Anda di halaman 1dari 10

Unsur Pokok Pengelolaan Satuan PNF

Nama : Ali Murtadha


NIM : 180141601503
Offering : PLS B8
A. Konsep Manajemen Pengeloaan
Sebelum menuju pada pembahasan unsur pokok pengelolaan satuan
pendidikan nonformal baiknya kita harus mengetahui konsep dari
manajemen/pengelolaan terlebih dahulu.
Menurut Ittihad (Al-Munawwarah:Jurnal Pendidikan Islam. 10(2). 2018. 54)
Manajemen adalah menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh dalam proses pendayagunaan segala sumberdaya
secara efisien disertai penetapan cara pelaksanaannya oleh seluruh jajaran dalam
suatu organisai untuk mencapai tujuan organisasi.
Sedangkan menurut Goerge R.Terry (dalam Agustrian. Jurnal Pengembangan
Masyarakat. 2(1). 2017. 7), Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri
atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya
lainnya.
Menurut Fattah (dalam Rahmawati. Journal of Arabic Studies. 3(1). 2018. 53)
manajemen yang memiliki fungsi sebagai komponen penting dalam menjalankan
setiap aktivitas dalam pendidikan. Manajemen meiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pemimpinan (Leading), dan
Pengawasan (Controlling). Oleh karena itu, manajemen diartikan sebagai proses
merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan
segala aspek agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien
Lalu selanjutnya adalah konsep dari pengelolaan yang di kemukakan oleh D.
Millet (dalam Nugroho. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan. 3(2). 2012. 5)
pengelolaan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada
orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan.
Dari berbagai pendapat di atas dapat di tarik kesimpulan. Bahwa manajemen dan
pengelolaan itu sama yaitu suatu kegiatan terencana dan terkontrol yang dikerjakan
dua orang atau lebih dengan pemberian fasilitas untuk mengarahkan instruksional,
yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian
sampai dengan penilaian guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Satuan Pendidikan Nonformal


Sebelum mengetahui tentang satuan nonformal, Sebaiknya harus mengetahui
jalur pendidikan di Indonesia terlebih dahulu. Menurut Raharjo ( Jurnal Penelitian
dan Evaluasi Pendidikan. 16(2). 2012. 514). Pendidikan di Indonesia
diselenggarakan melalui jalur, jenjang dan jenis pendidikan. Terdapat tiga jalur
pendidikan yaitu, jalur pendidikan formal, nonformal dan informal.
Menurut Nugroho (Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan. 3(2). 2012. 5)
Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, Pendidikan nonformal
diselenggarakan bagi warga masyarakat yang di antaranya karena sesuatu hal tidak
dapat mengikuti pendidikan formal. Di samping itu, pendidikan nonformal juga
diselenggarakan bagi warga masyarakat untuk melengkapi pendidikan formal baik
berbentuk keterampilan, sikap, maupun pengetahuan
Menurut Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 26 Ayat 3
(dalam Agustrian. Jurnal Pengembangan Masyarakat. 2(1). 2017. 7) menerangkan
bahwa : Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan
anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. Pendidikan
kesetaraan meliputi Paket A, Paket B, dan Paket C, serta pendidikan lain yang
ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik
Menurut Undang Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 26 ayat 4 (Dalam Hidayat. Journal of Nonformal
Education. 2(1). 2016. 14) Pendidikan nonformal tersebut diselenggarakan dalam
berbagai satuan, terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok
belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan majelis taklim, serta
satuan pendidikan sejenis
Jadi dari pendapat di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa di Indonesia terdapat
tiga jalur pendidikan yaitu Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal. Pendidikan
Nonformal adalah pendidikan yang diselenggarakan di luar persekolahan dan
ditujukan bagi warga masyarakat untuk melengkapi pendidikan formal. Di dalam
pendidikan formal terdapat banyak program yang di sebar dalam lembaga/satuan, di
pendidikan nonformal terdapat 12 satuan yaitu : Kursus, Pelatihan, SKB, PKBM,
Majelis Taklim, Pemberdayaan, PAUD, Lembaga Magang, Home Schooling, E-
Learning, Pendidikan Keluarga.

C. Manajemen Pengelolaan Satuan Pendidikan Nonformal


Seperti yang dijelaskan di atas bahwa pengelolaan adalah seni seorang manajer
dalam mempengaruhi orang lain dalam hal perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pembinaan, penilaian dan pengembangan dalam suatu organisasi untuk
mencapai efektifitas dan efisiensi sumber daya, dan didalam Pendidikan Nonformal
diselenggarakan dalam satuan-satuan.
Menurut Salamah (2016) Betapa penting aspek pengelolaan terhadap
ketercapaian tujuan membuat aspek pengelolaan penting untuk diperhatikan. Aspek
pengelolaan harus diperhatikan dari mulai perencanaan, hingga hingga evaluasi, tentu
akan semakin baik apabila pengelolaan memperhatikan standar mutu tertentu. karena
bagaimanapun pendidikan adalah sistem dimana setiap komponen dalam sistem
saling tergantung saling mempengaruhi satu sama lain
Pengelolaan satuan PNF (Pendidikan Non Formal) terdapat pada UU Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 52 dan diatur dalam sebuah
Permen No. 49 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan
Nonformal.
Jadi di dalam unsur pokok pengelolaan satuan pendidikan nonformal ada tujuh
unsur pokok di dalamnya yaitu Administrasi, Sarana Prasarana, Ketenagaan,
Kepemimpinan, Pembiayaan, Resiko, Riset dan Pengembangan.
a. Administrasi
Menurut Syaiful Sagala (dalam Harimurti. Jurnal Ilmu Pendidikan. 8(2). 2017. 2)
mengemukakan bahwa administrasi adalah fungsi dalam organisasi yang unsur-
unsurnya adalah perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengkoordinasian, dan pengawasan. Administrasi merupakan suatu proses yang
menyeluruh dan terdiri dari berbagai kegiatan yang berhubungan dan
berkesinambungan.
Jadi jika di satuan pendidikan nonformal atau di implementasikannya menjadi
administrasi pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses
interaksi manusia dalam sistem yang terkoordinir dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan.
b. Sarana Prasarana
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 45 Ayat 1 (dalam Kusumawati. Jurnal
Scholaria. 7(1). 2017. 18) Setiap satuan pendidikan formal dan non formal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
emosional dan kejiwaan peserta didik.
Menurut A'ing (eJournal Pemerintahan Integratif. 3(4). 2015. 547) Penyediaan
sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu solusi untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia. Berdasarkan hal
tersebut pemerintah merumuskan berbagai kebijakan pembangunan khususnya
pada bidang pendidikan yang bertujuan untuk mengatasi rendahnya tingkat
pendidikan khususnya daerah pedesaan, pedalaman perbatasan.
Jadi Sarana Prasarana sangat dibutuhkan untuk menunjangan pembelajaran pada
setiap satuan pendidikan. Kurangnya sarana prasarana akan mengganggu ke efektifan
belajar, contohnya tidak adanya meja dan kursi, ruangan yang tidak bagus, dll. Ada
dua dampak akibat kurangnya sarana prasarana pendidikan yaitu yang pertama adalah
rendahnya mutu output pendidikan dikarenakan sekarang di era globalisasi yang
dimana teknologi sangat berkembang dengan pesat, kurangnya sarana prasarana
pastinya peserta didik hanya bisa teori saja tanpa melaukan praktek. Yang kedua
adalah kurangnya sarana prasarna yang menunjang siswa untuk menuju hal yang
positif dan kreatif, misal tidak ada seperti sarana band, sepak bola, basket, dll maka
kebanyakan siswa memilih dengan hal hal yang negatif di karenakan kurangnya
sarana prasarana tersebut.
c. Ketenagaan
Menurut Saepudin (Jurnal Penelitian Keagamaan dan Kemasyarakatan. 30(2).
2017. 168) Standar pendidik (guru, guru pendamping, dan pengasuh) dan tenaga
kependidikan memuat kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan. Standar isi,
proses, dan penilaian meliputi: perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian program
yang dilaksanakan secara terintegrasi dan terpadu sesuai dengan kebutuhan anak.
Jadi maksud dari ketenagaan disini adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan yang
dimana pastinya harus memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-undang yang
berlaku.
d. Kepemimpinan
Menurut Suyadi (dalam Prasetyo. Journal of Non Formal Education and
Community Empowerment. 3(1). 2014. 71) yaitu Kepemimpinan harus
menyeimbangkan antara kondisi lapangan yang ada dengan inisiasi yang akan
diusungnya serta rencana yang akan dilakukannya. Untuk dapat menjalankan
tugas ganda ini, seorang manajer atau pemimpin harus mampu mendistribusikan
pekerjaan-pekerjaan kelembagaan kepada staf-staf yang ada dibawahnya secara
tepat, sehingga semua dapat ditangani oleh ahlinya masing masing.

