Anda di halaman 1dari 24

USULAN KEGIATAN

TUGAS AKHIR

REGITA TYARA KHAERANNIE

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
RINGKASAN

REGITA TYARA KHAERANNIE. Perencanaan Pemanduan Wisata Virtual Tour


di Taman Wisata Alam Gunung Papandayan (Plant Guide Tourism Virtual Tour
in Papandayan Mountain Nature Tourism Park). Dibimbing oleh Helianthi Dewi,
S.Hut, M.SI.
Kawasan destinasi wisata TWA Gunung Papandayan, merupakan salah
satu destinasi yang dikelola oleh sebuah perusahaan yaitu PT. Asri Indah Lestari
yang terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Graut Provinsi Jawa Barat.
Taman Wisata Alam Gunung Papandayan berada di ketingian 2.665 mdpl. Taman
Wisata Alam Gnung Papndayan memiliki beberapa obyek dan daya tarik wisata
alam berupa hutan mati, bunga edelweiss, kawah-kawah, sungai-sungai, serta
panorama alam seperti keindahan sunrise di pagi hari dan sunset pada sore hari
yang dapat dilihat dari ketinggian Gunung Papandayan. Taman Wisata Alam
Gunung Papandayan memiliki luas 222 Hektar secara keseluruhan, akan tetapi
luas kawasan wisata yang dikelola oleh perusahaan PT. Asri Indah Lestari hanya
97 Hektar.
Pemandu wisata merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
pengetahuan serta wawasan yang lebih luas mengenai suatu kawasan. Pemandu
wisata harus memiliki karakter dengan personal branding yang bagus, agar dapat
memeberikan penawaran jasa secara online ataupun offline, mampu bergabung
dengan agen perjalanan serta memahami karakter dan kemauan wisatawannya,
mencari peluang untuk berkembang dengan membuat image yang baik. Pemandu
wisata lebih dikenal sebagai seseorang yang mampu memberikan dan
merekomendasikan tempat atau objek menarik yang berada pada suatu detinasi
wisata, seperti destinasi wisata papandayan yang merupakan Taman Wisata Alam
yang menunjukan berbagai keindahan alamnya.
Perencanaan tugas akhir pada kawasan Taman Wisata Alam Gunung
Papndayan yaitu untuk mempelajari serta mengetahui berbagai objek dan daya
tarik pada wisata papandayan, serta mengaplikasikannya kedalam bentuk virtual
tour yang dapat dilihat serta dipromosikan kepada klayak tentang Indahnya
kawasan wisata alam papandayan yang akan dirancang berbentuk video.
PERENCANAAN PEMANDUAN WISATA VIRTUAL TOUR DI
TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PAPANDYAN
KABUPATEN GARUT PROVINSI JAWA BARAT

REGITA TYARA KHAERANNIE

Usulan Kegiatan Tugas Akhir


sebagai salah satu syarat melaksanakan kegiatan tugas akhir
Program Studi Ekowisata
Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
Judul Laporan : Perencanaan Pemanduan Wisata Virtual Tour di Taman Wisata
Alam Gunung Papandayan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat
Nama : Regita Tyara Khaerannie
NIM : J3B919175

Disetujui oleh

Pembimbing:
__________________
Helianthi Dewi, S.Hut., M.Si.

Diketahui oleh

Ketua Program Studi:


Nama lengkap dan gelar __________________
NIP
Dekan Sekolah Vokasi:
Nama lengkap dan gelar __________________
NIP
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanaahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya, penyusunan Usulan Tugas Akhir (TA) yang berjudul
“Perencanaan Pemanduan Wisata Virtual Tour di Taman Wisata Alam Gunung
Papandayan Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat” sehingga karya ilmiah ini
berhasil diselesaikan. Maksud dan tujuan penulisan usulan kegiatan Tugas Akhir
inu merupakan persyaratan wajib akdemik yang harus dipenuhi sebagai syarat
kelulusan bagi mahasiswa tingkat akhir dan untuk memperoleh Ahli Madya
(A.Md) Program Studi Ekowisata, Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor.
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk menciptakan suatu karya
mengenai pemanduan wisata secara virtual dengan memanfaatkan dan
mengumpulkan berbagai data dari destinasi wisata mengenai obyek dan daya tarik
wisata serta fasilitas yang disediakan ole destinasi wisata. Penulis berharap usulan
kegiatan Tugas Akhir ini berjalan sesuai yang telah direncanakan.

Garut, Januari 2022

Regita Tyara Khaerannie


DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii


DAFTAR GAMBAR vii
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
1.5 Kerangka Berpikir 3
1.6 Luaran 3
II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Perencanaan 4
2.2 Pemandu Wisata 5
2.3 Virtual Tour 6
III. KONDISI UMUM 7
3.1 Letak dan Luas Kawasan 7
3.2 Sejarah Kawasan 7
3.3 Kondisi Fisik 7
3.4 Kondisi Biotik 8
3.5 Potensi Wisata 9
3.6 Kondisi pengelola 12
3.7 Kondisi Masyarakat Sekitar 13
3.8 Kondisi Kepariwisataan Sekitar 13
IV. METODE 15
4.1 Lokasi dan Waktu PKL 15
4.2 Alat dan Bahan 15
4.3 Jenis Data 15
4.4 Metode Pengumpulan Data 16
DAFTAR TABEL

1 Tabel 1 Alat dan Bahan 15


2 Tabel 2 Teknik pengumpulan data 16

DAFTAR GAMBAR

3 Lokasi TWA Gunung Papandayan 7


4 Kolam Air Panas 9
5 Kawah 10
6 Ghober Hoet Camping Area 11
7 Pondok Saladah Camping Area 11
8 Hutan Mati 12
9 Danau Kawah Papandayan 12
10 Aksesibilitas TWA Gunung Papandayan 14
8

1. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Ekowisata merupakan suatu bentuk perjalanan wisata yang dilakukan oleh
seseoarang atau sekelompok orang ke area alami dengan tujuan mengkonsrvasi
lingkungan dan melestarikan lingkungan hidup dan kesejahteraan masyaraakat
setempat. (The Intenational society 1990). Perjalanan wisata merupakan sebuah
kebutuhan, dan perjalanan wisata yang dikenal dengan rekreasi sebagai gaya
hidup masyarakat saat ini. Pariwisata saat ini menjadi sektor industry yang sangat
besar dan memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mempunyai peran besar dalam
perekonomian suatu negara. Hal tersebut dibktikan dengan adanya sektor
pariwisata sebagai penumbang devisa negara. Selain itu pariwisata dapat
memperluas pekerjaan seseorang dengan mendorong pembangunan daerah yang
bertujuan untuk memperbesar pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan
kesejagteraan dan kemakmuran masyaraakat. Pengembangan pariwisata juga tidak
terlepas dari unsur fisik maupun non fisik, sehingga diperlukan perhatian untuk
setiap peran dan unsur-unsur disatukan. (Menurut Sujali 1989). Dalam
pengembangan pariwisata salah satu cara mengembangkan suatu kawasan atau
daerah yaitu tidak terlepas dari sumber daya alam maupun sumber daya buatan
sebagaim potensi daya tarik objek wisata seperti dilakukannya pemanduan wisata.
Pemandu wisata adalah seseorang yang melakukan perjalanan wisata
dengan membawa wisatawan dengan jumlah tertentu, untuk memberikan
pengetahuan serta wawasan yang lebih luas mengenai suatu kawasan. Menjadi
seorang pemandu wisata harus memiliki karakter dengan personal branding yang
bagus, dapat memeberikan penawaran jasa secara online, mampu bergabung
dengan agen perjalanan dan memahami karakter dan kemauan wisatawannya,
mencari peluang untuk berkembang dengan membuat image yang baik. Pemandu
wisata lebih dikenal sebagai seseorang yang mampu memberikan dan
merekomendasikan tempat atau objek yang menarik yang berada di detinasi
wisata. Wisata papandayan merupakan sebuah destinasi Taman Wisata Alam
yang menunjukan berbagai keindahan alamnya. Wisata alam papandayan dikenal
oleh masyarakat karena terdapat empat kawah, yang masing-masing kawah
tersebut memiliki keunikan karena sejarahnya.
Kawasan Gunung papandayan terletak di kabupaten garut, Jawa Barat
berada di kecamatan Cisurupan. Gunung papandayan memiliki ketinggian 2665
mdpl. di atas permukaan laut dan terletak sekitar 70 Km sebelah tenggara kota
bandung. Kawasan gunung papandaya memiliki beberapa kawah yaitu kawah
mas, kawah baru, kawah nangklak, dan kawah manuk, keempat kawah tersebut
mengeluarkan uap dari sisi dalamnya. Topografi pada kawasan Gunung
Papndayan memiliki kawasan yang curam, berbukit dan bergunung serta memiliki
tebing yang terjal. Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Papandayan memiliki
kegiatan pemanduan wisata yang masih perlu pengembangan, karena kurangnya
sumber daya manusianya. Sebuah konsep yang telah direncanakan akan dibuat
9

menjadi sesuatu yang baru untuk memperlihatkan Kawasan Wisata Alam Gunung
Papandayan agar tampak lebih menarik dan berkesan, dengan menggunakan
Teknik virtual tour. Teknik yang digunakan dalam pemanduan adalah pemanduan
secara tidak langsung dengan memperkanalkan kawasan wisata melalui video, dan
membuat para penonton merasakan benar benar berada dikawasan tersebut.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kegiatan pemanduan Virtual Tour seperti apa yang akan dijleaskan dan
ditampilkan pada khalayak?
2. Apakah penting kegiatan Pemanduan secara Virtual Tour dilakukan di
Taman Wisata Alam Gunung Papandayan bagi pengelola atau
masyarakat?
3. Berapa besar minat pengunjung dan masayarakat terhadap kegiatan
pemanduan Virtual Tour di Taman Wisata Alam Gunung Papandayan.

I.3 Tujuan
Kegiatan tugas akhir memiliki beberapa tujuan dalam pengerjaannya. Tujuan
yang akan dicapai dari pengerjaan tugas akhir yaitu sebagai berikut:
1. Mempelajari potensi sumberdaya dan daya tarik wisata di Taman Wisata
Alam Gunung Papandayan
2. Menyusun program pemanduan wisata di Taman Wisata Alam Gunung
Papandayan
3. Merancang luaran (Output) berupa pemanduan wisata secara Virtual Tour
atau dengan konsep Virtual Tour di Taman Wisata Alam Gunung
Papandayan.

I.4 Manfaat
Kegiatan tugas akhir diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
dan pengelolaan. Manfaat dari pengerrjaan tugas akhir yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai sumber untuk mendapatkan informasi mengenai taman wisata
alam gunung papandayan sebagai suatu kaawasan yang akan dijadikan
sebagai kegiatan virtual tour
2. Memperkenalkan kawasan taman wisata alam dengan cara menampilkan
berbagai aspek dengan konsep yang menarik serta dimengerti oleh
khalayak maksud dan tujuan dari kegiatan.
3. Pengelola dapat mengetahui sumber daya wisata atau objek wisata yang
perlu ditambahkan atau diperbaiki pada kawasan secara merata.
4. Mempromosikan kawasan dengan bentuk video dan memandu dalam
virtual tour
10

I.5 Kerangka Berpikir


Kerangka pemikiran dalam perencanaan pemanduan wisata virtual tour di
Taman Wisata Alam Gunung Papandayan yaitu sebagai bentuk pengembangan
kawasan wisata sekaligus mempromosikannya. Terdapat berbagai sumberdaya
wisata, daya tark wisata serta atraksi wisata yang dapat dikunjungi sebagai Objek
yang akan dijadikan pemanduan di Taman Wisata Alam Gunung Papandayan.
Dalam pembuatan tugas akhir kerangka berpikir dilakukan untuk mendukung
beberapa tahapan dengan mencari bahan dari berbagai sumebr, kemudian
mengumpulkan data pemanduan dengan rancangan teknik objek yang telah
ditentukan. Setelah itu data yang sudah terkumpul akan dijadikan sebauah laporan
tugas akhir dengan judul “Perencanaan Pemanduan Wisata Virtual Tour di Taman
Wisata Alam Gunung Papandayan”.

I.6 Luaran
Luaran yang akan dibuat pada kawasan wisata Taman Wisata Alam Gunung
Papandayan adalah sebuah rancanagan objek dengan Teknik pemanduan wisata
virtual yang dilakukan secara langsung pada kawasan wisata alam gunung
papandayan. Pendekatan yang dilakukan untuk kawasan taman wisata alam yaitu
dengan menyebarkan kuesioner kurang lebih kepada 50 responden. Luaran berupa
perencanaan objek akan dibuat dalam bentuk virtual.
11

2. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Perencanaan
Perencanaan Merupakan suatu proses yang kontinu yang meliputi dua aspek,
yaitu formulasi perencanaan dan pelaksanaannya. Perencanaan dapat digunakan
untuk mengontrol dan mengevaluasi jalanya kegiatan, karena sifat rencana itu
adalah sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. (Listyangsih, 2014:90).
Perencanaan dalam arti seluas-luasnya merupakan suatu proses mempersiapkan
secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-
baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efektif dan efisien.
(Tjokroamidjojo, dalam syafalevi, 2011:28)
Perencanaan adalah upaya untuk memilih dan menghubungkan fakta-fakta
dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenal masa yang akan
datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang di
perhatikan untuk mencapai hasil yang diinginkan. (Terry, dalam Riyadi 2005:3)
Dalam sebuah Rencana atau perencanaan memiliki fungsi sebagai usaha persiapan
yang sistematik tentang berbagai kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka
mencapai tujuan. Perencanaan memiliki beberapa fungsi yang didefenisikan oleh
beberapa para ahli. Fungsi perencanaan dapat didefenisikan sebagai pengambilan
keputusan pada masa sekarang tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam saat
kurun waktu tertentu diwaktu dimasa yang akan datang. (Siagian, 2002:36)
a. Menurut Handoko, (2003:23) Terdapat dua fungsi perencanaan:
1. Penetapan atau pemilhan tujuan organisasi
2. Penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode,
system anggaran dan kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
b. Menurut (Siagian, 2003:90-91) Proses perencanaan dapat ditinjau dari ciri-ciri
suatu rencana yang baik, yakni:
1. Rencana harus mempermudah tercapainya tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
2. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang memahami tujuan organisasi.
3. Rencana harus dibuat oleh orang-orang yang sungguh-sungguh memahami
Teknik organisasi.
4. Rencana harus disertai oleh suatu rincian yang diteliti.
5. Prencanaan tidak boleh terlepas sama sekali dari pemikiran pelaksanaan.
6. Rencana harus bersifat sederhana dan jelas.
7. Rencana harus luas.
8. Dalam perencanaan terdapat pengambilan resiko tidak ada seorang
manusia yang persist ahu apa yang akan terjadi dimasa depan.
9. Rencana harus bersifat praktis.
12

2.2 Pemandu Wisata


Pemandu wisata merupakan seseorang yang melakukan pemanduan
disebuah tempat atau kawasan. Pemandu berfungsi sebagai pengantar atau
pengawal yang dapat mempermudah perjalanan wisata. pemandu wisata adalah
pihak yang berdiri paling depan antara wisatwan dan seluruh aspek komponen
pariwisata. Pemandu wisata atau disebut juga dengan Pramuwisataa adalah warga
negara Indonesia yang bertugas memberikan penerangan, petunjuk dan bimbingan
mengenai suatu daya tarik wisata serta dapat membantu segala sesuatu yang
diperlukan oleh wisatawan. Pada (Peraturan Daerah No.5 Tahun 2016 tentang
pramuwisata), pramuwisataa adalah seseorang yang menyediakan jas komersial
dalam pemanduan wisata, dan mencakup semua arahan, petunjuk dan penjelasan-
penjelasan mengenai daya tariknya, (Menurut Purwanggono, 2002).
Pemandu wisata merupakan salah satu komponen yang penting dalam
perjalanan wisata, atau daya tarik wisata. pemandu wisata yang terdapat pada
auatu tempat dapat disebut sebagai site guid yang merupakan salah satu media
perantara dalam menyampaikan informasi atau pesan kepada wisatawan yang
datang mengunjungi daya tarik wisata. (Menurut Suyitno 2005). Pemandu wisata
adalah seseorang yang memanfaatkan kesempatan dan dapat membuat sebuah tour
mengenai kawasan dengan wawasan yang dimilikinya serta diberikan
pengetahuan yan akan disesuaikan dengan audience. (Menurut Guy Patching
dalam pastoreli 2003).
Pemandu wisata merupakan seseorang atau orang pertama yang diajak
untuk berbicara oleh wisatawan dan pemandu wisata juga disebut sebagai wakil
atau representasi dari suatu tempat yang dituju dan memeberikan informasi dari
berbagai tempta yang dikunjungi. (Menurut Cole 2008). Istilah pemandu Wisata
bagi masyarakat merupakan setiap orang yabg memimpin rombongan wisatawan,
untuk melakukan suatu kunjungan wisata yang singkat maupun dalam waktu yang
lama, dapat disebut dengan Guide/Pramuwisata. Pramuwisata adalah yang
bertugas dalam mengantar tam uke semua ibjek dan menerangkan objek
wisatatersebut. (Menurut DRS.Adi Soenarno, M.B.A)
Berdasarkan peraturan Menteri kebudayaan dan pariwisata Nomor:
PM92/HK.501/MKP/2010 mengenai tata cara pendaftaran usaha jasa pramuwisata
yang mengatakan bahwa usaha jasa pramuwisata selanjutnya merupakan usaha
penyediaan atau pengoordinasian tenaga pemandu untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan atau memenuhi kebutuhan biro perjalanan wisata. Pemandu Wisata
digolongkan menjadi sebagai berikut. (Patrick Silano, dkk, 2013)
a. Pemandu wisata madya bertugas didalam wilayah daerah tingkat I tempat
sertfikat diberikan
b. Pengaturan wisata melakukan tugasnya diseluruh Indonesia dan keluar
wilayh Indonesia
c. Pemandu wisata yang bekerja penuhpada biro perjalanan wisata sering
dikenal dengan istilah Guide.
d. Pemandu wisata yang bukan karyawan biro perjalaan wisata sering dikenal
dengan istilah freelance.
e. Pemandu wisata khusus bertugas di objek dan daya tarik wisata yang
meliputi objek dan daya tarik wisata alam, budaya, dan wisata minat khusus.
13

