Bonny Adhisaputra
Herbayu Nugroho
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas
terlampir merupakan murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan
orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk
makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas
bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama
: Bonny Adhisaputra
Nama
: Herbayu Nugroho
NPM
: 1306484160
NPM
: 1306484532
Tanda tangan :
Tanda tangan :
Fieldwork 1
I.
survei pendahuluan telah diselesaikan dan program audit telah disiapkan. Bagianbagian dari rencana strategis mencakup:
Universitas*Indonesia*
1*
waktu
untuk
aspek
aiministratif
seperti
penghubung
Universitas*Indonesia*
2*
Audit Berhenti-Kemudian-Lanjut
Teknik "audit berhenti-kemudian-lanjut" membantu menghilangkan audit
Universitas*Indonesia*
3*
Control Self-Assessment
Control self-assessment (CSA) merupakan salah safu jenis audit partisipatif.
Audit tersebut diterapkan untuk mendapatkan informasi yang terbukti sulit untuk
dikumpulkan oleh staf audit tradisional.
Bisa jadi kejadian yang mendorong inovasi ini menjadi menonjol adalah
pengembangan
mengidentifikasi
konsep
COSO
aspek-aspek
tentang
kontrol
kontrol
internal
internal.
yang
Konsep
kurang
ini
substantif
dibandingkan metode tradisional yang sedang dipertimbangkan. Control selfassessment memperbaiki kekurangan ini dengan menggunakan staf untuk
mengevaluasi aspek-aspek kontrol internal ini berdasarkan apa yang mereka lihat,
alami, dan praktikkan.
Metode yang digunakan adalah mengembangkan semacam pertemuan yang
dilakukan staf audit, tetapi terdiri dari karyawan klien yang akan mengevaluasi
dan mengukur aspek-aspek dari kontrol internal. Peserta audit internal membuat
pertanyaan dan masalah yang akan didiskusikan. Peserta dari klien membahas
bahan-bahan tersebut dan mencapai kesimpulan mengenai diterapkannya aspekaspek kontrol internal dan efektivitas yang sedang didiskusikan. Mereka juga
berusaha mengidentifikasi penyebab masalah dan aktivitas perbaikan yang
mungkin.
VI.
Universitas*Indonesia*
4*
Universitas*Indonesia*
5*
Pengembangan Standar
Standar harus sesuai dengan tujuan-tujuan operasi yang diperiksa. Untuk
hal-hal yang bersifat teknis, standar harus divalidasi oleh seorang ahli yang secara
teknis memiliki kualifikasi sebelum diterima oleh manajemen klien. Satu contoh
pendekatan ini melibatkan audit atas sistem kontrol keselamatan suatu organisasi.
Bila tidak ada standar, maka auditor yang akan membuatnya. Kemudian,
untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa standar tersebut wajar dan
relevan, mereka meminta wakil lokal dari Dewan Keamanan Nasional (National
Safety Council) untuk menelaah standar tersebut. Standar yang sudah divalidasi
dibahas dengan manajemen klien dan diterima. Auditor kemudian bisa dengan
yakin menggunakan standar tersebut untuk dibandingkan dengan hasil
pengukuran mereka.
X.
Universitas*Indonesia*
6*
Evaluasi
Evaluasi dimaksudkan untuk mencapai pertimbangan yang benar secara
matematis, dan untuk menyatakan pertimbangan tersebut dalam hal apa yang
diketahui. Evaluasi membutuhkan pertimbangan baik pada standar maupun pada
hasil-hasil perbandingan.
Auditor internal menerapkan standar operasional di sepanjang pekerjaan
lapangannya, oleh karena itu mereka seharusnya tidak gagal dalam mengevaluasi
standar itu sendiri. Standar juga harus dievaluasi kelayakan dan kecukupannya
dalam mengukur kemajuan terhadap tujuan dan sasaran organisasi, dan ketetapan
standar untuk kondisi saat ini. Evaluasi yang dilakukan auditor internal biasanya
diarahkan ke tiga aspek:
Kualitas
- Menentukan apakah pesanan telah disetujui dengan semestinya dan
mengandung semua spesifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan.
- Menentukan apakah perubahan dalam spesifikasi telah diserahkan kepada
pemasok.
Universitas*Indonesia*
7*
Biaya
- Menentukan apakah daftar para pemasok yang memberi penawaran telah
disetujui oleh penyelia departemen pembelian.
- Menentukan apakah penawaran kompetitif digunakan sebisa mungkin.
Jadwal
- Menentukan apakah tanggal saat barang dibutuhkan tercantum dalam
pesanan pembelian dan apakah tanggal tersebut sesuai sengan yang
diminta oleh pengguna.
- Menentukan apakah pegawai departemen pembelian secara rutin
mengingatkan pemasok agar barang yang dibeli bisa diperoleh tepat
waktu.
XII. Pengujian
Tujuan umum pengujian adalah untuk memberi dasar bagi auditor untuk
pembentukan opini audit. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk menentukan:
Pengujian menentukan apakah sesuatu telah sesuai dengan apa yang seharusnya.
Pengujian harus diawali dengan perencanaan, dan harus mencakup:
-
Universitas*Indonesia*
8*
Universitas*Indonesia*
9*
mengambil
tindakan
perbaikan,
maka
hal
tersebut
tidak
perlu
Universitas*Indonesia*
10*
menghapuskan semua keraguan melalui validasi independen oleh pihakpihak yang objektif.
- Menginvestigasi; secara umum diterapkan pada pelaksanaan tanya jawab
untuk menemukan fakta-fakta yang tersembunyi dan mencari kebenaran.
Investigasi berarti berupaya mencari bahan bukti atas terjadinya kesalahan.
Penyelidikan
secara
khusus
terkait
dengan
kejahatan,
seringkali
membutuhkan
pertimbangan,
auditor
yang
berpengalaman
Bukti Fisik
Bukti fisik (physical evidence) diperoleh dengan mengamati orang, properti,
dan kejadian. Bukti ini dapat berupa pernyataan observasi oleh pengamat,
atau foto, bagan, peta, grafik, atau gambar lainnya. Jika pengamatan
merupakan satu-satunya bukti maka lebih disukai bila ada dua atau lebih
auditor yang melakukan pengamatan fisik yang penting, dan jika
dimungkinkan wakil dari klien harus menemani.
Universitas*Indonesia*
11*
2.
Bukti Pengakuan
Bukti pengakuan (testimonial evidence) berbentuk surat atau pernyataan
sebagai jawaban atas pertanyaan, dan tidak bersifat menyimpulkan. Jika
dimungkinkan masih harus didukung oleh dokumentasi. Pernyataan klien
dapat menjadi bukti penting yang tidak selalu bisa diperoleh.
3.
Bukti Dokumen
Bukti dokumen (documentary evidence) adalah yang bukti paling biasa,
terdiri dari dokumen eksternal dan internal. Dokumen eksternal mencakup
surat atau memorandum yang diterima oleh klien, faktur-faktur dari pemasok,
dan lembar pengemasan. Sedangkan dokumen internal dibuat dalam
organisasi klien, mencakup catatan akuntansi, salinan korespondensi ke pihak
luar, laporan penerimaan melalui e-mail, dan lain-lain. Sumber dokumen akan
mempengaruhi keandalan bukti ini.
4.
Bukti Analitis
Bukti analitis (analytical evidence) berasal dari analisis dan verifikasi.
Sumber-sumber bukti ini adalah perhitungan, pertimbangan kewajaran, dan
informasi yang telah dipecah ke dalam bagian-bagian kecil.
Semua bukti audit harus memenuhi uji kecukupan, kompetensi, dan relevansi.
!
Kecukupan
Bukti haruslah bersifat faktual, memadai, dan meyakinkan sehingga bisa
menuntun untuk pengambilan keputusan. Jika digunakan sampel, harus
memberikan keyakinan dan dapat mewakili populasi tempat sampel tersebut
diambil.
Kompetensi
Bukti yang kompeten adalah bukti yang andal. Dokumen asli lebih kompeten
dibandingkan salinannya. Pernyataan lisan yang menguatkan lebih kompeten
dari pernyataan biasa. Bukti langsung lebih andal daripada kabar angin.
Relevansi
Mengacu pada hubungan antara informasi dengan penggunanya. Fakta dan
opini
yang
digunakan
harus
memiliki
hubungan
logis
dengan
permasalahannya.
Universitas*Indonesia*
12*
2.
13*
Universitas*Indonesia*
14*
Daftar Referensi