Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

( INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI )

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III :

RIDHO RINALDI

IQBAL

RIZKY ALDANO

AKUNTANSI V B

DOSEN PEMBIMBING : HELMIATI, SE,M,Ak

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


BANGKINANG

TP.2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dengan judul “INFRASTRUKTUR
TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI”.
Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata
kuliah "Sistem Informasi Manajemen". Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibuk
HELMIATI, SE,M,Ak yang telah mengarahkan dalam menyusun makalah ini serta kepada
rekan-rekan dari semua pihak yang telah berpartisipasi didalam penyusunan makalah ini
sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis juga menyadari bahwa materi yang digunakan dalam makalah ini
masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan agar makalah ini menjadi lebih sempurna dan dapat dipergunakan oleh
pembaca secara maksimal. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................
1.2. Rumusan Makalah...........................................................................................................
1.3. Tujuan Makalah...............................................................................................................
1.4. Fungsi Makalah................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
2.1 Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi (TI)..........................................................
2.2 Tahap-Tahap Evolusi Teknologi Informasi (TI) .............................................................
2.3 Teknologi Penggerak dalam Evolusi Infrastruktur...........................................................
2.4 Komponen Infrastruktur...................................................................................................
2.5 Tren Platform Perangkat Keras dan Perangkat Lunak.....................................................
2.6 Dampak dari Perkembangan Teknologi...........................................................................
2.7 Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia............................................................
BAB III PENUTUPAN..............................................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan sistem informasi sekarang ini semakin berkembang pesat, hal ini
didukung oleh perkembangan teknologi informatika yang ada di seluruh dunia, dengan
demikian memudahkan para pengguna sistem informasi tersebut untuk lebih meningkatkan
kegunaan dari sistem informasi yang mereka miliki. Sistem informasi merupakan kombinasi
antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Penggunaan teknologi informasi menjadi suatu
keharusan yang tidak dapat dihindari oleh setiap perusahaan yang ingin menempatkan dirinya
pada posisi paling depan. Pada era globalisasi, teknologi informasi sangat berperan dalam
membantu pekerjaan manusia saat ini. Dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks
maka manusia semakin membutuhkan teknologi informasi untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Perkembangan teknologi informasi yang ada sekarang ini meliputi banyak hal
termasuk perkembangan infrastruktur teknologi informasi,kebutuhan akan informasi yang
cepat, andal dan akurat dalam kondisi lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian mutlak
diperlukan.
Perkembangan teknologi informasi yang ada sekarang ini meliputi banyak hal
termasuk perkembanganhardware, software, teknologi penyimpanan data dan teknologi
informasi, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data dan teknologi
komunikasi(Laudon, 2006: 174). Dalam suatu organisasi sangat meningkat berbagai
kebutuhan. Kebutuhan akan informasi merupakan salah satu hal yang sangat penting.
Kebutuhan informasi dapat dipenuhi jika organisasi atau perusahaanmelakukan investasi
dibidang teknologi informasi. Sabherwal dan King (1991); Grover dan Goslar (1993)
membuktikan secara empiris bahwa teknologi informasi merupakan sarana untuk mengurangi
ketidakpastian lingkungan organisasi. Dengan berinvestasi dalam bidang teknologi informasi
maka secara langsung akan berdampak terhadap peningkatan kinerja (performance) para
