Oleh :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
Oleh :
HELEN INDGRID SIHOMBING, S.Kep, Ns
NIP. 199408152020122023
Hari/Tanggal :
Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan
COACH MENTOR
Disetujui Oleh :
Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
Oleh :
HELEN INDGRID SIHOMBING, S.Kep, Ns
NIP. 199408152020122023
Hari/Tanggal :
Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan
COACH PENGUJI
Disetujui Oleh :
a.n Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Sumatera Selatan
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan serta kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III
Angkatan XXXIII di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Sumatera Selatan tahun 2021 walaupun dalam keadaan pandemi
covid-19. Pelatihan Dasar ini bertujuan untuk memahami nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) serta mengetahui dan memahami peran dan kedudukan Aparatur
Sipil Negara (ASN).
Dalam kesempatan ini, penulis dapat menyelesaikan Laporan
Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi komunikasi efektif antar perawat
dengan metode SBAR (Situation, Background, Assessment, dan
Recommendation) saat serah terima pasien di ruang vip-vvip Rumah Sakit
Umum Daerah Palembang BARI”. Selama proses kegiatan, penulis banyak
menerima dan mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan yang berharga ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
iv
7. Bapak Drs. Nursiwan, M.M., selaku Coach yang telah memberikan
semangat, serta saran dan kritik;
8. Segenap Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar dan Panitia
Penyelenggara Diklatsar CPNS;
9. Orang tua penulis dan kakak adik yang telah banyak memberikan
dukungan moril kepada penulis;
10. Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan
XXVIII, XXIX, XXX, XXXI, XXXII dan XXXIII tahun 2021, terutama bagi
rekan angkatan XXXIII atas kerja samanya selama masa pendidikan
latsar;
11. Seluruh rekan-rekan di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI
yang memberi semangat dan dukungan kepada penulis.
v
DAFTAR ISI
vi
2.6.1 Manajemen ASN..........................................................................
2.6.2 Whole of Government..................................................................
2.6.3 Pelayanan Publik.........................................................................
2.7 Matriks Rancangan................................................................................
2.8 Jadwal Kegiatan.....................................................................................
2.9 Kendala dan Antisipasi...........................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................................
Biodata...................................................................................................................
Lampiran................................................................................................................
vii
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Keterkaitan Isu dengan Kedudukan dan Oeran ASN dalam NKRI.
21
Tabel 2.2 Penetapan Kualitas Isu dengan USG.....................................................
Tabel 2.3 Bobot Penetapan Kinerja Kualitas Isu USG ..........................................
Tabel 2.4 Matriks Rancangan.................................................................................
Tabel 2.5 Jadwal Kegiatan Aktualisasi...................................................................
Tabel 2.6 Kendala dan Antisipasi...........................................................................
Tabel 3.1 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 1.......................................................
Tabel 3.2 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2.......................................................
Tabel 3.3 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3.......................................................
Tabel 3.4 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 4.......................................................
Tabel 3.5 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 5.......................................................
Tabel 3.6 Capaian Kegiatan Aktualisasi.................................................................
viii
BAB I
PENDAHULUAN
2
kelalaian tenaga medis maupun kejadian yang tidak disengaja. Untuk
mencegah faktor resiko yang dapat mengancam keselamatan pasien
perawat harus dapat berkomunikasi secara efektif mengenai prosedur
pelayanan keperawatan yang akan diberikan, sehingga pasien maupun
keluarga pasien dapat ikut bekerja sama dalam mengurangi resiko
kecelakaan yang terjadi di rumah sakit. Salah satu faktor yang menyebabkan
ancaman keselamatan pasien adalah kurangnya komunikasi antara perawat
dengan pasien atau keluarga pasien. Komunikasi akan meningkatkan
keprofesionalan dalam pelaksanaan proses keperawatan, untuk itu
diperlukan komunikasi efektif SBAR (situation, background, assesment,
recommendation) agar penyampaian informasi akan berlangsung dengan
baik. Pengkomunikasian tidak hanya dilakukan dengan pasien maupun
keluarga pasien tetapi juga harus dilakukan dengan sesama tim medis
lainnya untuk memberikan informasi seputar perkembangan atau masalah
yang terjadi pada pasien.
3
ANEKA ditambah dengan Manajemen ASN, Pelayanan Publik serta Whole
Of Government.
Oleh karena itu, penulis mencari solusi dari core issue yang diangkat
yaitu “Optimalisasi Komunikasi Efektif Antar Perawat Dengan Metode
SBAR (Situation, Background, Assesment, dan Recommendation) saat
penerimaan pasien pasien dari ruang IGD di Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI”. Dengan pemecahan isu tersebut melalui
rancangan aktualisasi ini, diharapkan agar penyimpanan serta pencarian
dokumen teknis menjadi lebih efektif dan efisien.
1.2.1 Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
4
3. CPNS sebagai peserta latihan dasar mampu menerapkan sikap
perilaku Bela Negara dan mengaktualisasikannya di lingkungan
kerja RSUD Palembang BARI.
4. Penulis mampu menganalisa dampak apabila kompetensi sikap
perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, dan kedudukan
serta peran PNS dalam kerangka NKRI tidak diaplikasikan.
1.2.2 Manfaat
a. Bagi peserta
Penulis mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi, Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government sebagai seorang ASN serta menganalisis dampak ke
dalam program dan kegiatan di unit kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Palembang BARI.
b. Bagi organisasi
Membantu mewujudkan visi dan misi RSUD Palembang BARI serta
memberikan pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan
masyarakat. Mampu menghasilkan ASN yang bersikap dan
bertindak profesional dalam melayani masyarakat serta berdaya
saing.
c. Bagi Masyarakat
Masyarakat akan mendapatkan kepuasan terhadap pelayanan
yang prima, berkualitas, efektif dan efisien dari ASN sebagai
pelayan masyarakat.
5
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya di satuan kerja masing-masing.
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan
pada saat Off Campus 30 hari yaitu dari tanggal 24 Mei 2021 – 29 Juni 2021.
Aktualisasi dilakukan di ruang rawat inap VIP Rumah Sakit Umum Daerah
Palembang BARI. Ruang lingkup rancangan aktualisasi mencakup
peningkatan komunikasi yang efektif dengan menggunakan metode SBAR di
ruang rawat inap VIP Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI untuk
meningkatkan mutu pelayanan serta mencegah terjadinya resiko insiden
keselamatan pasien Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI.
6
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
7
Gambar 1. Halaman Depan RSUD Palembang BARI
Setelah di tahun 2001 dibuat jalan alternatif dari arah
Jakabaring melalui jalan poros Jakabaring. Pembangunan gedung
dimulai pada tahun 2005 yakni gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS)
dan dilanjutkan gedung Bank Darah di tahun 2006. Di tahun 2007
pembangunan dilanjutkan dengan gedung lainnya seperti gedung
Administrasi, gedung Pendaftaran, gedung Rekam Medik, gedung
Farmasi, gedung Laboratorium, gedung Radiologi, gedung Perawatan
VIP, dan kantin. Sementara di tahun 2008, pembangunan gedung
yang dilaksanakan meliputi gedung Poliklinik (3 lantai), gedung
Instalasi Gawat Darurat, gedung Instalasi Gizi (Dapur), gedung
laundry, gedung VVIP, gedung CSSD, gedung ICU, gedung genset
dan IPAL.
Pada Februari 2008, RSUD Palembang BARI berhasil
memperoleh status akreditasi penuh tingkat lanjut berdasarkan
Kepmenkes RI Nomor: YM.0l.10/III/334/08. Di tahun yang sama
ditetapkan pula sebagai BLUD-SKPD RSUD Palembang BARI
berdasarkan Keputusan Walikota Palembang No. 9l5.b tahun 2008
penetapan RSUD Palembang BARI sebagai SKPD Palembang yang
8
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Usaha
Daerah (PPK-BLUD) secara penuh.
Di tahun 2009 RSUD Palembang BARI di tetapkan sebagai
Rumah Sakit Tipe B berdasarkan Kepmenkes RI Nomor:
241/MENKES/W/2009 tentang peningkatan kelas RSUD Palembang
BARI milik Pemerintah Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
tanggal 2 April 2009. Adapun pembangunan gedung yang
berlangsung di tahun 2009 meliputi: gedung Kebidanan, gedung
Neonatus, gedung Rehabilitasi Medik serta gedung Hemodialisa.
Selanjutnya pembangunan gedung yang berlangsung di tahun 2010-
2011 meliputi Perawatan Kelas I, II, III, Kamar Jenazah, Gedung
ICCU, Gedung PICU, Workshop dan Mushola.
Saat ini status akreditasi yang telah berhasil diperoleh oleh
RSUD Palembang BARI yang dilakukan oleh Komisi Akreditasi
Rumah Sakit (KARS) Nomor: KARS-SERT/297/I/2019 adalah lulus
tingkat paripurna SNARS Edisi I dengan 5 (lima) layanan unggulan
yakni gastro-entero-hepatologi bedah digestif, pediatric intensive care
unit (PICU), bedah ortopedi-traumatologi, medical check up (MCU)
dan rehabilitasi medik. Sebagai salah satu rumah sakit rujukan
COVID-19 di Sumatera Selatan, RSUD Palembang BARI telah
melayani pasien COVID-19 sejak 8 April 2020 hingga sekarang.
9
10
2.1.3 Visi, Misi, Motto, dan Nilai Organisasi
a. Visi
Menjadi rumah sakit Unggul, Amanah dan Terpercaya di Indonesia
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang berorientasi
pada keselamatan dan ketepatan sesuai standar mutu yang
berdasarkan pada etika dan profesionalisme yang
menjangkau seluruh lapisan masyarakat
2) Meningkatkan mutu manajemen sumber daya kesehatan
3) Menjadikan RSUD Palembang BARI sebagai Rumah Sakit
pendidikan dan pelatihan di Indonesia
c. Motto
Kesembuhan dan kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan kami
d. Nilai-Nilai
Nilai-nilai organisasi yang diberlakukan di RSUD Palembang BARI
saat ini disesuaikan dengan visi dari RSUD Palembang BARI,
yakni:
1) Unggul
RSUD Palembang BARI terus melakukan inovasi baik sarana,
prasarana dan sistem sesuai kemajuan teknologi dan sumber
daya manusia yang semakin maju. Langkah ini dilakukan
untuk memberikan pelayanan terbaik dan paripurna, sehingga
mencerminkan sebagai rumah sakit yang dapat dijadikan
contoh unggul untuk instansi kesehatan yang ada di Indonesia.
2) Amanah
Dalam hal ini, seluruh staf pegawai RSUD Palembang BARI
dituntut untuk memberikan pelayanan yang akuntabel,
bertanggung jawab, ramah, tidak diskriminatif dan profesional.
Langkah ini dilakukan untuk membangun kesehatan
masyarakat Indonesia.
3) Terpercaya
RSUD Palembang BARI ingin menunjukkan pada masyarakat
bahwa setiap pelayanan yang diberikan dapat dipercaya,
11
mengubah pandangan masyarakat tentang pemerintahan yang
terlibat dalam Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), pungutan
liar (pungli), gratifikasi dan sebagainya. Oleh karena itu, di
beberapa titik disebutkan bahwa RSUD Palembang BARI
sebagai zona integritas tinggi.
4) Beretika
Etika merupakan dasar dalam setiap tindakan. Selain sopan
dan santun, RSUD Palembang Bari mengamalkan 3S, yaitu
senyum, salam dan sapa. Bahkan, terdapat simbol salam
yang menjadi ciri khas di lingkungan kerja.
5) Profesionalisme
Dalam pelayanan yang berkualitas sikap profesionalisme
sangat dibutuhkan. Karena, dengan profesionalisme yang
tinggi yang dimiliki sumber daya manusia di semua unit kerja
rumah sakit, kepuasan pasien akan meningkat dan
menumbuhkan kepercayaan masyarakat.
12
9. Endoskopi
10. Radiologi 24 Jam
11. Laboratorium Klinik 24 Jam
12. Patologi Anatomi
13. Bank Darah
14. Hemodialisis
15. Medical Check-Up
16. Graha Eksekutif
17. ECG/ EEG
18. USG 4 Dimensi
19. Kamar Jenazah
20. CT - Scan 128 Slice
21. Echocardiography
22. Treadmill
23. Fibroscan
24. Gen Xpert
25. Katerisasi Jantung (On Progress)
26. Pelayanan Khusus COVID-19
c. Pelayanan Rawat Jalan (Spesialis dan Sub Spesialis)
1. Klinik Penyakit Dalam
2. Klinik Bedah
3. Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
4. Klinik Anak
5. Klinik Mata
6. Klinik THT
7. Klinik Syaraf
8. Klinik Terpadu
9. Klinik Kardiologi
10. Klinik Kulit Kelamin
11. Klinik Jiwa
12. Klinik Rehabilitasi Medik
13. Klinik Jantung
14. Klinik Gigi
13
15. Klinik Geriatri
16. Klinik Anastesi
17. Klinik Alergi Imunologi
18. Klinik Gizi
19. Klinik VCT
20. Klinik Bedah Orthopedi
21. Klinik Bedah Digestif
22. Klinik Bedah Plastik
23. Klinik Bedah Thoraks dan Kardiovaskuler
d. Pelayanan Rawat Inap
1. Perawatan VIP/VVIP
2. Perawatan Umum Kelas I
3. Perawatan Umum Kelas II
4. Perawatan Umum Laki-laki Kelas III
5. Perawatan Umum Perawatan Kelas III
6. Perawatan Nifas Kelas III
7. Perawatan Anak (Kelas I, II, dan III)
8. Perawatan Bedah Kelas III
9. Perawatan ICU (Intensive Care Unit)
10. Perawatan ICCU (Intensive Coronary Care Unit)
11. Perawatan PICU (Pediatric Intensive Care Unit)
12. Perawatan TB Paru (Kelas I, II, dan III)
13. Perawatan NICU (Neonatus Intensive Care Unit)
14. Perawatan Geriatri
14
2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Perawat
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 tahun 2019, adapun tugas
dan Perawat Ahli Pertama :
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar /
lanjut
5. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
6. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah
keperawatan
7. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu
( merumuskan, menetapkan tindakan)
8. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga
( merumuskan, menetapkan tindakan)
9. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada
area medikal bedah
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada
area anak
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada
area maternitas
13. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada
area komunitas
14. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks
pada area jiwa
15. Melakukan perawatan luka
16. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
17. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
18. Melaksanakan case finding / deteksi dini / penemuan kasus baru
pada individu
15
19. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan
pada individu
20. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
21. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat /
bencana / kritikal
22. Melakukan tindakan terapi komplementer / holistik
23. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre / intra / post operasi
24. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka perawatan
paliatif
25. Memberikan dukungan / fasilitasi kebutuhan spiritual pada
kondisi kehilangan , berduka atau menjelang ajal dalam
pelayanan keperawatan
26. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
27. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi
28. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi
29. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
istirahat dan tidur
30. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebersihan diri
31. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa
nyaman dan pengaturan suhu tubuh
32. Melakukan stimulasi tubuh kembang pada individu
33. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan
penyakit menular
34. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
35. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya
pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada
pelayanan keperawatan
36. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar
pada pasien / petugas / pengunjung sebagai upaya pencegahan
infeksi
16
37. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan
38. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
39. Melakukan terapi aktivitas kelompok ( TAK ) stimulus persepsi
40. Melakukan terapi aktivitas kelompok ( TAK ) stimulus sensorik
41. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan
komunikasi
42. Melakukan pemantauan / penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan
kondisi pasien
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan
dokter
44. Melakukan peningkatan / penguatan kemampuan sukarelawan
dalam meningkatkan masalah masuarakat
45. Melakukan pendidikan kesehatan dalam masyarakat
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada invividu
47. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
48. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim / perawat primer
49. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
50. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift / unit / fasilitas kesehatan
51. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka
melakukan fungsi ketenagaan perawat
Melakukan preseptor ship dan mentor ship.
17
2.2 Deskripsi Isu
18
yang terlibat dalam proses pelayanan kesehatan yang mana dampak
negatif tersebut disebabkan oleh virus, bakteri dan berbagai penyakit
lain yang dapat merugikan pasien, pengunjung bahkan petugas rumah
sakit. Tingginya resiko terhadap gangguan kesehatan pada pengunjung
di rumah sakit, maka perlu dilakukan upaya pencegahan, salah satunya
yaitu penggunaan masker. Meskipun terkesan sangat sederhana,
namun masker harus dipakai saat di lingkungan rumah sakit.
Namun dalam penerapan sehari-hari terdapat kendala yang
menyebabkan peraturan ini belum optimal. Salah satunya adalah
kurangnya pemahaman pasien dan pengunjung akan pentingnya
penggunaan masker, sehingga diperlukan sosialisasi yang lebih intens
mengenai penggunaan APD (Alat Pelindung Diri : masker).
Kondisi Ideal : Meningkatnya pemahaman pasien dan
pengunjung akan pentingnya penggunaan APD (Alat Pelindung Diri :
Masker) serta dapat terlibat dalam kepatuhan penggunaan masker
terlebih saat berada di lingkungan rumah sakit.
Kaitan dengan Materi : Pelayanan Publik
19
4. Belum optimalnya pelabelan/pemberian tanggal pemasangan infus
pasien
Deskripsi Isu : Pemasangan infus merupakan salah satu
prosedur invasif yang dilakukan di rumah sakit. Pasien yang menjalani
rawat inap mendapatkan terapi cairan infus dan diberikan secara terus
menerus dalam jangka waktu yang lama akan meningkatkan
kemungkinan terjadinya komplikasi dari pemasangan infus. Perawat
perlu melakukan perawatan infus pasien sesuai prosedur, terutama
pada pasien dengan pemasangan infus lebih dari 3 hari, untuk
menghindari terjadinya flebitis (peradangan pada pembuluh darah).
Kondisi Ideal : Dengan adanya pemberian tanggal pada infus
pasien, perawat dapat mengetahui waktu dan lama pemasangan infus
sehingga dapat dengan sigap melakukan perawatan infus untuk
mengurangi terjadinya komplikasi.
Kaitan dengan Materi : Pelayanan Publik
Sumber isu di atas diperoleh dari survei di unit kerja dan telah
disesuaikan dengan tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi) sebagai perawat
dengan Permenpan RB No 35 Tahun 2019 tentang perawat.
20
Tabel 2.1 Keterkaitan Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
No Isu Kedudukan dan Kondisi yang
. peran PNS dalam Diharapkan
NKRI
1. Belum optimalnya Manajemen ASN Meningkatnya
komunikasi efektif komunikasi efektif
antar perawat metode SBAR antar
dengan metode perawat saat
SBAR (Situation, melakukan serah
Background, terima pasien di
Assessment, dan RSUD Palembang
Recommendation) BARI
saat serah terima
pasien di ruang vip-
vvip
2. Belum optimalnya Pelayanan Publik Meningkatnya
pendidikan pemahaman pasien
kesehatan tentang dan pengunjung akan
penggunaan APD pentingnya
(Alat Pelindung Diri : penggunaan APD
Masker) bagi pasien (Alat Pelindung Diri :
dan keluarga pasien Masker) serta dapat
di ruang rawatan terlibat dalam
kepatuhan
penggunaan masker
terlebih saat berada
di lingkungan rumah
sakit.
3. Belum optimalnya Pelayanan Publik Pasien mengetahui
pemberian edukasi informasi mengenai
mengenai masalah
penyakitnya kepada kesehatannya dan
21
pasien dan keluarga mendapatkan
pasien di ruang pengetahuan untuk
rawatan meningkatkan derajat
kesehatannya baik
fisik, mental maupun
spiritual
4. Belum optimalnya Pelayanan Publik Dengan adanya
pelabelan/pemberian pemberian tanggal
tanggal pemasangan pada infus pasien,
infus pasien perawat dapat
mengetahui waktu
dan lama
pemasangan infus
sehingga dapat
dengan sigap
melakukan
perawatan infus
untuk mengurangi
terjadinya komplikasi.
5. Belum optimalnya Pelayanan Publik Tertibnya
sosialisasi penggunaan handrub
penggunaan di RSUD Palembang
handrub pada BARI
keluarga pasien di
RSUD Palembang
BARI
22
2.3 Analisa Isu
Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, diperlukan analisis
lanjutan dari isu-isu yang berjumlah 5 isu tersebut. Analisis ini dilakukan
untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Disamping itu tidak semua isu bisa
dikategorikan menjadi isu aktual, oleh karena itu perlu dilakukan analisis
kriteria isu.
Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) adalah salah satu
metode skoring untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
Pada tahap ini masing-masing masalah dinilai tingkat risiko dan dampaknya.
Bila telah didapatkan jumlah skor maka dapat menentukan prioritas masalah.
Langkah skoring dengan menggunakan metode USG adalah membuat daftar
akar masalah, membuat tabel matriks prioritas masalah dengan bobot
skoring 1-5 dan nilai yang tertinggi sebagai prioritas masalah. Untuk lebih
jelasnya, pengertian urgency, seriousness dan growth dapat diuraikan
sebagai berikut :
23
Nilai dari ketiga variabel akan dijumlahkan dan isu yang mempunyai
jumlah nilai terbesar merupakan prioritas utama yang harus diselesaikan.
Secara lengkap analisis penilaian kualitas isu dengan metode USG dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.2 Penetapan Kualitas Isu dengan Menggunakan Kriteria
Kualitas Isu USG
Kriteria
No. Isu Total Ranking
U S G
4. Belum optimalnya
pelabelan/pemberian tanggal 4 4 4 12 II
pemasangan infus pasien
Skala Nilai
5 Sangat Penting
24
4 Penting
3 Cukup Penting
2 Kurang Penting
1 Tidak Penting
25
Rancangan kegiatan aktualisasi ini memuat lima nilai dasar atau
indikator profesi ASN yakni : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi ANEKA yang
menjadi acuan. Sehingga setiap kegiatan memiliki nilai-nilai dalam ANEKA.
Berikut ini penjelasan umum dari setiap nilai dasar dan indikator-indikator
nilai yang terkandung pada nilai dasar tersebut. Nilai-nilai dasar profesi PNS
yaitu :
2.5.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai dasar
akuntabilitas meliputi :
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya
b. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan
d. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan
26
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan
ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapai tujuan akhir.
2.5.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri. Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai dasar Nasionalisme
meliputi : etos kerja, amanah, tidak diskriminatif, saling menghormati,
mengutamakan kepentingan publik, menghargai pendapat, humanis,
bijaksana, tolong-menolong, bersikap adil, tanggung jawab, cinta tanah air,
dan kerja keras.
27
a. Memegang teguh nilai-nilai ideologi negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdayaguna, berhasilguna dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir
28
tanpa pemborosan sumber daya dan hemat
d. Inovatif : suatu yang baru sebagai perwujudan ide kreatifitas
untuk meningkatkan mutu pelayanan
29
2.6.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara
yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Peran dan kedudukan ASN adalah sebagai berikut :
1. Pelaksana kegiatan publik
2. Pelayanan publik
3. Perekat dan pemersatu Bangsa
30
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik
b. Penerima layanan atau pelanggan yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingann
c. Kepuasan yang di berikan dan/atau diterima oleh penerima layanan
pelanggan. Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak Diskriminatif, Mudah
dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel dan Berkeadilan.
31
2.7 Matrik Rancangan
Identifikasi Isu : (1) Belum optimalnya komunikasi efektif antar perawat dengan metode SBAR (Situation,
Background, Assessment, dan Recommendation) saat serah terima pasien di Ruang VIP-
VVIP Rumah Sakit Umum Daerah Palembang BARI.
(2) Belum optimalnya pendidikan kesehatan tentang penggunaan APD (Alat Pelindung Diri :
Masker) bagi pasien dan keluarga pasien di ruangan VIP
(3) Belum optimalnya pemberian edukasi mengenai penyakitnya kepada pasien dan keluarga
pasien di ruang VIP
(4) Belum optimalnya pelabelan/pemberian tanggal pemasangan infus pasien
(5) Belum optimalnya sosialisasi penggunaan handrub pada keluarga pasien di RSUD Palembang
BARI
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya komunikasi efektif antar perawat dengan metode SBAR (Situation,
Background, Assessment, dan Recommendation) saat serah terima pasien di ruang vip-vvip
Rumah Sakit Umum Palembang BARI
32
Gagasan Pemecahan Isu : (1) Membuat Pedoman Panduan tentang komunikasi efektif dengan metode SBAR (Situation,
Background, Assessment, dan Recommendation)
(2) Mengusulkan pembuatan rancangan Standar Operasional Prosedur (SOP) komunikasi efektif
dengan SBAR
(3) Mensosialisasikan ke perawat tentang pentingnya komunikasi efektif dengan metode SBAR
(4) Evaluasi hasil sosialisasi komunikasi efektif dengan metode SBAR (Situation, Background,
33
Kontribusi Terhadap
Output / Keterkaitan Dengan Nilai- Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Visi dan Misi
Hasil Nilai Mata Diklat Nilai Organisasi
Organisasi
34
melaksanakan koordinasi. dan paripurna
Hal ini tercermin pada sila
ke-4 Pancasila. Serta cinta Profesionalisme :
tanah air dengan sebagai dasar
menggunakan bahasa dalam melakukan
Indonesia yang baik dan penyuluhan dapat
benar saat berbicara. meningkatkan nilai
profesional
Etika Publik organisasi
Menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama
dengan atasan dan mentor
serta menjunjung tinggi
standar etika saat meminta
izin persetujuan untuk
melakukan aktualisasi
Komitmen Mutu
Koordinasi dengan mentor,
atasan dan rekan kerja
agar terlaksananya
kegiatan yang efektif dan
secara efisien dapat
menentukan penggunaan
sumber daya yang
diperlukan untuk
mendukung kegiatan
dengan maksimal
35
Anti Korupsi
Komunikasi yang
dilakukan pada pihak
terkait harus secara
terbuka, terus terang dan
siap menerima masukan
serta kritik
Keterkaitan dengan
Kedudukan ASN :
Manajemen ASN
Dengan melaksanakan tugas
dan fungsi secara profesional,
bertanggungjawab, integritas
dalam berkomunikasi
2. Membuat 1. Konsultasi Adanya Keterkaitan dengan nilai Pembuatan pedoman Amanah :
Pedoman dengan mentor Pedoman ANEKA : panduan yang berisi Pembuatan
Panduan dan berkoordinasi Panduan tentang komunikasi pedoman panduan
tentang dengan kepala tentang Akuntabilitas : Tanggung SBAR sesuai dengan sebagai dasar
komunikasi ruangan terkait komunikasi jawab misi RSUD Palembang dalam memberikan
efektif kegiatan yang efektif Menyusun Pedoman BARI poin pertama pelayanan yang
dengan akan dilaksanakan dengan Panduan dengan benar, yaitu meningkatkan akuntabel,
metode 2. Mencari dan metode teliti merupakan wujud kualitas pelayanan tanggung jawab,
SBAR mengumpulkan SBAR keseriusan dan tanggung kesehatan yang ramah, tidak
(Situation, bahan jawab dalam berorientasi pada diskriminasi dan
Background, materi/referensi menyelesaikan isu. keselamatan dan profesional
Assessmet, mengenai ketepatan sesuai
dan komunikasi efektif Nasionalisme standar mutu yang Profesionalisme :
36
Recommend dengan metode Adanya kerja sama dan berdasarkan pada Pembuatan
ation) SBAR dari musyawarah dalam etika dan pedoman panduan
berbagai sumber melaksanakan koordinasi. profesionalisme yang sebagai dasar
3. Membuat Hal ini tercermin pada sila menjangkau seluruh dalam melakukan
Pedoman Panduan ke-4 Pancasila. Serta cinta lapisan masyarakat penyuluhan dapat
tentang komunikasi tanah air dengan dan poin kedua meningkatkan nilai
efektif dengan menggunakan bahasa meningkatkan mutu profesional
metode SBAR Indonesia yang baik dan manajemen sumber organisasi
4. Mendiskusikan benar saat berbicara. daya kesehatan
pedoman
mengenai Etika Publik
komunikasi efektif Berkoordinasi dengan baik
dengan metode dan sopan kepada rekan
SBAR satu ruangan
Komitmen Mutu
Membuat pedoman dari
sumber yang jelas (media
cetak, elektronik dan
pakar)
Anti korupsi
Aspek nilai anti korupsi
yang terkait yaitu
tanggung jawab dengan
cara melaksanakan
dengan sebaik mungkin
rancangan aktualisasi
yang dibuat dan
37
menyampaikan informasi
kegiatan secara utuh
kepada kepala sekolah,
sehingga kegiatan dapat
terlaksanakan sesuai
dengan rencana.
Keterkaitan dengan
Kedudukan ASN :
Manajemen ASN
Dengan melaksanakan tugas
dan fungsi secara profesional,
bertanggungjawab, integritas
dalam menyusun pedoman
panduan
3. Mengusulkan 1. Meminta Adanya Akuntabilitas Pembuatan Standar Amanah :
pembuatan persetujuan kepala Standar Merancang draft Standar Operasional Prosedur Pembuatan
rancangan seksi keperawatan Operasional Operasional Prosedur(SOP) yang berisi Standar
Standar sebagai bentuk (SOP) dengan teliti dan tentang panduan Operasional
Prosedur
Operasional keterbukaan dalam cermat dengan komunikasi efektif Prosedur (SOP)
Prosedur melakukan (SOP) dengan metode SBAR sebagai dasar
menggunakan sumber
(SOP) kegiatan terpercaya merupakan sesuai dengan misi dalam memberikan
komunikasi 2. Mengumpulkan wujud keseriusan dalam RSUD Palembang pelayanan yang
efektif bahan dan menyelesaikan isu BARI poin pertama akuntabel,
dengan merancang draft yaitu meningkatkan tanggung jawab,
SBAR Standar Nasionalisme kualitas pelayanan ramah, tidak
Operasional Adanya kerja sama dan kesehatan yang diskriminasi dan
Prosedur (SOP) musyawarah dalam berorientasi pada profesional
komunikasi efektif melaksanakan koordinasi. keselamatan dan
38
dengan SBAR Hal ini tercermin pada sila ketepatan sesuai Profesionalisme :
3. Melakukan ke-4 Pancasila. Serta cinta standar mutu yang Pembuatan
konsultasi hasil tanah air dengan berdasarkan pada Standar
rancangan Standar menggunakan bahasa etika dan Operasional
Operasional Indonesia yang baik dan profesionalisme yang Prosedur (SOP)
Prosedur (SOP) benar saat berbicara. menjangkau seluruh komunikasi efektif
komunikasi efektif Etika Publik lapisan masyarakat SBAR sebagai
dengan SBAR Berkonsultasi dengan dan poin kedua dasar dalam
kepada mentor dan menggunakan bahasa meningkatkan mutu meningkatkan nilai
kepala ruangan yang baik dan sopan manajemen sumber profesional
dan tim pokja daya kesehatan organisasi
akreditasi skp Komitmen Mutu
4. Mencetak Menggunakan waktu yang
Standar ada dengan efektif dan
Operasional efisien saat membuat SOP
Prosedur (SOP)
5. Membagikan Anti Korupsi : Kejujuran
lembaran Standar dan Keberanian
Operasional Dalam melakukan
Prosedur (SOP) ke pengusulan, konsultasi
ruangan VIP dan kooordinasi harus
6. berani dan jujur
Mendokumentasik menyatakan pendapat dan
an kegiatan kendala pada pimpinan
agar pimpinan dapat
memberikan arahan untuk
kegiatan yang akan
dilakukan
39
Keterkaitan dengan
Kedudukan ASN :
40
an kegiatan hadir jawab atas rencana dan poin kedua sebagai dasar
ation peserta aktualisasi yang akan meningkatkan mutu dalam
sosialisasi dilaksanakan. manajemen sumber meningkatkan nilai
3. Foto dan daya kesehatan profesional
video organisasi
kegiatan Nasionalisme
Adanya kerja sama dan
musyawarah dalam
melaksanakan koordinasi.
Hal ini tercermin pada sila
ke-4 Pancasila. Serta cinta
tanah air dengan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar saat berbicara.
Etika Publik
Menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama
dengan atasan dan mentor
serta menjunjung tinggi
standar etika saat
meminya izin persetujuan
untuk melakukan
aktualisasi
Komitmen Mutu
Koordinasi dengan mentor,
atasan dan rekan kerja
41
agar terlaksananya
kegiatan yang efektif dan
secara efisien dapat
menentukan penggunaan
sumber daya yang
diperlukan untuk
mendukung kegiatan
dengan maksimal
Keterkaitan dengan
Kedudukan ASN :
Pelayanan Publik
Dengan memberikan
penyuluhan/pembelajaran
mengenai komunikasi efektif
metode SBAR dengan untuk
mencapai tujuan asuhan
keperawatan dan memberikan
evaluasi sesuai dengan
indikator pencapaian
kompetensi dalam peningkatan
42
pelayanan publik
5. Evaluasi hasil 1. Melakukan 1. Lembar Akuntabilitas Kontribusi kegiatan ini Tahapan kegiatan
sosialisasi survey langsung ke pengisian Dalam proses kegiatan sesuai dengan misi ini merupakan
komunikasi perawat yang buku menyampaikan secara RSUD Palembang wujud penguatan
efektif melakukan serah laporan jujur dan lengkap BARI poin pertama nilai organisasi
dengan terima/handover 2. Daftar mengenai kegiatan yaitu meningkatkan
metode pasien perawat aktualisasi yang akan kualitas pelayanan Amanah : sebagai
SBAR pelaksana dilaksanakan. kesehatan yang dasar dalam
(Situation, 2. Menyampaikan serah Berintergritas sesuai berorientasi pada memberikan
Background, hasil akhir dan terima antara perkataan dan keselamatan dan pelayanan yang
Assessment, laporkan kepada pasien perbuatan dalam ketepatan sesuai akuntabel,
dan mentor dan kepala 3. Foto melakukan koordinasi. standar mutu yang tanggung jawab,
Recommend ruangan kegiatan Transparansi adanya berdasarkan pada ramah, tidak
ation) 4. Video komunikasi yang terbuka etika dan diskriminasi dan
kegiatan atas tindakan yang akan profesionalisme yang profesional
dilaksanakan dalam menjangkau seluruh
aktualisasi. Bertanggung lapisan masyarakat Profesionalisme :
jawab atas rencana dan poin kedua sebagai dasar
aktualisasi yang akan meningkatkan mutu dalam
dilaksanakan. manajemen sumber meningkatkan nilai
daya kesehatan profesional
Nasionalisme organisasi
Adanya kerja sama dan
musyawarah dalam
melaksanakan koordinasi.
Hal ini tercermin pada sila
ke-4 Pancasila. Serta cinta
tanah air dengan
menggunakan bahasa
43
Indonesia yang baik dan
benar saat berbicara.
Etika Publik
Menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama
dengan atasan dan mentor
serta menjunjung tinggi
standar etika saat meminta
izin persetujuan untuk
melakukan aktualisasi
Komitmen Mutu
Koordinasi dengan mentor,
atasan dan rekan kerja
agar terlaksananya
kegiatan yang efektif dan
secara efisien dapat
menentukan penggunaan
sumber daya yang
diperlukan untuk
mendukung kegiatan
dengan maksimal
Anti Korupsi
Tahapan kegiatan ini
menunjukan tindakan yang
jujur dalam menerima
penilaian rekan kerja terkait
44
hasil dari kegiatan
aktualisasi yang dilakukan
Keterkaitan dengan
Kedudukan ASN :
Pelayanan Publik
Kesimpulan hasil kegiatan
dapat membantu perawat
dalam memberikan
pencapaian asuhan yang
berguna dan memuaskan bagi
pasien dan perawat
45
2.8 Jadwal Kegiatan
Jadwal aktualisasi yang akan dilaksanakan saat off campus mulai dari
24 Mei 2021 sampai dengan 29 Juni 2021 di Ruang VIP-VVIP RSUD
Palembang BARI adalah sebagai berikut :
45
Oleh karena itu diperlukan antisipasi untuk menghadapi kendala-
kendala tersebut agar dapat meminimalisir hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Kendala berikut antisipasi yang
mungkin terjadi selama kegiatan aktualisasi dijelaskan lebih lanjut
pada tabel berikut :
46
BAB III
47
4. Melaksanakan proses pembuatan panduan pedoman komunikasi
efektif berbasis SBAR
5. Melaksanakan proses pembuatan rancangan Standar Operasional
Prosedur (SOP) komunikasi efektif dengan SBAR
6. Melaksanakan sosialisasi ke Bidang Keperawatan, Komite
Keperawatan dan seluruh Kepala Ruangan RSUD Palembang BARI.
7. Evaluasi hasil sosialisasi komunikasi efektif dengan metode SBAR.
Penerapan aktivitas ini terdiri dari 5 kegiatan yang menjelaskan
tentang kegiatan secara umum menjelaskan teknik aktualisasi, deskripsi,
kontribusi kegiatan kepada pimpinan, capaian terhadap visi misi
organisasi.
Akuntabilitas
Dalam proses konsultasi menyampaikan secara jujur dan lengkap
mengenai kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Berintegritas sesuai antara perkataan dan perbuatan dalam
melakukan koordinasi. Transparansi adanya komunikasi yang
terbuka atas tindakan yang akan dilaksanakan dalam aktualisasi.
Bertanggung jawab atas rencana aktualisasi yang akan
dilaksanakan.
Nasionalisme
Adanya kerja sama dan musyawarah dalam melaksanakan
koordinasi.
Hal ini tercermin pada sila ke-4 Pancasila. Serta cinta tanah air
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat
berbicara.
Etika Publik
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan atasan
dan mentor serta menjunjung tinggi standar etika saat meminta izin
persetujuan untuk melakukan aktualisasi
Komitmen Mutu
Koordinasi dengan mentor, atasan dan rekan kerja agar
terlaksananya kegiatan yang efektif dan secara efisien dapat
menentukan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk
mendukung kegiatan dengan maksimal
Anti Korupsi
Komunikasi yang dilakukan pada pihak terkait harus secara terbuka,
terus terang dan siap menerima masukan serta kritik
Manajemen ASN
Dengan melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional,
49
bertanggungjawab, integritas dalam berkomunikasi
Amanah :
sebagai dasar dalam memberikan pelayanan yang akuntabel,
tanggung jawab, ramah, tidak diskriminasi dan profesional
Unggul :
sebagai inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik dan paripurna
4. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan berdampak pada
sulitnya pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama masa habituasi.
Pelaksanaan konsultasi dengan mentor maupun koordinasi dengan
rekan kerja merupakan wujud sikap santun kepada pimpinan dengan
cara menghargai komunikasi serta bertujuan agar menciptakan
kesepahaman/persetujuan (tidak ada miss-komunikasi) mengenai
tujuan dan rincian kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan
sehingga apabila tidak dilaksanakan maka ada kemungkinan pada
saat pelaksanaan kegiatan mentor tidak setuju dengan cara/metode
yang dilakukan. Hal tersebut akan menyebabkan peserta latsar perlu
merubah atau mengulang beberapa tahapan kegiatan yang telah
dilakukan. Kondisi tersebut menyebabkan pelaksanaan kegiatan
menjadi tidak efektif dan efisien, dimana artinya peserta latsar tidak
mampu menjalankan nilai komitmen mutu, serta nilai santun dalam
etika publik tidak terimplementasikan. Kegiatan berkonsultasi dengan
Kepala Seksi SDM dan Etika Profesi Keperawatan selaku mentor
dan berkoordinasi dengan Kepala Ruangan dan rekan kerja di
Ruangan VIP-VVIP telah dilaksanakan oleh peserta latsar sebagai
wujud sikap santun dalam etika publik dengan menghargai
50
komunikasi serta menjalankan nilai komitmen mutu dengan
melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien.
E. Bukti Output
51
Gambar 3.1 Konsultasi dengan mentor
52
Gambar 3.2 Surat Permohonan Izin Kegiatan Aktualisasi
53
Gambar 3.3 Surat Persetujuan Izin Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
54
Tabel 3.2 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 2
KEGIATAN : Berkonsultasi dengan Kepala Seksi SDM dan
Etika Profesi Keperawatan selaku mentor
mengenai pembuatan panduan pedoman
komunikasi efektif SBAR yang akan
dilaksanakan di RSUD Palembang BARI
A. Tahapan Kegiatan :
1. Membuat janji waktu dan tempat konsultasi
2. Melakukan pertemuan dengan mentor
3. Berkonsultasi mengenai pembuatan pedoman panduan komunikasi
efektif SBAR
4. Melakukan proses pencetakan pedoman panduan komunikasi
efektif SBAR
Nasionalisme
Adanya kerja sama dan musyawarah dalam melaksanakan koordinasi.
Hal ini tercermin pada sila ke-4 Pancasila. Serta cinta tanah air
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat
berbicara.
Etika Publik
Berkoordinasi dengan baik dan sopan kepada rekan satu ruangan
55
Komitmen Mutu
Membuat materi dari sumber yang jelas (media cetak, elektronik dan
pakar)
Anti korupsi
Aspek nilai anti korupsi yang terkait yaitu tanggung jawab dengan cara
melaksanakan dengan sebaik mungkin rancangan aktualisasi yang
dibuat dan menyampaikan informasi kegiatan secara utuh kepada
kepala sekolah, sehingga kegiatan dapat terlaksanakan sesuai
dengan rencana.
Manajemen ASN
Dengan melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional,
bertanggungjawab, integritas dalam menyusun Pedoman Panduan
Komunikasi Efektif SBAR
4. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan berdampak pada
sulitnya pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama masa habituasi.
Pelaksanaan konsultasi dengan mentor maupun koordinasi dengan
rekan kerja merupakan wujud sikap santun kepada pimpinan dengan
cara menghargai komunikasi serta bertujuan agar menciptakan
56
kesepahaman/persetujuan (tidak ada miss-komunikasi) mengenai
tujuan dan rincian kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan
sehingga apabila tidak dilaksanakan maka ada kemungkinan pada saat
pelaksanaan kegiatan mentor tidak setuju dengan cara/metode yang
dilakukan. Hal tersebut akan menyebabkan peserta latsar perlu
merubah atau mengulang beberapa tahapan kegiatan yang telah
dilakukan. Kondisi tersebut menyebabkan pelaksanaan kegiatan
menjadi tidak efektif dan efisien, dimana artinya peserta latsar tidak
mampu menjalankan nilai komitmen mutu, serta nilai santun dalam etika
publik tidak terimplementasikan. Kegiatan berkonsultasi dengan Kepala
Seksi SDM dan Etika Profesi Keperawatan selaku mentor dan
berkoordinasi dengan Kepala Ruangan dan rekan kerja di Ruangan
VIP-VVIP telah dilaksanakan oleh peserta latsar sebagai wujud sikap
santun dalam etika publik dengan menghargai komunikasi serta
menjalankan nilai komitmen mutu dengan melaksanakan kegiatan
secara efektif dan efisien.
E. Bukti Output
57
Gambar 3.5 Konsultasi dengan Kepala Ruangan mengenai kegiatan dan pedoman
panduan yang dirancang
58
Gambar 3.4 Lembar Kartu Bimbingan Mentor
59
60
61
62
63
Tabel 3.3 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 3
KEGIATAN : Mengusulkan pembuatan rancangan
Standar Operasional Prosedur (SOP)
komunikasi efektif dengan SBAR
Akuntabilitas
Merancang draft Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan teliti
dan cermat dengan menggunakan sumber terpercaya merupakan
wujud keseriusan dalam menyelesaikan isu
Nasionalisme
Adanya kerja sama dan musyawarah dalam melaksanakan
koordinasi.
Hal ini tercermin pada sila ke-4 Pancasila. Serta cinta tanah air
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat
berbicara.
Etika Publik
Berkonsultasi dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan
Komitmen Mutu
Menggunakan waktu yang ada dengan efektif dan efisien saat
membuat SOP
64
2. Pemahaman Nilai Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
4. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan berdampak pada
ketidakefektifan serah terima pasien/informasi perkembangan pasien,
kondisi tersebut menunjukkan bahwa peserta latsar tidak mampu
menjalankan tanggung jawabnya sebagai perawat pelaksana secara
profesional.
65
5. Bukti Output
Gambar 3.7 Konsultasi dan berkoordinasi dengan tim pokja akreditasi skp
66
67
68
69
Gambar 3.8 SOP TBAK dan SBAR RSUD Palembang BARI
70
71
Gambar 3.9 SOP Pembaharuan
72
Tabel 3.4 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 4
KEGIATAN : Mensosialisasikan ke perawat tentang
pentingnya komunikasi efektif dengan
metode SBAR (Situation, Background,
Assessment dan Recommendation)
Akuntabilitas
Dalam proses kegiatan menyampaikan secara jujur dan lengkap
mengenai kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Berintegritas sesuai antara perkataan dan perbuatan dalam
melakukan koordinasi. Transparansi adanya komunikasi yang
terbuka atas tindakan yang akan dilaksanakan dalam aktualisasi.
Bertanggung jawab atas rencana aktualisasi yang akan
dilaksanakan.
Nasionalisme
Adanya kerja sama dan musyawarah dalam melaksanakan
koordinasi.
Hal ini tercermin pada sila ke-4 Pancasila. Serta cinta tanah air
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat
berbicara.
Etika Publik
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan atasan
dan mentor serta menjunjung tinggi standar etika saat meminya izin
persetujuan untuk melakukan aktualisasi
Komitmen Mutu
Koordinasi dengan mentor, atasan dan rekan kerja agar
terlaksananya kegiatan yang efektif dan secara efisien dapat
menentukan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk
mendukung kegiatan dengan maksimal
73
Anti Korupsi : Tanggung jawab
Melakukan sosialisasi kepada perawat mengenai komunikasi efektif
dengan penuh tanggung jawab
Pelayanan Publik
Dengan memberikan penyuluhan/pembelajaran mengenai
komunikasi efektif metode SBAR dengan untuk mencapai tujuan
asuhan keperawatan dan memberikan evaluasi sesuai dengan
indikator pencapaian kompetensi dalam peningkatan pelayanan
publik
4. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan berdampak pada
adanya potensi kesalahan penerimaan informasi yang dapat
membahayakan keselataman pasien. Kondisi tersebut menunjukkan
peserta latsar tidak mampu menciptakan pelayanan publik yang
akuntabel, efektif dan efisien.
74
sehingga kinerja organisasi akan semakin profesional sebagai
pelayan publik.
5. Bukti Output
75
Gambar 3.10 Surat Undangan Kepada Kepala ruangan RSUD Palembang
BARI
76
77
78
Tabel 3.5 Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan 5
KEGIATAN : Evaluasi hasil sosialisasi komunikasi efektif
dengan metode SBAR (Situation,
Background, Assessment, dan
Recommendation)
Akuntabilitas
Dalam proses kegiatan menyampaikan secara jujur dan lengkap
mengenai kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Berintergritas sesuai antara perkataan dan perbuatan dalam
melakukan koordinasi.
Transparansi adanya komunikasi yang terbuka atas tindakan yang
akan dilaksanakan dalam aktualisasi. Bertanggung jawab atas
rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Nasionalisme
Adanya kerja sama dan musyawarah dalam melaksanakan
koordinasi.
Hal ini tercermin pada sila ke-4 Pancasila. Serta cinta tanah air
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat
berbicara.
Etika Publik
Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan atasan
dan mentor serta menjunjung tinggi standar etika saat meminta izin
persetujuan untuk melakukan aktualisasi
Komitmen Mutu
Koordinasi dengan mentor, atasan dan rekan kerja agar
79
terlaksananya kegiatan yang efektif dan secara efisien dapat
menentukan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk
mendukung kegiatan dengan maksimal
Anti Korupsi
Tahapan kegiatan ini menunjukan tindakan yang jujur dalam
menerima penilaian rekan kerja terkait hasil dari kegiatan aktualisasi
yang dilakukan
Pelayanan Publik
Kesimpulan hasil kegiatan dapat membantu perawat dalam
memberikan pencapaian asuhan yang berguna dan memuaskan bagi
pasien dan perawat
4. Analisis Dampak
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan berdampak pada
adanya potensi kesalahan penerimaan informasi yang dapat
membahayakan keselataman pasien. Kondisi tersebut menunjukkan
pesera latsar tidak mampu menciptakan pelayanan publik yang
akuntabel, efektif dan efisien.
Kegiatan evaluasi pelaksanaan serah terima pasien di ruangan vip-
vvip telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan SOP oleh
peserta latsar dan perawat pelaksana, dalam prosesnya peserta juga
80
berdiskusi dengan rekan kerja yang memiliki pengalaman kerja yang
lebih lama, kondisi ini menunjukkan bahwa peserta latsar telah
menerapkan nilai etika publik degan membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian serta nilai komitmen mutu dengan
menunjukkan cara kerja yang inovatif, kreatif, berorientasi mutu,
bertanggung jawab, ketelitian dan saling bekerjasama sehingga
kinerja organisasi akan semakin profesional sebagai pelayan publik.
5. Bukti Output
Gambar 3.13 Contoh Pengisian Laporan Serah Terima Pasien secara SBAR
81
Gambar 3.14 Pengisian Laporan Serah Terima Pasien secara SBAR antar
perawat dan perawat-dokter
82
Gambar 3.15 Perawat VIP-VVIP menjalankan serah terima pasien metode
SBAR diawali dengan berdoa
83
Gambar 3.17 Bersama-sama melihat kondisi pasien saat serah terima
84
3.3. Capaian Kegiatan Aktualisasi
85
Tabel 3.6. Capaian Kegiatan Aktualisasi
1. Melakukan 1. Membuat janji waktu dan tempat 25 Mei 2021 100% 1. Surat permohonan izin Terlaksana
konsultasi dengan konsultasi s.d. melaksanakan kegiatan
mentor terkait 2. Melakukan pertemuan dengan aktualisasi
29 Mei 2021
aktualisasi yang mentor untuk menyampaikan 2. Lembar konsultasi dan
akan dilakukan di kegiatan lembar persetujuan mentor
RSUD Palembang 3. Mendengarkan saran dan 3. Surat persetujuan
BARI pendapat mentor atasan/kepala ruangan
4. Meminta persetujuan dari atasan untuk melaksanakan
untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi
aktualisasi
2. Membuat Pedoman 1. Konsultasi dengan mentor dan 25 Mei 2021 100% 1. Surat permohonan izin Terlaksana
Panduan tentang berkoordinasi dengan kepala s.d. kegiatan aktualisasi
komunikasi efektif ruangan terkait kegiatan yang akan 2. Lembar persetujuan
05 Juni 2021
dengan metode dilaksanakan 3. Lembar Konsultasi
SBAR (Situation, 2. Mencari materi/referensi 4. Lembar pedoman
Background, mengenai komunikasi efektif panduan
Assessment, dan dengan metode SBAR dari 5. Foto kegiatan
Recommendation) berbagai sumber
3. Membuat Pedoman Panduan
89
tentang komunikasi efektif dengan
metode SBAR
4. Mendiskusikan materi mengenai
komunikasi efektif dengan metode
SBAR
3. Mengusulkan 1. Meminta persetujuan kepala 04 Juni 2021 100% 1. Lembar SOP SBAR Terlaksana
pembuatan seksi keperawatan sebagai bentuk s.d. dan TBAK RSUD
rancangan Standar keterbukaan dalam melakukan Palembang BARI
12 Juni 2021
Operasional kegiatan 2. Lembar SOP
Prosedur (SOP) 2. Merancang draft Standar Pembaharuan SOP
komunikasi efektif Operasional Prosedur (SOP) SBAR
dengan SBAR komunikasi efektif dengan SBAR 3. Foto Kegiatan
3. Melakukan konsultasi hasil
rancangan Standar Operasional
Prosedur (SOP) komunikasi efektif
dengan SBAR kepada mentor dan
kepala ruangan
4. Mencetak Standar Operasional
Prosedur (SOP)
5. Membagikan lembaran Standar
90
Operasional Prosedur (SOP) ke
ruangan VIP
6. Mendokumentasikan kegiatan
4. Mensosialisasikan 1. Konsultasi dan koordinasi 13 Juni 2021 100% 1. Surat undangan kepada Terlaksana
ke perawat tentang kepada kepala ruangan mengenai s.d. seluruh kepala ruangan,
pentingnya penetapan jadwal untuk melakukan ketua tim dan perawat
19 Juni 2021
komunikasi efektif sosialisasi pelaksana ruangan RSUD
dengan metode 2. Mensosialisasikan ke perawat Palembang BARI
SBAR (Situation, mengenai komunikasi efektif 2. Lembar daftar hadir
Background, dengan metode SBAR peserta sosialisasi
Assessment dan 3. Mendokumentasikan kegiatan 3. Foto dan video kegiatan
Recommendation)
5. Evaluasi hasil 1. Melakukan survey langsung ke 24 Juni 2021 100% 1. Lembar pengisian buku Terlaksana
sosialisasi perawat yang melakukan serah laporan
komunikasi efektif terima/handover pasien 2. Daftar perawat pelaksana
dengan metode serah terima pasien
SBAR (Situation, 2. Menyampaikan hasil akhir dan 3. Foto kegiatan
Background, laporkan kepada mentor dan kepala 4. Video kegiatan
Assessment, dan ruangan
91
Recommendation)
92
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja merupakan
perwujudan dari rancangan aktualisasi untuk menyelesaikan core issue
terpilih yang telah dirumuskan melalui analisa USG, yaitu “Optimalisasi
Komunikasi Efektif Antar Perawat Dengan Metode SBAR (Situation,
Background, Assesment, dan Recommendation) saat penerimaan
pasien pasien dari ruang IGD di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang
BARI”.
4.2. Saran
95
DAFTAR PUSTAKA
RSUD Palembang BARI. 2021. Profil RSUD Palembang BARI Tahun 2021.
Palembang : RSUD Palembang BARI.
96
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2015. Nasionalisme:
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
97
BIODATA
KOTA PALEMBANG
UTARA
S1 ILMU KEPERAWATAN
TK PERTIWI SIDIKALANG
98
LAMPIRAN
Dokumentasi konsultasi dan koordinasi bersama mentor, kepala ruangan
dan tim pokja akreditasi terkait rancangan aktualisasi
99
KEPALA RUANGAN (IBU HJ. LINDA MARNI, S.Kep, Ns)
100
101
TIM POKJA AKREDITASI SKP (dr. Yulius)
102
103
Pedoman Panduan Komunikasi SBAR
104
DAFTAR ISI
COVER .....................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................
BAB I DEFENISI....................................................................................................
BAB II RUANG LINGKUP......................................................................................
BAB III TATALAKSANA..........................................................................................
BAB IV DOKUMENTASI........................................................................................
105
LEMBAR PENGESAHAN
PANDUAN
106
BAB I
DEFENISI
1. S (Situation)
2. B (Background)
3. A (Assesment)
107
4. R (Recommendation)
108
BAB II
RUANG LINGKUP
SBAR MODEL
109
BAB III
TATA LAKSANA
110
o Gunakan teknis komunikasi yang efektif (SBAR), kurangi
interupsi, alokasikan waktu yang cukup, terapkan read back
atau check back.
S (Situation) :
o Nama : Tn.A
o Umur : 35 tahun
o MRS : 5 Juni 2021 (Sudah 3 hari perawatan)
o Kamar : XX
o DPJP : dr. A, SpPD
o Diagnosa Medis : Gagal Ginjal Kronik
o Masalah Keperawatan : Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
B (Background) :
o Pasien bedrest total, urine 50 cc/24 jam, balance cairan 1000 cc/24
jam
o Mual tetap ada selama dirawat
o Pasien program HD seminggu 2x, Senin dan Kamis
o Alergi : Tidak ada
o Terapi dari DPJP : IVFD Nacl 10 tpm
A (Assesment) :
o Kesadaran : Composmentis
o GCS : 15 E:4 M:6 V:
5
o Tekanan Darah : 150/80 mmHg
o Nadi : 100 x/menit
111
o RR : 30 x/menit
o Suhu : 37˚C
o Sesak nafas
o Urine sedikit
o Edema pada ekstrimitas bawah
o Eliminasi feses baik
o Hasil laboratorium : Hb = 9 md/dl Albumin = 3 Ureum = 237
mg/dl
o Pasien masih mengeluh mual
R (Recommendation) :
112
BAB IV
DOKUMENTASI
113
SOP LAMA dan PEMBAHARUAN
114
115
116
117
118
119
Kegiatan Sosialisasi dan Evaluasi
120
Lembar Konsultasi
121
Surat Persetujuan Melakukan Aktualisasi
122
Daftar Hadir Sosialisasi
123
124
Surat Undangan Kepada Kepala Ruangan
125