oleh ascaris lumbricoides, yang merupakan nematoda terbesar. Angka kejadian di dunia lebih banyak SIKLUS HIDUP
Ascaris lumbricoides adalah cacing yang tersebar di seluruh
dunia, terutama di daerah sanitasi buruk Cacing dewasa berbentuk silinder, berwarna merah muda. Jantan : (120-150)x(3-4)mm, ujung post sedikit melingkar Betina : (200-400)x(5-6)mm Cacing betina menghasilkan 200.000 telur yang dibuahi dan yang tidak dibuahi per hari diletakkan di lumen usus. Ukuran telur 40x60 µm ditandai dengan adanya mamillated outer coat and thick hyaline shell SIKLUS HIDUP
Awalnya cacing betina akan mengeluarkan telur di usus halus
dan keluar bersama tinja dan belum matang, pematangan di tanah sekitar 20-24 hari, suhu optimum 30ºC Apabila manusia tertelan telur infektif, larva akan keluar di duodenum, menembus dinding usus halus, ke venula mesenterika, masuk ke sirkulasi porta, jantung kanan, paru-paru melalui pembuluh darah kecil, jaringan alveolar paru, migrasi ke saluran pernapasan atas (bronkhiolus, bronkus, trakea, epiglotis), tertelan turun ke esofagus, menjadi dewasa di usus halus ( siklus berlangsung : 65-70 hari ) EPIDEMIOLOGI
A. Lumbricoides dijumpai di seluruh dunia, diperkirakan 1,3
milyar orang pernah terinfeksi dengan cacing ini atau terinfeksi bersamaan dengan cacing lain Di daerah tropis, infeksi cacing mengenai hampir seluruh lapisan masyarakat, terutama pada anak-anak. Yang biasanya terinfeksi melalui jari ibunya yang mengandung telur ascaris Perbedaan insiden dan intensitas infeksi pada anak dan orang dewasa biasanya disebabkan oleh perbedaan dalam kebiasaan aktivitas dan perkembangan imunitas Prevalensi tertinggi ascariasis di daerah tropis pada usia 3-8 thn MANIFESTASI KLINIS
Sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala, tetapi karena
tingginya angka infeksi morbiditasnya perlu diperhatikan Gejala yang terjadi dapat disebabkan oleh : a. Migrasi larva b. Cacing dewasa Gejala ascariasis disebabkan oleh stadium larva dan dewasa.
Stadium larva Sindroma Loeffler : batuk-batuk, eosinofil dalam
darah meningkat, tampak bercak infiltrat pada Rontgen foto thorax. Stadium dewasa infeksi ringan bisa menyebabkan gangguan abdomen. Infeksi berat dapat menyebabkan anemia dan malabsorpsi. Bolus cacing dewasa dapat menyebabkan ileus obstruksi. Bila cacing nyasar ke tempat lain dapat terjadi infeksi ektopik. DIAGNOSIS
Diagnosis dapat ditegakkan dengan menemukan telur dalam
tinja atau larva pada sputum.
Dapat juga dengan menemukan cacing dewasa yang keluar
bersama tinja, atau melalui mulut atau hidung dikarenakan muntah, dan ada pula yang keluar melalui anus pada infeksi berat. PENGOBATAN
memberikan hasil yang memuaskan Mebendazol, dosis 100mg, 2x1 hari diberikan selama 3 hari berturut-turut. Hasil pengobatan baik, tetapi efek samping berupa iritasi terhadap cacing, sehingga cacing dapat teransang untuk bermigrasi ke tempat lain Oksantel-pirantel pamoat, dosis 10mg/kgBB, dosis tunggal memberikan hasil yang baik Albendazol, pada anak di atas 2 tahun dapat diberikan 2 tab (400mg) atau 20ml suspensi, dosis tunggal PENCEGAHAN
Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk tanaman.
Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau menyiapkan makanan Bagi yang mengkonsumsi sayuran segar (mentah) sebagai lalapan, hendaklah dicuci bersih dan disiram lagi dengan air hangat Minum obat cacing setiap 6 bulan sekali Memakai jamban/WC