Anda di halaman 1dari 8

PERSPEKTIF ISLAM TENTANG Kata ’korupsi’ berasal dari kata Latin

corruptus yang berarti suatu yang rusak atau


KORUPSI
hancur. Dalam pemakaian sehari-hari dalam
Oleh : bahasa-bahasa modern Eropa, seperti bahasa
Inggris, kata ’korupsi’ dapat digunakan
Ispa Novianti Nanrang untuk menyebut kerusakan fisik seperti frasa
105131109021 ’a corrupt manuscript (naskah yang
rusak)dan dapat juga untuk menyebut
kerusakan tingkah laku sehingga
menyatakan pengertian tidak bermoral
(immoral) atau tidak jujur atau tidak dapat
dipercaya (dishonest). Selain itu ’korupsi’
juga berarti tidak bersih (impure) seperti
frasa corrupt air yang berarti impure air
(udara tidak bersih).
Korupsi sesungguhnya sudah lama
ada terutama sejak manusia pertama kali
(Mahasiswa Jurusan Farmasi Unismuh
menganut tata kelola Administrasi. Pada
Makassar) kebanyakan kasus korupsi yang tidak lepas
dari kekuasaan, berokrasi, ataupun
Di Indonesia korupsi memang pemerintahan. Korupsi juga sering dikaitkan
merupakan salah satu masalah besar dan pemaknaannya dengan Politik. Sekalipun
pemberantasannya menjadi prioritas sudah dikategorikan sebagai tindakan yang
program pemerintah sekarang. Kajian melanggar Hukum, pengertian korupsi
tentang korupsi di negara ini dari berbagai dipisahkan dari bentuk pelanggaran hukum
aspek juga sudah dilakukan sejak beberapa lainnya. Selain mengkaitkan korupsi dengan
dasawarsa yang lalu. Hanya saja kajian politik, korupsi juga dikaitkan dengan social
korupsi dan perlawanan terhadapnya dalam perekonomian, kebijakan publik, kebijakan
perspektif hukum Islam masih amat langka. Internasional, kesejahteraan social dan
Padahal sesungguhnya dalam khazanah Pembangunan Nasional. Begitu luasnya
syariah terhadap rujukan-rujukan mengenai aspek-aspek yang terkait dengan korupsi,
masalah korupsi yang kiranya layak untuk sehingga organisasi internasional, seperti
menjadi bahan renungan. PBB memiliki badan khusus yang
Pengembangan pemahaman tentang memantau korupsi dunia.
korupsi dan pemberantasannya dari Dari UU No. 31 Tahun 1999
perspektif hukum syariah sebagai salah satu Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
dari kajian banyak cara yang harus Korupsi beserta dengan perubahannya ( UU
digunakan secara simultan untuk melakukan No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas
pemberantasan korupsi memberikan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang
beberapa keuntungan. Di antaranya adalah Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi)
sifat dari hukum syariah yang bernuansa dapat disimpulkan bahwa tindak pidana
keagamaan. korupsi adalah melakukan secara melawan
hukum perbuatan memperkaya diri sendiri Agama Islam adalah agama yang
atau orang lain atau suatu korporasi yang rahmatanlil’alamin yaitu rahmat bagi
dapat merugikan keuangan negara atau seluruh alam, meliputi segala apa yang ada
perekonomian negara. dimuka bumi ini tidak ada yang luput diatur
oleh Islam, apabila Islam sebagai nama yang
Korupsi dalam pandangan islam diberikan untuk suatu ajaran dalam
Secara bahasa risywah adalah kehidupan, bila disandingkan dengan
sesuatu yang dapat menghantarkan tujuan terminologi agama sebagai padanan kata
dengan segala cara, dengan prinsip asal dari al-din dari bahasa semit berarti undang-
tujuan tercapai. Definisi ini diambil dari asal undang atau hukum, maka sebenarnya al-din
kata risywah atau rasya yang berarti tali al-Islam adalah aturan- aturan yang
timbayang dipergunakan untuk mengambil mengatur tingkah laku manusia dalam
air di sumur. Sedangkan ar-rasyi adalah segala aspeknya agar manusia mendapat
orang yang memberikan sesuatu (uang ridho dari Allah SWT dalam kehidupannya
misalnya) kepada pihak kedua. Ar-raaisy sehingga akan mencapai keselamatan di
adalah mediator dari penyuap dan penerima dunia maupun di akhirat kelak. Karena
suap sedangkan al-murtasyi adalah penerima itulah risalah Islam adalah lengkap dan
suap. universal, tidak ada yang luput dari
jangkauan Islam termasuk korupsi. Di dalam
Secara terminology terdapat kaidah ushul fiqih disebutkan bahwa tiada
beberapa defenisi suap yang dikemukakan satupun peristiwa yang yang tidak diatur
para ulama fiqh di antaranya; 1) Risywah dalam Islam. “Tiada suatu peristiwa pun di
adalah“Sesuatu yang diberikan kepada dalam Islam, kecuali disitu ada hukum Allah
seseorang untuk memutarbalikkan fakta, swt.”
yakni untuk membatilkan yang haq atau
membenarkan yang jelas-jelas batil”) Islam adalah agama yang mencakupi
Risywah adalah:“sesuatu yang diberikan semua urusan kehidupan manusia secara
oleh seseorang kepada hakim atau lainnya komprehensif dan holistis. Semua
supaya orang itu mendapatkan kepastian permasalahan dalam bidang ekonomi,
hukum atau memperoleh keinginannya” 3) politik, budaya, tatanan kehidupan
Risywah adalah “suatu yang diberikan masyarakat sampai masalah hukum sudah
kepada seseorang yang mempunyai diatur dalam Islam. Islam selalu aktual dan
kekuasaan atau jabatan (apa saja) untuk tidak pernah ketinggalan zaman dalam
menyukseskan perkaranya dengan menyikapi persoalan-persoalan yang muncul
mengalahkan lawan-lawanya sesuai dengan belakangan. Cara Islam menyikapi
apa yang diinginkan, atau supaya permasalahan kontemporer pun pasti
didahulukan urusannya atau ditunda karena proporsional dan tepat sasaran. Dalam hal
ada sesuatu kepentingan”(Yusuf al-Qardha- ini, termasuk persoalan korupsi. Istilah
wi, 1980 h. 456) Definisi yang dikemukakan korupsi beserta turunannya barangkali
oleh Yusuf Qardhawi ini terlihat jelas bahwa muncul hanya pada satu atau dua abad
praktek suap tidak hanya terjadi di terakhir saja. Namun, substansi dari korupsi
pengadilan dan kehakiman. telah ada pada zaman Rasulullah saw.
Dalam Islam, tindakan korupsi jelas dilarang
dan sangat dikecam. Korupsi adalah satu
kerusakan besar yang hukumannya sangat Pada ayat diatas Allah melarang
berat menurut syariat Islam. memakan harta orang lain dengan cara batil.
“Makan” yang dimaksud termasuk juga
Islam memandang korupsi sebagai
mempergunakan atau memanfaatkan. Batil
perbuatan keji. Perbuatan korupsi dalam
adalah cara yang dilakukan melanggar
konteks agama Islam sama dengan fasad,
hukum yang telah ditetapkan oleh Allah.
yakni perbuatan yang merusak tatanan
kehidupan yang pelakunya dikategorikan Dalam surah Ali Imran: 161 :
melakukan Jinayaat al-kubra (dosa besar).
“Tidak mungkin seorang nabi berkhianat
Korupsi dalam Islam adalah perbuatan
dalam urusan harta rampasan perang.
melanggar syariat. Syariat Islam bertujuan
Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan
untuk mewujudkan kemaslahatan bagi umat
rampasan perang itu, maka pada hari kiamat
manusia dengan apa yang disebut sebagai
ia akan datang membawa apa yang
maqashidussy syaria’ah. Diantara
dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri
kemaslahatan yang hendak dituju tersebut
akan diberi pembalasan tentang apa yang ia
adalah terpeliharanya harta (hifdzul maal)
kerjakan dengan (pembalasan) setimpal,
dari berbagai bentuk pelanggaran dan
sedang mereka tidak dianiaya.”
penyelewengan.
