Kelas : III-B
DISUSUN OLEH :
Kelompok : 1
ISTIQAMAH (220620060)
FAKULTAS KEDOTERAN
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb.
Segala puji kami haturkan kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam, karena atas
rahmat dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah kami
tentang “Dewasa Dan Lansia”. Shalawat serta salam tak lupa pula kita haturkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang dalam naungan iman dan islam.
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa/i yang masih dalam proses pembelajaran,
penyusunan makalah ini masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik serta saran yang bersifat positif, guna
penyusunan makalah yang lebih baik untuk kedepannya.
Dan tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Ika Amalia S.Psi.,
M.Psi selaku dosen pengampu mata kuliah perkembangang dewasa dan lansia dan
juga teman-teman yang telah ikut serta dalam penyusunan makalah kita ini.
Sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
Pendahuluan
1
2. Mengetahui pengertian perkembangan lansia (dewasa akhir).
3. Mengetahui manfaat perkembangan dewasa dan lansia.
Dengan tersusunnya makalah yang sederhana ini, kami berharap makalah ini
bisa menjadi pembelajaran, penambahan, dan pengetahuan serta wawasan yang baru
untuk kita semua tentang hal mengenai dewasa dan lansia.
2
BAB II
Pembahasan
3
seseorang dianggap resmi mencapai status dewasa apabila sudah menikah, meskipun
usianya belum mencapai 21 tahun.
Terlepas dari perbedaan dalam penentuan waktu dimulainya status kedewaan
tersebut, pada umumnya psikolog menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa
dewasa dan berlangsung sampai sekitar usia 40-45, dan pertengahan masa dewasa
berlangsung dari sekitar usia 40-45 sampai sekitar usia 65 tahun, serta masa dewasa
lanjut atau masa tua berlangsung dari sekitar usia 65 tahun sampai meninggal.
Elizabeth B. Hurlock membagi masa dewasa menjadi tiga bagian:
A. Masa dewasa awal
Masa dewasa wal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduksi
yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan, perubahan nilai-
nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur
antara 21 sampai 40 tahun.
B. Masa dewasa madya
Masa dewasa medya ini beralngsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-
ciri yang menyangkut pribadi dan sosial antara lain; masa dewasa medya
merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani
dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan
dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru perhatian terhadap agama lebih
besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan
perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
C. Masa dewasa lanjut.
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentan hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, hanya ditandai dengan adanya
perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-
ciri yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut:
perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan
dalam fungsi psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan.
Tahap usia ini adalah tahap dimana terjadi penuaan dan penurunan, yang
penurunannya lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan dari pada tahap usia baya.
Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada mahluk hidup, termaksud tubuh,
5
jaringan dan sel-sel yang mengalami penurunan kapasitas fungsinya. Pada manusia
penuaan di hubungkan dengan penuaan degeneratif pada kulit , tulang, jantung,
pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainnya.
6
kepada generasi muda. Hal ini membantu memelihara tradisi dan nilai-
nilai budaya.
• Pensiun yang Menyenangkan.
Lansia yang sudah pensiun memiliki lebih banyak waktu untuk
mengejar hobi, perjalanan, dan aktivitas yang mereka nikmati. Ini dapat
meningkatkan kebahagiaan dan kualitas hidup mereka.
• Hubungan yang Kuat.
Lansia sering memiliki lebih banyak waktu untuk menghabiskan
dengan keluarga dan cucu, sehingga dapat memperkuat ikatan keluarga
dan memberikan dukungan emosional yang berharga.
• Keterlibatan Sosial.
Banyak lansia yang terlibat dalam kegiatan sosial dan sukarela,
yang tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat tetapi juga
menjaga mereka tetap aktif dan terhubung dengan orang lain.
• Kesehatan yang Lebih Baik.
Lansia yang menjaga gaya hidup sehat dan tetap aktif fisik dapat
memiliki kesehatan yang baik, serta menghindari beberapa penyakit
terkait usia.
Perkembangan dewasa dan lansia adalah bagian alami dari siklus kehidupan
manusia, dan keduanya memiliki manfaat yang berharga dalam berbagai aspek
kehidupan. Ini juga menunjukkan bahwa setiap tahap kehidupan memiliki nilai dan
kontribusinya sendiri bagi individu dan masyarakat.
7
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Makhluk hidup mempunyai fase dimana manusia yang paling
besar adalah fase manusia dewasa awal merupakan masa dewasa atau
satu tahap yang dianggap kritikal selepas alam remaja yang berumur dua
puluhan (20-an) sampai tiga puluhan (30 an). Ia dianggap kritikal karena
disebabkan pada masa ini manusia berada pada tahap awal pembentukan
karir dan keluarga. Pada peringkat ini, seseorang perlu membuat pilihan
yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap pekerjaan dan
keluarga. Pada masa ini juga seseorang akan menghadapi dilema antara
pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah mulai timbul terutama dalam
perkembangan karir dan juga hubungan dalam keluarga.
Masa usia tua/usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang
hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai
meninggal. yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik
dan psikologis yang semakin menurun. Proses menua (lansia) adalah
proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis
maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.
8
Daftar Pustaka
9
Afrizal, A. (2018). Permasalahan yang dialami lansia dalam menyesuaikan diri
terhadap penguasaan tugas-tugas perkembangan. Islamic counseling:
jurnal bimbingan dan konseling islam, 2(2), 91-106.
10