Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RUTIN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajerial

Dosen Pengampu

Lili Wardani Harahap, SE., M.Si., Ak., CMA.

Disusun oleh:

NAMA: DEBORA DESNIA

NIM : 7223220030

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
PENGERTIAN GREEN ACCOUNTING, TRIPLE BOTTOM-LINE
ACCOUNTING, SUSTAINABILITY ACCOUNTING, SUSTAINABILITY
REPORTING, INTERGRATED REPORTING BESERTA CONTOH

1. Green Accounting
Green accounting atau dikenal dengan akuntansi hijau adalah jenis akuntansi
yang mencoba memasukan dan menghubungkan factor biaya lingkungan ke
dalam kegiatan perusahaan.
Green accounting memberikan gambaran terhadap upaya menjaga lingkungan
dengan menggabungkan manfaat lingkungan dengan biaya dari keputusan
ekonomi melalui hasil keuangan perusahaan.
Green accounting dapat mengidentifikasi antara biaya dan manfaat melalui
konservasi lingkungan melalui kegiatan perusahaan dalam mendukung
pembangunan berkelanjutan pada bidang penanganan perubahan iklim.
Singkatnya, green accounting adalah suatu pendekatan dalam akuntansi yang
mempertimbangkan aspek lingkungan dan keberlanjutan dalam pengukuran,
pelaporan, dan analisis kegiatan ekonomi. Tujuannya adalah untuk mengukur
dan memantau dampak ekonomi dari kegiatan eksploitasi alam, serta
mempromosikan keberlanjutan ekonomi jangka panjang.
 Sebagai contoh penebangan pohon untuk kegiatan manufaktur,
pembuangan limbah pabrik, penggunaan kertas HVS secara berlebihan
dan bahkan penggunaan plastic. Oleh karena itu perusahaan perlu
memperhatikan dan memasukkan unsur biaya lingkungan dalam pelaporan
keuangan oleh seorang akuntan.
Perusahaan menilai biaya lingkungan yang dibutuhkan untuk melestarikan
lingkungan melalui keputusan ekonomi seperti penanaman tanaman hias di
lingkungan perusahaan, penerapan bangunan hijau yang ramah lingkungan
serta mengelola dan mengalokasikan sampah dari kegiatan perusahaan.

2. Triple Bottom-Line Accounting

1
TBL atau triple bottom line adalah konsep yang berhubungan dengan tiga
unsur penting, yaitu kesejahteraan ekonomi (profit), kualitas lingkungan
(planet), dan keadilan sosial (people).
Dengan kata lain, pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari segi
ekonomi, tetapi juga dari aspek sosial dan lingkungan. Tiga unsur tersebut
dianggap sebagai landasan fundamental untuk membangun bisnis yang
berkelanjutan.
 Contoh: Sebuah produsen pakaian ramah lingkungan menerapkan triple
bottom-line accounting. Mereka mengukur keuntungan finansial dari
penjualan pakaian mereka, melacak tingkat kepuasan karyawan dengan
program pelatihan keterampilan, dan menghitung pengurangan limbah
tekstil melalui praktik daur ulang

3. Sustainability Accounting
Sustainability accounting merupakan suatu proses dimana arus informasi
dikelola dan disediakan untuk pengambilan keputusan manajemen, serta suatu
produk (atau jasa) untuk diperoleh pihak internal dan eksternal yang tertarik
dengan informasi corporate sustainability.
Akuntansi keberlanjutan (juga dikenal sebagai akuntansi sosial, akuntansi
sosial dan lingkungan, pelaporan sosial perusahaan, pelaporan tanggung jawab
sosial perusahaan, atau pelaporan non-keuangan) berasal sekitar 20 tahun yang
lalu dan dianggap sebagai subkategori akuntansi keuangan yang berfokus pada
pengungkapan informasi non-keuangan tentang kinerja perusahaan kepada
pemangku kepentingan eksternal, seperti pemegang modal, kreditor, dan
otoritas lainnya. Akuntansi keberlanjutan mewakili aktivitas yang memiliki
dampak langsung terhadap masyarakat, lingkungan, dan kinerja ekonomi
suatu organisasi. Akuntansi keberlanjutan dalam akuntansi manajerial berbeda
dengan akuntansi keuangan di mana akuntansi manajerial digunakan untuk
pengambilan keputusan internal dan pembuatan kebijakan baru yang akan
berdampak pada kinerja organisasi di bidang ekonomi, ekologi, dan sosial
(dikenal sebagai triple bottom line atau Triple -P; Manusia, Planet, Laba).

2
Akuntansi keberlanjutan sering digunakan untuk menghasilkan penciptaan
nilai dalam suatu organisasi.
 Contoh: Sebuah perusahaan teknologi menggunakan sustainability
accounting untuk melacak dan melaporkan penggunaan energi,
penggunaan bahan-bahan daur ulang dalam proses produksi, dan program-
program pelatihan karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan
kesejahteraan mereka.

4. Sustainability Reporting
Sustainability report atau laporan keberlanjutan adalah laporan berkala
(biasanya tahunan) yang diterbitkan oleh perusahaan dengan tujuan berbagi
tindakan dan hasil tanggung jawab sosial perusahaan mereka. Laporan ini
mensintesis dan mempublikasikan informasi organisasi memutuskan untuk
berkomunikasi mengenai komitmen dan tindakan mereka di bidang sosial dan
lingkungan. Dengan demikian, organisasi membiarkan para pemangku
kepentingan (yaitu, semua pihak yang tertarik dengan aktivitas mereka)
menyadari bagaimana mereka mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan ke dalam operasi sehari-hari mereka.
Menurut Global Reporting Initiative (GRI), Sustainability Reporting adalah
gambaran umum tentang dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial
perusahaan, yang disebabkan oleh aktivitas sehari-hari
 Sebuah bank nasional menerbitkan laporan keberlanjutan tahunan yang
mencakup informasi tentang program-program sosial seperti pelatihan
kewirausahaan untuk kelompok masyarakat tertentu, investasi dalam
proyek energi terbarukan, dan inisiatif untuk meningkatkan inklusivitas
keuangan

5. Intergrated Reporting
IIRC mendefinisikan integrated reporting <IR> sebagai suatu proses
komunikasi informasi suatu organisasi yang tercermin dalam “integrated
report” kepada para stakeholder tentang penciptaan nilai dari waktu ke waktu.

3
Integrated report sendiri didefinisikan sebagai suatu komunikasi yang ringkas
dan terintegrasi tentang bagaimana strategi, tatakelola dan remunerasi, kinerja
dan prospek suatu organisasi menghasilkan penciptaan nilai dalam jangka
pendek, menengah dan jangka panjang. Integrated report memberikan suatu
pendekatan pelaporan yang lebih luas dibandingkan dengan pelaporan
tradisional yang ada saat ini.
Integrated report harus menjelaskan penciptaan nilai yang unik dari
perusahaan, dan menjelaskan bagaimana perusahaan menciptakan nilai dan
untuk siapa, pengukuran nilai perusahaan, serta nilai yang diciptakan pada
setiap level perusahaan dan bagaimana hal ini akan berpengaruh terhadap
kinerja di masa depan.
 Sebuah perusahaan manufaktur terkemuka mengeluarkan laporan
terintegrasi yang mencakup informasi tentang kinerja keuangan mereka,
dampak positif dari inisiatif pengembangan produk ramah lingkungan,
program keamanan dan kesehatan kerja, serta kontribusi kepada komunitas
lokal melalui kegiatan amal.

Anda mungkin juga menyukai