Anda di halaman 1dari 20

RANCANGAN AKTUALISASI

DIGITALISASI DOKUMEN HUKUM


DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KATINGAN

Disusun Oleh :

PATRICIA IRENE, S.H

Nomor Peserta :
1807/ Latsar-CPNS.III/VII/21

COACH :

Dr. STEPANUS, S.Hut., MP

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VII KELAS III C


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III ANGKATAN VII KELAS III C

DIGITALISASI DOKUMEN HUKUM


DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KATINGAN

Disusun Oleh :
PATRICIA IRENE, S.H

Nomor Peserta :
1807/ Latsar-CPNS.III/VII/21

DISETUJUI UNTUK DISEMINARKAN PADA TANGGAL 16 MARET 2021


DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

COACH,

Dr. STEPANUS, S.Hut., MP


NIP. 19720226 199803 1 011
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III ANGKATAN VII KELAS III C

DIGITALISASI DOKUMEN HUKUM


DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KATINGAN

Disusun Oleh :
PATRICIA IRENE, S.H
NIP. 19970104 202012 2 022

Nomor Peserta :
1807/ Latsar-CPNS.III/VII/21

TELAH DISEMINARKAN PADA TANGGAL 16 MARET 2021


DI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DISAHKAN OLEH :

Penguji :

URIA NANYU LUJEN, S.Sos., M.Si


NIP. 19670208 198602 1 002 ...........................................

Mentor :

RUSBANDI, SKM., M.A.P


NIP. 19760719 199702 1 002 ...........................................

Pembimbing :

Dr. STEPANUS, S.Hut., MP


NIP. 19720226 199803 1 011 ...........................................
A. Deskripsi Singkat
Kemajuan teknologi informasi saat ini berkembang begitu
pesat, serta memberikan pengaruh besar terhadap berbagai aspek
kehidupan, mulai dari lapisan masyarakat baik individu, organisasi,
maupun instansi lainnya yang juga tergerak untuk maju dan
menggunakannya mendorong ASN untuk terus meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan agar menjadi ASN yang profesional
di era globalisasi.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11


Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan
Undang-undang Nomor 43 tahun 2008 tentang Kearsipan, Penulis
yang bertugas sebagai analis hukum di Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan menyadari
bahwa salah satu lingkup kegiatan yang dapat dibenahi oleh
instansi untuk meningkatkan kualitas pengadministrasian di era
globalisasi ini adalah penataan dan pengarsipan dokumen hukum
secara digitalisasi sehingga menjadi dokumen elektronik. Pada
Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Katingan, sistem
informasi penataan kearsipan masih konvensional, sebagai contoh
yaitu penyimpanan di rak arsip dan mencatat juga masih secara
manual sehingga dari segi waktu dan keakuratannya masih dapat
dikatakan kurang baik. Semakin besar dan beragamnya data atau
informasi yang terkumpul, maka dituntut adanya perlakuan yang
baik pada manajemen informasi tersebut. Begitu juga dengan
informasi mengenai arsip di suatu lingkungan kerja, perlu adanya
manajemen arsip agar arsip yang ada dapat dikelola dengan baik.
Oleh karena itu Penulis menyusun sebuah rancangan aktualisasi
yang berjudul “ DIGITALISASI DOKUMEN HUKUM DI DINAS
KESEHATAN KABUPATEN KATINGAN“.
B. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan
Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan merupakan salah
satu instansi pelaksana dan bagian dari Pemerintah Kabupaten
Katingan yang mempunyai Tugas Pokok melaksanakan
kewenangan Otonomi Daerah di Bidang Kesehatan dan
bertanggung jawab kepada Bupati Katingan melalui Sekretaris
Daerah Kabupaten Katingan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Katingan nomor


