Anda di halaman 1dari 18

Kelompok B

Audit Intern
Jumat 13.30 - 16.00
Rinjani, S.E., M.SI.

Resume Chapter 6 - 7
Pekerjaan Lapangan

Anggota Kelompok:
Wilson Riady - 202050432
Nicholas Ryan - 202050433
Ditasya - 202050494

Trisakti School of Management


Jakarta
2023
Chapter 6
Pekerjaan Lapangan - 1
Proses dan Tujuan Pekerjaan Lapangan
Field work merupakan proses untuk memperoleh keyakinan secara sistematis
dengan mengumpulkan bahan bukti evidence secara obyektif tentang operasi
entitas, mengevaluasinya, serta :

1. Melihat apakah operasi tersebut memenuhi standar yang dapat diterima


dan mencapai tujuan tujuan yang telah ditetapkan
2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh manajemen
Field Work atau pekerjaan lapangan ini juga harus memiliki proses yang
sistematis dan memenuhi persyaratan professional.
Proses yang sistematis berarti langkah-langkah audit terencana yang dirancang
untuk memenuhi tujuan-tujuan audit.
Persyaratan professional berarti kebebasan penuh dari segala bias yang akan
mempengaruhi pengumpulan dan pengevaluasian bahan audit.
Tujuan field work memberikan keyakinan dengan melaksanakan prosedur
prosedur audit melalui program audit sesuai tujuan audit yang ingin dicapai

Pembuatan Strategi untuk Melakukan Pekerjaan Lapangan


Tahap persiapan untuk melakukan pekerjaan lapangan membutuhkan perhatian
dan perencanaan yang sama seperti persiapan audit keseluruhan. Pada tahap
persiapan ini auditor harus mengarahkan perhatian mereka ke pekerjaan itu
sendiri dan bagaimana melakukannya. Bagian dari rencana strategis tersebut
meliputi :
1. Kebutuhan pegawai : Hal ini mencakup pengidentifikasian keahlian,
pengalaman, dan disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk melakukan audit
dengan layak.
2. Kebutuhan sumber daya dari luar : Bila staff audit tidak memiliki
kemampuan khusus, maka harus didapat sumber dari luar. Contohnya
adalah ahli di bidang produksi, ekonomi, psikologi, dan lain sebagainya.
3. Pengorganisasian staff audit : Sebuah rencana organisasi dari fungsi
audit line dibutuhkan disini. Rencana tersebut harus mengidentifikasi
bagian mana dari organisasi audit yang akan melakukan jenis audit yang
berbeda seperti audit keuangan, efisiensi, efektivitas, dan keamanan aset.
4. Wewenang dan tanggung jawab : Bagian ini terkait dengan struktur
komando dari tim audit.
5. Struktur pekerjaan lapangan : Pada bagian ini, urutan program audit
direncanakan, aktivitas yang berurutan saling berhubungan untuk
meyakinkan bahwa terdapat susunan alur kerja.
6. Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan : Proses membuat struktur
pekerjaan lapangan memunculkan waktu pelaksanaan pekerjaan
lapangan.
7. Metode pekerjaan lapangan : Ada 6 metode yang biasa digunakan,
yaitu :
a. Observasi
b. Konfirmasi
c. Verifikasi
d. Investigasi
e. Analisis
f. Evaluasi
8. Metode pendokumentasian : Tugas ini melibatkan akumulasi bahan
bukti dan penyiapan workpaper. Jika Workpaper komputer yang akan
digunakan, maka software yang digunakan juga harus sesuai.
9. Penyiapan laporan : Struktur laporan biasanya dirancang di awal proses
audit. Survey pendahuluan biasanya akan mengidentifikasi hal-hal
penting yang akan menjadi arah audit.
10.Rencana Kontijensi : Karena hanya sedikit aktivitas yang berjalan sesua
rencana, maka kontijensi harus disiapkan untuk mengantisipasi situasi :
a. kekurangan staff
b. tidak ada bahan-bahan yang bisa diaudit
c. indikasi bahwa kondisi proyek tidak material
d. Indikasi mendadak tentang adanya kecurangan atau kejahatan
e. halangan yang material dari klien
f. Kerusakan komputer dan masalah software
g. campur tangan manajemen puncak
h. penarikan sumber daya audit
i. kemajuan pekerjaan yang mungkin akan melebihi anggaran
Self Directed Audit Team
self directed audit team ini terpisah dari manajemen pada umumnya. Tim
tersebut merupakan sebuah unit operasional yang terdiri dari ahli-ahli di
berbagai bidang audit, dan memiliki kepemimpinan dalam rotasi atau dasar-
dasaar lainnya. Tim ini membuat keputusan sendiri dan seringkali dengan
bantuan para ahli yang membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Beberapa masalah yang sering dihadapi :
a. Kurangnya feedback positif dari manajer
b. kurangnya feedback korektif dari manajer
c. sulit menggapai konsensus/resolusi konflik
d. tidak ada fokus pertanggungjawaban
e. adanya kesulitan dalam kebijakan perekrutan, pemberhentian, dan
promosi
f. keenganan mencari pedoman
g. definisi kewenangan tidak jelas
h. tidak ada penghubung eksternal yang resmi
i. tidak ada jalur yang jelas untuk kebutuhan pelatihan
j. tidak ada jenjang karir yang jelas
k. tidak ada sistem jaminan mutu yang jelas
Terlepas dari kekurangan-kekurangan itu, organisasi ini memiliki produktivitas
dan efektivitas yang besar, maka tim audit ini dianggap sebagai aset operasional
yang potensial.

Stop & Go Auditing


Teknik stop go auditing melewati proses penyaringan awal. Tujuan teknik ini
adalah untuk memberdayakan auditor lapangan untuk menghentikan audit
selama survey pendahuluan atau waktu lainnya apabila tidak ditemukan
penyimpangan yang potensial atau tidak ada indikasi risiko yang substansial.
Dengan cara ini, setiap auditor dapat lebih banyak melihat tentang :
● Tujuan-tujuan audit : Terkait dengan tujuan-tujuan operasi, namun
memiliki maksud yang berbeda. tujuan-tujuan audit dirancang untuk
menetukan apakah tujuan tertentu telah tercapai.
● Prosedut-prosedur audit : Sarana yang digunakan auditor untuk
memenuhi tujuan auditnya.

Berikutnya adalah tujuan audit untuk berbagai macam aktivitas di


berbagai organisasi

A. Rumah sakit : tujuan auditnya untuk mengevaluasi mutu layanan


kebersihan di rumah sakit, atau memastikan kelengkapan dan validitas
klaim asuransi pasien, dll
B. Persediaan : mengevaluasi kontrol atas pengalihan tanggung jawab atas
barang barang dan pengiriman fisik persediaan, tujuan lainnya untuk
memastikan apakah terjadi pencurian persediaan eceran, dan mengamati
perpindahan persediaan
C. Produksi : mengevaluasi efektivitas kontrol mutu produksi, atau
menentukan kewajaran standar efisiensi pekerja. Dan memastikan mutu
operasi produksi
D. Personalia : menelaah kontrol atas proses berhentinya karyawan
(menanyakan alasan berhentinya karyawan penting)
E. Hasil-hasil program : menentukan efektivitas program/proyek tertentu
F. Riset dan pengembangan : menentukan apakah proyek proyek riset dan
pengempangan sudah diotorisasi dengan semestinya.
G. Barang sisa : menentukan apakah hanya barang tertentu yang dijual
sebagai barang bekas, atau menelaah prosedur transfer

Audit smart

Audit smart merupakan singkatan dari selective monitoring and assessment of


risks and trends, metode ini merupakan gabungan penentuan risiko dan audit
analitis. Untuk mencerminkan efektivitas sistem kontrol internal dan
memungkinkan auditor untuk mengidentifikasi masalah dan potensial tren yang
merugikan.

Pengukuran kinerja

Untuk melakukan pemeriksaan, berarti auditor perlu mencari unit pengukuran,


dan kemudian standar standar bisa ditemukan pada instruksi pekerjaan, arahan
organisasi, anggaran, spesifikasi produk, praktik industry, standar minimum
kontrol internal, GAAP, kontrak, dan praktik bisnis yang wajar, sehingga
mereka bisa membuat kesimpulan yang objektif

Pengembangan standar

Pada saat auditor internal mengevaluasi fungsi fungsi manajemen yang belum
memiliki standar, mereka perlu menemukan standar yang otoritatif, dan
membuat standar bersama klien, jika dilakukan dengan cermat, dapat
menghasilkan temuan audit yang sebelumnya dikira berada di luar kemampuan
auditor. Standar harus sesuai dengan tujuan operasi yang diperiksa. (contohnya
bekerja sama dengan klien untuk mengembangkan standar kontrol keselamatan)
Penggunaan tolok ukur

Pemilihan praktik praktik terbaik yang dilakukan oleh organisasi organisasi


lainnya/bagian organisasi itu sendiri yang dimaksudkan untuk membantu dalam
pencapaian tujuan.

Aktivitas ini dikelompokkan menjadi 4 tahap, yaitu

1. Analisis proses proses audit


2. Merencanakan studi
3. Laksanakan studi
4. Mendapatkan pemahaman

Evaluasi

Setelah pengukuran dilakukan, auditor internal harus mengevaluasi temuan


temuan mereka, untuk mencapai pertimbangan professional. Karena auditor
internal menerapkan standar operasional di sepanjang pekerjaan lapangannya,
maka auditor internal seharusnya tidak gagal dalam mengevaluasi standar itu
sendiri.

Aspek aspek operasi

Biasanya pengukuran yang dilakukan oleh auditor internal, akan diarahkan ke 3


aspek

A. Kualitas : menentukan apakah pesanan pembelian telah disetujui dengan


semestinya dan mengandung semua spesifikasi dan persyaratan yang
dibutuhkan
B. Biaya : menentukan apakah daftar para pemasok yang memberikan
penawaran, telah disetujui oleh penyela departemen pembelian
C. Jadwal : menentukan apakah tanggal saat barang dibutuhkan, tercantum
dalam pesanan pembelian dan apakah tanggal tersebut sesuai dengan
yang diminta oleh organiasi pengguna.

Pengujian
a. Tujuan umum pengujian :

Bagi auditor internal, pengujian berarti pengukuran hal hal yang representative
dan perbandingan hasilnya dengan standar atau kriteria yang diterapkan,
tujuannya untuk memberi auditor dasar bagi pembentukkan opini audit.
pengujian audit biasanya mencakup evaluasi transaksi, catatan, aktivitas fungsi,
dan asersi.

b. Tujuan khusus pengujian :


Ø Validitas, kelayakan, keaslian, kewajaran
Ø Akurasi, kuantitas, kualitas, klasifikasi
Ø Ketaatan dengan prosedur, regulasi, hukum yang berlaku
Ø Keompentensi kontrol/tingkat kenetralan risiko

c. Merencanakan pengujian

Dalam perencanaan ini, harus mencakup beberapa hal


Ø Pendefinisian tujuan pengujian
Ø Pengidentifikasian jenis pengujian untuk mencapai suatu tujuan
Ø Pengidetifikasian kebutuhan pegawai (yang mencakup keahlian
dan disiplin ilmu yang dimiliki, kualifikasi pengalaman, dan
jumlah)
Ø Penentuan urutan proses pengujian
Ø Pendefinisian standar atau kriteria
Ø Pendefinisian populasi pengujian
Ø Keputusan metodologi pengambilan sampel yang akan dilakukan
Ø Pemeriksaaan transaksi atau proses terpilih

d. Pendefinisian standar kinerja/kriteria

Standar kinerja/kriteria bisa berbentuk eksplisit dan implisit


a. Eksplisit apabila dinyatakan secara jelas dalam arahan, instruksi
pekerjaan, spesifikasi/hukum
b. implisit bila manajemen mungkin telah menetapkan tujuan dan
sasaran, atau sedang mengupayakan penetapannya, tetapi tidak
menyatakan scara eksplisit bagaiman mencapainya.

e. Pendefinisian populasi pengujian

Populasi yang akan diuji harus dipertimbangkan sesuai tujuan audit

f. Metodologi pengambilan sampel yang akan dilakukan


Pemilihan sampel harus mengikuti rencana yang paling sesuai dengan tujuan
audit, baik melalui pertimbangan maupun metode statistic

Teknik Teknik pemeriksaan transaksi transaksi/proses proses terpilih

Teknik Teknik yang dimiliki auditor untuk membantu mereka mencapai tujuan
diantaranya yaitu:
a. Mengamati
b. Mengajukan pertanyaan
c. Menganalisis
d. Memverifikasi
e. Menginvestigasi
f. Mengevaluasi

Yang pertama yaitu mengamati

Berarti melihat, memperhatikan, tidak melewatkan hal hal yang dianggap


penting, pemeriksaan visual yang memiliki tujuan. Mengamati penting untuk
dialkukan, dan biasanya diterapkan sebelum Teknik lainnya, observasi harus
dikonfirmasi kebenarannya dengan melakukan analisis atau investigasi.

Mengamati

Mengamati berarti melihat, memperhatikan, tidak melewatkan hal-hal yang


dianggap penting. Mengamati berisi pengukuran. Observasi harus dikonfirmasi
kebenarannya, dilakukan pada saat survey pendahuluan. Dilakukan juga saat
mengajukan pertanyaan atau saat wawancara. Menemukan praktik- praktik
penyimpangan

- Melakukan perjalanan keliling pabrik

- Mengamati peringatan keamanan pabrik

- Mengamati persediaan yang disimpan dengan tidak baik

- Mengamati kurangnya peralatan yang kurang memada

Mengajukan Pertanyaan
Pertanyaan bisa diajukan selama audit dan bisa secara lisan maupun tertulis
Pertanyaan secara lisan Pertanyaan yang dijawab terbatas : “Apakah anda selalu
mengunci pintu gudang?”
Pertanyaan yang dijawab lengkap : “Bagaimana cara Anda menjaga gudang?”
Jika keputusan audit tergantung kepada jawaban-jawaban, maka jangan
bertanya hanya kepada satu orang. Indikasi apa yang terdapat dalam semua
faktur yang mencakup beban-beban operasi?
- Persetujuan oleh manajer fungsional?
- Tanggal dibayar?
- Jumlah diskon yang dibayar?
- Jumlah pembayaran yang benar?
Menganalisis
Memeriksa secara rinci. Memecah entitas yang kompleks ke dalam bagian-
bagian kecil untuk menentukan karakteristik yang sebenarnya.Untuk
mengetahui kualitas, penyebab, dampak, motif dan kemungkinan-kemungkinan,
atau fasilitator bagi penelitian selanjutnya. Jika keputusan audit tergantung
kepada jawaban-jawaban, maka jangan bertanya hanya kepada satu orang.
Menganalisis
Akun : memeriksa catatan keuangan, menyusun, dan memecah masing-masing
bagian yang membentuk akun tersebut.
Operasi : Mengetahui hubungan yang signifikan dan membuat pengukuran yang
tepat atas masing-masing bagian yang membentuk aktivitas yang mereka
periksa. Juga bisa menganalisis suatu arahan, akta, kontrak atau pernyataan
kebijakan.
Memverifikasi
Mengonfimasikan kebenaran, akurasi, keaslian, atau validitas sesuatu. Untuk
mendapatkan kebenaran fakta atau rincian dalam suatu akun atau laporan.
Seperti membandingkan nya dengan fakta yang diketahui dengan data asli atau
dengan suatu standar. Jika keputusan audit tergantung kepada jawaban-jawaban,
maka jangan bertanya hanya kepada satu orang.
Menginvestigasi
Diterapkan pada pelaksanaan tanya jawab untuk menemukan fakta-fakta yang
tersembunyi dan mencari kebenaran. Auditor bisa menginvestigasi, tapi
menginvestigasi berbeda dengan mengaudit. Audit mengandung objektivitas
sedangkan investigasi berarti berupaya mencari bahan bukti atas terjadinya
kesalahan.
Penyelidikan secara khusus terkait dengan kejahatan, di sini auditor harus
berhati-hati untuk tidak melampaui kewenangannya. Penyelidikan sering kali
melibatkan pertimbangan hukum dan kriminal setelah mendapatkan beberapa
bukti atas terjadinya kejahatan maka auditor harus melaporkan ke orang yang
berpengalaman mengenai masalah tersebut.
Mengevaluasi
Dalam audit, berarti suatu pertimbangan terhadap yang telah dianalisis dan
menentukan kecukupan,efisiensi, dan efektivitasnya. Dalam program audit :
mengevaluasi pengujian rinci sebagai pengganti survei atau penelusuran (walk-
through)
Dalam prosedur pengamblan sampel : ketepatan dan tingkat keyakinan.
Evaluasi jelas membutuhkan pertimbangan. Auditor yang berpengalaman yaitu
auditor veteran dalam kebanyakan pemeriksaan audit, sering melakukan
penelaahan draf laporan, pengamat yang bijak atau tujuan organisasi.
Chapter 7
Pekerjaan Lapangan - 2

Penerapan Teknik-Teknik Audit

Teknik Audit
Teknik-teknik audit seperti melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan,
menganalisis, memverifikasi, menginvestigasi, dan mengevaluasi dapat
digunakan di berbagai kondisi tergantung masalah yang menjadi subjek yang
diaudit. Hasil akhirnya adalah opini dan rekomendasi audit.
Penugasan audit dilakukan dalam bentuk :
A. Audit fungsional
Audit fungsional adalah audit yang mengikuti proses dari awal hingga
akhir. Audit fungsional cenderung lebih berkonsentrasi pada operasi dan
proses dibandingkan pada administrasi dan orang-orang yang ada dalam
organisasi. Audit fungsional ini memiliki kesulitan karena cakupannya
yang luas, namun dapat memberikan manfaat khusus bagi manajemen.
Audit fungsional meliputi :
1. Pemesanan, penerimaan, dan pembayaran bahan baku dan
perlengkapan
2. pengiriman langsung perlengkapan atau jasa ke departemen
pengguna
3. penerapan perubahan pada produk
4. pengumpulan, pemisahan, dan penjualan barang sisa
5. pengendalian dan praktik keselamatan
6. program untuk mengatasi konflik kepentingan
7. pengelolaan aset modal
8. formulasi anggaran
9. fungsi-fungsi pemasaran

Manajemen senior mengharapkan auditor, dalam semua


penugasannya, memiliki karakteristik berikut:
● Menguasai teknik-teknik audit internal
● Mampu menetapkan sumber-sumber informasi faktual
● Memiliki kapasitas untuk secara mendalam menganalisis
informasi yang diterima
● Memiliki sifat bersungguh-sungguh, penuh integritas, dan rendah
hati dalam melakukan semua penugasan audit

B. Audit organisasional
Audit organisasional tidak hanya memperhatikan aktivitas yang
dilakukan dalam organisasi tetapi juga tentang pengendalian administratif
yang digunakan untuk memastikan bahwa aktivitas aktivitas tersebut
dilaksanakan. Pendekatan organisasional yang tajam dapat memberikan
pandangan yang luas atas operasi lebih baik dari pada pengujian
transaksi.
Dalam audit organisasional, syarat yang harus terpenuhi adalah :
1. Auditor internal harus mengetahui prinsip-prinsip
perencenaan : mencakup menetapkan tujuan, membuat kebijakan
dan prosedur, mempertahankan kontinuitas, dan menilai ulang
rencana dan sasaran dalam kondisi yang berubah.
2. Auditor internal harus mengetahui prinsip-prinsip pengarahan
: Mencakup kepemimpinan, motivasi dan komunikasi.
3. Auditor internal harus mengenal prinsip-prinsip
pengorganisasian : Meliputi pemberian tanggung jawab,
pendelegasian wewenang, dan pengembangan staf.
4. Auditor internal harus mengenal prinsip-prinsip kontrol :
Meliputi penetapan standar, mempertahankan standar, melatuh
karyawan agar memenuhi standar, mensyaratkan sistem
persetujuan dan penelaahan, memastikan kepatuhan terhadap
standar, merencanakan sistem pencatatan, pelaporan, serta kontrol
induk, serta mengawasi seluruh proses yang berjalan.
5. Setiap organisasi harus ditelaah produktivitasnya : Meliputi
efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya yang
dipercayakan kepada manajer agar organisasi dapat bertahan dalam
lingkungan yang kompetitif.

C. Studi dan konsultasi manajemen


Audit fungsional dan organisasional membentuk kerangka kerja program
audit jangka panjang. Beberapa organisasi mendapatkan manfaat dari
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki para konsultan luar untuk
melakukan studi manajemen, membuat evaluasi dan menawarkan
rekomendasi untuk memperbaiki masalah organisasi. Tetapi ada
organisasi yang tidak merasakan hal yang sama. Oleh karena itu,
organisasi yang tidak merasakan itu akan mendapat kekecewaan karena :
1. Para karyawan menganggap para konsultan sebagai orang asing
yang tidak terlibat dalam gaya hidup dan pergaulan organisasi.
2. Konsultan telah mengikuti pelatihan dalam jangka waktu yang
lama dan berbiaya tinggi.
3. Rekomendasi konsultan luar, bisa memancing reaksi defensif dari
klien.
4. Konsultan luar biasanya mengenakan tarif yang sangat mahal.

D. Audit atas program


Program merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang
didanai yang seiring dengan aktivitas normal organisasi yang sedang
berlangsung.
Tujuan auditnya adalah memberikan manajemen informasi mengenai
biaya, pelaksanaan dan hasil-hasil program dan membuat evaluasi yang
informatif, bermanfaat dan objektif.
Dalam sektor swasta, pencapaian umumnya diukur dengan pendapatan
dan keuntungan. Sedangakan dalam sektor publik, auditor akan
memperhatikan keluaran, manfaat atau hasil, dan dampak.
● Keluaran : Mencakup hal seperti jasa yang diberikan, barang yang
diproduksi, dan bantuan yang diberikan.
● Manfaat/hasil : Mencerminkan dampak dari keluaran
● Dampak : Efek dari suatu program terhadap suatu komunitas,
masyarakat, atau bahkan dunia.

Auditor Kontrak

Kontrak umumnya terdiri tatas tiga kategori, yaitu :

a. Biaya sekaligus (Lump Sum)

b. Biaya tambahan (Cost Plus)

c. Harga per unit (Unit Price)


Terdapat beberapa risiko dalam perjanjian kontrak yang harus
diperhatikan auditor internal

A. Dalam kontrak Lump Sum


Ø Persaingan yang tidak memadai
Ø Perlindungan asuransi dan utang yang tidak memadai
Ø Perubahan spesifikasi/harga
Ø Sertifikasi penyelesaian pekerjaan yang sebenarnya belum
selesai
Ø Pengenaan biaya atas peralatan yang tidak diterima
Ø Ketentuan kenaikan
Ø Orotisasi atas pekerjaan ekstra dan revisi pekerjaan
Ø Pekejaan tambahan, perubahan, dan revisi yang sebenarnya
sudah tercakup dalam kontrak awal
Ø Biaya biaya tidak langsung termasuk biaya tambahan
Ø Isi perubahan pesanan, termasuk tarif yang tidak sesuai

B. Dalam kontrak jenis Cost Plus


Ø Penggunaan biaya yang tidak wajar untuk penggunaan peralatan
yang dimiliki kontraktor
Ø Penggunaan buruh yang berlebihan
Ø Peralatan yang disewa tetapi tidak digunakan
Ø Praktik kerja yang tidak bagus
Ø Kualitas yang buruk
Ø Penggunaan bahan baku dan perlenhkapan yang boros/tiba lebih
awal
Ø Waktu lembur yang tidak terkendali
Ø Penggunaan buruh yang berlebihan

C. Dalam kontrak Unit Price


Ø Pembayaran berkala yang berlebihan
Ø Catatan lapangan yang tidak akurat
Ø Pelaporan yang tidak layak, atas unit yang diselesaikan
Ø Perubahan yang tidak layak atas kontrak awal
Ø Perluasan harga per unit yang tidak akurat
Audit terintegrasi

Konsept integrasi bisa luas dan mencakup aspek aspek seperti menyediakan
audit yang berlaku sebagai

a. Audit berkelanjutan atas elemen elemen neraca dan operasional dalam


audit kinerja

b. Pelaksanaan audit atas tahap varians dari operasi klien yang baisanya
akan diaudit secara terpisah

c. Sebuah Latihan dalam audit partisipatif (membantu perencanaan audit,


berpartisipasi dengan staf dalam pelaksanaan audit)

d. Sebuah audit yang sebenarnya menggabungkan berbagai tahap audit


internal, seperti keuangan, kinerja dan sistem informasi

Konsultan

Terdapat beberapa aturan yang harus diikuti auditor internal dalam berhubungan
dengan konsultan

a. Konsultan dapat dipercaya dan menunjukkan kompetensi

b. Konsultan dan auditor harus memiliki perjanjian lengkap atas lingkup


dan tujuan program

c. Auditor harus memahami sifar pekerjaan konsultan

d. Konsultan tidak boleh mengarahkan/mengambil hak manajemen.

Penggunaan sumber daya dari luar atau dari mitra

bantuan dari luar/dari mitra harus digunakan dalam proses perencanaan jika
diperlukan, serta dalam evaluasi aktivitas audit. Penggunaan sumber daya dari
luar atau dari mitra yang terstruktur dengan baik dan memiliki keahlian tinggi
akan membawa nilai teknis dan kredibilitas bagi operasi audit internal
Penelaahan analitis

Beberapa metodologi yang digunakan untuk melaksanakan penalaahn ini adalah

a. Analisis tren

b. Analisis rasio

c. Analisis regresi

Auditor internal dapat menggunakan penlaahan analitis saat memeriksa data


operasi dan keuangan. Penelaahan analitis dapat menunjukkan masalah masalah
yang ada dan menentukkan tingkat abnormalitasnya, dan penyebabnya.
Beberapa contohnya yaitu:

1. Menguji kontrol atas Pemeliharaan aktiva tetap

2. Rasio dan Statistic karyawan

3. Analisis tingkat Perputaran persediaan

4. Biaya biaya karyawan dan perputaran karyawan

5. Perhitungan Pengiriman persediaan

6. Penyimpanan perlengkapan dan alat tulis kantor

7. Catatan untuk mendistribusikan biaya bahan baku

8. Menganalisis rasio jumlah karyawan terhadap Telepon dan komputer

BUKTI HUKUM

Hubungan dengan bukti audit

Auditor internal harus mengetahui bentuk-bentuk bukti hukum, pengetahuan ini


akan bermanfaat bagi mereka dalam kasus kecurangan dan bahkan dalam
pekerjaan audit rutin mereka. Berikut beberapa bentuk bukti hukum :

a. Bukti terbaik : bukti yang paling memuaskan mengenai fakta fakta yang
sedang diselidiki

b. Bukti sekunder : Salinan bukti tertulis/lisan

c. Bukti langsung : membuktikkan tanpa harus menggunakan


pernyataan/rujukan untuk menetapkan sutau bukti (pengakuan dari seorang
saksi)

d. Bukti tidak langsung : meningkatkan pembuktian bukti terbaik/primer

e. Bukti yang meyakinkan : bukti yang sangat kuat, mengalahkan semua


bukti lainnya

f. Bukti yang mnguatkan : bukti tambahan, menguatkan dan


mengonfirmasikannya

BUKTI AUDIT
Adalah informasi yang diperoleh auditor internal melalui pengamatan suatu
kondisi, wawancara, dan pemeriksaan catatan.
Bukti audit terdiri dari :
- Bukti Fisik : Mengamati orang, properti, kejadian
- Bukti pengakuan: Berbentuk seperti surat/jawaban
- Bukti Dokumen : Mencakup surat atau memorendum yang diterima klien
- Bukti Analitis : Berasal dari analisi dan verifikasi
STANDAR-STANDAR BUKTI AUDIT
- Kecukupan : Bersifat factual dan memadai
- Kompetensi : Bukti yang andal
- Relevansi : Mengacu pada hubungan antara informasi dengan
penggunaannya.
PENANGANAN BUKTI YANG SENSITIF
Mengamankan informasi bukti terkomputerisasi untuk membuktikan bahwa
bukti tersebut tidak dikompromikan, juga dokumen-dokumen usang harus
disobek.
KERTAS KERJA
Kertas kerja merupakan substansi audit yang harus diberikan pengawasan dan
pemeriksaan seksama untuk menentukan keabsahan dan tidak meninggalkan
pertanyaan yang tersisa.
Pekerjaan Lapangan dalam Lingkungan Berteknologi Tinggi
Komplikasi luas perusahaan menerapkan sistem untuk perushaan secara
keseluruhan (Enterprise-wide-systems) disebut juga sistem perencanaan sumber
daya perusahaan.
Audit Berkelanjutan
Sebuah metodologi yang memungkinkan auditor independen memberikan
keyakinan tertulis mengenai suatu subjek masalah menggunakan serangkaian
laporan auditor yang dikeluarkan secara simultan dengan atau setelah periode
yang pendek terjadinya suatu kejadian yang melandasi masalah tersebut.
Masalah terkait dengan resiko
Perbedaan yang jelas harus dibuat antara apa yang dilaporkan ke manajemen
dan apa yang dilaporkan ke audit internal.

Anda mungkin juga menyukai