Anda di halaman 1dari 3

Pergudangan dan Penyimpanan Manajemen Logistik

Menurut Peraturan Kepla BNPB No. 06 Tahun 2009 tentang Pedoman Pergudangan,
Pergudangan merupakan upaya pengelolaan Gudang yang meliputi penerimaan, penyimpanan,
pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan pemusnahan serta pelaporan logistik dan
peralatan penanggulangan bencana agar kualitas dan kuantitas tetap terjamin. Sedangkan logistic
ialah segala sesuatu yang berwujud yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar
hidup manusia yang terdiri atas sandang, pangan dan papan atau turunannya. Termasuk dalam
kategori logistik adalah barang yang habis pakai atau dikonsumsi, misalnya sembako (sembilan
bahan pokok), obat-obatan, pakaian dan kelengkapannya, air, jas tidur dan sebagainya.

Maka dapat disimpulkan bahwa Pergudangan/Penyimpanan Logistik merupakan suatu


kegiatan dan usaha untuk melakukan pengurusan, penyelenggaraan, dan pengaturan barang
persediaan di tempat penyimpanan. Dalam hal pergudangan dan penyimpnan, beberapa hal yang
perlu diperhatikan adalah pengaturan tata ruang penyimpanan, keamanan, dan kualitas logistik
yang disimpan.

Maksud dan Tujuan Penyimpanan dan Pergudangan adalah:

a. Melindungi logistik dan peralatan dari kerusakan dan kehilangan atau berkurangnya
standar mutu.
b. Memudahkan pendistribusian, dengan menggunakan system “first-in first-out”.
c. Mengetahui dan menjamin ketersediaan pada setiap waktu.

Proses penyimpanan dan pergudangan dimulai dari data penerimaan logistik dan peralatan
yang diserahkan kepada unit pergudangan dan penyimpanan disertai dengan berita acara
penerimaan dan bukti penerimaan logistik dan peralatan pada waktu itu. Lalu proses pencatatan
data penerimaan antara lain meliputi jenis barang logistik dan peralatan apa saja yang
dimasukkan ke dalam gudang, berapa jumlahnya, bagaimana keadaannya, siapa yang
menyerahkan, siapa yang menerima, cara penyimpanan menggunakan metoda barang yang
masuk terdahulu dikeluarkan pertama kali (first-in first-out) dan atau menggunakan metode last-
in first-out. Selanjutnya prosedur penyimpanan dan pergudangan, antara lain pemilihan tempat,
tipe gudang, kapasitas dan fasilitas penyimpanan, sistem pengamanan dan keselamatan, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Adapun upaya dalam menempatkan logistik dan peralatan yang diterima dengan benar harus
memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut1 :

1. Penempatan sesuai dengan denah


2. Aman dari pencurian
3. Aman dari gangguan fisik
4. Aman dari pencemaran secara kimiawi dan biologi yang dapat merusak kualitas dan
kuantitas
5. Aman dari kebakaran
6. Penataan sesuai dengan standar pergudangan

Sistem informasi pergudangan dalam pengelolaan logistik dan peralatan merupakan


rangkaian kegiatan penatalaksanaan pergerakan logistic dan peralatan secara tertib tentang
penerimaan, pendistribusian, ketersediaan, pengendalian, penggunaan, penghapusan, dan
pelaporan logistic dan peralatan yang dikelola di gudang yang akan menjadi informasi bagi
pejabat pembuat keputusan/kebijakan. Keluaraan dari sistem informasi ini berupa :

a. Laporan bulanan, triwulan, semesteran, dan tahunan tentang :


 Kegiatan penerimaan
 Kegiatan penyimpanan
 Kegiatan distribusi
b. Laporan mutasi logistik dan peralatan di gudang
c. Laporan pemeliharaan berkala (bila diperlukan)
d. Dalam keadaan tanggap darurat Laporan dilakukan dalam waktu yang lebih
pendek sesuai kebutuhan
e. Stok opname dilakukan secara berkala

Selain itu, dalam rangka pengendalian logistik dan peralatan yang dibutuhkan disaat
bencana terjadi, perlu dilakukan pembinaan pengelolaan dan penggunaan logistik dan
peralatan secara berkesinambungan melalui :

1. Pemantauan, yaitu melakukan pengamatan secara berkala terhadap pelaksanaan


pengelolaan dan penggunaan logistik dan peralatan untuk melihat keberhasilan
pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan yang ditetapkan.
2. Supervisi, yaitu melakukan pengamatan sekaligus bimbingan untuk perbaikan serta
peningkatan pelaksanaan pengelolaan statistik dan peralatan. Supervisi pengelolaan
logistik dan peralatan ialah upaya untuk meningkatkan produktifitas sumber daya
manusia agar misi, kebijaksanaan, tujuan, atau sasaran yang ditetapkan dapat dicapai
secara optimal untuk memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan
logistik dan peralatan serta pergudangan.
3. Evaluasi, merupakan serangkaian prosedur untuk menilai suatu program, kegiatan untuk
memperoleh informasi tentang keberhasilan pencapaian tujuan, aktifitas, hasil dan
dampak serta biaya yang dilakukan dengan membandingkan antara kenyataan dengan
standar atau yang diharapkan.

Referensi :

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA


NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN
PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA

Iskaputri, A., Razak, A., & Arifin, M. A. (2020). Manajemen Logistik Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Hasanuddin Journal of Public
Health, 1(1), 41-50. https://doi.org/10.30597/hjph.v1i1.9511

Hidayat RDR, Firdaus MI, Lesmini L. Jurnal Manajemen Industri dan Logistik | Pengelolaan
Gudang Logistik Kemanusiaan BNPB. 2017;1 No. 2(06):15.

Peraturan Kepla BNPB No. 06 Tahun 2009 tentang Pedoman Pergudangan

Anda mungkin juga menyukai