C. Peralatan
1. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan
2. Pengadaan dan/atau Penerimaan
3. Pergudangan dan/atau Penyimpanan
4. Pendistribusian
5. Pengangkutan
6. Penerimaan di tujuan
7. Pertanggungjawaban
Delapan tahapan Manajemen Logistik dan Peralatan tersebut dilaksanakan
secara keseluruhan menjadi satu sistem terpadu. Rincian kegiatan dan
tujuan masing-masing tahapan Manajemen Logistik dan Peralatan itu
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan/Inventarisasi Kebutuhan
ü Laporan-Laporan;
ü Media Massa;
ü Instansi terkait;
d. Pendistribusian
Berdasarkan data inventarisasi kebutuhan maka disusunlah
perencanaan pendistribusian logistik dan peralatan dengan disertai
data pendukung: yaitu yang didasarkan kepada permintaan dan
mendapatkan persetujuan dari pejabat berwenang dalam
penanggulangan bencana.
Tingkat Nasional,
Tingkat Provinsi,
Tingkat Kabupaten/Kota.
Dengan melibatkan banyak kelembagaan ini berbagai konsekuensi akan
terjadi termasuk di dalamnya adalah sistem manajemen yang mengikuti
fungsinya, sistem komando, sistem operasi, sistem perencanaan, system
administrasi dan keuangan, sistem komunikasi dan sistem transportasi.
Masing-masing tingkat kelembagaan dalam melaksanakan manajemen
logistik dan peralatan penanggulangan bencana menggunakan pedoman
delapan tahapan manajemen logistik dan peralatan, yang pada masingmasing
tingkat lembaga penyelenggara memiliki ciri-ciri khusus sebagai konsekuensi
sesuai dengan tingkat kewenangannya.
a. Tingkat Nasional
Otoritas pemerintah pusat dalam penanggulangan bencana diwakili
oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dalam
menjalankan peran tersebut BNPB mempunyai kemudahan akses dan
koordinasi dengan organisasi yang dapat membantu system manajemen
logistik dan peralatan untuk bencana. Fungsi Penyelenggaraan
Manajemen Logistik dan Peralatan Tingkat Nasional adalah:
Anca Ker
man enta
nan
Kapa
sitas
Be
nc
1. Ancaman/bahaya (Hazard) = H
Kejadian yang berpotensi mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat sehingga menyebabkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan harta benda, kehilangan rasa aman, kelumpuhan ekonomi dan
kerusakan lingkungan serta dampak psikologis. Ancaman dapat
dipengaruhi oleh faktor :
a) Alam, seperti gempa bumi, tsunami, angin kencang, topan, gunung
meletus.
b) Manusia, seperti konflik, perang, kebakaran pemukiman, wabah
penyakit, kegagalan teknologi, pencemaran, terorisme.
c) Alam dan Manusia, seperti banjir, tanah longsor, kelaparan,
kebakaran hutan. Kekeringan.
2. Kerentanan (Vulnaribility) = V
Kerentanan merupakan suatu kondisi yang menurunkan kema mpuan
seseorang atau komunitas masyarakat untuk menyiapkan diri, bertahan hid
up, atau merespon potensi bahaya. Kerentanan masyarakat secara kultur
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kemiskinan, pendidikan, sosial
dan budaya. Selanjutnya aspek infrastruktur yang juga berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya kerentanan.
Faktor Kerentanan :
Fisik:
Kekuatan bangunan struktur (rumah, jalan, jembatan) terhadap
ancaman bencana
Sosial:
Kondisi demografi (jenis kelamin, usia, kesehatan, gizi, perilaku
masyarakat) terhadap ancaman bencana
Ekonomi:
Kemampuan finansial masyarakat dalam menghadapi ancaman di
wilayahnya
Lingkungan:
R=Risiko Bencana
H = Hazard (bahaya
V = Vulnerability (kerentanan)
C = Capacity (kemampuan)