Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Bank PD. BPR Sarimadu pada awalnya merupakan salah satu Badan Kredit

Kecamatan (BKK) dari 6 (enam) BKK yang didirikan dengan Surat Keputusan

Gubernur Nomor : 609/IX/1986, Instruksi untuk mendirikan Badan Kredit

Kecamatan (BKK) pada setiap Kabupaten di Propinsi Riau dan Surat Keputusan

Bupati Kampar Nomor : 41/V/Perek/1987, tentang Badan Kredit Kecamatan (BKK)

di Kabupaten Kampar yang ditempatkan di Ujungbatu. Modal Awal BKK Ujungbatu

berasal dari pinjaman kepada BPD Riau (Bank Riau) sebesar Rp 10.000.000,-

(sepuluh juta rupiah) yang dijamin oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar.

Pada mulanya BKK Ujungbatu dikelola oleh 3 orang yang berkantor di

Kantor Camat Tandun dan diresmikan oleh Bupati Kampar Bapak H. Saleh Djasit,

SH pada tanggal 27 Juni 1987. Melaui deregulasi perbankan tanggal 28 Oktober 1988

(Pakto ’88) dengan SK Presiden Nomor : 38 Tahun 1988 dan SK Menteri Keuangan

RI Nomor : 1064/MK.00/1988 dan Nomor : 279/KMK.01/1988, BKK Ujungbatu

dipersiapkan untuk menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Gubernur Propinsi Riau

dengan Surat Keputusannya Nomor : 539/PSD/86.18 tanggal 18 Desember 1988

menginstruksikan kepada Bupati untuk mempersiapkan pendirian Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) dalam wilayah masing-masing Kabupaten. Selanjutnya dengan

persetujuan DPRD Kabupaten Kampar, Pemda Kabupaten Kampar membentuk BPR

ini menjadi Perusahaan Daerah (PD) melalui Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten
Kampar Nomor : 03 Tahun 1989. Atas persetujuan Bank Indonesia, Menteri

Keuangan memberikan izin operasional melalui SK Nomor : Kep.067/KM.13/92

tanggal 16 Maret 1992 tentang Pemberian izin usaha PD. Bank Perkreditan Rakyat

Ujungbatu. Dengan demikian , BKK Ujungbatu resmi beralih status menjadi Bank

PD. BPR Ujungbatu. Kemudian dengan Perda Kabupaten Kampar Nomor : 9 Tahun

2003, Nama Bank PD.BPR Ujungbatu berubah nama menjadi Bank PD. BPR

Sarimadu.

Sesuai dengan perkembangannya serta sejalan dengan pemberlakuan Undang

Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,

Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Natuna,

Kabupaten Karimun, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam, maka Kantor

Pusat Bank Sarimadu yang semula berada di Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu,

Pindah ke Bangkinang ibu kota Kabupaten Kampar, sedangkan Kantor Pusat di

Ujungbatu berubah status menjadi Kantor Cabang Ujungbatu. Dalam perjalanannya,

pengaturan Bank PD. BPR Ujungbatu mengalami beberapa kali perubahan, yaitu :

1. Tahun 1992

Merupakan tahun berdirinya Bank PD. BPR Ujungbatu. Melalui Perda

Kabupaten Kampar Nomor : 03 Tahun 1989 junto Nomor : 01 Tahun 1992,

merupakan Perda awal pendirian Bank PD. BPR Ujungbatu dengan modal dasar

Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah). Yang diperkuat dengan Surat Keputusan

Menteri Keuangan Nomor : Kep.067/KM.13/92 tanggal 16 Maret 1992 tentang

Pemberian izin usaha PD. Bank Perkreditan Rakyat Ujungbatu.

6
2. Tahun 1997

Seiring dengan kebutuhan operasional bank, dengan persetujuan DPRD

Kabupaten Kampar perda dimaksud diubah dengan Perda Nomor : 04 Tahun 1997

(perubahan pertama) dengan peningkatan modal disetor dari Rp 200.000.000,- (dua

ratus juta rupiah) menjadi Rp 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah).

3. Tahun 2002

Pada tahun 2002, dilakukan pemekaran wilayah Kabupaten Kampar, pada

tanggal 2 September 2002 keberadaan dan status kantor mengalami perubahan

sebagai berikut:

a. Kantor Pusat Ujungbatu menjadi Kantor Cabang Ujungbatu

b. Kantor Cabang Bangkinang menjadi Kantor Pusat Bangkinang

4. Tahun 2003

Pada tahun 2003, dilakukan perubahan atas Perda Nomor : 04 Tahun 1997

(perubahan kedua) dengan Perda Nomor : 09 Tahun 2003 Perubahan tersebut antara

lain :

a. Perubahan nama Bank PD. BPR Ujungbatu diubah menjadi Bank PD. BPR

Sarimadu dengan izin Bank Indonesia Nomor : 6/1/KEP.PBI/PBR/2004 tanggal 3

Februari 2004 tentang perubahan nama Bank PD. BPR Ujungbatu menjadi Bank

PD. BPR Sarimadu.

b. Perubahan Alamat kantor Pusat, semula di Ujungbatu, selanjutnya di Bangkinang

Ibukota Kabupaten Kampar.

7
c. Perubahan Modal Dasar dari Rp 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) menjadi

Rp.10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) dengan Kepemilikan 100% oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar.

5. Tahun 2009

Pada tahun 2009 dilakukan perubahan Peraturan Daerah dengan

ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor : 10 Tahun 2009 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor : 09 Tahun 2003

Tentang  Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu. Perda Nomor : 10

tahun 2009 menitikberatkan pada perubahan pasal per pasal yang sudah tidak relevan

dengan kebutuhan bank.

6. Tahun 2010

Modal dasar bank sebesar Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)

sebagaimana tertuang dalam Perda Nomor : 09 tahun 2003, tentang Bank Perkreditan

Rakyat Sarimadu telah terpenuhi pada tahun 2007.

Pada tahun 2010, Pemerintah Daerah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor :

6 Tahun 2010 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu sebagai

pengganti Perda Nomor : 9 Tahun 2003 dan Perda Nomor 10 Tahun 2009. Pada

Perda Nomor : 6 Tahun 2010 Modal Dasar Bank mengalami perubahan dari Rp

10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) menjadi Rp 100.000.000.000,- (seratus

milyar rupiah).

8
Pada tanggal 22 Maret 2012, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan

Modal disetor PD. BPR Sarimadu dari Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)

menjadi Rp100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah).

Atas dasar perubahan modal dasar dimaksud, pemegang saham telah

melakukan penambahan modal disetor sebagai berikut :

a. Pada tanggal 06 November 2012 Pemerintah Kabupaten Kampar telah menyetor

tambahan setoran modal pada Bank PD. BPR Sarimadu sebesar Rp

7.000.000.000,- (tujuh milyar rupiah), dan telah disetujui oleh Bank Indonesia

pada tanggal 18 Januari 2013, sehingga modal bank menjadi Rp 17.000.000.000,-

(tujuh milyar rupiah).

b. Pada tanggal 14 April 2013, PEMDA Kabupaten Kampar telah memberikan

penambahan setoran modal sebesar Rp 15.000.000.000,- (lima belas milyar

rupiah).

c. Penambahan modal tersebut  mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan

(OJK) Nomor : S-46/KO.5412/2014 tentang Perubahan Modal Disetor pada

tanggal 15 Januari 2014 sehingga setoran modal bank PD. BPR Sarimadu menjadi

sebesar Rp.32.000.000.000,- (tiga puluh dua milyar rupiah).

B. Kepemilikan Saham

Kepemilikan saham Bank PD. BPR Sarimadu pada awalnya berasal dari

Pemda Kabupaten Kampar dan BPD Riau (Bank Riau Kepri) dengan perbandingan

kepemilikan saham 85% Kabupaten Kampar dan 15% Bank Riau. Seiring dengan

perubahan modal dasar, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2000

9
Bank Riau memberikan kesempatan kepada Pemda Kampar untuk secara bertahap

memiliki seluruh modal Bank PD. BPR Sarimadu. Dengan ditetapkannya Perda

Nomor : 09 tahun 2003, maka kepemilikan modal Bank PD. BPR Sarimadu

selanjutnya dimiliki seluruhnya oleh Pemda Kabupaten Kampar.

