Anda di halaman 1dari 11

Data Kebencaan tahun 2022

Jenis : banjir rob di Semarang

Perencanaan , koordinasi , pergugudangan , transportasi

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 13 Tahun 2008 tentang Pedoman
Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana telah menetapkan bahwa proses
manajemen logistik dalam penanggulangan bencana ini meliputi delapan tahapan sebagai berikut:

*Perencanaan kebutuhan bantuan kemanusiaan:

Dibutuhkan truk pengangkut sampah untuk membersihkan sampah dan puing

Dibutuhkan mobil penyedot tinja

Dibutuhkan Mobil PDAM / air bersih

Dibutuhkan alat trnsportasi untuk membelah banjir rob

Dibutuhkan domestic pakaian dan suplai makanan untuk para pengungsi

*Pengadaan dan penerimaan bantuan kemanusiaan:

Perumahan Slamaran Kel. Krapyak Kec. Pekal Utara 960 KK

Kampung Bugisan Kel. Panjang Wetan Kec. Pekal Utara 200 KK

*Pergudangan dan/atau penyimpanan bantuan kemanusiaan:

Dalam penyimpanan pergudangan untuk kebutuhan manusia pergudangan yang disedikan oleh
pemerintah/swasta yang terlibat, untuk itu penyimpanan diharapkan dekat dengan camp
pengungsian atau tanggap bencana.

*Perencanaan pendistribusian bantuan kemanusiaan:

Pendistribusian barang logistik dan peralatan dapat efektif, efisien, cepat, dan akuntabel
memerlukan pedoman distribusi barang logistik dan peralatan untuk penanggulangan bencana.
Kendala distribusi bantuan logistik ada beberapa, di antaranya waktu distribusi, kapasitas angkut,
ketersediaan sarana transportasi, cuaca buruk pada saat kejadian bencana, dan hambatan proses
pelaksanaan. Masalah kapasitas angkut dan ketersediaan sarana transportasi terjadi karena
kesalahan perhitungan jumlah bantuan yang akan dikirim dan penentuan tipe alat angkut. Akibatnya
pihak BNPB dan penyedia transportasi harus menambah atau mengurangi jumlah transportasi yang
telah dipilih.
*Pengangkutan bantuan kemanusiaan:

Metode analisis data yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian terdapat pengaruh
perencanaan distribusi bantuan logistik dan pemilihan moda transportasi dan memiliki pengaruh
positif signifikan serta hubungan kuat terhadap kelancaran pengiriman bantuan darurat bencana.

Kapasitas muatan kecil, bergantung pada ukuran perahu; Penggunaan bergantung besar dan
karakteristik lain dari sungai atau jalur air. Tipe tersebut termasuk dalam tipe bencana yang berjalan
di sungai.

*Penerimaan bantuan kemanusiaan di tujuan:

Perumahan Slamaran Kel. Krapyak Kec. Pekal Utara 960 KK

Penerima bantuan dari kel. Krapyak disebutkan 960 KK untuk itu bantuan untuk makanan per kepala
keluarga dihitung dari satuan kepala keluarga untuk semacam beras dan indomie, satu kepala
keluarga menerima 1 karung beras dan 1 kardus indomie tepatnya kelancaran itu dimana proses
pendataan benar dan tapat.

Koordinasi memerlukan :

1. Manajemen penanggulangan masalah kesehatan yang baik.

2. Adanya tujuan, peran dan tanggung jawab yang jelas dari organisasi.

3. Sumber daya dan waktu yang akan membuat koordinasi berjalan.

4. Jalannya koordinasi berdasarkan adanya informasi dari berbagai tingkatan sumber informasi
yang berbeda.

Untuk memperoleh efektifitas dan optimalisasi sumber daya PMK diperlukan persyaratan tertentu
antara lain:

1. Komunikasi berbagai arah dari berbagai pihak yang dikoordinasikan.

2. Kepemimpinan dan motivasi yang kuat disaat krisis.

3. Kerjasama dan kemitraaan antara berbagai pihak.

4. Koordinasi yang harmonis.

Keempat syarat tersebut dipadukan untuk menyusun :

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Pengendalian
4. Evaluasi Penanggulangan Masalah Kesehatan.

d. Pengendalian atau kontrol ( controlling)

a. Perencanaan (Planning)

1) Perencanaan adalah proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan- penentuan prioritas
yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan yang sebenarnya dalam
rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

2) Perencanaan juga merupakan kegiatan-kegiatan rohaniah sebelum melakukan tindakan


jasmaniah.

3) Perencanaan itu amat diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi
maupun tujuan suatu program pembangunan, sebab daripadanya dipaparkan pula tentang
kebutuhan penggunaan tenaga kerja, biaya, waktu, peralatan dan sumber-sumber (resources)
lainnya.

b. Pengorganisasian (Organizing)

1) Pengorganisasian merupakan proses penyusunan pembagian kerja kedalam unit-unit kerja


dan fungsi-fungsinya beserta penetapannya dengan cara-cara yang tepat mengenai orang-orangnya
(staffing) yang harus menduduki fungsi-fungsi itu berikut penentuannya dengan tepat tentang
hubungan wewenang dan tanggungjawabnya.

2) Pengorganisasian itu dilakukan demi pelaksanaan kerja dan peleksanaan dari perencanaan,
yang penting demi adanya pembagian kerja yang setepat- tepatnya.

3) Dalam pengorganisasian sangat penting untuk diperhatikan bahwa penetapan mengenai


orang-orangnya haruslah dilakukan secara obyektif dan setelah terlebih dahulu ditentukan unit-unit
kerja dan fungsi-fungsinya.

c. Pendorongan (Motivaing)

1) Pendorongan merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan
mendorong semangat kerja dan kerelaan kerja para pegawai (anggota organisasi) demi tercapainya
tujuan organisasi.

2) Pendorongan itu penting sekali mengingat arti pentingnya faktor manusia dalam organisasi
dan dalam proses produksi.

3) Rangkaian kegiatan pendorongan ini mencakup segi-segi dorongan atau perangsang yang
bersifat kerohanian (seperti pemberian kenaikan pangkat, pembaerian pendidikan dan
pengembangan karier, penambahan pengalaman, penyelengaraan human relations dengan tepat,
pemberian cuti dan sebagainya), maupun segi-segi dorongan kejasmanian (seperti adanya sistem
upah dan gaji yang menggairahkan, pemberian tunjangan- tunjangan serta distribusi sandang dan
pangan, penyediaan perumahan, kendaraan, jaminan-jaminan pemeliharaan kesehatan dan lain-
lainnya).

d. Pengendalian atau kontrol (Controlling)

1) Pengendalian atau kontrol adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk
mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian (evaluation) untuk menjamin bahwa
tujuan dapat tercapai sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Pengendalian atau
kontrol itu perlu untuk mengetahui sampai dimana pekerjaan sudah dilaksanakan, sumber-sumber
yangtelah dimanfaatkan, hambatan-hambatan, dan sebagainya.

2) Dari hasil (b), itu dapatlah diadakan penyempurnaan, evaluasi dan penentuan tentang
perlunya tindakan-tindakan korektif ataupun tindak lanjut yang harus dilakukan sehingga
pemborosan-pemborosan dapat dihindarkan dan pengembangan-pengembangan selanjutnya dapat
ditingkatkan peleksanaannya.