karyawan atau pegawai dalam organisasi. Penelitian Mahmood dan Mann (1993); Barua et
al(1995): Brynjofsson dan Hitt (1996); Mitra dan Chaya (1996); Rai et al(1997) memberikan
bukti secara empiris bahwa investasi di bidang teknologi informasi memberikan kontribusi
terhadap kinerja dan produktivitas organisasi.
Para manajer dan karyawan harus dapat menggunakan aplikasi-aplikasi yang
berhubungan dengan kegiatan operasional, mempelajari secara langsung aspek perangkat
keras dan perangkat lunak serta memilih teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan
tugasnya. Salah satu pengukur kesuksesan pengembangan sistem informasi pada
organisasiadalah Pemakaian sistem informasi oleh seluruh anggotaperusahaan dan organisasi.
Oleh karena itu adalah sangat penting bagi anggota organisasi untuk mengerti dan
memprediksi kegunaan sistem tersebut. Hasil terhadap investasi dibidang teknologi informasi
tersebut akan kecil jika pegawai gagal untuk menerima teknologi tersebut atau
memanfaatkannya secara maksimal sesuai dengan kapabilitasnya Lucas dan Spitler (1999).
1.2 Rumusan Masalah
1) Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi (TI) ?
2) Tahap-Tahap Evolusi Teknologi Informasi (TI) ?
3) Teknologi Penggerak dalam Evolusi Infrastruktur ?
4) Komponen Infrastruktur ?
5) Tren Platform Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ?
6) Dampak dari Perkembangan Teknologi ?
7) Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan
1) Menjelaskan, mendeskripsikan, dan mendiskusikan tentang Pengertian Infrastruktur
Teknologi Informasi, Tahap-Tahap Evolusi Teknologi Informasi, Teknologi Penggerak
dalam Evolusi Infrastruktur, Komponen Infrastruktur, Tren Platform Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak, Dampak dari Perkembangan Teknologi, dan Perkembangan Teknologi
Informasi di Indonesia.
1.4 Fungsi Penulisan
1) Sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM).
2) Memberikan informasi dan memberikan penjabaran kepada pembaca untuk mengetahui
tentang “Infrastruktur Teknologi Informasi dan Perkembangan Teknologi”.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi (TI)
Infrastruktur TI didefinisikan sebagai sumber daya teknologi bersama yang
menyediakan platform untuk aplikasi system informasi perusahaan yang terperinci.
Infrastruktur TI meliputi investasi dalam peranti keras, peranti lunak, dan layanan-seperti
konsultasi, pendidikan, dan pelatihan-yang terbesar di seluruh perusahaan atau tersebar
diseluruh unit bisnis dalam perusahaan.
Infrastruktur TI terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti lunak yang
dibutuhkan untuk menjalankan suatu perusahaan besar secara keseluruhan. Namun
infrastruktur TI juga merupakan sekumpulan layanan firewide (mencakup seluruh
perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak manajemen dan terdiri atas kapabilitas manusia dan
kapabilitas teknis. Layanan yang dapat disediakan oleh perusahaan untuk para pelanggan,
pemasok dan para pekerjanya adalah kegunaan langsung dari infrastruktur TI perusahaan
tersebut. Idealnya, infrastruktur ini mendukung bisnis perusahaan dan strategi sistem
informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis
perusahaan dan strategi system informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai
dampak besar terhadap bisnis dan strategi TI, sama seperti layanan yang dapat disediakan
bagi para pelanggan.
2.2 Tahap-Tahap Evolusi Teknologi Informasi (TI)
Infrastruktur TI di dalam organisasi saat ini merupakan hasil dari evolusi selama lebih dari 50
tahun di dalam platform komputasi. Lima tahap dalam evolusi ini adalah :
1) Era Mesin Akuntansi Elektronik
Evolusi mesin akuntansi elektronik (pada tahun 1930-1950) adalah mesin akuntansi
elektronik terspelisiasasi yang merupakan komputer primitif yang digunakan untuk
perusahaan akuntansi.
2) Era Maninframe Umum dan Komputer Mini
Infrastruktur TI dalam era mainframe (tahun 1959 hingga sekarang) terdiri atas
sebuah mainframe yang melakukan pemrosesan terpusat yang dapat dihubungkan keribuan
terminal dan pada akhirnya beberapa komputasi terdesentralisasi dan per departemen
menggunakan komputer mini dalam jaringan.
3) Era PC
Era PC (tahun 1981 hingga sekarang) dalam infrastruktur TI didominasi oleh
penggunaan komputer deskop dengan perangkat produktivitas kantor.
4) Era Klien/Server
Infrastruktur yang lebih mendominasi pada era klien /server (tahun 1983 hingga
sekarang) terdiri atas jaringan klien deskop atau leptop hinggan komputer server yang
lebih kuat menangani kebanyakan pengelolaan dan pemrosesan data.
5) Era Komputasi Internet Perusahaan
Perubahan infrastruktur TI yang diatas telah menghasilkan perkembangan dalam
pemrosesan komputer, chip memori, perangkat penyimpanan, telekomunikasi, dan
jaringan peranti keras dan peranti lunak, dan rancangan peranti lunak yang telah
meningkatkan daya komputasi secara eksponensial sementara mengurangi biaya juga
secara eksponensial.
2.3 Teknologi Penggerak dalam Evolusi Infrastruktur
1) Hukum Moore dan Kekuatan Microprocessor
Menjelaskan peningkatan eksponensial dalam daya pemrosesan dan penurunan
eksponensial dalam biaya teknologi komputer, melipat gandakan daya prosesor setiap 18
bulan sekali dan menurunkan harga komputasi setengahnya.
2) Hukum Media Penyimpanan Digital Berkapasitas Besar
Penggerak teknologi kedua yang mengubah infrastruktur TI adalah Hukum Media
Penyimpanan Digital Berkapasitas Besar. Jumlah informasi digital meningkat kurang lebih
menjadi dua kali lipat setiap tahunnya (Lyman dan varian, 2003). Hampir semua
pertumbuhan informasi ini melibatkan penyimpanan magnetik dari data digital, dan
dokumen yang tercetak hanya merupakan 0,003 persen dari total pertumbuhan per
tahunnya.
3) Hukum Metcalfe dan Ekonomi Jaringan
Hukum ini mengatakan bahwa nilai atau kekuatan dari jaringan bertumbuh secara
eksponensial sebagai fungsi dari jumlah anggota jaringan tersebut. Metcalfe dan yang
lainnya menunjukkan peningkatan pengembalian terhadap skala yang didapatkan oleh
para anggota jaringan seiring dengan semakin banyaknya orang yang tergabung ke dalam
jaringan tersebut. Karena jumlah anggota dalam sebuah jaringan bertumbuh secara lienar,
nilai dari keseluruhan sistem bertumbuh secara eksponensial dan terus bertumbuh
selamanya seiring bertambahnya anggota.
4) Penurunan Biaya Komunikasi dan Internet
Turunnya biaya komunikasi dengan cepat dan semakin banyaknya kesempatan dalam
industri teknologi untuk menggunakan standar-standar komputasi dan komunikasi
5) Pengaruh Standar dan Jaringan
Era komputasi internet perusahaan (tahun 1992 hingga sekarang) didominasi oleh
sejumlah besar PC yang disambungkan kedalam LAN dan penggunaan standar dan peranti
lunak yang semakin luas untuk menghubungkan jaringan yang berbeda dan perangkat-
perangkat yang terhubung ke jaringan keseluruhan perusahaan sehingga informasi dapat
bergerak bebas didalam perusahaan.
Standar teknologi adalah spesifikasi yang menentukan kompatibilitas berbagai produk
dan kemampuan berkomunikasi dalam sebuah jaringan. Standar teknologi meluncurkan
skala ekonomi yang dahsyat dan menghasilkan penurunan harga karena para produsen
berkonsentrasi pada produk yang dibuat berdasarkan standar tunggal. Tanpa skala
ekonomi tersebut, komputasi bagain apa pun akan menjadi jauh lebih mahal daripada yang
ada saat ini.
2.4 Komponen Infrastruktur
Infrastruktur TI saat ini menghasilkan tujuh komponen utama. Komponen-komponen
ini adalah investasi yang harus dikoordinasikan satu sama lain untuk memberikan
infrastruktur yang koheren bagi perusahaan. Yaitu;
a) Manajemen dan penyimpanan data,
b) Platform internet,
c) Platform peranti keras komputer platform sistem operasi,
d) Aplikasi peranti lunak perusahaan (termasuk middleware),
e) Jaringan/telekomunikasi,
f) Konsultan,
g) Integrator sistem.
1) Platform Perangkat Keras Komputer
Pasar perangkat keras komputer menjadi semakin terkonsentrasi pada perusahaan-
perusahaan papan atas seperti, IBM, HP, Dell dan Sun Microsystem serta 3 produsen chip
terkemuka. Kalangan industri secara bersama-sama menyepakati Intel sebagai prosesor
standar untuk kegiatan komputasi organisasi bisnis, dengan pengecualian utama di pasar
server yang dipegang oleh Unix dan Linux, yang menggunakan prosesor buatan Sun
Microsystem ataupun prosesor buatan IBM.
2) Aplikasi Perangkat Lunak Perusahaan
Perusahaan di seluruh dunia diperkirakan akan menghabiskan sekitar $301 miliar
untuk perangkat lunak pada aplikasi perusahaan yang dianggap sebagai komponen
infrastruktur TI.
3) Pengelolaan dan Penyimpanan Data
Perangkat lunak perusahaan pengelola database bertanggung jawab untuk
mengorganisasikan dan mengelola data perusahaan sehingga data tersebut dapat diakses
dan digunakan dengan efisien.
4) Platform Jaringan
Platform telekomunikasi umumnya disediakan oleh perusahaan jasa telepon /
telekomunikasi yang menawarkan konektivitas data dan suara, jangkauan jaringan yang
luas, layanan komunikasi nirkabel serta akses internet.
5) Platform Internet
Platform internet harus cocok dan terhubung dengan infrastruktur jaringan serta
platform perangkat keras dan perangkat lunak. Mereka termasuk perangkat keras,
perangkat lunak dan layanan manajemen guna mendukung situs web perusahaan, termasuk
layanan hosting web, router, dan perangkat dengan atau tanpa kabel.
6) Jasa Konsultasi dan Pengintegrasian Sistem
Saat ini, perusahaan-perusahaan besar belum memiliki staf, anggaran, ataupun
pengalaman, dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola seluruh infrastruktur TI yang
dimiliki. Pengintegrasian perangkat lunak menjamin infrastruktur yang baru dapat bekerja
sama dengan infrastruktur lama milik perusahaan yang biasanya disebut sistem warisan
dan menjamin elemen baru yang terdapat pada infrastruktur dapat bekerja satu sama lain.
2.5 Tren Platform Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
1) Tren Platform Perangkat Keras Saat Ini
a) Platform digital Mobile
Smartphone dan komputer tablet menjadi begitu penting dalam mengakses internet.
Perangkat-perangkat tersebut semakin banyak digunakan untuk tujuan komputasi
organisasi bisnis seperti aplikasi pelanggan. Sebagai contoh, senior eksekutif di General
Motors menggunakan aplikasi smartphone untuk menggali informasi penjualan kendaraan,
kinerja finansial, matriks produksi serta status manajemen.
b) Konsumerisasi dari IT dan BYOD
Konsumerisasi TI memaksa organisasi bisnis, terutama yang berskala besar untuk
memikirkan ulang cara mereka dalam memperoleh dan mengelola peralatan serta layanan
teknologi informasi yang dimilikinya.
c) Komputasi Jaringan
Komputasi jaringan melibatkan pengoneksian berbagai komputer yang berada pada
lokasi geografis yang berjauhan ke dalam suatu jaringan tunggal untuk menciptakan
superkomputer virtual dengan mengombinasikan seluruh daya komputasi komputer-
komputer tersebut pada sebuah jaringan. Penyebab digunakannya komputasi jaringan
biasanya melibatkan motif penghematan biaya, kecepatan komputasi, serta kegesitan.
d) Virtualisasi
Virtualisasi adalah proses penyajian serangkaian sumber daya komputasi sehingga
mereka dapat diakses tanpa terbatas oleh fisik dan geografis. Virtualisasi memampukan
sumber daya tunggal untuk ditampilkan kepada pengguna seolah-olah menjadi berjumlah
tertentu. Virtualisasi membantu organisasi dalam memaksimalkan penggunaan peralatan,
menghemat ruang penyimpanan pada pusat data dan penggunaan energi.
e) Cloud Computing
Cloud computing adalah sebuah model komputasi dimana aktivitas pemrosesan,
penyimpanan, perangkat lunak dan layanan lainnya disediakan layaknya sumber virtual
terpadu pada suatu jaringan yang umumnya adalah internet.
Cloud computing terdiri atas 3 jenis layanan yang berbeda:
 Infrastruktur cloud computing sebagai layanan
 Platform cloud computing sebagai layanan
 Perangkat lunak cloud computing sebagai layanan
f) Green Computing
Dengan membatasi penyebaran perangkat keras dan penghematan daya, virtualisasi
telah menajdi salah satu teknologi utama untuk menyelenggarakan green computing.
Green computing mengacu pada praktik dan teknologi dalam merancang, memproduksi,
menggunakan, dan menempatkan komputer, server, beserta perangkat bawaannya seperti
monitor, printer, hard disk, serta perangkat jaringan dan telekomunikasi lainnya untuk
meminimalisasi dampaknya bagi lingkungan.
g) Prosesor Hemat Energi dengan Kinerja Prima
Cara lain untuk mengurangi kebutuhan listrik dan kegagalan perangkat keras adalah
penggunaan prosesor yang hemat energi dan lebih efisien.
h) Komputasi Otonom
Komputasi otonom adalah upaya kalangan industri untuk menciptakan sistem yang
dapat mengonfigurasi, mengoptimalkan, dan menyesuaikan dirinya sendiri, memperbaiki
dirinya sendiri ketika mengalami masalah, serta melindungi dirinya sendiri ketika ada
penyusup yang ingin masuk dan menghancurkan dirinya sendiri.
2) Tren Platform Perangkat Lunak Kontemporer
Ada 4 tema utama dalam evolusi platform perangkat lunak kontemporer:
a) Linux Dan Perangkat Lunak Open Source

Perangkat lunak open source adalah perangkat lunak yang dihasilkan oleh sekelompok
pemrogram lepas di seluruh dunia.

b) Java, Html Dan Html 5


 Java adalah sistem operasi dan prosesor yang berdiri sendiri serta bahasa pemrograman
berorientasi objek yang menajdi pemimpin dalam pengembangan web yang interaktif.
 Html adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk ditempatkan pada laman web
guna menentukan bagaimana, tulisan, gambar, video dan suara ditempatkan pada laman
web serta untuk menciptakan link-link dinamis ke objek ataupun laman web lainnya.
 Html 5 memberikan solusi bagi masalah yang memungkinkan untuk menempelkan
gambar, audio, video dan elemen lainnya langsung ke dalam sebuah dokumen tanpa
perlu membebani prosesor. HTML 5 juga memeprmudah laman web untuk berfungsi
pada perangkat penampilan yang berbeda.
c) Layanan Web Dan Arsitektur Berorientasikan Layanan
Layanan web mengacu pada rangkaian komponen perangkat lunak yang melakukan
pertukaran informasi satu sama lain dengan menggunakan bahasa dan standar komunikasi
web yang bersifat universal.
d) Layanan Alih Daya Lunak Dan Could Services.
 Perangkat Lunak Terpadu dan Perangkat Lunak Perusahaan
Perangkat lunak terpadu adalah rangkaian program perangkat lunak yang telah ditulis
sebelumnya untuk tujuan komersial untuk memudahkan perusahaan tanpa harus
menulis ulang program dengan fungsi-fungsi tertentu.
 Alih Daya Perangkat Lunak
Alih daya perangkat lunak memungkinkan perusahaan untuk mengontrak perangkat
lunak yang telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaannya atau merawat
sistem warisan yang telah ada melalui pihak luar yang seringkali beroperasi di luar
negeri di wilayah.
 Perangkat dan Layanan Perangkat Lunak berbasis Cloud Computing
Perangkat lunak berbasis cloud computing dan data yang digunakannya tersimpan pada
server andal pada sebuah pusat pengolahan data berskala besar serta dapat diakses
melalui koneksi internet dan browser web standar.
2.6 Dampak dari Perkembangan Teknologi
Dengan perkembangan teknologi yang demikian cepat dan luasnya, tentu saja akan
timbul berbagai dampak pada pola tingkah laku manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
Contohnya, interaksi sosial dalam suatu masyarakat dari yang semula sulit mendapatkan
akses pengetahuan karena keterbatasan atau letak geografis yang tidak strategis bisa berubah
menjadi sangat mudah untuk mengakses berbagai informasi sesuai dengan keinginan dan
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun tak jarang teknologi membuat interaksi antar
manusia menjadi semakin sedikit. Karena antar masyarakat lebih cenderung sibuk dengan
teknologi yang digunakan tanpa berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar atau dengan
lawan bicaranya. Jika hal tersebut terjadi berkelanjutan, maka akan muncul dampak-dampak
interaksi sosial yang tidak menyenangkan. Selain itu, dampak dari perubahan suatu bangsa
terhadap bentuk teknologi yang dihasilkan dapat pula berpengaruh pada sistem sosial yang
ada. Perubahan ini berasal dari luar yang disebut sebagai perubahan kontak, yaitu perubahan
selektif, terjadi apabila warga dalam suatu sistem sosial bersikap terbuka terhadap pengaruh
yang datang dari luar. Ini berarti, ide baru yang diterimanya itu didasarkan atas kebutuhan
yang dirasakannya sendiri. Sebaliknya perubahan kontak yang terarah atau terencana
memang disengaja oleh pihak luar seperti dari agen pembaru tadi, yang secara intensif guna
suatu tujuan tertentu berusaha memperkenalkan ide baru.
Adopsi terhadap ide-ide baru didasarkan atas kesadaran sendiri sehingga proses
penyebaran dan penggunaannya dalam suatu masyarakat juga akan disesuaikan dengan
sistem sosial budaya mereka, paling tidak akan dilakukan secara spontan serta warga
masyarakat cenderung pasif.
Kesadaran perlunya perubahan dan kemungkinan manfaat yang akan diperoleh melalui
perubahan sangat ditentukan oleh pihak luar sehingga dapat mengakibatkan perubahan
persepsi; misalnya perubahan itu perlu dilakukan dan terdapat manfaat yang diperoleh
melalui perubahan tersebut.
2.7 Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan
berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan
meningkatkan produktivitas. Perkembangan teknologi informasi memper-lihatkan
bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, seperti
egovernment, e- commerce, e-education, emedicine, e-laboratory, dan lainnya, yang
kesemuanya itu berbasiskan elektronika.
1) Peran Teknologi Informasi
Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan
telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai
teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi
banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :
a) Bidang pendidikan (e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari
pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka
(Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible
Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang
“Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi
diperlukan.
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
 Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance
Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh
perlu dimasukan sebagai strategi utama.
 Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan
 Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi
menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
 Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia,
dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka
pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan
media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai
mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas
tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

2) Dalam Bidang Pemerintahan (egovernment).


E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan,
seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan
keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi
bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih
umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya egovernment adalah penggunaan
teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-
pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk
baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G
(Government to Government).

Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain:

 Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat.


 Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.
 Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh.
 Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien.
3) Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak
lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan
layanan perbankan modern. Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar
ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-
kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar.
Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah.
Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek
geografis Indonesia yang unik dan luas. Untuk menunjang keberhasilan operasional
sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem
informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada
akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang
nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari
bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut
ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu
pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan
membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan
asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. Institusi
perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam
teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi
informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi
informasi untuk memberikan jasajasa mereka kepada pelanggan mereka.

2.8 STUDI KASUS


MASALAH TEKNOLOGI INFORMASI DI PEPSICO
Masalah bisnis dengan penjualan tahunan sebesar $ 25miliar, Pepsico (Pepsico.com)
adalah salah satu perusahaan produk massal yang paling berhasil di dunia. PepsiCo
mengendalikan 55 merek makanan dan minuman melalui lima unit bisnisnya, Frito–Lay ,
Pepsi-Cola , Tropicana, Quaker Foods,dan pembotolan Pepsi. Budaya perusahaan PepsiCo
memungkinkan otonomi untuk tiap unit bisnisnya. Ceo Pepsi Co memperhatikan bahwa
perusahaan tersebut memiliki “merek terkenal dan bisnis yang besar “ serta tidak dapat
dijalankan secara terpusat. Selama ini bisnis tersebut memenuhi target pertumbuhan dan laba,
pihak manajemen tidak ingin mencampuri. Akan tetapi, margin laba kotor perusahaan makin
menurun, dan Pepsi–Cola makin kehilangan momentum karena Coca-Cola di bisnis minuman
ringan. Dalam bisnis makanan ringan, para pesaing berlebel lokal menawarkan harga yang
lebih murah dari harga frito-Lay, yang memeras marginnya.
Oleh karena itu , PepsiCo mencari cara untuk memangkas biaya di area mana saja
yang memungkinkan. Teknologi informasi tampaknya merupakan solusi yang masuk akal
untuk penghematan biaya, tetapi PepsiCo memiliki masalah dengan TI-nya juga. Perusahaan
itu tidak memiliki infrastruktur TI, Struktur TI dan layanan TI yang seragam. Akibatnya,
unit-unit bisnis memiliki infrastruktur TI, peranti lunak perusahaan , basis data , sistem
sumber daya manusia, aplikasi keuangan , peranti keras distribusi, dan peranti lunak
distribusi yang berbeda. Contohnya, Pengemudi untuk tiga perusahaan pembotolan Pepsi Co
yang utama masing-masing menggunakan peralatan genggam yang berbeda untuk menelusuri
berbagai produk yang dikirimkan.
Semua peralatan genggam itu dapat mengirimkan Informasi melalui Bluetooth, Wi-Fi,
dan jaringan area nirkabel, tetapi semuanya menggunakan peranti lunak yang berbeda. Frito –
lay menjalankan peranti lunak Oracle untuk sumber daya keuangan dan manusia serta peranti
lunak i2 Technology untuk mengelola rantai pasokannya. Akan tetapi, Quaker baru-baru ini
harus menghentikan proyek peranti lunak SAP dan kembali ke aplikasi lama yang dibuat
sesuai pesanan , dengan mempersiapkan diri berpindah ke aplikasi Oracle. Dalam Contoh
lainnya, PepsiCo selalu ingin membuat produknya dikirimkan ke pelanggan dalam satu atau
dua truk. Keripik Frito-Lay, batang granula Quaker, Jus dari Tropicana, air dari Aqufine, dan
Pepsi-Cola dapat dipak bersama untuk tiba pada saat yang sama di supermaket. Akan tetapi,
kini empat atau lebih truk dengan berbagai barang milik unit bisnis yang berbeda mengarah
ke bagian penerimaan toko dalam jadwal yang berbeda. Bahkan, perusahaan tersebut
mengoperasikan pusat distribusi yang berbeda untuk berbagai unit bisnis, walaupun mereka
semuanya mengirim barang ke toko dan pusat perbelanjaan yang sama.
Solusi TI Untuk menangani masalah-masalah ini, PepsiCo membentuk kelompok
teknologi informasi terpusat ( disebut sebagai Business Solutions Group ) untuk mengadopsi
peranti lunak baru bagi sumber daya manusia, keuangan, perolehan barang, dan penjualan
serta pemasaran, untuk digunakan disemua bisnis. Tujuannya adalah menciptakan gudang
data pusat; membuat standar infrastruktur TI contohnya, infrastruktur jaringan;
mengembangkan rangkaian layanan TI untuk dibagi ke semua unit bisnis; dan mengelola
pusat data perusahaan. Hasilnya kenyataannya, Business Solutions Group milik PepsiCo
tidak dapat dengan baik menyeragamkan sistem informasi di berbagai unit bisnis PepsiCo.
Ketika PepsiCo membentuk Business Solutions Group, perusahaan itu tidak membubarkan
kelompok manajemen teknologi di tiap unit bisnis.
Para Manajer diberi konpensasi dan penghargaan berdasarkan pencapaian target
keuangan divisinya, bukan atas seberapa baiknya mereka bekerja sama dengan satu sama lain
atau dengan Business Solutions Group. Ide kelompok TI pusat adalah ide bagus, tetapi gagal,
sebagian besar karena membutuhkan perubahan budaya yang besar di PepsiCo. Ide tersebut
mensyaratkan bahwa para eksekutif unit bisnis harus menyerahkan wewenang, dan tidak satu
pun di antara mereka yang setuju dengan ide itu. Jika PepsiCo dapat mencapai strategi TI
yang terpusat dan seragam, para analis memperkirakan bahwa perusahaan itu sesungguhnya
dapat menghemat $1,7 miliar per tahun.
1) Pertanyaan :
a) Apakah masalah di PepsiCo terletak pada teknologi informasinya, pada struktur
perusahaan itu sendiri, atau keduanya ? Buktikan Jawaban Anda dengan membahas
mengenai berbagai masalah dalam hal TI pada struktur perusahaan.
b) Mengapa solusi TI yang diusulkan dalam PepsiCo gagal?
c) Bagaimana PepsiCo seharusnya dapat meyakinkan bahwa solusi TI-nya merupakan
peluang yang lebih baik untuk bertahan hidup?

2) Penyelesaian :
a) Karena budaya PepsiCo adalah otonomi tiap unit bisnisnya, sehingga CEO tidak
memperhatikan perusahaan tersebut memiliki “merk terkenal dan bisnis yang besar” serta
tidak dapat dijalankan secara terpusat. Selama unit bisnis memenuhi target pertumbuhan
dan laba, pihak manajeman tidak ingin mencampuri. Akan tetapi margin kotor perusahaan
makin menurun dikarenakan biaya yang besar sehingga PepsiCo tidak dapat bersaing di
pasaran. Selain itu perusahaan mengoperasikan pusat distribusi yang berbeda untuk
berbagai unit bisnis, walaupun semua pengiriman barang ke toko dan pusat perbelanjaan
yang sama.PepsiCo tidak memiliki infrastruktur TI, struktur TI, dan layanan TI yang
seragam, akibatnya masing-masing unit bisnis mempunyai piranti lunak, basis data, piranti
keras distribusi, dan piranti lunak distribusi yang berbeda.
b) Karena tidak ada keseragaman sistem informasi di berbagai unit bisnis PepsiCo, dan
perusahaan tidak membubarkan kelompok manajemen teknologi di tiap unit bisnis. Para
manajer hanya memberikan kompensasi dan penghargaan berdasarkan pencapaian target
keuangan tiap divisi, bukan untuk kerjasama dengan Business Solution Group. Karena
membutuhkan perubahan budaya yang besar dan tidak ada satupun yang setuju bila para
eksekutif unit bisnis harus menyerahkan wewenangnya.
c) Dengan membentuk kelompok IT terpusat (Business Solutions Group) dan dapat
mengadopsi piranti lunak baru sumber daya manusia, kauangan, perolehan barang, dan
penjualan serta pemasaran, untuk digunakan di semua unit bisnis. Tujuannya adalah
menciptakan gudang data pusat, membuat standar infrastuktur TI contohnya infrastruktur
jaraingan, mengembangkan rangkaian layanan TI untuk dibagi ke semua unit bisnis, dan
mengelola pusat data perusahaan. Selain itu, dengan penggunaan strategi TI yang terpusat
dapat diperkirakan penghematan yang akan diperoleh perusahaan adalah sebesar $1,7
miliar per tahun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hadirnya teknologi informasi memberikan manfaat bagi perusahaan,
diantaranya adalah menghasilkan informasi yang baik dalam artian informasi yang di
dapat oleh perusahanaan akurat, dapat dipercaya, tepat waktu, dapat dengan mudah
dipahami, lengkap, dan relevan. Selain itu efisiensi kinerja perusahaan dapat
meningkat. Tentunya hal ini berpengaruh pada pertahanan perusahaan untuk bisa
bersaing dengan para pesaingnya.
Perkembangan yang menggerakkan teknologi yang berasal dari evolusi
infrastruktur tersebut memperlihatkan bahwa perkembangan infrastruktur teknologi
informasi yang terbaru dapat memperlihatkan bagaimana perkembangan dalam
pemrosesan komputer, chip memori, perangkat penyimpanan, telekomunikasi, dan
jaringan peranti keras dan perangkat lunak, dan sebuah rancangan peranti lunak yang
telah meningkatkan daya komputasi secara eksponensial dengan mengurangi biaya
juga secara eksponensial. Hal ini akan berkaitan denga penggunaan infrastruktur
teknologi di perusahaan-perusahaan.
Evolusi yang terjadi dapat dijadikan sebagai sebuah pedoman sebuah
perusahaan yang berkembang dalam bidang infrastrukur IT. Maka dari itu perusahaan
tersebut menerapkan dengan bijak karena evolusi tersebut tidaklah berhenti pada masa
itu saja tetapi dapat dipakai untuk evolusi selanjutnya untuk kepentingan yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Agil. 2015. Pengertian Infrastruktur Teknologi Informasi.

https://agilbox.wordpress.com/2015/01/21/pengertian-infrastruktur- teknologi-
informasi/, diakses 5 April 2016.

Iglesias, Yanick. 2015. CHAPTER V Infrastruktur Teknologi Informasi dan


Perkembangan Teknologi.

http://yanickiglesias.blog.upi.edu/2015/10/11/chapter-v-infrastruktur- teknologi-
informasi-dan-perkembangan-teknologi/, diakses 5 April 2016.

Laudon and Laudon. 2012. Management Information System (managing the digital
firm) Twelfth Edition, Global Edition. Pearson Education Limited. England.

Pattiasina, Rio. 2013. Infrastruktur Teknologi Informasi (Ti).

http://markxpattiasina.blogspot.co.id/2013/03/infrastruktur-teknologi- informasi-
ti.html, diakses 6 April 2016.

Sumber .K.S.Nash dan M. Duvall, “ Pepsi Co : No Deposit, No Return. “ Baseline


Magazine, 1 Mei 2003.

Anda mungkin juga menyukai