Ayat ini turun berkaitan dengan
Islam mengatur dan menilai harta
peristiwa yang diriwayatkan oleh Abu
sejak perolehannya hingga
Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Jarir yaitu
pembelanjaannya, Islam memberikan
hilangnya sehelai kain wol yang diperoleh
tuntunan agar dalam memperoleh harta
dari rampasan perang. Setelah dicari, kain
dilakukan dengan cara-cara yang bermoral
itu ternyata tidak ada dalam catatan
dan sesuai dengan hukum Islam yaitu
inventaris harta rampasan perang sehingga
dengan tidak menipu, tidak memakan riba,
ada yang lancang berkata, “Mungkin
tidak berkhianat, tidak menggelapkan
Rasulullah saw sendiri yang mengambil kain
barang milik orang lain, tidak mencuri, tidak
itu untuk dirinya.” Agar tuduhan tersebut
curang dalam takaran dan timbangan, tidak
tidak menimbulkan keresahan di kalangan
korupsi, dan lain sebagainya.
umat Islam dan membersihkan citra beliau
Sebagaimana dalam firman Allah maka turunlah ayat tersebu di atas yang
swt dalam Surah Al-Baqarah:188 yang menegaskan bahwa Nabi saw. Tidak
artinya : mungkin berlaku korup dan curang dalam
amanah harta publik berupa rampasan
“Dan janganlah sebahagian kamu Memakan
perang. Bahkan Nabi mengancam siapapun
harta sebagian yang lain di Antara kamu
yang mengkorup harta milik Negara akan
dengan jalan bathil dan (janganlah) kamu
menjadi bara api baginya di neraka dan
membawa (urusan) harta Itu kepada hakim,
demikian pula amalnya yang berasal dari
supaya kamu dapat Memakan sebahagian
hasil korupsinya tersebut tidak akan diterima
daripada harta Benda orang lain itu dengan
Allah swt.
(jalan berbuat) Dosa, padahal kamu
mengetahui.” Teladan beliau dicontoh oleh
Khalifah Umar bin Abdul Aziz (63-102 H)
yang memerintahkan kepada putrinya untuk
mengembalikan kalung emas yang sebagai: “tindakan yang merugikan
dihibahkan oleh pengawas perbendaharaan kepentingan publik”. Sehingga semua
Negara (baitul mal) sebagai tanda jasa dan tindakan yang dapat merugikan kepentingan
penghormatan kepada ayahnya. Kata publik untuk kepentingan pribadi, keluarga
korupsi secara literer memang tidak dan kelompok yang dilakukan oleh siapa
ditemukan dalam khasanah Islam, tetapi pun, dalam bentuk apa pun, di mana pun dan
substansi dan persamaannya bisa dicari dan kapan pun dapat disebut sebagai tindakan
ditelusuri dalam Islam. Al-Naim dalam korupsi”.
bukunya, sebagaimana dikutip Abu Hapsin,
Berbicara tentang upaya
memberikan pemahaman umum tentang
pemberantasan korupsi oleh umat Islam
korupsi sebagai suatu tindakan melanggar
tidak akan lepas dari al-Qur’an sebagai
hukum dengan maksud memperkaya diri
pedoman hidup dalam segala aspek
sendiri, orang lain atau korporasi yang
kehidupan. Karenanya, penulis memandang
berakibat merugikan keuangan negara atau
perlunya menggali ayat-ayat yang berbicara
perekonomian negara.
tentang korupsi dan menemukan nilai-nilai
Peran agama dalam pembentukan antikorupsi dalam al-Qur’an yang bisa
perilaku korupsi dikembangkan sehingga menjadi solusi
Dalam agama apapun pasti tidak preventif dan preemtif terhadap penyakit
membenarkan praktik korupsi dalam bentuk mental korupsi ini.
apapun karena dalam hal itu terdapat Bangsa Indonesia yang mayoritas
perilaku yang menyebabkan kerugian penduduknya adalah Islam, tentunya tidak
publik. Dengan begitu agama menjadi peran akan terlepas dari Al-Qur’an, karena al-
utama dalam membendung perilaku korupsi Qur’an adalah pedoman dan petunjuk bagi
dan membentuk perilaku anti-korupsi. seluruh umat manusia. semua permasalahan
Dalam hadis lain Abu Dawud dari Buraidah hidup sudah diatur dalam al-Qur’an tidak
bin al-Hashib meriwayatkan bahwa terkecuali Pendidikan Antikorupsi. dalam
Rasulullah Saw pernah bersabda : hal ini penulis tertarik untuk mengkaji
“Barangsiapa yang saya angkat menjadi sejauh mana al-Qur’an membahas
pejabat dengan gaji rutin, maka sesuatu yang pendidikan antikorupsi Namun, karena
yang diambilnya selain itu [gaji rutin] adalah banyaknya nilai-nilai pendidikan
ghulul [korupsi ] “Peran Ajaran Islam antikorupsi, peneliti membatasi diri pada
(Wildan Solihin, dkk). Berdasar pada ‘Illat tiga nilai yang dipandang penting, yaitu
(Causa-Legis), korupsi dapat dipahami kejuuran, tanggung jawab dan
sebagai: “tindakan penyalahgunaan kesederhanaan.
wewenang oleh pemegang amanat publik”.
Sehingga semua penyalahgunaan wewenang
oleh siapapun, dalam bentuk apa pun, di
Kendala-Kendala Penegakan
mana pun dan kapan pun oleh pemegang
amanat publik dapat disebut sebagai
Hukum Islam Dalam Memberantas
tindakan korupsi”. Ketika kita pahami Korupsi
korupsi berdasarkan pada Maqashid (Kausa- Fakta yang menjadi kendala bagi terciptanya
Finalis), maka korupsi dapat dipahami Ilmu hukum yang berketuhanan adalah
sangat sedikitnya pakar hukum kita yang menerapkan ilmu tersebut, dibangunnya
memiliki komitmen tinggi demi terciptanya komunikasi yang efektif dari berbagai
ilmu hukum yang berketuhanan ini. Hal ini lembaga yang terkait dengan hukum.
terbukti sering dilakukannya seminar- Sehingga bangsa ini secara sadar dan satu
seminar tentang ilmu hukum yang semangat untuk menciptakan pembaharuan
berketuhanan namun berhenti pada tahap hukum dan menciptakan ilmu hukum yang
dokumen-dokumen seminar saja dan belum berketuhanan.
ditindak lanjuti. Dan bahkan mata kuliah
Pembaharuan Hukum baru diberikan pada Jenis- jenis tindak pidana korupsi
jenjang S3 ilmu hukum pada tahun 2008. 1. Ghulul/ pencurian
Penulis berpendapat, mata kuliah ini Secara etimologis diartikan dengan
merupakan jendela untuk pembaharuan berkhianat dalam pembagian harta
hukum di Indonesia dan sekaligus rampasanperang atau dalam harta-harta lain.
menggagas bagaimana terciptanya ilmu Definisi ghulul secara terminologis diartikan
hukum yang berketuhanan. Tentunya fakta- mengambil sesuatu dan
fakta diatas masih merupakan sebagian kecil menyembunyikannya dalam hartanya. Akan
fakta yang merupakan kendala bagi tetapi, dalam pemikiran berikutnya
terciptanya ilmu hukum yang berketuhanan. berkembang menjadi tindakan curang dan
Langkah berikutnya tidak kalah pentingnya khianat terhadap harta-harta lain, seperti
yaitu bagaimana merealisir ilmu hukum tindakan penggelapan terhadap harta baitul
yang berketuhanan dapat terwujud ? mal,harta milik bersama kaum muslim, harta
Memang bukan suatu pekerjaan yang mudah bersama dalam suatu kerja bisnis,harta
untuk menciptakan Ilmu hukum yang negara,dan lain-lain. Berkaitan dengan
berketuhanan, namun penulis memiliki Ghulul. Allah swt berfirman dalam QS Al-
sedikit saran untuk hal tersebut. Para pakar Imran/ 3: 161.
hukum seyogyanya secara terus menerus
tanpa patah semangat untuk menyuarakan Yang artinya :
akan arti pentingnya ilmu hukum yang “Tidak mungkin seorang Nabi berkhianat
berketuhanan baik dalam forum-forum dalam urusan harta rampasan
seminar, lokakarya dan bentuk-bentuk perang.Barangsiapa yang berkhianat dalam
forum ilmiah yang lain. Memasukkan mata urusan rampasan perang itu, Maka pada hari
kuliah kiamat ia akan datang membawa apa yang
Pembaharuan Hukum Nasional dikhianatkannya itu,kemudian tiap-tiap diri
(PHN) dan Ilmu ushul fiqih kedalam akan diberi pembalasan tentang apa yang ia
kurikulum inti mulai jenjang S1 sampai kerjakan dengan (pembalasan)
dengan jenjang S3 pada kurikulum setimpal,sedang mereka tidak dianiaya.”
pendidikan tinggi ilmu hukum, melakukan 2. Risywah (Gratifikasi/Penyuapan)
kursus-kursus pada kelompokkelompok Risywah berasal dari bahasa Arab
penegak hukum agar memiliki wawasan yaitu upah, hadiah, komisi, atau suap. Secara
yang komprehensif tentang pembaharuan terminologi, risywah adalah suatu
hukum dan memiliki wawasan ilmu hukum pemberian yang diberikan seseorang kepada
yang berketuhanan sehingga dalam hakim, petugas atau pejabat tertentu dengan
melaksanakan tugasnya mereka dapat
tujuan yang diinginkan kedua belah pihak, Dalil Al-qur’an yang melarang
baik pemberi maupun penerima. Terdapat perbuatan tersebut ada 20 dalam QS An-
sebuah hadis yang menerangkan tentang Nisa/ 4 :29
pelarangan perbuatan risywah ini.
