Dosen Pengampu :
Sigit Permansah, S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
SURAKARTA
2021
A. PENDAHULUAN
Logistik berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Logistikos” yang berarti “terdidik atau
terpandai” dalam memeperkirakan atau berhitung. Logistik merupakan seni dan ilmu
mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi, dan sumberdaya lainnya, seperti
produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksike pasar dengan tujuan mengoptimalkan
penggunaan modal. Logistik adalah manajemen arus barang, informasi dan sumber daya
lainnya, termasuk energi dan orang-orang, antara titik asal dan titik konsumsi dalam
rangka memenuhi persyaratan konsumen. Logistik melibatkan integrasi informasi,
transportasi, inventori, pergudangan, bahan-penanganan, dan kemasan. Kebutuhan akan
logistik dalam suatu organisasi atau perusahaan tidak hanya menitikberatkan pada
masalah adminitrasi atau manajemen logistik saja, akan tetapi juga mengurus kegiatan
pengelolaan dan penyimpanan bahan baku, suku cadang (barang jadi) dari suplier.
Kegiatan penyimpanan pengelolaan dan penyimpanan diartikan dengan kegiatan logistik
atau manajemen logistik.
Managemen logistik merupakan suatu kegiatan sangat penting dalam aktivitas dalam
perusahaan. Manajemen logistik adalah ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses
mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran
dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat, sehingga manajemen logistik
mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan
bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif.
Definisi Logistik Menurut Random House Dictionary : Cabang dari ilmu dan operasi
militer yang berhubungan dengan pembelian, supply, pemeliharaan peralatan, pergerakan
personil danpenentuan fasilitas. Menurut Ballou (1985) menyatakan Manajemen dari
seluruh aktifitas pergerakan-penyimpanan (movestore) dan aktifitas-aktifitas yang
berhubungan dengan titik-titik pengumpulan/asal (point ofacquisition) dan titik-titik
konsumsi/tujuan (point of consumption). Definisi Logistik Menurut Lambert (2001) :
Bagian dari proses rantai pasok (supply chain) yang direncanakan, dilaksanakan, dan
dikendalikan dengan efisien, mengefektifkan aliran dan penyimpanan barang (goods),
pelayanan (service), dan informasi terkait dari titik-titik pengumpulan/asal (point of
origin) ke titik-titik konsumsi/tujuan (point of consumption) untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Menurut Saptono Kusdanu Waskito, Logistik adalah perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian faktor produksi secara efektif dan efisien dalam rangka
memperoleh barang atau jasa sejak dari Titik Permulaan sampai ke Titik Konsumsi sesuai
dengan harapannya pelanggan
Siagian (2005) menyatakan bahwa manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain, sedangkan logistik adalah bahan untuk
kegiatan operasional yang sifatnya habis pakai. Manajemen logistik adalah suatu ilmu
pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan
pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-
alat.Selanjutnya, Enceng (2008), mengatakan bahwa sekurang - kurangnya terdapat lima
alasan diperlukannya manajemen logistik terpadu, yaitu :
1. Besarnya saling ketergantungan antara distribusi fisik dan operasi manajemen material
dalam rangka kemanfaatan organisasi;
2. Konsep distribusi fisik dan manajemen material yang sempit besar kemungkinan
menimbulkan keadaan yang negatif atau gangguan-gangguan;
3. Untuk mengintegrasikan aktivitas distribusi fisik dan manajemen material adalah bahwa
kebutuhan pengawasan untuk masingmasing jenis operasi adalah sama;
4. Meningkatnya kesadaran bahwa banyak trade offs terdapat diantara ekonomi
manufakturing dengan kebutuhan pemasaran yang dapat dirujukkan oleh suatu sistem
logistik yang dirancang dengan baik.
5. Kebutuhan akan misi logistik tidak lagi dapat dipenuhi oleh penyebaran teknologi
perangkat keras saja.
Konsep logistik terpadu terdiri dari 2 (dua) usaha yang berkaitan, yaitu operasi logistik
dan koordinasi logistik. Aspek operasional logistik berkaitan dengan manajemen
pemindahan dan penyimpanan material dan produk jadi suatu organisasi. Jadi, operasi
logistik dapat dipandang sebagai berawal dari pengangkutan pertama material atau
komponen-komponen dari sumber perolehannya dan berakhir pada penyerahan produk
yang dibuat atau diolah kepada pelanggan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
operasi logistik meliputi manajemen distribusi fisik, manajemen material dan transfer
persediaan barang di dalam organisasi. Manajemen distribusi fisik berkaitan dengan
pengangkutan produk kepada pelanggan. Manajemen material berkaitan dengan
perolehan (procurement) dan pengangkutan material, suku cadang dan/atau persediaan
barang jadi dari tempat pembelian ke tempat pembuatan atau perakitan, gudang atau
penyalur. Dengan kata lain, manajemen material berkaitan dengan penyediaan jenis
material yang dikehendaki di tempat dan pada waktu dibutuhkan. Kalau distribusi fisik
berkaitan dengan pengiriman ke luar, maka manajemen material berkaitan dengan
pergerakan di dalam, yaitu pembuatan, penyortiran atau perakitan. Proses pemindahan
inventaris internal berkaitan dengan pengawasan terhadap komponen-komponen setengah
jadi pada waktu ia mengalir diantara tahap-tahap pembuatan dan pengangkutan awal dari
produk jadi ke gudang atau penyalur. Operasi pemindahan inventaris terbatas pada
gerakan di dalam organisasi yang dapat dikatakan sepenuhnya terkontrol organisasi.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa manajemen logistik adalah suatu kegiatan atau
proses yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan
keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi
mulai dari titik permulaan/awal (point of origin) sampai pada titik tujuan (point of
destination) untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan/konsumen. Logistik juga
merupakan suatu ilmu pengetahuan atau seni serta proses Pada dasarnya, objek logistik
tidak terbatas pada logistik barang, akan tetapi mencakup pula logistik penumpang,
logistik bencana dan logistik militer (pertahanan dan keamanan). Sedangkan aktivitas
pokok logistik meliputi: pengadaan, produksi, pergudangan, distribusi, transportasi yang
dilakukan oleh setiap pelaku bisnis dan industri, baik pada sektor primer maupun
sekunder dalam rangka menunjang kegiatan operasionalnya.
Kepuasan Pelanggan adalah faktor paling penting yang sangat dijaga oleh perusahaan
karena kepuasan pelanggan merupakan faktor penentu bahwa suatu perusahaan berhasil
menarik konsumennya untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Masih
banyak perusahaan yang tidak terlalu memperhatikan kepuasan pelanggannya. Kepuasan
Pelanggan merupakan ekspresi atau tingkat perasaan konsumen setelahmendapatkan
sesuatu yang diinginkan dan membandingkannya dengan apa yang di terimanya. Untuk
itu setiap perusahaan perlu menjaga kepuasan pelanggan dan meningkatkan tingkat
kepuasan pelanggannya agar produk yang di pasarkan oleh perusahaan dapat
meningkatkan tingkat penjualan di perusahaan tersebut dan membangun citra perusahaan
yang baik dimata pelanggannya.
B. HASIL DISKUSI
Artikel 1
1. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu Kualitas Pelayanan dan Ketepatan
Pengirirman.
A. Kualitas Pelayanan
Kualias pelayanan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan yang dibarengi dengan
keinginan konsumen serta ketepatan cara penyampaiannya agar dapat memenuhi
harapan dan kepuasan pelanggan tersebut (Dosen Senior do School Of Business,
Monash University Malaysia). Kualitas pelayanan bisa menjadi sarana mempererat
hubungan baik antara pengusaha dan konsumen. Saat harapan dan keinginan
terpenuhi, konsumen akan merasa dihargai oleh pihak perusahaan.
2. Seberapa besar faktor tersebut dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan? Dalam artikel
tersebut disebutkan bahwa pengaruh yang dibawa oleh kualitas pelayanan dan ketepatan
pengiriman terhadap kepuasan pelanggan adalh sebesar 41,2%. Dan menurut kelompok
kami faktor tersebut sangat mempengaruhi kepuasan pelanggan karena sesuai dengan
pengertiannya bahwa perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan harapan-
harapannya. Adanya faktor-faktor tersebut diharapkan dapat memebuat rasa puas pada
pelanggan sehingga dapat memberi keuntungan bagi perusahaannya.
Menurut Tjiptono (2014: 101) Dimensi Kepuasan Pelanggan antara lain:
- Kesesuaian Harapan
- Minat Berkunjung Kembali
- Kesediaan Merekomendasikan
3. Temuan unik yang dapat kami temukan pada artikel ini adalah dimensi ketepatan
pengiriman, karena terdapat delapan dimensi ketepatan pengiriman yang harus
diperhatikan pada perusahaan jasa maupun perusahaan lain agar tidak memiliki dampak
yang buruk untuk perusahaan jika tidak melaksanakan dimensi tersebut.
Menurut Dinitzen (2010:35) yaitu Dimensi Ketepatan Pengiriman sebagai berikut:
- Delivery Time ( Waktu Pengiriman )
- Delivery Flexibility ( Fleksibilitas Waktu )
- Delivery Accuracy (Keakuratan)
- Delivery Stok Service (Servis Stok)
- Delivery After-Sales Service (Servis Setelah Penjualan)
- Delivery Order Management (Manajemen pemesanan)
- Delivery Marketing and Communication (Pemasaran dan Komunikasi)
- Delivery E-Information (Informasi berbasis elektronik)
Artikel 2
2. Seberapa besar faktor tersebut dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan? Dalam artikel
disebutkan bahwa pengaruh manajemen logistic pada perusahaan dengan kepuasan
pelanggan adalah sebesar 35,3% yang dimana manajemen logistic di PT Bhinneka
Bajanas masih perlu ditingkatkan. Menurut kami sendiri kualitas manajemen logistik
sangat penting karena dengan faktor manajemen logistik tersebut mempengaruhi aktivitas
input logistik berupa pengendalian produknya, maupun dari aktivitas outputnya yang
langsung bersentuhan kepada pelanggannya. Pengendalian manajemen logistik yang baik
akan berpengaruh pada kepuasan pelanggan.
3. Temuan unik pada artikel ini adalah Logistik merupakan bagian dari Supply Chain
Manajemen di mana logistik merupakan bagian odari proses rantai suplai yang berfungsi
merencanakan, melaksanakan, mengontrol secara efektif, efisien pergerakan dari titik
awal (Point Of Origin) hingga ke titik akhir atau ke titik konsumsi (Point Of
Consumption) dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Siagian & Yolanda,
2005). Manajemen Logistik merupakan hal terpenting dalam melaksanakan suatu proses
rantai suplai, dan dimana dalam proses rantai suplai ini berfungsi merancang,
menjalankan, mengawasi secara efektif dan efisien proses pengadaan, pengelolaan,
penyimpanan barang, pelayanan, dan informasi dari titik awal hingga titik akhir dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuan pelanggannya dan meningkatkan kepuasan
pelanggannya.
Artikel 3
2. Seberapa besar faktor tersebut dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan? Dalam artikel
tersebut disebutkan presentase pengaruh E-commerce dan kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan dalah masing – masing 20,60% dan 18,95%. E-Commerce dapat
ditinjau baik dari penampilannya maupun kejernihannya informasi yang disediakan.
Promosi dilakukan lebih intens melalui E-Commerce dalam bentuk dari potongan harga
dan penawaran khusus. Pengelolaan saran dan informasi dari pelanggan dapat dilakukan
melalui E-Commerce. Selain itu, pengembangan produk diperlukan terus menerus
sehingga konsumen dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk kualitas pelayann
perusahaan masih perlu perbaikan contohnya dengan menambahkan varias produk yang
dijual.
3. Temuan unik pada artikel ini adalah ternyata e-commerce juga memiliki peran untuk
mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Artikel 4
2. Seberapa besar faktor tersebut dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan? Dalam artikel
disebutkan bahwa Profesionalisme Kerja dan kualitas pelayanan secara signifikan
berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan. Pengaruh Profesionalisme Kerja terhadap
Kepuasan Pelanggan sebesar 0,561 dan diikuti pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Pelanggan sebesar 0,248. Terdapat pengaruh langsung positif Profesionalisme
Kerja terhadap Kepuasan Pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa profesionalisme kerja
karyawan berdampak positif terhadap peningkatan Kepuasan Pelanggan. Terdapat
pengaruh langsung positif Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan. Hal ini
menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan PT Pos Indonesia yang baik, akan memberikan
dampak positif terhadap peningkatan Kepuasan Pelanggan.
3. Temuan unik pada artikel ini adalah terdapat pengaruh profesionalisme kerja terhadap
kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa Profesionalisme
kerja yang baik, akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan Kualitas
pelayanan dan pengaruh langsung positif profesionalisme kerja terhadap Kepuasan
Pelanggan. Pengaruh ini menunjukkan bahwa implementasi profesionalisme kerja
berdampak positif terhadap Kualitas Pelayanan dan kepuasan pelanggan yang lebih baik
C. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil diskusi diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberpapa hal
yang dapat mempengaruhi respon dan kepuasan pelanggan, diantaranya adalah:
1. Kualitas Pelayanan
2. Ketepatan Pengiriman
3. Manajemen Logistik
4. Perspektif E-Commerce
5. Profesionalisme Kerja
Yang paling banyak membawa pengaruh diantara ke lima faktor diatas adalah
kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan merupakan cerminan dari perusahaan, sebagai
perantara komunikasi penjual dan pelanggan, dan sebagai hal pokok yang sangat
penting dalam unsur perusahaan. Tanpa adanya kualitas pelayanan yang baik dan
memadai maka akan semakin rendah pula harapan terhadap respon baik dan
kepuasan dari pelanggan. Oleh karena itu setiapperusahaan harus betul – betul
memperhatikan bagaimana kualitas pelayanan yang sedang mereka jalankan,
sehingga jika ada keluhan atau kendala dapa segera diatasi dan sekaligus
meningkatkan kepuasan pelanggan yang menggunakan dan atau membeli barang
atau jasa yang disediakan.