5 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Katingan , bahwa dinas kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan
di bidang kesehatan. Dinas kesehatan, mempunyai fungsi
perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan peraturan
perundang–undangan yang berlaku, koordinasi penyusunan
program pembangunan kesehatan, pengolahan data dan informasi
kesehatan serta penelitian dan pengembangan kesehatan,
pelaksanaan pengendalian dan pencegahan penyakit,
penanggulangan wabah dan kejadian luar biasa serta pembinaan
penyehatan lingkungan. selain itu dinas kesehatan juga berwenang
dalam penyusunan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis
pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan khusus, pembinaan dan
pengawasan kefarmasian, makanan dan minuman serta
pengobatan tradisional, pemberian registrasi, sertifikasi, lisensi dan
akreditasi terhadap tenaga kesehatan, teknologi kesehatan dan
gizi, pembinaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya
kesehatan, teknologi kesehatan dan gizi, pembinaan promosi
kesehatan meliputi kegiatan penyuluhan kesehatan, lpkm,
kesehatan keluarga dan gizi, pembinaan, pelayanan, pengawasan,
pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan kesehatan dan penyelenggaraan urusan
ketatausahaan dinas.
Pembangunan kesehatan merupakan hal yang dinamis,
sistematis dan berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Upaya pembangunan tersebut dilakukan dengan memperhatikan
dinamika kependudukan, epidemilogi penyakit, perubahan ekologi
dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
globalisasi dan demokritisasi dengan semangat kemitraan dan
kerjasama lintas sektor. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan berperan
penting dalam mendukung pembangunan kesehatan.

1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan


Struktur organisasi di Dinas Kesehatan, terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat yang membawahi Sub Bagian Umum dan


Kepegawaian dan Sub Bagian Keuangan, Program, Evaluasi,
Pelaporan Dan Informasi Teknologi;

c. Bidang yang terdiri dari Bidang Pelayanan Kesehatan


Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(P2P), dan Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan
(PKSDK).
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kepala Dinas
dr. ROBERTUS PAMURYANTO, M.Si
NIP.196811192000031003
Sekretaris
GLORIKUS.G, SKM.,M.Kes
NIP.197106292000031001

Kelompok Jabatan
Fungsional Kepala Subbag Kepala Subbag Keuangan, Program,
Umum dan Kepegawaian Evaluasi, Pelaporan Dan Informasi Teknologi
RUSBANDI,SKM., M.A.P PURNOMO
NIP. 197607191997021002 NIP.197305301993031006

Kepala Bidang Kepala Bidang Pencegahan dan Kepala Bidang Pelayanan dan
Kesehatan Masyarakat Pengendalian Penyakit Sumber Daya Kesehatan
SETIA JAYA, SKM LISMAWATY, SKM.,M.MKes apt. ELISAWATI,S.Si
NIP.196904231989011001 NIP.196602011986032017 NIP.197504262009042001

Kepala Seksi Kesehatan Kepala Seksi Kepala Seksi Pelayanan


Keluarga dan Gizi Surveilans dan Imunisasi Kesehatan
YANE KRISTINE LENDANG, dr. NOVIYANTI ISRAHAYU FRITSIONAM, SKM
S.Tr.Keb NIP. 198511122014022002 NIP.197501211996031002
NIP.197601302005012008
Kepala Seksi Kefarmasian
Kepala Seksi Promosi dan Kepala Seksi Pencegahan dan
Alkes dan PKRT
Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penyakit
MISNITA RUSIDA
RAUDAH, A.Md.Gz Menular
NIP.197509111996032001
NIP.198411192006042010 LESI, SKM
NIP.197502122000122002
Kepala Seksi Sumber Daya
Kepala Seksi Pencegahan dan
Kepala Seksi Kesehatan Manusia Kesehatan
Pengendalian Penyakit Tidak
Lingkungan, Kesehatan Kerja SRI KRISNA, W.P.K,
Menular dan Kesehatan Jiwa
dan Olah Raga S.Kep.,M.Mkes
ANDI NORALAM, SKM
NURDIANSYAH, A.Md.Kep NIP.198608082009041001
NIP.196708111988021003
NIP.197306141995021001
C. Visi, Misi dan Nilai Organisasi Dinas Kesehatan Katingan

Visi Kabupaten Katingan yaitu Katingan “BERMARTABAT”


(Berbudaya, Maju, Religius, Terintegrasi, Berkesinambungan,
Aman dan Terbuka) untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Visi Kabupaten ini dijadikan dasar bagi visi Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan yang tercantum dalam Rencana Strategis
tahun 2018-2023, yaitu “Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Melalui Peningkatan Derajat Kesehatan”.

Misi Dinas Kesehatan yaitu turut serta mendukung dan


mensukseskan Misi Kabupaten Katingan yakni menciptakan
pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan inovatif serta
mewujudkan supremasi hukum, memantapkan pembangunan
perdesaan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui
peningkatan derajat kesehatan serta keluarga berencana dan
kesetaraan gender dan turut serta membangun semangat
persatuan dan kesatuan bangsa, gotong royong serta harmonisasi
antara lapisan masyarakat dalam heterogenitas agama, suku, adat
istiadat dan sosial budaya.

Nilai Organisasi Dinas Kesehatan Katingan yakni


memberikan layanan kepada publik khususnya di bidang
Kesehatan secara profesional, jujur,akuntabel, bertanggung jawab,
tanggap, cepat, tepat, berhasil guna, dan santun serta menghargai
komunikasi konsultasi dan kerja sama untuk mendukung
Pemerintah Kabupaten Katingan sebagai pemerintahan yang
bersih, inovatif dan “BERMARTABAT” (Berbudaya, Maju, Religius,
Terintegrasi, Berkesinambungan, Aman dan Terbuka).

D. Identifikasi Isu

1. Identifikasi dan Analisis Isu


Penulis mulai bertugas sebagai CPNS di Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
terhitung mulai tanggal 19 Januari 2021. Penulis mendapati adanya
masalah-masalah yang seharusnya dapat diselesaikan.
Berdasarkan hasil diskusi dengan mentor dan coach, maka Penulis
menemukan isu yang dirumuskan sebagai berikut :
• Belum optimalnya rekapitulasi arsip surat-surat di
sub bagian umum dan kepegawaian.

Beberapa indikator yang melatarbelakangi munculnya


isu ini adalah sebagai berikut :

a. Kurangnya pegawai yang ditugaskan di


pengelolaan arsip;
b. Belum optimalnya arsip surat digital.

Adapun dampak yang akan terjadi jika isu ini tidak


segera ditemukan solusinya, antara lain :

a. Menghambat proses pencarian arsip jika arsip


suatu waktu diperlukan;
b. Tidak memiliki cadangan arsip jika arsip yang
berbentuk fisik rusak atau hilang.

• Kurangnya pegawai yang bertugas di bagian


hukum. Beberapa indikator yang melatarbelakangi
munculnya isu ini adalah sebagai berikut :

a. Tidak adanya Bagian Hukum yang khusus


menangani bidang hukum di Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan ;
b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi tentang jabatan
fungsional Analis Hukum baru diundangkan pertama
kali pada tahun 2020 dan Penulis merupakan Analis
Hukum pertama yang ditugaskan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan;

Adapun dampak yang akan terjadi jika isu ini tidak


segera ditemukan solusinya, antara lain :

a. Memperlambat kinerja pegawai karena harus


melalui rangkaian pemeriksaan dan revisi;
b. Membutuhkan waktu lebih banyak untuk
menelaah apabila terjadi permasalahan hukum.

• Belum adanya digitalisasi arsip dokumen hukum


di Dinas Kesehatan . Beberapa indikator yang
melatarbelakangi munculnya isu ini adalah sebagai
berikut :

a. Kurangnya pegawai yang ditugaskan sebagai


pengelola arsip dokumen hukum;
b. Belum ada arsip dokumen hukum digital;

Adapun dampak yang akan terjadi jika isu ini tidak


segera ditemukan solusinya, antara lain :

a. Memerlukan waktu lebih banyak untuk mencari


arsip dokumen hukum;
b. Tidak memiliki cadangan arsip jika arsip yang
berbentuk fisik rusak atau hilang.
c. Jika arsip fisik hilang dan tidak memiliki cadangan
maka akan berakibat fatal apabila terdapat
permasalahan hukum yang membelit instansi
dikemudian hari, karena dokumen hukum
merupakan sebuah alat bukti.

Dari isu yang dipaparkan tersebut, maka penulis akan


menentukan satu isu yang menjadi prioritas utama dengan
menggunakan alat bantu USG (Urgency, Seriousness,
Growth). USG merupakan alat untuk menyusun prioritas isu
yang harus diselesaikan. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian
urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu, mendesak atau tidaknya masalah yang
menyebabkan isu tadi harus dipecahkan.

2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang berdampak
pada produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan , membahayakan sistem atau
tidak.

3. Growth
Seberapa mungkin isu tersebut menjadi
berkembang dan sulit dicegah jika pemecahan
masalah terhadap isu tersebut ditunda.
Matriks pemecahan masalah di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan dengan metode
USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Tabel 1.2 Matriks pemecahan masalah dengan metode USG


No Isu Aktual Kriteria Skor Prioritas
. U S G
1. Kurang optimalnya rekapitulasi arsip surat-surat di Sub Bagian Umum dan 3 4 4 11 2
Kepegawaian.