C. Kegiatan Usaha

Bank PD. BPR Sarimadu merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah

(BUMD) Kabupaten Kampar yang bergerak dibidang Lembaga Keuangan Perbankan

(Bank Perkreditan Rakyat) dengan izin operasional dari Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor : Kep.067/KM.13/92 tanggal 16 Maret 1992 tentang Pemberian izin

usaha PD. Bank Perkreditan Rakyat Ujungbatu.

D. Visi, Misi dan Motto PD. BPR Sarimadu

1. Visi

“Bank PD. BPR Sarimadu Merupakan Wahana Pengembangan Ekonomi

Daerah yang Berbasis Kerakyatan Melalui Optimalisasi Pelayanan Perbankan”

2. Misi

Misi yang dilakukan Bank PD. BPR Sarimadu untuk mendukung dan

merealisasikan visi di atas adalah:

a. Peningkatan mutu sumber daya manusia secara profesional, memiliki kemauan,

kemampuan dan kejujuran serta berakhlak baik dan memiliki loyalitas yang tinggi

b. Sistem manajemen dan operasional bank menuju kepada peningkatan pelayanan

yang berkualitas dengan berpedoman kepada manajemen risiko

10
c. Penyediaan kredit untuk menumbuhkembangkan usaha ekonomi kerakyatan yang

berbasis kerakyatan secara sehat dan wajar

d. Memberikan rasa aman, nyaman dan menguntungkan kepada masyarakat sebagai

pemegang amanah dan kepercayaan penyimpan dana

e. Pemupukan permodalan yang diiringi dengan peningkatan kontribusi bagian laba

sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kampar baik secara langsung

maupun tidak langsung sebagai implementasi dari pembinaan yang berkelanjutan

f. Perluasan wilayah kerja pada lokasi potensial, strategis dan dekat dengan nasabah.

3. Motto

Dalam merealisasikan visi dan misi perusahaan, Bank PD. BPR Sarimadu

menetapkan motto: “Membangun Ekonomi Kerakyatan”

Gambar II.1

Logo PD. BPR Sarimadu Bangkinang

E. Struktur Organisasi PD. BPR Sarimadu Bangkinang

Perusahaan yang terdiri dari beberapa bagian aktivitas yang berbeda-beda

harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai target dan sasaran

perusahaan dengan kondisi efesiensi yang tinggi. Dalam hal pengorganisasian dari

bagian yang berbeda-beda diperlukan organisasi yang terstruktur yang dapat

11
mengkoordinasikan dan integrasikan keseluruhan sumber daya yang ada dengan suatu

sistem yang baik. Dengan struktur organisasi tersebut dapat ditetapkan tugas dan

tanggung jawab, fungsi, kedudukan, garis wewenang dari masing-masing fungsi yang

ada dalam perusahaan.

Dengan demikian diharapkan orang-orang yang berada dalam organisasi

tersebut dapat diarahkan sehingga mereka dapat dengan baik melaksanakan aktivitas

dengan optimal. Penyusunan struktur organisasi didasarkan kepada fungsi yang

dibutuhkan guna mencapai tujuan perusahaan.

Organisasi adalah suatu struktur dengan bagian-bagian yang di intregasikan

sedemikian rupa sehingga satu sama lainnya saling berhubungan dan bekerja sama

sehingga dapat mempengaruhi hubungan secara keseluruhan.

