Anda di halaman 1dari 14

UJIAN TENGAH SEMESTER

PENDIDIKAN KEWERNEGARAAN

Disusun oleh:
MUHAMMAD RAYHAN
073001600040

Program Studi Teknik Pertambangan


Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Universitas Trisakti
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
1 Pendidikan Kewernegaraan ...................................................................1
1.a Peranan Mahasiswa dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara ......1
1.b Maksud dan Pendidikan Kewernegaraan bagi Mahasiswa ..........2
2 Kadeham Merupakan Wahana Pendidikan dalam Membina Kesadaran
terhadap Nilai-Nilai Kepribadian Bangsa .............................................3
3 Pengertian dan Contoh Nasionalisme dan Patriotisme ..........................4
4 Identitas Nasional ..................................................................................6
5 Demokrasi .............................................................................................8
5.a Sistem Demokrasi di Indonesia ...................................................8
5.b Pekembangan Demokrasi di Indonesia ........................................9
5.b.1 Demokrasi Parlementer / Liberal .......................................9
5.b.2 Demokrasi Terpimpin.......................................................10
5.b.3 Demokrasi Pancasila (1966-Sekarang) ............................10

ii
DAFTAR GAMBAR

iii
DAFTAR TABEL

iv
1 Pendidikan Kewernegaraan

1.a Peranan Mahasiswa dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara

Mahasiswa merupakan sebuah status yang disandang seseorang ketika ia


menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan tinggi. Seseorang dapat
dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat sebagai mahasiswa secara
administrasi di sebuah perguruan tinggi yang tentunya mengikuti kegiatan belajar
dan mengajar serta kegiatan lainnya. Di era pembangunan pada saat ini, peran
mahasiswa sangat dibutuhkan untuk kemajuan bangsa. Mahasiswa sudah
seharusnya dapat berperan dan menjadi garda dalam pembangunan bangsa. Peran
mahasiswa dalam pembangunan bangsa yaitu:
1. Kontrol Sosial, mahasiswa dapat menjadi kontrol bagi berjalannya
pemerintahan. Baik dalam pembuatan kebijakan maupun peraturan yang
dilakukan oleh pemerintah. Mahasiswa juga bisa sebagai penyalur aspirasi
masyarakat kepada pemerintah. Aspirasi ini bisa dilakukan oleh mahasiswa
dengan salah satunya dengan cara demonstrasi, tetapi demonstrasi yang
dilakukan harus sesuai dengan peraturan dan tidak anarkis, serta tidak
merusak infrastuktrur maupun sarana dan prasarana yang ada.
2. Perubahan, sebagai kaum intelektual peranan mahasiswa sangat dibutuhkan
dan penting dalam perubahan bangsa. Mahasiswa dapat merealisasikan teori
yang di pelajarinya di kampus, terhadap masalah yang terjadi di masyarakat.
Mahasiswa juga harus berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah yang
ada di masyarakat dan memberikan solusi. Selain itu mahasiswa sebagai
kaum intelektual adalah generasi penerus bangsa untuk meneruskan dan
menggantikan generasi sebelumnya untuk melakukan perubahan bangsa ke
arah yang lebih baik dan maju.
3. Iron Stock, yaitu mahasiswa sebagai penerus atau aset cadangan bangsa
untuk melakukan perubahan. Selain itu mahasiswa adalah harapan bangsa
untuk meneruskan perjuangan di masa depan. Sebagai golongan muda pasti

1
pada waktunya akan menggantikan golongan tua, baik pada orginasasi
maupun pada pemerintahan. Oleh karena itu sebagai mahasiswa sudah
seharusnya kita mempersiapkan diri sebagai garda penerus perubahan
bangsa di masa depan.
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para
mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan mengangkat
realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme mendorong mahasiswa
untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa, dengan cara mereka sendiri.
Dalam hal ini, secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu:
1. sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
2. sebagai agen perubahan (agent of change)
3. sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)

1.b Maksud dan Pendidikan Kewernegaraan bagi Mahasiswa

Berikut merupakan tujuan pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa


menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Landasan
pendidikan kewarganegaraan ini diambil dari Keputusan Dirjen Dikti No.
267/Dikti/2000 yang mencakup tiga poin tujuan utama sebagai berikut.
1. Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban
secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik
dan bertanggung jawab.
2. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat
mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang
berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.
3. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

2
2 Kadeham Merupakan Wahana Pendidikan dalam Membina
Kesadaran terhadap Nilai-Nilai Kepribadian Bangsa

Pendidikan kewarganegaraan merupakan wahana/kendaraan yang akan


mengantarkan individu warga negara mencapai tujuan menjadi insan Indonesia
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dan merupakan salah satu
komponen pendidikan guna mewujudkan komitmen berbangsa dan bernegara
Indonesia. Ia merupakan wahana nation and character Building.
Satuan pendidikan yang merupakan wahana pembinaan dan pengembanga n
karakter yang dilakukan dengan menggunakan: pendekatan terintegrasi dalam
semua mata pelajaran; pengembangan budaya satuan pendidikan; pelaksanaan
kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, serta pembiasaan perilaku dalam
kehidupan di lingkungan satuan pendidikan. Pembangunan karakter melalui satuan
pendidikan dilakukan mulai dari pendidikan usia dini sampai pendidikan tinggi.

3
3 Pengertian dan Contoh Nasionalisme dan Patriotisme

Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan


tertinggi atas setiap pribadi diserahkan kepada negara kebangsaan atau nation state.
Nasionalisme dipahami bahwa menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara untuk mewujudkan konsep identitas bersama untuk sekelompok
orang yang memiliki tujuan atau cita-cita dalam menerjemahkan kepentingan
nasional dan nasionalisme juga membela rasa ingin tahu negaranya, baik internal
maupun eksternal.
Wujud sikap nasionalisme dan patriotisme di lingkungan keluarga antara lain:
 Membantu orang tua;
 Mendengarkan nasihat orang tua;
 Menjaga nama baik keluarga; serta
 Menghormati dan menghargai orang tua.
 Menunjukkan keteladanan terhadap agama kepada anggota keluarga
Wujud sikap nasionalisme dan patriotisme di lingkungan sekolah antara lain:
 Melaksanakan tata tertib sekolah;
 Mengikuti upacara bendera dengan baik;
 Menghormati guru; dan
 Menjaga keamanan lingkungan kelas.
 Membantu teman yang kesulitan
Wujud sikap nasionalisme dan patriotisme di lingkungan masyarakat, berbangsa,
dan bernegara antara lain:
 Menghormati jasa para pahlawan;
 Menghargai lagu kebangsaan;
 Menghormati bendera kenegaraan;
 Menjaga dan melestarikan benda-benda bersejarah;
 Mencintai produksi dalam negeri;
Contoh perilaku atau sikap nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari:
 Menjaga ketertiban masyarakat dengan mematuhi aturan yang berlaku.

4
 Mematuhi dan mentaati hukum negara.
 Bersedia mempertahankan dan memajukan negara.
 Melestarikan budaya indonesia.
 Menggunakan produk dalam negeri.
 Menjungjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
 Ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Patriotisme berasal dari kata patria, artinya tanah air. Kata patria berubah
menjadi patriot yang berarti seseorang yang mencintai tanah air. Seorang patriotic
adalah orang yang cinta pada tanah air dan rela berkorban untuk mempertahanka n
negaranya. Patriotisme berarti paham tentang kecintaan pada tanah air.
Semangat patriotisme semangat untuk mencintai tanah air. Gerakan
patriotisme muncul setelah terbentuknya bangsa yang dilandasi nasionalisme. Pada
dasarnya patriotisme berbeda dengan nasionalisme, meskipun berdekatan dan
umumnya dianggap sama. Patriotisme lahir dari semangat nasionalisme dengan
terbentuknya negara.
Contoh sikap patriotisme dalam kehidupan keluarga :
 Mengibarkan bendera merah putih di dekat atau depan rumah ketika hari
besar nasional dengan baik dan benar.
 Membaca buku dengan tema perjuangan.
 Membantu pekerjaan orang tua.
 Seorang kakak yang memberi teladan dalam hal kegiatan keagamaan
 Menjaga nama baik keluarga dalam sikap dan perbuatan.
Contoh sikap patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat

 Melaksanakan dan mengikuti upacara hari besar nasional seperti hari


pahlawan, hari kemerdekaan, dan lainnya.
 Menjaga kerukunan dengan sesama anggota masyarakat.
 Melaksanakan sikap setia kawan nasional di lingkungan sekitar.

5
4 Identitas Nasional

Pengertian Identitas Nasional adalah suatu jati diri dari suatu bangsa.
Artinya, jati diri tersebut merupakan milik suatu bangsa dan berbeda dengan banga
lainnya. Dalam garis besarnya, identitas nasional merupakan suatu jati diri yang
tidak hanya mengacu pada individu tertentu, namun juga berlaku untuk suatu
kelompok/organisasi/negara.
Indonesia sendiri merupakan suatu bangsa majemuk. Artinya, Indonesia
terdiri dari berbagai suu bangsa, bahasa dan budaya. Dengan kemajemukan itulah
merupakan suatu gabungan akan unsur – unsur penting dalam pembentukan
identitas nasional. Berikut ini beberapa unsur penting dibentuknya suatu identitas
nasional, meliputi :
1. Agama
Dasar negara Indonesia, Pancasila sila pertama menyebutkan “Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Hal ini menggambarkan bahwa Indonesia merupakan
negara yang menjunjung tinggi nilai Keagamaan dan Ketuhanan. Indonesia
sendiri dikenal sebagai masyarakat agamis, artinya setiap setiap penduduk
di Indonesia memiliki agama mereka masing – masing dan hal tersebut
wajib hukumnya. Agama yang berkembang di Indonesia sendiri adalah
Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu.
2. Suku Bangsa
Suku bangsa juga dikenal sebagai unsur pembentukan akan identitas
nasional tersebut. Suku bangsa adalah satu golongan sosial yang bersifat
askriptif, yakni dibawa sejak lahir. Di mana suku bangsa sama dengan jenis
kelamin dan umur. Di Indonesia terdapat ratusan suku bangsa atau
kelompok etnis dengan bahasa mereka masing – masing.
3. Kebudayaan
Kebudayaan adalah kemampuan manusia sebagai makhluk sosial yang
berisi tentang model atau perangkat pengetahuan secara kolektif yang
digunakan untuk mendukung kehidupan manusia itu sendiri. Dengan kata

6
lain, kebudayaan merupakan suatu pedoman atau rujukan bagaimana
manusia bisa menghadapi keadaan lingkungan sekitar guna bertahan hidup.
Budaya menjadi salah satu faktor penting akan pembentukan identitas
nasional. Dengan berbagai macam budaya yang dimiliki oleh Indonesia
menjadi salah satu ciri khas dari negara Indonesia itu sendiri. Oleh karena
itu, kita harus melestarikan budaya yang merupakan warisan dari nenek
moyang kota.
4. Bahasa
Unsur pembentuk identitas nasional yang berikutnya adalah bahasa. Bahasa
merupakan simbol atau lambang secara arbitrer atau verbal. Pembentuk
bahasa dilakukan berdasarkan unsur – unsur bunyi ucapan manusia. Bahasa
digunakan sebagai sarana komunikasi antar manusia satu dengan lainnya.
Sudah dijelaskan bahwa di Indonesia sendiri memiliki setidaknya ratusan
suku bangsa dan setiap suku minimal memiliki satu bahasa yang berbeda.
Salah satu contoh bahasa yang sering digunakan adalah Jawa, Sunda,
Minang dan Batak.
Dengan bahasa sebagai identitas nasional, pastinya kita harus bangga. Tidak
semua negara memiliki keanekaragaman bahasa seperti yang dimiliki oleh
Indonesia. Maka dari itu, agar tidak terpecah belah, ada satu bahasa yang
merupakan bahasa pemersatu, yakni bahasa Indonesia.

7
5 Demokrasi

5.a Sistem Demokrasi di Indonesia

Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem pemerintahan yang merupakan


bentuk dari perwujudan dari sila ke 4 yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Bahkan didalamnya mengandung unsur Ketuhanan Yang Maha Esa,


kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, serta keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berikut ini ciri-ciri dari Demokrasi Pancasila, yaitu sebagai berikut :

 Adanya sistem pemerintahan presidensial.


