Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE 1

PRODI AKUNTANSI

Nama Mahasiswa : Chusnul Lila Octaviani


NIM : 041283679
Nama Mata Kuliah : Audit Manajemen
Kode Mata Kuliah : EKSI4413

Tugas 1
1. Audit manajemen merupakan suatu konsep yang terdiri dari kata audit dan
manajemen dalam penelusuran para pakar bidang audit internal yang telah
berkembang yang saudara ketahui, Berikan uraian pengertian Audit
Manajemen menurut Sawyer!
Audit manajemen menurut Sawyer (2005) adalah pemeriksaan dan kontrol, kinerja, risiko,
dan tata kelola (governance) perusahaan publik maupun privat. Dapat disimpulkan bahwa
suatu proses untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas – aktivitas operasional suatu
organisasi yang bertujuan membuat operasional organisasi menjadi lebih efektif, efisien dan
ekonomis sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya. Audit manajemen dalam suatu
organisasi dilakukan oleh auditor internal. Auditor internal bertugas untuk mengevaluasi
setiap kegiatan operasional perusahaan dan melaporkan hasil auditnya kepada manajemen
perusahaan.

Sumber : BMP EKSI4413 hal : 1.4 – 1.5

2. Jelaskan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dan disiapkan oleh auditor
agar tidak mengalami kegagalan dalam penugasan audit manajemen!
Risiko bisa dijelaskan sebagai hal – hal yang mungkin terjadi sebagai hasil atas aktivitas –
aktivitas organisasi, berbeda dari yang diharapkan dan akan memberikan dampak kepada
organisasi. Pemetaan risiko dilakukan dengan berbagai tahap, yaitu sebagai berikut :
- Identifikasi Risiko
Auditor harus mampu melakukan analisis apa saja risiko yang mungkin terjadi dari aktivitas
operasional di dalam setiap fungsi, dampak yang akan ditimbulkan jika terjadi, dan penyebab
terjadinya. Identifikasi risiko menjadi hal utama yang harus diperhatikan dan membutuhkan
analisis yang kuat karena akan berpengaruh sampai pada tahap selanjutnya.
- Penetapan Kriteria Tingkat Kemungkinan dan Analisis Dampak
Bagian ini adalah tahap dimana auditor menentukan kriteria untuk besarnya tingkat
kemungkinan risiko terjadi dan besar kecilnya pengaruh dari dampak. Penentuan kriteria
dilakukan dengan menggunakan skala. Contoh, skala 1 – 5 yang artinya bahwa semakin
mendekati angka 1 maka kemungkinan risko terjadi semakin kecil atau bisa dipastikan bahwa
risiko tidak mungkin terjadi.
- Kontrol Eksisting
Pada bagian ini, auditor akan melihat bagaimana kontrol/pengendalian yang telah dilakukan
atas risiko yang telah diidentifikasi. Kontrol/pengendalian yang dilihat adalah
kontrol/pengendalian pencegahan untuk kemungkinan terjadinya risiko dan
kontrol/pengendalian pemulihan untuk dampak apabila risiko tersebut terjadi.
- Level Risiko
Penetapan kriteria terhadap tingkat kemungkinan dan analisis dampak yang telah dilakukan
sebelumnya akan membentuk level risiko. Level risiko inilah yang harus menjadi perhatian
dari auditor. Kegiatan operasional dengan risiko level tinggi hingga ekstrem sebaiknya
dijadikan focus dari audit yang akan dilaksanakan.
- Penanganan Risiko
Tindakan apa saja yang akan dilakukan untuk meminimalkan (mitigasi) risiko dan
dampaknya, dengan mempertimbangkan cost dan benefit.

Sumber : BMP EKSI4413 hal : 2.16 – 2.20

3. Peran tata kelola sebagai proses pengelola, mengarahkan, dan memonitoring


bisnis korporasi untuk menciptakan nilai pemegang saham sekaligus
melindungan kepentingan stakeholders lainya (kreditur, pemasok, pemerintah,
dan masyarakat tata kelola memainkan peran penting dalam dalam
meningkatkan efisiensi pasar modal melalui efisiensi dan efektivitas operasi
perusahaan, pertumbuhan pendapatan, dan karyawan serta integritas dan
kualitas laporan keuangan. Tata kelola perusahaan dibutuhkan untuk
menghindari konsentrasi kekuasaan di tangan manajemen dan untuk
menciptakan suatu sistem yang efektif dan seimbang dalam menyeimbangakan
otoritas pembagian kekuasaan antara pemegang saham, dewan direksi,
manajemen dan tingkat yang lebih rendah dalam pemangku kepentingan lain.
Sebagai alat usaha yang berbadan hukum organisasi korporasi dapat memiliki
harta dan kewajiban sendiri dengan ranah tata kelola korporasi, Bagaimana
kaitan tata kelola perusahaan dengan perusahaan korporasi?
Tata kelola perseroan (corporate governance) memiliki 2 model, yaitu :
- Single board system/ single tier board system/one tier board system/unitary board
system
Pada model ini tidak ada pemisahan antara bagian yang memiliki tugas pengawasan dan
bagian yang memiliki tugas pengelolaan korporasi. Kedua fungsi tersebut dilaksanakan oleh
satu bagian, yaitu dewan direksi atau board of director. System ini menimbulkan suatu
kesulitan karena adanya kerancuan fungsi yang seharusnya terdapat pemisahan tugas dalam
organisasi.
- Dual board system/dual tier system/two tier system
Two board menurut Bacon and Brown mempunyai 4 karakteristik utama berikut.
1. Terdapat pemisahan fungsi, tugas, dan wewenang dengan pengelola perseroan
dengan dewan pengawas perseroan.
2. Pemisahan secara fisik antara tugas dan wewenang dapat menghindari adanya
campur tangan atau double job.
3. Dewan pengawas tidak diberi kewenangan dalam pengelolaan perseroan
karena tugas dewan pengawas adalah memberi pengawas dan saran untuk
direktur lain.
Pada system one tier board fungsi pengawasan dan pengelola perseroan tidak dipisah.
Seluruh direksi perseroan mempunyai yang bertugas untuk menjadi pengawas maupun
pengelola mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama. Dewan pengawas yang bertugas
untuk memonitor semua kegiatan harus memberi persetujuan untuk tindakan manajemen
meskipun berisiko tinggi. Sedangkan dalam system twi tier board dengan pengawas dan
dewan pelaksana dipisahkan tugasnya dengan baik. Masing – masing mempunyai tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda. Chief Executive Officer, hanya terdapat dalam
one tier board. Tugas CEO adalah memimpin direktur eksekutif dan direktur noneksekutif.
Sedangkan pada two tier board tidak terdapat CEO karena kedua dewan sudah dipisah
dengan pemimpin yang berbeda, pada one board dimungkinkan dewan pengawas yang
ditunjuk merupakan karyawan biasa. Sedangkan dalam two board terdapat persyaratan dan
kriteria perekrutan yang berat untuk menjadi dewan pengawas.

Sumber : BMP EKSI4413 hal : 3.5 – 3.8

4. Indofood dan Garuda food adalah contoh perusahaan yang memiliki


komitmen tinggi untuk peduli pada aspek pendidikan. Banyak program
yang disediakan perusahaan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia,
mulai dari program beasiswa sampai dengan program magang untuk
mengedukasi mahasiswa dan akademisi. Tak hanya fokus pada bidang
pendidikan, perusahaan tersebut juga fokus pada kegiatan pemberdayaan
masyarakat melalui peningkatan infrastruktur, misalnya dengan
melakukan perbaikan pada sarana dan prasarana umum, seperti jalan,
MCK dan sarana air bersih. Komitmen Indofood dan Garuda Food
tersebut merupakan salah satu bentuk dari pelaksanaan pilar tata kelola
perusahaan yang baik. Pilar tata kelola apakah itu? Jelaskan! Lakukan
analisis juga manfaat dari kegiatan-kegiatan tersebut bagi pemerintah dan
masyarakat!
- Tata kelola organisasi yang baik memiliki 5 pilar dalam organisasinya, yaitu keterbukaan
(Transparency), akuntanbilitas (Accountability), pertanggung jawaban (Responsibility),
independensi (Independency), kesetaraan dan kewajaran (Fairness). Pada topik yang
diberikan, saya berkesimpulan bahwa itu masuk dalam pilar pertanggung jawaban
(Responsibility) karena perseroan sepenuhnya menyadari bahwa eksistensi bisnis perseroan
tidak hanya bermanfaat bagi para pengguna jasa perseroan, namun juga masyarakat yang ada
disekitar tempat kegiatan usaha perseroan. Perseroan senantiasa berupaya agar eksistensi
bisnisnya tidak hanya memberikan manfaat kepada para pengguna jasa perseroan, namun
juga untuk masyarakat yang ada disekitar tempat kegiatan usahanya. Manfaat perseroan bagi
masyarakat disekitar tempat kegiatan usaha perseroan tidak hanya berupa penyediaan
lapangan kerja, namun juga dengan berbagai program tanggung jawab social (Corporate
Social Responsibility/CSR). Dengan demikian, diharapkan bahwa perseroan dapat
memperoleh pengakuan sebagai good corporate citizen.
- Manfaat bagi pemerintah dari program Indofood dan Garuda Food adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup di dalam masyarakat tersebut.
Dikarenakan program dari kedua perseroan tersebut yang mengarah pada kebutuhan sehari –
hari masyarakat seperti memperbaiki sarana dan prasarana umum seperti memperbaiki jalan,
pengadaan air bersih, MCK, serta program beasiswa pendidikan yang sangat berguna untuk
anak – anak yang kurang mampu dalam masyarakat tersebut. Manfaat untuk masyarakat
tentunya sangat berguna sekali untuk keseharian karena program kedua perseroan tersebut
mengarah pada kebutuhan sehari – hari, jadi untuk wilayah yang kurang ada pengadaan air
bersih bisa sangat terbantu karena tidak perlu jauh – jauh lagi untuk mencari air bersih untuk
kebutuhan sehari – hari dan MCK.