Dipandang dari fungsinya, organisasi adalah pengelompokan dan pengaturan

dari berbagai aktivitas, dengan kata lain orang-orang untuk mengerjakan aktivitas

tersebut. Organisasi juga bisa diartikan sebagai kelompok orang yang mengadakan

kerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang didasarkan kepada

pengorganisasiannya. Pengorganisasian yang baik dan terstruktur akan memudahkan

suatu lembaga, instansi, dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi pada PD. BPR SARIMADU

BANGKINANG dapat dilihat sebagai berikut :

12
Gambar II.2

Struktur Organisasi PD. BPR SARIMADU BANGKINANG

DEWAN PENGAWAS

DIREKTUR UTAMA
KEPALA SATUAN
KERJA
AUDITINTEREN

DIREKTUR DIREKTUR
PEMASARAN OPERASIONAL

KEPALA BAG. KEPALA BAG. KEPALA BAG. KEPALA BAG.


REMEDIAL UMUM UMUM PERENCANAAN

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


KEPALA SEKSI
EVALUASI UMUM & PERENCANAAN &
REMEDIAL
FUNDING PERSONALIA PENGEMBANGAN

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


KEPALA SEKSI
EVALUASI REMEDIAL PEMBUKUAN & MANAJEMEN
BANGKINANG
LENDING PELAPORAN RISIKO &
KEPATUHAN

KEPALA SEKSI KEPALA KAS & KEPALA SEKSI


EVALUASI REMEDIAL PELAYANAN TEKNOLOGI SISTEM
UJUNG BATU NASABAH INFORMASI

KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI
EVALUASI REMEDIAL
PEKANBARU
OPERASIONAL

KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI
EVALUASI REMEDIAL
LIPATKAIN
ADM KREDIT

KEPALA SEKSI KEPALA


EVALUASI REMEDIAL
KANTOR KAS
FLAMBOYAN

PIMPINANAN
CABANG

13
Adapun uraian dan tanggung jawab serta wewenang masing-masing jabatan

menurut struktur organisasi pada PD. BPR. SARIMADU BANGKINANG adalah

sebagai berikut:

1. Dewan Pengawas

Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas yaitu :

a. Menetapkan kebijakan umum.

b. Melaksanakan pengawasan.

c. Pengendalian dan pembinaan bank.

2. Direktur Utama

Tugas dan tanggung jawab Direktur Utama yaitu :

a. Bertanggung jawab terhadap rencana strategis dan rencana tahunan.

b. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain dalam rangka pengembangan bank.

c. Melaksanakan rapat umum pemegang saham dan menjalankan hasil rapat umum

pemegang saham.

d. Melaksanakan kebijakan umum yang ditetapkan dewan pengawas.

e. Memimpin rapat dan mengkoordinir pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

anggota direksi.

f. Melakukan evaluasi terhadap operasional bank.

g. Menetapkan kebijakan-kebijakan bank.

h. Memastikan pengawasan dan pengendalian internal terhadap operasional bank

sesuai dengan ketentuan.

14
i. Mengangkat, memberhentikan, melakukan rotasi, melakukan demosi, memberikan

reward dan punishment pegawai.

j. Memberikan kuasa khusus dalam hal melakukan perbuatan hukum tertentu tanpa

hak substitusi.

3. Direktur Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab Direktur Pemasaran yaitu :

a. Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan direktur utama

dibidang pemasaran bank, baik menghimpun dana dan maupun penyaluran dana.

b. Mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Melaksanakan penyusunan, perencanaan, pelaksanaan, pengarahan, dan

pengawasan.

2) Melaksanakan kebijakan pemasaran.

3) Melaksanakan pembinaan terhadap pimpinan cabang, dan pejabat eksekutif

beserta jajaran dalam penghimpun dana, penyaluran dana maupun dalam

penyelesaian kredit bermasalah.

4) Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga lainnya untuk menunjang operasional

penghimpunan dana, penyaluran dana, maupun dalam penyelesaian kredit

bermasalah.

5) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh direktur utama.

15
4. Direktur Operasional

Tugas dan tanggung jawab Direktur Operasional yaitu :

a. Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Direktur Utama

dibidang operasional bank dan personalia.

b. Mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Melakukan penyusunan, perencanaan, pengarahan, pelaksanaan dan pengawasan

program operasional dan non operasional.

