Anda di halaman 1dari 25

Pasar keuangan, Pasar

Modal, Pasar Berjangka.


Fungsi dan kedudukan, landasan hukum serta struktur.
Financial Market
A security is a document that gives the owner a claim on future cash flows. A security may
represent an ownership claim on an asset (such as a share of stock) or a claim on the repayment
of borrowed funds, with interest (such as a bond).
Money Market Securities
Capital Market Securities
Derivative Instruments
SECURITIES MARKETS

The primary function of a securities market—whether or not it has a physical location—is to


bring together buyers and sellers of securities. Securities markets can be classified by whether
they are involved in original sales or resales of securities, and by whether or not they involve a
physical trading location.
Primary and Secondary Markets
◦ When a security is first issued, it is sold in the primary market. This is the market in which new issues are
sold and new capital is raised. So it is the market whose sales directly benefit the issuer of the securities.
◦ A second method is through financial institutions, which are firms that obtain money from investors in
return for the institution’s securities and then invest that money.
Melihat sejarah dari perdagangan berjangka modern dimulai pada awal abad ke 18 di Kota
Chicago Amerika. Kota ini terletak dekat danau Great Lakes, oleh karena letak Chicago strategis
berdekatan juga dengan wilayah barat dari Amerika Midwest maka Chicago dijadikan sebagai
kota pusat transportasi,distribusi dan perdagangan hasil pertanian.
Pada saat melimpah atau kurangnya hasil panenan senantiasa mengakibatkan fluktuasi harga di
pasar setempat. Hal ini kemudian mendorong terbentuknya suatu pasar khusus yang
memungkinkan para pedagang dari komoditas biji-bijian (grain), pengguna bahan baku (seperti
pupuk,bibit dll), untuk melakukan suatu transaksi "masa mendatang" atau juga "pembayaran
didepan" atau yang dikenal dengan istilah kontrak serah (forward contract) untuk melindungi
mereka terhadap resiko perubahan harga merugikan dan memungkinkan dilakukannya lindung
nilai (hedge). Kontrak serah inilah yang kelak berkembang menjadi kontrak berjangka (futures
contract).
Pada tahun 1848 , Chicago Board of Trade (CBOT), membentuk suatu bursa berjangka yang
pertama di dunia.
Perdagangan masih dalam bentuk kontrak serah dan pada tanggal 13 Maret 1851 dibuatlah
kontrak serah yang pertama untuk komoditi jagung.
Pada tahun 1865 diperkenalkan standarisasi kontrak serah.
Kemudian Chicago Produce Exchange didirikan pada tahun 1874, yang kemudian pada tahun
1898 dirubah namanya menjadi Chicago Merchantile Exchange (CME).
Pada tahun 1972 dibentuklah sebuah divisi dari CME yang diberi nama "Pasar Moneter
Internasional" (International Monetary Market -IMM), dengan tujuan untuk menawarkan kontrak
serah didalam bentuk valuta asing seperti : pound sterling, mark Jerman, yen Jepang, peso
Meksiko, dan lainnya.
Pasar Berjangka dan Pasar Modal
Perdagangan Berjangka Pasar Modal
UU No. 32 Tahun 1997 UU No.8 Tahun 1995
Departemen Perdagangan Otoritas Jasa Keuangan
Bappebti -
Bursa Berjangka Jakarta (JFX) Bursa Efek Indonesia (IDX)
ICDX
Pialang Berjangka (Futures) Perusahaan Sekuritas
Margin Sesuai Aset
Lindung Nilai Pengumpulan Dana
Posisi trading 2 arah 1 arah
Sejarah Bursa Berjangka di Indonesia
Fasilitasi pendirian Bursa Berjangka selain untuk memenuhi kebutuhan akan lindung nilai, juga
didorong untuk mencegah usaha-usaha berkedok sejenis Bursa Berjangka, yang sebenarnya
adalah perjudian terselubung (kasino). Untuk itu, pada tahun 1977, pemerintah mengambil
tindakan yang melarang penyaluran amanat ke luar negeri (instruksi Memperdag No.
03/M/INS/VI/77)
Rencana Pemerintah untuk mendirikan Bursa Komoditi di Indonesia telah lama dirintis melalui
Panitia Persiapan Bursa Karet di Indonesia yang dibentuk pada tahun 1971. Semula Pemerintah
hanya bermaksud mendirikan bursa karet, yang diilhami oleh hasil sidang Association of Natural
Rubber Producing Countries (ANRPC) di Yogyakarta tahun 1970. Pada tahun 1979, rencana
Pemerintah ini mulai dibahas secara intensif dalam Tim Interdepartemental Persiapan Bursa
Komoditi Indonesia, yang telah berhasil menyusun rancangan Peraturan Pemerintah mengenai
Bursa Komoditi yang mencakup perdagangan multi komoditi.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1982  tentang Bursa Komoditi dan Keputusan
Presiden No. 80 Tahun 1982 tentang Pendirian dan Pokok-pokok Organisasi Bursa Komoditi,
ditetapkan bahwa penyelenggaraan bursa komoditi di Indonesia hanya dilakukan oleh Badan
Pelaksana Bursa Komoditi (Bapebti) yang berada dalam lingkungan Departemen Perdagangan
dan bertanggung jawab kepada Menteri Perdagangan.
Struktur organisasi Bappebti pertama kali dibentuk dengan Keputusan Menteri Perdagangan dan
Koperasi 152/KP/II/1983 tanggal 11 Pebruari 1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pelaksana Bursa Komoditi dengan struktur organisasi BAPEBTI terdiri dari seorang Ketua yang
didukung oleh Sekretariat dan 2(dua) Biro yaitu Biro Pengembangan Pasar dan Biro Operasi.