Manajemen Penanggulangan bencana di lapangan ( Tingkat Kabupaten/ Kota )

Penanggulangan korban bencana di lapangan pada prinsipnya harus tetap memperhatikan factor
safety/ keselamatan bagi penolongnya, setelah itu baru prosedur dilapangan yang memerlukan
kecepatan dan ketepatan penanganan, secara umum pada tahap tanggap darurat dikelompokkan
menjadi kegiatan sebagai berikut :

a. Pencarian korban (Search)

b. Penyelamatan korban (Rescue)

c. Pertolongan pertama (Live saving)

d. Stabilisasi korban

e. Evakuasi dan rujukan

Upaya ini ditujukan untuk menyelamatkan korban semaksimal mungkin guna menekan angka
morbiditas dan mortalitas. Hal dipengaruhi oleh jumlah korban, keadaan korban, geografi, lokasi,
fasilitas yang tersedia di lokasi dan sumberdaya yang ada. Faktor lain yang juga mempengaruhi
adalah : organisasi dilapangan, komunikasi, dokumen dan tata kerja.

D. Koordinasi pasca kedaruratan/ bencana


Koordinasi dan pengendalian di lapangan pasca kerawanan bencana. Koordinasi dan pengendalian
merupakan hal yang sangat diperlukan dalam penanggulangan dilapangan, karena dengan
koordinasi yang baik diharapkan menghasilkan output/ keluaran yang maksimal sesuai sumber daya
yang ada meminimalkan kesenjangan dan kekurangan dalam pelayanan, adanya kesesuaian
pembagian tanggung jawab demi keseragaman langkah dan tercapainya standard penanggulangan
bencana dilapangan yang diharapkan.

Koordinasi yang baik akan menghasilkan keselarasan dan kerjasama yang efektif dari organisasi-
organisasi yang terlibat penanggulangan bencana di lapangan. Dalam hal ini perlu diperhatikan
penempatan struktur organisasi yang tepat sesuai dengan tingkat penanggulanganbencana yang
berbeda, serta adanya kejelasan tugas, tanggung jawab dan otoritas dari masing-masing komponen/
organisasi yang terus menerus dilakukan secara lintas program dan lintas sektor mulai saat
persiapan, saat terjadinya bencana dan pasca bencana.

Kegiatan pemantauan dan mobilisasi sumber daya dalam penanggulangan bencana di lapangan pada
prinsipnya adalah :

a. melaksanakan penilaian kebutuhan dan dampak keselamatan secara cepat (Rapid Health
Assesment) sebagai dasar untuk pemantauan dan penyusunan program mobilisasi bantuan.

b. Melaksanakan skalasi pelayanan dan mobilisasi organisasi yang terkait dalam

penanggulangan masalah akibat bencana dilapangan, mempersiapkan sarana pendukung guna


memaksimalkan pelayanan.

c. Melakukan mobilisasi tim pelayanan ke lokasi bencana (On site) beserta tim surveilas yang
terus mengamati keadaan lingkungan dan kecenderungan perubahan-perubahan yang terjadi.

Kendala koordinasi :

1. Gangguan aksesibilitas

2. Gangguan keamanan

3. Pertimbangan politik

4. Keengganan untuk mengamati tujuan

Masalah khusus koordinasi :

1. penundaan inisiatif

2. keikutsertaan pemerinah sangat minim dengan pertimbangan : a.tidak prioritas

b.adanya konflik pemerintah dengan pihak lain


c.badan internasional tidak sepaham dengan pemerintah d.perbedaan tujuan karena adanya konflik
internal dalam sektor

pemerintah

3. pembagian tugas tidak berjalan

4. kerangka waktu tidak disepakati

5. pengalihan tugas

Pergudangan untuk penyimpanan logistic bantuan

Penyimpanan logistik dan peralatan yang dilakukan secara baik dapat mengetahui jumlah dan jenis
persediaan logistik dan peralatan di gudang dengan cepat dan tepat untuk masa tanggap bencana.
Penelitian ini ingin mengetahui dan menganalisis aktifitas pengelolaan pergudangan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.

Mekanisme Pergudangan

1. Penerimaan
Penerimaan merupakan proses penyerahan dan penerimaan logistik dan peralatan di
gudang. Dalam proses penyerahan dan penerimaan ini dilakukan:
a. Pendataan jumlah dan mutu logistik dan peralatan harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku/layak untuk diberikan kepada korban
bencana.
b. Pencatatan administratif sebagai dokumen yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh petugas yang bersangkutan.

2. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan proses kegiatan penyimpanan logistik dan peralatan di gudang
dengan cara menempatkan logistik dan peralatan yang diterima:
a. Penempatan sesuai denah.
b. Aman dari pencurian.
c. Aman dari gangguan fisik

3.Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan kegiatan perawatan logistik dan peralatan agar kondisi tetap terjamin dan
siap pakai untuk dipergunakan dalam penanggulangan bencana secara efektif dan efisien dan
akuntabel melalui prinsip:

a. 5 R = Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin (secara terus menerus).


b. First In First Out (FIFO) yaitu logistik dan peralatan yang pertama masuk adalah
yang pertama harus keluar.
c. First Expired Date First Out (FEFO) yaitu logistik dan peralatan yang pertama
kadaluarsa harus yang pertama keluar untuk didistribusikan. Dalam
penyusunan logistik dan peralatan yang punya masa kadaluwarsanya lebih awal
atau yang diterima lebih awal harus digunakan lebih awal sebab logistik dan
peralatan yang datang lebih awal biasanya juga diproduksi lebih awal dan
umumnya relatif lebih tua dan masa kadaluwarsanya mungkin lebih awal.

d. Logistik dan peralatan b. Tujuan penghapusan adalah Telah


disusun di atas pallet secara sebagai berikut: dilaksanaka
rapih dan teratur, sesuai 1) Penghapusan merupakan sesuai
dengan ketentuan. bentuk dengan
pertanggungjawaban Peraturan
administrasi petugas Kepala
4. Pendistribusian BNPB No.
terhadap logistik dan
Pendistribusian merupakan proses peralatan yang dikelola, 06 Tahun
kegiatan pengeluaran dan yang sudah ditetapkan 2009 tentan
penyaluran logistik dan peralatan untuk Pedoman
dari gudang untuk diserahkan dihapuskan/dimusnahkan Pergudanga
kepada yang berhak, melalui suatu sesuai dengan ketentuan
proses serah terima yang dapat yang berlaku.
dipertanggungjawabkan, Telah
disertai
dilaksanakan
bukti serah terima. Hal ini dilakukan 2) Menghindari
berdasarkan permintaan sesuai sesuai pembiayaan (biaya
dengan kebutuhan penanggulangan dengan penyimpanan,
bencana. Peraturan pemeliharaan, penjagaan
Kepala dan lain-lain) atau
BNPB No. barang yang sudah tidak
5. Pengendalian 06 Tahun layak untuk dipelihara.
2009 tentang 3) Menjaga keselamatan
Pengendalian merupakan proses Pedoman
kegiatan pengawasan atas Pergudangan. agar terhindar dari
pergerakan masuk keluarnya pencemaran lingkungan.
logistik dan peralatan dari dan ke c. Kegiatan penghapusan
gudang agar persediaan dan adalah sebagai berikut:
penempatan dapat diketahui secara
1) Membuat daftar logistik
cepat, tepat dan akurat serta
dan peralatan yang akan
akuntabel. Pengendalian
dihapuskan beserta
dilaksanakan dengan menggunakan
alasan-alasannya.
formulir dalam lampiran.
2) Pisahkan logistik dan
peralatan yang
6. Penghapusan kadaluarsa/rusak pada
a. Penghapusan merupakan tempat tertentu sampai
kegiatan pemusnahan pelaksanaan
logistik dan peralatan dalam pemusnahan.
rangka pembebasan barang 3) Melaporkan kepada
milik/kekayaan negara dari atasan mengenai logistik
tanggung jawab berdasarkan dan peralatan yang akan
peraturan perundang- dihapuskan.
undangan yang berlaku.
4) Membentuk panitia
pencelaan dan