2. Kurangnya pegawai yang bertugas di bagian hukum. 3 3 4 10 3


3. Belum adanya digitalisasi arsip dokumen hukum di Dinas Kesehatan 5 5 5 15 1
Kabupaten Katingan.

Urgency = Mendesak Seriousness=Kegawatan Growth=Pertumbuhan Keterangan :


5= Sangat Mendesak 5= Sangat Gawat 5= Sangat Cepat Berdasarkan hasil analisis dengan teknik USG terhadap
4= Mendesak 4= Gawat 4= Cepat setiap isu yang telah dirumuskan, maka isu yang terpilih
3= Cukup Mendesak 3= Cukup Gawat 3= Cukup Cepat menjadi isu utama dan menjadi prioritas penyelesaian
2= Kurang Mendesak 2= Kurang Gawat 2= Kurang Cepat adalah “Belum adanya digitalisasi arsip dokumen
1= Sangat Kurang 1= Sangat Kurang Gawat 1= Sangat Lambat hukum di Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan”
Mendesak
2. Isu Yang Diangkat
Berdasarkan hasil analisis dengan teknik USG terhadap
setiap isu yang telah dirumuskan, maka isu yang terpilih menjadi
isu utama dan menjadi prioritas penyelesaian adalah “Belum
adanya digitalisasi arsip dokumen hukum di Dinas Kesehatan
Kabupaten Katingan”. Digitalisasi dokumen hukum ini menjadi
prioritas karena merupakan bagian dari arsip vital dan melekat
pada keberadaan dan kegiatan Dinas Kesehatan di dalamnya,
mengandung informasi mengenai status hukum, hak dan
kewajiban instansi.

3. Pembatasan Masalah
Terhadap isu “ Belum adanya digitalisasi arsip dokumen
hukum di Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan” , Penulis
membuat batasan masalah yaitu hanya sebatas dokumen hukum
saja yang akan di digitalisasi / tidak termasuk surat-surat umum.

4. Analisis Dampak
Jika digitalisasi arsip tidak segera dilakukan, maka arsip
dokumen hukum hanya bergantung pada berkas fisik saja. Apabila
berkas fisik hilang Dinas Kesehatan tidak memiliki cadangan arsip
lagi, hal tersebut akan berakibat fatal apabila terdapat permasalahan
hukum yang membelit instansi dikemudian hari karena dokumen
hukum merupakan sebuah alat bukti. Tanpa adanya dokumen
hukum sebagai alat bukti, maka di dalam suatu perkara hukum akan
mengancam nama baik instansi Dinas Kesehatan termasuk tugas
dan jabatan yang Penulis emban sebagai Analis Hukum.

E. Rencana Kegiatan Aktualisasi


Berikut Penulis sajikan rencana kegiatan aktualisasi
Tabel 1.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Kegiatan Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-
Substansi Mata Tujuan dan Sasaran Nilai Organisasi
Pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Konsultasi kepada 1. Mempersiapkan 1. Surat Akuntabilitas : Dengan melaporkan Dalam pelaksanaan
atasan/mentor satu rangkap print persetujuan dari Profesionalisme dan adanya koordinasi kegiatan ini telah
out rancangan mentor Nasionalisme: mendukung diterapkan nilai
aktualisasi yang 2. Notulen hasil Menggunakan pencapaian sasaran ANEKA yang
sudah diperiksa pertemuan. bahasa Indonesia organisasi Dinas menguatkan nilai
oleh penguji; 3. Tersedianya 1 dengan baik dan Kesehatan yaitu turut organisasi yakni
2. Berkonsultasi buah laptop, 1 benar dalam ”menciptakan Akuntabilitas dalam
dengan atasan buah scanner berkomunikasi pemerintahan yang berkoordinasi,
langsung dan dan 1 buah dengan bersih dan inovatif.” berkomitmen pada
meminta arahan; flashdisk atasan/mentor. kegiatan agar
3. Mendiskusikan 4. Foto Etika Publik: apapun yang
langkah-langkah Sopan Santun didapatkan bisa
untuk Komitmen Mutu : dipertanggung
menyelesaikan Efektif jawabkan,
rancangan Anti Korupsi: diharapkan dalam
aktualisasi dan Berani kegiatan ini dapat
menerima arahan WoG : Koordinasi terjalinnya
pimpinan; Manajemen ASN kerjasama yang baik
4. Mempersiapkan :Menjaga integritas dan bertanggung
sarana dan pekerjaan jawab atas kegiatan
prasarana yang dilakukan.
pendukung ( 1 buah
laptop, 1 buah
scanner, 1 buah
flashdisk).

2. Koordinasi dengan 1. Berkoordinasi 1. Notulen hasil Akuntabilitas: Dengan memilah Dalam pelaksanaan
Bidang. dengan masing- pertemuan Kejelasan target dokumen hukum yang kegiatan ini telah
masing bidang dengan masing- Nasionalisme : akan dijadikan arsip diterapkan nilai
untuk meminta masing bidang. bahasa Indonesia digital mendukung ANEKA yang
arsip dokumen 2. Daftar judul dengan baik dan pencapaian sasaran menguatkan nilai
hukum yang dokumen hukum benar dalam organisasi Dinas organisasi yakni
disimpan pada fisik yang akan berkomunikasi Kesehatan yaitu “ akuntabilitas.
masing-masing dijadikan arsip dengan Kepala terwujudnya
bidang; digital. Bidang, dapat profesionalitas ASN”.
2. Membuka satu 3. Foto dipercaya.
persatu arsip Komitmen Mutu :
dokumen hukum; Efisien
3. Memilah dokumen Etika Publik :
hukum yang akan Cermat
dijadikan arsip Anti Korupsi:
digital. Kerja Keras
Wog: Koordinasi

3. Pemindaian 1. Mengambil 1. File arsip digital Akuntabilitas : Dengan merekap arsip Dalam pelaksanaan
(scanning) dokumen hukum hasil scan Profesionalisme digital dokumen kegiatan ini telah
Dokumen yang telah dipilah; 2. Foto Etika Publik : hukum dengan diterapkan nilai
2. Melakukan Cermat dan melakukan pemindaian ANEKA yang
Pemindaian bertanggungjawab (scanning) mendukung menguatkan nilai
(scanning) terhadap Komitmen Mutu : pencapaian sasaran organisasi yakni
dokumen hukum Inovasi, Mandiri organisasi Dinas profesional dan
yang sudah dipilah; Anti Korupsi : Kesehatan yaitu “ bertanggungjawab.
3. Memberi nama file Tanggung Jawab terwujudnya
hasil pemindaian Manajemen ASN : profesionalitas ASN”.
sesuai jenis Profesional
dokumen hukum;
4. Menyimpan arsip
dokumen hukum di
dalam 1 (satu)
flashdisk;
5. Mengembalikan
arsip yang sudah
dipindai ke folder
penyimpanan.
4. Merekap ke dalam 1. Membuka Microsoft 1. Daftar Dokumen Akuntabilitas : Dengan merekap Dalam pelaksanaan
format Excel. Office Excel; hukum yang Profesionalisme dokumen hukum yang kegiatan ini telah
2. Merekap arsip sudah Etika Publik : sudah dijadikan arsip diterapkan nilai
dokumen hukum dikelompokkan Cermat digital dalam bentuk ANEKA yang
sesuai dengan jenis sesuai dengan Komitmen Mutu : scan sesuai dengan menguatkan nilai
dokumen hukum; jenisnya pada Efisien, efektif jenisnya ke dalam organisasi yakni
3. Memasukkan hasil Excel. Anti Korupsi : format Excel bertanggungjawab,
rekapan ke dalam 2. Foto Tanggung Jawab mendukung jujur dan cermat
format Excel. Manajemen ASN : pencapaian sasaran dalam
Memberi info organisasi Dinas mengelompokkan
melalui data yang Kesehatan yaitu “ arsip.
akurat dan secara terwujudnya
benar. profesionalitas ASN”.
5. Mengunggah ke 1. Membuat email 1. Arsip dokumen Akuntabilitas : Dengan mengunggah Dalam pelaksanaan
Google Drive . khusus milik Sub hukum di akun Profesionalisme hasil scan dokumen kegiatan ini telah
Bagian Umum dan Google Drive. Nasionalisme : hukum yang sudah diterapkan nilai
Kepegawaian; 2. Foto Dapat dipercaya dijadikan arsip digital ANEKA yang
2. Membuat akun Etika Publik : ke dalam google drive, menguatkan nilai
Google Drive Cermat mendukung organisasi yakni
dengan Email milik Komitmen Mutu : pencapaian sasaran cermat dalam
Sub Bagian Umum Berorientasi Mutu organisasi Dinas mengunggah file ke
dan Kepegawaian; Anti Korupsi : Kesehatan yaitu “ akun google drive
3. Mengunggah ke Kerja Keras terwujudnya
akun Google Drive profesionalitas ASN”.
milik sub Bagian
Umum dan
Kepegawaian.
F. Jadwal Kegiatan
Untuk membantu pelaksanaan aktualisasi, diperlukan
adanya perencanaan kegiatan agar pengerjaan kegiatan
tersebut dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan aktualisasi
ini dapat digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang
diperlukan dalam mengerjakan setiap kegiatan yang akan
dilakukan dan target yang akan dicapai untuk setiap kegiatan.
Jadwal aktualisasi yang telah dirancang dapat dilihat pada Tabel :

Tabel 1.4 Jadwal Kegiatan


No. Kegiatan Pelaksanaan Tempat
1. Konsultasi kepada Dinas Kesehatan
atasan/mentor. Kabupaten
Senin, 22 Maret 2021 Katingan (Sub
(1 Hari Kerja) Bagian Umum
dan
Kepegawaian)

2. Koordinasi dengan Selasa, 23 Maret 2021 s/d Dinas Kesehatan


Bidang. Kabupaten
Jumat, 26 Maret 2021
Katingan
( Sekretariat,
(4 Hari Kerja) Bagian
Kesehatan
Masyarakat, Maret 2021 (4
Bagian P2P dan
PKSDK)
3. Pemindaian Senin, 29 Maret 2021 s/d Dinas Kesehatan
(scanning) Rabu, 14 April 2021 Kabupaten
Dokumen Katingan (Sub
( 12 Hari Kerja) Bagian Umum
dan
Kepegawaian)

4. Merekap ke dalam Kamis, 15 April s/d Kamis, 22 Dinas Kesehatan


format Excel. April 2021 Kabupaten
(6 Hari Kerja) Katingan (Sub
Bagian Umum
dan
Kepegawaian)
5. Mengunggah ke Jumat, 23 April 2021 Dinas Kesehatan
Google Drive . (1 Hari Kerja ) Kabupaten
Katingan (Sub
Bagian Umum
dan
Kepegawaian)
LAMPIRAN PENDUKUNG KEGIATAN

1. Sasaran Kerja Pegawai (SKP)

Nama : Patricia Irene, S.H

NIP : 19970104 202012 2 022


Jabatan : Analis Hukum

Penempatan : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas


Kesehatan Kabupaten Katingan

Adapun Sasaran Kerja Pegawai (SKP) pada Sub Bagian


Umum dan Kepegawaian sebagai berikut :

a. Mengumpulkan Berkas Berita Acara Pemeriksaan,


Nota Dinas, peraturan perundang-undangan, surat pengad uan
kepegawaian, dan temuan -temuan di bidang kepegawaian untuk
membuat konsep saran Hukuman Disiplin dan SK Hukuman Disiplin
serta inventarisasi peraturan perundang undangan di bidang
kepegawaian.
b. Mengidentifikasi berkas Berita Acara Pemeriksaan, Nota Dinas,
peraturan perundang-undangan, surat pengaduan kepegawaian,
dan temuan-temuan di bldang kepegawaian sesuai dengan
prosedur yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
c. Menganalisis bahan pemeriksaan, surat pengaduan kepegawaian
dan temuan-temuan sesuai dengan perkara hukum agar
memperlancar pelaksanaan tugas.
d. Melakukan koordinasi dengan unit kerja/ instansi sesuai dengan prosedur
yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas
e. Membuat daftar perkara hukum dan laporan perkembangan
dari seluruh jenis pengadilan di wilayah RI yang melibatkan
instansi BKN
f. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur
yang berlaku sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban.
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan baik secara tertulis maupun lisan

2. Penugasan dari Pimpinan


Penugasan dari pimpinan merupakan tambahan tugas yang
diberikan oleh pimpinan kepada bawahannya sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi bagian. Penugasan ini sebagai bentuk
pengabdian Penulis terhadap unit organisasi atau instansi di mana
Penulis ditempatkan. Pelaksanaan penugasan haruslah
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sebagai tugas
kewajiban.

3. Kegiatan Atas Inisiatif Sendiri


Kegiatan atas inisiatif sendiri dimaksud adalah kegiatan yang
dilakukan oleh Penulis untuk menuangkan gagasan sebagai wujud
pelaksanaan fungsi sebagai ASN dilingkungan Dinas Kesehatan
Katingan. Adapun kegiatan atas inisiatif sendiri tersebut antara
lain :
a. Melakukan digitalisasi arsip dokumen hukum.

b. Penyimpanan dan pengelolaan dengan menggunakan akun


Google Drive.

c. Penggunaan sistem informasi sebagai media penyimpanan dan


pengelolaan arsip.

Anda mungkin juga menyukai