Anda di halaman 1dari 38

CONTOH RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

LATSAR CPNS

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI PEMBINAAN KEAGAMAAN


DI SMP NEGERI 1 JEPARA

Disusun oleh:
Nama : Muh Haris Burhanuddinsyah, S.Pd.I.
NIP : 19911124 201902 1 004
Angkatan : LXVII
No. Urut :17
Jabatan : Penata muda
Gol/Ruang : III/a
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Jepara
Coach :
Mentor :

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXVII


BADAN PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019

HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR


APARATUR SIPIL NEGARA
OPTIMALISASI PEMBINAAN KEAGAMAAN
DI SMP NEGERI 1 JEPARA
NAMA PESERTA : MUH HARIS BURHANUDDINSYAH
NIP : 19911124 201902 1 004
NO.URUT : 17
JABATAN : Guru Agama Islam

Semarang, 13 Juni 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS,

MUH HARIS BURHANUDDINSYAH, S.Pd.I.


NIP.199111242019021004

Menyetujui,

COACH, MENTOR,

. ..........................
Widyaiswara Ahli Madya Pembina Tingkat I,IVb HALA
NIP. NIP. ...... MAN
PENG
ESAH
AN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA
OPTIMALISASI PEMBINAAN KEAGAMAAN
DI SMP NEGERI 1 JEPARA

TELAH DISEMINARKAN

Di : Semarang
Pada Tanggal : 14 Juni 2019
COACH, MENTOR,

Meng
................................ ........................ etahui
Widyaiswara Ahli Madya Pembina Tingkat I,IVb NARA
NIP. .......................... NIP. ............. SUMB
ER/PE
NGUJI
,

..................................... NIP. ................................


Widyaiswara Ahli Utama

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah


SWT atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan “Optimalisasi Pembinaan Keagamaan Siswa di SMP Negeri 1 Jepara”
dengan baik. Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Aparatur
Spil Negara bertujuan untuk meningkatkan penerapan nilai-nilai agama islam dengan
sikap perilaku dan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari benyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si., sebagai Kepala BPSDMD Provinsi Jawa Tengah
yang telah memberikan dukunganfasilitas, sarana, dan prasarana selama pendidikan
dan pelatihan latsar
2. .............................., selaku narasumber atas saran masukan yang diberikan untuk
perbaikan rancangan aktualisasi
3. ............................... selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya.
4. ............................., selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan
dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
5. Keluarga besar SMP Negeri 1 Jepara atas dukungan dan kerjasamanya.
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di
instansi.
7. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasikegiatan latsar.
8. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan LXVII tahun 2019
Penulis sadar bahwa rancangan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai pihak
membuat rancangan laporan menjadi lebih baik agar rancangan ini dapat dijadikan
dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN,
serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Semarang, 13 Juni 2019

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah.................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 6
D. Manfaat........................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara........................................................ 8
B. Nilai-Nilai Dasar PNS.................................................................. 9
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI................................ 14
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi........................................................................... 19
1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Jepara.............................. 19
2. Visi dan Misi Sekolah.............................................................. 21
3. Tujuan Sekolah........................................................................ 22
B. Tugas Jabatan Guru.................................................................... 22
C. Role Model..................................................................................... 25
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
ANEKA 27
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi................................................. 40
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala......................... 41
BAB V PENUTUP................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 46
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................... 47
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Identifikasi Isu........................................................................... 2


Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis............................................................... 4
Tabel 1.3. Dampak Isu Tidak Terselesaikan........................................... 5
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi.......................................... 29
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi.................... 40Tabel
4.3. Antisipasi dan Strategi
Menghadapi Kendala…………......................................... 42
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat peserta didik mendapatkan kucuran pengetahuan
dan pembentukan karakter kepribadian. Sekolah mempunyai kewajiban memberikan
bimbingan dan pembinaan terhadap aspek tersebut. Pembinaan karakter peserta didik
saat ini menjadi isu penting dimana banyak kasus kekerasan dan penyimpangan-
penyimpangan perilaku peserta didik yang menerabas norma-norma positif. Salah satu
model pembinaan karakter yang dapat dilakukan sekolah adalah melalui kegiatan
pembinaan keagamaan dengan membiasakan peserta didik melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan.
Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui internalisasi nilai-nilai keagamaan
melalui kegiatan-kegiatan ibadah dan lain sebagainya. Islam sebagai suatu agama
mempunyai perangkat lengkap dalam membentuk kebiasaan seseorang melalui
kegiatan ibadah setiap harinya. Kebiasaan ini berupa ibadah wajib dan sunnah yang
mengandung nilai-nilai spriritual agama yang baik untuk pembentukan karakter peserta
didik. Nilai-nilai agama adalah seperangkat ajaran nilai-nilai luhur yang ditransfer dan
diadopsi ke dalam diri untuk mengetahui cara menjalankan kehidupan sehari-hari
sesuai dengan ajaran-ajaran agama dalam membentuk kepribadian yang utuh. Oleh
karena itu, seberapa banyak dan seberapa jauh nilai-nilai agama Islam bisa
mempengaruhi dan membentuk suatu karakter seseorang sangat tergantung dari
seberapa nilai-nilai agama yang terinternalisasi pada dirinya.Semakin dalam nilai-nilai
agama Islam yang terinternalisasi dalam diri seseorang, maka kerpibadian dan sikap
religiusnya akan muncul dan terbentuk
Dalam lembaga pendidikan, pengembangan akhlak mulia dan religius dengan
menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari tentu saja merupakan tugas
dari sebuah lembaga. oleh sebab itu Guru wajib memberikan bimbingan kepada
peserta didik agar menerapkan nilai-nilai pendidikan agama dalam kehidupan sehari-
hari dengan harapan peserta didik mampu memiliki kesalehan pribadi dan kesalehan
sosial
Pengalaman beragama yang ditanamkan sejak dini akan menentukan kualitas
moral setelah peserta didik dewasa. Membiasakan peserta didik untuk shalat
berjamaah, shalat dhuha, membaca Al-Qur`an akan memperkaya pengalaman rohani
dan akan berkesan sepanjang hayat. Proses pembiasaan ini perlu dilakukan melalui
pembinaan yang optimal agar pembiasaan keagamaan dapat berjalan baik, efektif,
sehingga menjadi kebiasaan dan benar-benar terinternalisasi dalam kehidupan pribadi
peserta didik.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah


1. Identifikasi Isu
Kedudukan serta peran ASN dalam NKRI yaitu Manajemen ASN,Whole of
Government, dan Pelayanan Publik merupakan prinsip kegiatan aktualisasi dan
habituasi yang akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jepara dengan menerapkan nilai
ANEKA. Program aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarkan identifikasi isu dengan
melihat dari sisi keaktualan, problematik, kekhalayakan dan juga berdasarkan
kelayakan isu tersebut untuk dipecahkan (metode APKL). Setelah itu prioritas isu
ditentukan dengan melihat dari sisi urgency, seriousness dan growth atau dikenal
dengan USG. Daftar Isu yang diperoleh yang dikaitkan dengan agenda ketiga Pelatihan
Dasar CPNS (Manajemen ASN, Whole of Government (WoG) dan Pelayanan Publik)
ditampilkan pada Tabel berikut :

Tabel 1.1 Identifikasi Isu


No. Identifikasi Isu Sumber isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Belum Manajemen Pembelajaran PAI Pembelajaran
optimalnya ASN masih dominan PAI dapat
pembelajaran Pelayanan ceramah menggunakan
PAI berbasis IT Publik (konvensional) teknologi yang
di SMP Negeri 1 sudah ada.
Jepara

2. Kurang luasnya Whole of Musholla hanya Fasilitas sarana


Musholla SMP Government bisa menampung ibadah dapat
Negeri 1 Jepara Pelayanan 1 kelas saat shalat menampung
Publik berjamaah lebih banyak
siswa dalam
kegiatan shalat
berjamaah.
3. Belum Pelayanan Kurangnya Terpenuhinya
optimalnya Publik Perangkat perangkat
pembinaan pendukung pendukung
keagaamaan di pembinaan pembinaan
SMP Negeri 1 keagamaan keagamaan
Jepara
4. Belum Manajemen Masih terdapat Terpenuhinya
optimalnya ASN subjektivitas prinsip-prinsip
pelaksanaan Pelayanan dalam penilaian penilaian otentik
penilaian otentik Publik pembelajaran dalam
dalam pembelajaran
pembelajaran PAI
PAI di SMP
Negeri 1 Jepara
5. Belum Pelayanan Peserta didik yang Peserta didik
optimalnya Publik kurang dalam yang kurang
ekstra kurikuler penguasaan BTQ menguasai BTQ
No. Identifikasi Isu Sumber isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang
Diharapkan
Baca Tulis Al- kurang tertarik bersedia
Qur`an di SMP untuk mengikuti mengikuti
Negeri 1 Jepara ektrakurikuler ekstrakurikuler
BTQ BTQ
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu


dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas
yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak,
dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Skala likert 1-5 : 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 =
sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil

Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis


Kriteria A Kriteria B
Sumber Isu Identifikasi Isu
A P K L Ket U S G ∑
Manajemen Belum optimalnya + + - + Tidak - - - -
ASN pembelajaran PAI berbasis Memenuhi
IT di SMP Negeri 1 Jepara syarat
WOG Kurang luasnya Musholla + + + - Tidak - - - -
SMP Negeri 1 Jepara Memenuhi
Kriteria A Kriteria B
Sumber Isu Identifikasi Isu
A P K L Ket U S G ∑
syarat
Pelayanan Belum optimalnya + + + + Memenuhi 5 5 5 15
Publik pembinaan keagaamaan di syarat
SMP Negeri 1 Jepara
Manajemen Belum optimalnya + + + + memenuhi 4 4 4 12
ASN pelaksanaan penilaian syarat
otentik dalam pembelajaran
PAI di SMP Negeri 1 Jepara
Pelayanan Belum optimalnya ekstra + + + + memenuhi 3 3 3 9
Publik kurikuler Baca Tulis Al- syarat
Qur`an di SMP Negeri 1
Jepara
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel 1.2. Analisis Isu
Strategis, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai berikut:
1. Belum optimalnya pembinaan keagamaan di SMP Negeri 1 Jepara
2. Belum optimalnya pelaksanaan penilaian otentik dalam pembelajaran PAI di SMP
Negeri 1 Jepara
3. Belum optimalnya ekstra kurikuler baca tulis al-Qur`an di SMP Negeri 1 Jepara

Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling prioritas yakni “Belum
optimalnya pembinaan keagamaan di SMP Negeri 1 Jepara” dengan perolehan skor
USG 15.
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG jika
tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan


No Sumber Identifikasi Isu Dampak
Isu
1 Pelayanan Belum optimalnya Pembinaan keagamaandilingkungan
Publik pembinaan sekolah sangat diperlukan untuk
keagamaan di membentuk karakter peserta didik
SMP Negeri 1 melalui pembiasaan-pembiasaan
Jepara agama di sekolah. apabila tidak
dilakukan maka peserta didik dapat
terkena dampak negatif krisis
moral dan karakter, diantaranya
berbuat anarkis, tindakan asusila,
pergaulan bebas, penyalahgunaan
narkoba, dan banyak perilaku negatif
lainnya. Yang akan berpengaruh
terhadap kepribadian peserta didik di
masa depan karena tidak memiliki
bekal spiritual sebagai benteng dari
perilaku negatif..

