapaian KD
Penilaian dan memiliki tehnik penilaian yang sesuai
pada saat menyusun silabus.
b. Mengimformasikan kepada peserta dididk
menjelang ulangan tentang KD, KKM,
tehnik penilaian dan rubrik penilaian.
Hasil analisis ini selanjutnya pengawas gunakan sebagai dasar untuk mengembangkan
program pengawasan pada tahun 2012/2013

C. Tindakan Lanjut Hasil Pengawasan Sebagai Acuan dalam Penyusunan Program

NO. Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pembinaan Keterangan


SNP Tahun 2012/2013
1. Standar Isi Perlu diadakannya IHT mandiri dalam
rangka mengatasi kekurangandalam
memahami standar isi
2. Standar Prosesa. Penggunaan Silabus dan RPP perlu
ditingkatkan.
b. Untuk sumber belajar perlu
mengusulkannya kepada dinas terkait.
3. Standar a. Disiplin dan tang gungjawab guru perlu
Kompetensi ditingkatkan dalam PBM.
Kelulusan b. Pendidikan Karakter (Pramuka ) perlu
ditingkatkan.
4. Standar a. Disarankan untuk mengikuti pendidikan
Pendidik dan yang sesuai dengan jurusan yang
Tenaga dimiliki.
Kependidikanb. Mengajukan perminta an penambahan
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
kepada dinas terkait.
5 Standar a. Membuat dan mengajukan proposal
Sarana kepada dinas pendidikan Daerah maupun
Pusat untun mendapatkan dana block
grant.
6. Standar a. Perlu mengadakan pertemuan secara
Pengelolaan khusus antara pihak sekolah dengan
dinas terkait serta komite sekolah dalam
rangka merumuskan tujuan Visi – Misi
sekolah.
b. Perlu mendatangkan nara sumber yang
berkompeten yang berkaitan dengan
pengolahan data.
c. Perlu mengadakan musawarah dengan
komite dan pengembang sekolah.
7. Standar a. Perlu mendatangkan team pengelolaan
Pembiayaan dana BOS Kabupaten.
b. Musyawarah orang tua murid melalui
komite sekolah.
c. Inventarisasi dan pendataan ulang para
alumni.
8. Standar a. Perlu penguatan dan mengadakan IHT
Penilaian mandiri di sekoilah.
b. Setiap tahun ajaran baru, maka setelah
ditetapkan KKM segera di sosialisasikan
perserta didik
BAB III
RENCANA PROGRAM TAHUNAN PENGAWASAN

Kegiatan pengawasan sekolah pasti harus diawali dengan penyusunan program kerja.

Dengan adanya program kerja maka kegiatan pengawasan dapat terarah dan memiliki sasaran

serta target yang jelas. Segala aktivitas pengawasan termasuk ruang lingkup, output yang

diharapkan serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program yang disusun. Hal ini sekaligus

menjadi dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam bekerja. Salah satu kompetensi

yang harus dimiliki oleh seorang pengawas sekolah adalah Kompetensi Supervisi Manajerial.

Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur

pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi akademik dan supervisi manajerial.

Supervisi akademik terkait dengan tugas pembinaan guru dalam meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Supervisi manajerial terkait dengan tugas pembinaan kepala sekolah dan tenaga

kependidikan lainnya dalam aspek pengelolaan dan administrasi sekolah.

Pengawas sekolah memiliki peranan yang strategis dalam rangka meningkatkan

kemajuan dan kemandirian sekolah, yang berdampak langsung bagi kepala sekolah dalam upaya

peningkatan manajemen sekolah sehingga fungsi dan tugas kepala sekolah, baik sebagai educator

(pendidik), manajer, administrator, supervisor, leader (pemimpin), pencipta iklim kerja maupun

sebagai wirausahawan dapat diandalkan.

Setiap pengawas satuan pendidikan baik secara berkelompok maupun secara perorangan

wajib menyusun rencana program pengawasan. Program pengawasan terdiri atas (1) program

pengawasan tahunan, (2) program pengawasan semester, (3) rencana kepengawasan manajerial

(RKM), dan (4) rencana kepengawasan akademik (RKA)


Program pengawasan tahunan pengawas satuan pendidikan disusun oleh kelompok

pengawas satuan pendidikan di kabupaten/kota melalui diskusi terprogram. Kegiatan penyusunan

program tahunan ini diperkirakan berlangsung selama 1(satu) minggu.

Program pengawasan semester adalah perencanaan teknis operasional kegiatan yang

dilakukan oleh setiap pengawas sekolah pada setiap sekolah binaannya. Program tersebut

disusun sebagai penjabaran atas program pengawasan tahunan di tingkat kabupaten/kota.

Kegiatan penyusunan program semester oleh setiap pengawas satuan pendidikan ini diperkirakan

berlangsung selama 1 (satu) minggu.

Rencana Kepengawasan Manajerial (RKM) dan Rencana Kepengawasan Akademik

(RKA) merupakan penjabaran dari program semester yang lebih rinci dan sistematis sesuai

dengan aspek/masalah prioritas yang harus segera dilakukan kegiatan supervisi. Penyusunan

RKM dan RKA ini diperkirakan berlangsung 1 (satu) minggu. Kegiatan supervisi akademik dan

kegiatan supervisi manajerial yang meliputi pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan)

Standar Nasional Pendidikan merupakan kegiatan dimana terjadi interaksi langsung antara

pengawas satuan pendidikan dengan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya.

Kegiatan ini adalah kegiatan tatap muka yang sebenarnya di sekolah binaan, tetapi kegiatan

mengolah hasil pemantauan setiap standar dari 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan

merupakan kegiatan bukan tatap muka.

Program tahunan, program semester, RKM dan RKA sekurang-kurangnya memuat

aspek/masalah, tujuan, indikator keberhasilan, strategi/metode kerja (teknik supervisi), skenario

kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian dan insrumen pengawasan. Kegiatan menyusun

rencana program kepengawasan sekolah adalah kegiatan bukan tatap muka.

Anda mungkin juga menyukai