Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN AUDIT

Nama Anggota :
Nurul Iftina Azalia (7171220013)
Aulia Alexta Damanik (7171220011)
Nabila Tijani Tharifah (7173220024)
Ilda Apriyanti (7173520025)
Nazly Auliani (7173520039)
Laporan Audit Bentuk Pendek (Short-Form
Audit Report)
• Laporan audit bentuk pendek baku terdiri dari tiga paragraraf:
paragraf pengantar, paragraf lingkup, dan paragraf pendapatan. Dalam
penyajian, laporan audit bentuk pendek ini dilampiri dengan laporan
keuangan auditan dan catatan atas laporan keuangan auditan
tersebut.Sebagaimana dijelaskan dalam paragraf pengantar laporan audit,
laporan keuangan auditan adalah tanggung jawab manajemen
perusahaan. Dan karena catatan atas laporan keuangan merupakan bagian
tidak terpisahkan dari laporan keuangan, maka catatan atas laporan
keuangan merupakan tanggung jawab manajemen pula. Dengan demikian
hanya laporan audit yang menjadi tanggung jawab auditor.
ISI LAPORAN AUDIT BAKU
• Judul laporan
• Pihak yang Dituju
• Paragraf Pengantar
• Paragraf Lingkup
• Paragraf Pendapat
• Tanggal kemudian
Jenis-Jenis Pendapat Akuntan
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik per 31 Maret 2011 (PSA
29 SA Seksi 508), ada lima jenis pendapat akuntan, yaitu:

• Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified opinion)


• Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang
ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku (Unqualified opinion
with explanatory language)
• Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified opinion)
• Pendapat tidak wajar (Adverse opinion)
• Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer opinion)
Jenis-Jenis Laporan Akuntan
• Laporan Auditor Bentuk Baku
• Laporan Auditor Independen tentang Dampak Memburuknya Kondisi
Ekonomi Indonesia terhadap Kelangsungan Hidup Entitas
Pertimbangan Auditor Atas
Kemampuan Entitas Dalam
Mempertahankan Kelangsungan
Hidupnya
Dalam PSA No.30 (IAPI, 2011: 341.1-342.7) antara lain dinyatakan
• Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar
terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang
sedang diaudit (selanjutnya periode tersebut akan disebut dengan jangka waktu
pantas)
• Auditor harus mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan
entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas
• Auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan
datang.
• Auditor tidak perlu merancang prosedur audit dengan tujuan tunggal untuk
mengidentifikasi kondisi dan peristiwa yang jika dipertimbangkan secara keseluruhan
menunjukkan bahwa terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas.
Pertimbangan Auditor Atas
Kemampuan Entitas Dalam
Mempertahankan Kelangsungan
Hidupnya
• Jika,auditor yakin bahwa terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas ia harus
mempertimbangkan rencana manajemen dalam menghadapi dampak merugikan dari
kondisi atau peristiwa tersebut. Auditor harus memperoleh informasi tentang rencana
manajemen tersebut, dan mempertimbangkan apakah ada kemungkinan bila rencana
tersebut dapat secara efektif dilaksanakan mampu mengurangi dampak negatif
merugikan kondisi dan peristiwa tersebut dalam jangka waktu pantas.
• Apabila setelah mempertimbangkan dampak kondisi dan peristiwa tertentu auditor tidak
menyangsikan kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya dalam jangka waktu pantas maka auditor memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian.
• Dalam hal satuan usaha tidak memiliki rencana manajemen atau auditor berkesimpulan
bahwa rencana manajemen entitas tidak dapat secara efektif mengurangi dampak
negatif kondisi atau peristiwa tersebut maka auditor menyatakan tidak memberikan
pendapat.
Kesimpulan
• Laporan audit atau audit report yaitu laporan auditor yang menyatakan bahwa pemeriksaan telah
dilakukan dengan norma pemeriksaan akuntan, disertai dengan pendapat mengenai kewajaran
atas laporan keuangan perusahaan yang diperiksa, jenis pendapat yang dikenal ialah wajar tanpa
syarat (unqualified clean), wajar dengan syarat (qualified), menolak dengan memberikan
pendapat (adverse), dan menolak tanpa memberikan pendapat sama sekali (disclaimer).
• Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan :asersi yang terkandung dalam setiap unsur yang
disajikan dalam laporan keuangan.
• Laporan auditor adalah langkah terakhir dan paling penting dari keseluruhan proses audit. Secara
umum laporan auditor dapat didefinisikan sebagai laporan yang menyatakan pendapat auditor
yang independen mengenai kelayakan atau ketepatan pernyataan klien bahwa laporan
keuangannya disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntan yang berlaku umum,
yang diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya. Dalam menyiapkan dan menerbitkan
sebuah laporan audit, auditor harus berpedoman pada empat standar pelaporan yang terdapat
dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Anda mungkin juga menyukai