LATSAR CPNS
Disusun oleh:
Nama : Muh Haris Burhanuddinsyah, S.Pd.I.
NIP : 19911124 201902 1 004
Angkatan : LXVII
No. Urut :17
Jabatan : Penata muda
Gol/Ruang : III/a
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Jepara
Coach :
Mentor :
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
COACH, MENTOR,
. ..........................
Widyaiswara Ahli Madya Pembina Tingkat I,IVb HALA
NIP. NIP. ...... MAN
PENG
ESAH
AN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA
OPTIMALISASI PEMBINAAN KEAGAMAAN
DI SMP NEGERI 1 JEPARA
TELAH DISEMINARKAN
Di : Semarang
Pada Tanggal : 14 Juni 2019
COACH, MENTOR,
Meng
................................ ........................ etahui
Widyaiswara Ahli Madya Pembina Tingkat I,IVb NARA
NIP. .......................... NIP. ............. SUMB
ER/PE
NGUJI
,
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah.................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 6
D. Manfaat........................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara........................................................ 8
B. Nilai-Nilai Dasar PNS.................................................................. 9
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI................................ 14
BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi........................................................................... 19
1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Jepara.............................. 19
2. Visi dan Misi Sekolah.............................................................. 21
3. Tujuan Sekolah........................................................................ 22
B. Tugas Jabatan Guru.................................................................... 22
C. Role Model..................................................................................... 25
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
ANEKA 27
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi................................................. 40
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala......................... 41
BAB V PENUTUP................................................................................ 44
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 46
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...................................................................... 47
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat peserta didik mendapatkan kucuran pengetahuan
dan pembentukan karakter kepribadian. Sekolah mempunyai kewajiban memberikan
bimbingan dan pembinaan terhadap aspek tersebut. Pembinaan karakter peserta didik
saat ini menjadi isu penting dimana banyak kasus kekerasan dan penyimpangan-
penyimpangan perilaku peserta didik yang menerabas norma-norma positif. Salah satu
model pembinaan karakter yang dapat dilakukan sekolah adalah melalui kegiatan
pembinaan keagamaan dengan membiasakan peserta didik melaksanakan kegiatan-
kegiatan keagamaan.
Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui internalisasi nilai-nilai keagamaan
melalui kegiatan-kegiatan ibadah dan lain sebagainya. Islam sebagai suatu agama
mempunyai perangkat lengkap dalam membentuk kebiasaan seseorang melalui
kegiatan ibadah setiap harinya. Kebiasaan ini berupa ibadah wajib dan sunnah yang
mengandung nilai-nilai spriritual agama yang baik untuk pembentukan karakter peserta
didik. Nilai-nilai agama adalah seperangkat ajaran nilai-nilai luhur yang ditransfer dan
diadopsi ke dalam diri untuk mengetahui cara menjalankan kehidupan sehari-hari
sesuai dengan ajaran-ajaran agama dalam membentuk kepribadian yang utuh. Oleh
karena itu, seberapa banyak dan seberapa jauh nilai-nilai agama Islam bisa
mempengaruhi dan membentuk suatu karakter seseorang sangat tergantung dari
seberapa nilai-nilai agama yang terinternalisasi pada dirinya.Semakin dalam nilai-nilai
agama Islam yang terinternalisasi dalam diri seseorang, maka kerpibadian dan sikap
religiusnya akan muncul dan terbentuk
Dalam lembaga pendidikan, pengembangan akhlak mulia dan religius dengan
menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari tentu saja merupakan tugas
dari sebuah lembaga. oleh sebab itu Guru wajib memberikan bimbingan kepada
peserta didik agar menerapkan nilai-nilai pendidikan agama dalam kehidupan sehari-
hari dengan harapan peserta didik mampu memiliki kesalehan pribadi dan kesalehan
sosial
Pengalaman beragama yang ditanamkan sejak dini akan menentukan kualitas
moral setelah peserta didik dewasa. Membiasakan peserta didik untuk shalat
berjamaah, shalat dhuha, membaca Al-Qur`an akan memperkaya pengalaman rohani
dan akan berkesan sepanjang hayat. Proses pembiasaan ini perlu dilakukan melalui
pembinaan yang optimal agar pembiasaan keagamaan dapat berjalan baik, efektif,
sehingga menjadi kebiasaan dan benar-benar terinternalisasi dalam kehidupan pribadi
peserta didik.
Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan isu paling prioritas yakni “Belum
optimalnya pembinaan keagamaan di SMP Negeri 1 Jepara” dengan perolehan skor
USG 15.
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG jika
tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjabaran idetifikasi isu dan penetapan isu yang dilakukan, rumusan
masalah dalam aktualisasi dan habituasi ini
adalah,“Bagaimana Upaya Mengoptimalkan Pembinaan Kegaamaan di SMP
Negeri 1 Jepara ”.
Aktualisasi dan habituasi ini dibuat sebagai upaya untuk mengaktualisasikan nilai –
nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang
dikenal dengan sebutan ANEKA. Serta Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN),
Pelayanan Publik, dan Whole of Government (WoG) sebagai upaya
meningkatkan penerapan nilai-nilai agama islam di SMP Negeri 1 Jepara.
C. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah ditemukan, tujuan
yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai ANEKA ke dalam kegiatan
aktualisasi dan habituasi optimalisasi pembinaan keagamaandi SMP Negeri 1 Jepara
2. Adanya buku pedoman kegiatan keagamaan di SMP Negeri 1 Jepara
3. Adanya kotak konsultasi keagamaan
4. Terbentuknya Pelajar pelopor Keagamaan
5. Terlaksananya kegiatan membaca Asma’ul Khusna sebelum pembelajaran PAI
6. Terlaksananya kegiatan Shalat Dhuha terjadwal
7. Terlaksananya Shalat Dzuhur berjamaah
8. Terlaksananya Gerai Suci (Gerakan Literasi Kitab Suci)
D. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu upaya mengoptimalikan pembinaan keagaaman di SMP Negeri 1
Jepara
3. Bagi Peserta didik
Peserta didik akan terbiasa menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan
sehari-hari
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d Tanggung jawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan
akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan;
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk
atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian
keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam
jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi
mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun
non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika
mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang
mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan
dalam bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang
telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan
saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat pemerintah
perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi
tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik
yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan,
prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara
satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan
harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak
dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-
fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat
untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara
formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan
secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
dialog atau pertukaran informasi;
joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
joint working, atau kolaborasi sementara;
joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai mekanisme
integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang
menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak; merger, yaitu
penggabungan ke dalam struktur baru.
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Jepara
SMP N 1 Jepara beralamat di Jl. Sersan Sumirat No. 3 Jepara. SMP tersebut
berdiri di jantung kota Jepara. SMP N 1 Jepara merupakan salah satu SMP favorit di
kabupaten Jepara. hal tersebut dapat dilihat dari peringkat UN setiap tahun bahwa SMP
N 1 Jepara sering menduduki peringkat 1 hasil UN terbaik se Kabupaten Jepara dan
yang terbaru pada tahun 2019 ini SMP N 1 Jepara kembali menduduki juara 1 hasil UN
terbaik se Kabupaten Jepara.
b. Visi Sekolah
“Terwujudnya peserta didik yang Unggul ,Berbudi Pekerti Luhur, dan Berwawasan
Lingkungan “
Indikator :
1. Menghasilkan sumber daya yang berbudi pekerti luhur.
2. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik.
3. Menerapkan nilai-nilai nasionalisme, budaya, dan karakter bangsa dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Unggul dalam penguasaan dan penerapan iptek.
5. Taat beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianut.
c. Misi Sekolah
Misi :
1. Menyelenggarakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif, efesien dan
menyenangkan;
2. Menyelenggarakan kegitan pengembangan diri dan kegiatan ekstrakurikuler yang
sesuai dengan bakat, minat, dan potensi peserta didik;
3. Menyelenggarakan kegitan pengembangan karakter dan keagamaan yang dapat
memupuk, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan.
4. Mengadakan pembiasaan yang dapat mendorong peserta didik beretika, memiliki
sopan santun dan berbudi luhur ;
5. Memberdayakan seluruh stakeholder sekolah untuk menciptakan budaya bersih dan
selalu menjaga kelestarian lingkungan untuk menciptakan sekolah yang bersih, asri,
indah, aman, dan nyaman.
d. Tujuan Sekolah
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan
umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut . Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi
sekolah, serta tujuan SMP Negeri 1 Jepara pada akhir tahun pelajaran 2018/2019,
sekolah mengantarkan siswa didik untuk:
a. Menempati peringkat 1 tingkat kabupaten dalam perolehan nilai ujian nasional dan ujian
sekolah.
b. Memperoleh peningkatan rata-rata nilai Ujian Nasional / GSA (Gain Score Achievement)
= 0,40 yaitu dari rata-rata nilai murni UN tahun 2018 = 76,85 menjadi 80,0 untuk UN
tahun 2019.
c. Terjadinya kenaikan prosentase persaingan masuk SMA / SMK favorit dari 75 % tahun
2018 menjadi 80 % tahun 2019.
d. Meningkatnya kualitas kegiatan keagamaan sehingga terbentuk masyarakat sekolah
yang berbudi pekerti luhur dan santun.
e. Masuk peringkat 10 besar juara setiap lomba akademik dan non akademik di tingkat
Propinsi.
f. Memiliki Tim kesenian modern dan tradisional Jawa yang mampu tampil dengan
gemilang di setiap event dan berprestasi di tingkat Kabupaten.
g. Memiliki ruang aula serbaguna dengan fasilitas multimedia audio visual.
h. Meningkatnya penguasaan teknologi informatika baik bagi peserta didik, pendidik,
maupun tenaga kependidikan.
i. Memiliki lingkungan yang bersih, sehat dan indah yang mendukung kegiatan belajar
yang nyaman dan kondusif.
C. Role Model
KH. Fatchur Rozi dipilih penulis sebagai role model karena beliau adalah sosok
yang penulis segani. KH. Fatchur Rozi lahir pada 10 September 1956 dari orang tua
KH. Ahmad Muallim dan Hj. Siti Fatimah. Bertempat tinggal di Desa Pekalongan RT.02
RW.03 Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara, beliau adalah pensiunan PNS guru
agama di SD Negeri 1 Pekalongan.. Didampingi istri bernama Hj. Siti Aisyah beliau
dikaruniai 4 anak, 1 putri 3 putra. Ke 4 anak beliau mewarisi semangat pengabdian
sebagaimana ayahnya yaitu seluruhnya menjadi guru. Dalam keluarga, beliau adalah
sosok yang berwibawa yang setiap perkataan dan petuahnya ditaati oleh anak-
anaknya. Banyak pesan dan nasihat yang beliau sampaikan antara lain sering
disampaikan kepada keluarga adalah “ dadi uwong kudune titi, setiti, lan ati-ati (jadi
manusia harus teliti, waspada, dan hati-hati) “ (anti korupsi), selain itu beliau juga
berpesan “ jika punya kelebihan berbagilah, jika bisa berbuat baik maka berbuat baiklah
walaupun kepada orang yang jahat kepadamu “ (etika publik).
Dilingkungan masyarakat beliau adalah tokoh agama sekaligus tokoh
masyarakat yang disegani. Beliau sering menjadi tempat berkonsultasi dan meminta
pendapat berbagai masalah yang dialami masyarakat mulai dari masalah agama,
sosial, hingga rumah tangga (Pelayanan Publik). Pada Tahun 1986 saat usia beliau
baru 30 tahun beliau sudah dipercaya masyarakat untuk menjadi Ketua Yayasan
Pendidikan Islam yang mengelola lembaga pendidikan mulai TK – SMP di Desa
Pekalongan hingga sekarang (Kepemimpinan). Kualitas kepemimpinan beliau yang baik
menjadikan beliau dipercaya pula sebagai Ketua Masjid Jami` Raudlatus Salikin desa
pekalongan dan Ketua Tanfidziyah NU ranting desa Pekalongan. Selain itu beliau juga
mengampu pengajian-pengajian untuk orang tua di beberapa masjid dan musholla baik
di desa Pekalongan dan luar desa. Walaupun dengan kesibukan yang cukup padat
beliau tidak pernah meninggalkan tugas beliau sebagai guru di SD N 1 Pekalongan
(Komitmen mutu).
Sebagai PNS beliau merupakan sosok sederhana (Anti Korupsi). Beliau sering
berpesan kepada anak-anaknya “ dadi wong sing biasa-biasa wae (jadi orang yang
biasa-biasa saja sederhana) “ keteladanan ini biasa disaksikan keluarga, beliau
mempunyai kebiasaan setiap bulan menyisihkan gaji untuk membeli beberapa karung
beras untuk kemudian dibagi-bagi ke orang-orang tidak mampu disekitar tempat tinggal
beliau.
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
Nasional
(Kerjasa
e. Penerbitan dan
sosialisasi buku
kepada siswa
- Tersedianyainovasi pelayanan
keagamaan berupa kotak konsultasi
agama yang dapat digunakan oleh
seluruh warga sekolah
Komitmen
- adanya pemahaman (Inova
b. Pemasangan dankejelasan warga sekolah
kotak konsultasi terhadap tujuan dan penggunaan
agama kotak konsultasi agama
Akuntab
(Kejelas
c. Sosialisasi
dengan warga
sekolah tentang
tujuan dan
penggunaan
kotak konsultasi
agama
Komitmen
(Inova
b. Melaksanakan
kegiatan
membaca
Asma’ul Khusna
sebelum
pembelajaran PAI
c. Mensosialisasikan
kepada pengurus
kelas dan PPK Komitmen
untuk (Efektif dan
disampaikan ke
anggota kelas
Nasional
(Keimanan, ke
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan den
Kegiatan Substansi Mata
d. Melaksanakan
shalat dhuha
sesuai jadwa
kelas masing-
masing
1. a. Konsultasi
Menyelenggarakan - Kesepakatan dan persetujuan Etika Pu
shalat Dzuhur dengan kepala kepala sekolah atas pelaksanaan (Sopan dan
berjamaah sekolah kegiatan shalat dzuhur berjamaah,
(perintah yang dilakukan dengan rasa
pimpinan) hormat,sopan dan ramah dan
mencatat dengan Jujur saran
masukan dari kepala sekolah.
Nasional
(keimanan, ke
c. Melaksanakan
shalat dzuhur
berjamaah
2. GERAI SUCI a. Konsultasi - Kesepakatan dan persetujuan Etika Pu
(Gerakan Literasi dengan kepala kepala sekolah atas pelaksanaan (Sopan dan
Kitab Suci) sekolah kegiatan GERAI SUCI, yang
(perintah atasan). dilakukan dengan rasa
hormat,sopan dan ramah dan Anti Kor
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Kegiatan Keterkaitan den
Kegiatan Substansi Mata
mencatat denganJujur saran (Juju
masukan dari kepala sekolah.
Komitmen
c. Sosialiasi kepada (Efektif dan
PPK terkait
kegiatan GERAI
SUCI
Nasional
(keimanan, ke
d. Melaksanakan
kegiatan GERAI
SUCI
: Pelaksanaan
BAB V
PENUTUP
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi isu yang telah dirumuskan melaui
analisa APKL dan analisa USG. Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari individu, unit kerja maupun
dari organisasi, dari sana beberapa isu telah dapat diidentifikasi. Dari beberapa isu tersebut kemudian
dilakukan identifikasi dengan metode USG. Isu yang diangkat yaitu belum optimalnya pembinaan
keagamaan siswa SMP Negeri 1 Jepara Dari isu tersebut muncul gagasan pemecahan isu yang
tertuang dalam 7kegiatan.
Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut:
1. Membuat buku pedoman kegiatan keagaamaan siswa SMP N 1 Jepara (inovasi)
2. Membuat kotak konsultasi agama ( inovasi)
3. Membentuk pelajar pelopor keagamaan di setiap kelas ( inovasi )
4. Melaksanakan kegiatan membaca Asma’ul Khusna sebelum pembelajaran PAI ( inovasi
)
5. Menyelenggarakan Shalat Dhuha terjadwal bagi siswa (perintah pimpinan)
6. Menyelenggarakan shalat Dzuhur berjamaah (perintah pimpinan)
7. Menyelenggarakan kegiatan GERAI SUCI (Gerakan Literasi Kitab Suci) (perintah
atasan).
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga AdministrasI Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS GolonganII dan III :
Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III : Etika
Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III :
Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III : Anti
Korupsi. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur
Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Goverment.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon PNS Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia