Anda di halaman 1dari 11

RANGKUMAN MATA KULIAH

PENGAUDITAN INTERNAL

“PROGRAM AUDIT”

KELOMPOK 7 :

FEBRYANTHI SETIA NINGSI (A031201061)

DIAN PRATIWI TANGKE (A031201063)

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2023
1. KAPAN SEBAIKNYA MENYIAPKAN PROGRAM AUDIT
Auditor internal harus menyiapkan program audit segera setelah survei pendahuluan.
Program yang terlambat disusun bisa memiliki kesenjangan dan tidak memadai serta
tidak bisa menetapkan prioritas yang tepat.Namun program audit yang di siapkan
dengan baik pun bisa saja tidak memuat hal – hal penting yang tidak disadari auditor
sampai mereka kemudian melakukan pekerjaan lapangan.Jadi, semua program audi
harus dianggap tentatif sampai audit diselesaikan.
Program pro forma,yang digunakan pada audit berulang atas operasi yang sama,
kadang-kadang berkembang selama periode beberapa tahun dan lambat laun
diakomodasikan kemasalah yang dihadapi dalam pekerjaan lapangan.Program tersebut
harus cukup fleksible untuk mengakomodasi perubahan atau situasi-situasi tidak bisa.
Program-program pro forma baru yang dimaksudkan untuk digunakan di banyak lokasi
harus disiapkan terlebih dahulu sehingga tersedia waktu untuk Menghapus kesalahan,
tuntutan yang tidak wajar,dan langkah-langkah yang tidak perlu.Program pro forma
harus diuji coba untuk menghindari kebingungan.Uji coba tersebut memungkinkan
terdeteksi kekurangan yang ada sejak awal dan bisa diperbaiki sebelum program
digunakan secara luas.
Beberapa perusahaan tengah mengembangkan perangkat lunak komputer berisi
program audit sebagai hasil langsung dari penentuan resiko (risk assessment) mereka.
Program-program ini didasarkan pada pengalaman lampau, masukan dari
manajemen,dan pertimbangan audit di suatu waktu.

2. TANGGUNG JAWAB AUDIT


Auditor internal harus bertanggung jawab untuk merencanakan penugasan audit.
Perencanaan harus didokumentasikan dan harus mencakup :
 Penetapan tujuan audit dan lingkup kerja.
 Perolehan latar belakang informasi tentang aktivitas yang akan diaudit.
 Penentuan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit.
 Komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang akan dilakukan.
 Pelaksanaan,jika layak,survei lapangan untuk mengenal lebih dekat aktivitas dan
kontrol yang akan diaudit,untuk mengindentifikasi hal-hal yang akan ditekankan dalam
audit,dan untuk mengundang komentar dan saran dari klien.
 Penulisan program audit
 Penentuan bagaimana,kapan,dan kepada siapa hasil audit akan dikomunikasikan.
 Perolehan pengesahan rencana kerja audit. 

3. LINGKUP AUDIT
Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit. Program tersebut harus
memperjelas hal-hal apa yang akan tercakup dalam audit dan yang tidak. Tujuanaudit
seharusnya menuntun lingkup pekerjaan. Menurut Standar auditor internal yang
profesional bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengevaluasiefektivitas sistem
kontrol internal organisasi dan kualitas kinerja dalam pelaksanaan tanggung jawab yang
diemban. Tujuan-tujuan utama dari system kontrol internal ini adalah untuk
memastikan :
 Keandalan dan integritas informasi.
 Ketaatan dengan kebijakan, rencana, prosedur,hukum, dan regulasi.
 Pengamanan aktiva.
 Penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.
 Pencapaian tujuan dan sasaran yang di tetapkan untuk operasi dan program.
Audit internal yang komprehensif dan tidak dibatasi bisa memiliki semua tujuan
ini ;yang pasti auditor internal harus menyiapkan program audit mereka dengan
tanggung jawab ini dalam pikiran mereka. Namun mereka seharusnya tidak
mengabaikan kewenangan audit yang diberikan kepada mereka oleh para
atasannya.Lingkup audit tidak boleh melebihi kewenangan yang diberikan manajemen
seniorkepada auditor.

4. MENDEFINISIKAN EKONOMIS, EFISIENSI, EFEKTIVITAS


Istilah-istilah ekonomis,efisiensi,danefektivitas sering di gunakan bergantian, meskipun
terdapat beda tipis pada istilah-istilah tersebut.
Ekonomis (economy) sering digunakan untuk mengartikan penghematan, tetapi
sebenarnya artinya lebih dari itu. Implikasi utamanya adalah adanya “manajemen yang
berhati-hati” atau “gunakan hingga mendapatkan keuntungan terbaik tanpa ada sisa”
makna yang juga bisa diterapkan untuk efisiensi. Istilah tersebut lebih luas diterapkan
dibandingkan istilah berhemat, yang hanya mengacu pada seseorang atau
pengeluarannya.
Efisiensi (efficiency) berarti meminimalkan kerugian atau penghamburan tenaga ketika
memberikan dampak, menghasilkan, atau memfungsikan. Bila mengacu keseseorang,
istilah efisien berarti menggunakan keahlian, tahan menderita, dan tetap
waspada.Kadang kala menjadi sinonim dengan istilah cakap dan kompeten. Dalam
beberapa kasus istilah efisien (efficient) dapat diterapkan ke orang atau operasi yang
kompeten dan cakap memproduksi hasil yang diinginkan dengan upaya minimum. Di
saat yang sama, Webster mendefinisikan operasi yang efisien sebagai, “operasi yang
diukur dari perbandingan hasil-hasil aktual dengan tenaga yang dihabiskan untuk
mencapai hasil-hasil tersebut.
Efektivitas (effectiveness) menekankan hasil aktual dari dampak atau kekuatan untuk
menghasilkan dampak tertentu. Sesuatu bisa jadi efektif tetapi tidak efisien atau
ekonomis. Program untuk membuat sistem menjadi lebih efisien atau ekonomis juga
bisa menjadi lebih efektif.

5. TUJUAN DAN PROSEDUR 


Tujuan (objective) adalah apa yang ingin dicapai seseorang. Prosedur (procedure)
adalah teknik-teknik yang diterapkan untuk mencapai tujuan. Auditor internal memiliki
seperangkat tujuan dan prosedur yang berbeda dalam pekerjaan mereka. Tercakup
didalamnya tujuan dan prosedur operasi serta tujuan dan prosedur audit.

