Disusun oleh :
Aryati Kapilani
1102412042
1102412049
1102412054
Abdul Asri
1102412062
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa kami hanturkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat,dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul Teori Belajar Edwin Ray Guthrie ini tepat pada waktunya, untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Belajar. Ada banyak kesulitan dalam
penyelesaian tugas ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kesulitan
itu dapat kami atasi.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah
ini. Dengan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, dan mampu memberikan informasi tentang teori-teori Guthrie ini.
Masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar nantinya bisa
menjadi pembelajaran yang lebih baik lagi, agar nantinya penulis dapat membuat
makalah yang lebih baik lagi.
Atas kritik dan sarannya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
ii
Daftar Isi
Hal
1. Judul ................................................................................................................ i
2. Kata pengantar ................................................................................................. ii
3. Daftar isi ......................................................................................................... iii
4. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
4.1.Latar belakang .......................................................................................... 1
4.2. Rumusan masalah .................................................................................... 1
4.3. Tujuan pembuatan makalah ..................................................................... 2
5. BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
5.1. Riwayat Edwin R Guthrie ........................................................................ 3
5.2. Konsep teoretis utama .............................................................................. 4
5.3. Cara memutuskan kebiasaan ................................................................... 6
6. BAB III PENUTUP ....................................................................................... 12
6.1. Simpulan ............................................................................................... 12
7. Daftar pustaka................................................................................................. 13
iii
BAB I
Pendahuluan
BAB II
PEMBAHASAN
kita berdiri dan berjalan mendekati pesawat telepon. Sebelum kita sampai ke
pesawat telepon, suara deringan tersebut sudah tidak lagi bertindak sebagai
stimulus. Kita tetap bergerak karena ada stimuli dari gerakan kita sendiri menuju
pesawat telepon.
Sifat Penguatan
Apa yang menggantikan kekuatan dalam teori Guthrie? Pada poin ini
Gutrie menggunakan isu yang dibahas Thorndike, ketika satu respons
menimbulkan keadaan yang memuaskan, maka selanjutnya terulangnya respons
akan meningkat. Guthrie menganggap hukum efek tidak dibutuhkan. Menurut
Guthrie, reinformance (penguatan) hanyalah aransemen mekanis, yang dianggap
dapat dijelaskan dengan hukum belajaranya.
Gutrie menganggap, penguatan mengubah kondisi yang menstimulasi, dan
karenanya mencegah terjadinya nonlearning. Misalnya, dalam kotak teka teki,
hal yang dilakukan hewan sebelum menerima satu penguat adalah menggerakkan
satu tuas atau menarik cincin, yang membuatanya bisa keluar dari kotak itu, dan
seterusnya. Oleh karena itulah, Guthrie dan Horton mengatakan, menurut
pendapat mereka tindakan yang dilakukan oleh kucing itu akan selalu sama,
karena kucing itu menganggap itulah caranya membebaskan diri dari kotak. Oleh
karena itu, tidak memungkinkan adanya respons baru yang dihubungkan dengan
kotak tersebut.
Lupa
Menurut Guthrie, lupa disebabkan oleh munculnya respons alternatif dalam
satu pola stimulus. Setelah pola stimulus menghasilkan respons alternatif, pola
stimulus itu kemudian akan cenderung menghasilkan respons baru. Jadi menurut
Guthrie, lupa pasti melibatkan proses belajar baru. Ini adalah bentuk retroactive
inhibition (hambatan retroaktif) yang ekstrem, yakni fakta bahwa proses belajar
lama diintervensi oleh proses belajar baru.
Untuk menunjukkan hambatan retroaktif, contohnya sebagai berikut:
Seseorang yang belajar tugas A dan kemudian belajar tugas B lalu diuji untuk
tugas A. satu orang lainnya belajar tugas A, tetapi tidak belajar tugas B, dan
kemudian diuji pada tugas A. secara umum akan ditemukan bahwa orang
pertama mengingat tugas A lebih sedikit ketimbang orang kedua. Jadi, tampak
bahwa mempelajari hal baru (tugas B) telah mencampuri retensi dari apa yang
dipelajari sebelumnya (tugas A).
Guthrie menerima bentuk hambatan retroaktif ektrim ini. Pendapatnya
adalah bahwa setiap kali mempelajari hal yang baru, maka proses itu akan
menghambat sesuatu yang lama. Dengan kata lain, lupa disebabkan oleh
intervensi. Tak ada intervensi, maka lupa tidak akan terjadi.
kebiasaan yang inappropriate ( tidak sesuai ) maka kebiasaan itu perlu diputus.
Untuk itu, perlu memutus pula hubungan antara asosiasi dengan 'cues' yang
memunculkan stimuli (rangsangan) dan respons. Ada tiga metode yang
ditawarkan oleh Gutrhrie untuk memutuskan kebiasaan yaitu metode ambang
pintu ( threshold methode ), metode yang kaku ( fatigue methode), dan metode
respons tandingan (incompatable respons methode).
Ringkasan Tiga Metode memutus Kebiasaan:
Metode
Ambang
(threshold)
Karakteristik
Batas
1.
Mengenalkan stimuli
Contoh
Memasang pelana kuda :
meningkatkan kekuatan
kuda.
minimal.
Metode fatigue
Melemparkan pelana
(kelelahan)
respons dalam
menghadirkan stimuli.
Metode respons
Memasangkan stimulus
Untuk menghentikan
tandingan
(incompatable Respons
berlebihan, dengan
Methode)
(inapropiate) dengan
memasangkan ketakutan
memunculkan respons-
memunculkan perasaan
sesuai diasosiasikan
kucing dalam kotak. Alat tersebut menujukan bahwa kucing telah belajar
mengulang gerakan-gerakan sama yang di asosiasikan dengan gerakan-gerakan
sebelumnya. Ketika dia dapat keluar dari kotak tersebut.
Membelokkan Kebiasaan
Ada perbedaan antara memutus kebiasaan dengan membelokkan kebiasaan.
Membelokkan kebiasaan dilakukan dengan menghindari petujnjuk yang
menimbulkan perilaku yang tak diinginkan. Jika anda mengumpulkan sejumlah
besar pola perilaku tak efektif atau menyebabkan kecemasan, hal terbaik yang
bisa dilakukan adalah meningkatkan situasi itu. Guthrie menyarankan agar anda
pergi kesuatu lingkungan baru yang memberi anda kesegaran baru karena anda
tidak punya banyak asosiasi dengan lingkungan baru itu. Pergi kelingkungan
baru akan membuat anda legah dan bisa mengembangkan pola perilaku yang
baru. Tetapi ini hanyalah pelarian parsial karena banyak stimuli yang
menyebabkan perilaku yang tak diinginkan adalah stimuli internal anda, dan anda
karenanya akan membawa stimuli itu ke lingkungan yang baru. Juga stimuli
dalam lingkungan baru yang identik atau mirip dengan stimuli di lingkungan
lama akan cenderung menimbulkan respon yang sebelumnya di kaitkan
dengannya.
Hukuman
Guthrie mengatakan efektivitas punishment (hukuman) ditentukan oleh apa
penyebab tindakan yang dilakukan oleh organisme yang dihukum itu. Hukuman
bekerja baik bukan karena rasa sakit yang dialami oleh individu terhukum, tetapi
karena hukuman mengubah cara individu merespons stimuli tertentu. Hukuman
akan efektif jika menghasilkan respons baru terhadap stimuli yang sama.
Hukuman berhasil mengubah perilaku yang tidak diinginkan karena
hukuman menimbulkan perilaku yang tidak kompitabel dengan perilaku yang
dihukum. Hukuman akan gagal jika perilaku yang disebabkan oleh hukuman
selaras dengan perilaku yang dihukum. Misalnya, anda punya seekor anjing yang
Dorongan
Drives (dorongan) fisiologis merupakan apa yang oleh Guthrie dikatakan
maintaining stimuli (stimuli yang mempertahankan) yang menjaga organisme
tetap aktif sampai tujuan tercapai. Misalnya, rasa lapar menghasilkan stimuli
internal yang terus ada sampai makanan dikonsumsi. Ketika makan diperoleh,
maintaining stimuli akan hilang, dan karenanya kondisi yang menstimulasi telah
berubah.
Disini Guthrie kembali menjelaskan bahwa kebiasaan menggunakan
alkohol dan narkoba dengan cara serupa. Misalnya, seorang merasakan
ketegangan atau gelisah. Dalam kasus ini ketegangan dan kegelisahan itulah yang
menjadi maintaining stimuli. Karenanya, ketika di lain waktu orang merasa
tegang dan gelisah, dia akan cenderung minum lagi. Secara bertahap dorongan
untuk memakai narkoba atau minuman keras akan muncul diberbagai situasi dan
berubah menjadi kecanduan.
Niat
Respons yang dikondisikan ke maintaining stimuli dinamakan intentions
(niat). Respons tersebut dinamakan niat karena maintaining stimuli dari dorongan
biasanya berlangsung selama periode waktu tertentu (sampai dorongan
berkurang).
Gambarannya, ketika seseorang lapar dan ada roti di dalam kantor, dia
akan memakannya. Tetapi jika dia lupa membawa bekal makan siang, dia akan
berdiri dari kursi, mengenakan jaket, mencari restoran, dsb. Perilaku yang dipicu
oleh maintaining stimuli inilah yang tampak purposive atau intensional
(diniatkan).
10
Transfer Training
Gutrhrie dalam hal ini kurang terlalu berharap. Karena pada dasarnya
seseorang akan menunjukkan respons yang sesuai dengan stimuli jika pada
kondisi yang sama. Guthrie selalu mengatakan pada mahasiswa universitasnya,
jika anda ingin mendapat manfaat terbesar dari studi anda, anda harus berlatih
dalam situasi yang persis sama-dalam kursi yang sama-di mana anda akan diuji.
Jika anda belajar sesuatu di kamar, tidak ada jaminan pengetahuan yang
diperoleh disitu akan ditransfer ke kelas.
Saran Guthrie adalah selalu mempraktikkan perilaku yang persis sama
yang akan diminta kita lakukan nanti, selain itu, kita harus melatihnya dalam
kondisi yang persis sama dengan kondisi ketika nanti kita diuji. Gagasan
mengenai pemahaman, wawasan dan pemikiran hanya sedikit, atau tidak ada
maknanya bagi Guthrie. Satu-satunya hukum belajar adalah hukum kontiguitas,
yang menyatakan bahwa ketika dua kejadian terjadi bersamaan, keduanya akan
dipelajari.
11
BAB III
Penutup
Simpulan
Hukum belajar yang dikemukakan oleh Guthrie adalah hukum kontiguitas
(law of contiguity). Gutrie menganggap, penguatan mengubah kondisi yang
menstimulasi, dan karenanya mencegah terjadinya nonlearning. Hukuman berhasil
mengubah perilaku yang tidak diinginkan karena hukuman menimbulkan perilaku
yang tidak kompitabel dengan perilaku yang dihukum. Hukuman akan gagal jika
perilaku yang disebabkan oleh hukuman selaras dengan perilaku yang dihukum.
Seperti halnya Thorndike, Guthrie menyarankan proses pendidikan dimulai dengan
menyatakan tujuan, yakni menyatakan respons apa yang harus dibuat untuk stimuli.
Dia menyarankan lingkungan belajar yang akan memunculkan respons yang
diinginkan bersama dengan adanya stimuli yang akan diletakkan padanya. Jadi
motivasi dianggap tidak terlalu penting, yang diperlukan adalah siswa mesti
merespons dengan tepat dalam kehadiran stimuli tertentu.
12
Daftar Pustaka
13