Karakteristik Sarana Transportasi

Tipe
Transportasi Karakteristik Keuntungan Kekurangan
Udara (Pesawat Umumnya digunakan Cepat dan reliabel; Biaya tinggi;
Udara) saat persediaan Dapat mencapai Bergantung pada
memang sangat wilayah yang ukuran pesawat,
dibutuhkan, atau jika sangat jauh; kapasitas muat
tidak ada jalan lain memungkinkan mungkin kecil; Rentan
untuk mencapai tiba lebih dekat ke terhadap kondisi cuaca;
daerah bencana. daerah operasi. Memerlukan ruang
yang besar dan kondisi
yang aman untuk
mendarat dan lepas
landas; Memerlukan
bahan bakar khusus,
misalnya Jet A1, yang
meskipun umum tidak
selalu tersedia di
daerah operasional.
Udara Lebih Dapat mendarat Memiliki
(Helikopter) serbaguna di wilayah sulit. keterbatasan ruang
daripada muat.
pesawat udara.
Darat Penggunaannya Sangat fleksibel; Jalur mungkin dalam
(Kendaraan bergantung Tidak mahal dan kondisi buruk, tidak
Bermotor) terutama pada banyak tersedia (lebih dapat dilewati, atau
kondisi fisik dan mudah untuk bahkan tidak ada; Jalan
keamanan jalur menemukan mobil yag dilewati mungkin
perjalanan menuju dan truk daripada berbahaya di daerah
lokasi pengiriman. kendaraan lain); tertentu karena
mengingat ancaman tanah longsor,
ketersediaannya, banjir, atau kerusakan
kapasitas muat gempa bumi, konflik
menjadi lebih bersenjata, atau bandit.
banyak.

Tipe
Transportasi Karakteristik Keuntungan Kekurangan
Darat (Kereta Penggunaannya Kapasitas muat Seringkali terlihat
Api) jelas bergantung besar; Biaya janggal memuat dan
pada adanya kereta operasional biasanya membongkar
dan jalur rel kereta cukup rendah. persediaan di halaman
dan kondisinya. rel kereta atau stasiun;
Butuh angkutan lain
untuk membawa
persediaan ke gudang
atau pusat operasi.
Laut Kebanyakan Kapasitas muat Lambat; Butuh angkutan lain
digunakan untuk besar; Ekonomis. untuk membawa persediaan
mengangkut ke gudang atau pusat operasi.
persediaan dari luar
negeri. Memerlukan
akses ke pelabuhan
atau dermaga.
Sungai Sangat berguna Biaya operasional Kapasitas muatan kecil,
untuk menyediakan rendah; Dapat bergantung pada ukuran
bantuan bagi menjangkau daerah perahu; Penggunaan
masyarakat pinggir yang sulit untuk di bergantung besar dan
sungai dan capai sarana karakteristik lain dari sungai
sekitarnya dengan angkutan lain. atau jalur air.
jumlah bantuan yang
menengah, atau
untuk memindahkan
penduduk dan
persediaan pada
kejadian banjir.
Manusia dan Merupakan solusi Biaya operasional Kapasitas muat terbatas;
Hewan untuk muatan yang rendah; Lambat.
sedikit, umumnya di Menjangkau
daerah terpencil atau wilayah sulit.
tempat yang tidak
dapat dicapai
kendaraan bermotor.

Pemilihan moda transportasi juga memerlukan perhitungan jumlah barang yang akan
diangkut dengan akurat dan membandingkannya dengan kapasitas angkut kendaraan agar
tidak kelebihan atau kekurangan muatan. Kelalaian akurasi perhitungan dapat
menyebabkan gangguan pengangkutan sehingga dapat menunda atau memperlambat
barang bantuan sampai ke lokasi bencana.
penyesuaian bantuan logistik dengan aturan yang ditetapkan, yaitu:
(1) paket pangan diberikan per jiwa,
(2) paket sandang diberikan per jiwa,
(3) paket sandang diberikan per jiwa,
(4) paket logistik lain diberikan per kepala keluarga,
Dan
(5) paket kematian diberikan per jiwa. Alur pendistribusian bantuan logistik

Anda mungkin juga menyukai