Anda di halaman 1dari 41

RANCANGAN AKTUALISASI

UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN PASIEN LANSIA


DALAM MENGKONSUMSI OBAT MELALUI MEDIA
MEDICATION REMINDER CHART
DI PUSKESMAS BATUMARTA VIII

Oleh:
TIA ANGGRAINI, S.Farm,.Apt.
NIP. 19960930 202012 2 020
NDH. 16

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LIV


BADAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DI KABUPATEN OKU TIMUR
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

UPAYA MENINGKATKAN KEPATUHAN PASIEN LANSIA DALAM


MENGKONSUMSI OBAT MELALUI MEDIA
MEDICATION REMINDER CHART DI PUSKESMAS BATUMARTA VIII

Oleh:
Tia Anggraini, S.Farm., Apt.
NIP. 19960930 202012 2 020
NDH. 16

Telah disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari/Tanggal : Jumat, 17 September 2021
Tempat : UPTD Balai Pelatihan Penyuluhan Pertanian
Sumatera Selatan

COACH MENTOR

Dr. H. Lamazi, S.Pd, M.Si dr. Rudi Isnawan


Widyaiswara Ahli Madya Pembina/IV.a
NIP. 19670521 199702 1 001 NIP. 19800126 200904 1 001

Diketahui/Disetujui Oleh:
A.n. Kepala BKPSDM Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Aparatur

Chandra Saputra, S.H., M.M


Penata Tk.I/III.d
NIP. 19850908 200904 1 002

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................iii

DAFTAR TABEL....................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................1

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi...........................................2

1. Tujuan............................................................................2

2. Manfaat..........................................................................2

C. Ruang Lingkup Aktualisasi...................................................4

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI....................................................5

A. Deskripsi Organisasi.............................................................5

1. Profil Organisasi.............................................................8

2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi......................................8

3. Struktur Organisasi........................................................9

4. Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker................................10

B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik.........................................11

C. Analisis Isu............................................................................13

D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih...........................16

E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS................................................16

F. Matriks Aktualisasi................................................................26

G. Jadwal Rencana Kegiatan....................................................35

H. Kendala dan Antisipasi.........................................................36

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Puskesmas Batumarta VIII.................................................5


Gambar 2 Peta Wilayah UPTD Puskesmas Batumarta VIII................6

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Bobot Penetapan Kriteria ISU USG.........................................14


Tabel 2 Perumusan dan Penetapan Isu................................................15
Tabel 3 Matriks Aktualisasi....................................................................27
Tabel 4 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi.....................................35

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang


digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Fasilitas
Pelayanan Kesehatan yang berkembang di Indonesia sangat beragam,
salah satunya adalah puskesmas.
Menurut Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien (Permenkes Nomor 74 Tahun 2016).
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan yang berperan
penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat.
Salah satu pelayanan kefarmasian yang harus diterapkan di
puskesmas adalah Pelayanan Informasi Obat (PIO). PIO merupakan
kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh apoteker untuk memberikan
informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker,
perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. Kegiatan yang dapat
dilakukan sesuai dengan PIO diantaranya adalah membuat buletin,

1
2

leaflet, label obat, poster, majalah dinding dan lain-lain, serta juga
melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat
inap, dan juga masyarakat mulai dari anak-anak, dewasa sampai
lansia.
Pelayanan informasi obat haruslah diperhatikan dengan benar,
terutama pasien lansia (lanjut usia) karena harus mempertimbangkan
segala permasalahan yang ada seperti efek samping obat, interaksi
obat, kontraindikasi obat, dan lain sebagainya dari obat yang diberikan.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2004, lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
(enam puluh) tahun ke atas. Pada usia ini akan mengakibatkan
terjadinya banyak perubahan pada lansia, mulai dari perubahan
fisiologis, perubahan fungsional dan perubahan kognitif. Perubahan
fungsional tubuh ini dapat menyebabkan komplikasi penyakit mulai dari
penyakit akut hingga penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes,
cardiovascular disease, stroke dan lain-lain. Komplikasi penyakit dapat
menyebabkan pasien lansia menerima obat dalam jumlah yang banyak
(lebih dari 5 jenis obat) dalam sekali terapi atau yang biasa disebut
dengan polifarmasi.
Hal tersebut berpotensi menimbulkan permasalahan dalam
ketidakpatuhan konsumsi obat yang dapat menurunkan kualitas hidup
lansia. Perubahan kognitif juga dapat menyebabkan kesalahpahaman
dalam penggunaan obat apalagi seiring bertambahnya usia, penurunan
daya ingat ini akan semakin terlihat pada lansia membuat pasien lansia
terkadang lupa untuk mengkonsumsi obat.
Sehubungan dengan adanya potensi masalah tersebut,
memotivasi penulis membuat suatu gagasan untuk melaksanakan
kegiatan Aktualisasi dan Habituasi agar dapat menjadi acuan dalam
memberikan pelayanan informasi obat di Puskesmas Batumarta VIII,
sehingga bisa lebih optimal.
3

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan
Peserta pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan LIV
diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti
korupsi) serta mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam NKRI
yaitu, manajemen Aparatur Sipil Negara, pelayan publik dan Whole
of Government (WoG) dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan kepatuhan mengkonsumsi obat bagi masyarakat
khususnya lansia melalui medication reminder chart agar tujuan
terapi dapat tercapai.

2. Manfaat

a. Bagi Peserta Pelatihan Dasar


 Peserta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
b. Peserta dapat memperkenalkan kepada masyarakat tentang
profesi apoteker, tugas dan manfaatnya dalam meningkatkan
kualitas Bagi Unit Kerja
 Unit kerja mendapatkan kontribusi dari peserta pelatihan
dasar untuk mencapai tujuan, visi dan misi bersama.
 Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
Puskesmas terkait tentang mutu pelayanan di kefarmasian
Puskesmas.
c. Masyarakat
 Mencegah terjadinya ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi
obat oleh pasien lansia yang melakukan kunjungan di
Puskesmas Batumarta VIII.
4

C. Ruang Lingkup Aktualisasi

Aktualisasi yang disusun berfokus pada kegiatan upaya


meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat melalui
media medication reminder chart. Kegiatan yang akan dilaksanakan
adalah kegiatan yang sesuai dengan rancangan aktualisasi yang telah
dibuat berdasarkan inisiatif penulis, sebagai berikut:
1) Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas terkait kegiatan
aktualisasi
2) Membuat dan mencetak desain medication reminder chart
3) Memberikan dan menjelaskan cara membaca medication reminder
chart kepada pasien lansia
4) Melakukan evaluasi
5) Melakukan pelaporan evaluasi kepada kepala puskesmas
Kegiatan-kegiatan di atas, akan saya laksanakan di lingkungan
Puskesmas Batumarta VIII tempat saya bekerja dengan
mengaktualisasikan/menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) serta
penerapan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, sehingga nantinya
diharapkan dapat berkontribusi mendukung terwujudnya visi dan misi
Puskesmas Batumarta VIII.
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi

Gambar 1. Puskesmas Batumarta VIII

UPTD Puskesmas Batumarta VIII didirikan pada tahun 1980-1981


yang pada awalnya merupakan Puskesmas UPT (Unit Pertanian Dan
Transmigrasi).
Sesuai dengan perkembangan Tansmigrasi dimana didirikan
sarana dan prasarana Kesehatan lainnya yaitu Puskesmas
Pembantu Batumarta V, Puskesmas Pembantu Batumarta VI,
Puskesmas Pembantu Batumarta VII, Puskesmas Pembantu
Batumarta IX, Puskesmas Pembantu Batumarta X, Poskesdes Nikan
dan selanjutnya Puskesmas UPT diubah menjadi Puskesmas
Batumarta VIII.
Pembagian wilayah kerja tersebut pada masa Kecamatan Buay
Madang dan Madang Suku II dan setelah pemekaran, Kecamatan
Madang Suku III pada tanggal 11 Agustus 2006 mengalami
penambahan Desa Yaitu Desa Banding Agung Dan Desa Surabaya,

5
6

sementara ditahun 2013 terdapat penambahan desa dari


pemecahan desa Bina Amarta, yaitu Desa Marta V Jaya.
Puskesmas pembantu membawahi setiap binaannya dan
melaksanakan kegiatan pengobatan serta melayani ASKESKIN,
pelayanan promotif dan preventif seperti imunisasi pada setiap
posyandu yang ada di desanya.

Gambar 2. Peta Wilayah UPTD Puskesmas Batumarta VIII


7

KETERANGAN

: Batas Wilayah Kecamatan Madang Suku III


: Jalan Poros
: Batas Wilayah Desa
: Sungai
: Kantor Camat
: Puskesmas Batumarta VIII
: Puskesmas Pembantu
: Polindes/Poskesdes
: Kantor Desa

Letak UPTD Puskesmas Batumarta VIII terletak di wilayah


kecamatan Madang Suku III dengan jarak ke pusat Kecamatan
adalah ± 9 Km.
Secara geografis, wilayah Kecamatan Madang Suku III
merupakan daerah perkebunan karet, perawaan dengan dataran
bergelombang (naik turun), yang di apit oleh dua sungai yaitu Sungai
Gilas dan Sungai Komering.
Adapun batas wilayah Kecamatan Madang Suku III adalah
sebagai berikut:
Utara : berbatasan dengan Kecamatan Sinar Peninjauan
Timur : berbatasan dengan Kecamatan Madang Suku II
Selatan : berbatasan dengan Kecamatan BP Peliung
Barat : berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Raja
8

2. Visi, Misi, Nilai-Nilai Organisasi


a. Visi
“Terwujudnya Kabupaten OKU Timur yang Maju dan Mulia”
b. Misi
1) Mendorong kemandirian masyarakat untuk ber PHBS
2) Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, proaktif,
terjangkau, paripurna dan terintegrasi
3) Pengelolaan pelayanan kesehatan (vaksin covid-19).
c. Nilai-nilai Organisasi
1) Keikhlasan
Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan
sepenuh hati tanpa pamrih.
2) Keakraban
Melayani dengan ramah, bersahabat dan peduli terhadap
keluhan pelanggan.
3) Keterbukaan
Puskesmas di kelola secara profesionalisme, dapat
dipertanggungjawabkan, menghindari benturan kepentingan,
menghindari korupsi, kolusi dan nepotisme serta menjunjung
tinggi integritas.
4) Keprofesionalan
Memberikan pelayanan yang efektif dan efisien berdasarkan
standart profesi.
9

3. Struktur Organisasi
10

4. Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker


Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan di tempat kerja.
Jabatan saya adalah Apoteker Ahli Pertama Puskesmas Batumarta
VIII. Adapun uraian tugas/pekerjaan pada jabatan yang tercantum
dalam Permenkes Nomor 377/MENKES/PER/V/2009 tentang
Pentunjuk Teknis Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya
adalah sebagai berikut:
a. Tugas Pokok Apoteker
Apoteker mempunyai tugas pokok melaksanakan pekerjaan
kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian,
pengelolaan perbekalan farmasi, pelayanan farmasi klinik, dan
pelayanan farmasi khusus.
b. Jabatan Fungsional Apoteker
Berdasarkan Permenkes Nomor
377/MENKES/PER/V/2009, rincian kegiatan apoteker pertama
sesuai dengan jenjang jabatan adalah:
1) Membuat kerangka acuan dalam rangka penyiapan rencana
kegiatan kefarmasian;
2) Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan
perbekalan farmasi;
3) Inventarisasi pemasok perbekalan farmasi dalam rangka
pemilihan perbekalan farmasi;
4) Mengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi;
5) Mengawasi kegiatan dalam rangka sterilisasi sentral;
6) Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan
perbekalan farmasi;
7) Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka
penghapusan perbekalan farmasi;
8) Meracik obat resep individual dalam rangka dispensing;
9) Visit ke ruang rawat;
11

10) Pelayanan Informasi Obat (PIO);


11) Konseling obat;
12) Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan
lainnya;
13) Mendokumentasikan dalam rangka pemantauan
penggunaan obat;
14) Pelayanan jarak jauh (remote service);
15) Pelayanan di tempat tinggal (home care);
16) Ambulatory services;
17) Swamedikasi;
18) Pelayanan paliatif.

B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik UPTD Puskesmas Batumarta VIII


Pengertian isu secara umum adalah sebuah fenomena/kejadian
yang diartikan menjadi sebuah masalah. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), isu adalah masalah yang dikedepankan (untuk
ditanggapi dan sebagainya).
Berdasarkan pengalaman di tempat kerja dan konsultasi kepada
mentor, situasi problematik yang terjadi di Puskesmas Batumarta VIII
adalah sebagai berikut:
1) Rendahnya kepatuhan pasien lansia dalam mengkonsumsi obat di
lingkungan kerja Puskesmas Batumarta VIII.
2) Belum terlaksananya pencatatan stock opname di gudang obat dan
apotek.
3) Belum terlaksananya penyimpanan obat-obat yang tergolong LASA
(Look Alike Sound Alike)
4) Belum maksimalnya PIO (Pelayanan Informasi Obat) kepada
pasien
12

Adapun 4 (empat) isu di atas akan dijelaskan secara ringkas pada


tabel dibawah ini:
Keterkaitan
Identifikasi Isu/ Kondisi Identifikasi Akar
NO Kondisi Ideal Dengan
Sekarang Permasalahan
Materi
1 Rendahnya kepatuhan Pasien lansia Pelayanan Masih
pasien lansia dalam mengkonsumsi publik kurangnya
mengkonsumsi obat di obat dengan kesadaran
lingkungan kerja patuh sesuai masyarakat
puskesmas Batumarta anjuran tentang
VIII pentingnya
kepatuhan
dalam
mengkonsumsi
obat dan masih
kurangnya
kemampuan
masyarakat
dalam menyerap
informasi yang
diberikan
2 Belum terlaksananya Pencatatan Manajemen Masih
pencatatan stock opname stock opname ASN kurangnya
di gudang obat dan di gudang obat pemahaman
apotek. dan apotek petugas farmasi
dilaksanakan dalam
setiap akhir pencatatan
bulan stock opname
3 Belum terlaksananya Obat yang Manajemen Masih
penyimpanan obat-obat tergolong LASA ASN kurangnya
yang tergolong LASA (Look Alike pemahaman
(Look Alike Sound Alike) Sound Alike) petugas farmasi
harus diberikan dalam
jarak dengan penyimpanan
obat lain dan obat yang
diberi stiker tergolong LASA
LASA
4 Belum maksimalnya PIO Pelayanan Pelayanan Masih
(Pelayanan Informasi Informasi Obat publik kurangnya
13

Obat) kepada pasien. (PIO) dilakukan kemampuan


melalui petugas farmasi
penyuluhan untuk
dan penerbitan memberikan
buletin/leaflet, informasi terkait
termasuk Pelayanan
dalam Informasi Obat
pelayanan (PIO)
farmasi klinis
sesuai dengan
permenkes no.
74 tahun 2016
tentang standar
pelayanan
kefarmasian di
puskesmas.

C. Analisis Isu
Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, diperlukan analisis
lanjutan dari isu-isu yang berjumlah 4 isu tersebut. Analisis ini
dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Disamping itu, tidak
semua isu bisa dikategorikan menjadi isu aktual. Oleh karena itu, perlu
dilakukan analisis kriteria isu. Alat analisis kriteria isu dengan
menggunakan metode analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan
rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan
bahwa isu tersebut sangat urgent dan sangat serius untuk segera
ditangani.

Berikut hasil analisis isu utama menggunakan alat analisis USG:


14

1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas,


dianalisis dan ditindak lanjuti.
2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya.

Tabel 1
Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU USG
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 2. Perumusan dan Penetapan Isu


15

No Isu Aktual/Masalah Pokok U S G SKOR


1 Rendahnya kepatuhan pasien lansia 5 5 5 15
dalam mengkonsumsi obat di
lingkungan kerja puskesmas Batumarta
VIII
2 Belum terlaksananya pencatatan stock 3 3 4 10
opname di gudang obat dan apotek.
3 Belum terlaksananya penyimpanan 3 4 4 11
obat-obat yang tergolong LASA (Look
Alike Sound Alike)
4 Belum maksimalnya PIO (Pelayanan 4 4 4 12
Informasi Obat) kepada pasien.

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di


atas, dapat dilihat bagaimana kualitas isu yang ada. Isu yang
mendapatkan prioritas tertinggi adalah isu final (core issue) yang perlu
diangkat yaitu: rendahnya kepatuhan pasien lansia dalam
mengkonsumsi obat di lingkungan kerja Puskesmas Batumarta VIII dan
menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan masalah. Jika isu
tersebut tidak bisa segera dipecahkan maka akan mengakibatkan hal-
hal sebagai berikut:
1. Tidak terjaminnya penggunaan obat dengan baik dan benar
2. Menurunkan kualitas hidup lansia
3. Tujuan terapi tidak tercapai

D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih


16

Hasil core issue yang terpilih adalah “rendahnya kepatuhan


pasien lansia dalam mengkonsumsi obat di lingkungan kerja
Puskesmas Batumarta VIII”. Langkah yang dilakukan selanjutnya
yaitu melakukan kegiatan dan tahapan yang akan dilakukan
sehingga dapat memberikan pengaruh dan penguatan pada nilai-
nilai organisasi dan dapat memberikan kontribusi bagi visi dan misi.
Berdasarkan isu yang diangkat, maka saya membuat gagasan
pemecah isu yaitu “penggunaan media medication reminder
chart untuk lansia” sehingga terjaminnya penggunaan obat dengan
baik dan benar, meningkatkan kualitas hidup lansia serta tujuan
terapi dapat tercapai.

E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS


1. Keterkaitan dengan Nilai Dasar Profesi ASN
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu
memiliki makna yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab dan akuntabilitas adalah
suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama,
yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis (peran
demokratis); untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Dalam menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari
nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan yaitu:
17

1) Kepemimpinan
Pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungan yang baik.
2) Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan.
3) Integritas
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi dan memenuhi semua hukum yang
berlaku, UU, kontrak dan kebijakan yang berlaku.
4) Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan perwujudan kesadaran akan
hak dan kewajiban seseorang terhadap suatu pekerjaan.
5) Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki
gambaran yang jelas sesuai tujuan dan hasil yang
diharapkan.
9) Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
18

b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam
menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara
untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,
setiap penyelenggara negara baik di pusat maupun di daerah.
Terdapat lima indikator keberhasilan dari nilai-nilai
nasionalisme yaitu:
1) Sila ke 1 (Ketuhanan yang Maha Esa)
Nilai Ketuhanan yang Maha Esa mengandung arti adanya
pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan
sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa
bangsa Indonesia merupakan bangsa religious, bukan
bangsa atheis. Dalam sila pertama memaknai bahwa negara
yang didirikan dalam pelaksanaannya dan
penyelenggaraanya harus dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan.
2) Sila ke 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
segala sesuatu sebagaimana mestinya. Dalam sila
kemanusiaan terkandung bahwa negara harus menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia sebagai mahluk
beradab. Selain itu, sila ini mengandung nilai suatu
kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia dengan
didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam
hubungannya dengan norma norma dan kebudayaan pada
umumnya, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia
maupun dengan lingkungan disekitar kehidupannya.
19

3) Sila ke 3 (Persatuan Indonesia)


Sila ini mengandung nilai bahwa makna usaha untuk
mencapai kesatuan antar sesama rakyat untuk membina
rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan
menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang
dimiliki bangsa Indonesia. Negara Indonesia memiliki
beraneka ragam perbedaan manusia, yang diantaranya
perbedaan suku, ras, golongan. Oleh karena itu, perbedaan
bukan untuk diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan,
melainkan diarahkan pada suatu keadaan yang saling
menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan yang
bersama untuk mewujudkan tujuan bersama sebagai
bangsa.
4) Sila ke 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan)
Sila ini mengandung makna bahwa suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga perwakilan. Dalam
sila ini terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak harus
dilaksanakan dalam hidup bernegara, adanya kebebasan
yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap
masyarakat, bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan
yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, menjamin dan memperkokoh persatuan dan
kesatuan dalam hidup bersama, serta mewujudkan dan
mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan sosial agar
tercapai tujuan bersama.
20

5) Sila ke 5 (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)


Nilai yang terkandung dalam sila ke 5 yaitu terkandung nilai-
nilai yang merupakan tujuan negara sebagai tujuan hidup
bersama. Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat
keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan
manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia
lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya
serta hubungan manusia dengan Tuhan.

c. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup
cara- cara pengambilan keputusan untuk membantu
membedakan hal- hal yang baik dan buruk serta mengarahkan
apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut.
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar ASN yang terkandung dalam etika publik
merujuk pada Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara yaitu:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila
2) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang
sah.
3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
21

7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada


publik.
8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14) Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karier

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Semua bidang apapun yang menjadi
tanggung jawab pegawai negeri sipil harus dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder.
Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja yang berorientasi mutu
dala penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Nilai-nilai yang terkandung dalam komitmen mutu, yaitu:
1) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdayaguna, berhasil guna dan
santun.
2) Efektif, efisien, inovatif, berorientasi mutu
3) Kreativitas dan kepekaan
4) Komitmen dan konsisten
22

5) Keadilan dan keterbukaan


6) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI

e. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi
adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
negara. Kata kunci untuk menjauhkan diri dari korupsi adalah
internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja
dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik.
Identifikasi nilai dasar anti korupsi memberikan nilai-nilai dasar
anti korupsi yang prioritas dan memiliki signifikansi yang tinggi
bagi kita.
Nilai-nilai dasar anti korupsi penting untuk mencegah terjadinya
korupsi dan mendukung prinsip-prinsip anti korupsi yang
meliputi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan dan
kontrol kebijakan supaya semua dapat berjalan dengan baik
serta, untuk mencegah faktor eksternal penyebab korupsi. Anti
korupsi dapat diidentifikasikan ke dalam 9 (sembilan) nilai yang
terdiri dari nilai-nilai anti korupsi, yaitu:
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan
utama bagi penegakan integritas diri seseorang.
2) Peduli
Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain.
23

4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan
dan konsistensi untuk terus mengembang-kan potensi diri.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya untuk melakukan
perbuatan baik.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi
kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memilik
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan.
9) Adil
Menyadari apa yang dia terima sesuai dengan jeri payahnya
24

2. Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang unggul selaras dengan perkembangan
zaman.
Peran dan fungsi ASN, yaitu:
1) Pelaksana kebijakan publik.
2) Pelayanan publik.
3) Perekat dan pemersatu bangsa.
b. Whole of Government (WoG)
Whole of Government adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.
Jenis pelayanan publik yang dikenal dan dapat didekati oleh
pendekatan Whole of Government, yaitu:
1) Pelayanan yang bersifat administratif.
2) Pelayanan jasa
3) Pelayanan barang
4) Pelayanan regulatif.
25

c. Pelayanan Publik
Menurut Departemen dalam Negeri, pelayanan publik suatu
proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu
yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal
sehingga tercipta kepuasan dan keberhasilan.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:
1) Organisasi penyelenggara pelayanan publik.
2) Penerima layanan atau pelanggan yaitu orang,
masyarakat atau organisasi yang berkepentingan.
3) Kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima
layanan atau pelanggan.
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah partisipatif, transparan, responsif,
tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
26

F. Matrik Aktualisasi
Unit Kerja : Dinas Kesehatan-UPTD Puskesmas
Batumarta VIII

Isu yang diangkat


Rendahnya kepatuhan pasien lansia dalam mengkonsumsi obat di
lingkungan kerja Puskemas Batumarta VIII

Gagasan Pemecahan Isu


“Upaya meningkatkan kepatuhan pasien lansia dalam mengkonsumsi
obat melalui media medication reminder chart di Puskesmas
Batumarta VIII”
27

Tabel 3. Matriks Aktualisasi

Tahapan Keterkaitan Substansi Konstribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai-


No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan dengan Mata Pelatihan dan Misi Organisasi nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Manajemen ASN Kontribusi terhadap visi dan Aktualisasi nilai
konsultasi Melakukan tugas sesuai misi organisasi Puskesmas dasar ANEKA saat
dengan prosedur misalnya Batumarta VIII adalah melakukan
kepala sebelum melakukan dengan melakukan konsultasi konsultasi dengan
Puskesmas kegiatan aktualisasi, dengan Kepala Puskesmas atasan memberikan
terkait penulis meminta izin terkait rencana kegiatan penguatan terhadap
kegiatan terlebih dahulu kepada aktualisasi maka diharapkan nilai organisasi yaitu:
aktualisasi mentor (kepala puskes). membangun komunikasi dan Keterbukaan
kerjasama yang baik antara Puskesmas dikelola
Kepala Puskesmas dan secara
1. Membuat 1. Adanya jadwal Akuntabilitas Apoteker di Puskesmas profesionalisme,
jadwal untuk Kejelasan Batumarta VIII untuk kegiatan dapat dipertanggung
konsultasi konsultasi Kegiatan menyampaikan aktualisasi yang akan jawabkan,
rancangan aktualisasi dilakukan sehingga menghindari
dilakukan dengan baik diharapkan dapat benturan
dan benar sehingga berkontribusi mendukung kepentingan,
diketahui oleh mentor terwujudnya Visi Puskesmas menghindari korupsi,
secara jelas dan Batumarta VIII yaitu kolusi dan
mendapat masukan dan “Terwujudnya Kabup nepotisme serta
saran. aten OKU Timur yang Maju menjunjung tinggi
28

2. Menyampaikan 2. Adanya Nasionalisme dan Mulia” serta diharapkan integritas.


permasalahan lampiran Pengamalan sila ke 4 dapat berkontribusi
yang akan di rencana mendukung terwujudnya misi
Menyampaikan rencana
bahas kepada pelaksanaan Puskesmas Batumarta VIII
aktualisasi kepada
mentor kegiatan khususnya misi nomor 2 yaitu
mentor, melalui kegiatan
aktualisasi “Memberikan pelayanan
konsultasi dan diskusi. Hal
kesehatan yang bermutu,
ini menunjukkan adanya
proaktif, terjangkau,
kegiatan musyawarah.
paripurna dan terintegrasi”

3. Melakukan 3. Adanya Etika publik


diskusi dan catatan saran Menghargai komunikasi
meminta saran dan masukan Saat melakukan
serta masukan konsultasi dan diskusi
dalam menyampaikan
rancangan aktualisasi
terjalin komunikasi antara
saya dan mentor,
mendengar masukan dan
saran dari mentor.

4. Melakukan 4. Adanya foto Komitmen Mutu


29

pembahasan dan Berorientasi pada mutu,


dengan mentor dokumen/form dengan melakukan
mengenai ulir kegiatan konsultasi mengenai
kegiatan- aktualisasi persiapan aktualisasi
kegiatan yang
akan
dilaksanakan

5. Meminta 5. Adanya Anti korupsi


persetujuan lembar Jujur
kegiatan yang persetujuan Konsultasi yang dilakukan
akan kegiatan harus secara terbuka,
dilaksanakan. terus terang, dan siap
menerima masukan.
2 Menyiapkan Manajemen ASN Kontribusi terhadap visi dan Aktualisasi nilai
pelaksanaan Membuat media edukasi misi organisasi Puskesmas dasar ANEKA saat
upaya berupa medication Batumarta VIII adalah melakukan
meningkatkan reminder chart dengan dengan melakukan pembuatan
kepatuhan referensi dan keilmuan persiapan untuk medication reminder
minum obat yang dapat pemanfaatan medication chart ini memberikan
pada pasien dipertanggungjawabkan reminder chat pada pasien penguatan terhadap
lansia merupakan bentuk dari lansia hipertensi, maka nilai organisasi yaitu:
profesional dalam bekerja diharapkan terlaksana Keprofesionalan
1. Membuat 1. Adanya Komitmen Mutu dengan efektif, kreatif dan Memberikan
desain desain bermutu untuk kegiatan pelayanan yang
30

medication medication Kreatif aktualisasi yang akan efektif dan efisien


reminder chart reminder dilakukan sehingga berdasarkan
chart diharapkan dapat standart profesi
berkontribusi mendukung
2. Meminta 2. Lembar terwujudnya visi Puskesmas
persetujuan persetujuan Etika Publik Batumarta VIII yaitu
kepala tentang Menghargai komunikasi, “Terwujudnya Kabupaten
Puskesmas desain konsultasi dan kerjasama OKU Timur yang Maju dan
terkait desain medication karena dalam proses Mulia” serta diharapkan
medication reminder pembuatan medication dapat berkontribusi
reminder chart chart reminder chart terdapat mendukung terwujudnya misi
konsultasi antara peserta Puskesmas Batumarta VIII
dengan mentornya. khususnya misi nomor 2
yaitu “Memberikan
pelayanan kesehatan yang
bermutu, proaktif, terjangkau,
paripurna dan terintegrasi”
3 Melakukan Pelayanan Publik Kontribusi terhadap visi dan Aktualisasi nilai
pelaksanaan Memberikan pelayanan misi organisasi Puskesmas dasar ANEKA saat
upaya dengan profesional, tidak Batumarta VIII adalah melakukan
meningkatkan diskriminatif dan sopan dengan melakukan pelaksanaan
kepatuhan santun dalam memberikan melakukan pemanfaatan pemanfaatan
minum obat informasi. medication reminder chart medication reminder
pada pasien 1. Menuliskan 1. Adanya Komitmen Mutu pada pasien lansia hipertensi chart pada pasien
lansia obat yang medication terkait rencana kegiatan lansia hipertensi
31

dikonsumsi reminder Mutu aktualisasi, maka diharapkan memberikan


dalam chart Memberikan pelayanan terlaksananya yang berdaya penguatan terhadap
medication kepada publik secara guna dan meningkatkan nilai organisasi yaitu:
reminder chart jujur, tanggap, cepat, pengetahuan masyarakat Keikhlasan
tepat, akurat, berdaya untuk kegiatan aktualisasi Memberikan
guna, berhasil guna, dan yang akan dilakukan pelayanan yang
santun. sehingga diharapkan dapat terbaik kepada
2. Memberikan 2. Adanya foto berkontribusi mendukung pelanggan dengan
medication dan daftar terwujudnya visi Puskesmas sepenuh hati tanpa
reminder chart hadir. Etika publik Batumarta VIII yaitu pamrih
dan Sopan Santun “Terwujudnya Kabupaten
menyampaikan Menggunakan bahasa OKU Timur yang Maju dan
cara membaca yang sopan dan ramah Mulia” serta diharapkan
medication untuk menunjukkan etika dapat berkontribusi
reminder chart yang baik dalam pelayan mendukung terwujudnya misi
sekaligus masyarakat. Puskesmas Batumarta VIII
meningkatkan khususnya misi nomor 2
pemahaman yaitu “Memberikan
dan pelayanan kesehatan yang
pengetahuan bermutu, proaktif, terjangkau,
pasien paripurna dan terintegrasi”
mengenai
pentingnya
minum obat
teratur dan
32

tepat waktu.
4 Membuat Pelayanan Publik Kontribusi terhadap visi dan Aktualisasi nilai
pengingat Mendahulukan misi organisasi Puskesmas dasar ANEKA saat
pesan singkat kepentingan pasien dan Batumarta VIII adalah membuat pesan
kepada tidak bertindak dengan membuat pengingat
singkat kepada
pasien diskriminatif pesan singkat kepada pasien
hipertensi hipertensi mendekati waktu pasien lansia
mendekati Mengirimkan Screenshoot Akuntabilitas kontrol terkait rencana hipertensi
waktu kontrol pesan singkat pesan singkat Bertanggung jawab kegiatan aktualisasi, maka memberikan
Mengirimkan pesan diharapkan terlaksananya penguatan terhadap
singkat sebagai pengingat yang berdaya guna sehingga nilai organisasi yaitu:
merupakan nilai diharapkan dapat Keikhlasan
mementingkan berkontribusi mendukung
kepentingan publik. Memberikan
terwujudnya visi Puskesmas
Batumarta VIII yaitu pelayanan yang
“Terwujudnya Kabupaten terbaik kepada
OKU Timur yang Maju dan pelanggan dengan
Mulia” serta diharapkan sepenuh hati tanpa
dapat berkontribusi pamrih
mendukung terwujudnya misi
Puskesmas Batumarta VIII
khususnya misi nomor 2
yaitu “Memberikan
pelayanan kesehatan yang
bermutu, proaktif, terjangkau,
paripurna dan terintegrasi”
5 Melaksanaka Manajemen ASN Kontribusi terhadap visi dan Dengan melakukan
n evaluasi Melaksanakan kegiatan misi organisasi Puskesmas evaluasi tentang
33

kegiatan sesuai dengan ketentuan. Batumarta VIII adalah pemanfaatan


dengan melakukan evaluasi medication reminder
1. Memastikan 1. Adanya Komitmen Mutu tentang kegiatan chart pada pasien
pasien patuh lembar Berorientasi Mutu pemanfaatan medication lansia hipertensi
dalam evaluasi Melakukan evaluasi reminder chart pada pasien terkait rencana
mengkonsumsi kepatuhan dengan sungguh-sungguh lansia hipertensi terkait kegiatan aktualisasi
obat. pasien dalam agar hasil yang didapat rencana kegiatan aktualisasi akan menghasilkan
mengkonsum bisa maksimal. maka diharapkan adanya laporan evaluasi
si obat. manfaat untuk masyarakat kegiatan sehingga
dari kegiatan aktualisasi diharapkan akan
2. Berkonsultasi 2. Foto Etika Publik yang akan dilakukan memperkuat nilai
dengan mentor konsultasi Menyampaikan tutur kata sehingga diharapkan dapat organisasi yaitu:
terkait evaluasi dengan sopan santun berkontribusi mendukung Keprofesionalan
kegiatan terwujudnya Visi Puskesmas Memberikan
Batumarta VIII yaitu pelayanan yang
“Terwujudnya Kabupaten efektif dan efisien
OKU Timur yang Maju dan berdasarkan
Mulia” serta diharapkan standart profesi
dapat berkontribusi
mendukung terwujudnya misi
Puskesmas Batumarta VIII
khususnya misi nomor 2
yaitu “Memberikan
pelayanan kesehatan yang
bermutu, proaktif, terjangkau,
34

paripurna dan terintegrasi”


35

G. Jadwal Rencana Kegiatan


Kegiatan yang telah diuraikan di atas akan saya aktualisasikan di
tempat saya bekerja yaitu Puskesmas Batumarta VIII, selama off
campus sebagaimana jadwal berikut:
Bulan/Minggu Ke-
No Kegiatan Sept Okt
4 1 2 3 4
1 Melakukan konsultasi dengan kepala
puskesmas terkait kegiatan aktualisasi
2 Menyiapkan pelaksanaan upaya
meningkatkan kepatuhan minum obat
pada pasien lansia
3 Melakukan pelaksanaan dalam upaya
meningkatkan kepatuhan minum obat
pada pasien lansia
4 Tahap evaluasi
5 Menyusun laporan aktualisasi

Tabel 4. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


36

H. Kendala dan Antisipasi


Berikut adalah kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat
aktualisasi nilai-nilai pada saat habituasi dan antisipasinya.
Kendala yang Antisipasi dan Strategi
No Kegiatan
dihadapi menghadapi kendala
1 Konsultasi dengan Pimpinan tidak berada Mengkoordinir jadwal
kepala puskesmas di tempat. secepat mungkin dengan
mengenai rancangan pimpinan.
kegiatan aktualisasi
2 Melakukan pembuatan Adanya biaya yang di Berkonsultasi dengan
medication reminder keluarkan untuk mentor
chart mencetak medication
reminder chart
3 Melakukan Kurangnya kesadaran Meningkatkan
pelaksanaan upaya masyarakat tentang pemahaman dan
meningkatkan pentingnya kepatuhan pengetahuan pasien
kepatuhan minum obat dalam mengkonsumsi dengan edukasi mengenai
pada pasien lansia obat dan kurangnya pentingnya minum obat
kemampuan teratur dan tepat waktu
masyarakat dalam secara jelas, perlahan-
menyerap informasi lahan dan informatif serta
yang diberikan. memberikan medication
reminder chart sehingga
lebih mudah di pahami
dan diingat oleh pasien
lansia.

Anda mungkin juga menyukai