PENGAUDITAN INTERNAL
“PROGRAM AUDIT”
KELOMPOK 7 :
DEPARTEMEN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023
1. KAPAN SEBAIKNYA MENYIAPKAN PROGRAM AUDIT
Auditor internal harus menyiapkan program audit segera setelah survei pendahuluan.
Program yang terlambat disusun bisa memiliki kesenjangan dan tidak memadai serta
tidak bisa menetapkan prioritas yang tepat.Namun program audit yang di siapkan
dengan baik pun bisa saja tidak memuat hal – hal penting yang tidak disadari auditor
sampai mereka kemudian melakukan pekerjaan lapangan.Jadi, semua program audi
harus dianggap tentatif sampai audit diselesaikan.
Program pro forma,yang digunakan pada audit berulang atas operasi yang sama,
kadang-kadang berkembang selama periode beberapa tahun dan lambat laun
diakomodasikan kemasalah yang dihadapi dalam pekerjaan lapangan.Program tersebut
harus cukup fleksible untuk mengakomodasi perubahan atau situasi-situasi tidak bisa.
Program-program pro forma baru yang dimaksudkan untuk digunakan di banyak lokasi
harus disiapkan terlebih dahulu sehingga tersedia waktu untuk Menghapus kesalahan,
tuntutan yang tidak wajar,dan langkah-langkah yang tidak perlu.Program pro forma
harus diuji coba untuk menghindari kebingungan.Uji coba tersebut memungkinkan
terdeteksi kekurangan yang ada sejak awal dan bisa diperbaiki sebelum program
digunakan secara luas.
Beberapa perusahaan tengah mengembangkan perangkat lunak komputer berisi
program audit sebagai hasil langsung dari penentuan resiko (risk assessment) mereka.
Program-program ini didasarkan pada pengalaman lampau, masukan dari
manajemen,dan pertimbangan audit di suatu waktu.
3. LINGKUP AUDIT
Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit. Program tersebut harus
memperjelas hal-hal apa yang akan tercakup dalam audit dan yang tidak. Tujuanaudit
seharusnya menuntun lingkup pekerjaan. Menurut Standar auditor internal yang
profesional bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengevaluasiefektivitas sistem
kontrol internal organisasi dan kualitas kinerja dalam pelaksanaan tanggung jawab yang
diemban. Tujuan-tujuan utama dari system kontrol internal ini adalah untuk
memastikan :
Keandalan dan integritas informasi.
Ketaatan dengan kebijakan, rencana, prosedur,hukum, dan regulasi.
Pengamanan aktiva.
Penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.
Pencapaian tujuan dan sasaran yang di tetapkan untuk operasi dan program.
Audit internal yang komprehensif dan tidak dibatasi bisa memiliki semua tujuan
ini ;yang pasti auditor internal harus menyiapkan program audit mereka dengan
tanggung jawab ini dalam pikiran mereka. Namun mereka seharusnya tidak
mengabaikan kewenangan audit yang diberikan kepada mereka oleh para
atasannya.Lingkup audit tidak boleh melebihi kewenangan yang diberikan manajemen
seniorkepada auditor.
Ambiguitas
Informasi yang tepat akan menghasilkan informasi audit yang tepat pula. Kata-kata
seperti memadai, mencukupi, dan menyeluruh memiliki arti berbeda bagi orang yang
berbeda. Meminta auditor untuk “menentukan apakah persaingan yang memadai
memang terjadi” tidak berarti apa-apa dan mengundang respons yang berbeda dari
auditor yang berbeda.
Daripada membuat prosedur umum yang ambigu tentang ‘sistem penggajian yang
memadai’, program tersebut membutuhkan langkah-langkah khusus berikut:
Tentukan apakah pembayaran ke karyawan sesuai dengan kartu waktu yang sudah
disetujui.
Tentukan apakah karyawan dibayar dalam jumlah yang benar
Tentukan apakah total gaji dan upah dibayar sesuai dengan pembebanan biaya tenaga
kerja langsung dan tidak langsung ke kontrak dan akun yang tepat
Kebanyakan auditor akan langsung memahami langkah-langkah program tersebut tanpa
membutuhkan instruksi lanjutan, dan mereka masih akan memiliki banyak keleluasaan
untuk memutuskan tujuan-tujuan program audit ini.
Ambiguitas (ambiguities) akan berkurang bila aktivitas audit internal menerapkan
makna seragam untuk berbagai istilah yang digunakan dalam program audit. Berikut ini
beberapa definisi yang dapat membantu menghilangkan kebingungan dan
menjembatani pembuat program dengan staf audit.
Menganalisis = memecah menjadi bagian-bagian penting dan menentukan sifatnya
Mengecek = mebandingkan atau menghitung ulang, sesuai keperluan, untuk
mengetahui akurasi atau kewajarannya
Mengonfirmasi = membuktikan kebenaran atau akurasi, biasanya melalui tanya jawab
tertulis atau melalui inspeksi
Mengevaluasi = mencapai kesimpulan mengenai kelayakan, efektivitas, atau kegunaan
Memeriksa = melihat lebih dekat dan berhati-hati dengan tujuan mencapai akuarasi,
kelayakan, dan opini yang sesuai.
Menginspeksi = memeriksa secara fisik
Menginvestigasi = memastikan fakta kondisi-kondisi yang dicurigai atau yang
dituduhkan
Menelaah = mempelajari secara kritis
Memeriksa cepat = mempelajari cepat dengan tujuan menguji kecenderungan umum,
mengetahui penyimpangan yang muncul, hal-hal yang tidak biasa, atau kondisi-kondisi
lain yang membutuhkan studi lanjut.
Membuktikan = mencari bukti yang meyakinkan
Menguji = memeriksa sampel yang represntatif dengan tujuan mencapai kesimpulan
mengenai poulasinya.
Memverifikasi = menetapkan akurasi
Mekanisme Program
Program audit harus mencakup estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
setiap segmen audit. Estimasi ini memang merupakan estimasi awal, tetapi membantu
penanggung jawab audit dan supervisor audit mengontrol dan menelaah kemajuan
kerja. Estimasi juga membantu menentukan berapa staf yang harus ditugaskan untuk
audit guna menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang wajar.
Penyesuaian-penyesuaian terhadap stimasi mungkin diperlukan, sesuai kemajuan audit,
jika keadaan berbeda dari yang diantisipasi.
Supervisor atau manajer audit harus menyetujui semua program audit.mereka juga
harus menyetujui semua perubahan signifikan.program audit cenderung mengalami
evolusi. Jarang sekali terjadi pembuat program audit bisa mengantisipasi setiap keadaan
atau kondisi yang akan dihadapi selama audit.
Dalam praktiknya, audit terus berkembang sejak program awal. Program audit
seharusnya diperbarui secara periodik sesuai kemajuan audit. Program audit harus
mendokumentasikan kemajuan pekerjaan audit.
Pedoman Alasan