BAB 4
c).Efisiensi modal marjinal : Konsep ini merujuk pada keadaan di mana manfaat
tambahan yang diperoleh dari penggunaan satu unit tambahan dari suatu faktor
produksi sama dengan biaya tambahan untuk menggunakan faktor produksi
tersebut. Dalam hal ini, ekonomi mencapai tingkat penggunaan faktor produksi
yang optimal untuk memaksimalkan output.
Misalkan perekonomian terdiri dari dua sektor utama: rumah tangga (sebagai
penyedia faktor produksi) dan perusahaan (sebagai pengguna faktor produksi).
Rumah tangga mendapatkan pendapatan dari perusahaan sebagai upah, sewa,
bunga, dan laba.
Perusahaan membayar rumah tangga sebesar $10.000 sebagai upah dan $5.000
sebagai bunga.
Rumah tangga menghabiskan seluruh pendapatan tersebut untuk membeli
barang dan jasa dari perusahaan.
Dalam hal ini, pendapatan nasional (Y) adalah $15.000, yang merupakan jumlah
dari semua pendapatan yang diterima oleh rumah tangga dan perusahaan.
Keseimbangan pendapatan nasional tercapai ketika pengeluaran sama dengan
pendapatan nasional.
b). Multiplier :
BAB 5
3. a).Pajak tetap ke atas fungsi konsumsi akan mengurangi pendapatan yang tersedia
untuk dikonsumsi, sehingga menyebabkan penurunan konsumsi pada setiap
tingkat pendapatan. Namun, pajak tetap tidak akan mempengaruhi fungsi
tabungan secara langsung, karena tabungan adalah bagian dari sisa pendapatan
setelah dikurangi pajak.
b).Pajak proposional ke atas fungsi konsumsi dan fungsi tabungan juga akan
mengurangi pendapatan yang tersedia untuk dikonsumsi, namun dalam proporsi
yang tetap terhadap pendapatan. Hal ini dapat mengurangi kemampuan untuk
menyisihkan pendapatan untuk tabungan. Namun, pengaruhnya pada fungsi
tabungan tidak akan sebesar pada pajak tetap, karena pajak proposional akan
menurun secara relatif seiring kenaikan pendapatan.
3. Angka : Dalam sistem pajak tetap, pajak yang dikenakan pada pendapatan tidak
berubah tergantung pada jumlah pendapatan. Ini berarti bahwa persentase
pendapatan yang dikenakan pajak tetap. Misalnya, kita bisa mempertimbangkan
bahwa pajak yang dikenakan adalah 20% dari pendapatan.
3. Angka : Dalam sistem pajak proporsional, persentase pajak yang dikenakan pada
pendapatan tetap sepanjang tingkat pendapatan. Misalnya, kita bisa
mempertimbangkan pajak sebesar 10% dari pendapatan.
Dalam kedua kasus, pendekatan angka, grafik, dan aljabar membantu untuk
memahami bagaimana sistem pajak yang berbeda mempengaruhi keseimbangan
pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor.
5 a). Penstabil otomatik adalah mekanisme di dalam sistem ekonomi yang secara
otomatis menstabilkan tingkat aktivitas ekonomi tanpa intervensi langsung dari
pemerintah. Jenis-jenis penstabil otomatik meliputi:
BAB 6
b).Pengeluaran agregat adalah total pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan sektor luar negeri dalam suatu periode waktu tertentu.
Ini mencakup semua jenis pengeluaran, termasuk konsumsi rumah tangga, investasi
perusahaan, pengeluaran pemerintah, dan ekspor bersih (ekspor dikurangi impor).
Pengeluaran agregat adalah salah satu komponen penting dalam analisis AD-AS
karena mempengaruhi tingkat permintaan agregat dalam perekonomian.
c).Permintaan agregat adalah jumlah barang dan jasa yang diminta oleh rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan sektor luar negeri dalam suatu periode waktu tertentu
pada berbagai tingkat harga. Permintaan agregat dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti pendapatan, tingkat suku bunga, ekspektasi konsumen dan produsen, dan
kebijakan fiskal dan moneter. Kurva permintaan agregat menggambarkan
hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang dan jasa yang diminta dalam
perekonomian.
d).Penawaran agregat adalah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen
dalam suatu periode waktu tertentu pada berbagai tingkat harga. Penawaran agregat
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti biaya produksi, teknologi, jumlah tenaga
kerja, dan kebijakan pemerintah. Kurva penawaran agregat menggambarkan
hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam
perekonomian.
Konsumsi rumah tangga : Tingkat konsumsi rumah tangga, yang dipengaruhi oleh
pendapatan, kepercayaan, dan ekspektasi konsumen, memengaruhi posisi kurva AD.
Semakin tinggi konsumsi, semakin tinggi juga posisi kurva AD.
Ekspor bersih : Perbedaan antara ekspor dan impor (ekspor bersih) memengaruhi
jumlah total pengeluaran agregat dalam perekonomian dan, oleh karena itu, posisi
kurva AD. Ekspor bersih yang tinggi akan mendorong kurva AD ke atas.
b).Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran kurva AD ke kanan atau ke kiri:
Proses ini terus berlanjut hingga kurva AD dan AS berpotongan di tingkat output
potensial, di mana tidak ada kesenjangan output dan tidak ada tekanan inflasi atau
deflasi.
c). Kenaikan investasi dari luar negeri yang diikuti oleh perkembangan teknologi
dan pertambahan kesempatan kerja :
Kenaikan investasi dari luar negeri akan meningkatkan pengeluaran agregat dan
menggeser kurva AD ke kanan. Kemudian, pertambahan investasi ini dapat
diikuti oleh perkembangan teknologi dan pertambahan kesempatan kerja, yang
akan meningkatkan produktivitas dan output agregat dalam perekonomian. Ini
akan menyebabkan kurva AS bergeser ke kanan. Keseimbangan baru akan
tercapai di titik di mana kurva AD memotong kurva AS yang bergeser ke kanan,
menghasilkan peningkatan output dan harga dalam perekonomian, serta
peningkatan kesempatan kerja.
1. Biaya Produksi : Peningkatan biaya produksi, seperti upah tenaga kerja, harga
bahan baku, atau biaya produksi lainnya, akan mendorong kurva AS ke atas.
Sebaliknya, penurunan biaya produksi akan menyebabkan kurva AS bergeser ke
bawah.