BENCANA
OLEH:
AWIX ARDIAN
NICKY PUSPITA SARI
JULIANI M.
INTAN KURNIASARI
Tata kelola Logistik
1.P
barang persediaan (buffer stock)
1.P 1.P
PRA
PELAKSANAAN
PASCA
OA en en
C eri cat
(Pl ma
ani ata
an
ng, n/
Brg
Org
2.P Pe
ani m
en
zin bu
yi
g,
Act mp ku
ua an an
tin an 2.P
g, Brg ela
Co 3.P po
ntr en
ra
olin gel
g uar
n
2.R an 3.P
enc Brg en
ana 4.P ga
Pe en wa
nga giri sa
daa ma
n n
n
Bar
Brg
ang
MANAJEMEN LOGISTIK PENANGGULANGAN BENCANA
(BIDANG BANTUAN SOSIAL):
1 Perempuan/Laki-laki
2 Ibu Hamil
3 Anak
4 Balita
5 Lanjut Usia
6 Penyandang Cacat
7 Lain-lain
2. PERENCANAAN
1. Perencanaan terkait dengan penanggulangan bencana.
Mengetahui jumlah bantuan(logitik, peralatan), jenisnya (sandang,
pangan, papan), cara penyampaian, penanggungjawab dan waktu
penyampaian.
2. Perencanaan kebutuhan
Koordinasi (informasi, data-data), laporan media, TRC dan Instansi
Terkait
3. Perencanaan barang
Pengadaan untuk 1 tahun (evaluasi berkala/triwulan dan saat terjadi
bencana), Kab/Kota mendata lokasi rawan bencana (untuk kepastian
jumlah kebutuhan barang), Kab/Kota berkoordinasi mendapatkan
data kependudukan, melakukan perhitungan kebutuhan barang
(buffer stock), Mempertimbangkan batas kadaluarsa (selektif untuk
antisipasi tempat penyimpanan)
3. PENGADAAN
Pelaksanaan Pengadaan Barang sesuai Perpres Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
1. Pengadaan Barang dari Pusat
• Beras (DO)
• Mie instan (DO) apabila bufferstock di Gudang Dinsos Provinsi
menipis, Kepala Logistik Provinsi dapat mengajukan ke Pusat dengan
melampirkan laporan pertanggungjawaban sisa stock barang yang
ada.
2. Pengadaan Barang dari Daerah
• Berkoordinasi dengan pihak daerah terkait dengan pengadaan barang
kebutuhan dasar yang bersifat lokal. (untuk memastikan pengadaan
barang di daerah berbeda dengan yang dialokasikan dari Pusat
4. PENGUDANGAN
Mie Instan 25 dooz Baik s.d Mar 13 Kabid LJS Kades Satu (a.n.
Dinssos 25 KK)
Pasal 39
(3) Setiap Unit Akuntansi Barang melakukan inventarisasi atas BMN
yang dikuasainya
(4) Inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun kecuali untuk
Persediaan dan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) dilaksanakan
setiap tahun
Pelaporan Persediaan
1) Laporan harian
Untuk mengetahui kondisi stock berdasarkan data terakhir
bersumber dari kartu barang yang terbaru pada saat keluar masuk
didukung dengan dokumen penerimaan dan pengeluaran
selanjutnya diarsipkan sesuai tanggal penerimaan
2) Laporan Bulanan
Untuk mengetahui kondisi stock berdasarkan data terakhir
bersumber dari kartu barang setelah dibandingkan dengan stock
opname bulanan, yang berfungsi sebagai alat kontrol Dinsos
Provinsi saat merencanakan dan menyalurkan bantuan serta
kondisi barang saat ini.
Pelaporan Persediaan
3) Laporan triwulan
Hasil akumulasi dari laporan bulanan dan kondisi stock opname
berdasarkan data dan kondisi barang per tiga bulan
4) Laporan Semester I, II dan Tahunan
Merupakan pertanggungjawaban pengguna BMN sesuai SAP untuk
mengetahui situasi/kondisi barang (transparan dan akuntabel)
berdasarkan pencatatan dari hasil stock opname selanjutnya
disajikan menjadi bahan Laporan Semester I dan II sesuai Standar
Akuntansi dan Keuangan Pemerintah.
4) Laporan Rekapitulasi
Untuk mengetahui frekuensi pendistribusian bantuan barang di
Provinsi/Kab/Kota dengan dasar BAST
Pelaporan Persediaan
1) Supervisi
Dilaksanakan dalam rangka memberi saran dan masukan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam mengelola logistik,
pemberian bantuan pengetahuan dan informasi guna pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan
2) Monitoring
Merupakan upaya untuk mengetahui masalah yang dihadapi,
identifikasi adanya penyimpangan dengan menggunakan instrumen
yang dibuat guna mengetahui pencapaian target atas dasar hasil
wawancara, kuesioner atau laporan yang dibuat sebagai bahan
kebijakan manajemen maupun menjadi bahan evaluasi kinerja baik
di Pusat dan Daerah
7. Pengawasan
3) Evaluasi
Merupakan kegiatan untuk menilai kinerja atas proses pelaksanaan
kegiatan yang telah dirumuskan dalam rencana berdasarkan
penilaian dan informasi yang diperoleh guna mendapat simpulan
atas keberhasilan dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan,
yaitu:
Apakah pelaksanaan kegiatan sesuai prosedur dan ketentuan
berlaku
Apakah tata kelola dilakukan sesuai dengan kebutuhan
Apakah spesifikasi barang sesuai standar yang ditentukan
8. Penghapusan