Anda di halaman 1dari 17

Tugas II

PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

Disusun oleh:
MUHAMMAD RAYHAN
073001600040

Program Studi Teknik Pertambangan


Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Universitas Trisakti
2020
DAFTAR IS

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
1 Definisi dan Persamaan.........................................................................1
1.a Density dan Specific Gravity.......................................................1
1.b Swell Factor dan Percent Swell...................................................1
1.c Shrinkage Factor dan Percent Shrinkage.....................................3
2 Manajemen Alat Pemindahan Tanah Mekanis.....................................4
2.a Lapisan permukaan......................................................................4
2.b Lapisan fondasi atas.....................................................................4
2.c Lapisan fondasi bawah................................................................4
2.d Lapisan Tanah Asli......................................................................5
3 Pengujian California Bearing Ratio (CBR)...........................................5
3.a Peralatan Uji CBR.......................................................................6
3.b Prosuder Kerja Uji CBR..............................................................6
3.c Contoh Soal dan Jawaban Uji CBR dengan Grafik.....................7
4 Siklus Produksi....................................................................................10
4.a Siklus Produksi Excavator.........................................................10
4.b Siklus Produksi Dump Truck.................................................11
4.c Siklus Produksi Bulldozer.........................................................12
4.d Siklus Produksi Grader..............................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

DAFTAR GAMBA

ii
Gambar I.1 Lebar Jalan Angkut Minimum untuk Kondisi Lurus.........2
Gambar I.2 Lebar Jalan Angkut Minimum untuk Kondisi Tikungan...3
Gambar II.1 Lapisan Perkerasan Jalan Angkut Tambang......................5
Gambar III.1 Pengerjaan Uji CBR dengan Analisa Grafik......................9
Gambar IV.1 Siklus Produksi / Kerja Excavator...................................11
Gambar IV.2 Dump Truck.....................................................................11
Gambar IV.3 Bulldozer..........................................................................13

iii
DAFTAR TABEL

iv
1 Definisi dan Persamaan

1.a Density dan Specific Gravity

Density berbeda dengan Specific Gravity. Density adalah didefinisikan


sebagai massa per satuan volume. Density dirumuskan dengan

m
ρ=
v

Sedangkan Specific Gravity didefinisikan sebgai rasio dari Density suatu


zat atau substansi terhadap Density zat atau substansi standar pada suhu tertentu
(biasanya 4 derajat Celcius). Persamaan Specific Gravity adalah sebagai berikut

ρ
SG=
ρH 2 O

1.b Swell Factor dan Percent Swell

Sebelum membahas tentang Swell Factor dan Percent Swell, maka akan
diberikan uraian dasar teori dari pengembangan dan penyusutan volume material.
Material di alam diketemukan dalam keadaan padat dan terkonsolidasi
dengan baik,sehingga hanya sedikit bagian-bagian yang kosong atau ruangan-
ruangan yang terisi udara(voids) diantara butir-butirnya, lebih-lebih kalau butir-
butir itu halus sekali. Akan tetapi bilamaterial tersebut digali dari tempat aslinya,
maka akan terjadi pengembangan atau pemuaianvolume (swell). Selain itu
material kemudian dapat dipadatkan sehingga mampat, maka akan terjadi
pemampatan volume. Berikut adalah jenis-jenis material berdasarkan
pengembangan dan penyusutan volumenya :

1
Dalam keadaan seperti itu, butiran butiran material masih terkonsolidasi
dengan baik. Satuan volume material dalam kondisi asli tersebut disebut meter
kubik dalam keadaan asli (bank cubic meter atau BCM). Keadaan gembur (loose)
Material yang telah tergali dari tempat aslinya (kondisi asli), akan mengalami
perubahan volume, yaitu mengembang. Hal ini karena adanya penambahan
rongga udara di antara butiran-butiran material Volumenya lebih besar tetapi
beratnya tetap. Satuan volume material dalam keadaan gembur umumnya disebut
meter kubik gembur (loose cubic meter atau LCM) Keadaan padat (compacted)
Keadaan ini dialami oleh material yang mengalami proses pemadatan
(pemampatan), di mana volumenya akan menyusut Perubahan volume
dikarenakan adanya pengurangan rongga udara (void) di antara butiran-butiran
material Dalam hal ini volume akan menjadi lebih kecil, sedang beratnya tetap.
Satuan volume material dalam keadaan padat umumnya disebut meter kubik padat
(compacted cubic meter atau CCM).

Gambar I.1 Sketsa atau Ilustrasi BCM, LCM, dan CCM.

https://www.ilmubeton.com/2018/03/faktor-pengembangan-dan-
penyusutan.html

Jadi 1,00 cu yd tanah liat dialam bila telah digali dapat memiliki volume
kira-kira 1,25 cuyd. ini berarti terjadi penambahan volume sebesar 25% (Percent
Swell) dan dikatakan material tersebutmempunyai faktor pengembangan (swell
factor) sebesar 0,80 atau 80%.

2
Percent Swell adalah persen pertambahan volume dari keadaan asli atau
insitu. Persamaannya adalah :

Vloose
Percent Swell ( % )= ( Vundisturbed −1) x 100 %

Sedangkan Swell Factor adalah Faktor pengembangan pada material.


Swell Factor biasanya sudah ada datanya pada setiap material. Persamaan Swell
Factor adalah :

Vundisturbed
Swell Factor ( % )= x 100 %
Vloose

1.c Shrinkage Factor dan Percent Shrinkage

Sebaliknya bila bankyard ini dipindahkan lalu dipadatkan ditempat lain


dengan alat gilas (roller) mungkinvolumenya berkurang, karena betul-betul padat
sehingga menjadi berkurang dari 1,00 cu yd.tanah sesudah dipadatkan hanya
memiliki volume 0,90 cu yd, ini berarti susut atau Percent Shrinkage-nya adalah
10%, dan dikatakan shrinkage factor nya 10 %
Shrinkage Factor dan Percent Shrinkage memiliki persamaan yang sama,
yaitu :

Vcompacted
Shrinkage Factor= 1− ( Vundisturbed)x 100 %

3
2 Manajemen Alat Pemindahan Tanah Mekanis

2.a Empat indikator yang digunakan dalam Manajemen Alat PTM dan
Persamaan Untuk Mencari

2.b Lapisan fondasi atas

™ Merupakan bagian perkerasan untuk menahan gaya melintang dari beban


roda dan menyebarkannya ke lapisan dibawahnya.
™ Sebagai lapis peresapan untuk lapisan dibawahnya.
™ Sebagai bantalan bagi lapis permukaan.

2.c Lapisan fondasi bawah

™ Merupakan bagian perkerasan untuk menyebarkan beban roda


kendaran ke tanah dasar.
™ Untuk mengurangi tebal lapisan diatasnya karena material atau bahan
untuk fondasi bawah umumnya lebih murah disbanding perkerasan di
atasnya, sehingga dapat mengefesiensikan penggunaan material
™ Sebagai lapis peresapan agar air tanah tidak berkumpul di fondasi.
™ Merupakan lapis perama yang harus dikerjakan cepat agar dapat
menutup lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca, atau melemahkan
daya dukung tanah dasar akibat selalu menahan roda alat berat.
™ Mencegah partikel-partikel halus dari tanah naik ke lapis fondasi.

4
2.d Lapisan Tanah Asli

Lapisan tanah asli merupakan lapisan yang terbawah dari perkerasan jalan
angkut tambang, lapisan ini menahan beban yang telah disebarkan oleh lapisan-
lapisan diatasnya secara merata

Gambar II.2 Lapisan Perkerasan Jalan Angkut Tambang


https://www.soilindo.com/jenis-pengerasan-jalan-lingkungan-populer/

3 Pengujian California Bearing Ratio (CBR)

CBR (California Bearing Ratio) adalah perbandingan antara beban


penetrasi suatu lapisan tanah atau perkerasan terhadap bahan standar dengan
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.Pelaksanaan pengujian CBR
Lapangan diatur dalam SNI 1738-2011 (Cara Uji CBR Lapangan)

3.a Peralatan Uji CBR

1. Dongkrak CBR mekanis dengan kapasitas 10 ton, dilengkapi dengan “swivel


head”.
2. Cincin penguji (proving ring) dengan kapasitas  : 1,5 ton (3000 lbs), 3 ton
(6000 lbs), 5 ton (10.000 lbs), atau sesuai dengan kebutuhan.
3. Piston/torak penetrasi dan pipa-pipa penyambung.

5
4. Arloji penunjuk (dial) penetrasi untuk mengukur penetrasi dengan ketelitian
0,01 mm (0,001”) dilengkapi dengan balok penyokong dari besi propil
sepanjang lebih kurang 2,5 meter.
5. Keping beban (plat besi) yang bergaris tengah 25 cm (10”) berlubang di
tengah dengan berat +/- 5 Kg (10 Pound) dan beban-beban tambahan seberat
2,5 Kg (5 Pound) yang dapat ditambahkan bilamana perlu.
6. Sebuah truck yang dibebani sesuai dengan kebutuhan atau alat-alat berat
lainnya (vibro, excavator, buldozer,  dll) yang dibawahnya dapat dipasang
sebuah dongkrak CBR mekanis.
7. Dua dongkrak truck, alat-alat penggali, alat-alat penumbuk, alat-alat perata,
waterpas.

3.b Prosuder Kerja Uji CBR

1. Tanah diratakan permukaannya atau digali sampai lapisan yang dikehendaki


dan diratakan (luas galian kira-kira 60 cm x 60 cm)
2. Permukaan tanah yang akan diuji harus rata levelnya dan tidak ada kemiringan
: cek dengan waterpass
3. Dipastikan bahwa di permukaan yang akan diuji (sub grade, sub base, base
course, dsb) tidak ada butiran lepas : bersihkan semua debu, pasir, kerikil yang
lepas/berserakan
4. Untuk tanah dasar yang belum ada perkerasan dan pemadatan, cukup
dibersihkan akar rumput dan bahan organik lain (biasanya sampai kedalaman
30-50 cm)
5. Selama pemasangan alat-alat, permukaan tanah atau permukaan yang sudah
dibersihkan harus dijaga supaya tidak kelembabannya tidak berubah dari
kondisi awal, jika perlu ditutup dengan plastik apabila cuaca sangat panas
6. Pemeriksaan dilakukan secepat mungkin sesudah persiapan selesai
7. Apabila dibutuhkan, dapat dilakukan pemeriksaan kadar air dan berat isi
bahan setempat.

6
3.c Contoh Soal dan Jawaban Uji CBR dengan Grafik

Tentukan ketebalan lapisan perkerasan jalan angkut, jika diketahui kondisi


sebagai berikut:
Jalan angkut akan dibangun di atas lapisan lempung dengan nilai CBR = 5.
Beban roda kendaraan maksimum yang melewati jalan tersebut adalah 40.000 lb.
Pasir dengan nilai CBR = 15 akan digunakan sebagai lapisan Pondasi bawah
(Sub-base) material, sedangkan untuk lapisan Pondasi atas (base course) dan
lapisan permukaan digunakan batu pecah dengan CBR = 80.
Gunakan grafik CBR berikut ini (hasil di-plot langsung di grafik), untuk
memperjelas Analisa dan buatlah sketsa lapisan perkerasan jalan.
Pengerjaan :

Langkah 1 Dan titik harga CBR lapisan sub-grade = 5 ditarik garis


vertikal ke bawah hingga memotong kurva lengkung
berat kendaraan 40.000 lbs. Dan titik perpotongan
tersebut ditarik garis horizontal ke arah ordinat
“ketebalan sub-base” dan diperoleh angka tebal 28 inci.
Artinya, bahwa ketebalan permukaan jalan akhir paling
tidak harus 28 inci di atas sub-grade.

Langkah 2 Kemudian pasir dengan CBR 15 dipotongkan dengan


kurva lengkung berat kendaraan 4 0.000 lbs. Dan titik
perpotongan tersebut ditarik garis horizontal ke arah
ordinat “ketebalan subbase” dan diperoleh angka tebal
14 inci. Artinya, bahwa ketebalan material pasir harus
tetap 14 inci di bawah permukaan jalan.
Langkah 3 Perpotongan antara harga CBR batu pecah yang baik 80
dengan berat kendaraan 40.000 lbs rnenghasilkan
ketebalan lapisan 6 inci dan ordinat “ketebalan sub-
base”. Batu pecah yang merupakan material
dipermukaan akhir jalan harus disebarkan tetap 6 inci.

7
Lempung Pasir (CBR = Batu Pecah
(CBR = 5), 28 15), 14 inch (CBR = 80), 6
inch inch

Gambar III.1Pengerjaan Uji CBR dengan Analisa Grafik

8
4 Siklus Produksi

4.a Siklus Produksi Excavator

Ada 6 gerakan dasar excavator yang mencakup gerakan-gerakan pada


masing-masing bagian yaitu:
 Gerakan boom : merupakan gerakan boom yang mengarahkan bucket
menujutanah galian.
 Gerakan bucket menggali: merupakan gerakan bucket saat menggali material
 Gerakan bucket membongkar: merupakan gerakan bucket yang arahnya
berlawanan saat menggali
 Gerakan lengan: merupakan gerakan mengangkat lengan dengan radius
sampai 100°
 Gerakan slewing ring : gerakan pada as yang bertujuan agar bagian atas
backhoe dapat berputas sampai 360°
 Gerakan stuktur bawah: digunakan untuk berpindah tempat jika area selesai
digali.
Keenam gerakan tersebut merupakan lamanya waktu siklus, namun
demikian kecepatan waktu siklus ini tergantung pada besar kecilnya ukuran
backhoe, makin kecil backhoe maka waktu siklus akan lebih cepat karena lebih
gesit, berlainan dengan backhoe yang berukuran besar. Demikian juga dengan
kondisi kerja, akan mempengaruhi kelincahan daripada backhoe, seperti : Pada
penggalian tanah liat, penggalian parit dan lainnya. Tanah yang sulit digali maka
waktu pengisian bucket yang diperlukan akan menjadi lama, juga pada pekerjaan
penggalian parit yang dalam jarak pembuangan yang jauh, maka bucket harus
bergerak lebih jauh, dengan demikian maka waktu siklus juga akan menjadi lama,
demikian pula pembuang tanah atau pemuat tanah dari backhoe ke truk yang
berada sebidang akan mempengaruhi waktu siklus.

9
Gambar IV.3 Siklus Produksi / Kerja Excavator

http://umarcivilengineering.blogspot.com/2015/02/excavat
or.html
4.b Siklus Produksi Dump Truck

1. Gerakan Travelling (Gerakan Jalan)


Gerakan yang dimaksud di sini adalah gerakan dari dump truck untuk berjalan
mengangkut muatan dari satu tempat menuju tempat lain untuk memindahkan dan
menumpahkan muatan tersebut. Gerakan tersebut dimulai dari suatu sumber
tenaga yang dinamakan dengan mesin penggerak. Mesin ini akan memutar poros
penggerak, kemudian melalui kopling akan menggerakkan transmisi roda gigi
yang diatur oleh handle gigi. Transmisi ini memutar roda-roda dump truck untuk
berjalan dan memindahkan muatan, melalui poros propeller dan gigi diferensial.

Gambar IV.4 Dump Truck

2. Gerakan Dumping atau Menumpahkan Muatan


Pada saat menumpahkan muatan dengan pengangkatan bak, dump truck
menggunakan sistem hidrolis. Sistem ini merupakan pemindah daya dengan

10
menggunakan zat cair atau fluida sebagai perantaranya. Sistem hidrolis
merupakan pengubahan tenaga dari tenaga hidrolis menjadi mekanis. Dengan
gerakan dumping yang berprinsip kerja sistem hidrolis tersebut, muatan akan
dengan mudah meluncur ke bawah. Saat memiringkan muatan tersebut sistem
hidrolis didapatkan dari mesin penggerak kemudian diteruskan pada mekanisme
roda gila untuk menggerakkan pompa hidrolik. Pompa tersebut akan mendorong
atau mengalirkan fluida menuju katup pengontrol. Dari katup inilah aliran fluida
akan diatur oleh tekanan minyak oli yang masuk ke dalam silinder hidrolik.
Tekanan minyak yang telah diatur tersebut akan mendorong silinder hidrolik
untuk menumpahkan muatan material yang ada dalam bak truck.

4.c Siklus Produksi Bulldozer

Teknik Pengoperasian dozer atau buldozer dalam melaksanakan


pekerjaankonstruksi dengan menggunakan dozer ada dua teknik yang sering
digunakan,yaitu side by side dozing dan slot dozing. Pada teknik side by side
dozing, dua dozer bekerja bersama secara berdampingan. Pisau kedua dozer
dihimpitkansedekat mungkin. /al ini untuk menghindari spillage atau keluarnya
material dari pisau. -elemahan dari teknik ini adalah manufer alat yang lama
sehingga tidak praktis untuk pemindahan berjarak kurang dari +0 m dan lebih
dari +$ m. "ementara itu, pada teknik slot dozing dibuat semacam penghalang di
sisi pisau,yang berfungsi untuk menghindari adanya spillage dari dozer.
Penggunaan teknik ini dapat meningkatkan produktifitas.

11
Gambar IV.5 Bulldozer
Google image
4.d Siklus Produksi Grader

Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah


secaamekanis; dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain
misalnyauntuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul,
pengurugankembali galian tanah dan sebagainya; akan tetapi khusus untuk
penggunaan padapekerjaan pengurugan kembali galian tanah hasilnya kurang
memuaskan.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ilmubeton.com/2018/03/faktor-pengembangan-dan-
penyusutan.html Download (diturunkan/diunduh) pada Maret 2020

https://islidedocs.com/document/menentukan-swell-factor Download
(diturunkan/diunduh) pada Maret 2020

https://www.soilindo.com/jenis-pengerasan-jalan-lingkungan-populer/
Download (diturunkan/diunduh) pada Maret 2020

https://lauwtjunnji.weebly.com/cbr-lapangan.html Download
(diturunkan/diunduh) pada Maret 2020

http://umarcivilengineering.blogspot.com/2015/02/excavator.html
Download (diturunkan/diunduh) pada Maret 2020

https://www.academia.edu/7939588/Alat_Berat_dan_Pemindahan_Tanah
_Mekanis_Diktat_Kuliah_Untuk_Mahasiswa Download (diturunkan/diunduh)
pada Maret 2020

13

Anda mungkin juga menyukai