Pada tanggal 25 Agustus 1984, didirikan lembaga dengan nama PT Kliring dan Jaminan Bursa
Komoditi pada, yang disahkan dengan Akta Pendirian No.185 dan diumumkan pada Lembar
Negara Republik Indonesia No.100 tanggal 16 Desember 1986 Tambahan Berita Negara No.1580
tahun 1986. Pendirian PT Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi ini sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No.6 Tahun 1984 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk
Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi
(Persero).
Sebagai badan pelaksana, pada bulan Januari 1985 Menteri Perdagangan Arifin Siregar
meresmikan “Bursa Komoditi Indonesia” yang dikelola oleh Bapebti dengan lembaga penjamin
PT. (Persero) Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi (KJBK). Dalam peresmian Bursa Komoditi
Indonesia, diluncurkan Perdagangan Fisik Karet dan Perdagangan Fisik Selanjutnya pada 7 Juli
1987 menyelenggarakan kegiatan lelang pengalihan hak kuota tekstil dan produk tekstil serta
pada 12 Januari 1989, Bapebti  menyelenggarakan kegiatan Penyediaan Informasi Muatan Dan
Ruang Kapal (Freight Booking Centre).
Pada tahun 1991, pemerintah mulai melemparkan ide dengan menawar-kan perdagangan
komoditi di bursa pada pelbagai asosiasi. Ada 3 asosiasi yang bersedia, yaitu AEKI (Asosiasi
Eksportir Indonesia) dan FAMNI (Federasi Asosiasi Minyak Nabati dan Lemak).
Pada tanggal 5 Desember 1997 terbitlah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi, yang menugaskan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka
Komoditi (Bappebti) melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari kegiatan
perdagangan berjangka. UU No. 32 tahun 1997 lahir saat krisis ekonomi tahun 1998 sebagai
cikal bakal pendirian bursa.
Bappebti mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan
perdagangan berjangka serta pasar fisik dan jasa.
Fungsi Bappebti:
◦ Perumusan, pelaksanaan, pengamanan pelaksanaan kebijakan teknis, dan evaluasi di bidang
pembinaan, pengaturan dan pengawasan perdagangan berjangka, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
◦ Perumusan, pelaksanaan dan pengamanan pelaksanaan kebijakan teknis dan evaluasi di bidang
pembinaan, pengaturan dan pengawasan pasar fisik dan jasa;
◦ Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur serta pemberian bimbingan teknis dan
evaluasi di bidang pembinaan, pengaturan dan pengawasan di bidang pasar fisik dan jasa;
Pelaksanaan administrasi Badan.
◦ Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan No 86/mpp/kep/3/2001
Bursa Berjangka Jakarta (JFX)
Jakarta Futures Exchange (JFX) adalah bursa berjangka pertama di Indonesia. JFX berdiri pada
tanggal 19 Agustus 1999 dengan landasan untuk membawa manfaat besar bagi komunitas bisnis
dan sebagai sarana lindung nilai. Peran utama JFX adalah selaku penyedia fasilitas bagi para
anggotanya untuk melakukan transaksi kontrak berjangka berdasarkan harga yang ditetapkan
melalui interaksi yang efisien berdasarkan permintaan dan penawaran dalam sistem
perdagangan elektronik.
Teknologi JAFeTS, JAFeTS COLT, Sistem Aplikasi Kontrak Berkala Emas dan Sistem Pasar Fisik
Produk Berjangka BBJ (JFX)
Pasar Fisik
◦ Pasar Fisik Teh
◦ Pasar Fisik Batubara
◦ Pasar Fisik Kakao
◦ Pasar Fisik Karet
◦ Pasar Fisik Kopi
◦ Pasar Fisik CPO
Pasar Berjangka
◦ Kontrak Berjangka Indeks Emas
◦ Kontrak Kopi Arabika
◦ Kontrak Kopi Robusta
◦ Kontrak Berkala Emas 5 sampai 100 gram
◦ Kontrak Berjangka Emas 1 Kg, 250 gr dan 100 gr
◦ Kontrak Berjangka Kakao
◦ Kontrak Berjangka Olein 20 Ton dan 10 ton
◦ Kontrak Gulir Emas 1 Kg
◦ Kontrak Gulir Emas USD 100 oz
◦ Kontrak Gulir Emas USD 10 oz
◦ Kontrak Gulir Emas USD Fixed 100 oz
◦ Kontrak Gulir Indeks Emas
Pasar Komoditi Syariah
Pasar Komoditi Syariah merupakan pasar yang dikembangkan bersama dengan Dewan Syariah
Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) untuk mendukung aktivitas industri keuangan
syariah di Indonesia. Industri keuangan syariah dunia menggunakan transaksi jual-beli sebagai
underlying aktivitas bisnisnya.
ICDX
ICDX adalah singkatan dari Indonesia Commodity and Derivatives Exchange dan kadang disebut
juga sebagai Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Mirip dengan JFX, ICDX adalah bursa
yang juga memiliki posisi sebagai bursa tempat transaksi perdagangan berjangka
diselenggarakan.
Dalam hal ini, penjamin kliring yang menjamin kualitas dan jumlah sesuai kontrak di ICDX adalah
PT Identrust Security International yang kini telah berganti nama menjadi Indonesia Clearing
House.
ICDX menyediakan tempat bertransaksi untuk setidaknya empat kelompok produk, yakni:
◦ 1. Agri, meliputi Crude Palm Oil (CPO) dan Olein.
◦ 2. Currency, mencakup pair-pair mata uang yang biasa diperdagangkan di pasar forex.
◦ 3. Metal, termasuk Emas dan Timah
◦ 4. FBOT (Foreign Future Market), meliputi kontrak-kontrak komoditas berjangka Agri, Logam, dan Energi
yang banyak diperdagangkan secara global, termasuk perak, platinum, minyak mentah, jagung, kopi, dan
lain-lain.

ICDX telah bekerja sama dengan 3 bursa asing yaitu Chicago Board of Trade (CBOT), New York Board of
Trade (NYBOT) dan New York Mercantile Exchange (NYMEX).
Kliring Berjangka Indonesia
Pada awalnya perusahaan bernama PT (Persero) Kliring dan Jaminan Bursa Komoditi (KJBK) yang
didirikan pada tanggal 25 Agustus 1984, dengan layanan usaha melakukan registrasi atas pasar
fisik komoditas karet, kopi dan kuota tekstil. Pada tanggal 18 Juni 2001, nama perusahaan
berubah menjadi PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau lebih dikenal sebutan PT KBI
(Persero), sesuai dengan persetujuan dari Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia
Republik Indonesia No.C-02157ht.01.04.2001. Adapun izin usaha sementara penyelenggaraan
Lembaga Kliring Berjangka, sesuai surat No.01/VII/2000 tanggal 14 Juli 2000. Dan untuk
Operasional Perusahaan sebagai Lembaga Kliring Berjangka pada tanggal 15 Desember 2000,
dengan kontrak berjangka yang dikliringkan dan dijamin penyelesaiannnya adalah CPO, Kopi dan
Olein.
Fungsi KBI
Setiap perdagangan berjangka, baik multilateral maupun bilateral, di Bursa Berjangka Jakarta
membutuhkan suatu lembaga kliring yang berfungsi sebagai penjamin penyelesaian kontrak
antara pialang berjangka dan pedagang berjangka, dan atas fungsi tersebut lembaga kliring
mendapatkan fee berdasarkan jumlah volume transaksi per lot.
LayananKBI
Pendaftaran Kontrak
Fungsi Subtitusi
Kliring
Penyelesaian Transaksi
Rekonsiliasi Bank
Laporan Transaksi
Pengelolaan Agunan
Teknologi Informasi
Kerjasama KBI
Hongkong Futures Exchange (HKFE)
Korea Futures Exchange (KOFEX)
Malaysia Derivatives Exchange (MDEX)
Singapore Commodity Exchange (SICOM)
Tokyo Stock Exchange (TSE)
Chicago Board of Trade (CBOT)
Kansas City Board of Trade (KCBT)
London Clearing House (LCH)
London International Financial Futures (LIFFE)
New York Mercantile Exchange (NYMEX)

Anda mungkin juga menyukai