REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III
Disusun Oleh :
Nama : apt. Hilmy Nur Hichmah, S.Farm
NIP 199505172022032006
Jabatan : Ahli Pertama – Apoteker
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah
Natuna Kelas/Kelompok 3
No. Presensi 42
Gelombang 2
Disetujui untuk diimplementasikan pada tahap Habituasi, dan selanjutnya diujikan pada
seminar Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan/Gelombang 2 yang dilaksanakan pada tanggal 21 September 2022 di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri.
Coach Mentor
i
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
COACH PESERTA
PENGUJI MENTOR
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ’Alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat,
Rawat Jalan Di RSUD Kabupaten Natuna”, dapat diselesaikan dengan lancar dan
baik. Laporan Rancangan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan II tahun
bimbingan, bantuan dan dukungan dari banyak pihak sehingga laporan ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini dengan setulus hati penulis
2. Ibu Ina Roziana, S.Si., Apt selaku mentor yang telah memberikan dukungan dan
3. Kepala Instalasi dan Kepala Ruangan Apotek beserta Seluruh keluarga besar Farmasi
RSUD Natuna yang telah memberikan dukungan dan saran kepada penulis;
4. Ibu Riska Destiana, S.IP, Bapak Hendra Kurniawan S.IP, M.Si, Ibu Isti Nuryati,
M.P selaku tutor/pengajar pada materi Agenda I, II dan III dalam Pelaksanaan
iii
5. Ketua Panitia Serta Seluruh Panitia LATSAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN
II Kabupaten Natuna yang telah memberi fasilitas dan pelayanan optimal sehingga
6. Ariyani, S.Farm selaku Suami dari penulis yang selalu memberikan do’a, dukungan,
7. Kedua Orang tua penulis yaitu Bapak Makmur Haryadi dan Ibu Suratini yang selalu
rekan CPNS Puskesmas Pulau Tiga Barat, rekan-rekan peserta Latsar CPNS
mendo’akan;
9. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga segala kebaikan menjadi
Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
ini penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak agar Laporan Aktualisasi ini
menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan
aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Peserta
iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
I.2 Tujuan..........................................................................................................4
v
III.2 Penetapan Core Isu...................................................................................18
BAB V PENUTUP..........................................................................................40
V.1 Kesimpulan................................................................................................40
V.2 Saran...........................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................42
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Aparatur sipil negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah,
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, diserahi tugas dalam suatu jabatan
Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 10,
2) Pelayan publik; 3) Perekat dan pemersatu bangsa. ASN yang profesional yaitu ASN
yang mampu melaksanakan tugas dan jabatannya secara efektif dan efisien sesuai
ASN yang profesional dapat dihasilkan melalui penerapan nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari korupsi, dan nepotisme sehingga
diperlukan pelatihan dasar bagi calon pegawai negeri sipil yang sejalan dengan UU No.
5 Tahun 2014 (UU ASN) merujuk pada pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) bahwa CPNS
wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan selama satu tahun. Pelatihan dasar
bagi CPNS melalui Peraturan Lembaga Administrasi Negara No 13 tahun 2022 Tentang
1
akan dibekali dengan ilmu pembentukan karakter seperti sikap perilaku bela negara,
nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, dan agenda habituasi.
Salah satu jenis pelayanan yang dilakukan di Rumah Sakit adalah pelayanan
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai
hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan kefarmasian
saat ini telah bergeser orientasinya yang semula berfokus pada pegelolaan obat sebagai
Apoteker, Apoteker adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan
kesehatan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang
diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Dalam memberikan pelayanan,
apoteker dituntut dapat melayani masyarakat secara profesional sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur yang berlaku. Salah satu tugas pokok fungsi Apoteker adalah
Informasi obat yang baik sangat diperlukan pada terapi jangka panjang.
Informasi obat ini biasanya dilakukan pada saat penyerahan obat kepada pasien.
2
Informasi obat yang diberikan pada pasien sekurang-kurangnya meliputi cara
pemakaian obat, cara penyimpanan, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan
dan minuman yang harus dihindari selama terapi. Edukasi dilakukan oleh apoteker
untuk meningkatkan pengetahuan pasien, informasi yang diberikan dapat berupa lisan,
leaflet/brosur, atau media lain yang cocok sehingga dapat meningkatkan kepatuhan
pasien terhadap pengobatannya. Pemberian informasi harus tepat dan jelas serta mudah
berdasarkan pemberian informasi secara lisan tanpa adanya media atau sarana sehingga
informasi yang didapat kurang optimal dan terkadang pasien masih tidak paham
obat ini yaitu tidak tercapainya terapi, meningkatkan kesalahan penggunaan obat, serta
tersebut agar terdapat solusi dan untuk melaksanakan aktualisasi dalam rangka
penggunaan obat disertai animasi yang dapat membantu Apoteker dalam melakukan
kegiatan pelayanan informasi obat dan meningkatkan pelayanan obat oleh tenaga
farmasi.
3
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil judul
mendukung sistem pembelajaran pada Pelatihan Dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan III yang juga menuntut setiap peserta pelatihan dasar untuk
I.2 Tujuan
a. Teraktualisasinya nilai nilai dasar ASN yang BerAKHLAK dan kedudukan serta
peran ASN dalam pelaksanaan tugas poko sebagai Ahli Pertama Apoteker di
resiko dari tidak tercapainya terapi obat dan meningkatlkan kepatuhan pasien
Ruang lingkup pelaksanaan aktualisasi ini mencakup pada Tugas dan Fungsi
Apoteker Ahli Pertama dalam upaya Mengoptimalisasi Pelayanan Informasi Obat (PIO)
dengan Menyediakan Brosur/Leaflet dan Media penyuluhan Sediaan Obat Khusus Pada
Pasien Rawat Jalan Di RSUD Kabupaten Natuna. Sediaan khusus yang dimaksud yaitu
sediaan tetes mata, salep mata, tetes telinga, diskus, turbuhaller, nasal spray,
4
BAB II
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna adalah Rumah Sakit Umum
Daerah milik Pemerintah Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, berada di lokasi
strategis kota Ranai, tepatnya di Jalan H.Ali Murtopo, Kabupaten Natuna, Provinsi
tanggal 12 September 2007 diresmikan penggunaannya oleh Bupati Natuna. Pada awal
pembukaannya Rumah Sakit langsung merawat 3 orang pasien ini berarti keberadaan
Rumah Sakit Umum sangat di harapkan oleh masyarakat Natuna. Dan pada tanggal 08
Rumah Sakit Umum Daerah Natuna terletak tepat di jantung kota Natuna, di
Kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur. Dibangun di atas tanah seluas 41.972
m2, dengan luas bangunan 6.816 m2 serta kapasitas tempat tidur sebanyak 94. Filsafat
dari Rumah Sakit Umum Daerah Natuna yaitu “Memberikan Pelayanan Kesehatan
5
Gambar 1. Rumah Sakit Umum Daerah Natuna
Tanggal 02 Mei 2008 Rumah Sakit Umum Daerah Natuna dikukuhkan oleh
Penyakit Dalam, Spesialis Kandungan dan Kebidanan, Spesialis Anak, Spesialis Bedah
Mata,THT dan Neourologi. Sebagai Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah
Daerah Kabupaten Natuna, Saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Natuna
telah berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dengan Surat Keputusan Bupati
Natuna Nomor 100 Tahun 2011. Sejak tahun 2012 Rumah Sakit Umum Daerah Natuna
telah mendapatkan sertifikat Kelulusan Akreditasi Tingkat Dasar lima bidang pelayanan
dengan makin beragamnya jenis pelayanan, maka pada tanggal 25 Mei Tahun 2015
6
berjumlah 2 orang. Rumah Sakit Umum Daerah Natuna pada saat ini telah Membentuk
Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dengan Peraturan Bupati
Natuna Nomor 50 Tahun 2016. Pada tahun 2017 Rumah Sakit Umum Daerah Natuna
Rumah Sakit Umum Daerah Natuna pada saat ini bekerjasama dengan Dokter
Jakarta yang terdiri dari Spesialis anak, Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Spesialis
Patologi Klinik, Spesialis Mata dan Spesialis Neurologi, dari Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga Surabaya terdiri dari Spesialis Penyakit Dalam, dan Spesialis
Rumah Sakit Umum Daerah Natuna sebagai suatu organisasi besar yang
bergerak di bidang pelayanan kesehatan selama 13 Tahun berjalan. Oleh karena itu
kinerja rumah sakit secara keseluruhan terlebih dalam merencanakan dan melaksanakan
7
II.1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Natuna
Kabupaten Natuna yang merupakan unsur pendukung tugas Bupati dibidang Pelayanan
Kesehatan, dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Rumah sakit mempunyai tugas
pelayanan
pelayanan kesehatan
d. Pelayanan medis
f. Pelayanan keperawatan
g. Pelayanan rujukan
8
k. Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hungan masyarakat, organisasi dan
Terpecaya”
c. Meningkatkan mutu sumber daya manusia yang berjiwa profesional dan penuh
pengabdian
masyarakat
a. Ketulusan
b. Kepeduliaan
c. Kerendahan hati
d. Keakraban
e. Kesportifan
f. Keterbukaan
g. Kejujuran
h. Kerja keras
i. Keprofesionalan
j. Kebersamaan
9
II.1.5 Struktur Organisasi
Direktur Dewan Pengawas
Jabatan Fungsional
Subbag Kepegawaian Seksi Farmasi dan Logistik Seksi SDM Keperawatan Seksi Perbendaharaan
Instalasi
1
II.2 Profil Peserta
Penulis bernama lengkap Hilmy Nur Hichmah yang biasa dipanggil Hilmy, lahir
di Kebumen tanggal 17 Juni 1995. Penulis besar di Singkawang dan merupakan anak ke
dua dari 4 saudara kandungan. Penulis menyelesaikan studi Apoteker pada tahun 2019
di Universitas Tanjungpura Pontianak. Saat ini penulis adalah seorang Ahli Pertama
Apoteker yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Natuna dan merupakan Calon
Rumah Sakit meliputi standar pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai; dan pelayanan farmasi klinik. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sebagaimana dimaksud yaitu pemilihan,
penggunaan Obat, rekonsiliasi Obat, Pelayanan Informasi Obat (PIO), konseling, visite,
Pemantauan Terapi Obat (PTO), Monitoring Efek Samping Obat (MESO), Evaluasi
Penggunaan Obat (EPO), dispensing sediaan steril dan Pemantauan Kadar Obat dalam
Darah (PKOD).
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 pasal 8 ayat (1) Tentang Jabatan
1
kategori Ahli Pertama sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai
berikut :
11. melakukan verifikasi berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP
12. mengesahkan berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP
13. melakukan verifikasi berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat
1
17. melaksanakan pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP
19. menyusun usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP
informasi
25. melakukan konseling penggunaan obat khusus anti retro viral, hepatitis, dan
tuberkulosis
1
34. melaksanakan pelayanan swamedikasi
1
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
sebagai masalah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah
masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan
tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas desus. Identifikasi isu terkait
ASN ynag profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Pada manajemen ASN berisi konsep
di instansi pemerintah, dan termasuk di dalamnya adalah hal-hal apa yang harus
diperhatikan agar manajemen ASN dapat mencapai tujuannya yaitu untuk menciptakan
menjadi CPNS dan mengkonsultasikan isu tersebut kepada mentor serta kepala ruangan
Konseling Obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait
terapi Obat dari Apoteker (konselor) kepada pasien dan/atau keluarganya. Selama
ini pasien hanya mendapatkan penjelasan penggunaan obat secara singkat tanpa
1
maupun media konseling sehingga penerapan konseling kurang optimal. Konseling
ASN dan SMART ASN, dimana fungsi dan tugas ASN adalah sebagai pelayan
berkualitas.
pemberian informasi, rekomendasi Obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini
dan komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada dokter, Apoteker, perawat,
profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar Rumah Sakit. Sediaan
khusus yang dimaksud yaitu sediaan tetes mata, salep mata, tetes telinga, diskus,
turbuhaller, nasal spray, suppositoria dan ovula. Selama ini penjelasan mengenai
tanpa adanya media atau sarana sehingga informasi yang didapat kurang optimal
Dampak dari tidak optimalnya pemberian informasi obat ini yaitu tidak tercapainya
1
obat dikarenakan kurang paham cara menggunakannya. Melakukan pemberian
pada nilai manajemen ASN dan SMART ASN, dimana fungsi dan tugas ASN
adalah sebagai pelayan publik dan bertugas untuk memberikan pelayanan yang
Kabupaten Natuna.
Apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati
kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji masalah terkait Obat,
memantau terapi Obat dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki, meningkatkan
terapi Obat yang rasional, dan menyajikan informasi Obat kepada dokter, pasien
serta profesional kesehatan lainnya. Selama ini kegiatan visite hanya dilakukan
secara mandiri dan tidak rutin dikarena kurangnya tenaga kesehatan Apoteker serta
tidak adanya Apoteker Klinis untuk menjalankan visite. Kurang optimalnya dalam
melakukan visite berdampak terhadap tidak terpantaunya terapi obat yang didapat
Klinis di Rumah Sakit sehingga kurang optimalnya visite berpengaruh pada nilai
manajemen ASN dan SMART ASN, dimana fungsi dan tugas ASN adalah sebagai
pelayan publik dan bertugas untuk memberikan pelayanan yang professional dan
berkualitas.
1
III.2 Penetapan Core Issue
Core Issue didapatkan dari analisis kualitas masing masing isu. Proses
penapisan isu tersebut dapat melakukan dengan metode APKL atau USG. USG
Seriousness merujuk pada seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera. Rentang penilaian yang
digunakan pada matriks USG adalah 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan bahwa isu
tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani (keterangan : 5 = sangat
besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil). Analsisi isu yang penulis
1
Berdasarkan analisis USG diatas maka isu yang dipilih yaitu “Kurang
Khusus Pada Pasien Rawat Jalan Di RSUD Kabupaten Natuna” . Isu tersebut
mendapat skor 5 pada bagian Urgency, yaitu sangat mendesak untuk segera
diselesaikan karna berdampak pada pelayanan informasi obat yang tidak maksimal, skor
5 pada seriousness, yaitu sangat serius untuk segera di selesaikan karna berdampak
pada tidak tercapainya terapi obat, dan skor 4 pada growth, yaitu isu cepat berkembang
menggunakannya.
berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut
melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang
Setiap kategori mempunyai sebab- sebab yang perlu diuraikan melalui sesi
brainstorming. Metode yang saya gunakan yaitu metode fishbone yang tersaji pada
gambar 1.
1
Gambar 2. Identifikasi Masalah Metode fishbone
Di Rumah Sakit faktor yang perlu diperhatikan dalam PIO yaitu perlengkapan.
Berdasarkan analisis fishbone diatas diketahui bahwa akar penyebab dari isu Kurang
optimalnya dalam melakukan pelayanan informasi obat (PIO) sediaan khusus pada
pasien rawat jalan di RSUD Kabupaten Natuna adalah tidak tersedianya sarana
Merujuk pada akar penyebabnya maka gagasan kreatif yang akan dilakukan
Kabupaten Natuna”. Gagasan tersebut terkait dengan Manajemen ASN yang berupa
nilai profesional dan etika profesi, dimana dengan menyediakan sarana atau media maka
dapat menunjang optimalisasi dalam melakukan pelayanan informasi obat yang mana
2
standar pelayanan farmasi di Rumah Sakit. Selain itu gagasan tersebut dapat menjadikan
kita Smart ASN dimana kita bertanggungjawab terhadap pekerjaan, menciptakan solusi
dari masalah yang ada dan memperbaiki/mengoptimalkan sistem yang telah berjalan
selama ini. Untuk mewujudkan gagasan kreatif tersebut, kegiatan-kegiatan yang akan
4. Melakukan PIO menggunakan media brosur atau video cara penggunaan obat
khusus
2
III.5 Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja Ahli Pertama – Apoteker, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Natuna, Natuna
Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya dalam melakukan konseling pada pasien rawat jalan di RSUD Kabupaten Natuna
2. Kurang optimalnya dalam melakukan pelayanan informasi obat (PIO) sediaan khusus pada pasien
3. Kurang optimalnya dalam melakukan visite pada pasien rawat inap di RSUD Kabupaten Natuna
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya dalam melakukan pelayanan informasi obat (PIO) sediaan khusus pada pasien
Gagasan Pemecahan : Mengoptimalisasi Pelayanan Informasi Obat (PIO) dengan Menyediakan Brosur/Leaflet dan Media
Isu penyuluhan Sediaan Obat Khusus Pada Pasien Rawat Jalan Di RSUD Kabupaten Natuna
2
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Substansi Terhadap Visi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai
Mata Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
ini dapat
Akuntabel
penggunaan dilakukan mentor Membuat catatan hasil mewujudkan menguatkan
diskusi dengan mentor
sediaan obat Kompoten visi misi RSUD nilai organisasi
Menyampaikan ide
khusus sebagai gagasan terkait Natuna berupa
kegiatan
media dalam Harmonis Berupa ketulusan,
Membangun lingkungan
melakukan kerja yang kondusif memberikan kepedulian,
Loyal
Datang tepat waktu saat pelayanan keterbukaan,
akan berdiskusi
2
pemberian Adaptif kesehatan kejujuran, kerja
Bertindak proaktif
informasi obat dalam diskusi yang prima, keras,
Kolaboratif
Menerima saran yang adil dan keprofesionala n
diberikan mentor terkait
kegiatan terjangkau dan
Berkoordinasi dengan Diperoleh Berorientasi
Pelayanan serta kebersamaan
Kepala Ruangan Apotek saran dan Melakukan diskusi
dengan sikap sopan meningkatkan
Rawat Jalan untuk masukan dari santun terhadap kepala
ruangan mutu sumber
pembuatan brosur Kepala Akuntabel
Membuat catatan hasil daya manusia
Ruangan diskusi dengan kepala
ruangan yang berjiwa
Apotek Rawat Kompoten
Menyampaikan ide profesional dan
Jalan gagasan terkait
kegiatan penuh
Harmonis
Membangun lingkungan pengabdian
kerja yang kondusif
Loyal
Datang tepat waktu saat
akan berdiskusi
Adaptif
2
Bertindak proaktif
dalam diskusi
Kolaboratif
Menerima saran yang
diberikan kepala
ruangan terkait kegiatan
Menentukan konsep dan Konsep dan Berorientasi
Pelayanan Menentukan
tema brosur desain brosur konsep
dan tema berdasarkan
kebutuhan pasien
Akuntabel
Konsep dan tema
tersusun sistematis
Kompoten
Konsep dan tema yang
dipilih menunjukkan
kualitas terbaik
Harmonis
Konsep dan Tema yang
dipilih tidak
mengandung unsur
SARA
Loyal
Menentukan tema dan
konsep secara
sederhana
Adaptif
2
Menentukan konsep
dan tema brosur
dengan inovatif
Kolaboratif
Menerima saran yang
diberikan rekan kerja
dalam menentukan
konsep dan tema
Mencari referensi materi Materi cara Berorientasi
Pelayanan
untuk mengisi brosur dari penggunaan Mengambil referensi
berdasarkan kebutuhan
sumber yang dapat sediaan obat pembuatan brosur
Akuntabel
dipertanggungjawabkan khusus Menuliskan sumber dari
referensi yang diambil
(sediaan tetes Kompoten
Mengambil materi dari
mata, salep sumber yang dapat
dipertanggungjawabka
mata, tetes n
Harmonis
telinga, diskus, Tidak tumpang tindih
terhadap tema dan konsep
yang sudah
ditentukan
Loyal
2
turbuhaller, Menggunakan bahasa
yang sederhana
nasal spray, Adaptif
Sumber yang diambil
suppositoria dari keluaran terbaru
Kolaboratif
dan ovula) Mengkolaborasikan dari
berbagai sumber
Membuat brosur Foto brosur Berorientasi
Pelayanan
sediaan obat Menggunakan diksi
yang tepat dan bahasa
khusus yang sopan
Akuntabel
(sediaan tetes Membuat brosur
berdasarkan konsep
mata, salep dan tema yang telah
ditentukan
mata, tetes Kompoten
Menggunakan gambar
telinga, diskus, selain tulisan demi
mempermudah
turbuhaller, pemahaman
Harmonis
nasal spray, Membuat brosur tidak
mengandung unsur
SARA
Loyal
2
suppositoria Berdedikasi dalam
pembuatan brosur
dan ovula) Adaptif
Membuat desain
semenarik mungkin agar
menarik untuk dibaca
dan mudah
dipahami
Kolaboratif
Menerima saran yang
diberikan rekan kerja
dalam pembuatan
brosur
Mencetak dan Brosur sediaan Berorientasi
Pelayanan
memperbanyak brosur obat Mencetak dan
memperbanyak brosur
khusus sesuai kebutahan
Akuntabel
(sediaan tetes Menempatkan hasil
cetakan pada tempat
mata, salep yang mudah dijangkau
saat PIO
mata, tetes Kompoten
Cetakan brosur
telinga, menunjukan kualitas
terbaik
Harmonis
2
diskus, Menciptakan suasan
kerja yang kondusif
turbuhaller, Loyal
Berdedikasi dalam
nasal spray, mencetak dan
memperbanyak brosur
suppositoria Adaptif
Menyesuikan diri
dan ovula) terhadap lingkungan
kerja
Kolaboratif
Bekerjasama dengan
percetakan
2. Mengumpulkan Konsultasi dengan mentor Diperoleh Berorientasi Terlaksanany a Terlaksananya
Pelayanan
video animasi terkait rencana kegiatan saran dan Melakukan diskusi kegiatan ini kegiatan
dengan sikap sopan
cara penggunaan yang akan dilakukan masukan dari santun terhadap mentor dapat
Akuntabel
sediaan obat mentor Membuat catatan hasil mewujudkan ini dapat
diskusi dengan mentor
khusus Kompoten visi misi RSUD menguatkan nilai
Menyampaikan ide
gagasan terkait Natuna Berupa organisasi berupa
kegiatan
Harmonis ketulusan,
Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
2
Loyal memberikan kepedulian,
Datang tepat waktu saat
akan berdiskusi pelayanan keterbukaan,
Adaptif
Bertindak proaktif kesehatan yang kejujuran, kerja
dalam diskusi
Kolaboratif prima, keras,
Menerima saran yang
diberikan mentor terkait adil dan keprofesionala n
kegiatan
Berkoordinasi dengan Diperoleh Berorientasi terjangkau serta dan
Pelayanan
Kepala Ruangan Apotek saran dan Melakukan diskusi meningkatkan kebersamaan
dengan sikap sopan
Rawat Jalan untuk masukan dari santun terhadap kepala mutu sumber
ruangan
pengumpulan vidio Kepala Akuntabel daya manusia
Membuat catatan hasil
Ruangan diskusi dengan kepala yang berjiwa
ruangan
Apotek Rawat Kompoten profesional dan
Menyampaikan ide
Jalan gagasan terkait penuh
kegiatan
Harmonis pengabdian
Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Loyal
3
Datang tepat waktu saat
akan berdiskusi
Adaptif
Bertindak proaktif
dalam diskusi
Kolaboratif
Menerima saran yang
diberikan kepala
ruangan terkait kegiatan
Mencari video dan Terkumpulnya Berorientasi
Pelayanan
mendowloadnya dari video cara Mencari dan
mendownload video
sumber yang dapat penggunaan sesuai yang dibutuhkan
Akuntabel
dipertanggungjawabkan sediaan obat Menuliskan sumber dari
referensi yang diambil
khusus Kompoten
Menyajikan video
(sediaan tetes dengan kualitas terbaik
Harmonis
mata, salep Tidak tumpang tindih
terhadap tema dan konsep
mata, tetes yang sudah
ditentukan
telinga, Loyal
Video yang didownload
mudah dimengerti
3
diskus, Adaptif
Sumber yang diambil
turbuhaller, dari keluaran terbaru
Kolaboratif
nasal spray, Mendownload beberapa
video sebagai referensi
suppositoria
dan ovula)
(Apoteker dan Apotek Rawat Jalan visi misi RSUD menguatkan nilai
3
dan Kompoten kesehatan yang kejujuran, kerja