2.3 Virtual Tour


Virtual Tour merupakan teknologi yang menempatkan user didalam gambar
dan menmungkinkan user untuk meningkatkan kesadaran situasional serta untuk
meningkatkan daya lihat, daya tangkap, serta menganalisa data virtual secara
signifikan. Virtual tour dapat dibuat dengan video, atau kumpulan foto, dan virtual
tour tersebut akan menunjukan kapada user keadaan yang ingin diketahui.
(Menurut Osman, Wahab dan Ismail 2009). Virtual Tour dapat dijelaskan sebagai
simulasi kondisi yang tediri dari beberapa video atau foto dengan Teknik stiching
atau panorama yang memiliki pandanagan yang tidak terputus dan dikenal dengan
virtual tour 360.
Virtual tour merupakan sebuah simulasi berdasarkan suatu tempat yang
bena-benar ada, biasanya virtual tour terdiri dari berbagai kumpulan foto 360, foto
panorama, foto yang terhubung oleh hyperlink, atau video. Dalam virtual tour
terdapat berbagai unsur multimedia yang dapat digunakan, seperti efek, music,
suara, narasi, dan juga tulisan. Virtual tour diakses dengan computer desktop, atau
media elektronik lainnya. Penamaan atau istilah virtual tour digunakan untuk
menggambarkan berbagai macam video dan media berbasis fotografi, dan
panorama dapat diindikasikan sebagai sebuah pandangan yang tidak terputus
karena panorama merupakan sekumpulan foto memanjang atau video dalam
pengambilannya berputar atau bergeser.
Virtual Tour 360 adalah hasil dari pengolahan foto digital yang berbentuk
foto panorama. Foto panorama akan didevelop untuk dijadikan sebuah software
virtual tour yang dapat dilihat memutar atau diperbesar. Virtual tour dapat
digunakan sebagai penggunaan teknologi yang canggih sehingga pengguna yang
melihatnya sekan berada di tempat yang dilihat tersebut (Edisusilo). Jika diartikan
dalam kata sedeerhana virtual tour merupakan perjalanan atau tamasya
dilingkungan maya. Terdapat manfaat dari penggunaan virtual tour 360 yaitu
digunakan sebagai media promosi online (Media interaktif virtual yang
meyakinkan calon pengunjung lokasi mengekspose fasilitas lokasi secara detail
sebagai dokumentasi lokasi secara 360), menjadi inspirator dalam proses
membangun sebuah usaha atau bisnis dan sebagai terciptanya sebuah konsep
produk dan jasa yang dapat menjembatani kebutuhan sebuah informasi dan
promosi ditengah majunya teknologi yang semakin pesat.
14

III. KONDISI UMUM

3.1 Letak dan Luas Kawasan


Taman Wisata Alam Gunung Papandayan secara administratif berada pada
Desa Simajaya dan Desa Keramat Wangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten
Garut. Taman Wisata Alam Gunung Papandayan berada di ketinggian 2.665 meter
diatas permukaan laut dengan luas 225 Ha dengan posisi Geografis 7o30’ LS dan
107o31’ BT. Kawsaan Gunung Papandayan memiliki batas kawasan di Utara
yaitu Hutan BPKH simpang, BKPH Bayongbong, dan BKPH Bungbulang Utara.
Selatan, Hutan KRPH Cikandang, BKPH dan Cikajang. Timur, Hutan BKPH
Cisurupan dan BKPH Bayongbong. Barat, Hutan KRPH Cisurupan dan BKPH
Bayongbong.

Gambar 1 Lokasi TWA Gunung Papandayan


Sumber: GoogleMaps, 2021
3.2 Sejarah Kawasan
Taman Wisata Alam Gunung Papandayan merupakan salah satu gunung api
aktif jenis strato dengan ketinggian 2665 mdpl yang terletak di Kecamatan
Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Nama papndayan berasal dari cerita
rakyat yang konon mendengar suara ghaib pada saat melintasi gunung. Suara itu
terdengar seperti seorang pandai besi yang sedang mengolah besi menjadi
perkakas. Dalam sejarah, papandayan telah meletus beberapa kali diantaranya
pada 12 Agustus 1772, 11 Maret 1923, 15 Agustus 1942 dan terakhir pada tanggal
11 Novemver 2002.

3.3 Kondisi Fisik


Tanah yang berada pada kawasan TWA Gunung Papandayan termasuk
kedalam jenis tanah andosol. Tanah tersebut berasal dari bahan batuan induk,
basis, dan intermedia dengan fisiografi gunung berapi. Adapun jenis batuan beku
yang terdapat pada area TWA Gunung Papandayan berupa lava berkomposisi
andesit dan andesit-basaltik. Adapun jenis mineral bukan logam yang sangat
umum tersebar pada area sekitar kawah gunung berapi Papandayan adalah
belerang (sulfur). Pada area ini juga terdapat batuan beku dan kaolin.
15

Pada klasifikasi yan dikemukakan oleh Schmidt dan Ferguson, kawasan


TWA Gunung Papandayan termasuk kedalam tipe iklim B dengan curah hujan
rata-rata per tahun 3.000 mm, kelembaban udara berkisar 70-80%, dengan
temperature harian rata-rata 10C. Kawasan TWA Gunung Papandayan secara
hidrologi merupakan bagian dari wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk –
Citanduy. Perannya kawasan TWA Gunung Papandayan sebagai bagian dari DAS
Cimanuk –Citanduy, kawasan tersebut memiliki posisi strategis sebagai wilayah
tangkap air dan memberikan kontribusi jasa lingkungan air yang sangat penting
bagi wilayah bawahannya, baik berupa aliran dari beberapa sumber air dingin
maupun sumber air panas. Beberapa mata air yang mengalir dari kawasan TWA
Gunung Papandayan ini antara lain Sungai Ciparugpug, Sungai Cibeureum Gede,
Sungai Cigebog, Sungai Cisaladah dan Sungai Cigeunah.

3.4 Kondisi Biotik


Pada kawasan TWA Gunung Papandayan terdapat kondisi biotik dengan
berbagai macam spesies. Kondisi biotik tersebut dibagi menjadi dua yaitu flora
dan fauna.
1. Flora
Tipe ekosistem kawasan TWA Gunung Papandayan termasuk kedalam
formasi hutan hujan tropika (tropical rain forest), tipe hutan pegunungan
(mountana forest) dan merupakan hutan campuran. Tipe vegetasi pada
kawasan tersebut terdapat dua tipe kelompok yaitu vegetasi hutan alam dan
vegetasi hutan tanaman. Vegetasi Hutan Alam pada kawasan ini relatif maish
utuh dengan didominasi oleh jenis-jenis Jamuju, Puspa, Saninten, Pasang,
Kihujan dan Tebe. Sebaran vegetasi di kawasan TWAGP didominasi oleh
jenis-jenis Cantigi yang rata-rata tingginya tidak lebih 5m. Adapun untuk
formasi pepohonan, didominasi oleh Puspa, dan sebagian lainnya oleh
Saninten, Jamuju, Pasang, Manglid, Kemang dan Lame.
Secara merata hampir keseluruhan area TWA Gunung Papandayan,
membentang formasi vegetasi hutan alam sekunder, hutan hujan dengan tipe
asosiasi Laura-Fagaceae yang didominasi oleh suku Lauraceae yang
terstruktur membangun naungan tajut kanopi hutan yang saling menutupi.
Stratum tumbuhan di tingkat rendah dapat dijumpai secara merata hampir di
seluruh kawasan TWA Gunung Papandayan, namun khususnya pada bagian
sekitar kawah utama yang memiliki kandungan sulfur dan uap panas lebih
tinggi disbanding area lainnya. Pada area tersebut juga banyak dijumpai
tumbuhan stratum tingkat rendah berupa jenis paku-pakuan, anggrek tanah,
herba, semak belukar. Pada area Pondok Saladah yang merupakan area
camping ground favorit para pendaki Gunung Papandayan, dapat dijumpai
semak yang sangat terkenal dikarenakan semak ini senantiasa berbunga
sepanjang tahun dan tidak pernah layu, yang dikenal sebagai bunga abadi
bernama Edelweis dan dilindungi oleh UU No. 7 Tahun 1999 tentang
pengawetan tumbuhan dan satwa liar. Pondok saladah secara ekologis
merupakan bagian hutan papandayan yang memiliki kecocokan klimatis dan
edafis sebagai habitat pertumbuhan dan sebaran Edelweis.
2. Fauna
16

Jenis satwa liar yang terdapat di TWA Gunung Papandayan cukup


bervariasi dan banyak diantaranya merupakan satwa dilindungi. Satu diantara
jenis primata dilindungi yang hidup di TWA Gunung Papandayan adalah
jenis Lutung. Sementara untuk jenis mamalia, Musang, Babi Hutan, Landak,
dan pernah diinformasikan Kijang hiduo di TWA dan CA Gunung
Papandayan. Selain primata dan mamalia, berbagai jenis burung pun hidup di
TWA Gunung Papandayan. Khususnya jenis-jenis burung raptor cukup
banyak dijumpai pada TWA Gunung Papandayan, diantaranya yaitu Elang
Ular Bido, Elang Hitam, Alap-alap Capung, Alap-alap Sapi, Alap-alap
Macan dan Elang Jawa. Seluruh raptor yang hidup di TWA Gunung
Papandayan berstatus dilindungi Peraturan Perundangan. Khususnya Elang
jawa, merupakan raptor yang terancam punah sehingga upaya pengawetannya
(konservasi) diperlakukan secara khusus agar terjadi peningkatan populasi.
Berdasarkan informasi yang disampaikan penduduk dan polisi hutan, jenis-
jenis burung lain yang hidup di TWA Gunung Papandayan, diantaranya
adalahPuyuh Gonggong Jawa, Walet gunung, Cica Matahari, Burung
MaduGunung, Pijatung, Opior Jawa. Adapun jenis unggas dilindungi yang
hidup di TWA Gunung Papandayan dan masih sering dijumpai adalah jenis
Ayam Hutan Merah.

3.5 Potensi Wisata


Taman Wisata Alam Gunung Papandayan memiliki potensi alam yang cukup
beragam. Potensi alam tersebut merupakan modal utama yang berpotensi untuk
diselenggarakannya kegiatan wisata alam. Objek daya tarik wisata alam yang
menjadi daya tarik utama TWA Gunung Papandayan yang terdiri dari:
1. Kolam Air Panas
Kolam Air Panas yang terdapat di TWA Papandayan ini terbagi menjadi dua
kolam, yaitu kolam untuk orang dewasa yang memiliki kedalaman 110-130 cm,
sedangkan yang kedua yaitu kolam anak yang memiliki kedalaman 50 cm. Suhu
air pada kolam air tersebut yaitu sekitar 30-40°C. Meskipun suhu air tergolong
cukup panas, namun pengunjung disana dapat merasakan kesejukan dari suhu
udaranya yang cukup dingin yaitu sekitar 10-15°C. Sumber air dari kolam air
panas tersebut tersebut berasal dari kawah sehingga air pada kolam tersebut
mengandung belerang. Selain dapat menikmati air panas pada kolam dan
merasakan sejuknya udara pada kawasan tersebut pengunjung juga dapat
menikmati pemandangan yang terdapat disana, hal tersebut dikarenakan kolam air
panas tersebut dibangun dengan langsung menghadap ke arah tebing yang
terdapat di Gunung Papandayan. Bagi pengunjung yang ingin memasuki kawasan
kolam air panas dikenakan biaya sebesar Rp 20.000 pada weekday dan Rp 25.000
pada weekend.
17

Gambar 2 Kolam Air Panas


Sumber: inews.id

2. Kawah
Kawah belerang yang terdapat di TWA Papandayan dijadikan sebagai daya
tarik dikarenakan memiliki keindahan dikarenakan menghasilkan kepulan asap
yang timbul dari tanah yang mengapung ke udara dan banyaknya bebatuan yang
bertebaran sehingga banyak orang yang menikmati keindahan pemandangan pada
area kawah dan tidak banyak juga pengunjung yang melakukan kegiatan berfoto
di area kawah tersebut. Area kawah dapat dinikmati oleh pengunjung yang
memiliki niat untuk mendaki Gunung Papandayan dikarenakan area kawah
merupakan jalur pendakian di Gunung Papandayan, tidak banyak juga pengunjung
biasa yang sengaja melakukan perjalanan untuk menikmati dan melakukan
kegiatan berfoto di area kawah. Meskipun area kawah memiliki keindahan yang
dapat meningkatkan kepuasan pengunjung, namun pengunjung disana perlu
berhati-hati dikarenakan kawasan tersebut memiliki aroma belerang yang cukup
kuat sehingga tidak disarankan untuk berlama-lama berdiam pada area kawah
karena akan berdampak buruk pada tubuh yaitu seperti sesak nafas, pusing, mual-
mual, pandangan tidak jelas, bahkan hingga tidak sadarkan diri. Selain itu juga,
pengunjung diharapkan untuk tidak melewati batas yang sudah ditentukan, hal
tersebut dikarenakan untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.

Gambar 3 Kawah
Sumber: ceritaparapejalan.blogspot.com
3. Ghober Hoet Camping Area
Ghober Hoet merupakan camping area yang berada di TWA Papandayan
yang letaknya sekitar 1 km dari titik awal pendakian dan sekitar 150 m sebelum
mencapai ke Pondok Salada. Ghober hoet camping area ini mampu menampung
kurang lebih 20 tenda. Meskipun tidak seramai Pondok Salada untuk dijadikan
sebagai tempat berkemah, Ghober Hoet memiliki fasilitas yang cukup memadai
18

untuk dijadikan sebagai tempat berkemah karena pada kawasan tersebut terdapat
toilet, dekat dengan sumber air, warung yang berjejer, dan pos penjagaan yang
dijadikan sebagai tempat menunggunya petugas TWA Papandayan untuk
menerima laporan dari para pendaki. Daya tarik dari Ghober hoet ini adalah
sebagai spot untuk melihat sunrise, hal tersebut dikarenakan Ghober Hoet
merupakan kawasan area terbuka sehingga terlihat pemandangan kota Garut dan
nampak terlihat Gunung Cikuray dari Ghober Hoet.

Gambar 4 Ghober Hoet Camping Area


Sumber: kaskus.co.id
4. Pondok Saladah Camping Area
Pondok Saladah merupakan camping area yang ada di TWA Papandayan
setelah Ghober Hoet. Camping Area ini paling banyak diminati oleh pengunjung
sebagai tempat berkemah karena Pondok Saladah merupakan area berbentuk
lapangan yang dapat tergolong datar dan area nya yang cukup luas sehingga tidak
akan berdesakan dengan tenda pengunjung lainnya. Selain itu pada kawasan
tersebut terdapat fasilitas yang cukup lengkap dan memadai seperti pos penjagaan,
warung yang berjejer dan beberapa diantaranya buka 24 jam, dekat dengan
sumber air, dan toilet yang berjumlah 5 pintu. Jarak antara Pondok Saladah
dengan Hutan Mati yang cukup dekat juga menjadikan alasan para pengunjung
untuk berkemah di Pondok Saladah. Daya tarik pada Pondok Saladah yaitu pada
area tersebut terdapat bunga Edelweis yang tumbuh di beberapa titik di Pondok
Saladah.

Gambar 5 Pondok Saladah Camping Area


Sumber: kumparan.com
5. Hutan Mati
Hutan Mati merupakan daya tarik yang menjadikan ciri khas pada kawasan
TWA Papandayan, hal tersebut karena pada kawasan hutan mati memiliki
19

keindahan dan keunikan tersendiri yaitu berupa hamparan pepohonan yang berdiri
namun pohon tersebut mati sehingga hanya menyisakan batang dan dahan pohon
yang dapat dilihat, gejala alam pada kawasan tersebut terbentuk akibat erupsi
Gunung Papandayan pada tahun 2002. Kawasan ini biasanya digunakan oleh
banyak pengunjung yang menghabiskan waktunya untuk berfoto. Keindahan
hutan mati juga sering dimanfaatkan orang-orang sebagai tempat untuk
melaksanakan sesi pemotretan, salah satunya yaitu dimanfaatkan sebagai lokasi
untuk foto prewedding.

Gambar 6 Hutan Mati


Sumber: pegipegi.com
6. Danau Kawah Papandayan
Keberadaan Danau Papandayan ini masih belum banyak diketahui oleh
orang banyak, hal tersebut dikarenakan letaknya bersembunyi dibalik area dinding
kawah. Danau yang memiliki luas sekitar 100 m² memiliki air yang berwarna
hijau pada saat musim hujan, berwarna kuning saat musim kemarau, dan berwarna
merah pada waktu yang tidak diduga sehingga hal tersebut yang menjadikan
Danau Papandayan memiliki keunikan tersendiri.

Gambar 7 Danau Kawah Papandayan


Sumber: mediaindonesia.com

3.6 Kondisi pengelola


Pengelola TWA Papandayan memiliki badan hukum perusahaan PT. ASRI
INDAH LESTARI berdasarkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan No.P.1/2015 yaitu memiliki Izin IUPSWA (Izin Usaha
Penyedia Sarana Wisata Alam) dengan luas 97 hektar berdasarkan BPKM
No.1/1/IUPSWA/PMDV/2016. Badan usaha yang dikembangkan adalah jenis
pariwisata alam. Dalam pelaksanaan pengelolaan harus tetap menjaga
20

kelestarian lingkungan dengan prinsip konservasi serta membangun dan


merawat saran prasarana untuk kepuasan pengunjung. Prinsip pengelolaan
Taman Wisata Alam adalah pendayagunaan potensi (tumbuhan, satwa,
ekosistem dan daya tarik obyek wisata) untuk kegiatan wisata alam, penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, penyediaan plasma nutfah untuk budidaya tanpa
mengurangi luas dan merubah fungsi kawasan. Pengelolaan TWA terdiri atas
kegiatan prakondisi, perencanaan, landscaping, pembukaan wilayah, dan
pembangunan sarana prasarana, pelayanan dan pengembangan kepariwisataan,
pembinaan potensi kawasan, pengelolaan pendidikandan penelitian, serta
pembinaan masyarakat.
Pembinaan Taman Wisata Alam terdiri atas kegiatan pengamanan kawasan,
monitoring potensi, dan pembinaan potensi. Pengamanan kawasan merupakan
upaya untuk mempertahankan keutuhan Taman Wisata Alam dari berbagai
gangguan. Pembinaan potensi TWA meliputi pembinan flora dan fauna, potensi
fisik beserta ekosistemnya.

3.7 Kondisi Masyarakat Sekitar


Pada tahun 2018, jumlah penduduk berdasarkan data sesnsus penduduk (SP)
2010 Badan Pusat Statistik, diproyeksikan mencapai 2.606.399 jiwa, terdiri dari
laki-laki sebanyak 1.311.815 jiwa dan perempuan sebanyak 1.294.584 jiwA.
Kondisi jumlah penduduk tersebut mengalami peningkatan 80.213 jiwa atau
3,18% dari tahun 2014 sebanyak 2.526.186 jiwa. Dengan luas wilayah 3.074,07
Km2, tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2018 mencapai rata-rata sebesar
848 jiwa/km2, meningkat 26 jiwa/km2 dibandingkan tahun 2014 sebesar 822
jiwa/km2.
Masyarakat di kawasan TWA Papandayan didominasi oleh petani. Kondisi
biotik dan abiotik yang mendukung masyarakat menjadi seorang petani. Dengan
adanya destinasi wisata TWA Papandayan menjadikan masyarakat sekitar
menjadi pegawai swasta. Terdapat juga masyarakat yang bekerja sebagai buruh,
PNS, dan lain sebagainya. Masyarakat sekitar TWA Papandayan juga memiliki
perekonomian menengah.

3.8 Kondisi Kepariwisataan Sekitar


Kondisi kepariwisataan di sekitar Kawasan TWA Papandayan terbilang sudah
memadai. Kawasan TWA Papandayan memiliki macam berbagai objek wisata
dengan daya tarik, sumberdaya wisata, ekosistem biotik dan abiotik, serta
pemandangan alam yang masih sangat alami seperti Kawah, Hutan Mati, dan
camping area. Objek dan daya tarik tersebut terdapat di Desa Sirna Jaya dan Desa
Keramat Wangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat.
Adapun pengelola objek tersebut adalah BKSDA Jabar II. Sedangkan status
kepemilikan tanahnya dikuasai oleh Departemen Kehutanan. Luas kawasan objek
ini secara keseluruhan 7132 Ha, yang terdiri dari Cagar Alam dengan luas 6807
Ha dan Taman Wisata Alam 225 Ha. Selain itu, amenitas di Kawasan TWA
Papandayam juga terbilang sudah berada dalam jumlah yang banyak, seperti villa,
homestay dan hotel, transportasi yang sudah cukup mudah dengan tersedianya
transportasi umum.Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah suatu cara atau sumberdaya yang mendukung untuk
mencapai suatu tempat. Aksesibilitas menuju Kawasan TWA Papandayan sudah
21

cukup mudah karena memiliki infrastruktur yang memadai karena jalan masuk
kawasan terdapat pada jalan raya provinsi yang menguhubungkan kota besar
seperti Garut, Bogor, dan Jakarta yang memiliki jalan aspal dua jalur cukup untuk
dua mobil dan motor. Apabila menggunakan kendaraan umum dan titik awal
berada dari Jakarta, yang pertama yaitu menggunakan bus/travel yang bertujuan
ke Garut dengan tempuh waktu sekitar 4-6 jam, setelah sampai di Garut berhenti
di Terminal Guntur dan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan
kota yang bertujuan ke Pasar Cisurupan, tarif yang dikenakan sebesar Rp 13.000-
Rp 20.000. Setelah sampai di Pertigaan Pasar Cisurupan, lanjutkan perjalanan
dengan menggunakan ojek ataupun mobil pikap. Untuk ojek motor hanya tersedia
sampai pukul 17.00, tarif yang dikenakan yaitu sekitar Rp 20.000-Rp25.000.
Sedangkan apabila menggunakan mobil pikap diharuskan penumpang didalamnya
berjumlah 16 orang dan dikenakan tarif sebesar Rp 20.000 per orangnya. Waktu
yang ditempuh untuk menuju titik awal pendakian dengan menggunakan diantara
kedua kendaraan umum tersebut yaitu sekitar 30 menit.

Gambar 8 Aksesibilitas TWA Gunung Papandayan


Sumber: GoogleMaps, 2021
22

IV. METODE

Pada kegiatan Tugas Akhir, terdapat metode penelitian yang akan dilakukan.
Berikut di bawah merupakan metode penilitian yang akan dilakukan dibuat dalam
beberapa poin. Yaitu.

4.1 Lokasi dan Waktu PKL


Lokasi pelaksanaan tugas akhir dengan judul Perencanaan Pemanduan Wisata
Virtual Tour yang dilakukan di Taman Wisata Alam Gunung Papandayan ,
Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, dimulai dari Bulan Maret sampai April
2022. Lokasi Gunung Papandayan dipilih karena memiliki sumberdaya wisata
yang beragam.

4.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 1 Alat dan Bahan
No. Alat Fungsi
1. Peta Kawasan Digunakan sebagai acuan untuk membantu
pendataan.
2. Alat Tulis Sebagai alat untuk mencatat hasil identifikasi
3. Kamera Sebagai alat untuk dokumentasi atau pengambilan
gambar/video saat berada di lapang.
4. Laptop Digunakan sebagai alat mengolah data dan menyusun
laporan.
5. Talysheet Sebagai lembar kerja mengumpulkan data
6. Kuesioner Digunakan untuk membuat daftar pertanyaan dan
data yang dibutuhkan
7. Literatur Digunakan sebagai sumber informasi mengenai objek
lokasi penelitian.

4.3 Jenis Data


Jenis pengambilan data dalam pengerjaan tugas akhir terdiri dari data primer
yaitu daftar pertanyaan menggunakan kuesioner dan talysheet, pengamatan dan
dokumentasi. Mengenai kedua jenis data tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui
survei dan menyebarkan kuesioner kepada responden. Pengumpulan data
menggunakan data primer berupa kuesioner yaitu berupa daftar pertanyaan
seputar karakteristik, kepuasan, dan mengetahui informasi mengenai objek
wisata beserta kendala yang dihadapi oleh wisatawanya.
23

2. Pengamatan (Observation)
Pengumpulan data melalui pengamatan dilakukan dengan cara mengamati
berbagai objek wisata yang berada di Taman Wisata Alam Gunung
Papandayan, dan memberikan gambaran atau video mengenai Taman Wisata
Alam Gunung Papandayan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data secara langsung
terhadap objek-objek yang menjadi destinasi Taman Wisata Alam Gunung
Papandayan. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil atau memotret
objek yang menjadi sasarannya, dan juga dijadikan dalam bentuk sebuah video
documenter mengenai kawasan wisata. kemudian pengumpulan data juga
dapat dilakukan dengan membaca serta mencatatnya sebagai landasan dalam
melakukan penelitian.
4.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada pelaksanaan tugas akhir
terdiri dari ebberapa langkah pengerjaannya. Teknik pengumpulan data
mengenai pemanduan wisata yang terdapat di Taman Wisata Alam Gunung
Papandayan sebagai berikut:
Tabel 2 Teknik pengumpulan data
No. Data yang diperlukan Teknik pengumpulan Sumber data
data
1. Sumberdaya wisata dan daya
tarik wisata serta Vidio
promosi
a. Kawah
b. Wisata Air (Danau,
Observasi langsung
Sungai) lapangan
c. Bumi perkemahan
d. Taman Edelwaiss
e. Hutan Mati
3. Data pengunjung
a. Karakteristik
b. Preferensi Kuesioner (close ended
c. Demand terhadap random sampling) dan Pengunjung
kegiatan konsep wawancara
wisata virtual tour
4.
Data Masyarakat
Kuesioner (close ended
a. Presepsi
random sampling) dan Masyarakat
b. Kesiapan
wawancara
5. Data Pengelola Kuesioner (close ended Pengelola
a. Presepsi random sampling) dan
24

b. Kesiapan wawancara

4.5 Metode Penyusunan Luaran


Luaran yang akan dihasilkan pada pengerjaan dan pelaksanaan tugas
akhir mengenai pemanduan wisata Taman Wisata Alam Gunung
Papandayan berupa sumber daya wisata/objek wisata, Vidio Promosi serta
rancangan objek yang sesuai dengan penyusuna kegiatan. Pembahasan
lebih lanjut diuraikan sebagai berikut:
1. Sumber Daya Wisata
Sumber daya wisata luaran yang akan dihasilkan pada kegiatan
pemanduan adalah Virtual Tour dengan megidentifikasi objek wisatanya.
Objek wisata yang akan di identifikasi akan dilakukan secara langsung
yaitu dengan mengunjungi kawasan wisata alam gunung papandayan,
untyk mendapatkan berbagai informasi serta data yang diperlukan yang
akan dikumpulkan sebagai data utama dalam pengerjaan tugas akhir ini.
Sumberdaya wisata atau atraks wisata yang perlu untuk diobservasi secara
langsung adalah, Kawah, kawah, Bumi perkemahan, Danau, Sungai tiga
warna dan daya tarik serta sumberdaya lainnya. Pembuatan kegiatan
virtual tour akan memberikan manfaat yang akan memfokuskan suatu
pengembangan pada kawasan.

2. Vidio Promosi
Teknik yang akan digunakan dalam pembuatan video promosi yaitu
membuat video dengan konsep petualanagam yang dapat memberikan
gambaran mengenai kawasan bahwa pada kawasan wisata gunung
papandayan terdapat objek petualangan bagi wisatawan. Dalam pembuatan
video promosi akan ditambahkan berbagai unsur pembuatan video seperti
backsound yang digunakan, bentuk teks yang akan dibuat dan dibacakan,
serta tahapan dalam penyususnan dan pembuatan vidionya.

Anda mungkin juga menyukai