Jadi seorang pemimpin harus bisa melihat situasi atau kondisi dengan melihat
juga rencana yang sudah di susun mulai awal dan baru akan melakukan sesuatu dari
keputusan dari pemimpin. Seorang pemimpin juga harus bisa mengelola staf atau
pekerja yang ada agar pekerjaan atau rencana yang sudah dibuat bisa ditangani
dengan tepat.
e. Pembiayaan
Menurut Hartati (Jurnal Ilmiah Visi PGTK PAUD dan DIKMAS. 12(2). 2017.
159) Standar Pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran biaya
personal serta operasional pada satuan. Komponen pembiayaan meliputi biaya
operasional dan biaya personal. Biaya operasional yaitu gaji pendidik dan tenaga
kependidikan serta tunjangan yang melekat, penyelenggaraan program pembelajaran,
pengadaan dan pemeliharaan sarana-prasarana, serta pengembangan SDM. Biaya
personal meliputi biaya pendidikan yang dikeluarkan untuk anak dalam mengikuti
proses pembelajaran.
f. Resiko
Perubahan yang terjadi di masyarakat baik yang datang atau bersumber dari
lingkungan di mana mereka berada maupun yang bersumber dari pengaruh luar, baik
yang berupa penguatan maupun guncangan yang sebenarnya tidak diinginkan sangat
berpengaruh pada program pendidikan masyarakat, karena itu perlu mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh dari mereka yang berkecimpung pada jalur
pendidikan luar sekolah.
Oleh karena itu pengelola harus dapat mengantisipasi resiko yang muncul dan
sebisa mungkin untuk meminimalkan resiko yang ada. tahapan manajemen resiko
yaitu: mengidentifikasi segala resiko yang ada dalam program. Dapat menganalisa
dan mengevaluasi segala resiko yang ada dalam program yang dinilai dari seberapa
frekuensi resiko tersebut. diperlukan sebagai pengendalikan resiko, yang dimaksud di
sini adalah pengendalian resiko yang ada di dalam program tersbut sehingga resiko
yang ada dapat dihilangkan atau diminimalisir.

g. Riset dan Pengembangan


Manajemen riset dan pengembangan adalah suatu pengelolaan yang ditempuh
untuk mengembangkan usaha agar tetap beraktivitas, sehingga suatu organisasi tidak
berhenti dan tetap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atau sasarannya.
Manajemen riset dan pengembangan diperlukan dalam suatu organisasi dikarenakan
setiap saat, setiap zaman akan berkembang dan untuk itu suatu pendidikan harus bisa
membuat inovasi yang sesuai dengan tuntutan zaman sehingga pendidikan tidak akan
tertinggal begitu saja. Tentunya dalam melakakukan inovasi dalam pendidikan harus
tetap mempertahankan tujuan pendidikan.
Tujuan riset dan pengembangan adalah untuk menjembatani kesenjangan antara
sesuatu yang terjadi dalam penelitian pendidikan dengan praktik pendidikan, dan
Menghasilkan produk penelitian.
Daftar Pustaka
Raharjo, Sabar Budi. 2012. Evaluasi Trend Kualitas Pendidikan di Indonesia. Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 16(2). Dari
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpep/article/viewFile/1129/2819

Hidayat, Dayat. 2016. Strategi Pembelajaran Partisipatif Dalam Meningkatkan Hasil


Program Pendidikan Nonformal Di Kabupaten Karawang. Journal of
Nonformal Education, 2(1). Dari
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne/article/download/5309/4219

Salamah, Noor. 2016. Pengelolaan Lembaga Kursus Dan Pelatihan (LKP) Nissan
Fortuna Jepara. Dari https://lib.unnes.ac.id/24413/1/1201412070.pdf

Nugroho, Fhrisdyanto. dkk. 2012. Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat Sebagai


Penyelenggara Pendidikan Nonformal Di Lingkungan Masyarakat Rusun
Bangunrejo Surabaya. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, 3(2). Dari
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jmtp/article/view/1596

Kusumawati, Desi. 2017. Manajemen Sarana Prasarana Di Day Care Baby’s Home
Salatiga. Jurnal Scholaria, 7(1). Dari
https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/download/709/473/

Ittihad. 2018. Manajemen Gugus Paud Dalam Meningkatkan Kompetensi Profesional


Guru Paud Di Gugus 1 Paud Desa Kalijga lombok Timur. Al-Munawwarah :
Jurnal Pendidikan Islam, 10(2). Dari
http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/munawwarah/article/downl
oad/3278/2404/
Agustrian, Nyimas Lisa. dkk. 2017. Manajemen Program Life Skill Di Rumah
Singgah Al-Hafidz Kota Bengkulu. Jurnal Pengembangan Masyarakat, 1(1).
Dari https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jpls/article/viewFile/4031/2238

Prasetyo, Bayu Aji. dkk. 2014. Peran Kader Bina Keluarga Balita Dalam Pengelolaan
Pos Pendidikan Anak Usia Dini Kasih Ibu Kelurahan Tegalrejo Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga. Journal of Non Formal Education and Community
Empowerment, 3(1). Dari
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc/article/download/4086/3717/

Hartati, Sofia. 2017. Penyelenggaraan Program Paud (Studi Evaluatif Di Pos Paud
Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta). Jurnal Ilmiah VISI PGTK PAUD
dan DIKMAS, 12(2). Dari
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jiv/article/download/5114/3787/

Saepudin, Juju. 2017. Mutu Raudhatul Athfal Di Kota Jambi Dalam Perspektif
Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Penelitian Keagamaan Dan
Kemasyarakatan, 30(2). Dari
http://blajakarta.kemenag.go.id/journal/index.php/penamas/article/download/1
26/106/

A’ing, Aylin. 2015. Studi Tentang Pembangunan Bidang Pendidikan Di Daerah


Perbatasan Kecamatan Kayan Hulu Kabupaten Malinau. eJournal
Pemerintahan Integratif, 3(4). Dari http://ejournal.pin.or.id/site/wp-
content/uploads/2016/05/2015_aylin_aing_studi_tentang_pembangunan
%20(05-16-16-11-29-55).pdf

Harimurti, Eka Rista. Pengelolaan Pendidikan Bagi Anak Didik Pemasyarakatan


Studi Kasus: Lembaga Pemasyarakatan Kelas Ii A Salembajakarta Pusat.
Jurnal Ilmu Pendidikan, 8(2). Dari
https://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/jip/article/download/30/21/
Rahmawati, Alvi Dyah. 2018. Manajemen Pengorganisasian Program Kursus Bahasa
Arab di Pare Kediri. Journal Of Arabic Studies. (3)1. Dari
http://journal.imla.or.id/indeks.php/arabi

Anda mungkin juga menyukai