Menyampaikan isi
dokumentasi materi dengan jelas dan prima, keras,
baik
Harmonis adil dan keprofesionala n
Membangun suasana
yang menyenangkan terjangkau dan
Kolaboratif
Meminta bantuan rekan serta kebersamaan
kerja dalam
mendokumentasikan membangun
kegiatan
komitmen
dalam
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat
3
4 Melakukan PIO Mempersiapkan brosur Brosur dan Berorientasi Terlaksanany a Terlaksananya
Pelayanan
menggunakan dan video video sediaan Mempersiapakn brosur kegiatan ini kegiatan
dan video berdasarkan
media brosur obat khusus kebutuhan pasien dapat
Akuntabel
atau video cara (sediaan tetes Menempatkan brosur mewujudkan ini dapat
dan video dengan rapi
penggunaan mata, salep Kompoten visi misi RSUD menguatkan nilai
Memahami semua isi
sediaan obat mata, tetes brosur dan video Natuna Berupa organisasi berupa
Harmonis
khusus telinga, diskus, Menciptakan susana memberikan ketulusan,
kerja yang kondusif
turbuhaller, Loyal pelayanan kepedulian,
Mengerjakan kegiatan
nasal spray, dengan ikhlas kesehatan yang keterbukaan,
Adaptif
suppositoria Menyesuaikan prima, kejujuran, kerja
Berorientasi
Pelayanan
3
Memilih pasien yang Daftar pasien Memilih pasien serta n dan
berdasarkan resep
mendapatkan obat sediaan dan yang diterima membangun kebersamaan
Akuntabel
khusus dokumentasi Memilih pasien secara komitmen
transparan
Kompoten dalam
Mengerti semua obat
yang diterima pasien meningkatkan
Harmonis
Tidak membedakan derajat
latar belakang pasien
Loyal kesehatan
Berdedikasi penuh
terhadap pasien masyarakat
Adaptif
Memilih pasien dengan
pengobatan yang
beragam
Kolaboratif
Berkoordinasi dengan
rekan kerja dalam
memilih pasien
Dokumentasi Berorientasi
Pelayanan
pelaksanaan Melakukan PIO
berdasarkan kebutuhan
pasien
3
Melakukan PIO dan PIO Akuntabel
Melakukan PIO dengan
mendokumentasikanny a menggunaka n sistematis
Kompoten
media Menyampaikan isi
materi dengan jelas dan
brosur dan baik
Harmonis
video Membangun suasana
yang menyenangkan
Loyal
Menjelaskan kembali
jika pasien kurang jelas
Adaptif
Menjelaskan dengan
cara memperagakan
Kolaboratif
Meminta bantuan rekan
kerja dalam
mendokumentasikan
kegiatan
Membuat laporan Laporan Berorientasi
Pelayanan
kegiatan Kegiatan Menggunakan diksi
yang tepat dan bahasa
yang sopan
Akuntabel
3
Membuat laporan
berdasarakam kegiatan
yang benar dilakukan
Kompoten
Membuat laporan
secara sistematis
Harmonis
Membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Loyal
Berdedikasi dalam
pembuatan laporan
kegiatan
Adaptif
Bersikap proaktif
terhadap diskusi
mengenai isi laporan
Kolaboratif
Menerima saran dari
kepala ruangan
maupun mentor
terhadap isi laporan
3
III.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)
Aktulisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
Per MP
1 Berorientasi Pelayanan 6 3 1 4 14
2 Akuntabel 6 3 2 4 15
3 Kompoten 6 3 1 4 14
4 Harmonis 6 3 1 4 14
5 Loyal 6 3 1 4 14
6 Adaptif 6 3 1 4 14
7 Kolaboratif 6 3 2 4 15
Jumlah MP yang 7 7 7 7
Diaktualisasikan per
Kegiatan
3
BAB IV
1 2 3 4 5 6
melakukan pemberian
informasi obat
obat khusus
Asisten Apoteker)
3
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
peran ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Apoteker Ahli
brosur/leaflet dan media penyuluhan sediaan obat khusus pada pasien arwat
Apoteker)
obat khusus
4
V.2 Saran
yang panjang karena melihat manfaat yang diperoleh oleh RSUD Kabupaten Natuna
4
DAFTAR PUSTAKA
Negeri Sipil.
Apoteker.