 Adanya partai yang disederhanakan sebagai pelaksana dari Pemilu.
 Terdapat beberapa lembaga negara.
 Sudah ada pelaksanaan daerah otonomi.
 Adanya pemilihan umum yang dilaksanakan secara langsung.
 Adanya amandemen atau perubahasan dari UUD 1945.
 Pada masa ini tugas dari para ABRI sudah dikembalikan seperti semula.

Selain itu, terdapat beberapa prinsip yang dianut pada sistem Demokrasi
Pancasila, yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Adanya persamaan hak dan juga kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Terdapat keseimbangan yang terjadi antara hak dan kewajiban.
3. Adanya pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral
kepada Tuhan YME, diri sendiri, dan juga orang lain.
4. Berusaha untuk mewujudkan rasa keadilan sosial untuk seluruh rakyatnya.
5. Keputusan yang diambil berdasarkan dari hasil musyawarah mufaka.
6. Lebih mementingkan rasa kekeluargaan dan persatuan nasional.

8
7. Menjunjung tinggi tujuan dan juga perwujudan cita-cita nasional.

5.b Pekembangan Demokrasi di Indonesia

5.b.1 Demokrasi Parlementer / Liberal

Pada tahun 1950 tepatnya pada tanggal 17 Agustus, Indonesia sudah


memberlakukan sistem perundang-undangan sementara (UUDS) karena UUD
1945 sudah tidak signifikan lagi.

Dari sinilah akhirnya Indonesia menganut sistem pemerintahan liberal atau


disebut juga Demokrasi Parlementer. Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri dari
Demokrasi Liberal, yaitu :

 Sistem demokrasi ini menganut paham demokrasi, sebab sejak Indonesia


memproklamasikan kemerdekaannya, Indonesia sudah dikatakan sebagai
negara demokrasi.
 Didalam sistem demokrasi parlementer sudah ada lembaga perwakilan
rakyat yang disebut sebagai DPR.
 Kekuasaan dalam sistem pemerintahan ini tidak berpusat hanya pada satu
titik saja.
 Tidak menganut sistem presidensial, artinya kabinet yang ada termasuk
kabinet parlementer.
 Keputusan yang diambil berdasarkan hasil dari suara bersama, artinya
apapun kebijakan pemerintah diputuskan berdasarkan dengan suara
terbanyak.
 Dalam sistem pemerintahan ini sudah dilaksanakan Pemilu untuk memilih
presiden dan wakil presiden beserta dengan anggota kabinetnya.
 Terdapat banyak pasrtai politik yang terlibat didalam sistem demokrasi
liberal ini.

9
5.b.2 Demokrasi Terpimpin

Setelah disampaikannya Dekrit Presiden pada tahun 1959, Indonesia memutuskan


untuk kembali kepada UUD 1945. Tetapi, pada zaman ini UUD 1945 tidak
berjalan sepenuhnya.

Sebab presiden yang sebelumnya sudah mengeluarkan pernyataan tentang


Demokrasi Terpimpin pada saat pelaksanaan sidang Dewan Konstituante pada
tahun 1957. Berikut ciri-ciri dari Demokrasi Terpimpin, yaitu sebagai berikut :

1. Sudah terdapat dewan perwakilan rakyat beserta sistem pemerintahan


presidensial yang dibentuk berdasarkan dengan UUD 1945.
2. Presiden memiliki kekuasaan dan bertugas sebagai kepala pemerintah dan
kepala negara.
3. Kekuasaan yang dipegang oleh Presiden tidak terbatas.
4. Akhirnya didalam sistem pemerintahan ini membentuk Poros Nasakom.
5. Adanya perati-parati yang fungsinya disederhanakan walaupun Pemilu
belum pasti diadakan kembali.
6. Anggota ABRI yang awalnya hanya memiliki tugas dalam
mempertahankan keamanan sekarang mendapatkan peran politik juga.

5.b.3 Demokrasi Pancasila (1966-Sekarang)

Demokrasi Pancasila di Indonesia terdiri dari dua masa, yaitu masa orba (orde baru)
dan reformasi yang berlaku hingga kini.

10

Anda mungkin juga menyukai