Sumber : BMP EKSI4413 hal : 3.21

5. Buatlah program kerja untuk audit operasional fungsi gudang untuk PT


ABC!
Dalam IPPF No. 2240.A1 menyatakan bahwa “Program kerja harus mencakup prosedur
untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasi informasi
selama penugasan. Program kerja ini harus memperoleh persetujuan sebelum
dilaksanakan dan apa nilai terjadi perubaan harus segera dimintakan persetujuan.”
Program audit yang baik tersusun dari beberapa komponen berikut :
a. Pendahuluan
Tim audit membuat ringkasan latar belakang dilakukannya program audit
operasional PT ABC yang berguna bagi para auditor untuk memahami dan
melaksanakan program kerja audit. Bagian ini bisa di tambahkan komentar dari
berbagai pihak yang berkompeten berkaitan dengan tujuan audit, termasuk
komentar auditor sendiri.
b. Tujuan Audit
Bagian ini merupakan tujuan yang ingin dicapai terkait permasalahan yang
dihadapi di bagian operasional gudang PT ABC. Program audit ini bertujuan
untuk menguji apakah pengendalian internal pada kegiatan operasional PT ABC
sudah memenuhi untuk menghindari dan mengurangi risiko pada kegiatan
operasional gudang PT ABC.
c. Intruksi Khusus
Bagian ini di mana pembuatan program pemeriksaan mencantumkan hal-hal
tertentu yang secara khusus perlu mendapat perhatian pemeriksa, seperti
kegiatan tertendu di bagian operasional gudang PT ABC yang perlu mendapat
tekanan dalam pemeriksaan.
d. Tahapan Kerja
Tahapan ini merupakan instruksi mengenai tindakan nyata yang perlu
dilaksanakan dalam pemeriksaan. Pada program audit manajemen fungsi
operasional maka akan lebih berfokus pada program audit tang dilaksanakan di
sector operasional gudang PT ABC.
Pada program kerja audit operasional fungsi gudang PT ABC dapat berupa audit
produksi dan operasi yang bertujuan untuk menilai apakah kegiatan produksi yang
didasarkan pada prosedur dan rencana yang sudah ditetapkan berjalan dengan efisien
dan ekonomis. Terdapat beberapa program audit dalam audit produksi dan operasi,
seperti program audit rencana produksi dan operasi, program audit produktivitas dan
nilai tambah, program audit bahan baku, dan program audit pegendalian peralatan dan
fasilitas produksi.
Dalam program audit pengendalian peralatan dan fasilitas produk terdapat beberapa
prosedur yang bisa dilakukan, seperti berikut.
- Melakukan pengecekan langsung terhadap fasilitas dan peralatan yang digunakan.
- Melakukan wawancara kepada pengguna fasilitas dan peralatan apakah hal tersebut
sudah dapat mendukung efisiensi dari proses produksi ataupun operasi.
- Melakukan wawancara bagian pergudangan terkait dengan proses siklus barang
dibagian pergudangan, proses PO, proses DO, proses pencatatan barang, proses
penataan barang, serta system keamanan gudang.

Sumber Referensi : BMP EKSI4413 Modul 4 Hal. 4.4 – 4.9

Anda mungkin juga menyukai