Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DEWASA DAN LANSIA


Dosen Pengampu : Ika Amalia, S.Psi., M.Psi

Kelas : III-B

DISUSUN OLEH :

Kelompok : 1

ALFI MIRANDA (220620012)

ENTAN AFRILIA (220620047)

ISTIQAMAH (220620060)

FAKULTAS KEDOTERAN
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr,wb.

Segala puji kami haturkan kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam, karena atas
rahmat dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah kami
tentang “Dewasa Dan Lansia”. Shalawat serta salam tak lupa pula kita haturkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang dalam naungan iman dan islam.

Penyusunan makalah mengenai “Dewasa Dan Lansia” ini merupakan tugas


kelompok kami dalam mata kuliah Perkembangan Dewasa dan Lansia. Dalam
penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.

Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa/i yang masih dalam proses pembelajaran,
penyusunan makalah ini masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik serta saran yang bersifat positif, guna
penyusunan makalah yang lebih baik untuk kedepannya.

Dan tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Ika Amalia S.Psi.,
M.Psi selaku dosen pengampu mata kuliah perkembangang dewasa dan lansia dan
juga teman-teman yang telah ikut serta dalam penyusunan makalah kita ini.
Sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.

Aceh Utara, September 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah .......................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1 Pengertian perkembangan dewasa ............................................................. 3
2.2 Pengertian perkembangan lansia (dewasa akhir) ....................................... 4
2.3 Manfaat perkembangan dewasa dan lansia ................................................ 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8
Kesimpulan ..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

ii
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Akhir masa remaja merupakan masa dewasa atau disebut dengan masa
adolescence. Ketika manusia menginjak masa dewasa, tampak adanya kematanggan
dalam dirinya. Kematanggan jiwa tersebut menggambarkan bahwa manusia tersebut
sudah menyadari makna hidupnya. Dengan kata lain, manusia dewasa, sudah mulai
memiliki nilai-nilai atau norma yang telah dianggap baik untuk dirinya serta mereka
berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai dan norma-norma yang telah dipilihnya.
Sebangai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau bisa disebut dengan
masa adolesen. Ketika manusia menginjak masa dewasanya sudah terlihat adanya
kematangan dalam dirinya. Kematangan jiwa tersebut menggambarkan bahwa manusia
tersebut sudah menyadari makna hidupnya.
Sebangai akhir dari masa dewasa ini manusia akan menginjak masa tua atau
masa lansia, dimana masa tua itu adalah periode penutup dalam rentang hidup
seseorang, yaitu suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari peiode
terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan
manfaat.
Ciri-ciri usia lanjut, usia lanjut dini yang berkisar antara sosial enam puluh
sampai tujuh puluh tahun, dan usia lanjut yang mulai pada usia tujuh puluh tahun
sampai akhir kehidupan seseorang.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dari makalah ini adalah:

1. Pengertian perkembangan dewasa?


2. Pengertian perkembangan lansia (dewasa akhir)?
3. Manfaat perkembangan dewasa dan lansia?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dari masalah yang diangkat dari makalah ini yaitu:

1. Mengetahui pengertian perkembangan dewasa.

1
2. Mengetahui pengertian perkembangan lansia (dewasa akhir).
3. Mengetahui manfaat perkembangan dewasa dan lansia.

1.4 Manfaat Penulisan

Dengan tersusunnya makalah yang sederhana ini, kami berharap makalah ini
bisa menjadi pembelajaran, penambahan, dan pengetahuan serta wawasan yang baru
untuk kita semua tentang hal mengenai dewasa dan lansia.

2
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Perkembangan Dewasa


Kedewasaan sebagai suatu fase dalam perkembangan (Wijngaaden, 1963;
Andriesen, 1974) dipandang dari beberapa segi sebetulnya kurang tepat. Dewasa dalam
bahasa belanda adalah “ volwassen” “vol” = penuh dan “wassen”= tumbuh, sehingga
“volwassen” bearti sudah tumbuh dengan penuh” atau “ selesai tumbuh” . dalam bagian
sebelumnya dikemukakan bahwa anak selesai pertumbuhannya antara kurang lebih 16
tahun (wanita) dan 18 tahun (laki-laki) tetapi dalam percakapan sehari-hari orang tidak
biasa untuk memandang orang usia 16 sampai 18 tahun sebagai sudah dewasa.
Secara estimologis, istilah dewasa berkaitan erat dengan istilah “adult” yang
berasal dari kata kerja bahasa latin, seperti halnya istilah “adolesene-adolescere”- yang
bearti “tumbuh menjadi kedewasaan”. Dalam konteks lain, kekuatan, “adult” berasal
dari kata kerja adultus dapat diartikan “telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran
yang sempurna atau telah menjadi dewasa”. Oleh karena itu, orang dewasa adalah orang
yang telah menyelesaikan pertumbuhan sebelumnya dan siap menerima kedudukan
dalam masyarakat bersama orang dewasa lainnya.
Erickson mengatakan bahwa seorang yang digolongkan dalam usia dewasa
awal berada dalam tahap hubungan hangat dekat dan komunikatif dengan tidak
melibatkan kontak seksual. Apabila gagal dalam bentuk keintiman, ia akan mengalami
isolasi (merasa tersisihkan diri dari orang lain).
Kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain). Menurut
seorang ahli psikologi perkembangan, satrock (1999) orang dewasa muda termasuk
masa transisi, baik transisi secata fisik (physically trantition) transisi secara intelegtual
(cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).
Masa dewasa biasanya dimulai sejak usia 18 tahun hingga kira-kira usia 40
tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pertumbuhan pubertas dan
organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi. Pada masa ini, individu
akan mengalami perubahan fisik dan psikologis tertentu bersamaan dengan masalah-
masalah penyesuaian diri dan harapan-harapan terhadap perubahan tersebut.
Dalam kebudayaan Amerika, seorang anak dipandang belum mencapai status
kalau ia belum mencapai usia 21 tahun. Sementara itu dalam kebudayaan indonesia,

3
seseorang dianggap resmi mencapai status dewasa apabila sudah menikah, meskipun
usianya belum mencapai 21 tahun.
Terlepas dari perbedaan dalam penentuan waktu dimulainya status kedewaan
tersebut, pada umumnya psikolog menetapkan sekitar usia 20 tahun sebagai awal masa
dewasa dan berlangsung sampai sekitar usia 40-45, dan pertengahan masa dewasa
berlangsung dari sekitar usia 40-45 sampai sekitar usia 65 tahun, serta masa dewasa
lanjut atau masa tua berlangsung dari sekitar usia 65 tahun sampai meninggal.
Elizabeth B. Hurlock membagi masa dewasa menjadi tiga bagian:
A. Masa dewasa awal
Masa dewasa wal adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduksi
yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan, perubahan nilai-
nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umur
antara 21 sampai 40 tahun.
B. Masa dewasa madya
Masa dewasa medya ini beralngsung dari umur 40 sampai 60 tahun. Ciri-
ciri yang menyangkut pribadi dan sosial antara lain; masa dewasa medya
merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani
dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan
dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru perhatian terhadap agama lebih
besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan
perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.
C. Masa dewasa lanjut.
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentan hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, hanya ditandai dengan adanya
perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-
ciri yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut:
perubahan yang menyangkut kemampuan motorik, kekuatan fisik, perubahan
dalam fungsi psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan.

2.2 Pengertian Perkembangan Lansia (Dewasa Akhir)


Usia tua merupakan periode penutup dalam retang hidup seseorang, yaitu suatu
periode dimana seseorang telah beranjak dari periode terdahulu yang lebih
menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Masa dewasa
akhir ini merupakan proses perubahan menjadi tua atau dalam istilah lain disebut
4
“senescence”. Proses perubahan ini dialami dengan berubahnya fisik dan psikis pada
seseorang.
Usia enampuluhan biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia medya
dan usia lanjut. Akan tetapi orang sering menyadari bahwa usia kronologis merupakan
kriteria yang kurang baik dalam menandai permulaan usia lanjut karena terdapat
perbedaan tertentu diantara individu-individu dalam usia pada saat mana usia lanjut
mereka mulai.
Menurut satrock ada dua pandangan tentang pengertian orang lanjut usia atau
lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan indonesia. Pandangan orang barat
yang tergolong orang lanjut usia adalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas dan
usia ini akan membedakan seseorang masih dewasa atau lanjut usia. Adapun pandangan
orang indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60
tahun karena pada umumnya di indonesia digunakan sebagai usia maksimal kerja dan
mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan.
Menurut hurlock tahap terakhir dalam rentang kehidupan sering dibagi menjadi
usia lanjut dini, yang berkisar antara usia 60 sampai 70 tahun dan usia lanjut yang
dimulai pada usia tujuh puluh tahun sampai akhir kehidupan seseorang. Orang dalam
usia enam puluhan biasanya digolongkan sebagai usia tua, yang berarti anatar sedikit
lebih tua atau setelah usia madya dan usia lanjut setelah mereka mencapai usia 70, yang
menurut standar beberapa kamus berarti makin lanjut usia seseorang dalam periode
hidupnya dan telah kehilangan kejayaan masa mudanya.
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang diderita.
Batasan usia menurut WHO
a) Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
b) Lanjut usia (elderly), antara 60 sampai 74 tahun.
c) Lanjut usia tua (old), antara 75 sampai 90 tahun.
d) Usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun.

Tahap usia ini adalah tahap dimana terjadi penuaan dan penurunan, yang
penurunannya lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan dari pada tahap usia baya.
Penuaan merupakan perubahan kumulatif pada mahluk hidup, termaksud tubuh,

5
jaringan dan sel-sel yang mengalami penurunan kapasitas fungsinya. Pada manusia
penuaan di hubungkan dengan penuaan degeneratif pada kulit , tulang, jantung,
pembuluh darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainnya.

2.3 Manfaat perkembangan dewasa dan lansia.


Perkembangan dewasa dan lansia memiliki manfaat yang penting bagi individu dan
masyarakat secara umum. Berikut beberapa manfaatnya:
1. Manfaat Perkembangan Dewasa.
• Peningkatan Kematangan Emosional.
Dewasa mengalami perkembangan emosional yang lebih baik,
sehingga mereka lebih mampu mengendalikan emosi dan berinteraksi
secara sehat dengan orang lain.
• Peningkatan Keterampilan Sosial.
Perkembangan sosial dewasa melibatkan pengembangan
keterampilan komunikasi, negosiasi, dan kerjasama yang lebih baik,
yang dapat membantu mereka dalam hubungan pribadi dan profesional.
• Peningkatan Karier.
Dewasa sering mengalami kemajuan dalam karier mereka
karena pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang terus
berkembang. Mereka juga memiliki kesempatan untuk mencapai tujuan
karier yang lebih tinggi.
• Pengembangan Identitas.
Dewasa mengalami perkembangan identitas yang lebih kuat,
yang membantu mereka memahami siapa diri mereka, apa yang mereka
inginkan dalam hidup, dan bagaimana mereka ingin dicapai.
• Kualitas Hidup yang Lebih Baik.
Perkembangan dewasa dapat membantu individu mengambil
keputusan yang lebih baik tentang kesehatan fisik, emosional, dan
keuangan mereka, sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka.
2. Manfaat Perkembangan Lansia:
• Pengalaman dan Kebijaksanaan.
Lansia memiliki pengalaman hidup yang lebih banyak, sehingga
mereka memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan yang dapat dibagikan

6
kepada generasi muda. Hal ini membantu memelihara tradisi dan nilai-
nilai budaya.
• Pensiun yang Menyenangkan.
Lansia yang sudah pensiun memiliki lebih banyak waktu untuk
mengejar hobi, perjalanan, dan aktivitas yang mereka nikmati. Ini dapat
meningkatkan kebahagiaan dan kualitas hidup mereka.
• Hubungan yang Kuat.
Lansia sering memiliki lebih banyak waktu untuk menghabiskan
dengan keluarga dan cucu, sehingga dapat memperkuat ikatan keluarga
dan memberikan dukungan emosional yang berharga.
• Keterlibatan Sosial.
Banyak lansia yang terlibat dalam kegiatan sosial dan sukarela,
yang tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat tetapi juga
menjaga mereka tetap aktif dan terhubung dengan orang lain.
• Kesehatan yang Lebih Baik.
Lansia yang menjaga gaya hidup sehat dan tetap aktif fisik dapat
memiliki kesehatan yang baik, serta menghindari beberapa penyakit
terkait usia.

Perkembangan dewasa dan lansia adalah bagian alami dari siklus kehidupan
manusia, dan keduanya memiliki manfaat yang berharga dalam berbagai aspek
kehidupan. Ini juga menunjukkan bahwa setiap tahap kehidupan memiliki nilai dan
kontribusinya sendiri bagi individu dan masyarakat.

7
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Makhluk hidup mempunyai fase dimana manusia yang paling
besar adalah fase manusia dewasa awal merupakan masa dewasa atau
satu tahap yang dianggap kritikal selepas alam remaja yang berumur dua
puluhan (20-an) sampai tiga puluhan (30 an). Ia dianggap kritikal karena
disebabkan pada masa ini manusia berada pada tahap awal pembentukan
karir dan keluarga. Pada peringkat ini, seseorang perlu membuat pilihan
yang tepat demi menjamin masa depannya terhadap pekerjaan dan
keluarga. Pada masa ini juga seseorang akan menghadapi dilema antara
pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah mulai timbul terutama dalam
perkembangan karir dan juga hubungan dalam keluarga.
Masa usia tua/usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang
hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai
meninggal. yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik
dan psikologis yang semakin menurun. Proses menua (lansia) adalah
proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis
maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.

8
Daftar Pustaka

Desmita. (2017). Psikologi perkembangan. Bandung: RosdaKarya.


Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Ahli Bahasa: Istiwidayati & Soedjarwo. Edisi
Kelima,. Jakarta: Erlangga.
Jahja, Y. (2013). Psikologi perkembangan. Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group.
Monk, dkk. (2006). Psikologi Perkembanga: Pengantar Dalam Berbagai
Bagiannya. Yokyakarta:UGM Press.
Satrock, J.W. (2012). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup.
Edisi 13 Jilid 2, Jakarta: Erlangga.

9
Afrizal, A. (2018). Permasalahan yang dialami lansia dalam menyesuaikan diri
terhadap penguasaan tugas-tugas perkembangan. Islamic counseling:
jurnal bimbingan dan konseling islam, 2(2), 91-106.

10

Anda mungkin juga menyukai