Anda di halaman 1dari 2

Klien 

       :  “ Selamat Siang, pak maaf mengganggu ”.

Konselor   : “O,iya...silahkan duduk”.

Klien        : “ Baik pak, terima kasih ”.

Konselor : “ Ada yang bisa saya bantu pak? Apakah ada yang perlu dikonsultasikan? ”.

Klien        : “Ya, ada pak, saat ini saya sedang menghadapi permasalahan yang sulit untuk diatasi bagi
perusahaan saya”.

Konselor : “Apakah kiranya permasalahan tersebut, dapatkah saudara menceritakannya kepada saya”.

Klien      : “Baiklah, jadi begini... Perusahaan saya ingin menerapkan Good Corporate Governance, akan
tetapi perusahaan saya ini masih belum cukup untuk menerapkan sistem GCG ini. Apakah
untuk hal ini bapak bisa bantu saya bagaimana caranya kita bisa melanjutkan sistem ini? ”.

Konselor : “ Mengenai hal itu,,” apakah perusahaan anda sudah memepersiapkan segala persiapan secara
matang? ”

Klien      :“Sudah, perusahaan kita sudah mempersiapkannya dengan matang. Perusahaan kita sudah
menerapkan ketiga teori gcg ini”.

Konselor : “ Bagus kalau begitu, tapi kenapa perusahaan anda masih memiliki permasalahan tersebut?”

Klien      : “Jadi, perusahaan saya ini sebenarnya masih belum memahami apa itu gcg dan perusahaan kita
juga masih ragu-ragu dalam memposisikan pemegang saham sebagai kepentingan!”.

Konselor : “Lalu kenapa perusahaan saudara ingin menerapkan sistem gcg….? “Apa tujuan perusahaan
saudara? ”.

Klien      : “tujuan perusahaan saya yaitu ingin mengoptimalkan nilai perusahaan agar perusahaan kita
dapat memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional, sehingga
perusahaan mampu mempertahankan keberadaannya untuk mencapai tujuan perusahaan. ”

Konselor : “ Apakah itu benar-benar merupakan tujuan perusahaan saudara..? “Kalau begitu bagus, tapi
kalau perusahaan saudara tidak terus mengelola secara efisien dan efektif, maka perusahaan
saudara tidak akan berkembang dengan baik!

Klien      : “ Tentu saja saya tau pak….! “Namun saya bingung harus memulainya dari mana.”
Konselor : “ Baiklah,…! “bagaimana dengan langkah awal terlebih dahulu”, ‘coba di mulai dari
menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan dengan berpedoman pada peraturan dan
tetap memperhatikan ketentuan dan norma yang berlaku serta Anggaran Dasar Perusahaan’.

Klien      : “apakah kami bisa mengacu pada prinsip-prinsip GCG? ”.

Konselor :”Tentu saja, perusahaan saudara harus mengikuti prinsip dengan konsisten. Dimulai dari prinsip
transparansi, lalu akuntabilitas, pertanggungjawaban, perusahaan anda harus memiliki
kemandirian dan yang terakhir menjamin kewajaran perusahaan.”

Klien      : “Baik pak,,,! “saya akan mencoba langkah awal yang d sarankan oleh bapak tadi”.

Konselor : “ Yaaa,,,! “silahkan mencoba. Saya ingin tau bagaimana perkembangan perkembangan saudara
1 bulan selanjutnya?”.

Klien      : “Iya pak saya akan datang kemari untuk meminta saran bapak lagi,,,,! “Terima kasih pak atas
saran pertama ini”.

Konselor : “Iya sama – sama  ”.

Klien      : “Iya udah pak saya mohon pamit dulu,”.” Selamat siang pak”.

Konselor : “ Selamat siang”.

Anda mungkin juga menyukai