Anda di halaman 1dari 110

1

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN MINAT IBU HAMIL DALAM PEMERIKSAAN PRENATAL


MELALUI KEGIATAN “Pëë BUSEK” DI POLI KEBIDANAN
RSUD LUBAI ULU KABUPATEN MURA ENIM

Disusun oleh :

SISMAYA FITRIKO

NIP. 19890627 202203 2 003

NDH : 16

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN III

DI KABUPATEN MUARA ENIM

TAHUN 2022
ii

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PENINGKATAN MINAT IBU HAMIL DALAM PEMERIKSAAN PRENATAL
MELALUI KEGIATAN “Pëë BUSEK” DI POLI KEBIDANAN
RSUD LUBAI ULU KABUPATEN MURA ENIM

Oleh :

SISMAYA FITRIKO

NIP. 19890627 202203 2 003

NDH : 16

Telah disetujui untuk diseminarkan pada :

Hari / Tanggal :

Tempat : BKPSDM KABUPATEN MUARA ENIM

COACH, MENTOR,

Um Salamah, SH.,M.Si dr. Aspebri Cahyadi


Widyaswara Ahli Madya Penata Tk I/ III.D
NIP. 19700521 200003 2 002 NIP. 19830203 201407 1 001

Diketahui / Disetujui Oleh :


a.n. KEPALA BKPSDM KABUPATEN MUARA ENIM
KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KOPETENSI APARATUR,

HELYUS AFRIAN, S. H.
PEMBINA / IV.a
NIP. 19660416 198503 1 002
iii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
\PENINGKATAN MINAT IBU HAMIL DALAM PEMERIKSAAN PRENATAL
MELALUI KEGIATAN “ Pëë BUSEK” DI POLI KEBIDANAN
RSUD LUBAI ULU KABUPATEN MURA ENIM

Oleh :

SISMAYA FITRIKO

NIP. 19890627 202203 2 003

NDH : 16

Telah diseminarkan dan disahkan pada :

Hari / Tanggal :

Tempat : BKPSDM KABUPATEN MUARA ENIM

COACH, MENTOR,

Um Salamah, SH.,M.Si dr. Aspebri Cahyadi


Widyaswara Ahli Madya Penata Tk I/ III.D
NIP. 19700521 200003 2 002 NIP. 19830203 201407 1 001

Mengetahui / Menyetujui
Disetujui Disahkan Oleh :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Hj. TARBIYAH, S.Pd., M.M.


Pembina Utama Madya / IV.d
NIP 196410131984062001
iv

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, yang telah memberikan rahmat yang melimpah dan kesehatan,
sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan Aktualisasi yang berjudul
Peningkatan Minat Ibu Hamil Dalam Pemeriksaan Prenatal Melalui Kegiatan
“Pëë Busek” Di Poli Kebidanan RSUD Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan prosedur Pendidikan dan
Pelatihan Dasar Calon Negeri Sipil Golongan II.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa
adanya dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak
selama penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih setulus-tulusnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Pj. Bupati Muara Enim atas segala dukungan yang menyetujui
untuk dilaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022;
2. Bapak Helyus Afrian, S. H. sebagai penguji kelompok IV Angkatan XI
yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta sehingga
Rancangan Aktualisasi ini dapat berjalan dengan baik;
3. Um Salamah, SH.,M.Si selaku coach yang sangat sabar dan teliti sudah
meluangkan waktu membimbing penulisan laporan aktualisasi ini;
4. Bapak dr. Aspebri Cahyadi selaku mentor yang telah memberikan
bimbingan, dukungan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan
Aktualisasi ini dapat terselesaikan;
5. Seluruh Panitia, dan BKPSDM yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar;
6. Seluruh Widyaswara BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan, yang telah
memberikan materi, informasi serta bimbingan selama mengikuti Latsar
CPNS Golongan II Angkatan II Tahun 2022 di Hotel Griya Serasan
Sekundang Kabupaten Muara Enim;
v

7. Pak Tanto Purnawan, S.Kep.Ners selaku Ka.Subbag TU RSUD Lubai Ulu


yang sudah memberi masukan dan kritik disetiap laporan kegiatan
aktualisasi ini;
8. Pak Wansori Daya, SKM selaku Kepala Puskesmas Kelekar dan Ibu S.
Emy Elfiana, SKM selaku Kasi Penunjang RSUD Lubai Ulu yang sudah
membantu pembuatan rancangan inovasi BUSEK;
9. Seluruh pihak yang terkait dilapangan terutama Dilla Afriani Syafrevia,
AM.Kep, Ellya Artati, AM.Keb, Maryati, AM.Kep yang telah membantu
memberikan kritikan dan saran tentang kegiatan dilapangan;
10. Pak Sugianto, SKM selaku Kepala Puskesmas Sumber Mulia yang sudah
membantu memfasilitasi kegiatan lintas sektoral;
11. Bapak Camat Lubai Ulu dan Ibu Zahro serta Pipit Ruyung dkk yang
sudah mendukung dalam kegiatan di PKK Kecamatan Lubai Ulu;
12. Seluruh keluarga besar saya, terutama suami, anak-anak, orang tua dan
saudara-saudara saya yang selalu mendukung dan mendoakan sepenuh
hati demi terciptanya rancangan aktualisasi ini;
13. Rekan-rekan kerja di RSUD Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim yang
telah memberikan dukungan;
14. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2022
terutama Angkatan XI yang memberi banyak kesan persahabatan dan
per-saudaraan, satu rasa dan satu tujuan;
15. Semua pihak.

Kegiatan aktualisasi nilai dasar Pelatihan Dasar CPNS Golongan II


bertujuan untuk memberikan kesempatan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi pegawai ASN. Selain memahami materi CPNS dituntut agar
dapat mengimplementasikan materi yang didapatnya selama On Campus
menjadi nyata dalam kegiatan sehari-hari, terutama saat Off Campus yaitu di
Unit Kerja masing-masing, dalam hal ini di RSUD Lubai Ulu.
vi

Dengan segala kerendahan hati, izinkan penulis mempersembahkan


Kegiatan Aktualisasi ini kepada para pembaca. Teriring harapan semoga
laporan aktualisasi ini dapat memberi manfaat bagi khalayak terkhusus
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dibidang pelayanan Kesehatan.

Laporan kegiatan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh


karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

Muara Enim, 2022


Penulis,

Sismaya Fitriko, AM.Keb


NIP. 19890627 202203 2 003
vii

DAFTAR ISI
LAPORAN AKTUALISASI..................................................................................1
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................iii
LAPORAN AKTUALISASI.................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................ix
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................1
B. TUJUAN AKTUALISASI.....................................................................5
1. Tujuan Umum.......................................................................5
2. Tujuan Khusus.....................................................................6
C. MANFAAT AKTUALISASI..................................................................6
1. Bagi Peserta.........................................................................6
2. Bagi Unit Kerja......................................................................6
3. Bagi Masyarakat...................................................................7
D. RUANG LINGKUP..............................................................................7
BAB II......................................................................................................................8
DESKRIPSI LAPORAN AKTUALISASI...........................................................8
A. DESKRIPSI ORGANISASI.................................................................8
1. Profil Organisasi...................................................................8
2. Letak Geografis dan Keadaan Penduduk.........................10
3. Visi, Misi, Motto dan Nilai Organisasi RSUD Lubai Ulu...11
4. Struktur Organisasi............................................................12
5. Tugas dan Fungsi Peserta Sebagai Bidan Terampil.........15
B. NILAI NILAI DASAR PNS.................................................................17
1. Berorientasi Pelayanan......................................................17
2. Akuntabel............................................................................18
3. Kompeten............................................................................19
4. Harmonis.............................................................................20
5. Loyal....................................................................................20
6. Adaptif.................................................................................21
7. Kolaboratif..........................................................................22
C. NILAI KEDUDUKAN DAN PERAN PNS MENUJU TERWUJUDNYA
viii

SMART GOVERNANCE...................................................................23
1. Manajemen ASN.................................................................23
2. Smart ASN..........................................................................25
D. IDENTIFIKASI ISU............................................................................27
1. Belum optimalnya promosi kesehatan di RSUD Lubai Ulu
28
2. Belum optimalnya upaya untuk meningkatkan minat ibu
hamil dalam melakukan pemeriksaan ANC di Poli Kebidanan RSUD
Lubai Ulu. 31
3. Belum optimalnya upaya untuk meningkatkan edukasi
pada ibu hamil risiko tinggi oleh bidan di RSUD Lubai Ulu.................33
4. Belum optimalnya upaya untuk meningkatkan kunjungan
bayi balita di Poli Anak RSUD Lubai Ulu...............................................34
5. Belum optimalnya upaya bidan untuk melakukan
komunikasi terpeutik dalam memberikan asuhan kebidanan.............35
E. RUMUSAN ISU/COREE ISSUE.......................................................37
F. PENDALAMAN CORE ISSUE TERPILIH........................................37
G. ANALISIS DAMPAK.........................................................................40
H. GAGASAN PEMECAHAN ISU.........................................................42
I. KEGIATAN AKTUALISASI...............................................................43
J. RENCANA HABITUASI MATA PELATIHAN AGENDA II...............96
K. JADWAL KEGIATAN.......................................................................96
L. PREDIKSI KENDALA DAN ANTISIPASI.........................................97
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................xi
ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Foto RSUD Lubai Ulu..................................................................8

Gambar 2. 2 Peta Geografis Kab.Muara Enim................................................9

Gambar 2. 3 Stuktur Organisasi RSUD Lubai Ulu.........................................13


x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah ibu hamil periksa ANC........................................................4


Tabel 2. 1 Distribusi data penduduk berdasarkan kecamatan dan luas
wilayah
………………………………………………………………………….10
Tabel 2. 2 Analisis Isu dengan Menggunakan Teknik USG..........................36
Tabel 2. 3 Pendalaman Core Issue................................................................41
Tabel 2. 4 Gagasan Pemecahan Isu.............................................................42
Tabel 2. 5 Matriks Kegiatan Aktualisasi.........................................................44
Tabel 2. 6 Matriks Rekapitulasi Habituasi MP Agenda II...............................98
Tabel 2. 7 Jadwal Kegiatan............................................................................98
Tabel 2. 8 Prediksi Kendala dan Antisipasi....................................................99
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri


Sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
tertuang dalam Pasal 3 dan 4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
dalam melaksanakan cita-cita bangsa mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia tahun 1945, perlu dibangun ASN yang memiliki nilai
dasar profesi PNS, serta memiliki integritas, profesional, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. PNS di bidang
kesehatan sekarang menjadi sorotan publik dikarenakan beberapa hal
yang terlihat oleh masyarakat terutama tentang kualitas pelayanan yang
kurang memuaskan.
Langkah strategis yang diterapkan pemerintah dalam rangka
mewujudkan ASN yang professional yaitu melalui rekrutmen CPNS
sebagai bentuk implementasi adanya sistem merit. Mewujudkan PNS
yang professional diawali dengan dilakukannya pendidikan dan pelatihan
terintegrasi sebagaimana amanat Peraturan LAN RI Nomor 1 Tahun
2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Seorang
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib mengikuti pelatihan dasar
(Latsar) CPNS. Pelatihan Dasar CPNS dapat dilakukan dengan
beberapa pola seperti klasikal, Blended Learning ataupun Full Learning.

1
2

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar secara klasikal yang


diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah Provinsi Sumatera Selatan di Kabupaten Muara Enim. Pola
pembelajaran Lastar bertujuan untuk membentuk kader ASN berkualitas
dan dapat menerapkan nilai dasar sesuai core values ASN yaitu
BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Penulis yang saat ini menjalani Latsar CPNS adalah tenaga
kesehatan dengan jabatan sebagai Bidan yang bertugas di RSUD Lubai
Ulu Kabupaten Muara Enim. Sebagai seorang ASN, Bidan harus
memiliki sikap professional dalam menjalankan tugas jabatannya. Bidan
yang professional berarti bidan yang bekerja sesuai dengan bidang
keahliannya. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam
membentuk karakter ASN yang kuat, yaitu ASN yang berintegritas, serta
mampu bersikap dan bertindak professional dalam melayani masyarakat.
Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi,
kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan
semakin meningkat. Baik pelayanan yang bersifat preventif, promotif,
kuratif maupun rehabilitatif, hal ini menunjukkan bahwa pandangan
masyarakat terhadap kesehatan telah semakin meningkat terutama pada
kesehatan umum masyarakat, yang mana hal tersebut berdampak pada
tercapainya derajat kesehatan yang optimal, maka dari itu perlu
pelayanan kesehatan yang tepat, cepat dan akurat.
Melalui program Milleneum Development Goals (MDGs) Tahun
2000 hingga Tahun 2015, sekarang berubah istilah menjadi SDG’s,
pemerintah mengupayakan agar di Indonesia terjadi penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) . Target penurunan AKI pada Tahun 2007 sebesar
228/100.000 kelahiran hidup, sedangkan target penurunan AKI Tahun
2010 sebesar 118/100.000 kelahiran hidup, dan pada Tahun 2015
penurunan AKI menjadi 102/100.000 angka kelahiran hidup. Upaya
penurunan AKI dimulai promotif, preventif, curative, dan rehabilitative.
3

Upaya tersebut dilakukan dengan kerja sama semua sector yaitu antar
lintas program dan tidak kalah pentingnya melibatkan institusi pelayanan
kesehatan sektor swasta mulai dari bidan praktik swasta, dokter,
polindes, posyandu, rumah bersalin, puskesmas, puskesmas PONED,
rumah sakit, rumah sakit PONEK yang secara bersama-sama dan
bersinergi secara optimal melaksanakan Program Safe Mother Hood
melalui peningkatan mutu pelayanan.
Angka kematian ibu dan bayi saat ini menjadi masalah prioritas,
yang terus diupayakan dilakukan intervensi terbaik untuk menurunkan
jumlah kasusnya. Saat ini, AKI di Indonesia menduduki peringkat
tertinggi ke-2 di ASEAN sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB)
menduduki peringkat ke-5 diantara negara di ASEAN. Untuk itu
Pemerintah Indonesia melalui Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan Tahun 2020-2024 telah menargetkan AKI 183 per 100.000
kelahiran hidup dan AKB 10 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI-AKB melalui pelaksanaan
Antenatal Care (ANC) terpadu.
Pelayanan ANC terpadu merupakan suatu program yang
menjembatani pertemuan antara ibu hamil dengan petugas kesehatan,
sehingga pelayanan ini seharusnya dapat dilaksanakan secara
berkualitas dan sesuai dengan standar. Berdasarkan data Riskesdas
2018 tempat pelaksanaan ANC sebesar 45,3% dilaksanakan dipraktek
dokter/bidan, 14,6% di Puskesmas, 12,5% di Pustu/Polindes, 11,3% di
Posyandu, 10,1% di RS, serta 3,1% tidak ANC, 2,9% dilaksanakan di
klinik swasta, dan 0,3 di tempat lainnya. Sedangkan tenaga yang
memberi layanan ANC sebagian besar dilakukan oleh bidan sebesar
82,4%, disusul dokter SPOG 13,4%, kemudian dokter umum 0,5% dan
perawat 0,5%. Didapat informasi bahwa tempat persalinan untuk ibu
hamil dengan usia 10-54 tahun sebagian besar dilaksanakan di praktek
bidan, kemudian disusul di RS Swasta, rumah penduduk, RS
Pemerintah, Puskesmas, Klinik, Polindes dan praktek dokter.
4

Data di atas merupakan gambaran pelaksanaan ANC, sehingga


diharapkan dengan adanya pedoman ANC terpadu versi revisi maka
dapat memperkuat pelaksanaannya.
Masalah angka kematian ibu adalah masalah yang kompleks,
meliputi hal yang bersifat non teknis. Hal ini memengaruhi kebijakan
yang diambil dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak. Salah satu
contoh adalah, status wanita dan pendidikan, walaupun masalah ini
sudah berusaha diperbaiki sejak awal, namun mengharapkan perubahan
secara drastis sangat tidak realistis. Program penurunan AKI
memerlukan intervensi yang mempunyai dampak nyata dalam waktu
relatif singkat. Salah satu program tersebut adalah Safe Mother Hood
yang programnya meliputi Keluarga Berencana, Pelayanan Ante Natal
Care (ANC), persalinan yang aman, pelayanan Obstetri Esensial Dasar
dan penanganan abortus yang aman.
RSUD Lubai Ulu adalah rumah sakit tipe D, dalam proses menuju
ke rumah sakit dengan menerapkan pola Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD). Untuk mendukung hal tersebut tentu harus dimulai dengan
memberikan pelayanan prima pada semua bidang pelayanan. Semua
unit harus berusaha untuk meningkatkan kunjungan sehingga
diharapkan akan meningkatkan pendapatan RSUD Lubai Ulu.
Berdasarkan data jumlah kunjungan, maka kunjungan di Poli Kebidanan
RSUD Lubai Ulu sejak Tahun 2021-2022 cenderung menurun setiap
bulan dengan rata-rata penurunan 92,5%. Berikut gambar grafik data
jumlah kunjungan ibu hamil di RSUD Lubai Ulu yang melakukan
pemeriksaan ANC :

100
Tabel 1.801 Jumlah ibu hamil periksa ANC

60
40
20
0
1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2
l-2 -2 -2 t-2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 l-2
Ju Aug Sep Oc Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Ju
5

Berdasarkan gambaran rasio yang terjadi di RSUD Lubai Ulu,


berbagai permasalahan dalam pelayanan pemeriksaan ibu hamil masih
banyak ditemukan di tengah-tengah masyarakat, belum adanya upaya
yang optimal dari institusi pelaksana pelayanan Kesehatan untuk
Menyusun program dalam meningkatkan minat ibu hamil untuk
melakukan pemeriksaan ANC.

B. TUJUAN AKTUALISASI

1. Tujuan Umum
a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan sebagai
peserta Latsar CPNS
b. Mengimplementasikan Nilai Dasar PNS yaitu nilai Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Layak, Adaptif dan
Kolaboratif (BerAKHLAK) di RSUD Lubai Ulu dalam
melaksanakan kegiatan aktualisasi sebagai ide kreatif dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada.
c. Mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi di wilayah kerja
RSUD Lubai Ulu Mampu menganalisis dampak terhadap setiap
kegiatan yang dilaksanakan guna menyelesaikan isu dengan
nilai-nilai dasar PNS.
d. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja
RSUD Lubai Ulu.

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai yaitu:
a. Melakukan pelayanan kesehatan perorangan dengan
mengutamakan prinsip promotif, dan preventif sesuai fungsi
Rumah Sakit
b. Dalam kapasitas sebagai bidan berupaya untuk meningkat
pengetahuan ibu hamil pentingnya melakukan pemeriksaan
6

kehamilan dan upaya untuk meningkatkan minat ibu hamil untuk


melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di RSUD Lubai
Ulu.

C. MANFAAT AKTUALISASI

1. Bagi Peserta
a. Meningkatkan kompetensi, kualitas kerja dan sikap profesional
dalam melaksanakan tugas dibidang kesehatan.
b. Mampu lebih responsif terhadap kebutuhan atau permasalahan
yang terjadi dalam wilayah kerja RSUD Lubai Ulu.
c. Mampu menyelesaikan masalah yang sedang terjadi di wilayah
kerja UPTD RSUD Lubai Ulu.
d. Dapat menjadi agen perubahan dan teladan dalam lingkungan
kerja sesuai dengan nilai-nilai dasar PNS.

2. Bagi Unit Kerja


Dengan meningkatnya minat ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di wilayah kerja RSUD Lubai Ulu
Kabupaten Muara Enim maka akan meningkatkan mutu pelayanan
asuhan kebidanan.

3. Bagi Masyarakat
Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan
pengetahuan ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan
Antenatal Care (ANC).

D. RUANG LINGKUP

Aktualisasi (habituasi) dilaksanakan di RSUD Lubai Ulu mulai


tanggal 03 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 07 November 2022
dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS pada kegiatan-
7

kegiatan kreatif untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di


tempat kerja dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
BAB II
DESKRIPSI LAPORAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ORGANISASI

1. Profil Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Lubai Ulu merupakan rumah sakit
Kelas D yang terletak di Jalan Raya Prabumulih-Baturaja Desa
Karang Agung Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim
Provinsi Sumatera Selatan. RSUD ini memiliki luas bangunan ± 720
m² dengan luas tanah ±3.000 m². RSUD ini diregistrasi Kemenkes
pada tanggal 29 Oktober 2018 dengan status kepemilikan
Pemerintah Kabupaten Muara Enim dengan tipe D Non Pendidikan.
RSUD Lubai Ulu ini memiliki visi “Terwujudnya Rumah Sakit Umum
Daerah Lubai Ulu yang Modern, Profesional dan Bermutu”. Gedung
RSUD Lubai Ulu terdiri dari 2 lantai. Pelayanan medik RSUD Lubai
Ulu terdiri dari Unit Gawat Darurat (UGD), Rawat Jalan (Poliklinik),
VK/Kebidanan, Rawat Inap, Ruang Operasi/OK, dan HCU yang
masih dalam proses perencanaan dan pengembangan.
Secara garis besar Rumah Sakit Umum Daerah Lubai Ulu
mempunyai 3 jenis bidang pelayanan yaitu :
a. Bidang pelayanan medis
b. Bidang pelayanan keperawatan
c. Bidang pelayanan penunjang medis dan non medis
Dalam menjalankan pelayanan tersebut, RSUD Lubai Ulu
memiliki ruang pelayanan sebagai berikut :
a. Poliklinik Rawat Jalan :

Poliklinik Umum, Poliklinik Gigi, Poliklinik Penyakit Dalam,


Poliklinik Kebidanan, poliklinik fisioterafi, poliklinik VCT dan
Poliklinik Anak ;

b. Rawat Inap;

8
9

c. Kebidanan (VK);
d. Instalasi Gawat Darurat;
e. Instalasi Farmasi;
f. Ruang Laboratorium;
g. Ruang Rekam Medis.

Gambar 2. 1. Foto RSUD Lubai Ulu

Berikut data RSUD Lubai Ulu:


1) Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah Lubai
Ulu Kabupaten Muara Enim

2) Status Kepemilikan : Pemerintah Kabupaten Muara Enim

3) Kelas Rumah Sakit : Tipe D Non Pendidikan

4) KodeRumah Sakit : 16.03.088

5) Luas Tanah : ± 3.000 m²

6) Luas Bangunan : ± 720 m²

7) Alamat : Jl. Raya Prabumulih – Baturaja


Desa Karang Agung Kec. Lubai Ulu
10

Kab. Muara Enim Kode Pos 31173


Sumatera Selatan.

8) Telp : 0812 - 7878 – 8386

2. Letak Geografis dan Keadaan Penduduk


Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu kabupaten yang
terdapat di Provinsi Sumatera Selatan dengan luas wilayah 7.483,06
km². Posisi geografis Kabupaten Muara Enim terletak antara 4º-6º LS
dan 104º–106ºBT. Secara topologi, Kabupaten Muara Enim
merupakan daerah yang strategis berada di jantung Provinsi
Sumatera Selatan. Rumah Sakit Daerah Lubai Ulu berada di
Kecamatan Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim dengan berbatasan :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Prabumulih


 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir, Ogan
Komering Ulu.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering
Ulu
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim

Gambar 2. 2 Peta Geografis Kab.Muara Enim

Kondisi topografi didaerah dataran rendah terdapat daerah


daratan, rawa dan perkebunan. Wilayah kerja Rumah Sakit Lubai Ulu
11

meliputi Daerah Kecamatan Lubai, Lubai Ulu dan Rambang. Sesuai


dengan letak geografis Kabupaten Muara Enim beriklim equator
dengan temperatur suhu rata-rata 27C dengan variasi 23C-30C.
Wilayah RSUD Lubai Ulu Kabupaten Muara Enim terdiri dari 3
kecamatan dan 34 desa. Berdasarkan jumlah penduduk dan
kepadatan penduduk di 3 (tiga) kecamatan dalam Kabupaten Muara
Enim yang masuk zona wilayah di RSUD Lubai Ulu Kabupaten Muara
Enim Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1. Distribusi data penduduk berdasarkan


kecamatan dan luas wilayah

LUAS JUMLAH JUMLAH


NO KECAMATAN WILAYAH DESA / PENDUDU
(km2) KELURAHAN K
1 Rambang 202.3 13 28.106
2 Lubai 1126.96 10 25.970
3 Lubai Ulu 287.2 11 33.425
JUMLAH 1.616.46 34 87.501
Sumber : Profil Puskesmas Tahun 2021

3. Visi, Misi, Motto dan Nilai Organisasi RSUD Lubai Ulu


a. Visi
”Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Lubai Ulu Yang
Modern, Profesional dan Bermutu”
b. Misi
1) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia pada semua
lini pelayanan dalam rangka memberikan pelayanan
kesehatan perorangan yang profesional, santun dan
meningkatkan daya saing di Sumsel.
2) Mengembangkan pembangunan gedung rumah sakit sesuai
plan secara bertahap, melengkapi medis dan non medis serta
12

pengembangan fasilitas umum agar mampu memberikan rasa


aman dan nyaman,serta menyenangkan pasien.

3) Mengembangkan manajemen modern berbasis informasi


teknologi melalui sistem informasi manajemen Rumah Sakit.