Tujuan dan Prosedur Operasi


Tujuan operasi (Tujuan dan Prosedur Audit operating objective) adalah akhir yang
akan dicapai oleh manajer operasi dan karyawan-karyawannya. Salah satu tujuan
operasi untuk aktivitas pembelian adalah membeli barang dan jasa yang tepat, pada
harga yang tepat,pada waktu yang tepat,dan pada kualitas yang tepat. Setiap tujuan ini
dicapai melalui prosedur-prosedur atau teknik-teknik. Misalnya, salah satu prosedur
yang digunakan untuk memastikan dibelinya barang yang tepat adalah digunakannya
pesanan pembelian dari departemen pemesan yang menjelaskan dengan tepat barang
yang akan dibeli.
Auditor internal tidak mampu mengevaluasi sebuah operasi jika mereka tidak
sepenuhnya memahamihal yang diharapkan untuk dicapai dari operasi tersebut yaitu
tujuan-tujuannya.Oleh karena itu, semua program audit harus mengindentifikasi tujuan
operasi yang pencapaiannya akan dievaluasi oleh auditor.
Tujuan audit dapat bersifat umum, bisa juga khusus. Tujuan utama audit diupayakan
tercapai dalam semua penugasan dan dituntun oleh lingkup audit yang diberikan
manajemen dan dewan komisaris ke kepala bagian audit. Misalnya, auditor internal
mungkin dibatasi hanya pada masalah-masalah akuntansi dan keuangan. Dalam kasus
ini tujuan umum audit mereka mungkin diarahkan hanya untuk menentukan kendala
dan integritas informasi keuangan; ketaatan dengan kebijakan, rencana, prosedur,
hukum, dan regulasi dan pengamanan aktiva.
Namun jika lingkup audit mereka komprehensif, maka tujuan umum auditnya akan
mencakup juga penelaahan laporan operasi di samping evaluasi penggunaan sumber
daya yang ekonomis dan efisien serta pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan
untukop
Tujuan khusus audit terkait dengan tujuan operasi. Misalnya,jika tujuan pembelian
adalah membeli barang yang tepat,maka tujuan auditnya adalah menentukan apakah
sistem yang dirancang untuk melihat apakah tujuan operasi telah dicapai dan
apakahbarang yang tepat memang telah di beli.
Prosedur-prosedur audit (audit procedures) adalah teknik-teknik yang di terapkan
auditor untuk menentukan apakah tujuan operasi telah dicapai.Sebagai contoh, program
audit akan berisi pemeriksaan auditor atas sempel pesanan pembelian dan melihat
apakah pesanan tersebut dilengkapi dengan permintaan pembelian.  
Periklanan. Periklanan biasanya berhubungan dengan agensi periklanan. Agensi
tersebut normalnya akan menagih biaya yang terjadi ditambah komisi berdasarkan
biaya tersebut.  Keyakinan terbaik yang dimiliki auditor untuk menentukan apakah
apakah biaya-biaya tersebutdicatat dan jumlahnya wajar. Tujuan audit adalah dengan
cara mengaudit catatan dan prosedur operasi yang dimiliki agensi. Prosedur operasi
lainnya seperti pembuatan anggaran iklan,pemilihan media yang tepat, atau penetapan
control keuangan untuk agensi tersebut jelas berada diluar lingkup audit.
Pelepasan aktiva.Dalam audit kontrol atas aktiva-aktiva yang dilepas, auditor
umumnya tidak bisa menentukan sendiri apakah pelepasan aktiva telah dilakukan
dengan layak.Hanya dengan menelaah persetujuan tertulis yang diberikan orang
yang bertanggung jawab atas pelepasan tersebut, sesuai dengan prosedur
yangditetapkan atau menentukan apakah pelepasan mengikuti prosedur yang
ditetapkanakan memenuhi tujuan audit.
Kontribusi Medis Karyawan.Salah satu tujuan audit bisa berupa penentuan validitas
pengurangan gaji karyawan untuk kontribusi opsi asuransi kesehatan. Apakah
kontribusi karyawan bisa menutupi biaya opsi merupakan pertanyaan yang bagus, tetapi
tidak relevan dengan tujuan audit. Prosedur audit untuk menentukan apakah
pengurangan gaji didukung formulir otorisasi tertulis merupakan prosedur yang cepat
dan relevan.
Perlindungan lingkungan dan alat tanda bahaya.Seorang auditor internal ingin
menentukan apakah alat tersebut dipasang dan beroperasi dengan layak. Prosedur audit
yang mungkin menarik, tetapi tidak relevan, adalah memeriksa dokumen spesifikasi
alat tanda bahaya dari arsistek,memeriksa faktur pembayaran alat tersebut, atau
melakukan tanya jawab dengan pegawai keamanan pabrik. Satu-satunya prosedur yang
akan memberikan keyakinan tentang pemasangan dan operasi alat tersebut adalah
pengamatan penempatan alat dan melakukan uji langsung.
Persediaan.Tujuan auditnya adalah menentukan apakah persediaan dalam jumlah yang
signifikasi telah disajikan dengan benar. Beberapa prosedur audit mungkin relevan
tetapi tidak efektif, seperti mendapatkan pernyataan dari manajemen,atau membuat
bagan alir siklus persediaan,atau melakukan wawancara dengan karyawan. Prosedur
yangefektif adalah melakukan atau menelaah persediaan fisik dan
mendapatkanpenilaian dari ahli.
Pembelian tanah.Tujuan auditnya adalah untuk memverifikasi kepemilikan legal atas
tanah yang akan di beli. Pemeriksaan atas akta kepemilikan merupakan prosedur yang
menarik tetapi tidak menyeluruh karena dokumen-dokumen tersebut mungkin sudah di
ganti.Cara yang lebih meyakinkan untuk menentukan kepemilikan sah tanah
tersebut adalah dengan memeriksa catatan terbaru atas tanah di kantor pengadilan lokal.
Aktivitas nonprofit.Banyak tujuan audit yang bisa diterapkan untuk audit atas organisasi
nonprofit(nirlaba). Audit berorientasi manajemen akan menentukan apakah aktivitas
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.Jadi prosedur tepat untuk hal ini
adalah menentukan misi organisasi,standar apa yang telah ditetapkan untuk
mengukurkinerja guna pencapaian misi tersebut, dan seberapa jauh standar telah
dicapai.
Utang. Misalkan sedang dilakukan audit untuk kemungkinan kelebihan pembayaran
utang. Berdasarkansistem yang ada,pembayaran dilakukan berdasarkan perbandingan
dokemen pembelian, penerimaan, dan penagihan. Kadang-kadang terjadi pembayaran
persial.Membandingkan catatan setiap pembayaran akan menyulitkan. Lebih produktif
untuk menghindari kelebihan pembayaran. Akhirnya, prosedur yang tepat adalah
mengambil sampel dan membandingkan jumlah yang dibayar dengan batas pesanan
pembelian. Memeriksamulai dari pesanan pembelian, laporan penerimaan, atau faktur
bukanlah prosedur audit yang menyeluruh.
Gaji. Misalkan tujuan audit adalah memverifikasi pembebanan biaya gaji ke akun-akun
tertentu. Banyakprosedur audit yang bisa diterapkan dalam audit gaji,tetapi tidak
relevan dengan tujuan yang ditetapkan. Misalnya, tidaklah relevan untuk
merekonsiliasitotal biaya gaji dengan pembebanannya memeriksa kartu waktu kerja
untuk melihat apakah ada persetujuan supervisor, atau membandingkan pembebanan
biaya gaji dengan jam standar.
Penetapan harga.Untuk menentukan apakah terjadi ketidaktepatan dalam variasi
tingkat keuntungan yang diterapkan pada produk di antara masing- masing
pelanggan,prosedur yang tepat untuk itu adalah menentukjan bahwa semua harga
ditetapkan dengan objektif dan diikuti.Analisis biaya tidak akan efektif dalam kasus ini.
Produksi. Tujuan auditnya adalah untuk membantu manajemen dalam mengevaluasi
efektivitas dan efisiensiproses produksi. Prosedur yang tepat untuk tujuan ini adalah
membandingkan biaya aktual dengan biaya standard.
Pembelian. Tujuan auditnya adalah untuk menentukan apakah suatu organisasi
kelebihan membeli bahan mentah. Mencari apakah ada standar yang ditetapkan
untuk kualitas,kuantitas, dan sumber bahan mentah tidak akan menjawab kelebihan
bahan mentah. Yang harus diperhatikan untuk kasus ini adalah menentukan apakah
anggaran produksi, pesanan kerja, tingkat persediaan standar, dan jumlah
pesanan ekonomis telah dikaitkan dan digunakan untuk menentukan jumlah yang
akandibeli. Analisis akun surplus juga dapat membantu.
Kualitas.Jika seorang auditor ingin mengetahui apakah dan mengapa terjadi penolakan
atas produk yangdijual,prosedur audit yang tepat adalah mengevaluasi sejauh mana
departemen penjualan telah mengomunikasikan pengembalian produk ke departemen
produksi.Analisis akun barang sisa dan akumulasinya juga dapat membantu. Mencari
datavolume penjualan atau peringkat kredit pelanggan jelas tidak relevan. Tujuanaudit
yang bisa di terapkan untuk kasus ini adalah mengevaluasi kelayakan standar kontrol
mutu.
Aktiva yang disewakan. Dalam audit atas organisasi yang memiliki, merawat, dan
mengoperasikan aktiva yangdisewakan, tujuan auditnya adalah menentukan kelayakan
beban perawatan. Prosedur audit yang tepat adalah menelusuri jurnal-jurnal
tertentudalam akun beban pemeliharaan ke pesanan kerja yang berkaitan. 
Penelitian dan pengembangan. Proyek penelitian dan pengembangan harus
direncanakan seperti halnya proyek-proyek lainnya. Rencana tersebut hendaknya
mencakup standar pengukuran kinerja.Tanpa standar yang tepat dan dapat di
kuantifikasi, manajemen tidak memiliki tolak ukur untuk mengukur hasil-hasil
penelitian dan pengembangan.
Penjualan. Salah satu tujuan audit untuk penjualan adalah menentukan apakah komisi
penjualan terlalu besar. Prosedur terbaik untuk menentukan akurasi beban komisi
tercatat untuk setiap tenaga penjualan adalah dengan menghitung ulang sampel kondisi
penjualan. Prosedur-prosedur lainnya seperti menghitung rasio komisi,menggunakan
prosedur analitis, atau menilai keseluruhan kewajarannya, akan tidak bermanfaat untuk
tujuan audit tersebut.
Pendapatan pajak untuk pemerintah. Tujuan auditnya adalah menentukan apakah para
pembayar pajak sudah tepat dalam melaporkan pajak penjualan mereka. Dari berbagai
pilihan yang tersedia bagi auditor internal, prosedur yang paling mungkin dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut adalah pemeriksaan langsung ke beberapa pembayaran
pajak. Prosedur lain yang bisa dilakukan adalah menguji perhitungan beberapa restitusi
pajak penjualan.

6. MENYIAPKAN PROGRAM AUDIT


Latar Belakang informasi 
Latar belakang informasi yang diperoleh selama survey pendahuluan akan membantu
mengarahkan cakupan audit yang direncanakan. Setiap operasi yang luas dengan
banyak keterkaitan dan proses dapat menghabiskan waktu audit jika auditor
memutuskan untuk memeriksa setiap aktivitas yang dilakukan. Tetapi program yang
efektif dan ekonomis memfokuskan pada hal-hal yang menarik perhatian.
Disaat yang sama, auditor internal harus menaati tanggung jawab profesional mereka
dalam memutuskan apa yang akan diaudit dan yang tidak. Auditor internal tidak bisa
dibebankan tanggung jawab untuk mencegah kekurangan, pelanggaran, atau kesalahan.
Hal ini merupakan tanggung jawab manajemen. Auditor internal bertanggung jawab
untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang memungkinkan atau mendorong
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Jika terjadi kecurangan atau pelanggaran,
auditor internal hanya memiliki satu alasan: metode dan prosedur mereka sudah
dilakukan dengan profesional dan telah dipertimbangkan untuk mengidentifikasi dan
mengetahui risiko-risiko perusahaan. Dan inilah salah satu fungsi program audit
internal yang profesional: untuk menunjukkan bahwa program tersebut efektif hanya
menekannkan pada hal-hal yang signifikan; dan untuk memberikan bukti bahwa risiko
dan kontrol yang signifikan telah diidentifikasi dan di evaluasi.
Beberapa contoh akan membantu menjelaskan pendekatan ini dangan lebih jelas
disertai uraian tertulis. Mari kita lihat bagaimana pendekatan analitis untuk tujuan,
risiko, kontrol diterapkan ke fungsi-fungsi pembelian dan pemasaran.

1. Program audit Pembelian  


tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian yang paling umum berlaku adalah
mendapatkan barang atau jasa yang tepat:
 Dengan harga yang tepat
 Dengan waktu yang tepat
 Dengan kuantitas yang tepat
 Dari pemasok yang tepat

    Risiko-risiko administratif yang bisa ditemukan dalam survey pendahuluan adalah:


 Bagan organisasi departemen pembelian tidak disiapkan. (bisa mengakibatkan
kebingungan dalam hal siapa yang bertanggung jawab untuk membeli barang atau jasa
tertentu)
 Kurangnya arahan yang mencakup wewenang dan tanggung jawab departemen
pembelian. (organisasi-organisasi lainnya[unit-unit lini] bisa dibebani wewenang untuk
berhubungan langsung dengan pemasok)
 Kurangnya petunjuk operasi departemen pembelian. (karyawan bisa bertindak sesuai
keinginannya, tidak berdasarkan cara yang konsisten dan disetujui).
 Tidak ada prosedur yang mengatur wewenang untuk menandatangani penerimaan
barang dan jasa. (pesanan bisa dikeluarkan untuk kepentingan sendiri atau untuk
membeli barang yang salah atau jumlah yang tidak tepat).

