Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR.

Bismillahirrohmanirrohim,

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Lestari,

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan pengembaraan anggota muda Wapalam ini.

Laporan pengembaraan anggota muda Wapalam ini disusun oleh penulis


sebagai salah satu syarat anggota muda WAPALAM FE-UNIGA angkatan XXV
(Banyu Talaga) yaitu melaksanakan Penelitian Batas Kawasan Konservatif, Jejak
Hewan Endemik dan Menejemen Peralatan Perjalanan dalam Ekspedisi di Bukit
Tegal Panjang yang terletak di Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut Provinsi
Jawa Barat pada tanggal 23 - 24 Oktober 2021. Adapun tujuan dari pembuatan
laporan pengembaraan anggota muda Wapalam ini merupakan bentuk pemaparan
kegiatan yang telah dilaksanakan. Sehingga dapat di jelaskan kembali dan
dipertanggung jawabkan dalam sidang anggota muda wapalam. Kegiatan ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh (NAWPA) atau predikat dari
anggota muda menjadi anggota penuh WAPALAM.

Terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan moril
maupun materil. Teh Annisa Khoirunnikmah selaku ketua WAPALAM, Kang
Fiki Nur Falah, Kang Ebi, Rd ajoy yang telah membimbing dan mendampingi
selama perjalanan hingga penyusunan laporan pengembaraan anggota muda
Wapalam ini terselesaikan. Serta kepada anggota WAPALAM yang telah
memberikan suport kepada penulis sehingga pembuatan laporan ini dan kegiatan
pengembaraan anggota muda WAPALAM bisa berjalan sesuai dengan lancar dan
sesuai rencana.

i
Penulis menyadari bahwa laporan pengembaraan anggota muda Wapalam
ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Lestari Selalu..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Garut, November 2021

Penulis

(Diaz Raehan Restu Adji)

ii
HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

BIODATA ANGGOTA EKSPEDISI v

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Dasar Pelaksanaan 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Lokasi dan Lamanya 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Konsep Ekspedisi 3
2.1.1 Macam – macam Ekspedisi 3
2.1.2 Tahapan Ekspedisi 4
2.2 Konsep Umum Iklim dan Hutan 4
2.2.1 Iklim 4
2.2.2 Hutan 5
2.3 Konsep Umum Navigasi Darat 7
2.3.1 Pengertian Navigasi 7
2.3.2 Alat – alat yang diperlukan 7
2.3.3 Teknik Navigasi 8
2.4 Manajemen Perbekalan dan Perlengkapan 9
2.4.1 Perlengkapan Dasar 9

BAB 3 TINAJAUAN KHUSUS 10


3.1. Metodologi Penelitian 10
3.2. Gunung Talaga Bodas 10
3.2.1. Letak dan Ketinggian Gunung 10
3.2.2. Keadaan Hutan 11

iii
a. Jenis Hutan 11
b. Jenis Tanah 11
c. Iklim 11
d. Flora dan Fauna 11
3.2.3. Keadaan Topografi Puncak Gunung 12
3.2.4. Ciri Khas Gunung 12
3.2.5. Rute Pendakian 13
3.2.6. Jenis dan Sistem Pendakian 13
3.2.7. Keadaan Masyarakat Sekitar
Gunung Talaga Bodas 14

3.2 Perlengkapan, perbekalan dan biaya perjalanan 14

BAB 4 PEMBAHASAN 17
4.1. Kronologis Perjalanan 17
4.2. Pemetaan dan Navigasi

BAB 5 PENUTUP 21
5.1 Simpulan 21
5.2 Saran 21

DAFTAR PUSTAKA vi

LAMPIRAN

iv
BIODATA TEAM PENDAKIAN

1. Nama : Diaz Raehan Restu Adji


Tempat / Tanggal Lahir: Garut, 20 Juli 2001
Alamat : Ds. Sukamulya, Kec. Pangatikan Kab. Garut
Semester / Jurusan : III / Bisnis Digital S1
Angkatan : XXV (Banyu Talaga)
Predikat : AMW (Angota Muda Wapalam)
2. Nama : Siti Nur Rohiyatu Ilmi
Tempat / Tanggal Lahir: Garut, 21 Mei 1991
Alamat : Kp. Kereman RT 02/05 Ds. Maripari, Kec.
Sukawening – Garut.
Semester / Jurusan : -/ Manajemen S1
Angkatan : (Banyu Talaga)
Predikat : NAWPA.E.061.2112.2011.GT
3. Nama : Rd. Ahmad Paidan
Tempat / Tanggal Lahir: Garut, 16 Januari 1997
Alamat : kp. Cicapar Lebak RT 03/09 Ds. Sukahurip, Kec.
Pangatikan - Garut
Semester / Jurusan : -/ Public Relation Fakultas Ilmu Komunikasi
Angkatan : 4 (Wana Surya) MAPALIKOM
Predikat : M.010.2015.WS

v
vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kita sebagai mahluk ciptaan Allah SWT sudah sepatutnya mensyukuri


atas nikmat alam dan seisinya yang merupakan salah satu kemaha besaran-
Nya, maka kita sebagai mahluk ciptaan-Nya yang paling mulia seharusnya
menjaga dan merawat apa yang telah di ciptakan-Nya demi kelangsungan
hidup kita. Suatu kewajiban juga bagi anggota muda WAPALAM FE-
UNIGA untuk menrawat dan menjaga alam.

Dalam rangka memenuhi kewajiban selaku anggota muda untuk


memahami dan mengetahui alam serta tata cara dalam melakukan penelitian
dan navigasi tentang letak serta lokasi gunung khususnya Gunung Talaga
Bodas.

Kawah Talaga Bodas adalah salah satu dari sekian banyak kawasan
wisata alam yang ada di Kab. Garut yang kerap kali dipilih sebagai tempat
camping oleh para wisatawan, karena di Kawah Talaga Bodas menyajikan
keindahan alam yang memesona mata.

Maka dari itu Gunung Talaga Bodas dipilih sebagai lokasi ekspedisi
karena banyak orang beranggapan bahwa yang menjadi puncak gunung
tersebut adalah kawah. Namun sebenarnya tidak demikian, karena gunung
Talaga Bodan mempunyai puncak yang belum diketahui oleh banyak orang.

Maka sebagai mahasiswa khususnya Anggota Muda WAPALAM FE-


UNIGA berkewajiban untuk mengenal dan turut menjaga kelestarian alam
ciptan-Nya. Dengan menghayati dan mentafakuri karunia Allah SWT ini,
kita akan mengenal lebih jauh alam ini. Dengan melaksanakan ekpedisi
Gunung Talaga Bodas Garut – Jawa Barat, maka anggota Wapalam
tentunya dapat menumbuhkan dan mempertebal rasa cinta kepada alam dan
lingkungannya.

1
1.2. Dasar Pelaksanaan

 Anggaran Dasar WAPALAM FE-UNIGA pasal 6 ayat 3 yakni


mempelajari, mengkaji, mengamalkan dan mengembangkan ilmu-ilmu
kepecinta alaman serta konsisten dan bertanggung jawab.
 Anggaran Rumah Tangga WAPALAM FE-UNIGA pasal 4 ayat 3
tentang pengembaraan anggota muda WAPALAM FE-UNIGA.
 Salah satu program kerja WAPALAM FE-UNIGA.

1.3 Tujuan

 Untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh Nomor Anggota


Wapalam (NAWPA).
 Untuk memperoleh predikat anggota penuh WAPALAM.
 Untuk menerapkan materi kepecintaalaman.
 Sebagai praktik langsung materi navigasi darat.
 Sebagai salah satu alternatif pembinaan mental dan fisik anggota
WAPALAM.

1.4 Lokasi dan Lamanya Pendakian


Ekspedisi ini dilakukan pada tanggal 10 – 11 Oktober 2018 adapun
profil ekspedisinya sebagai berikut :
 Desa : Ds. Sukamenak, Ds. Tenjonagara
 Kecamatan : Wanaraja - Garut
 Koordinat Target : Puncak Talaga Bodas
(07˚12’27” LS dan 107˚ 03̍ 27̎ BT)
 Jarak Tempuh Lintas : 9 Jam (Kawah Talaga Bodas – Pos TWA Talaga
Bodas Garut – Jawa Barat)
 Lama perjalanan : 2 Hari 1 Malam

2
BAB 2

TINJAUAN UMUM

Dalam bab ini akan diuraikan konsep dasar secara umum mengenai
pendakian, ekspedisi, navigasi darat, iklim dan hutan, dan manajemen
perlengkapan dan perbekalan. Bab ini berfungsi sebagai rujukan dalam tinjaun
khusus.

2.1 Konsep Ekspedisi


Potensi pecinta alam cukup besar sebagai pengumpul data dari informasi
yang berkaitan dengan alam. Banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai pecinta
alam, salah satunya dengan melakukan suatu perjalanan atau ekspedisi yang
nantinya dapat kita tuangkan dalam bentuk laporan yang mungkin dapat berguna
bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan.

Definisi ekspedisi, secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan atau
pekerjaan yang bersifat ilmiah maupun sekedar petualangan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang dilakukan secara terkoordinasi mulai dari perencanaan,
persiapan, pelaksanaan sampai pada pasca pelaksanaan.

2.1.1 Macam - Macam Ekspedisi


a. Ekspedisi yang bersifat ilmiah.
b. Ekspedisi yang bersifat semi ilmiah.
c. Ekspedisi yang bersifat petualangan.

Untuk kalangan mahasiswa pecinta alam, biasanya yang dilakukan adalah


perjalanan yang bersifat semi ilmiah karena disini menggabungkan jiwa
petualangan dan predikat manusia sebagai masyarakat ilmiah. Suatu ekspedisi
yang baik haruslah direncanakan dan dipersiapkan dengan matang.

3
2.1.2 Tahapan Ekspedisi

a. Tahap Persiapan
1. Menentukan program dan tujuan ekspedisi
Untuk melakukan ekspedisi, tentukan dahulu apa yang akan dilakukan
dan tujuan diadakannya ekspedisi tersebut.
2. Menentukan orang yang bertanggung jawab terhadap jalannya suatu
ekspedisi.
3. Pembentukan kepanitiaan dan tugas.
4. Menjalankan tugas berkaitan dengan ekspedisi.
b. Tahap Pemantapan
1. Melanjutkan tugas-tugas yang berkaitan dengan ekspedisi, baik non-
operasional maupun operasional.
2. Membuat skenario pelaksanaan dari setiap seksi yang ada di kepanitiaan.
c. Tahapan Pelaksanaan
1. Melaksanakan apa-apa yang harus dicapai dalam ekspedisi tersebut.
d. Tahapan Pasca Pelaksanaan
1. Membuat laporan pertanggung jawaban ekspedisi.
2. Mebuat presentasi kegiatan dari ekspedisi yang telah dilakukan.

2.2 Konsep Umum Iklim dan Hutan


2.2.1 Iklim
Iklim merupakan keadaan rata-rata cuaca dalam waktu yang relative lama di
suatu daerah tertentu. Menurut Ketentuan, jangka waktu tersebut adalah selama 30
tahun. Elemen-elemen iklim adalah sinar matahari, temperatur, hujan, tekanan,
udara,angin dan awan.

Maka iklim di dunia dibagi menjadi 4, yaitu :

 Iklim tropis, terletak antara 0-23,5 derajat, di sebelah utara dan selatan
equator.
 Iklim subtropis, terletak antara 23,5-40 derajat, di sebelah utara dan
selatan tropis.

4
 Iklim sejuk, terletak antara 40-66,5 derajat, di sebelah utara dan selatan
subtropis.
 Iklim kutub, terletak antara 66,5-90 derajat, di sebelah utara dan selatan
daerah sejuk.

Ciri-ciri daerah beriklim tropis, seperti Indonesia :

 Flora dan fauna tumbuh subur sepanjang tahun.


 Curah hujan sebagai faktor pembatas bagi suatu mahluk hidup.
 Banyaknya musim hujan.
 Tingkat pembusukan dan penguraian yang tinggi.
 Kaya akan spesies mahluk hidup.
 Proporsi tumbuhan kayu tinggi.
 Kaya akan berbagai habitat.
2.2.2 Hutan
Pengertian hutan menurut UU RI. No. 41 Tahun 1999. Tentang kehutanan,
pasal 1 ayat 2 adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi
sumber daya alam hayati yang di dominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Dilihat dari fungsinya, hutan dibagi menjadi 4 yaitu :

 Hutan produksi, adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok


memproduksi hasil hutan.
 Hutan suaka, adalah hutan yang berfungsi untuk melindungi sumber air
dan keadaan tanah untuk mencegah erosi.
 Hutan wisata, adalah hutan yang karena kedaan alamnya atau karena tata
ruangnya digunakan tempat wisata atau rekreasi.
 Hutan konservasi, adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya. Konservasi sumber daya alam meliputi
perlindungan, pengawetan, pelestarian alam. Suaka alam yang terdiri dari
suaka margasatwa dan cagar alam. Suaka margasatwa merupakan

5
kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas jenis satwanya dan
dilakukan pembinaan terhadapnya. Cagar alam merupakan kawasan
suaka alam dengan ciri khas tumbuhan, hewan dan tata lingkungan yang
khas dan untuk perkembangannya diserahkan kepada alam. Sedangkan
yang termasuk pelestarian alam adalah hutan lindung dan taman nasional.

Macm-macam hutan dilihat dari keadaan biodatanya adalah :

 Hutan hujan tropis, terdapat di daerah tropis dengan curah hujan yang
tinggi dan tersebar sepanjang tahun, yaitu antara 100-400 Cm. Suhu rata-
rata antara 25 derajat C, tetapi mempunyai kelembaban yang tinggi.
Bioma hutan hujan tropis memiliki vegetasi yang kaya akan
keanekaragaman species, tetapi populasi tiap species tidak banyak. Maka
hutan hujan tropis merupakan sumber flasma hutan yang sangat penting.
Vegetasi hutan tropis tumbuh sangat rapat dan mengandung beberapa
stratum atau lapis mulai dari dasar hutan hingga puncak pohon. Stratum
atas di tempati oleh pohon berkayu yang rata-rata tingginya sekitar 50
meter. Di stratum atas ini, hidup berbagai jenis burung. Stratum lebih
rendah di tumbuhi oleh tumbuhan kayu yang lebih rendah, efifit yang
menempel pada pohon dapat tumbuh merambat atau liar, misalnya sirih-
sirihan. Kera dan burung besar lainnya banyak hidup di kedua stratum
ini. Stratum ketiga adalah pohon-pohon perdu kemudian stratum semak,
dan sekitar stratum yang berupa vegetasi penutup lantai hutan. Pada
lantai hutan banyak ditemukan humus dengan segala macam hewan
pengurai yaitu jamur dan bakteri pengurai.
 Hutan musim tropis, terdapat di daerah tropis beriklim basah dan
mempunyai musim kemarau yang panjang. Selama musim kemarau yang
panjang itu umumnya pohon-pohon menggugurkan daunnya. Terdapat
pada dataran rendah, rata atau berbukit-bukit sampai dataran tinggi tanah
kering dengan bermacam-macam jenis tanah. Terdapat secara mozaik di
dataran seperti Karawang, Cirebon, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara.
 Hutan hujan iklim sedang, dicirikan dengan jenis tumbuhannya tidak
banyak.

6
 Hutan pegunungan tropis.
 Hutan payau.
 Hutan rawa.
 Hutan gambut.
 Hutan semak duri.
 Hutan taiga.
 Hutan lumut dll.

(sumber : Lingkungan Hidup-Wapalam)

2.3 Konsep Umum Navigasi Darat


2.3.1 Pengertian Navigasi Darat
Navigasi Darat adalah suatu kegiatan untuk menentukan posisi dan arah
perjalanan secara tepat, baik di medan sebenarnya maupun di peta. Secara umum
pengetahuan navigasi ini di berkaitan erat dengan ilmu iklim dan meden,
penaksiran pengetahuan peta dan kompas.

2.3.2 Alat - Alat yang diperlukan


1. Peta Topografi
Peta Topografi : Peta yang mencatat sebagia permukaan fisik bumi
yang di proyeksikan pada bidang datar. Isi peta tofografi mencangkup 4
ciri, yaitu perairan, vegetasi, relief dan hasil budaya manusia.
2. Romer dan protektor
Romer adalah alat bantu membaca koordinat. Istilah lainnya adalah
Coordinat seales , skala romer ssudah dikenal terdapat protaktor persegi
atau paada beberapa model.
3. Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah mata angin yang bekerja
berdasarkan medan magnet bumi yang berkedudukan di sebelah utara.
Kompas dan macam – macamnya.
a. Kompas Orientering : jenis kompas yang penggunaanya khusus
untuk orientasi peta.

7
b. Kompas Bidik : yaitu kompas yang penggunaanya dikhususkan
untuk menentukan azimuth dengan cara dibidik.
2.3.3. Teknik Navigasi
Orientasi Peta adalah cara menyamakan kedudukan antara utara peta dengan
utara (magnet) agar mendapatkan gambaran bumi yang sesuai dengan medan
sebenarnya di lapangan.
a. Mengenal tanda medan / objek dilapangan : disamping kita mengenal tanda
medan/ objek dipeta kita juga bisa menggunakan tanda-tanda medan / objek
sebenarnya dilapangan yang mudah dikenali dipeta. Beberapa tanda medan
dapat kita baca dipeta :
- Puncak gunung / bukit , punggungan, lembah diantara dua puncak dan
bentuk-bentuk tonjolan lainnya yang mencolok.
- Lembah yang curam, jembatan, ujung desa, samping jalan.
- Bila kita berada dipantai, muara sungai dapat menjadi tanda medan yang
sangat jelas begitu juga tanjung yang menjorok kelaut, teluk yang
menyolok, pulau kecil , delta dan lain lain.
b. Menentukan sudut peta
Sudut peta adalah sudut yang terbentuk oleh dua buah garis diukur searah
putaran jam dari utara peta menuju sasaran.
c. Azhimut
Azhimut adalah sudut horizontal yang dibentuk 2 buah garis dari satu acuan
searah jarum jam.
d. Back Azhimut
Sudut arah diukur kebalikan dari sudut awal. Apabila azimuth kurang dari
180˚ maka back azimuthnya ditambah 180˚ dan sebaliknya.
e. Resection
Resection adalah menentukan posisi kita di peta dengan menggunakan dua
atau lebih objek/ tanda medan yang kita kenali di lapangan. Tekhik ini
membutuhkan ruang terbuka untuk dapat membidik objek.
f. Intersection

8
Intersection adalah cara untuk mengetahui dan menentukan atau memastikan
posisi suatu tempat pada peta. Pada intersection kita harus sudah yakin posisi
kita di peta.
g. Koordinat geografis
Koordinat geografis adalah cara menentukan letak atau tempat dengan
pertolongan garis bujur dan garis lintang dinyatakan dalam satuan derajat,
menit dan detik.

2.4. Manajemen Perbekalan dan Perlengkapan

Dalam merencanakan perlengkapan perjalanan terhadap hal yang perlu


diperhatikan, yaitu :

 Mengenai jenis medan yang akan dihadapi (Gunung, Hutan, dan


Tebing).
 Menentukan tujuan perjalanan (Pendakian, Penelitian dan latihan
Navigasi).
 Mengetahui lamanya perjalanan (1 hari, 1 minggu, 1 bulan).
 Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa beban.
 Memperhatikan hal-hal khusus (obat-obatan tertentu).

Perhitungan berat total perlengkapan dan perbekalan untuk perorangan tidak


melebihi 1/3 berat badan (sekitar 25-20 Kg).

Untuk setiap kegiatan alam terbuka, perlemgkapan dapat dikelompokan


sebagai berikut :

2.4.1. Perlengkapan dasar


 Perlengkapan dalam perjalanan / pergerakan.
 Perlengkapan untuk istirahat.
 Perlengkapan pribadi.

9
BAB 3

TINAJAUAN KHUSUS

3.1. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara turun langsung ke


lapangan dan terlibat langsung dengan objek yang diteliti.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara :
a. Penelitian Lapangan yang Meliputi
Observasi, yaitu pengamatan langsung objek di lapangan. Dalam hal ini
penulis mencatat dan mengamati apa yang terjadi sebenarnya di lapangan,
sesuai dengan yang di lihat dan di alami penulis sendiri.
b. Penelitian Kepustakaan
Yaitu pengumpulan data berdasarkan teori-teori atau pendapat-pendapat yang
di ambil dari buku-buku, majalah, kamus, surat kabar, dll. Pengumpulan data
seperti ini penulis lakukan dengan membaca dan mencatat teori-teori
kepecinta alaman dan lingkungan hidup yang ruang lingkupnya sesuai dengan
penelitian yang penulis lakukan. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan
antara teori dengan hasil yang didapat dari observasi dan wawancara.

3.2. Gunung Talaga Bodas


3.2.1. Letak dan Ketinggian Gunung

Gunung Talaga Bodas adalah salah satu rangkaian pegunungan yang ada di
wilayah perbatasan Garut dan Tasikmalaya Jawa Barat. Adapun pintu masuk
menuju kawasan Gunung Talaga Bodas terletak di Desa Sukamenak Kecamatan
Wanaraja – Garut. Sebagian kawasan berstatus Taman Wisata Alam dan sebagian
besarnya merupakan kawasan konservasi Cagar Alam.

Gunung Talaga Bodas memiliki bentuk gunung stratovolcano. Gunung ini


terdiri dari lava andesit dan piroklastik (bebatuan yang terbentuk dari material
vulkanik). Terdapat juga fumarole (rekahan batuan yang mengeluarkan asap

10
solfatara), kolam lumpur, dan mata air panas di sekitar danau kawah. Kawah
Talaga Bodas juga menjadi salah satu daerah tujuan wisata maupun penelitian dan
pendidikan karena keanekaragaman hayatinya dan keindahannya.

Pegunungan Talaga Bodas pun memiliki beberapa puncakan diantaranya


Puncak Talaga Bodas 1999 mdpl (07˚ 12’ 43” LS dan 107˚ 03’ 27̎” BT), Puncak
Piit 2058 mdpl (07˚12’ 59” LS dan 107˚ 03’ 26” BT), Puncak Tadar 2211 mdpl
(07˚ 13’ 33” LS dan 107˚ 03’ 34” BT).

3.2.2. Keadaan Hutan


a. Jenis Hutan
Gunung Talaga Bodas merupakan kawasan hutan lindung dan kawasan
hutan konservasi Cagar Alam yang sangat berpotensi dengan flora dan fauna
yang beraneka ragam.
b. Jenis Tanah
Gunung ini terdiri dari lava andesit dan piroklastik (bebatuan yang
terbentuk dari material vulkanik). Terdapat juga fumarole (rekahan batuan
yang mengeluarkan asap solfatara), kolam lumpur, dan mata air panas di
sekitar danau kawah. Ketika diluar area bekas letusan kawah / sekitar kawah
Talaga Bodas, ditemukan padatnya tutupan vegetasi dan masih jarang
terjamah manusia.
c. Iklim
Iklim dikawasan ini berdasarkan Schmidt dan Verguson termasuk kedalam
tipe C dengan rata – rata bulan kering pada bulan Maret dan bulan basah pada
bulan September serta curah hujan rata – rata pertahun 1321 mm, sedangkan
temperature udara rata – rata 25˚ C.
d. Flora dan Fauna
 Flora (tumbuhan)
Puspa (schima walichii), Huru (Litsea angulata), Pasang (Quercus
sp), Manglid (Magnolia sp), dan dari golongan Liana dan epiphyt
diantaranya : Rotan (callamus sp), Amis Mata (Ficus querifolia),
Kasungka (Gnetum neglatum), Benalu (Diplazium asculeuntum),
Anggrek Bulan (phalaenopsis ambilis).

11
 Fauna (Hewan)
Mencek (Muntiacus muntjak), Kera Ekor Panjang ( Macaca
fascicularis), Macan tutul (Panthera pardus), Babi Hutan (Sus Vitasus),
Musang (Paradoxurus hermaproditus), Tupai (Calosciurus notatus) dan
Tringgiling (Manis javanica) sedangkan jenis aves yang dominan Puyuh
(Turnix sp), Cinenen (Dichaem trocieum), Elang (Haliastur indus),
Kutilang (pycnonotus goiavier ) dan Tekukur (Streptopelia chinensis)
(Sumber: brosur BKSDA )
3.2.3. Keadaan dan Topografi Puncak Gunung

Berdasarkan peta topografi ditemukan bahwa rangkaian puncak di


pegunungan Talaga Bodas memiliki punggungan yang tipis dengan sisian jurang
yang terjal. Rute yang dilalui melingkar hingga menyentuh ke perbatasan Garut –
Tasikmalaya. Banyak dijumpai juga lembah-lembah yang menyebar ke
punggungan-punggungan curam dan panjang.

Ketika sampai di Puncak-puncak sepanjang pegunungan Talaga Bodas


dapat dengan mudah melihat pemandangan alam berupa kawah Talaga Bodas dari
ketinggian. Akan terlihat seperti cekungan luas bekas letusan yang kini menjadi
kawah Talaga Bodas dengan air yang sudah bercampur sulfur didalamnya
membuat warna kawah tersebut berwarna putih hingga kebiruan.

Semua puncak yang berada di rangkaian pegunungan Talaga Bodas diatas


1000 mdpl dan memiliki kondisi luas tanah yang sempit disertai padatnya vegetasi
tanaman berupa semak dan pohon kecil.

3.2.4. Ciri Khas Gunung

Ciri khas Gunung Talaga Bodas yang bisa di sebutkan adalah :

1. Memiliki kawah aktif di kawah Talaga Bodas yang mengeluarkan asap


solfatara serta mirip dengan kawah putih, naun dengan asap yang lebih
tenang dan tidak terlalu menyengat dibandingkan dengan kawah putih.

12
2. Kawah Talaga Bodas berbentuk Kaldera bodas yang berbentuk seperti
mangkuk dengan luas 5 Ha yang dikelilingi oleh tebing terjal.
3. Kawah Talaga Bodas hanya terlihat di puncak Piit dan Tadar karena ada
lahan terbuka. Sedangkan di puncak gn. talaga bodas tidak terlihat
pemandangan karena tertutupi vegetasi yang rapat.
4. Kondisi topografi dominan bergelombang dengan sudut kemiringan antara
30% - 70 % dengan ketinggian puncak mencapai 2211 mdpl.
3.2.5. Rute Pendakian

Target dalam ekspedisi ini adalah melintasi puncak-puncak yang ada di


pegunungan Talaga Bodas. Pegunungan Talaga Bodas pun memiliki beberapa
puncakan diantaranya Puncak Talaga Bodas 1999 mdpl (07˚ 12’ 43” LS dan 107˚
03’ 27̎” BT), Puncak Piit 2058 mdpl (07˚12’ 59” LS dan 107˚ 03’ 26” BT), Puncak
Tadar 2211 mdpl (07˚ 13’ 33” LS dan 107˚ 03’ 34” BT).

Berikut gambar rute ekspedisi pendakian dari mulai start hingga finnish :

3.2.6. Jenis dan Sitem Pendakian

Jenis pendakian bervariatif, mulai dari kawah talaga bodas sampai puncak
gn. Talaga Bodas adalah Hill Walking / Fell Walking, Scrambling. Bantuan
tangan atau teknik pijakan kaki tetap harus dipakai karena kita tetap menemukan
trek yang cukup terjal serta akar-akar pohon yang menjalar juga pohon-pohon
tumbang yang menghalangi jalur trek. Sistem pendakian yang digunakan adalah
sistem pendakian Himalaya.

13
3.2.7. Keadaan Masyarakat Sekitar Gunung Talaga Bodas

Keadaan masyarat yang tinggal di daerah tersebut kebanyakan bermata


pencaharian sebagai petani dan pedagang. Pedagang dapat juga ditemukan di
kawasan TWA Talaga Bodas dan tukang Ojek yang menawarkan jasa antar
jemput ke kawasan kawah talaga bodas

3.3. Perlengkapan, Perbekalan dan Biaya Perjalanan

Perlengkapan Pribadi
No Nama Alat Jumlah
1 Carrier 55 L 1
2 Matras 1
3 SB 1
4 Baju Ganti 1 Stel
5 Peralatan Mandi 1
6 Head Lamp 2
7 Baterai Cadangan 3
8 Rain coat 1
9 Rain Cover 1
10 Water Blader 1
12 Botol Air Minum 1
13 Slayer WAPALAM 1
14 Jaket 1
15 Topi 1
16 Sepatu 1
17 Kaos kaki 2 psng
18 Sarung tangan 1
19 Sendal 1
20 Perlengkapan Makan 1 set
21 Peralatan Navigasi dan alat tulis 1 set

Perlengkapan Kelompok
No Nama Alat Jumlah
1 Fly Sheet 1
2 Nesting 1
3 Kompor Spirtus 1
4 Spirtus 3 Botol
5 Tali rapia (string line) 4 glng
6 Bandera Wapalam 1
7 Golok tebas 2
8 Alat Navigasi 1 Set

14
9 Trash Bag 1
10 Plang papan nama Gn. Talaga Bodas 1

Perbekalan Logistik
No Nama Jumlah
1 Beras 1 Liter
2 Minyak goring ½ Liter
3 Tempe 1
4 Pisang 1 kg
5 Mie Goreng 3 bks
6 Telur ¼
7 Kopi 4
8 Roti tawar 1
9 Susu kental manis 1
10 Roma Kelapa 1
12 Garam 1
13 Gula Pasir ¼ kg
14 Royco 2
15 Tissu kering 1
16 Tissu Basah 1

3.2.1 Biaya Team Pendakian

Biaya Perjalanan Team Meliputi Biaya Perlengkapan dan Perbekalan

No Nama Kuantitas Harga Total


1 Cat 1 @ 5.000 Rp 5.000
2 Kuas 1 @ 6.000 Rp 6.000
3 Biskuit Roma 1 @ 9.500 Rp 9.500
4 Indomie Goreng 3 @ 2.450 Rp 7.350
5 Telur ¼ @22.200 Rp 5.772
6 Cusson Tissu Basah 1 @ 5.600 Rp 5.600
7 Minyak Goreng ½ @ 8.600 Rp 8.600
8 Susu bendera Kental Manis 1 @ 9.600 Rp 9.600
9 Yoa Tissu 1 @ 5.900 Rp 5.900
10 Yoa Roti Tawar 1 @ 9.500 Rp 9.500

15
12 Kopi Indocafe 4 @ 1.500 Rp 6.000
13 Spirtus 2 @ 5.000 Rp 10.000
14 Tali Rapia 4 @ 1.000 Rp 4.000
15 Pisang 1 Kg @12.000 Rp 12.000
16 Tempe 1 @ 3.000 Rp 3.000
17 Garam dapur + 2 Royco - @ 3.000 Rp 3.000
18 Gula Pasir ¼ @ 3.500 Rp 3.500
Total Biaya perlengkapan dan perbekalan Rp 114.332

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1. Kronologis Perjalanan

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kronologis perjalanan mulai dari
awal pemberangkatan, pengembaraan, hinga pulang.

Rabu, 10 Oktober 2018

HARI PERTAMA
No Waktu Kegiatan Keterangan
1 15.00 WIB Packing peralatan dan perbekalan Sektretariat Wapalam
2 16.12 – Upacara Pelepasan Pengembaraan Anggota Lapangan Baru
16.22 WIB Muda Wapalam Angkatan ke XXII Universitas Garut
3 16.23 – Persiapan Sebelum Pergi ke Talaga Bodas Sekretariat Wapalam
16.45 WIB
4 16.45 – Sampai di Pos Masuk TWA Talaga Bodas Wanaraja
18.12 WIB
5 18.12 – Istirahat Masjid Pos TWA
18.36 WIB Talaga Bodas
6 18.36 – Doa bersama sebelum trekking ke Kawah TWA Talaga Bodas
18.51 WIB Talaga Bodas
7 18.54 – Sampai Tempat Camp lalu mendirikan Fly Koordinat 07˚ 12’
19.19 WIB Sheet 31” LS, 107˚ 03’ 49”

16
BT
8 19.19 - Istirahat, dan Masak Untuk Makan Malam Tempat Camp
Selesai

Kamis, 11 Oktober 2018

HARI KEDUA
No Waktu Kegiatan Keterangan
1 05.30 WIB Bangun Tidur Tempat Camp
2 05.30 – Beberesih dan prepare Tempat Camp
06.03 WIB
3 06.03. – Bikin Kopi dan Makan Cemilan Tempat Camp
06.23 WIB

4 06.23 – Materi Navigasi dan Resection 1 Koordinat 07˚ 12’


06.42 WIB 31” LS, 107˚ 03’ 49”
BT
5 06.42 – Masak dan Sarapan Pagi Tempat Camp
07.23 WIB
6 07.23 – Packing Barang dan Persiapan Menuju Gn. Tempat Camp
07.58 WIB Talaga Bodas
7 07.58 – Mulai Perjalanan Ekspedisi Koordinat 07˚ 12’
08.19 WIB 31” LS, 107˚ 03’ 49”
BT
8 08.19 – Recection 2 Koordinat 07˚ 12’
08.24 WIB 53” LS, 107˚ 03’ 37”
BT
9 08.24 – Melanjutkan Perjalanan Gn. Talaga Bodas
09.17 WIB
10 09.17 – Resection 3 Koordinat 07˚ 12’
09.23 WIB 53” LS, 107˚ 03’ 30”
BT
11 09.23 – Istirahat Koordinat 07˚ 12’
10.03 WIB 53” LS, 107˚ 03’ 30”
BT
12 10.03 – Melanjutkan Perjalanan Gn.Talaga Bodas
10.22 WIB
13 10.22 – Resection 4 Koordinat 07˚ 12’

17
10.27 WIB 51” LS, 107˚ 03’ 28”
BT.
14 10.27 – Sampai di Puncak Talaga Bodas (Resecrtion Puncak Talaga bodas
12.40 WIB 5), Pasang Plang dan Dokumentasi Koordinat 07˚ 12’
43” LS, 107˚ 03’ 27”
BT. Ketinggian 1999
mdpl

15 12.40 – Sampai di Gn. Piit (Resection 6) Koordinat 07˚ 12’


13.20 WIB 59” LS, 107˚ 03’ 26”
BT. Ketinggian 2098
mdpl
16 13.20 – Istirahat -
13.25 WIB
17 13.25 – Resection 7 Koordinat 07˚ 13’
13.37 WIB 13” LS, 107˚ 03’ 28”
BT
18 13.37 – Lanjut Perjalanan ke Gn. Tadar -
14.02 WIB
20 14.02 – Istirahat dan Makan Siang dan Resection 8 Koordinat 07˚ 13’
14.18 WIB 22” LS, 107˚ 03’ 23”
BT
21 14.18 – Lanjut Perjalanan ke Gn. Tadar -
14.54 WIB
22 14.54 – Sampai Di Gn. Tadar dan istirahat Koordinat 07˚ 13’
15.07 (Resection 9) 33” LS, 107˚ 03’ 43”
BT. Ketinggian 2211
mdpl
23 15.07 – Perjalanan Turun gn. Tadar ke Kawah Saat Gn. Tadar
15.53 WIB dan Bedoa
24 15.53 – Sampai di Kawah Talaga Bodas dan istirahat Shalter Kawah talaga
16.11 WIB Bodas
25 16.11 – Sampai di Pos Pintu masuk TWA Talaga Pos TWA Talaga
16.21 WIB Bodas Bodas
26 16.21 – Istirahat, shalat makan Pos TWA Talaga
16.40 WIB Bodas

18
27 16.40 Perjalanan Pulang ke Rumah

4.2 Pemetaan dan Navigasi

Tujuan saya memilih melakukan pengembaraan di gunung Talaga bodas ini


adalah salah satunya untuk melatih dan mengaplikasikan ilmu navigasi darat
yang telah saya dapatkan di Materi pra DIKLATSAR pada saat DIKLATSAR
dan pada saat masa bimbingan gunung hutan . Selama perjalanan saya
melakukan resection sebanyak 9 kali dan 2 kali dengan cara membidik objek.

Selama melakukan resection saya mengandalkan kompas dan koordinat


di handphone serta altimeter yang sebelumnya telah saya persiapkan dan install.
Peralatan yang saya bawa utuk melakukan navigasi adalah 2 buah kompas bidik,
1buah kompas orienteing, 2 buah peta tofografi 2 rumer dan 1 protektor.

Gunung Lebak Jero dan Gunung Piit, dan mendapatkan azimuth 165 0
untuk gunung lebak jero dan 3450 untuk gunung Piit dan saya memklaim posisi
saya berada di koordinat 07o 12’ 31” LS dan 1070 03’ 49” BT.

Resection kedua dilakukan pada saat saya mulai memasuki hutan yaitu di
ketinggiaan 1723 mdpl dengan koordinat 07o 12’ 53” LS dan 1070 03’ 37” BT.
Lalu saya bejalan 3200 ke arah utara. Pada saat ini saya masih mengikuti jalur
yang telah terlebih dahulu dibuka oleh kang utut dan kang pogar 3 minggu
sebelumnya.

Resection ketiga dilakukan pada ketinggian 1862 mdpl dengan koordinat


07o 12’ 53” LS dan 1070 03’ 30” BT. Saya beristirahat lalu mulai berjalan kearah
180o ke utara. Perjalalan mulai terasa semakin berat dengan banyaknya vegetasi
yang menghambat jalur kami serta trek yang semakin curam dan vegetasi yang
semakin renggang dihiasi oleh trek batuan dan ilalang.

Resection ke empat dilakukan diketinggian 1934 mdpl dengan koordinat


07o 12’ 51” LS dan 1070 03’ 28” BT serta berjalan ke 0o ke arah utara. Perjalanan
kami semakin berat dengan banyaknya trek curam dan tidak adanya pohon yang

19
bisa dijadikan pegangan. Dan kami sampai di puncak talaga bodas dengan
koordinat 07o 12’ 43” LS dan 1070 03’ 27” BT dan ketinggian 1999mdpl . kami
langsung memasang plang nama dan melakukan dokumentasi. Kami berjalan ke
arah 150o ke arah utara

Resection ke enam dilakukan dipuncak gunung piit dengan ketinggian


2058mdpl dan koordinat 07o 12’ 59” LS dan 1070 03’ 26” BT. perjalanan kami
lanjutkan degan menyusuri jalur yang telah ada tapi sudah tertutup. Saya berjalan
kearah 170o ke arah utara. Kondisi trek dihiasi dengan pohon pohon yang
menjulang tinggi dan kedua sisian yang curam.

Resection ke tujuh dilakukan di ketinggian 2054 mdpl dengan koordinat


07o 13’ 13” LS dan 1070 03’ 28” BT. kami istirahat sambil makan siang.

Recestion ke delapan dilakukan di ketinggian 2076 mdpl saya membidik


dua objek yaitu jalan dengan azimuth 25o dan gunung lebak jero dengaan azimuth
550 . dan saya mengklaim posisi saya berada di koordinat 07o 13’ 22” LS dan 1070
03’ 23” BT.

Resection ke Sembilan dilakukan di puncak gunung tadar dengan


ketinggian 2211 mdpl. Dan koordinat 07o 13’ 33” LS dan 1070 03’ 34” BT.
Perjalanan kami dihiasi dengan menyusuri lembahan. Lalu kami mulai
menemukan trek turun yang ekstrem dan harus berhati-hati saat melewatinya
dengan vegetasi tanaman yang rapat . Sampailah kami di pos masuk twa kawah
talaga bodas dan beristirahat.

20
BAB 5

PENUTUP

5.1. Simpulan
Pegunungan Talaga Bodas pun memiliki beberapa puncakan diantaranya
Puncak Talaga Bodas 1999 mdpl (07˚ 12’ 43” LS dan 107˚ 03’ 27̎” BT), Puncak
Piit 2058 mdpl (07˚12’ 59” LS dan 107˚ 03’ 26” BT), Puncak Tadar 2211 mdpl
(07˚ 13’ 33” LS dan 107˚ 03’ 34” BT).
Semua puncak tersebut dapat dilalui dengan satu arah karena berada dalam satu
punggungan pegunungan Talaga Bodas. Adapun suguhan pemandangan alam
yang bisa didapatkan yaitu berupa pemandangan kawah Talaga Bodas. Beragam
flora dan fauna masih bisa ditemukan sebagai salah satu indikator masih baik nya

21
lingkungan tersebut seperti tanaman Kantong Semar yang dengan mudah
ditemukan di sepanjang jalur pendakian.
Sedangkan bentangan alam yang sudah disesuaikan dengan peta topografi
dapat ditemukan memang benar bahwa lokasi ini memiliki punggungan sempit
dan terjal sebagai jalur utama menuju puncak-puncak. Kemudahan dalam
menentukan lokasi (resection dan intersection) mudah dilakukan karena terdapat
acuan dalam menentukan bidikan kompas. Sehingga lokasi pegunungan Talaga
Bodas mendukung dalam penerapan materi navigasi darat serta managemen
perjalanan, perbekalan dan perlengkapan karena di beberapa titik terdapat titik
krusial yang membutuhkan peralatan safety.

5.2. Saran
Penulis memiliki saran apabila Talaga Bodas diterapkan sebagai tujuan
pendakian:
 Apabila ingin mengaplikasikan materi teknik navigasi darat, Gunung
Talaga Bodas merupakan lokasi yang sesuai karena bervarian dalam
menentukan lokasi serta banyak acuan dalam orientasi medan.
 Pendakian dilakukan di luar musim hujan, sekitar bulan April s/d Oktober.
Karena cukup kering sumber mata airnya.
 Membawa air secukupnya, karena sepanjang pendakian tidak menemukan
sumber mata air.
 Membawa perlengkapan dan perbekalan yang di perlukan.
 Persiapan fisik dan mental harus benar-benar sangat matang.
 Jika di tengah perjalanan cuaca buruk atau tidak mendukung, sebaiknya
hentikan pendakian dan beristirahat dulu di tempat yang aman.
 Pelajari/ketahui terlebih dahulu karakeristik gunung Talaga Bodas
 Utamakan keselamatan.

22
DAFTAR PUSTKA

Anonim. Manajemen ekspedisi. 2013. Tersedia :

https://Mapala-Unsultra.blogspot.com/2013/01/manajemen-ekspedisi-
mi.html. [ 28 september 2018].

Brosur BKSDA JAWA BARAT Resor Konservasi Wil. XVII Talaga Bodas kab.
Garut.

EAST. Eiger Mountain and Jungle Course. 2015.

EAST. Eiger Mountain and Jungle Course. 2018.

Penulis, Laporan Season Angkatan 20 (Braja Wana) 2015. Garut

23
lampiran

DOKUMENTASI

Upacara Pelepasan
Persiapan peralatan dan

24
perbekalan
Pengembaraan anggota muda

Menentukan titik koordinat Proses pembukaan jalur

Puncak Gunung tadar


Puncak Gunung Telaga Bodas

LAMPIRAN

25
26

Anda mungkin juga menyukai