4) Mengembangkan pelayanan unggulan sesuai dengan tuntutan


lingkungan dan perkembangan penyakit di Kabupaten Muara
Enim.

c. Motto
“ Bekerja dengan sepenuh hati demi kesembuhan, keselamatan
dan kepuasan pasien “
d. Tata Nilai
“ CERIA “
Cepat : Pelayanan Segera
Efektif & Efisien : Hemat waktu dan biaya serta optimal
Ramah : Berkata halus, tersenyum salam, sapa
Inovatif : Melakukan cara baru untuk menyelesaikan
kegiatan dan selalu menambah ilmu
Aman : Bekerja hati-hati sesuai SOP

4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Lubai Ulu
mempunyai susunan organisasi yang terdiri dari :
1. Direktur
2. Komite
3. Satuan Pengawas Internal
4. Kelompok Jabatan Fungsional
5. Kasubag TU
 Kepegawaian
 Perencanaan
13

 Keuangan
6. Kasi Pelayanan dan Keperawatan
 Rawat Jalan
1) Poli Umum
2) Poli Anak
3) Poli Penyakit Dalam
4) Poli Fisioterapi
5) Poli Gigi
 UGD
 VK/Kebidanan
 Rawat Inap
7. Kasi Pelayanan Penunjang
 Penunjang Medis
1) Farmasi
2) Laboratorium
3) Gizi
4) Rekam Medik
5) Kesehatan Lingkungan
6) Laundry
14

Gambar 2. 3. Stuktur Organisasi RSUD Lubai Ulu


5. Tugas dan Fungsi Peserta Sebagai Bidan Terampil
a. Tugas pokok
Tugas pokok jabatan fungsional bidan terampil tertuang dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan
Reeformasi Birokrasi (PERMENPAN RB) Nomor 36 Tahun
2019 tentang Tugas Jabatan Fungsional Bidan. Berikut uraian
tugas dalam jabatan Bidan Terampil, dengan rincian sebagai
berikut :
1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis.
2) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada
pelayanan kebidanan
3) Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai
kesimpulan
4) Memfasilitasi informed choice dan/ atau informed consent
5) Melakukan tindakan pencegahan infeksi
6) Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal
hygiene
7) Memberikan vitamin/suplemen pada klien/asuhan
kebidanan kasus fisiologis
8) Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil
9) Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada
individu/keluarga sesuai dengan kebutuhan
10) Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis
11) Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis
12) Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis
13) Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis
14) Melakukan pengkajian pada ibu nifas
15) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai
pada hari ketiga pasca persalinan (KF 1)
16) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28
pasca persalinan (KF 2)
16

17) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42


pasca persalinan (KF 3)
18) Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis
ringan dengan pendampingan
19) Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada
persalinan normal
20) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
21) Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
22) Memberikan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang
kesehatan anak pada individu/ keluarga sesuai kebutuhan
23) Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan
kondom
24) Memberikan KIE tentang kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana (KB) pada individu/
keluarga sesuai kebutuhan
25) Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola
hidup sehat untuk remaja termasuk personal hygiene dan
nutrisi
26) Melakukan pendataan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/ibu hamil/ibu nifas/ibu
menyusui/bayi dan balita) diwilyah kerja Puskesmas
melalui kunjungan rumah
27) Melakukan tabulasi sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga Berencana/ibu hamil/ibu nifas/ibu
menyusui/bayi dan balita)
28) Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survey Mawas Diri
(SMD) atau Musawarah Masyarakat Desa (MMD)
17

29) Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/


Posbindu/kampung Keluarga Berencana (KB) atau tempat
lain sesuai penugasan, dan melakukan pemberian
imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak
sekolah.

b. Fungsi Bidan
Membantu dalam fungsi manajemen dan pelayanan
kesehatan rumah sakit.

B. NILAI NILAI DASAR PNS

Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 4 dan Pasal 5


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
serta menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding
Aparatur Sipil Negara, sebagai upaya penguatan budaya kerja
sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju
pemerintahan berkelas dunia (World Class Goverment) maka seluruh
komponen pemerintahan harus dapat menyelenggarakan
pemerintahan yang menerapkan nilai-nilai dasar (core values) ASN
Ber-Akhlak dan employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa“.

Tujuh nilai dasar profesi ASN adalah sebagai berikut :

1. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
ASN berkedudukan sebagai pembuat dan perencana kebijakan
publik hendaknya dapat membuat kebijakan yang dapat
bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat secara luas.
18

b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan


Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan
publik hendaknya dapat membuat kebijakan yang solutif
sehingga dapat bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat
secara luas.
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
Agar dapat menghasilkan kebijakan yang solutif dan
bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat secara luas, ASN
harus selalu melakukan evaluasi untuk setiap kebijakan yang di
buat.

2. Akuntabel
Akuntabilitas sering disamakan dengan responbilitas. Namun
pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu :
akuntabilitas vertical (pertanggungjawaban kepada otoritas yang
lebih tinggi) dan akuntabilitas horizontal (pertanggungjawaban pada
masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor
publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas kejujuran,
maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi
akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang
diberikan. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
Kedudukan ASN sebagai pembuat dan perencana kebijakan
publik hendaknya dapat bekerja secara jujur, bertanggung
19

jawab, cermat disiplin dan berintegritas tinggi demi tercapainya


smart governance.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien
Seorang PNS akan mendapatkan beberapa fasilitas dari kantor,
dengan adanya fasilitas yang dimiliki hendaknya PNS
menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Menjadi seorang PNS akan mendapatkan privilege dalam
kehidupan pekerjaan dan keseharian, menggunakan privilege
dengan bijak dan bertanggungjawab.

3. Kompeten
Kata “kompetensi” memiliki pengertian menyoroti aspek dan
penekanan yang relative berbeda. Kompetensi memiliki pengertian
yang sama dengan capability (kemampuan). Seseorang yang
kompeten adalah yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan
keahlian untuk melakukan sesuatu secara efisien dan efektif.
Peningkatan kompetensi ini sangat penting, bahkan telah
diamanatkan dalam ketentuan Peraturan Pemerintah tentang
Manajemen PNS, bahwa setiap aparatur diberikan hak 20 jam
pelatihan setiap tahunnya. Hal ini semata-mata agar setiap ASN
dapat melaksankan tugas dengan kualitas terbaik.
Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas. Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah, Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan
konektivitas dalam basis online network.
20

b. Membantu orang lain belajar


Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria
kantor termasuk morning tea/coffee sering kali menjadi ajang
transfer pengetahuan.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik sangat penting
dilakukan untuk tetap menjaga semangat ASN untuk selalu
unggul.

4. Harmonis
Berakar dari semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka
Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”,
seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk dapat
menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat
lebih produktif.
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan.
Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
Dalam menjalankan tugas sebagai ASN tidak membedakan
pelayanan terhadap siapapun dan apapun latar belakangnya.
b. Suka menolong orang lain
Seorang ASN harus memiliki jiwa pelayanan tanap membeda-
bedakan.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Dalam menjalankan tugas sebagai ASN yang baik harus selalu
menjaga hubungan baik sesama ASN.
21

5. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar
negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah, bukan
pada satu sosok atau pihak tertentu. ASN harus dapat menjaga
nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, nama baik instansi
dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama baik negara.
Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah
setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun panduan perilakunya adalah :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah
Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah, dengan tetap memegang teguh ideologi
Pancasila, setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan
yang sah, mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan
negara
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya. Sedangkan beberapa Kewajiban ASN
yang dapat diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal yang
kedua ini diantaranya.
c. Menjaga rahasia dan jabatan negara
Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

6. Adaptif
Situasi dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat
seorang aparatur harus dapat dengan cepat menyesuaikan diri
22

menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu diingat, istilah yang


sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah Perubahan itu sendiri”,
membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan semakin
tertinggal. Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi
dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus
selalu bertindak proaktif dan tidak hanya berpangku tangan.
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan serta menghadapi perubahan. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi
individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal
ini organisasi maupun individu menghadapi permasalahan yang
sama, yaitu perubahan lingkungan yang konstan, sehingga
karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas
kolektif maupun individual.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah
kreativitas. Tanpa daya kreativitas, inovasi akan sulit hadir dan
diciptakan.
c. Bertindak proaktif.
Memiliki sikap inisiatif yang cenderung proaktif dalam
melaksanakan tugas, agar terjadi terjadi percepatan dalam
setiap kebijakan dan kegiatan yang dilakukan.

7. Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap
aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam
pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu visi
dan cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi
23

bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat


mencapai tujuan bersama.
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis.
Kode etik dan panduan perilakunya adalah:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk
berkontribusi
Dalam menjalankan tupoksi sebagai ASN akan selalu ada
kondisi terbenturnya pikiran dalam menghadapi suatu masalah,
dsinilah pentingnya nilai memberi kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi dalam penyelesaian masalah.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah
Bekerjasama secara transparan agar tingkat kepercayaan
dalam tim selalu terjada demi mencapai tujuan bersama.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuan bersama.
Memanfaatkan fasilitas dan sumber daya yang tersedia untuk
tujuan bersama.

C. NILAI KEDUDUKAN DAN PERAN PNS MENUJU TERWUJUDNYA


SMART GOVERNANCE

1. Manajemen ASN
ASN memiliki kedudukan dan peran dalam manajemen ASN,
dalam Kedudukannya Manajemen ASN adalah pengelola ASN
untuk menghasilakan ASN yang professional, memiliki nilai-nilai
dasar, etika profesi, bebas dai intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.
24

ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang


menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi
anggota dan/atau pengurus partai politik. Kedudukan ASN berada
di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN
merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting,
mengingat dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah,
sering terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-
mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di
daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi
kesatuan bangsa.

Untuk menjalankan kedudukannya, maka ASN memiliki


fungsi sebagai berikut:

a. Pelaksana kebijakan publik;


b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa.
Peran dari ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN
berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas. ASN
berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN
25

senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,


Negara dan Pemerintah.
ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan Negara daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN
disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan. ASN harus senantiasa mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa (Kepentingan
bangsa dan Negara di atas segalanya).
2. Smart ASN
Pelayanan publik merupakan suatu kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai dengan yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada
masyarakat atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara publik.
Dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas,
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:
a. Kemudahan dalam pengurusan bagi yang
berkepentingan,
b. Mendapatkan pelayanan yang wajar,
c. Mendapatkan pelayanan yang sama tanpa pilih kasih,
d. Mendapatkan perlakuan yang jujur dan transparan.

ASN memiliki peranan penting dalam menyelenggarakan


pelayanan publik karena kinerja ASN berdampak langsung
kepada masyarakat sebagai pengguna layanan. Dalam UU Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa
ASN diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan publik dan
menjalankan peran sebagai perekat kesatuan dan persatuan
bangsa dengan profesional, berintegritas, bebas dari intervensi
politik, dan bebas dari praktik korupsi, kolusi serta nepotisme.
26

Namun, sampai saat ini, masih terdapat permasalahan


dalam pengembangan ASN di Indonesia. Menurut Djohermansyah
Djohan, Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN),
terdapat 7 permasalahan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
terdapat di Indonesia, diantaranya:

a. masih adanya mentalitas priyayi dalam diri para ASN;


b. kualitas pelayanan ASN yang masih buruk;
c. praktik korupsi dalam rekrutmen ASN;
d. banyaknya mutasi dan promosi yang dilakukan tidak
sesuai aturan main;
e. korupsi yang dilakukan oleh ASN;
f. masih sering ditemukan pungutan liar oleh ASN kepada
masyarakat; dan
g. politisasi birokrasi.

Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan ASN di


Indonesia pemerintah melakukan pengembangan Sumber Daya
Manusia. Dalam teori Pengembangan SDM yang dikemukakan
oleh Mondy dan Noe, disebutkan bahwa dalam kegiatan
pengembangan SDM terdapat 4 kegiatan yang dapat dilakukan,
yakni pelatihan dan pengembangan, perencanaan karir, penilaian
kinerja, dan pengembangan organisasi.
Menurut Sedarmayanti, penataan Sumber Daya Manusia
atau Aparatur dilakukan melalui pengukuran dengan
memperhatikan aspek-aspek berikut:
a. Menerapkan sistem merit dalam manajemen
kepegawaian,
b. Sistem diklat yang efektif,
c. Meningkatkan standar dan kinerja,
d. Pola karier yang tersusun secara jelas dan terencana,
e. Standar kompetensi jabatan,
f. Klasifikasi jabatan,
27

g. Tugas, fungsi, dan beban tugas proporsional,


h. Perekrutan sesuai prosedur,
i. Menempatkan pegawai sesuai keahlian,
j. Remunerasi yang memadai,
k. Perbaikan sistem informasi manajemen kepegawaian.
Pengembangan SDM khususnya pada Aparatur Sipil Negara
dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan kompetensi
ASN, menghadapi perubahan yang dinamis, menghadapi revolusi
industri 4.0. dan sebagai upaya untuk mewujudkan Smart ASN.
Smart ASN memiliki tujuan untuk menciptakan ASN yang memiliki
integritas, nasionalisme, berwawasan global, menguasai IT/Digital,
dan daya Networking tinggi, hospitality dan enterpreneurship.
Adapun beberapa strategi dan kebijakan pemerintah dalam
pengembangan kompetensi ASN dan mewujudkan Smart ASN
diatur dalam RPJMN ke-3 dalam RPJPN 2005-2025. Terdapat 6
langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan Smart ASN,
diantaranya:
a. Melakukan rekrutmen calon Pegawai Negeri Sipil yang
berbasis Computer Based Test,
b. Pengembangan pola karier,
c. Pengembangan kompetensi,
d. Pengembangan karier,
e. Promosi melalui seleksi terbuka, dan
f. Rencana sukses.

Dengan adanya strategi dan upaya pengembangan SDM ini


diharapkan dapat menciptakan ASN yang kompeten, profesional,
dan mampu menghadapi tantangan dan perubahan.

D. IDENTIFIKASI ISU
28

Isu adalah berbagai perkembangan yang terjadi di dalam arena


publik yang jika berlanjut secara signifikan akan mempengaruhi
operasional atau kepentingan jangka Panjang dari suatu instansi atau
organisasi. Isu bisa disebut titik awal munculnya konflik bila tidak
dikelola dengan baik. Adapun beberapa isu yang ditemukan di RSUD
Lubai Ulu adalah:
1. Belum optimalnya promosi kesehatan di RSUD Lubai Ulu
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan,bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya
kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif). Upaya tersebut dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk pemberian pelayanan
kepada pasien adalah melalui Promosi Kesehatan Rumah
Sakit (PKRS) yang bertujuan agar pasien dan keluarga dapat
mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi berbagai
masalah kesehatan yang dialami. PKRS adalah upaya rumah
sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien, klien dan
kelompok-kelompok masyarakat. Agar pasien dapat mandiri
dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya. Klien dan
kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam
meningkatkan kesehatan, dan mencegah masalah-masalah
kesehatan dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat.
Pengelolaan kegiatan Promkes merupakan suatu siklus
kegiatan yang dimulai dari perencanaan sampai evaluasi terkait
satu dengan yang lain mencakup perencanaan,pelaksanaan
dan evaluasi. 
29

Hal-hal berikut banyak dijumpai di lapangan, bila dilihat dari


situasi yang ada di rumah sakit saat ini :
 Rumah sakit menjadi organisasi pelayanan yang pasif
menunggu datangnya pasien, tanpa memperdulikan
masalah-masalah kesehatan yang terjadi di luar
dindingnya. Posisi menunggu ini mengakibatkan rumah
sakit menjadi sulit berinteraksi dengan perubahan-
perubahan di lingkungannya.
 Rumah sakit hanya memberikan pelayanan individual yang
sesaat, tanpa memperhatikan dampak dari pelayanan
tersebut terhadap kesehatan masyarakat.
 Rumah sakit dapat ditinggalkan oleh masyarakat karena
tidak dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
mereka harapkan
 Rumah sakit tidak memiliki wilayah cakupan kerja definitif,
dengan akibat menyulitkan penetapan strategi dan
penyusunan rencana kerja, sehingga tidak memungkinkan
rumah sakit untuk ikut membina sarana-sarana kesehatan
lain di wilayahnya secara efektif dan efisien.
 Banyak rumah sakit tidak memiliki atau hanya sedikit yang
memiliki sumber daya yang peduli terhadap pemberian
informasi kesehatan kepada pasien/klien dan masyarakat.
Banyak rumah sakit tidak memiliki perangkat organisasi,
tenaga, dana, sarana dan peralatan untuk berinteraksi
secara efektif dengan masyarakat dan lingkunganya.

Mencermati fakta-fakta tersebut di atas, reformasi


perumahsakitan harus diarahkan kepada dua hal penting, yaitu :
 Perubahan orientasi rumah sakit kearah peningkatan
perhatian terhadap upaya-upaya promotif, sehingga rumah
sakit menjadi Rumah Sakit Promotor Kesehatan (Health
Promoting Hospital)
30

 Peningkatan sumber daya rumah sakit, yang meliputi


peningkatan sumber daya manusia, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif dan peningkatan sumber daya lain
(organisasi, dana, sarana dan peralatan) dalam rangka
menjadi Rumah Sakit Promotor Kesehatan.

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) menjadi hal yang


sangat penting dalam membangun paradigma sehat di
masyarakat. Selama ini Promkes jarang dilirik oleh pengelola
Rumah Sakit baik itu RS Swasta maupun Pemerintah. Program
Promosi Kesehatan hanya dianggap buang-buang uang tidak
memberi income/sisi bisnis bagi Rumah Sakit. Untuk beberapa
Program Promkes membutuhkkan biaya jutaan karena dalam
proses program butuh media (Brosur, leaflet, Poster,
BookChart, dll). Hal tersebut untuk membantu proses
penyuluhan kesehatan atau penyebaran informasi kesehatan.
Hal tersebut menjadi batu sandungan dalam program Promosi
Kesehatan. Program Promkes di anggap tidak menghasilkan
imbal balik dari sisi keuangan bagi pihak manajemen. Yang
menjadi sandungan adalah bagaimana menghubungkan
pengeluaran uang untuk Program Promkes harus ada imbal
balik terhadap sisi bisnis Rumah Sakit.
Bila ditarik garis lurus antara Promosi Kesehatan Rumah
Sakit dengan Sisi Bisnis mempunyai keterkaitan. Promosi
Kesehatan Rumah Sakit merupakan bentuk layanan sosial yang
diberikan rumah sakit tetapi apabila Program Promosi
Kesehatan Rumah Sakit berjalan dengan baik maka
menimbulkan efek berlanjut yaitu timbulnya citra positif.
Kemudian mengakibatkan Promosi Gratis dari mulut ke mulut
yang ujungnya peningkatan jumlah kunjungan pasien di setiap
unit layanan RS dan akhirnya peningkatan income di semua
layanan / instalasi. Dampak positif bagi institusi / rumah sakit
31

adalah peningkatan citra dan income tapi patut diingat tidak


bisa instan perlu waktu, proses dan perlunya program
dijalankan secara berkesinambungan. Keterkaitan ini yang acap
kali tidak dilihat sebagai nilai positif dari sisi bisnis.
Biasanya ketika kita menerima brosur yg isinya 100 persen
iklan produk maka brosur akan langsung dibuang di tong
sampah kecuali kita memerlukan itu produk. Berbeda ketika ada
brosur yang memberikan informasi yang bermanfaat walaupun
di brosur tesebut ada promosi produk kemungkinan besar akan
dibaca dan disimpan.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit dapat dijalankan beriringan
dengan sisi bisnis sehingga menjadi win-win solution bagi
manajemen Rumah Sakit. Yang perlu di catat selain
berorientasi profit sebuah layanan kesehatan juga harus adanya
sisi sosial dan salah satunya adalah Promosi Kesehatan.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit dapat berjalan seiring dengan
program pencitraan Rumah Sakit/ menjual image Rumah Sakit
Kondisi Ideal : Dibentuknya tim promkes RSUD Lubai Ulu
yang dapat memberi berbagai ide kreatif
yang bisa dilakukan untuk menemukan
sebuah metode yg menghubungkan PKRS
dengan nilai bisnis. Sebagai contoh yang
mudah: brosur / leaflet layanan informasi
kesehatan dimana bisa menyelipkan produk
jasa yang dijual di rumah sakit.
Kaitan isu dengan materi : Manajemen ASN dan Smart ASN

2. Belum optimalnya upaya untuk meningkatkan minat ibu hamil


dalam melakukan pemeriksaan ANC di Poli Kebidanan RSUD
Lubai Ulu.
Pemeriksaan kehamilan atau yang juga biasa
disebut antenatal care dilakukan untuk memastikan kesehatan
32

yang optimal bagi ibu hamil dan bayi di dalam kandungan.


Pemeriksaan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah
seorang ibu mengetahui akan kehamilannya, sehingga segala
kemungkinan risiko yang muncul dapat segera ditanggulangi.
Pemeriksaan pertama akan dilakukan dengan bantuan USG
(ultrasonografi) untuk memastikan bahwa terdapat kantung
kehamilan dalam rahim sang ibu. Kantung kehamilan merupakan
rongga berisi cairan yang mengelilingi embrio dan mulai tampak
sejak hari ke-30 dalam masa kehamilan.
Kehamilan normal terjadi ketika terdapat embrio dalam kantung
kehamilan tersebut. Namun ketika telur yang dibuahi tumbuh di
luar rahim, disebut kehamilan ektopik, ini menjadi kondisi yang
membahayakan akibat dapat terjadinya perdarahan. Ini salah satu
contoh mengapa pemeriksaan kehamilan wajib dilakukan, agar
apa pun risiko kesehatan yang terjadi dapat dipantau dan dicegah.
Idealnya, pemeriksaan kehamilan dilakukan satu kali setiap
bulannya. Namun tidak semua ibu hamil dapat melakukan ini.
Untuk itu, ibu hamil disarankan paling tidak melakukan
pemeriksaan dua kali di trimester pertama, satu kali di trimester
kedua dan satu atau dua kali di trimester ketiga.
Selain pemeriksaan dengan USG, pemeriksaan kehamilan juga
meliputi pemantauan perkembangan janin, identifikasi komplikasi,
pemberian suplemen vitamin serta konsultasi mengenai riwayat
kesehatan ibu.
RSUD Lubai Ulu sendiri sudah memiliki alat USG. Namun
kenyataannya, di RSUD Lubai Ulu kunjungan pasien menurun
setalah dokter spesialis tidak lagi praktek, padahal di RSUD Lubai
Ulu ada dokter umum yang bisa melakukan USG Kehamilan dan
ada tenaga bidan yang bisa melakukan pemeriksaan Antenatal
Care.
Kondisi Ideal : Bidan di RSUD harus memiliki inovasi dalam
mempromosikan pelayanan yang ada
33

sehingga ibu hamil tahu pelayanan yang ada


di Poli kebidanan dan akan mendapatkan
tambahan informasi mengenai pentingnya
melakukan pemeriksaan Antenatal Care
(ANC) selama masa kehamilan sehingga
jumlah ibu hamil yang datang periksa
antenatal care meningkat.
Kaitan isu dengan materi : Manajemen ASN dan Smart ASN

3. Belum optimalnya upaya untuk meningkatkan edukasi pada


ibu hamil risiko tinggi oleh bidan di RSUD Lubai Ulu.
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat
mempengaruhi keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang
dihadapi (Manuaba, 2012). Kehamilan resiko tinggi adalah
kehamilan yang dapat menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi
sakit atau meninggal sebelum kelahiran berlangsung (Indrawati,
2016). Karakteristik ibu hamil diketahui bahwa faktor penting
penyebab resiko tinggi pada kehamilan terjadi pada kelompok usia
35 tahun dikatakan usia tidak aman karena saat bereproduksi
pada usia 35 tahun dimana kondisi organ reproduksi wanita sudah
mengalami penurunan kemampuan untuk bereproduksi, tinggi
badan kurang dari 145 cm, berat badan kurang dari 45 kg, jarak
anak terakhir dengan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun,
jumlah anak lebih dari 4. Faktor penyebab resiko kehamilan
apabila tidak segera ditangani pada ibu dapat mengancam
keselamatan bahkan dapat terjadi hal yang paling buruk yaitu
kematian ibu dan bayi.
Namun pada kenyataannya Edukasi yang dberikan sebatas
dari dokter umum saja terkait keluhan ibu hamil bukan KIE tentang
resiko tingginya.
Kondisi Ideal : Seharusnya bidan tetap memberikan edukasi
kepada ibu hamil terkait dengan kondisi yang
34

dialaminya dan informasi yang diberikan jelas,


akurat, tepat dan mudah dipahami pasien saat
menjalani pelayanan kesehatan di RSUD
Lubai Ulu, sehingga masyarakat dapat
memiliki awareness terhadap kesehatan diri
pribadi dan tenaga bidan yang melayani.
Kaitan isu dengan materi : Manajemen ASN

4. Belum optimalnya upaya untuk meningkatkan kunjungan bayi


balita di Poli Anak RSUD Lubai Ulu.
Kunjungan anak sakit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh
dokter spesialis pediatri saat anak sakit. Tujuannya adalah untuk
mendiagnosis dan mengobati penyakit akut yang diderita oleh
anak. Tindakan ini berbeda dari kunjungan anak sehat. Bagi anak
yang sehat, dokter akan memeriksa pertumbuhan dan
perkembangan anak, memberikan imunisasi, serta melakukan
pemeriksaan fisik umum untuk mendeteksi dan menangani
gangguan kesehatan sejak dini.
Kunjungan anak sakit juga berbeda dengan kondisi gawat
darurat atau kunjungan gawat darurat. Walaupun harus dilakukan,
kunjungan anak sakit sifatnya tidak mendesak. Pasien perlu
melakukan perjanjian terlebih dahulu sebelum diperiksa di klinik
anak. Sedangkan kondisi gawat darurat, misalnya kejang,
kesulitan bernapas, atau cedera, harus segera ditangani di Unit
Gawat Darurat (UGD). Di UGD, anak akan segera ditangani tanpa
perlu membuat janji temu.
RSUD Lubai Ulu sudah memiliki Dokter Spesialis Anak tapi
jadwal prakteknya tidak setiap hari hal itu membuat masyarakat
selalu bertanya-tanya kapan jadwal dokter spesialisnya praktek.
Karena belum adanya media promosi menjadi penyebab
kurangnya promosi dari RSUD Lubai Ulu yang menyebabkan
rendahnya kunjungan bayi dan balita di RSUD Lubai Ulu.
35