Yang artinya ; “Hai orang-orang
Namun menurut al-Syaukani, ada yang beriman,janganlah kamu saling
beberapa bentuk risywah yang dibenarkan memakan harta sesamamu dengan jalan
dengan alasan untuk memperjuangkan hak yang batil,kecuali dengan jalan perniagaan
atau menolak kezaliman yang mengancam yang Berlaku dengan suka sama-suka di
keselamatan diri seseorang. Ibnu Taimiyyah antara kamu.dan janganlah kamu membunuh
menjelaskan tentang alasan suap yang dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
dibenarkan, dalam Majmu’ Fatwa-nya Penyayang kepadamu.”
mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan
Dalam hadits mengatakan :
oleh Imam Ahmad bin Hanbal bahwa
Rasulullah saw pernah memberikan “Dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah
sejumlah uang kepada orang yang selalu saw. Bersabda, ”Barang siapa menzhalimi
meminta-minta kepada beliau. Namun tanah orang lain walau seukuran satu
mayoritas ulama sepakat bahwa hukum jengkal, maka dia dikalungi dengan tujuh
perbuatan risywah adalah haram, khususnya bumi”. Hadits ini memperjelas bahwa Allah
risywah yang terdapat unsur membenarkan SWT sangat melarang perbuatan ghasab,
yang salah dan atau menyalahkan yang karna hal ini jelas sangat merugikan orang
benar. lain.
3. Ghasab ( Mengambil Paksa Hak/Harta 4. Khiyanat ( Penghianatan)
Orang Lain) Kata khianat berasal dari bahasa
Ghasab berasal dari kata kerja yang Arab yang artinya sikap ingkarnya
berarti mengambil sesuatu secara paksa dan seseorang saat diberikan kepercayaan.
zalim. Secara istilahi, ghasab dapat diartikan Definisi yang dikemukakan oleh al-
sebagai upaya untuk menguasai hak orang Syaukani yaitu seseorang yang diberi
lain secara permusuhan/terang-terangan. keperayaan untuk merawat/mengurus
Menurut Dr.Nurul irfan, MA, ghasab adalah sesuatu barang dengan akad sewa menyewa
mengambil harta atau menguasai hak orang dan titipan, tetapi sesuatu itu diambil dan
lain tanpa izin pemiliknya dengan unsur kha’in mengaku jika barang itu hilang atau
pemaksaan dan terkadang dengan kekerasan dia mengingkari barang sewaan tersebut ada
serta dilakukan dengan cara terang-terangan. padanya. Sedangkan Wahbah Zuhaili
Karena ada unsur terang-terangan, maka mendefinisikan khianat dengan segala
ghasab berbeda dengan pencurian dimana sesuatu bersifat melanggar janji dan
salah satu unsurnya adalah pengambilan kepercayaan yang telah dipersyaratkan di
barang secara sembunyi-sembunyi. Para dalamnya atau telah berlaku menurut adat
ulama sepakat bahwa ghasab merupakan kebiasaan, seperti tindakan pembantaian
perbuatan yang terlarang dan diharamkan. terhadap kaum muslim atau sikap
menampakkan permusuhan terhadap kaum
muslim.
5. Sariqah (Mencuri) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan
Mencuri adalah mengambil harta hak dan sebagai siksaan dari Allah swt. Dan
milik orang lain dengan cara yang Allah Maha perkasa, Maha Bijaksana.”
sembunyi-sembunyi (tidak terang –
6. Hiraabah (Perampokan)
terangan) terhadap harta yang seharusnya
Hirabah adalah gerombolan
dijaga baik, sementara harta itu tersimpan di
pembunuh, sindikat penculik anak – anak
tempat yang seharusnya. Jadi, ciri utama
kecil, sindikat penjahat untuk menggarong
pencurian adalah caranya yang tidak terang
rumah-rumah dan bank, sindikat penculik
– terangan, barangnya tersimpan rapi, dan
perempuan untuk dijadikan pelacur, sindikat
ditempat yang dipandang aman oleh
penculikan pejabat untuk dibunuh agar
pemiliknya, serta barang yang sebaiknya
terjadi fitnah dan kegoncangan stabilitas
dijaga oleh pencuri.
keamanan, serta sindikat perusak tanaman
Dalam QS Al-Hijr/15 :18 dan peternakan. Kata hirabah berasal dari
kata Harb artinya perang.
Yang artinya : “Kecuali, (setan) yang
mencuri-curi (berita) yang dapat di dengar Bagi sindikat yang keluar dari
(dari malaikat) lalu dikejar oleh semburang peraturan disebut orang yang menyerang
api yang terang.” masyarakat pada satu sisi dan menyerang
ajaran Islam yang datang untuk memberi
Menurut ibnu Arafah “pencuri” menurut
keamanan dan keselamatan masyarakat pada
orang arab adalah orang yang datang dengan
sisi lain. Hirabah termasuk dosa besar.
sembunyi-sembunyi ke tempat penyimpanan
Karena itu, Al-Qur’an memutlakkan orang
barang orang lain untuk mengambil isinya.
yang melakukan hirabah sebagai orang
Dengan demikian, mencuri mengandung 3 menyerang Allah swt., Rasul-Nya, dan
unsur, yaitu : orang-orang yang beusaha membuat
kerusakan diatas bumi. Allah swt. Telah
1. Mengambil milik orang lain; memberi hukuman berat kepada pelakunya.
2. Mengambilnya secara sembunyi – Allah swt. Telah berfirman dalam QS. Al –
sembunyi; Maidah/5: 33.

3. Milik orang lain ada ditempat Yang artinya ; “Sesungguhnya


penyimpanan; pembalasan terhadap orang-orang yang
memerangi Allah dan Rasul-Nya dan
Jadi, apabila barang yang diambil bukan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah
milik orang lain, cara mengambilnya dengan mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong
terang-terangan, atau barang yang diambil tangan dan kaki mereka dengan bertimbal
berada tidak pada tempat penyimpanannya, balik, atau dibuang dari negeri (tempat
pelakunya tidak dijatuhi hukuman potong kediamannya). Yang demikian itu (sebagai)
tangan. suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan
Seperti yang dikatakan QS Al-Maidah/5: 38 di akhirat mereka beroleh siksaan yang
besar.”
Yang artinya ; “Adapun orang laki-laki
maupun perempuan yang mencuri, Kesimpulan
potonglah tangan keduanya (sebagai)
Bahwa setiap agama memiliki peran
masing masing dalam pembentukan perilaku
antikorupsi dalam hal ini agama islam
memberikan banyak sekali pembelajaran
tentang perilaku yang dilarang di dalam
agamanya diantaranya yaitu perilaku korupsi
karena islam memandang perilaku tersebut
sebagai perilaku yang tercela yang di
haramkan atau dilarang dalam agama telah
ditunjukan dala kitab suci agama islam dan
hadits nabi bahwa perilaku tersebut telah
menyalahi norma- norma ajaran islam dan
mendapat teguran juga hukuman bagi orang
orang yang melanggar ajaran agama.

DAFTAR PUSTAKA
Abu AI-Hasan Al-Mawardi, AI-Ahkam
AsSulthaniyah, Mushthafa Al-Baby
Singgih, Duniapun Memerangi Korupsi
(Tangerang: Pusat Studi Hukum dan Bisnis
Universitas Pelita harapan, t.t)
Arifin, Arini Indika. (2015). Tindak Pidana
Korupsi Menurut Perspektif Hukum Islam.
Jurnal
Jalaluddin. (2016). Pendidikan Islam;
Pendekatan Sistem dan Proses. Jakarta:
Rajawali Pers.
Solihin, W., Fauziah, N., & Mukti, S.
(2021). Peran Agama dalam Pembentukan
Perilaku Anti-Korupsi. Muttaqien;
Indonesian Journal of Multidiciplinary
Islamic Studies, 2(2), 143-154.
Yandi, R. (2021). Peran Agama Dalam
Pembentukan Perilaku Anti-
Korupsi. SALIHA: Jurnal Pendidikan &
Agama Islam, 4(1), 91-107.

Anda mungkin juga menyukai