(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran idetifikasi isu dan penetapan isu yang dilakukan, rumusan
masalah dalam aktualisasi dan habituasi ini
adalah,“Bagaimana Upaya Mengoptimalkan Pembinaan Kegaamaan di SMP
Negeri 1 Jepara ”.
Aktualisasi dan habituasi ini dibuat sebagai upaya untuk mengaktualisasikan nilai –
nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang
dikenal dengan sebutan ANEKA. Serta Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN),
Pelayanan Publik, dan Whole of Government (WoG) sebagai upaya
meningkatkan penerapan nilai-nilai agama islam di SMP Negeri 1 Jepara.

C. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan
yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai ANEKA ke dalam kegiatan
aktualisasi dan habituasi optimalisasi pembinaan keagamaandi SMP Negeri 1 Jepara
2. Adanya buku pedoman kegiatan keagamaan di SMP Negeri 1 Jepara
3. Adanya kotak konsultasi keagamaan
4. Terbentuknya Pelajar pelopor Keagamaan
5. Terlaksananya kegiatan membaca Asma’ul Khusna sebelum pembelajaran PAI
6. Terlaksananya kegiatan Shalat Dhuha terjadwal
7. Terlaksananya Shalat Dzuhur berjamaah
8. Terlaksananya Gerai Suci (Gerakan Literasi Kitab Suci)

D. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu upaya mengoptimalikan pembinaan keagaaman di SMP Negeri 1
Jepara
3. Bagi Peserta didik
Peserta didik akan terbiasa menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan
sehari-hari

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
Pemahaman dan pemaknaan wawasan kebangsaan dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan bagi aparatur, pada hakikatnya terkait dengan
pembangunan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berarti sikap dan tingkah laku
PNS harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengaitkan dirinya dengan
cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia.
Kesadaran bela negara merupakan upaya untuk mempertahankan negara dari
ancaman yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakatyang
berdasarkan atas cinta tanah air. Selain itu menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri PNS. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar
juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan
penuh kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian
kepada negara dan bangsa.

2. Analisa Perubahan Lingkungan Strategis


Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal baik yang statis
(trigatra) maupun dinamis (pancagatra) yang memberikan pengaruh pada pencapaian
tujuan nasional. Analisa perubahan lingkungan strategis ini bertujuan membekali
peserta dengan kemampuan memahami konsepsi perubahan lingkungan strategis
sebagai wawasan strategis PNS. Sehingga PNS dapat memahami modal insani dalam
menghadapi perubahan lingkungan strategis, dapat mengidentifikasi isu-isu kritikal, dan
dapat melakukan analisis isu-isu kritikal dengan menggunakan kemampuan berpikir
kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam tindakan
profesionalnya.

3. Kesiapsiagaan Bela Negara


Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945 mengamanatkan kepada semua
komponen bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan
syarat-syarat tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai bagian dari
warga masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk melakukan
bela negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga
negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga negara yang secara fisik
memiliki kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi
psikis yang memiliki kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, dan tahan
uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan
kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu dalam pelaksanaan
latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan.

B. Nilai Dasar CPNS


Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya
sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap
ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d Tanggung jawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan
akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapainya tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.

3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk
atau jasa.

5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian
keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam
jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi
mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun
non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika
mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang
mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan
dalam bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang
telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan
saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah
perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi
tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik
yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara
satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan
harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak
dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-
fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat
untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara
formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.

3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
 dialog atau pertukaran informasi;
 joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 joint working, atau kolaborasi sementara;
 joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
 satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
 aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
 union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger, yaitu
penggabungan ke dalam struktur baru.

BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Jepara
SMP N 1 Jepara beralamat di Jl. Sersan Sumirat No. 3 Jepara. SMP tersebut
berdiri di jantung kota Jepara. SMP N 1 Jepara merupakan salah satu SMP favorit di
kabupaten Jepara. hal tersebut dapat dilihat dari peringkat UN setiap tahun bahwa SMP
N 1 Jepara sering menduduki peringkat 1 hasil UN terbaik se Kabupaten Jepara dan
yang terbaru pada tahun 2019 ini SMP N 1 Jepara kembali menduduki juara 1 hasil UN
terbaik se Kabupaten Jepara.

Profil SMP N 1 Jepara sebagai berikut :


1. Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Jepara
2. NSS : 201032318423
3. NPSN : 20318423
4. Nama Kepala Sekolah : Ahmad Nurrofiq, S.Pd, M.Pd
5. Alamat sekolah
a. Jalan : Sersan Sumirat No. 3
b. Kelurahan/Desa : Jobokuto
c. Kecamatan : Jepara
d. Kabupaten/Kota : Jepara
e. Provinsi : Jawa Tengah
f. Kode Pos : 59416
g. No. Telepon/HP : 0291 – 591160
h. Fax :-
i. E-mail : smpone@yahoo.com
6. Kategori Sekolah : SSN
7. Tahun Berdiri : 1925
8. Tahun Operasional : 1946
9. Status Tanah : Hak Pakai
10 Luas Tanah : 4.664 m2
.
11 Luas Bangunan : 2.913 m2
.
12 Tegangan/Daya Listrik : 220 V, 66.000 Watt
.
13 Nama Bank : BPD Jateng, Capem Pasar Kota
.
No. Rek :3-119-00396-1
Atas Nama : SMPN 1 Jepara
14 No. NPWP : 00.003.904.0.506.000
.
15 Jumlah siswa dalam 6 tahun terakhir :
.
Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kls. VII + VIII
Th.
+ IX)
Pelajaran
Jml Jumlah Jml Jumlah Jml Jumlah
Siswa Rombel
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2012/201 8 8 8 901 24
306 289 309
3
2013/201 8 8 8 902 24
313 308 286
4
2014/201 8 8 8 935 24
318 311 305
5
2015/201 8 8 8 916 24
287 319 310
6
2016/201 9 8 8 914 25
308 290 316
7
2017/201 9 9 8 890 26
299 304 287
8
2018/201 9 9 9 885 27
286 297 302
9

16. Tenaga Pendidik dan Kependidikan :


a. Guru Tetap (PNS) : 36 orang ( 34: S1) (2 : S2 )
b. Guru Tidak Tetap ( Honor ) : 7 orang ( 6 : S1, 1 : S2 )
c. Staf Tata Usaha : 6 orang PNS, 9 orang PTT
d. PNS tidak tetap : 2 orang (1 : S1, 1:S2)

17. Struktur Organisasi SMPN 1 Jepara Tahun 2018/2019

1. Kepala Sekolah : Ahmad Nurrofiq, S.Pd, M.Pd


2. Wa. Ka. Ur. Kurikulum : Munzuro, S.Pd
3. Wa. Ka. Ur. Kesiswaan : Subagya Eka Santosa, S.Pd
4. Wa. Ka. Ur. Humas : Drs. Susanto
5. Wa. Ka. Ur. Sarpras : Mufarikin, S.Pd
6. Kormin : Istari Christiana

18. Pengurus Komite SMPN 1 Jepara

SUSUNAN PENGURUS KOMITE TAHUN 2018


No Nama Jabatan
1 Drs. Hadi Priyanto, MM Ketua
2 Sudiharto, S.Pd, M.Pd Wakil Ketua
3 Isnaningsih, S.Pd Sekretaris
4 Ansori, S.H Bendahara
5 Ngadimin, ST Anggota
6 Kasnadi, S.Pd Anggota
7 Budi Laksana, S.E Anggota
8 Ronji, SE, MM Anggota

b. Visi Sekolah
“Terwujudnya peserta didik yang Unggul ,Berbudi Pekerti Luhur, dan Berwawasan
Lingkungan “
Indikator :
1. Menghasilkan sumber daya yang berbudi pekerti luhur.
2. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik.
3. Menerapkan nilai-nilai nasionalisme, budaya, dan karakter bangsa dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Unggul dalam penguasaan dan penerapan iptek.
5. Taat beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianut.
c. Misi Sekolah
Misi :
1. Menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif, efesien dan
menyenangkan;
2. Menyelenggarakan kegitan pengembangan diri dan kegiatan ekstrakurikuler yang
sesuai dengan bakat, minat, dan potensi peserta didik;
3. Menyelenggarakan kegitan pengembangan karakter dan keagamaan yang dapat
memupuk, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan.
4. Mengadakan pembiasaan yang dapat mendorong peserta didik beretika, memiliki
sopan santun dan berbudi luhur ;
5. Memberdayakan seluruh stakeholder sekolah untuk menciptakan budaya bersih dan
selalu menjaga kelestarian lingkungan untuk menciptakan sekolah yang bersih, asri,
indah, aman, dan nyaman.

d. Tujuan Sekolah
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan
umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut . Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi
sekolah, serta tujuan SMP Negeri 1 Jepara pada akhir tahun pelajaran 2018/2019,
sekolah mengantarkan siswa didik untuk:
a. Menempati peringkat 1 tingkat kabupaten dalam perolehan nilai ujian nasional dan ujian
sekolah.
b. Memperoleh peningkatan rata-rata nilai Ujian Nasional / GSA (Gain Score Achievement)
= 0,40 yaitu dari rata-rata nilai murni UN tahun 2018 = 76,85 menjadi 80,0 untuk UN
tahun 2019.
c. Terjadinya kenaikan prosentase persaingan masuk SMA / SMK favorit dari 75 % tahun
2018 menjadi 80 % tahun 2019.
d. Meningkatnya kualitas kegiatan keagamaan sehingga terbentuk masyarakat sekolah
yang berbudi pekerti luhur dan santun.
e. Masuk peringkat 10 besar juara setiap lomba akademik dan non akademik di tingkat
Propinsi.
f. Memiliki Tim kesenian modern dan tradisional Jawa yang mampu tampil dengan
gemilang di setiap event dan berprestasi di tingkat Kabupaten.
g. Memiliki ruang aula serbaguna dengan fasilitas multimedia audio visual.
h. Meningkatnya penguasaan teknologi informatika baik bagi peserta didik, pendidik,
maupun tenaga kependidikan.
i. Memiliki lingkungan yang bersih, sehat dan indah yang mendukung kegiatan belajar
yang nyaman dan kondusif.

B. Tugas Jabatan Guru


Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009 menjelaskan bahwa Jabatan
fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan Guru dalam menyusun rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
terhadap peserta didik.
Rincian kegiatan tugas jabatan guru dimuat pada Permenegpan RBNo 16 tahun
2009 pasal 13 ayat 1, yaitu:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/ soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya;
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri;
14. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15. Membuat karya inovatif.