b.    Program audit Pemasaran


     Beberapa tujuan penting organisasi pemasaran adalah 
 Menentukan potensi pasar untuk barang dan jasa organisasi (riset pasar)
 Menyebabkan informasi, mengembangkan perilaku yang ramah pelanggan, dan
mendorong tindakan yang bermanfaat bagi organisasi (periklanan)
 Mendorong distributor memberikan perhatian lebih ke penjualan produk organisasi dan
membujuk pelanggan membeli produk-produk tersebut (promosi penjualan)

c.    Program Audit yang Kompherensif


Dalam beberapa kondisi, auditor internal mungkin ingin melakukan audit kompherensif
atas suatu operasi. Mungkin audit pertama kali untuk operasi membutuhkan audit untuk
semua aktivitas, baik yang berisiko tinggi ataupun tidak. Atau auditor mungkin ingin
mendokumentasikan keseluruhan sistem untuk menenntukan kesesuaiannya dengan
ketentuan kontrol akuntansi internal dari U.S.Foreign Corrupt Practices Act 1977 atau
aturan lainnya yang telah ditetapkan. Program audit sesuai kondisi mungkin masih yang
terbaik, tetapi fokusnya adalah pada kontrol karena risiko tidak menjadi dsar utama
untuk menentukan luas dan pendekatan audit.

d.    Program Pro Forma


Program Pro Forma sangat penting dan berguna jika audit akan dilaksanakan oleh
auditor-auditor yang kurang berpengalaman yang pekerjaanya harus diawasi. Program
tersebut juga bermanfaat jika :
 Jenis audit yang sama akan dilakukan di sejumlag lokasi yang berbeda
 Informasi yang bisa dibandingkan diperlukan untuk setiap loaksi
 Laporan serupa atau laporan konsolidasi akan dikeluarkan
 Operasi yang audit relatif serupa
Program tersebut berfokus pada verifikasi rinci dan juga memberikan auditor latar
belakang informasi yang menunjukan tujuan-tujuan operasi dan sistem kontrol.
Program tersebut sangat bermanfaat dan membantu auditor serta mampu menghasilkan
semua informasi yang diperlukan untuk evaluasi komprehensif dari aktivitas yang
diperiksa.

Ambiguitas
Informasi yang tepat akan menghasilkan informasi audit yang tepat pula. Kata-kata
seperti memadai, mencukupi, dan menyeluruh memiliki arti berbeda bagi orang yang
berbeda. Meminta auditor untuk “menentukan apakah persaingan yang memadai
memang terjadi” tidak berarti apa-apa dan mengundang respons yang berbeda dari
auditor yang berbeda.
Daripada membuat prosedur umum yang ambigu tentang ‘sistem penggajian yang
memadai’, program tersebut membutuhkan langkah-langkah khusus berikut:
 Tentukan apakah pembayaran ke karyawan sesuai dengan kartu waktu yang sudah
disetujui.
 Tentukan apakah karyawan dibayar dalam jumlah yang benar
 Tentukan apakah total gaji dan upah dibayar sesuai dengan pembebanan biaya tenaga
kerja langsung dan tidak langsung ke kontrak dan akun yang tepat
Kebanyakan auditor akan langsung memahami langkah-langkah program tersebut tanpa
membutuhkan instruksi lanjutan, dan mereka masih akan memiliki banyak keleluasaan
untuk memutuskan tujuan-tujuan program audit ini.
Ambiguitas (ambiguities) akan berkurang bila aktivitas audit internal menerapkan
makna seragam untuk berbagai istilah yang digunakan dalam program audit. Berikut ini
beberapa definisi yang dapat membantu menghilangkan kebingungan dan
menjembatani pembuat program dengan staf audit.
 Menganalisis = memecah menjadi bagian-bagian penting dan menentukan sifatnya
 Mengecek = mebandingkan atau menghitung ulang, sesuai keperluan, untuk
mengetahui akurasi atau kewajarannya
 Mengonfirmasi = membuktikan kebenaran atau akurasi, biasanya melalui tanya jawab
tertulis atau melalui inspeksi
 Mengevaluasi = mencapai kesimpulan mengenai kelayakan, efektivitas, atau kegunaan
 Memeriksa = melihat lebih dekat dan berhati-hati dengan tujuan mencapai akuarasi,
kelayakan, dan opini yang sesuai.
 Menginspeksi = memeriksa secara fisik
 Menginvestigasi = memastikan fakta kondisi-kondisi yang dicurigai atau yang
dituduhkan
 Menelaah  = mempelajari secara kritis
 Memeriksa cepat = mempelajari cepat dengan tujuan menguji kecenderungan umum,
mengetahui penyimpangan yang muncul, hal-hal yang tidak biasa, atau kondisi-kondisi
lain yang membutuhkan studi lanjut.
 Membuktikan = mencari bukti yang meyakinkan
 Menguji = memeriksa sampel yang represntatif dengan tujuan mencapai kesimpulan
mengenai poulasinya.
 Memverifikasi = menetapkan akurasi

Hubungan Program dengan Laporan Audit Akhir


Langkah-langkah audit bisa jadi sia-sia jika menghasilkan informasi yang tidak akan
dilaporkan.Laporan audit akhir bahkan mulai bisa dipikirkan sejak tahap penyusunan
program audit.beberapa organisasi malah membuat kerangka laporan standar dalam
bentuk ringkas untuk menunjukkan hal-hal yang akan dicakup dalam laporan akhir. Hal
ini memberikan disiplin yang bermanfaat dan semacam arahan saat melakukan
penelaahan dan menghilangkan pekerjaan audit yang tidak perlu.Walaupun tidak ada
kerangka yang disiapkan, auditor tetap harus memikirkan struktur umum laporan dan
lingkup audit yang direncanakan. Keekonomisan dan efisiensi juga hal-hal yang
diharapkan dalam audit internal.
Beberapa auditor intenal merasa efisien dan akan sangat membantu bila bagian-bagian
dari laporan audit mereka ditulis sesuai kemajuan audit. Dalam penugasan audit
berskala besar, laporan kemajuan memberikan informasi awal bagi klien dan membuat
penyusunan laporan audit akhir lebih mudah. Dan jika laporan audit tetap dipikirkan
saat program ditulis, format program itus endiri akan membuat kerangka laporan resmi
lebih mudah disiapkan.

Mekanisme Program
Program audit harus mencakup estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
setiap segmen audit. Estimasi ini memang merupakan estimasi awal, tetapi membantu
penanggung jawab audit dan supervisor audit mengontrol dan menelaah kemajuan
kerja. Estimasi juga membantu menentukan berapa staf yang harus ditugaskan untuk
audit guna menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang wajar.
Penyesuaian-penyesuaian terhadap stimasi mungkin diperlukan, sesuai kemajuan audit,
jika keadaan berbeda dari yang diantisipasi.
Supervisor atau manajer audit harus menyetujui semua program audit.mereka juga
harus menyetujui semua perubahan signifikan.program audit cenderung mengalami
evolusi. Jarang sekali terjadi pembuat program audit bisa mengantisipasi setiap keadaan
atau kondisi yang akan dihadapi selama audit.
Dalam praktiknya, audit terus berkembang sejak program awal. Program audit
seharusnya diperbarui secara periodik sesuai kemajuan audit. Program audit harus
mendokumentasikan kemajuan pekerjaan audit.

Penugasan Staf untuk Audit Berskala Kecil


Staf audit yang terdiri atas satu atau dua auditor mungkin merasa kebertan untuk
menyiapkan program audit. Namun hal ini tidaklah beralasan.
Sebuah laporan audit biasanya ditulis oleh satu orang. Seorang penulis laporan yang
baik menyiapkan kerangka sebelum menulis laporan. Kerangka tersebut merupakan
program untuk laporan tertulis.
Disamping itu, organisasi yang kecil sekali pun menginginkan auditor eksternal
memanfaatkan hasil pekerjaan auditor internal mereka guna mengurangi biaya audit
internal. Namun auditor ekstrenal tidak cukupmenghargai auditor internal yang
pekerjaan auditnya tidak terprogram dan lingkup serta tujuan auditnya tidak
didefinisikan dengan baik.
Memang, sebuah program audit yang telah disiapkan oleh audit internal yang juga akan
melakukannya sendiri tidak perlu serinci program yang dibuat untuk auditor junior.
Tetapi tetap harus memuat tujuan operasi yang diaudit dan prosedur audit yang akan
dilakukan. 

7. PEDOMAN PENYIAPAN PROGRAM  AUDIT


Pedoman penyiapan program akan mempertimbangkan hasil-hasil dari langkah-langkah
yang dilakukan selama survey. Berikut ini beberapa pedoman untuk
melaksanakanlangkah-langkah tersebut dan alasan-alasannya

Pedoman Alasan

Telaah laporan, program audit untuk mendapatkan latar belakang


dan kertas kerja, serta dan menentukan apakah hasil-hasil
dokumen-dokumen lainnya penelaahan sebelumnya untuk
dari audit terdahulu, dan buat memutuskan lingkup audit
daftar masalah-masalah yang sekarang dengan lebih baik.
membutuhkan tindakan
perbaikan

Lakukan survey pendahuluan Untuk menentukan tujuan aktivitas


yang akan diperiksa, risiko-risiko
yang aktual/potensial, dan sistem
kontrol yang ada

Telaah kebijakan dan prosedur untuk menentukan hal-hal yang


fungsi yang telah diaudit, bisa diukur dan dinilai, dan apakah
manual operasinya, bagan fungsi tersebut  beroperasi sesuai
wewenang, tujuan dan sasaran dengan keinginan manajemen
jangka panjang dan jangka
pendek

Siapkan bagan alir operasi- untuk mengidentifikasikan


operasi kunci dari fungsi yang kelemahan kontrol dan
diaudit mendapatkan analisis visual aliran
transaksi

Telaah standar kinerja yang untuk memperoleh tolok ukur


telah ditetapkan oleh
manajemen, dan jika mungkin,
dibandingkan dengan standar
industri

Tanya jawab dengan klien dan untuk mendapatkan kesepakatan


diskusikan lingkup audit dan dari klien dan untuk menghindari
tujuan yang ingin dicapai salah paham mengenai tujuan dan
auditor lingkup audit

Siapkan anggaran yang untuk membuat estimasi jumlah


merinci sumber daya yang auditor dan waktu yang dibutuhkan
dibutuhkan untuk guna memastikan efisiensi proses
menyelesaikan penugasan audit
audit

Wawancara dengan karyawan untuk memahami operasi dan


kunci yang memiliki efisiensi serta efektivitas operasi
keterkaitan dengan fungsi audit dan mengidentifikasikan masalah-
masalah dalam kerja sama dan
koordinasi
Data semua risiko material untuk memastikan bahwa masalah-
yang harus dipertimbangkan masalah rawan telah diketahui dan
mendapatkan perhatian yang layak
Untuk setiap risiko yang untuk mengetahui apakah kontrol
diidentifikasi, tentukan  kontrol yang ada bisa mengurangi atau
yang diterapkan dan apakah menghilangkan risiko-risiko yang
sudah mencukupi diidentifikasi

Tentukan substansi masalah- untuk mengidentifikasi kesulitan-


masalah utama dan peluang- kesulitan utama dan menentukan
peluang yang ada penyebab serta perbaikan yang
mungkin dilakukan.

8. KRITERIA PROGRAM AUDIT


Program audit sebaiknya mengikuti kriteria tertentu untuk mencapai tujuan tertentu
untuk mencapai tujuan departemen audit internal. Misalnya :
 Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan setujui klien
 Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali bila ada alasan yang
mengharuskan sebaliknya
 Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan operasi
dan kontrol yang akan diuji.
 Langkah-langkah kerja harus mencukupi instruksi-instruksi positif, tidak dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan.
 Jika memungkinkan, program audit harus menunjukkan prioritas relatif dari langkah-
langkah kerja. Jadi, bagian yang lebih penting dalam program audit akan diselesaikan
dalam waktu dan batas lain yang ditentukan.
 Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan
pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditentukan 
 Program audit sebaiknya bersifat fleksibel dan memungkinkan munculnya inisiatif dan
pertimbangan yang wajar untuk menyimpang dari prosedur yang sudah ditetapkan atau
untuk memperluas cakupan kerja. Tetapi supervisor audit harus diinformasikan segera.
 Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia bagi
staf.
 informasi yang tidak perlu harus dihindari.
 Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai