PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Bank PD. BPR Sarimadu pada awalnya merupakan salah satu Badan Kredit
Kecamatan (BKK) dari 6 (enam) BKK yang didirikan dengan Surat Keputusan
Kecamatan (BKK) pada setiap Kabupaten di Propinsi Riau dan Surat Keputusan
berasal dari pinjaman kepada BPD Riau (Bank Riau) sebesar Rp 10.000.000,-
(sepuluh juta rupiah) yang dijamin oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar.
Kantor Camat Tandun dan diresmikan oleh Bupati Kampar Bapak H. Saleh Djasit,
SH pada tanggal 27 Juni 1987. Melaui deregulasi perbankan tanggal 28 Oktober 1988
(Pakto ’88) dengan SK Presiden Nomor : 38 Tahun 1988 dan SK Menteri Keuangan
dipersiapkan untuk menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Gubernur Propinsi Riau
ini menjadi Perusahaan Daerah (PD) melalui Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten
Kampar Nomor : 03 Tahun 1989. Atas persetujuan Bank Indonesia, Menteri
tanggal 16 Maret 1992 tentang Pemberian izin usaha PD. Bank Perkreditan Rakyat
Ujungbatu. Dengan demikian , BKK Ujungbatu resmi beralih status menjadi Bank
PD. BPR Ujungbatu. Kemudian dengan Perda Kabupaten Kampar Nomor : 9 Tahun
2003, Nama Bank PD.BPR Ujungbatu berubah nama menjadi Bank PD. BPR
Sarimadu.
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Natuna,
Kabupaten Karimun, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam, maka Kantor
Pusat Bank Sarimadu yang semula berada di Ujungbatu Kabupaten Rokan Hulu,
pengaturan Bank PD. BPR Ujungbatu mengalami beberapa kali perubahan, yaitu :
1. Tahun 1992
merupakan Perda awal pendirian Bank PD. BPR Ujungbatu dengan modal dasar
Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah). Yang diperkuat dengan Surat Keputusan
6
2. Tahun 1997
Kabupaten Kampar perda dimaksud diubah dengan Perda Nomor : 04 Tahun 1997
3. Tahun 2002
sebagai berikut:
4. Tahun 2003
Pada tahun 2003, dilakukan perubahan atas Perda Nomor : 04 Tahun 1997
(perubahan kedua) dengan Perda Nomor : 09 Tahun 2003 Perubahan tersebut antara
lain :
a. Perubahan nama Bank PD. BPR Ujungbatu diubah menjadi Bank PD. BPR
Februari 2004 tentang perubahan nama Bank PD. BPR Ujungbatu menjadi Bank
7
c. Perubahan Modal Dasar dari Rp 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah) menjadi
5. Tahun 2009
tahun 2009 menitikberatkan pada perubahan pasal per pasal yang sudah tidak relevan
6. Tahun 2010
sebagaimana tertuang dalam Perda Nomor : 09 tahun 2003, tentang Bank Perkreditan
6 Tahun 2010 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu sebagai
pengganti Perda Nomor : 9 Tahun 2003 dan Perda Nomor 10 Tahun 2009. Pada
Perda Nomor : 6 Tahun 2010 Modal Dasar Bank mengalami perubahan dari Rp
milyar rupiah).
8
Pada tanggal 22 Maret 2012, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan
Modal disetor PD. BPR Sarimadu dari Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)
7.000.000.000,- (tujuh milyar rupiah), dan telah disetujui oleh Bank Indonesia
rupiah).
tanggal 15 Januari 2014 sehingga setoran modal bank PD. BPR Sarimadu menjadi
B. Kepemilikan Saham
Kepemilikan saham Bank PD. BPR Sarimadu pada awalnya berasal dari
Pemda Kabupaten Kampar dan BPD Riau (Bank Riau Kepri) dengan perbandingan
kepemilikan saham 85% Kabupaten Kampar dan 15% Bank Riau. Seiring dengan
perubahan modal dasar, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2000
9
Bank Riau memberikan kesempatan kepada Pemda Kampar untuk secara bertahap
memiliki seluruh modal Bank PD. BPR Sarimadu. Dengan ditetapkannya Perda
Nomor : 09 tahun 2003, maka kepemilikan modal Bank PD. BPR Sarimadu
C. Kegiatan Usaha
Bank PD. BPR Sarimadu merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah
(Bank Perkreditan Rakyat) dengan izin operasional dari Menteri Keuangan Republik
1. Visi
2. Misi
Misi yang dilakukan Bank PD. BPR Sarimadu untuk mendukung dan
kemampuan dan kejujuran serta berakhlak baik dan memiliki loyalitas yang tinggi
10
c. Penyediaan kredit untuk menumbuhkembangkan usaha ekonomi kerakyatan yang
sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kampar baik secara langsung
f. Perluasan wilayah kerja pada lokasi potensial, strategis dan dekat dengan nasabah.
3. Motto
Dalam merealisasikan visi dan misi perusahaan, Bank PD. BPR Sarimadu
Gambar II.1
harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai target dan sasaran
perusahaan dengan kondisi efesiensi yang tinggi. Dalam hal pengorganisasian dari
11
mengkoordinasikan dan integrasikan keseluruhan sumber daya yang ada dengan suatu
sistem yang baik. Dengan struktur organisasi tersebut dapat ditetapkan tugas dan
tanggung jawab, fungsi, kedudukan, garis wewenang dari masing-masing fungsi yang
tersebut dapat diarahkan sehingga mereka dapat dengan baik melaksanakan aktivitas
sedemikian rupa sehingga satu sama lainnya saling berhubungan dan bekerja sama
dari berbagai aktivitas, dengan kata lain orang-orang untuk mengerjakan aktivitas
tersebut. Organisasi juga bisa diartikan sebagai kelompok orang yang mengadakan
kerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang didasarkan kepada
12
Gambar II.2
DEWAN PENGAWAS
DIREKTUR UTAMA
KEPALA SATUAN
KERJA
AUDITINTEREN
DIREKTUR DIREKTUR
PEMASARAN OPERASIONAL
KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI
EVALUASI REMEDIAL
PEKANBARU
OPERASIONAL
KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI
EVALUASI REMEDIAL
LIPATKAIN
ADM KREDIT
PIMPINANAN
CABANG
13
Adapun uraian dan tanggung jawab serta wewenang masing-masing jabatan
sebagai berikut:
1. Dewan Pengawas
b. Melaksanakan pengawasan.
2. Direktur Utama
c. Melaksanakan rapat umum pemegang saham dan menjalankan hasil rapat umum
pemegang saham.
anggota direksi.
14
i. Mengangkat, memberhentikan, melakukan rotasi, melakukan demosi, memberikan
j. Memberikan kuasa khusus dalam hal melakukan perbuatan hukum tertentu tanpa
hak substitusi.
3. Direktur Pemasaran
dibidang pemasaran bank, baik menghimpun dana dan maupun penyaluran dana.
pengawasan.
bermasalah.
15
4. Direktur Operasional
a. Mempunyai tugas mengelola dan melakukan operasional bisnis pada kantor pusat.
2) Melakukan pengelolaan dan manajemen kredit dengan baik yang mengacu pada
16
6. Kepala Seksi (Kasi Funding)
b. Membina, merumuskan dan menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam rangka
d. Mencari sumber sumber dana terutama yang miliki cost of fund yang rendah.
e. Mencari nasabah dan deposan dalam jumlah yang banyak untuk mitigasi resiko
f. Menjaga dan memelihara nasabah dan deposan yang ada dengan cara melakukan
sekolah, instansi, perusahaan, dan badan hukum lainnya serta nasabah perorangan.
i. Memelihara dan meningkatkan jumlah dana yang telat dihimpun dari nasabah atau
deposan.
deposito. Serta fasilitas jasa layanan bank yaitu transfer, pembayaran dan layanan
produk-produk bank.
17
l. Memberikan layanan antar jemput dana terhadap nasabah/deposan prima,
terjalin.
p. Mengkoordinir penghimpunan dana pihak ketiga sesuai unit kerja kepala seksi.
operasional bank.
F. Aktivitas Perusahaan
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, jenis usaha yang ada di PD. BPR.
deposito, serta menyalurkan dana kepada masyarakat melalui pinjaman dan berbagai
18
Berdasarkan hal tersebut, PD. BPR. SARIMADU BANGKINANG
melakukan kegiatan yaitu menghimpun dana, dana yang dihimpum meliputi sebagai
berikut :
1. Dana Masyarakat
umum yang khususnya untuk para pegawai negeri sipil (PNS) pemerintah daerah
penargetan pasar konsumen mana yang dimasuki oleh PD. BPR. SARIMADU
didefinisikan oleh para konsumen dan pesaingnya sebagai motto bank milik
sangat rendah dan berbeda dibandingkan dengan bank-bank yang ada di sekitar
19
ekonomi kerakyatan melalui pengoptimalisasi pelayanan perbankan, dimana sangat
dimiliki oleh PD. BPR. SARIMADU BANGKINANG adalah tingkat suku bunga
rendah, keamanan financial, kenyamanan, proses kredit yang sederhana, cepat dan
menguntungkan bagi nasabah, tempat parkir yang luas, dan pelayanan jaringan
telah menjalin kerja sama dengan Pemda Kampar, Pemda Riau, serta Pemda Rokan
hulu dalam bentuk penyaluran dana bergulir atau pinjaman modal baik dalam
Pinjaman yang diterima ini merupakan pinjaman yang diterima oleh PD. BPR.
SARIMADU BANGKINANG dari pihak lain atau bank lain yang akan disalurkan
3. Modal Sendiri
Upaya pemupukan modal sendiri baik yang berasal dari pemilik atau
pemegang saham bank yang dapat dilaksanakan. Dengan pemupukan laba dan
20
4. Dana Lain-Lain
antara lain :
baik maka akan diberikan dampak positif terhadap pelaksana pemberian dan
pengendalian kredit, agar pelaksanaan penyaluran kredit tidak menyimpang dari tata
cara pengkreditan yang sehat. Guna terciptanya sistem koordinasi yang selaras antara
atasan dan bawahan dalam arti pimpinan akan memberikan kebijakan bila ada
penyimpangan. Atasan harus bersifat tegas dan mendidik serta konsekuensi terhadap
21