Berdasarkan uraian tugas SKP (Sasaran Kerja Pegawai) SMP Negeri 1


Jepara maka kegiatan tugas jabatan guru meliputi:
1. Guru wajib membuat administrasi perencanaan pembelajaran meliputi
kalender akademik, rincia0n minggu efektif, program tahunan, program semster,
pemetaan KD, Silabus, RPP, proses penentuan KKM, materi pembelajaran,
rencana penilaian;
2. Guru wajib menyajikan pembelajaran dan membuat administrasi
pelaksanaan pembelajaran meliputi: menyajikan pelajaran sesuai
jadwal pelajaran mata pelajaran yang diajarkan, absensi kehadiran siswa, lembar
kegiatan harian (LKH), catatan perkembangan siswa; dan menilai sikap siswa;
3. Guru wajib meleksanakan
penilaian pembelajaran meliputi penilaianpengetahuan, keterampilan,
dan sikap dalam bentuk penilaian proses, ulangan harian, ulangan mid
semester, ulangan akhir semester;
4. Guru wajib menyusun perangkat penilaian meliputi perangkat ulangan
(kisi-kisi, naskah soal, kunci jawaban, norma penilaian, pedoman penyekoran)
dan daftar nilai;
5. Guru wajib melakukan analisis hasil penilaian;
6. Guru wajib melaksanakan progran perbaikan dan pengayaan;
7. Guru wajib memberikan bimbingan kepada peserta didik;
8. Guru wajib membantu penyelesaian masalah yang dihadapi peserta didik
tentang mata pelajaran yang diampunya;
9. Guru wajib berkordinasi dengan wali kelas dan guru BK dalam
mengadakan pembinaan dan tindak lanjut siswa bermasalah.
10. Guru wajib melaksanakan kegiatan pengembangan diri PKB
dan publikasiilmiah;
11. Guru wajib membuat alat pelajaran / alat peraga dan peningkatan kualitas
pembelajaran.
12. Guru wajib melaksanakan tugas piket sesuai jadwal;
13. Guru wajib melakasanakan tugas tambahan yang dipercayakan
kepadanya;
14. Guru wajib mendokumentasikan seluruh administrasi kegiatan no. 1
s.d12.

C. Role Model

KH. FATCHUR ROZI

KH. Fatchur Rozi dipilih penulis sebagai role model karena beliau adalah sosok
yang penulis segani. KH. Fatchur Rozi lahir pada 10 September 1956 dari orang tua
KH. Ahmad Muallim dan Hj. Siti Fatimah. Bertempat tinggal di Desa Pekalongan RT.02
RW.03 Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara, beliau adalah pensiunan PNS guru
agama di SD Negeri 1 Pekalongan.. Didampingi istri bernama Hj. Siti Aisyah beliau
dikaruniai 4 anak, 1 putri 3 putra. Ke 4 anak beliau mewarisi semangat pengabdian
sebagaimana ayahnya yaitu seluruhnya menjadi guru. Dalam keluarga, beliau adalah
sosok yang berwibawa yang setiap perkataan dan petuahnya ditaati oleh anak-
anaknya. Banyak pesan dan nasihat yang beliau sampaikan antara lain sering
disampaikan kepada keluarga adalah “ dadi uwong kudune titi, setiti, lan ati-ati (jadi
manusia harus teliti, waspada, dan hati-hati) “ (anti korupsi), selain itu beliau juga
berpesan “ jika punya kelebihan berbagilah, jika bisa berbuat baik maka berbuat baiklah
walaupun kepada orang yang jahat kepadamu “ (etika publik).
Dilingkungan masyarakat beliau adalah tokoh agama sekaligus tokoh
masyarakat yang disegani. Beliau sering menjadi tempat berkonsultasi dan meminta
pendapat berbagai masalah yang dialami masyarakat mulai dari masalah agama,
sosial, hingga rumah tangga (Pelayanan Publik). Pada Tahun 1986 saat usia beliau
baru 30 tahun beliau sudah dipercaya masyarakat untuk menjadi Ketua Yayasan
Pendidikan Islam yang mengelola lembaga pendidikan mulai TK – SMP di Desa
Pekalongan hingga sekarang (Kepemimpinan). Kualitas kepemimpinan beliau yang baik
menjadikan beliau dipercaya pula sebagai Ketua Masjid Jami` Raudlatus Salikin desa
pekalongan dan Ketua Tanfidziyah NU ranting desa Pekalongan. Selain itu beliau juga
mengampu pengajian-pengajian untuk orang tua di beberapa masjid dan musholla baik
di desa Pekalongan dan luar desa. Walaupun dengan kesibukan yang cukup padat
beliau tidak pernah meninggalkan tugas beliau sebagai guru di SD N 1 Pekalongan
(Komitmen mutu).
Sebagai PNS beliau merupakan sosok sederhana (Anti Korupsi). Beliau sering
berpesan kepada anak-anaknya “ dadi wong sing biasa-biasa wae (jadi orang yang
biasa-biasa saja sederhana) “ keteladanan ini biasa disaksikan keluarga, beliau
mempunyai kebiasaan setiap bulan menyisihkan gaji untuk membeli beberapa karung
beras untuk kemudian dibagi-bagi ke orang-orang tidak mampu disekitar tempat tinggal
beliau.

BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai ANEKA


Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jepara dengan nilai
dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan berprinsip pada Manajemen Aparatur
Sipil Negara (ASN), Layanan Publik dan Whole of Government (WoG). Adapun
berkaitan dengan rancangan program tersebut sudah dianalisis dan
mempertimbangkan identifikasi isu, dan untuk merencanakan kegiatan aktualisasi,
langkahnya adalah melakukan identifikasi isu yang terjadi dan aktual di tempat kerja
atau instansi, seperti isu unit kerja, isu organisasi dan isu individu. Setelah itu memilih
isu yang benar-benar penting berdasarkan penilaian dari kriteria Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Layak (APKL) dan kriteria Urgency,
Seriousness, dan Growth (USG) untuk dicarikan solusi dan dikategorikan sesuai
dengan mata pelatihan dari Manajemen ASN, WoG, dan Pelayanan publik
sebagaimana yang telah diuraikan pada Bab I. Sumber isu yang diangkat berasal dari
tugas pokok dan fungsi (Tupoksi), Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), inisiatif kegiatan
peserta yang disetujui mentor dan coach, dan penugasan dari atasan.
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Jepara
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya pembelajaran PAI berbasis IT di SMP Negeri 1 Jepara manajemen
ASN, pelayanan publik
2. Kurang luasnya Musholla SMP Negeri 1 Jepara  WOG, Pelayanan Publik
3. Belum optimalnya pembinaan keagaamaan di SMP Negeri 1 Jepara manajemen
ASN, pelayanan publik
4. Belum optimalnya pelaksanaan penilaian otentik dalam pembelajaran PAI di SMP
Negeri 1 Jepara  manajemen ASN
5. Belum optimalnya ekstra kurikuler Baca Tulis Al-Qur`an di SMP Negeri 1
Jepara  pelayanan publik
ng Diangkat : Belum optimalnya pembinaan keagamaan siswa
SMP Negeri 1 Jepara
mecahan Isu : Pptimalisasi pembinaan keagamaan siswa
SMP Negeri 1 Jepara
na kegiatan :
1. Membuat buku pedoman kegiatan keagaamaan siswa SMP N 1 Jepara (inovasi)
2. Membuat kotak konsultasi agama ( inovasi)
3. Membentuk pelajar pelopor keagamaan di setiap kelas ( inovasi )
4. Melaksanakan kegiatan membaca Asma’ul Khusna sebelum pembelajaran PAI ( inovasi
)
5. Menyelenggarakan Shalat Dhuha terjadwal bagi siswa (perintah pimpinan)
6. Menyelenggarakan shalat Dzuhur berjamaah (perintah pimpinan)
7. Menyelenggarakan kegiatan GERAI SUCI (Gerakan Literasi Kitab Suci) (perintah
atasan).

Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi


No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan den
Kegiatan Substansi Mata
1. Membuat buku a. Konsultasi - Kesepakatan dan persetujuan Etika Pu
pedoman kegiatan dengan kepala kepala sekolah atas pembuatan (Sopan dan
keagaamaan sekolah terkait buku pedoman kegiatan keagamaan
siswa SMP N 1 pembuatan buku siswa. konsultasi dilakukan dengan Anti koru
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan den
Kegiatan Substansi Mata
Jepara (inovasi) pedoman rasa hormat,sopan dan ramah dan (jujur
kegiatan mencatat dengan jujur saran
keagamaan masukan dari kepala sekolah
siswa
- kesepakatan dan kesamaan
persepsi antar guru agama sebagai
bentuk kerja sama atas outline
konten buku yang akan dibuat
berdasarkan saran dan masukan
dari kepala sekolah yang
disampaikan Nasionalisme(K
secaratransparan danbertanggung
b. Koordinasi jawab
dengan sesama
guru agama - Draft isi buku, yang disusun sesuai Akuntab
Islam terkait hasil konsultasi dengan kepala (Transparansi,
outline konten sekolah dan koordinasi dengan jawab
buku sesama guru agama sebagai
bentuktanggung
jawab danIntegritas penulis.
- kesepakatan dan persetujuan atas
draft buku sebagai
bentuk kerjasamaantar stake holder
sebelum diterbitkan.
Akuntab
- siswa mempunyai buku pedoman (tanggung
kegiatan keagaamaan dan integrit
memahami denganjelas cara
c. Menyusun isi penggunaannya.
buku

Nasional
(Kerjasa

d. Bedah buku Akuntab


dengan kepala (Kejelas
sekolah dan
sesama guru
agama
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan den
Kegiatan Substansi Mata

e. Penerbitan dan
sosialisasi buku
kepada siswa

2. Membuat kotak a. Konsultasi - Kesepakatan dan persetujuan Etika Pu


konsultasi agama dengan kepala kepala sekolah atas pembuatan (Sopan dan
( inovasi) sekolah terkait kotak konsultasi agama yang
pembuatan kotak dilakukan dengan rasa Anti Kor
konsultasi agama hormat,sopan dan ramah dan (Jujur
mencatat dengan Jujur saran
masukan dari kepala sekolah

- Tersedianyainovasi pelayanan
keagamaan berupa kotak konsultasi
agama yang dapat digunakan oleh
seluruh warga sekolah
Komitmen
- adanya pemahaman (Inova
b. Pemasangan dankejelasan warga sekolah
kotak konsultasi terhadap tujuan dan penggunaan
agama kotak konsultasi agama

Akuntab
(Kejelas

c. Sosialisasi
dengan warga
sekolah tentang
tujuan dan
penggunaan
kotak konsultasi
agama

1. Membentuk PPKa. Melakukan - Kesepakatan dan persetujuan Etika Pu


(Pelajar Pelopor konsultasi kepala sekolah atas pembentukan (Sopan dan
Keagamaan) di dengan Kepala PPK (pelajar pelopor keagamaan)
setiap kelas ( Sekolah terkait yang dilakukan dengan rasa Anti Kor
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan den
Kegiatan Substansi Mata
inovasi ) pembentukan hormat,sopan dan ramah dan (Juju
PPK (Pelajar mencatat denganJujur saran
Pelopor masukan dari kepala sekolah.
Keagamaan) - kesepakatan dan
terciptanyakerjasama antar guru
agama dan wali kelas terkait
pembentukan PPK berdasarkan
saran dan masukan dari Kepala
Sekolah yang disampaikan secara Nasional
jujur, adil, dan transparan. (kerjasa
b. Berkoordinasi - terbentuknya PPK (pelajar pelopor
dengan wali kelas keagamaan) sebagai Anti Kor
terkait wujud tanggung jawab, (jujur
pembentukan integritasatas ide dan inovasiyang
PPK (Pelajar dilakukan
Pelopor Akuntab
Keagamaan) (adil, Trans

c. Pembentukan dan Akuntab


sosialisasi tugas (Tanggung
PPK Etika Pu
(integrit

Komitmen
(Inova

1. Melaksanakan a. Melakukan - Kesepakatan dan persetujuan


kegiatan membaca konsultasi kepala sekolah atas ide Etika Pu
Asma’ul Khusna dengan kepala pelaksanaan kegiatan membaca (Sopan dan
sebelum sekolah asmaul husna sebelum
pembelajaran PAI pembelajaran PAI, yang dilakukan
dengan rasa hormat,sopan dan
( inovasi )
ramah dan mencatat Anti Kor
dengan Jujur saran masukan dari (Juju
kepala sekolah.

- terlaksananya kegiatan membaca


asmaul husna sebelum
pembelajaran PAI untuk
meningkatkankeimanan dan
ketaqwaan peserta didik dengan
melantunkan nama-nama Allah
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan den
Kegiatan Substansi Mata
yang mulia. Nasional
(keimanan, ke

b. Melaksanakan
kegiatan
membaca
Asma’ul Khusna
sebelum
pembelajaran PAI

1. Menyelenggarakan a. Melakukan - Kesepakatan dan persetujuan Etika Pu


Shalat Dhuha konsultasi kepala sekolah atas ide (Sopan dan
terjadwal bagi dengan kepala pelaksanaan kegiatan Shalat Dhuha
siswa (perintah sekolah terjadwal, yang dilakukan dengan
pimpinan) rasa hormat,sopan dan ramah dan Anti Kor
mencatat denganJujur saran (Juju
masukan dari kepala sekolah.

- adanya jadwal shalat dhuha kelas


yang terpampang
secara jelas dantransparan di
mushola

- tersosialisasinya jadwal shalat


dhuha kelas secara efektif dan
efisien
Akuntab
(Kejelas
- terlaksananya kegiatan shalat
Dhuha sesuai jadwal kelas masing-
b. Menyusun jadwal masing untuk
shalat dhuha meningkatkankeimanan dan
kelas ketaqwaan peserta didik

c. Mensosialisasikan
kepada pengurus
kelas dan PPK Komitmen
untuk (Efektif dan
disampaikan ke
anggota kelas

Nasional
(Keimanan, ke
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan den
Kegiatan Substansi Mata

d. Melaksanakan
shalat dhuha
sesuai jadwa
kelas masing-
masing
1. a. Konsultasi
Menyelenggarakan - Kesepakatan dan persetujuan Etika Pu
shalat Dzuhur dengan kepala kepala sekolah atas pelaksanaan (Sopan dan
berjamaah sekolah kegiatan shalat dzuhur berjamaah,
(perintah yang dilakukan dengan rasa
pimpinan) hormat,sopan dan ramah dan
mencatat dengan Jujur saran
masukan dari kepala sekolah.

- tersosialisasinya program shalat


dzuhur berjamaah secara efektif
dan efisien kepada PPK untuk
disampaikan kepada seluruh
anggota kelas dan tugas PPK
berkaitan dengan program tersebut.

- terlaksananya kegiatan shalat Komitmen


b. Sosialisasi Dzuhur berjamaah untuk (Efektif dan
kepada PPK meningkatkankeimanan dan
tentang program ketaqwaan peserta didik
shalat dzuhur
berjamaah bagi
seluruh peserta
didik muslim dan
tugasnya
berkaitan dengan
program tersebut

Nasional
(keimanan, ke
c. Melaksanakan
shalat dzuhur
berjamaah
2. GERAI SUCI a. Konsultasi - Kesepakatan dan persetujuan Etika Pu
(Gerakan Literasi dengan kepala kepala sekolah atas pelaksanaan (Sopan dan
Kitab Suci) sekolah kegiatan GERAI SUCI, yang
(perintah atasan). dilakukan dengan rasa
hormat,sopan dan ramah dan Anti Kor
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan den
Kegiatan Substansi Mata
mencatat denganJujur saran (Juju
masukan dari kepala sekolah.

- Kesepahaman antar guru agama


dan wali kelas atas kegiatan GERAI
SUCI berdasarkan pada saran dan
masukan kepala sekolah yang
disampaikan secarajujur,
transparan, efektif dan efisien,
serta penuhintegritas. Anti Kor
b. Koordinasi - tersosialisasinya program GERAI (Juju
dengan wali kelas SUCI secara efektif dan
terkait kegiatan efisien kepada PPK untuk Akuntab
GERAI SUCI disampaikan kepada seluruh (Transpa
anggota kelas dan tugas PPK
berkaitan dengan program tersebut. Komitmen
- terlaksananya kegiatan GERAI (Efektif dan
SUCI untuk
meningkatkankeimanan dan Etika Pu
ketaqwaan peserta didik (integrit

Komitmen
c. Sosialiasi kepada (Efektif dan
PPK terkait
kegiatan GERAI
SUCI

Nasional
(keimanan, ke

d. Melaksanakan
kegiatan GERAI
SUCI

B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Jepara Jepara pada
tanggal 16 Juni 2019 sampai dengan 22 Juli 2019.Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan
di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Juni Rencana Bukti


Juli 2019
No Kegiatan 2019 Kegiatan
4 5 1 2 3
1 Membuat buku Buku pedoman
pedoman kegiatan kegiatan
keagaamaan keagamaan siswa
siswa SMP N 1 SMP N 1 Jepara
Jepara (inovasi)

2 Membuat kotak Foto dan


konsultasi agama Videopenggunaan
( inovasi) kotak konsultasi
agama

3 Membentuk PPK Foto dan video


(Pelajar Pelopor sosialisasi tupoksi
Keagamaan) di PPK
setiap kelas
( inovasi )

4 Melaksanakan Video kegiatan


kegiatan membaca membaca Asmaul
Asma’ul Khusna husna sebelum
sebelum memulai
pembelajaran PAI pembelajaran PAI
( inovasi )

5 Menyelenggarakan Foto dan Video


Shalat Dhuha pelaksanaan shalat
terjadwal bagi dhuha
siswa (perintah
pimpinan)

6 Menyelenggarakan Foto dan video


shalat Dzuhur pelaksanaan shalat
berjamaah dzuhur berjamaah
(perintah
pimpinan)

7 GERAI SUCI Foto dan video


(Gerakan Literasi pelaksanaan
Kitab Suci) kegiatan GERAI
(perintah atasan). SUCI

Keterangan : (Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)


Keterangan:

: Pelaksanaan

C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


Dalam pelaksanaan 5 kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA, terdapat
kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala sehingga rancangan
kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara optimal atau tidak tercapai aktualisasinya.
Oleh karena itu perlu disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-
langkah antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari secara cermat strategi
untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko dan solusi tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


Antisipasi dan Strategi
No Kegiatan Kendala
menghadapi kendala
1 Membuat buku Biaya pembuatan Iuran setiap siswa
pedoman kegiatan buku kegiatan
keagaamaan siswa keagamaan
SMP N 1 Jepara
(inovasi)

2 Membuat kotak Biaya pembuatan Bekerjasama dengan


konsultasi agama kotak konsultasi bagian sarana prasarana
( inovasi) agama untuk pengadaan kotak
konsultasi agama
3 Membentuk PPK Minat siswa menjadi Memotivasi siswa tentang
Antisipasi dan Strategi
No Kegiatan Kendala
menghadapi kendala
(Pelajar Pelopor pelopor keagamaan keunggulan menjadi pelajar
Keagamaan) di kurang pelopor keagamaan
setiap kelas
( inovasi )

4 Melaksanakan Anak belum hafal Memberikan buku


kegiatan membaca asmaul husna pedoman kegiatan
Asma’ul Khusna keagamaan yang
sebelum didalamnya sudah ada teks
pembelajaran PAI asmaul husna
( inovasi )

5 Menyelenggarakan Siswa belum memiliki Memberikan motivasi


Shalat Dhuha kesadaran diri kepada siswa tentang
terjadwal bagi melaksanakan shalat keutamaan-keutamaan
siswa (perintah dhuha sesuai jadwal shalat Dhuha
pimpinan)

6 Menyelenggarakan Siswa belum memiliki Memberikan motivasi


shalat Dzuhur kesadaran diri kepada siswa tentang
berjamaah melaksanakan shalat keutamaan-keutamaan
(perintah pimpinan) dzuhur berjamaah shalat berjamaah

7 GERAI SUCI Siswa sering tidak Memberikan tugas kepada


(Gerakan Literasi membawa kitab suci PPK untuk selalu
Kitab Suci) mengingatkan anggota
(perintah atasan). kelas untuk membawa
kitab suci
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)

BAB V

PENUTUP

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi isu yang telah dirumuskan melaui
analisa APKL dan analisa USG. Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari individu, unit kerja maupun
dari organisasi, dari sana beberapa isu telah dapat diidentifikasi. Dari beberapa isu tersebut kemudian
dilakukan identifikasi dengan metode USG. Isu yang diangkat yaitu belum optimalnya pembinaan
keagamaan siswa SMP Negeri 1 Jepara Dari isu tersebut muncul gagasan pemecahan isu yang
tertuang dalam 7kegiatan.
Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut:
1. Membuat buku pedoman kegiatan keagaamaan siswa SMP N 1 Jepara (inovasi)
2. Membuat kotak konsultasi agama ( inovasi)
3. Membentuk pelajar pelopor keagamaan di setiap kelas ( inovasi )
4. Melaksanakan kegiatan membaca Asma’ul Khusna sebelum pembelajaran PAI ( inovasi
)
5. Menyelenggarakan Shalat Dhuha terjadwal bagi siswa (perintah pimpinan)
6. Menyelenggarakan shalat Dzuhur berjamaah (perintah pimpinan)
7. Menyelenggarakan kegiatan GERAI SUCI (Gerakan Literasi Kitab Suci) (perintah
atasan).

Dalam aktualisasi nilai-nilai ANEKA, Manajemen ASN, Whole of Goverment,


dan Pelayanan Publik di unit kerja masing-masing. Saya akan menerapkan nilai-nilai
ANEKA, yaitu:
bilitas : Transparansi, tanggung jawab, kejelasan.
alisme : kerjasama, Keimanan, ketaqwaan, kepemimpinan, kepentingan bersama, saling
menghormati, religius, mendengarkan pendapat
ublik : komunikasi, konsultasi, sopan, hormat, teliti, sopan, cermat, integritas
tinggi, danprofesional
men mutu : efisien, efektif, inovasi, handal
rupsi : bekerja keras, disiplin, jujur, berani, mandiri, peduli

Pentingnya Rancangan Aktualisasi dibuat karena menjadi pedoman dan


panduan untuk menyelesaikan isu melalui gagasan pemecahan isu yang tertuang
dalam kegiatan yang dirancang. Dengan adanya pembuatan Rancangan Aktualisasi,
diharapkan pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat menghasilkan output yang sesuai
dengan perencanaan. Selain itu dengan membuat Rancangan Aktualisasi, penulis juga
dapat lebih memahami nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) yang dapat diimplementasikan dalam
berbagai kegiatan selama melaksanakan aktualisasi maupun dalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya. Penulis juga lebih paham mengenai sikap dan perilaku yang dapat
memberikan kontribusi terhadap visi dan misi organisasi serta menguatkan nilai
organisasi.
Apabila Rancangan Aktualisasi tidak dibuat maka dapat mengakibatkan
dampak negatif dari krisis moral, diantaranya berbuat anarkis, penyalahgunaan
narkoba, terpapar paham radikaisme dan lain-lain yang akan berpengaruh terhadap
kepribadian peserta didik yang tidak mampu mengaktualisasikan nilai-nilai agama
dalam kehidupannya.Selain itu pemahaman mengenai nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) pun
menjadi kurang karena tidak ada pedoman dan panduan dalam mengimplementasikan
nilai-nilai tersebut. Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini saya meminta
dukungan, saran dan masukan dari pihak manapun agar kegiatan yang akan saya
laksanakan dapat berjalan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS GolonganII dan III :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III : Etika
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III : Anti
Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur
Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Goverment.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai