Anda di halaman 1dari 6

PENGANGGARAN (EKM 420 A2)

FORUM 5

Dosen Pengampu : Dr. Ica Rika Candraningrat, SE., MM

Lourenda Gwee

1707521024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
Biaya Tenaga Kerja Langsung

1. Pengertian Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan mengkonversi
bahan baku menjadi produk jadi dan biayanya dapat dibebankan secara layak ke produk
tertentu. Biaya tenaga kerja langsung bisa ditelusuri dan diidentifikasi dari sebuah produk
akhir/jadi.

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak terlibat langsung dalam konversi
produk dari bahan baku menjadi barang jadi.

2. Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja merupakan suatu biaya yang akan dikeluarkan untuk membayar para
karyawan maupun pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan tertentu. Biaya tenaga kerja
ialah untuk bisa memberikan pembayaran yang dinamakan upah. Gaji merupakan suatu
pembayaran kepada tenaga kerja atau pegawai yang didasarkan pada rentang waktu seperti
gaji mingguan, bulanan atau yang lainnya. Upah ini juga dibebankan melalui sebuah
rekening biaya tenaga kerja langsung, sedangkan gaji ini juga dibebankan melalui rekening
biaya overhead pabrik.

Biaya tenaga kerja dibagi menjadi 2 kategori yaitu :

a. Tenaga kerja langsung (direct labor) merupakan tenaga kerja yang dikerahkan untuk
mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. Biaya ini meliputi gaji para karyawan
yang dapat dibebankan kepada produk tertentu.
b. Tenaga kerja tidak langsung (indirect labor) merupakan tenaga kerja yang dikerahkan
dan tidak secara langsung mempengaruhi pembuatan atau pembentukan barang jadi.
Meliputi gaji dari para penyelia (supervesor), klerk gudang, dan pekerja lain yang tidak
seecara langsung berkaitan dengan produksi

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:

1. Kebutuhan tenaga kerja.


2. Pencarian atau penarikan tenaga kerja.
3. Latihan bagi tenaga kerja baru.
4. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja.
5. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja.
6. Pengawasan tenaga kerja.
3. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung
selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jumlah waktu
yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit yang akan
diproduksi, tarif upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung dan waktu
(kapan) para tenaga kerja langsung tersebut menjalankan kegiatan proses produksi, yang
masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi (produk) yang akan dihasilkan, serta
tempat (departemen) di mana para tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja, yang
secara terperinci akan memuat:

1. Jenis barang yang dihasilkan


2. Jumlah barang yang diproduksi
3. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
4. Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
5. Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung
6. Waktu (kapan) produksi barang dimulai.

Sistem Upah Menurut Waktu Per Jam


Upah yang besarnya ditentukan berdasarkan jam standar tenaga kerja langsung dikalikan
dengan tarif upah standar tenaga kerja langsung. Jika seorang pekerja diupah berdasarkan
jam kerja, maka besarnya upah kotor yang akan dibayarkan kepada pekerja adalah sebesar
jumlah jam kerja termasuk jam lembur dikalikan dengan tarif upah per jam kerja.

Upah kotor = Jumlah jam kerja x tarif / jam


JTKL adalah taksiran sejumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk
memproduksi satu unit produk tertentu.

Cara menentukan JKTL:

1. Menghitung rata-rata jam kerja yang digunakan dalam pelaksanaan, pekerjaan


berdasarkan data tahun lalu.
2. Mencoba jalan operasi di bawah keadaan normal yang diharapkan.
3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu.
4. Mengadakan taksiran yang wajar.
5. Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tidak
dapat dihindari dan factor kelelahan.

System Upah Menurut Hasil Per Unit


Apabila perusahaan menggunakan tariff berdasarkan unit produksi yang dihasilkan,
maka upah kotor yang akan diterima oleh pekerja adalah sebesar unit produksi yang
dihasilakan oleh masing-masing pekerja dikalikan dengan tarif upah perunit.

Upah kotor = unit dihasilkan x tarif per unit

System Upah Dengan Insentif Interval


Upah yang besarnya didasarkan pada unit yang diselesaikan dalam waktu yang telah
ditetapkan berdasarkan intervalnya.

4. Fungsi Perencanaan Dan Pengendalian Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Penyusunan anggaran kerja langsung yang baik, dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan, yaitu sebagai berikut:

a) Penggunaan tenaga kerja lebih efisien.


b) Biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur lebih efisien.
c) Penghitungan harga pokok barang dapat dihitung secara tepat.
d) Alat pengendalian tenaga kerja langsung

5. Bentuk Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Anggaran Tenaga Kerja Langsung setidaknya memuat informasi


a. Waktu produksi
b. Jenis barang yang dihasilkan
c. Jumlah barang yang diproduksi
d. Standar waktu, Jumlah waktu, Standar upah, Jumlah Upah
e. Bagian-bagian yang membutuhkan tenaga kerja
f. Jumlah total
Bentuk Format Penyajian juga dapat dilakukan dengan membagi menjadi dua sub yakni:
a. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
b. Anggaran jam buruh langsung yang diperinci dengan memuat hal-hal sbb:
• Jenis barang yang dihasilkan
• Bagian-bagian yang ada dalam proses produksi
• Jumlah DLH yang diperlukan setiap jenis barang
• Waktu produksi barang

6. Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Langsung

Pengendalian biaya tenaga kerja langsung sering merupakan masalah utama bagi
manajemen. Pengendalian yang efektif dari tenaga kerja langsung tergantung pada
kemampuan penyelia, pengawasan langsung, dan laporan kinerja. Dua elemen utama
pengendalian biaya tenaga kerja langsung adalah

1. Perhatian sehari-hari pada biaya tersebut dan


2. Laporan kinerja dan evaluasi hasil.

Untuk pengendalian yang efektif, jumlah yang dianggarkan mungkin memerlukan


pembetulan untuk memperlihatkan peristiwa yang mempunyai pengaruh yang besar pada
biaya tenaga kerja diluar pengendalian dari yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA

http://rony16anjani.blogspot.com/2017/03/materi-anggaran-tenaga-kerja-langsung.html
(diakses pada 28 Maret 2020)

http://myekonotes.blogspot.com/2018/11/anggaran-biaya-tenaga-kerja-langsung.html
(diakses pada 28 Maret 2020)

https://ccalista34.wordpress.com/2019/01/12/perencanaan-dan-pengendaliaan-biaya-tenaga-
kerja-langsung/

Anda mungkin juga menyukai