Anda di halaman 1dari 18

KONSEP

LOGISTIK MEDIS BENCANA


Kelompok 5

Ciciolina
Meta Novita
Retno Hidayati
Pengertian
◦ Bencana merupakan kejadian alami (dapat juga oleh manusia) yang tidak dapat diduga kapan
akan terjadi, dimana akan terjadi, seberapa besar dan siapa saja yang akan terkena bencana.
Agak lain dengan bencana akibat ulah manusia, disini ada sekelompok manusia yang sengaja
ataupun tidak sengaja menebarkan malapetaka pada sesama manusia, seperti ledakan
besar/bom, dan sabotase. Dampak dari bencana akan sangat mempengaruhi kehidupan
manusia, kesehatan fisik-psikis,sosial-ekonomi, maupun kultur-budaya.
◦ Untuk penanggulangan akibat dari bencana diperlukan berbagai upaya dan dukungan semua
bentuk sumber daya, baik sumber daya manusia maupun material penunjang lainnya. Pada
bidang kesehatan selain sumber daya manusia (SDM), juga sangat diperlukan, baik dalam
periode emergency maupun non emergency, sarana penunjang pokok berupa logistik medis
maupun non-medis, seperti: obat-obatan, peralatan medis, maupun peralatan keperawatan.
Pendukung sector kesehatan lain yang juga diperlukan : gizi – nutrisi, suplai air bersih, sarana
kesehatan lingkungan dan perumahan/shelter.
Pada situasi bencana, ketersediaan logistik medik sangat
menentukan keberhasilan penanggulangan kesehatan (morbiditas
maupun mortalitas) akibat bencana. Ketersediaan logistik medis
berasal dari persedian lokal, daerah, pengadaan crash program,
maupun dari bantuan swasta nasional maupun dari negara-negara
sahabat. Bantuan –bantuan tersebut perlu dikelola dengan baik
sebab dapat sangat membantu ketersediaan logistik medik untuk
penanggulangan kesehatan.
LOGISTIK MEDIK UNTUK
KEADAAN EMERGENCY
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk mempersiapkan Logistik
Medis :
1. Jenis Bencana
2. Luas area bencana (Kecamatan, Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional)
3. Populasi penduduk daerah yang tertimpa bencana
4. Lokasi / Daerah Bencana
5. Sarana-prasarana yang ada
6. Fasilitas yang tersedia dan dapat disediakan
Pada Manajemen Logistik Medis (Log-Med)
ada 4 fungsi :

1. Pemilihan atau seleksi item yang perlu disediakan untuk keperluan


menunjang kegiatan
2. Penyediaan atau pengadaan log-med
3. Penyimpanan,pemeliharaan dan pendistribusian log-med
4. Penggunaan log-med.

Keempat fungsi tersebut ditunjang dengan organisasi dan tata kerja –


sumber daya manusia – sistem informasi manajemen log-med –
pendanaan yang cukup (Quick,JD., 1997).
Sistem manajemen logistik dan peralatan penanggulangan bencana merupakan suatu sistem yang
memenuhi persyaratan antara lain sebagai berikut :
1. Dukunguan logistik dan peralatan yang dibutuhkan harus tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah, tepat
kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran, berdasarkan skala prioritas dan standar pelayanan.
2. Sistem transportasi memerlukan improvisasi dan kreatifitas di lapangan, baik melalui darat, laut, sungai,
danau maupun udara.
3. Distribusi logistik dan peralatan memerlukan cara-cara penyampaian yang khusus (a.l. karena
keterbatasan transportasi, penyebaran kejadian, keterisolasian ketika terjadi bencana).
4. Inventarisasi kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan penyampaian sampai dengan pertanggungan
jawab logistik dan peralatan kepada yang terkena bencana memerlukan sistem manajemen khusus.
5. Memperhatikan dinamika pergerakan masyarakat korban bencana.
6. Koordinasi dan prioritas penggunaan alat transportasi yang terbatas.
7. Kemungkinan bantuan dari pihak militer, kepolisian, badan usaha, lembaga swadaya masyarakat
maupun instansi terkait lainnya baik dari dalam maupun luar negeri, atas komando yang berwenang.
8. Memperhatikan rantai pasokan yang efektif dan efisien.
Faktor utama yang dapat mendukung berjalannya sistem logistik
dan peralatan untuk penanggulangan bencana adalah :
◦ Kemampuan infrastruktur, ketersediaan dan jumlah alat transportasi
penanggulangan bencana baik secara nasional, regional, lokal
maupun setempat.
◦ Perlu dipertimbangkan faktor politis dan konflik di masyarakat.
◦ Efektifitas sistem logistik dan peralatan ini sangat dipengaruhi oleh
sistem informasi dan pengendaliannya.
Pendukung operasional Kelompok Kerja kesehatan, dalam menetapkan item dan jumlah tiap
item log-med yang harus tersedia tergantung pada:
◦ a. Pola penyakit pada daerah bencana, yang mana juga tergantung dari tipe bencana yang terjadi:
misal bencana gempa korban akan berbeda dengan gunung berapi. Korban gempa Bantul dan
korban Wedus Gembel Gunung Merapi Sleman sangat berbeda. Gempa Bantul korban mayoritas
luka trauma, patah tulang sedangkan Gunung Merapi Wedus Gembel Sleman mayoritas luka bakar
yang luas.
◦ b. Lokasi dan luas daerah yang terkena musibah bencana dan peta (map).
◦ c. Populasi lokasi bencana dan estimasi jumlah korban.
◦ d. Ketersediaan sarana-prasarana kesehatan didaerah bencana. Infrastruktur rusak POKJA mengirim
tim mobil yang lengkap. Bila masih berfungsi yang dikirim log-med sesuai kebutuhan.
◦ e. Akses ke daerah lokasi, mudah atau sulit. Akan menentukan bentuk transportasi yang harus
diselenggarakan untuk distribusi supplai logmed, kegiatan operasional mobil (klinik ataupun RS).
◦ f. Kesiap-siagaan tersebut seharusnya sudah siap pada setiap daerah yang rawan gempa yang dalam
fase bencana preparedness.
Rantai pasokan dalam sistem manajemen logistik dan peralatan
berdasar kepada:
◦ 1. Tempat atau titik masuknya logistik
◦ 2. Gudang utama
◦ 3. Gudang penyalur
◦ 4. Gudang penyimpanan terakhir di pos komando
Semuanya harus didukung oleh fasilitas pendukung dan peralatan
yang memadai untuk mengangkut atau memindahkan secara fisik
logistik yang akan disampaikan ke lokasi bencana.
◦ Manajemen logistik dan peralatan meliputi beberapa aspek
tataran kewenangan berdasarkan penyelenggaraan
pemerintahan, baik di tingkat nasional, tingkat provinsi
dan tingkat kabupaten/kota.
Kesimpulan
◦ Untuk pengelolaan LOG-MED diperlukan suatu team yang terkoordinasi dan
jaringan informasi antar POSKO atau PENGGUNA logmed, dengan demikian
pada fase preparedness dan response dapat dipersiapkan dan direncanakan log-
med yang sesuai kebutuhan, jumlah yang mencukupi, suplai log-med terjamin
serta terinventarisasi dengan baik.
◦ Manajemen Logistik Medik pada situasi bencana memerlukan leadership yang
handal, terampil, berkemampuan kerja-Tim, berwawasan luas dan
berkemampuan melaksanakan pengelolaan logistik medik mulai dari
penyediaan, penerimaan, inventarisasi, distribusi dan pengaman dengan cepat,
tepat waktu dan sasaran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai