Anda di halaman 1dari 2

Soal

1.Bagaimanakah peranan logistik kemanusiaan pada tahapan prabencana, tanggap darurat dan
pascabecnana? (40 Point)
2. Berikan penjelasan tentang tujuan pengelolaan logistik pada penyelenggaraan
penanggulangan bencana? (30 Point)
3.Berikan penjelasan tentang prinsip-prinsip dasar logistik kemanusiaan pada
penyelenggaraan penanggulangan bencana? (30 point)

JAWAB!

1.Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan Bencana,


Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana dan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional
Penanggulangan Bencana, Kepala BNPB mempunyai tugas membangun sistem manajemen
logistik dan peralatan serta menyusun Pedomannya.prabencana ; menyiapkan segala sesuatu
yang berujud dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia yang
terdiri atas sandang, pangan dan papan atau turunannya. Termasuk dalam kategori logistik
adalah barang yang habis pakai atau dikonsumsi, misalnya: sembako (sembilan bahan
pokok), obat-obatan, pakaian dan kelengkapannya, air, tenda, jas tidur dan
sebagainya.tanggap darurat ; Pencatatan data penerimaan antara lain meliputi jenis barang
logistik dan peralatan apa saja yang dimasukkan ke dalam gudang, berapa jumlahnya,
bagaimana keadaannya, siapa yang menyerahkan, siapa yang menerima, cara penyimpanan
menggunakan metoda barang yang masuk terdahulu dikeluarkan pertama kali (first-in first-
out) dan atau menggunakan metodelast-in first-out.pascabencana; Perencanaan
pendistribusian terdiri dari data: siapa saja yang akan menerima bantuan, prioritas bantuan
logistik dan peralatan yang diperlukan, kapan waktu penyampaian, lokasi, cara penyampaian,
alat transportasi yang digunakan, siapa yang bertanggung jawab atas penyampaian tersebut.

2.Tujuan dari pedoman manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana ini
adalah untuk memberikan panduan dan pedoman bagi pemangku kepentingan
penanggulangan bencana agar bantuan logistik dan peralatan dapat didistribusikan kepada
korban bencana secara efektif dan efisien. Maksud pedoman ini agar pengelolaan logistik dan
peralatan dalam rangka penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara cepat, tepat,
terpadu dan akuntabel.

3.Seperti yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, terdapat


prinsip-prinsip dalam melakukan penanggulangan bencana, yaitu:
a. Cepat dan tepat
Proses pemenuhan kebutuhan logistik bantuan harus disalurkan dengan
cepat dan tepat untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan pada korban
sesuai tuntutan keadaan.
b. Prioritas
Pemberian bantuan harus mempertimbangkan hal-hal yang menjadi prioritas,
seperti jenis komoditas, kelompok rentan, lokasi terdampak.
c. Koordinasi dan keterpaduan
Proses pengiriman bantuan harus didasarkan pada koordinasi dan
keterpaduan yang kuat antara beberapa sektor, mulai dari pemasok bantuan,
pusat gudang, gudang penyalur, dan pihak-pihak terkait lainnya agar saling
mendukung.
d. Berdaya guna dan Berhasil guna

Penyaluran logistik bantuan harus dilakukan secara efisien, agar tidak banyak membuang
waktu dan tenaga, sehingga akan mencapai hasil yang efekitif.Undang-undang Nomor 24
Tahun 2007 juga menyebutkan tujuan-tujuan dari proses penanggulangan bencana, antara
lain:

a. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana


b. Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada
c. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh
d. Menghargai budaya lokal
e. Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta
f. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan.
g. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

Anda mungkin juga menyukai