Kondisi Ideal : Poli Anak dapat lebih meningkatkan upaya


promosi pelayanan yang ada dengan jadwal
praktek para dokternya dalam bentuk media
brosur/leaflet yang ditempatkan di ruang tunggu
sehingga masyarakat dapat mengetahuinya.
Kaitan isu dengan materi : Manajemen ASN dan Smart ASN

5. Belum optimalnya upaya bidan untuk melakukan komunikasi


terpeutik dalam memberikan asuhan kebidanan
Komunikasi terapeutik dapat diartikan sebagai suatu
keterampilan atau proses interaksi secara sadar yang dilakukan
oleh bidan dengan klien yang sedang mengalami gangguan, baik
secara fisik maupun psikologi, sehingga bidan bisa membantu
klien untuk mencapai kesembuhan atau mengatasi masalahnya.
Tujuan komunikasi terapeutik adalah untuk:
a. Membantu pasien dalam mengurangi beban perasaan dan
pikiran sehingga dapat mengambil tindakan untuk mengubah
situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang
diperlukan.
b. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal pengambilan
tindakan yang efektif, dan mempertahankan kekuatan egonya.
c. Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik, dan dirinya sendiri.
Namun pada kenyataannya, para bidan di RSUD Lubai Ulu
jarang memberikan komunikasi teraupetik, mereka hanya
menganamnesa saja dan merujuk ke dokter di poli umum jika ada
pasien.
Kondisi Ideal : Seharusnya bidan memberikan komunikasi
teraupetik ke ibu hamil sebelum adanya upaya
pengobatan oleh dokter sehingga ibu hamil
dapat memiliki kesadaran terhadap kesehatan
diri pribadi dari bidan yang melayaninya.
Kaitan isu dengan materi : Manajemen ASN
36

Berdasarkan permasalahan yang ada di RSUD Lubai Ulu,


terdapat lima isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini. Dari
kelima isu tersebut, dipilih satu isu utama yang harus ditemukan
solusinya. Sebelum menetapkan isu yang diangkat, penyusun
melakukan analisis isu untuk penetapan isu dengan kualitas tertinggi.
Analisis yang digunakan yaitu analisis USG (Urgency, Seriousness,
Growth). Teknik USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan
prioritas masalah dengan metode scoring. Proses metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan poin-poin berikut:
Urgency : Dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau
tidaknya masalah tersebut untuk diselesaikan
Seriousness : Tingkat keseriusan dari suatu isu yang harus
dibahas
Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani
Analisis Isu menggunakan Urgency, Seriousness and Growth
(USG) dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. 2 Analisis Isu dengan Menggunakan Teknik USG


Penentuan isu/ masalah Kriteria
No Total Peringkat
prioritas U S G
1 Belum optimalnya promosi 5 4 5 14 II
kesehatan di RSUD Lubai
Ulu
2 Belum optimalnya upaya 5 5 5 15 I
untuk meningkatkan minat
ibu hamil dalam
melakukan pemeriksaan
ANC di Poli Kebidanan
RSUD Lubai Ulu
3 Belum optimalnya upaya 5 4 4 13 III
untuk meningkatkan
edukasi pada ibu hamil
risiko tinggi oleh petugas di
RSUD Lubai Ulu
4 Belum optimalnya upaya 5 4 3 12 IV
untuk meningkatkan
kunjungan bayi balita di
37

Poli Anak RSUD Lubai Ulu

5 Belum optimalnya upaya 4 4 3 11 V


bidan untuk melakukan
komunikasi terpeutik dalam
memberikan asuhan
kebidanan
Keterangan : Bobot 5 : sangat kuat pengaruhnya
Bobot 4 : kuat pengaruhnya
Bobot 3 : sedang pengaruhnya
Bobot 2 : kurang pengaruhnya
Bobot 1 : sangat kurang pengaruhnya

Berdasarkan tabel USG di atas maka dipilihlah isu yang perlu


dicarikan pemecahan masalah yaitu “Belum optimalnya upaya
untuk meningkatkan minat ibu hamil dalam melakukan
pemeriksaan ANC di Poli Kebidanan RSUD Lubai ULU”.

E. RUMUSAN ISU/COREE ISSUE

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan kriteria USG dari


beberapa isu yang sudah dinilai, maka ditemukanlah core issue yang
akan dibedah yaitu, “Belum optimalnya upaya untuk meningkatkan
minat ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan ANC di Poli
Kebidanan RSUD Lubai ULU”, sehingga perlu dilakukan pencarian
solusi dan pemecahan masalah untuk memperbaiki isu tersebut.

F. PENDALAMAN CORE ISSUE TERPILIH

Setiap fasilitas kesehatan (faskes) tentu ingin berupaya agar


kunjungan pasien tetap meningkat. Tidak serta merta hanya untuk
mendapat profit berlebih. Kunjungan pasien dapat menjadi
pengembangan yang lebih baik bagi faskesnya. Misal, dengan adanya
feedback dari pasien, dapat mengembangkan pelayanan dan fasilitas
kesehatan baru agar kebutuhan pasien bisa terpenuhi dengan baik.
Kemajuan dan perkembangan faskes dapat membuat kedua pihak,
yakni pasien dan petugas merasa saling diuntungkan. Pasien akan
38

merasa senang karena bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan


yang baik.
Era globalisasi telah menciptakan tantangan bagi semua jenis
industri untuk berkompetisi, termasuk industri dibidang layanan
kesehatan. Seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat
maka kebutuhan akan layanan kesehatan yang prima semakin
meningkat, ini mendorong tumbuhnya rumah sakit baru dengan pesat
untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Layanan kesehatan sudah menjadi industri yang menguntungkan
dan menarik investor untuk menanamkan modalnya. Pertumbuhan
rumah sakit ini menimbulkan kompetisi (competition) yang semakin
ketat dan pasien (customer) semakin mempunyai pilihan yang selektif,
dan ini merupakan tantangan yang akan mempengaruhi keberlanjutan
organisasi.Tantangan seperti ini menghadapkan para pelaku
pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit baik pihak pemerintah
maupun swasta pada dua pilihan, yaitu masuk dalam arena kompetisi
dengan melakukan perubahan dan perbaikan atau keluar arena
kompetisi tanpa dibebani perubahan dan perbaikan. Oleh karena itu
diperlukan alternatif strategi bersaing yang tepat agar rumah sakit
mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Kondisi lingkungan
usaha demikian mengharuskan rumahsakit meningkatan kualitas dan
mutu layanan agar tetap sukses, baik ditingkat operasional, manajerial
maupun strategi.
Dengan meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia maka
tuntutan layanan kesehatan menjadi semakin tinggi yang mendorong
tumbuhnya rumah sakit swasta dan menjadikan sektor layanan
kesehatan menjadi industri yang berorientasi profit dan harus bersaing
dengan ketat. Data lain menunjukan bahwa masih banyak masyarakat
Indonesia khususnya kelas menengah keatas belum puas dengan
qualitas dan layanan yang diberikan rumah sakit. Hal ini terlihat dari
tahun ketahun jumlah pasien yang berobat ke luar negeri khususnya
Singapura, Penang Malaysia semakin meningkat. Kualitas layanan
39

tidak terlepas dari kinerja Tenaga dokter spesialis, sarana dan


prasarana peralatan medis dan tenaga kerja pendukungnya serta
sistem kerja yang harus dikelola secara efektif dan efisien untuk
memenangi persaingan. Dengan berlakunya era Masyarakat Ekonomi
Asean mulai Tahun 2015 maka kompetisi makin terbuka yang hal ini
tentu saja menjadi tantangan bagi pengelola rumah sakit di Indonesia.
Rumah Sakit masa kini menghadapi tantangan-tantangan berat,
termasuk menghadapi era globalisasi. Globalisasi ekonomi dan
liberalisasi perdagangan serta investasi adalah lahan dasar untuk
sistem pasar bebas. Pasar bebas berarti persaingan bebas, termasuk
persaingan bebas dalam jasa pelayanan kesehatan.Dalam persaingan
secara umum, ada yang dinamakan segitiga persaingan, yaitu:
1. Customer (Pasien)
2. Competitor (pesaing)
3. Corporate (rumah sakit itu sendiri)
Tantangan utama secara nasional atau makro adalah bahwa
kebutuhan akan kesehatan (health needs) secara kuantitatif dan
kualitatif sangat meningkat. Oleh karena itu, dibutuhkan lebih banyak
sumber daya kesehatan (health resources) yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan yang meningkat itu. Sedangkan,
sumber daya untuk itu (SDM, dana, sarana, ilmu dan teknologi,
manajemen, material kesehatan, obat, dll) terbatas. ehingga
kesenjangan antara kebutuhan dan sumber daya cenderung menjadi
semakin besar. Inilah yang menjadi masalah dan tantangan bagi
rumah sakit kita dalam globalisasi. Dalam pelayanan rumah sakit,
tantangan itu muncul dari konsumen atau pasien, sebab pemakai jasa
sudah lebih tinggi lagi tuntutan akan pelayanan yang baik dan
bermutu.
Dalam era globalisasi saat ini, rumah sakit harus melakukan
perubahan. RSUD Lubai Ulu adalah rumah sakit tipe D, dalam proses
menuju ke rumah sakit dengan pola pengelolaan keuangan secara
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Untuk mendukung hal
40

tersebut tentunya seluruh komponen RSUD Lubai Uluharus


melakukan pelayanan prima dari semua bidang. Semua unit harus
berusaha untuk meningkatkan kunjungan rumah sakit sehingga
diharapkan akan meningkatkan pendapatan RSUD Lubai Ulu.
Kunjungan di Poli Kebidanan RSUD Lubai Ulu sejak Tahun 2021-
2022 cenderung menurun setiap bulan dengan rata-rata penurunan
92,5%. Pelayanan di RSUD Lubai Ulu pada hakikatnya telah berjalan
dengan baik. Akan tetapi, terdapat beberapa hal dalam pelayanan
yang belum optimal ,penyebabnya adalah kurangnya sumber
informasi, kurangnya dukungan suami, dan belum optimalnya rumah
sakit dalam mempromosikan pelayanan yang ada di Poli Kebidanan.
Perlu ada upaya solusi yang kreatif untuk mengatasinya. Masih
rendahnya minat ibu hamil karena masih terbatasnya informasi yang
mereka dapatkan dalam hal terkait mengenai pentingnya melakukan
pemeriksaan Antenatal Care (ANC) selama masa kehamilan.
Tabel 2. 3 Pendalaman Core Issue

Akibat Sebab dari Core Issue Penyebab Core


Issue Terpilih

Belum optimalnya 1. Kurangnya sumber Kurangnya sumber


upaya untuk informasi informasi terkait
meningkatkan minat pentingnya
ibu hamil dalam 2. Kurangnya dukungan melakukan
melakukan suami dan keluarga pemeriksaan ANC
pemeriksaan ANC di 3. Belum optimalnya di Poli Kebidanan
Poli Kebidanan RSUD rumah sakit dalam RSUD Lubai Ulu.
Lubai Ulu mempromosikan
pelayanan di Poli
kebidanan

G. ANALISIS DAMPAK

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan merupakan salah satu


indikator kinerja pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit. Jumlah
41

kunjungan pasien rawat jalan di RSUD Lubai Ulu selama 2 tahun


terakhir  tahun 2021-2022 cenderung menurun setiap bulan dengan
rata-rata penurunan 92,5%. Jika masalah ini tidak ditindaklanjuti maka
akan berdampak ke persepsi pasien tentang mutu pelayanan
kesehatan, kepuasan pasien, kunjungan ulang pasien.

Tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan merupakan faktor


yang penting dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan
pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pasien, meminimalkan
biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap
populasi sasaran. Maka dari itu, Untuk bisa berkembang dengan baik,
rumah sakit harus memperhatikan kepuasan pasien. Pemenuhan
kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas sangat ditentukan oleh
tingkat kepentingan maupun kepuasan pasien sebagai pemakainya.
Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan
berkurangnya pasien bahkan hilang karena pasien berpindah ke
rumah sakit yang lain baik dalam bidang penjualan barang maupun
Jasa yang lain. Hal ini merupakan tantangan besar bagi rumah sakit
dalam membangun citra rumah sakit yang tidak hanya mampu
membuat dan membangun tapi juga dapat memberikan pelayanan
yang memuaskan.
Berkembangnya jumlah rumah sakit menjadikan masyarakat
memiliki banyak pilihan untuk menentukan rumah sakit mana yang
akan mereka pilih. Masyarakat akan memilih rumah sakit yang mereka
pandang memberikan kepuasan yang maksimal bagi mereka. Oleh
karenanya diharapkan setiap rumah sakit hendaknya berorientasi
pada kepuasan pasien untuk dapat bersaing dengan rumah sakit lain.
Untuk memberikan kepuasan bagi pasiennya setiap rumah sakit harus
memberikan pelayanan yang memuaskan.Tumbuhnya persaingan
antar rumah sakit yang semakin ketat dan tajam, maka setiap rumah
sakit dituntut untuk mempertinggi daya saing dengan berusaha
memberikan kepuasan kepada semua pasiennya.
42

H. GAGASAN PEMECAHAN ISU

Tabel 2. 4 Gagasan Pemecahan Isu

Sumber
No Jenis Kegiatan
Kegiatan

1 Melaksanakan konsultasi dengan Direktur Berdasarkan


RSUD Lubai Ulu selaku mentor mengenai Tugas
pelaksanaan aktualisasi

2 Melakukan koordinasi dengan Kepala Berdasarkan


Ruangan Poli Kebidanan RSUD Lubai Ulu Tugas

3 Membuat media promosi berupa leaflet, Kreatifitas


membuat video, membuat inovasi dan
surat edaran pemberitahuan pelayanan di
Poli Kebidanan di RSUD Lubai Ulu.

4 Meminta izin ke Puskesmas Sumber Mulia Berdasarkan


sebagai rekan unit kerja dan dan ke kantor Tugas
kecamatan sebagai media Promosi di PKK
untuk melakukan sosialisasi

5 Melakukan sosialisasi di Posyandu Kreatifitas


Bersama Bidan Desa dan kegiatan PKK

6 Melakukan kegiatan prenatal yoga Kreatifitas


bersama ibu hamil di RSUD Lubai Ulu

7 Melakukan evaluasi
43
44

I. KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 2. 5. Matriks Kegiatan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi Terhadap


Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Visi Dan Misi
Organisasi
Pelatihan Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1. Melaksanakan a.   Konsultasi dengan 1.  Surat Akuntabel Visi Menguatkan nilai
konsultasi dengan mentor mengenai permohonan RSUD Lubai Ulu yaitu
Direktur RSUD kegiatan yang akan izin melakukan ramah
Lubai Ulu selaku dilaksanakan kegiatan Melaksanakan tugas ”Terwujudnya Rumah Petugas kesehatan
mentor mengenai aktualisasi di dengan jujur, Sakit Umum Daerah harus berkata halus,
pelaksanaan RSUD Lubai bertanggung jawab, Lubai Ulu Yang Modern, tersenyum, salam,
aktualisasi Ulu cermat, serta disiplin Profesional dan Bermutu” sapa.
dan berintegritas
tinggi
45

Saya menghadap Misi


Direktur RSUD Lubai
Ulu untuk konsultasi
dan menyampaikan
surat permohonan
untuk melaksanakan
aktualisasi. Konsultasi
ini dilakukan dengan
penuh tanggung jawab
sesuai nilai akuntabel.

Kompeten 1. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia pada
semua ini pelayanan
dalam rangka
memberikan
pelayanan kesehatan
perorangan yang
profesional, santun
dan meningkatkan
daya saing di sum-
sel.
46

Melaksanakan tugas 2. Mengembangkan


dengan kualitas pelayanan unggulan
terbaik sesuai dengan tuntutan
lingkungan dan
perkembangan
Saya membuat jadwal penyakit di kabupaten
konsultasi terlebih Muara Enim.
dahulu dengan
mentor, agar tidak
mengganggu jam
kerja mentor ini wujud
dari nilai kompeten.

Adaptif
Bertindak proaktif
Saya menghubungi
mentor terlebih dulu
untuk konsultasi wujud
nilai adaptif.
Kolaboratif

Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
47

Saya bersedia
bekerjasama dengan
mentor agar kegiatan
berjalan lancar sesuai
nilai kolaboratif.

b.   Meminta izin dan 2. Lembar Saran/ Berorientasi


bimbingan kepada Masukan Pelayanan
mentor terkait Melakukan perbaikan
pelaksanaan tanpa henti
aktualisasi
Saya akan meminta
saran dan masukkan
kepada mentor guna
perbaikan mutu
pelayanan nilai dari
berorientasi
pelayanan.
Kompeten
Meningkatkan
kompetensi diri
untuk menjawab
tantangan yang
selalu berubah
48

Saya akan terus


belajar dan
mengembangkan
kapabilitas dengan
menerima masukkan
dan saran dari mentor
nilai dari kompeten

Harmonis
Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
Saya akan
menghargai
masukan dan saran
dari mentor wujud nilai
harmonis
Adaptif
Bertindak proaktif
Saya akan selalu
konsultasi setiap
kegiatan yang akan
dilakukan wujud nilai
adaptif
Cepat menyesuaikan
diri menghadapi
perubahan
49

Saya akan berinovasi


dalam menghadapi
saran dan masukkan
dari mentor nilai dari
adaptif.

Kolaboratif
Memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi

Saya akan menerima


masukan dan saran
yang merupakan
bentuk kontribusi
mentor terhadap
kegiatan aktualisasi
nilai dari kolaboratif.

c.   Meminta 3. Lembar berorientasi


persetujuan mentor Persetujuan Pelayanan
untuk pelaksanaan 4. Foto Memahami dan
aktualisasi memenuhi
kebutuhan
masyarakat
50

Saya komitmen akan


memberikan
pelayanan yang
terbaik dan maksimal
didalam kegiatan
aktualisasi wujud dari
Berorientasi
pelayanan.

Akuntabel
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, serta disiplin
dan berintegritas
tinggi
Saya akan
melaksanakan
kegiatan ini dengan
tanggung jawab,
cermat, dan disiplin
atas kepercayaan
yang diberikan oleh
mentor wujud nilai
Akuntabel.
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
51

Saya akan terus


belajar dan
mengembangkan
kapabilitas agar
kegiatan aktualisasi ini
berhasil Tindakan dari
Kompeten
Loyal
Menjaga nama baik
instansi dan
pimpinan
Saya komitmen akan
menjalankan kegiatan
ini dengan
mengutamakan
kepentingan instansi
dan masyarakat wujud
dari Loyal
Adaptif
Terus berinovasi
Saya akan membuat
kegiatan aktualisasi ini
dengan ide ide kreatif
wujud dari Adaptif

2. Melakukan a.   Menyampaikan 1.    Catatan Berorientasi Visi Menguatkan nilai


koordinasi dengan permohonan untuk saran dari Pelayanan RSUD Lubai Ulu yaitu
kepala ruangan poli pelaksanaan kepala ramah
52

kebidanan aktualisasi ruangan Memahami dan ”Terwujudnya Rumah Petugas kesehatan


memenuhi Sakit Umum Daerah harus berkata halus,
kebutuhan Lubai Ulu Yang Modern, tersenyum, salam,
masyarakat Profesional dan Bermutu” sapa.
Saya akan Misi bertanggung jawab,
memberikan dan berintegritas
pelayanan prima tinggi.
bekerjasama dengan
kepala ruangan demi
peningkatan
kunjungan pasien
wujud nilai
berorientasi pelayanan

Harmonis 1. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia pada
semua lini pelayanan
dalam rangka
memberikan pelayanan
kesehatan perorangan
yang profesional,
santun dan
meningkatkan daya
saing di sum-sel.
53

Menghargai setiap 2. Mengembangkan


orang apapun pelayanan unggulan
latarbelakangnya sesuai dengan tuntutan
lingkungan dan
perkembangan
penyakit di kabupaten
Muara Enim.
Saya akan
bekerjasama dengan
menerapkan saling
peduli dan
menghargai pendapat
atau saran dengan
pemegang program
lainnya wujud dari
harmonis
Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerjasama untuk
menghasilkan nilai
tambah
Saya akan terbuka
menjalin kerjasama
dengan bidan
coordinator terkait
kegiatan aktualisasi ini
berjalan
denganlancar.
b.   Melakukan 2.    Lembar Akuntabel
54

koordinasi Jadwal Melaksanakan tugas


mengenai jadwal kegiatan dengan jujur,
kegiatan sosialisasi sosialisasi bertanggung jawab,
pelayanan pelayanan cermat, serta disiplin
kebidanan kebidanan dan berintegritas
tinggi
Saya akan
menjalankan kegiatan
yang sudah
dijadwalkan dengan
tanggung jawab dan
disiplin nilai dari
akuntabel
Harmonis
Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
Saya melakukan
kegiatan ini dengan
menetapkan jadwal
terlebih dahulu agar
kegiatan berjalan
selaras dengan
kegiatan program lain
wujud nilai harmonis

Adaptif
55

Cepat menyesuaikan
diri menghadapi
perubahan

Saya bersedia untuk


menyesuaikan diri
atau ber-adaptasi bila
jadwal yang
ditentukan berubah
Tindakan dari adaptif
Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah

Saya bersedia bekerja


sama dengan bidan
koordinator agar
menghasilkan
kegiatan yang lebih
bermanfaat nilai dari
kolaboratif

c.   Mempersiapkan 3.  Surat Perintah Kompeten


pelaksanaan tugas
56

kegiatan sosialisasi 4. Surat Edaran Melaksanakan tugas


pemberitahuan dengan kualitas
kegiatan terbaik
sosialisasi

5. Foto Saya akan


menjalankan tugas
dengan persiapan
sebaik mungkin nilai
dari kompeten

Loyal
Memegang ideologi
Pancasila dan UUD
1945, setia kepada
NKRI serta
pemerintahan yang
sah

Saya berkomitmen
untuk menjalankan
kegiatan ini untuk
kepentingan
masyarakat nilai dari
loyal
Kolaboratif
57

Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah

Saya akan bekerja


sama dengan bidan
koordinator agar
kegiatan aktualisasi
berjalan dengan baik
3. Membuat media a.   Mencari bahan 1.  Link yang Akuntabel Visi Menguatkan nilai
promosi berupa referensi dalam digunakan RSUD Lubai Ulu yaitu
leaflet, membuat pembuatan media sebagai inovatif menjadikan
video, membuat leaflet, video dan referensi petugas melakukan
inovasi dan surat surat edaran cara baru untuk
edaran pemberitahuan menyelesaikan
pemberitahuan pelayanan Poli kegiatan dan selalu
pelayanan di poli Kebidanan di menambah ilmu.
kebidanan di RSUD RSUD Lubai Ulu Melaksanakan tugas ”Terwujudnya Rumah Menguatkan nilai
Lubai Ulu. serta rancangan dengan jujur, Sakit Umum Daerah RSUD Lubai Ulu yaitu
pembuatan inovasi bertanggungjawab, Lubai Ulu Yang Modern, efektif dan efisien
dipoli kebidanan cermat, disiplin dan Profesional dan Bermutu” menjadikan petugas
berintegritas tinggi dalam melakukan
kegiatan menerapkan
hemat waktu dan
biaya operasional
58

Saya akan mencari Misi


referensi dengan
cermat sehingga
hasilnya dapat
dipertanggung
jawabkan sesuai
dengan nilai Akuntabel

Menggunakan 1. Meningkatkan
kekayaan dan kompetensi sumber
barang milik negara daya manusia pada
secara bertanggung semua lini pelayanan
jawab, efektif dan dalam rangka
efisien memberikan pelayanan
kesehatan perorangan
yang profesional,
santun dan
meningkatkan daya
saing di sum-sel.
Saya melakukan 2. Mengembangkan
pencarian referensi manajemen modern
menggunakan fasilitas berbasis informasi
wifipuskesmas secara teknologi melalui
efisien dan sistem informasi
bertanggung jawab manajemen Rumah
sesuai dengan nilai Sakit.
Akuntabel
59

Kompeten 3. Mengembangkan
pelayanan unggulan
sesuai dengan tuntutan
lingkungan dan
perkembangan
penyakit di kabupaten
Melaksanakan tugas Muara Enim.
dengan kualitas
terbaik Saya akan
mencari referensi
yang terbaru atau
update sesuai dengan
nilai Kompeten

Adaptif
Mengembangkan
kreativitas
Saya akan mencari
referensi yang terbaru
dalam pembuatan
sticker, leaflet, dan
poster. Hal ini nilai dari
adaptif
60

b.   Mendesain media 2. Desain leaflet Berorientasi


leaflet, video dan PelayananMemahami
surat edaran dan memenuhi
pemberitahuan kebutuhan
pelayanan Poli masyarakat
Kebidanan di 3. Video Saya akan memilih
RSUD Lubai Ulu desain yang paling
serta rancangan sesuai yang dapat
pembuatan inovasi diaplikasikan di
dipoli kebidanan wilayah kerja rumah
sakit sesuai dengan
nilai Berorientasi
Pelayanan
4. Surat Edaran Akuntabel
pemberitahuan
kegiatan
sosialisasi

5. Video proses Menggunakan


rancangan kekayaan dan
pembuatan barang milik negara
inovasi di poli secara
kebidanan. bertanggungjawab,
efektif dan efisien
61

Saya akan mendesain


leaflet, video, surat
edaran dan
rancangan inovasi
dengan menggunakan
komputer dan wifi
rumah sakit selama
ber-tanggungjawab
sesuai dengan nilai
Akuntabel

Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas baik

Saya akan mendesain


leaflet dan video agar
terlihat menarik dan
persuasive nilai dari
Kompeten.

Kolaboratif
Memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
62

Pada saat membuat


desain saya akan
meminta masukkan
dengan bidan
koordinator
c.   Meminta 6.  Foto (saat Berorientasi
persetujuan mentor menghadap Pelayanan
terkait media mentor) Terus melakukan
informasi perbaikan tiada henti

Saya akan meminta


dan menerima
kritik/saran untuk
mendapatkan hasil
yang terbaik sesuai
dengan nilai
Berorientasi
Pelayanan
Kompeten
Meningkatkan
kompetensi diri
untuk menjawab
tantangan yang
selalu berubah
63

Saya akan menerima


masukan dan saran
dari mentor untuk hasil
desain yang lebih baik
sesuai dengan nilai
Kompeten

Harmonis
Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
Saya akan melakukan
konsultasi serta
menerima saran dan
masukan dengan
mentor dengan sopan
dan santun untuk
menciptakan suasana
kerja yang nyaman
sebagai wujud
Harmonis

Loyal
Menjaga nama baik
sesama ASN,
pimpinan, instansi
dan negara
64

Saya akan
menghargai dan
menjaga hasil
persetujuan mentor
nilai dari loyal
Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah

Saya akan menerima


semua saran dan
masukan mentor saat
konsultasi sesuai
dengan nilai
Kolaboratif
d.   Memperbanyak 7.    Leaflet Berorientasi
leaflet Pelayanan
65

8.  Foto (saat Ramah, cekatan,


memperbanyak solutif dan dapat
leaflet) diandalkan Saya
akan mencetak leflet,
sebagai bentuk dari
sikap cekatan dan
dapat diandalkan
untuk
kebutuhanedukasi
pasien hipertensi
sesuai dengan nilai
Berorientasi
Pelayanan
Akuntabel
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
66

Saya akan mencetak


leflet, dengan cermat
dan bertanggung
jawab sehingga
hasilnya dapat
dipertanggung -
jawabkan sesuai
dengan nilai Akuntabel

Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
yang baik
Saya akan
memastikan leaflet,
yang dicetak dapat
digunakan untuk
memberikan informasi
kepada ibu
hamiltentang
pelayanan di poli
kebidanan sesuai
dengan nilai
Kompeten
Adaptif
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas
67

Saya mencetak leaflet


untuk mewujudkan
kemanfaatan
pelayanan yang
sebesar-besarnya
sesuai dengan nilai
Adaptif

e.   Memposting video 9.  Foto (saat Berorientasi


promosi disosmed proses posting) PelayananMemahami
dan memenuhi
kebutuhan
masyarakat
10.  Video (saat Saya akan berusaha
posting memberikan
disosmed) pelayanan prima
dengan memposting
video disosmed agar
dapat memberikan
informasi mengenai
pelayanan yang ada di
RSUD Lubai Ulu
Adaptif
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas
68

Saya akan terus


mengembangkan
kreativitas agar dapat
memberikan manfaat
kepada masyarakat
terutama tentang
kesehatan dengan
media cetak nilai
dasar Adaptif
Kolaboratif
Menggerakan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk tujuan
bersama
Saya melibatkan
petugas kesehatan di
desa untuk memasang
media informasi
(leaflet,4.) yang
dibutuhkan oleh
masyarakat. Ini adalah
nilai kolaboratif.
69

4. Meminta izin ke 1.   Menghubungi 1.  Konsultasi Akuntabel Visi Menguatkan nilai


Puskesmas Sumber Kepala Puskesmas kegiatan RSUD Lubai Ulu yaitu
Mulia sebagai rekan Sumber Mulia (memberikan ramah
unit kerja untuk SPT dan surat
sosialisasi dan ke edaran) berupa
kantor kecamatan foto
sebagai media Melaksanakan tugas ”Terwujudnya Rumah petugas kesehatan
Promosi di PKK dengan jujur, Sakit Umum Daerah didalam menjalakan
bertanggung jawab, Lubai Ulu Yang Modern, tugas dengan berkata
cermat, serta disiplin Profesional dan Bermutu” halus, tersenyum,
dan berintegritas salam, sapa.
tinggi
Saya menghadap Misi
kepala UPTD
Puskesmas Dana
Mulya untuk konsultasi
dan menyampaikan
surat permohonan
untuk melaksanakan
aktualisasi. Konsultasi
ini dilakukan dengan
penuh tanggung jawab
sesuai nilai akuntabel.

Kompeten 1. Meningkatkan
kompetensi sumber
70

daya manusia pada


semua lini pelayanan
dalam rangka
memberikan pelayanan
kesehatan perorangan
yang profesional,
santun dan
meningkatkan daya
saing di Sumsel.
Melaksanakan tugas 2. Mengembangkan
dengan kualitas pelayanan unggulan
terbaik sesuai dengan tuntutan
lingkungan dan
perkembangan
penyakit di Kabupaten
Muara Enim.
Saya membuat jadwal
konsultasi terlebih
dahulu, agar tidak
mengganggu jam
kerja ini wujud dari
nilai kompeten.

Adaptif
Bertindak proaktif
71

Saya menghubungi
Kepala Puskesmas
Sumber Mulia terlebih
dulu untuk konsultasi
dan izin sebagai wujud
nilai adaptif
Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
Saya bersedia
bekerjasama dengan
Kepala Puskesmas
Sumber Mulia agar
kegiatan berjalan
lancar sesuai nilai
kolaboratif

2.   Menghubungi tim 2. Konsultasi Akuntabel


TP.PKK kegiatan Melaksanakan tugas
Kecamatan Lubai (memberikan dengan jujur,
Ulu dalam SPT dan surat bertanggung jawab,
melakukan promosi edaran) berupa cermat, serta disiplin
kegiatan Pee foto dan berintegritas
BUSEK tinggi
72

Saya menghadap Tim


TP.PKK untuk
konsultasi dan
menyampaikan surat
permohonan untuk
melaksanakan
aktualisasi. Konsultasi
ini dilakukan dengan
penuh tanggung jawab
sesuai nilai akuntabel.

Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
Saya membuat jadwal
konsultasi terlebih
dahulu , agar tidak
mengganggu jam
kerja, ini wujud dari
nilai kompeten.
Adaptif
Bertindak proaktif
73

Saya menghubungi
Tim TP.PKK terlebih
dulu untuk konsultasi
dan izin sebagai wujud
nilai adaptif

Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
Saya bersedia
bekerjasama dengan
Tim TP.PKK agar
kegiatan berjalan
lancar sesuai nilai
kolaboratif

Cepat menyesuaikan
diri menghadapi
perubahan

Saya akan berinovasi


dalam menghadapi
saran dan masukkan
dari Tim TP.PKK nilai
dari adaptif
74

Kolaboratif
Memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi

Saya akan menerima


masukan dan saran
yang merupakan
bentuk kontribusi Tim
TP.PKK terhadap
kegiatan aktualisasi
nilai dari kolaboratif.

3.   Meminta 3.  Lembar Berorientasi


persetujuan Kepala persetujuan/ Pelayanan
Puskesmas tindak lanjut
Sumber Mulia dan kegiatan
TIM TP.PKK Memahami dan
Kecamatan Lubai memenuhi
Ulu untuk kebutuhan
pelaksanaan masyarakat
75

aktualisasi Saya komitmen akan


memberikan
pelayanan yang
terbaik dan maksimal
didalam kegiatan
aktualisasi wujud dari
Berorientasi
pelayanan
Akuntabel
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, serta disiplin
dan berintegritas
tinggi
Saya akan
melaksanakan
kegiatan ini dengan
tanggung jawab,
cermat, dan disiplin
atas kepercayaan
yang diberikan oleh
mentor wujud nilai
Akuntabel
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
76

Saya akan terus


belajar dan
mengembangkan
kapabilitas agar
kegiatan aktualisasi ini
berhasil Tindakan dari
Kompeten
Loyal
Menjaga nama baik
instansi dan
pimpinan
Saya komitmen akan
menjalankan kegiatan
ini dengan
mengutamakan
kepentingan instansi
dan masyarakat wujud
dari Loyal
Adaptif
Terus berinovasi
Saya akan membuat
kegiatan aktualisasi ini
dengan ide ide kreatif
wujud dari Adaptif
77

5. Melakukan 1.   Melakukan 1.    Foto Berorientasi Visi Menguatkan nilai


sosialisasi di sosialisasi kepada PelayananMemahami RSUD Lubai Ulu yaitu
Posayandu ibu hamil di dan memenuhi ramah
Bersama Bidan Posyandu dan ibu- kebutuhan
Desa dan di ibu di kegiatan masyarakat
kegiatan PKK PKK 2.    video Saya akan ”Terwujudnya Rumah Memberikan
memberikan informasi Sakit Umum Daerah pelayanan secara
yang dibutuhkan ibu Lubai Ulu Yang Modern, sepenuh hati untuk
hamil mengenai Profesional dan Bermutu” meningkat derajat
pelayanan di poli kesehatan
kebidanan dengan
ramah wujud nilai
berorientasi pelayanan

Akuntabel Misi  
Melaksanakan tugas 1. Meningkatkan Menguatkan nilai
dengan jujur, kompetensi sumber inovatif
bertanggungjawab, daya manusia pada
cermat, disiplin dan semua lini pelayanan
berintegritas tinggi dalam rangka
memberikan pelayanan
kesehatan perorangan
yang profesional,
santun dan
meningkatkan daya
saing di Sumsel.
saya akan 2. Mengembangkan Petugas didalam
menjelaskan jelas manajemen modern menjalankan tugas
78

tentang pelayanan berbasis informasi melakukan cara baru


yang dapat teknologi melalui untuk menyelesaikan
dipertanggung sistem informasi kegiatan dan selalu
jawabkan, nilai dari manajemen Rumah menambah ilmu
akuntabel Sakit.
Kompeten 3. Mengembangkan
pelayanan unggulan
sesuai dengan tuntutan
lingkungan dan
perkembangan
penyakit di Kabupaten
Muara Enim.

Membantu orang lain


belajar
Saya akan selalu
membantu ibu hamil
untuk meningkatkan
informasi mengenai
pelayanan di RSUD
Lubai Ulu, nilai dari
kompeten
Harmonis
Menghargai setiap
orang apapun latar
belakangnya
79

saya akan memberi


informasi kepada ibu
hamil tanpa melihat
latar belakang pasien
nilai dari harmonis

Loyal
Memegang ideologi
Pancasila dan UUD
1945, setia kepada
NKRI serta
pemerintahan yang
sah

Saya berdedikasi
dengan melakukan
sosialisasi untuk
kepentingan rumah
sakit dan Kesehatan
ibu hamil, Nilai dari
kompeten
Kolaboratif
Memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi
80

Saya akan
memberikan
kesempatan kepada
ibu hamil untuk
bertanya atau
memberikan saran
guna peningkatan
mutu pelayanan, nilai
dari kolaboratif
2.   Mencatat identitas 3.  Buku catatan Berorientasi
ibu hamil di daftar pelayanan
posyandu/ peserta kunjungan ibu
sosiaisasi di PKK hamil/ peserta
sosialisasi di
PKK
Ramah, cekatan,
solutif dan dapat
diandalkan
Saya menjalankan
tugas ramah, cekatan
dan solutif demi
kepuasaan pasien
sebagai pengguna
pelayanan kesehatan
nilai dari berorientasi
pelayanan

Adaptif
Terus berinovasi
81

Saya akan selalu


memberikan ide kreatif
untuk peningkatan
mutu pelayanan, nilai
dari adaptif

Kolaboratif
Menggerakan
pemanfaatan
berbagai sumber
daya untuk tujuan
bersama
Saya membangun
Kerjasama dengan
petugas kesehatan di
desa untuk mencatat
nomor HP pasien
yang berobat di
Poskesdes dan Pustu.
Hal ini nilai dari
kolaboratif.
c.   Mengajak ibu hamil 4.  Catatan Berorientasi
untuk aktif mencari pertanyaan PelayananMemahami
informasi dan dan memenuhi
memeriksakan kebutuhan
kehamilannya di masyarakat
82

RSUD Lubai ulu 5. Memberitahu Saya akan


kegiatan memberikan informasi
Inovasi RSUD yang dibutuhkan ibu
Lubai Ulu Pëë hamil untuk
BUSEK “ meningkatkan derajat
Pemeriksaan kesehatan ibu hamil
Prenatal,Bumil nilai dari berorientasi
Sehat dan pelayanan
Kreatif” berupa
video Kompeten
Melakukan dengan
kualitas terbaik
Saya akan
menggunakan semua
pengetahuan yang
saya miliki untuk
kepentingan ibu hamil
nilai dari kompeten

Loyal
Menjaga rahasia
jabatan
saya akan menjaga
rahasia identitas
pasien yang bertanya.
Ini nilai dari loyal.

Adaptif
bertindak proaktif
83

Saya akan berinovasi


untuk peningkatan
mutu pelayanan nilai
dari adaptif

6. Melakukan kegiatan 1.   Meminta izin 1.  Lembar izin/ Harmonis Visi Menguatkan nilai
prenatal yoga kepada Direktur persetujuan RSUD Lubai Ulu yaitu
Bersama ibu hamil RSUD Lubai Ulu inovatif menjadikan
di RSUD Lubai Ulu untuk melakukan petugas kesehatan
kegiatan Prenatal menjadi unggul
Yoga didalam bidang
kesehatan
Membangun ”Terwujudnya Rumah  
lingkungan kerja Sakit Umum Daerah
yang kondusif Lubai Ulu Yang Modern,
Profesional dan Bermutu”
Saya akan meminta Misi Menguatkan nilai
izin dengan sopan dan RSUD Lubai Ulu yaitu
santun untuk aman
menciptakan suasana
kerja yang kondusif
nilai dasar Harmonis

Loyal 1. Meningkatkan petugas kesehatan


kompetensi sumber didalam menjalakan
daya manusia pada tugas dengan SOP,
semua lini pelayanan bertanggung jawab,
dalam rangka dan berintegritas
memberikan pelayanan tinggi.
84

kesehatan perorangan
yang profesional,
santun dan
meningkatkan daya
saing di Sumsel.
Memegang ideologi 2. Mengembangkan
Pancasila dan UUD manajemen modern
1945, setia kepada berbasis informasi
NKRI serta teknologi melalui
pemerintahan yang sistem informasi
sah manajemen Rumah
Sakit.
Saya akan mengikuti 3. Mengembangkan
peraturan dan pelayanan unggulan
prosedur kegiatan sesuai dengan tuntutan
yang ada di rumah lingkungan dan
sakit nilai dari perkembangan
kompeten penyakit di Kabupaten
Muara Enim.
Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
85

Saya bersedia bekerja


sama agar kegiatan ini
berjalan sinergi untuk
hasil yang baik nilai
dari kolaboratif

2.   Mempersiapkan 2.  Membuat Berorientasi


pengumuman pengumuman pelayanan
kegiatan disosmed kegiatan
dan disosmed
mempersiapkan 3.  Mendownload Ramah, cekatan,
media kegiatan video senam solutif dan dapat
prenatal yoga prenatal yoga diandalkan
Saya akan
mempersiapkan
kelengkapan kegiatan
prenatal yoga, nilai
dari berorientasi
pelayanan

Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
86

Saya membuat surat


undangan daftar hadir
agar kegiatan berjalan
dengan sukses nilai
dari kompeten

3.   Melakukan 4.  Buku Berorientasi


kegiatan prenatal kunjungan poli pelayanan
yoga Bersama ibu kebidanan
hamil 5.  Foto saat Ramah, cekatan,
kegiatan solutif dan dapat
prenatal yoga diandalkan
6.  Video saat Saya melakukan
kegiatan mengajari ibu hamil
prenatal yoga melakukan kegiatan
prenatal yoga dengan
ramah dan cekatan
nilai dari berorientasi
pelayanan

Akuntabel
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
87

saya melakukan
kegiatan prenatal yoga
dengan penuh
tanggung jawab nilai
dari akuntabel
Kompeten
Melakukan dengan
kualitas terbaik
Saya memberikan
pelayanan terbaik
sesuai dengan
pengetahuan dan
tupoksi nilai dari
kompeten
4.   Mengadakan 7.  Daftar Kriteria Berorientasi
kegiatan “Pëë “Pëë BUSEK” pelayanan
BUSEK”
8.  Daftar Ramah, cekatan,
penilaian “Pëë solutif dan dapat
BUSEK” diandalkan
9.  Foto saat Saya melakukan
pembagian memberi informasi
hadiah tentang kegiatan
“BUSEK” kepada ibu
hamil dengan ramah
dan cekatan nilai dari
berorientasi pelayanan
88

Akuntabel
Melaksanakan tugas
dengan jujur,
bertanggungjawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi

saya melakukan
kegiatan “BUSEK”
dengan penuh
tanggung jawab nilai
dari akuntabel
Kompeten
Melakukan dengan
kualitas terbaik
Saya memberikan
pelayanan terbaik
sesuai dengan
pengetahuan dan
tupoksi nilai dari
kompeten
Harmonis
Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
89

Saya akan meminta


izin dengan sopan dan
santun untuk
menciptakan suasana
kerja yang kondusif
nilai dasar Harmonis

Loyal
Menjaga rahasia
jabatan dan rahasia
negara
Saya akan menjaga
privasi pasien sesuai
dengan wujud nilai
Loyal

Adaptif
bertindak proaktif
Saya berinovasi untuk
meningkatkan mutu
pelayanan nilai dari
adaptif

Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
90

Saya bersedia bekerja


sama dengan semua
pihak agar kegiatan ini
berjalan sinergi untuk
hasil yang baik nilai
dari kolaboratif

7. Melakukan Evaluasi 1. Merekap kunjungan 1.  Rekap hasil Akuntabel Visi Mengukatkan nilai
ibu hamil kunjungan Melaksanakan tugas ”Terwujudnya Rumah RSUD Lubai Ulu yaitu
dengan jujur, Sakit Umum Daerah cepat, menjadikan
bertanggungjawab, Lubai Ulu Yang Modern, petugas cepat
cermat, disiplin dan Profesional dan Bermutu” menyelesaikan setiap
berintegritas tinggi tugas yang diberikan.

Saya akan Misi


bertanggungjawab
menyelesaikan
rekapankunjungan
dengan tepat waktu
sesuai dengan nilai
Akuntabel
Kompeten 1. Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia pada
semua lini pelayanan
dalam rangka
memberikan pelayanan
kesehatan perorangan
91

yang profesional,
santun dan
meningkatkan daya
saing di Sumsel.
Melaksanakan tugas 2. Mengembangkan
dengan kualitas manajemen modern
terbaik berbasis informasi
teknologi melalui
sistem informasi
Saya melakukak manajemen Rumah
kegiatan prenatal yoga Sakit.
dengan
memperhatikan
substansi materi yang
memperhatikan
keselamatan pasien
sesuai dengan nilai
sesuai wujud nilai
Kompeten
Loyal
Menjaga rahasia
jabatan dan rahasia
negara
Saya akan menjaga
privasi pasien sesuai
dengan wujud nilai
Loyal
92

2.  Menyusun laporan 2.  Laporan hasil Berorientasi


hasil kunjungan rekapitulasi Pelayanan Ramah,
kunjungan cekatan, solutif dan
dapat diandalkan

Saya akan
menginformasikan
hasil rekapitulasi
kunjungan ke bidan
koordinator setelah
selesai diisi sesuai
dengan nilai
Berorientasi
Pelayanan
Akuntabel
Melaksanakan tugas
dengan jujur, ber-
tanggungjawab,
cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
93

Saya akan
melaporkan hasil
rekapitulasi dengan
jujur,
bertanggungjawab
dan cermat sesuai
dengan nilai Akuntabel

Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik Saya akan
menyelesaikan
rekapitulasi dengan
tepat waktu dan
sebaik mungkin sesuai
dengan nilai
Kompeten

Adaptif
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas
94

Saya akan menyajikan


hasil rekapitulasi
berbentuk grafiksesuai
dengan nilai Adaptif

3.   Menyampaikan 3. Foto saat Akuntabel


laporan hasil menyampaikan Melaksanakan tugas
rekapitulasi kepada laporan hasil dengan jujur,
mentor. rekapitulasi bertanggungjawab,
cermat, disiplin serta
berintegritas tinggi

Saya membuat
laporan hasil kegiatan
dengan jujur dan
sesuai dengan
kenyataan tanpa
direkayasa sesuai
dengan wujud
Akuntabel
Kompeten
Melaksanakan tugas
dengan kualitas
terbaik
95

Saya membuat
laporan berdasarkan
kinerja terbaik sesuai
dengan wujud
Kompeten

Kolaboratif
Terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah

Saya akan berdiskusi


dengan mentor terkait
laporan hasil evaluasi
sesuai dengan nilai
Kolaboratif.
J. RENCANA HABITUASI MATA PELATIHAN AGENDA II

Tabel 2. 6 Matriks Rekapitulasi Habituasi MP Agenda II

Kegiatan Jumlah
N Mata
Ke Ke Ke Ke Ke Ke Ke Aktualisas
o Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7 i
Berorientasi
1 2 1 4 2 3 3 1 16
Pelayanan
2 Akuntabel 1 2 2 1 1 2 2 11
3 Kompeten 2 1 3 2 2 3 2 15
4 Harmonis 2 1 1 1 1 1 1 8
5 Loyal 1 1 1 1 2 1 0 7
6 Adaptif 3 1 2 3 2 1 1 13
7 Kolaboratif 1 3 3 1 2 1 1 12
Jumlah 12 10 16 11 13 12 8 82

K. JADWAL KEGIATAN

Tabel 2.7. Jadwal Kegiatan

Minggu ke

No Kegiatan Oktober Nov

I II III IV I

Melaksanakan konsultasi dengan


Direktur RSUD Lubai Ulu selaku
1
mentor dan bidan koordinator
mengenai pelaksanaan aktualisasi

Melakukan koordinasi dengan Kepala


2 Ruangan Poli Kebidanan RSUD Lubai
Ulu

Membuat media promosi berupa


leaflet, membuat video, membuat
3 inovasi dan surat edaran
pemberitahuan pelayanan di Poli
Kebidanan di RSUD Lubai Ulu
97

Meminta izin ke Puskesmas Sumber


Mulia sebagai rekan unit kerja dan dan
ke kantor kecamatan sebagai media
4 Promosi di PKK untuk melakukan
sosialisasi

Melakukan sosialisasi di Posyandu


5 Bersama Bidan Desa dan kegiatan
PKK

Melakukan kegiatan prenatal yoga  


6
bersama ibu hamil di RSUD Lubai Ulu
 

7 Melakukan evaluasi          

L. PREDIKSI KENDALA DAN ANTISIPASI

Mencakup kendala yang mungkin terjadi saat aktualisasi dan


antisipasinya. Adapun kendala yang mungkin terjadi adalah:
Tabel 2. 8 Prediksi Kendala dan Antisipasi

No Kendala Antisipasi

1. Kendala saat pencarian referensi Mencari sumber dan


diantaranya minimnya sumber referensi referensi materi dari karya
yang dapat ditemukan baik dalam bentuk ilmiah, dan persentasi
buku mapun karya ilmiah seminar, dari berbagai
sumber terpercaya

2. Tidak semua ibu hamil mau mengikuti Selain melakukan sosialisasi


kegiatan “Pëë BUSEK” di posyandu dan kegiatan
PKK juga melakukan
promosi secara intensif di
media sosial dan
memberikan informasi yang
jelas jika ada yang bertanya.

3. Jarak tempuh ke RSUD yang lebih jauh Mengajak Kerjasama


menjadi alasan para ibu hamil enggan Puskesmas Sumber Mulia
berkunjung sebagai Mitra kerja
98
xi

DAFTAR PUSTAKA

1. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan


Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
2. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan
Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.
3. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Kompeten
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
4. LembagaAdministrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Harmonis
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
5. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Loyal
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
6. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Adaptif Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
7. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Kolaboratif
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
8. Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Manajemen ASN
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
9. Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan SMART
ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
10. Permenpan   RB  Republik   Indonesia  Nomor 36 Tahun 2019 tentang
Tugas Jabatan Fungsional Bidan.
11. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
12. https://media.neliti.com/media/publications/3841-ID-utilization-
improvement-of-antenatal-care-based-on-voice-of-the-customer.pdf
13. https://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-akkf305ba1040full.pdf
14. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20210918/4038533/
tingkatkan-penguatan-keselamatan-ibu-dan-anak-menkes-luncurkan-3-
langkah-baru/
15. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/9102/1/Halaman
%20Depan.pdf
16. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/
Fidratul%20Khasanah-FKIK.pdf
17. file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1432-Article%20Text-3654-1-10-
20220409.pdf
18. https://www.gramedia.com/literasi/contoh-kata-pengantar-skripsi/
19. https://www.e.diklatgarbarata.id/files/hasil_aktualisasi/
file_1636878965.pdf
xii

20. https://diskes.baliprov.go.id/pkrs-promosi-kesehatan-rumah-sakit/
#:~:text=Bertujuan%20agar%20pasien%20dan%20keluarga,dalam
%20mempercepat%20kesembuhan%20dan%20rehabilitasinya.
21. https://www.tanotofoundation.org/id/news/selalu-sigap-6-mengapa-
pemeriksaan-kehamilan-itu-penting/
22. https://www.docdoc.com/id/info/procedure/kunjungan-untuk-anak-yang-
sakit
23. http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Praktikum-Komunikasi-dalam-Praktik-Kebidanan-komprehensif.pdf

Anda mungkin juga menyukai