2) Melaksanakan kebijakan administrasi umum, rumah tangga, sumber daya manusia

(SDM), pembukuan dan pelaporan, teknologi sistem informasi, administrasi kredit,

serta bidang dan pelopor manajemen resiko.

3) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh direktur utama.

5. Kepala Bagian (Kabag Bisnis)

Tugas dan tanggung jawab Kabag Bisnis yaitu :

a. Mempunyai tugas mengelola dan melakukan operasional bisnis pada kantor pusat.

b. Mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Menjalankan operasional bank serta memastikan operasional tersebut berjalan

dengan baik dan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2) Melakukan pengelolaan dan manajemen kredit dengan baik yang mengacu pada

prinsip kehati-hatian dan pedoman kebijakan perkreditan bank.

3) Menghimpun dan mengelola dana dalam upaya meningkatkan pendapatan bank,

menjaga likuiditas, serta memastikan keamanan dana yang dikelola.

16
6. Kepala Seksi (Kasi Funding)

Tugas dan tanggung jawab Kasi Funding yaitu :

a. Melakukan penghimpunan dana pihak ketiga dari masyarakat.

b. Membina, merumuskan dan menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka

peningkatan penghimpunan dana.

c. Melakukan pemasaran dan promosi tentang produk funding kepada masyarakat.

d. Mencari sumber sumber dana terutama yang miliki cost of fund yang rendah.

e. Mencari nasabah dan deposan dalam jumlah yang banyak untuk mitigasi resiko

penarikan dana dalam jumlah besar.

f. Menjaga dan memelihara nasabah dan deposan yang ada dengan cara melakukan

kunjungan, komunikasi aktif, dan pemberian hadiah/souvenir.

g. Memonitor perkembangan dana tabungan dan deposito.

h. Melakukan negosiasi dan penghimpunan dana melalui antar bank, lembaga,

sekolah, instansi, perusahaan, dan badan hukum lainnya serta nasabah perorangan.

i. Memelihara dan meningkatkan jumlah dana yang telat dihimpun dari nasabah atau

deposan.

j. Memberikan informasi atau sosialisasi kepada calon nasabah/nasabah kepada

masyarakat yang membutuhkan informasi produk bank yaitu tabungan dan

deposito. Serta fasilitas jasa layanan bank yaitu transfer, pembayaran dan layanan

payment point lainnya.

k. Menyampaikan keuntungan atau manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan

produk-produk bank.

17
l. Memberikan layanan antar jemput dana terhadap nasabah/deposan prima,

lembaga, sekolah, instansi, perusahaan, dan badan hukum lainnya sesuai

kerjasama yang dilakukan.

m. Melakukan kunjungan, sosialisasi dan penghimpunan dana.

n. Menginvestarisir dan mengusulkan pemberian hadiah/souvenir lainnya dalam

upaya menjaga dan meningkatkan kerjasama penghimpunan dana yang telah

terjalin.

o. Memberikan saran dan ide pengembangan produk penghimpunan dana dan

langkah-langkah penghimpunan dana.

p. Mengkoordinir penghimpunan dana pihak ketiga sesuai unit kerja kepala seksi.

q. Menyiapkan data-data untuk rencana kerja, evaluasi dan laporan-laporan yang

dibutuhkan pihak internal atau eksternal.

r. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh atasan terkait dengan

operasional bank.

s. Bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian bisnis.

F. Aktivitas Perusahaan

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, jenis usaha yang ada di PD. BPR.

SARIMADU BANGKINANG adalah menghimpun dana dalam bentuk tabungan,

deposito, serta menyalurkan dana kepada masyarakat melalui pinjaman dan berbagai

jasa yang diberikan oleh perbankan.

18
Berdasarkan hal tersebut, PD. BPR. SARIMADU BANGKINANG

melakukan kegiatan yaitu menghimpun dana, dana yang dihimpum meliputi sebagai

berikut :

1. Dana Masyarakat

PD. BPR. SARIMADU menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

tabungan dan deposito berjangka. Produk tabungan diantaranya :

a. Tabungan (tabungan sarimadu, tabungan vista dan tabunganku simpel)

b. Deposito (deposito berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan)

Ada beberapa produk pada PD. BPR. SARIMADU BANGKINANG adalah

“Tabungan Masyarakat Desa (TAMASA)”. Adapun target pasar konsumen penabung

di PD. BPR. SARIMADU BANGKINANG adalah semua kalangan masyarakat

umum yang khususnya untuk para pegawai negeri sipil (PNS) pemerintah daerah

Kabupaten Kampar. Hal ini dilakukan karena PD. BPR. SARIMADU

BANGKINANG sepenuhnya milik pemerintah Kabupaten Kampar.

Setelah memutuskan dan melakukan segmentasi pasar konsumen dan

penargetan pasar konsumen mana yang dimasuki oleh PD. BPR. SARIMADU

BANGKINANG dalam beroperasi membuat pemosisian (Positioning) yang

didefinisikan oleh para konsumen dan pesaingnya sebagai motto bank milik

perusahaan daerah yang membangun ekonomi kerakyatan.

Dimana keunggulannya memberikan kredit dengan tingkat suku bunga yang

sangat rendah dan berbeda dibandingkan dengan bank-bank yang ada di sekitar

wilayah Bangkinang dan satu-satunya Bank Perkreditan Rakyat pelopor pembangun

19
ekonomi kerakyatan melalui pengoptimalisasi pelayanan perbankan, dimana sangat

membantu dan menguntungkan rakyat. Bidang-bidang keunggulan tersebut yang

dimiliki oleh PD. BPR. SARIMADU BANGKINANG adalah tingkat suku bunga

rendah, keamanan financial, kenyamanan, proses kredit yang sederhana, cepat dan

menyenangkan, layanan secara pribadi, bimbingan ketersediaan kredit

menguntungkan bagi nasabah, tempat parkir yang luas, dan pelayanan jaringan

teknologi yang modern dan selayaknya.

Dalam upaya meningkatkan penghimpunan dana dan mengembangkan

ekonomi kerakyatan dalam wilayah kerja, PD. BPR. SARIMADU BANGKINANG

telah menjalin kerja sama dengan Pemda Kampar, Pemda Riau, serta Pemda Rokan

hulu dalam bentuk penyaluran dana bergulir atau pinjaman modal baik dalam

executing maupun dalam system channeling kepada masyarakatyang dikelola secara

profesional dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pinjaman Yang Diterima

Pinjaman yang diterima ini merupakan pinjaman yang diterima oleh PD. BPR.

SARIMADU BANGKINANG dari pihak lain atau bank lain yang akan disalurkan

kembali kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Modal Sendiri

Upaya pemupukan modal sendiri baik yang berasal dari pemilik atau

pemegang saham bank yang dapat dilaksanakan. Dengan pemupukan laba dan

cadangan serta penyempurnaan struktur modal tersebut diharapkan dapat

dipertahankan dan ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI).

20
4. Dana Lain-Lain

Sumber dana yang dikelola oleh PD. BPR. SARIMADU BANGKINANG

merupakan penerimaan setoran Pajak Bumi Bangunan (PBB) perkotaan dan

perdesaan. Dalam usaha menghimpun dana telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan

antara lain :

a. Membina nasabah prima.

b. Meningkatkan mutu pelayanan.

c. Melayani dengan sistem jemput bola.

d. Suku bunga bersaing.

e. Penyempurnaan struktur modal.

f. Sumber dana lain dari pemerintah daerah.

Adanya pengawasan dari pengendalian serta pembinaan secara insentif yang

baik maka akan diberikan dampak positif terhadap pelaksana pemberian dan

pengendalian kredit, agar pelaksanaan penyaluran kredit tidak menyimpang dari tata

cara pengkreditan yang sehat. Guna terciptanya sistem koordinasi yang selaras antara

atasan dan bawahan dalam arti pimpinan akan memberikan kebijakan bila ada

penyimpangan. Atasan harus bersifat tegas dan mendidik serta konsekuensi terhadap

apa yang diputuskan.

21

Anda mungkin juga menyukai