Pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu pekerjaan dari ESDM, Provinsi Banten dengan
tujuan tersedianya data informasi speleologis pada lokasi goa serta pelestarian lokasi untuk
mendukung terbentuknya geopark di Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak - banyaknya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Laporan ini.
Team Leader
WAKTU PELAKSANAAN 04
LINGKUP PEKERJAAN 04
PENDEKATAN TEKNIS 16
METODOLOGI 17
KEGIATAN LAPANGAN 17
Geomorfologi 24
Goa merupakan salah satu contoh dari morfologi Dari hasil ini merupakan langkah awal untuk kon-
endokars. Goa merupakan bentukan alami berupa servasi dan pengembangan potensi geopark di
ruangan karst yang terbentuk pada medan batu- Provinsi Banten
gamping di bawah tanah baik yang berdiri sendiri
maupun saling terhubung dengan ruangan-ruan-
gan lain sebagai hasil proses pelarutan oleh air
Maupun aktivitas geologi yang terjadi pada suatu
daerah.
LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup dan tahapan pelaksanaaan kegiatan adalah sebagai berikut ini:
A. Tahap Persiapan
• Menyiapkan administrasi, personalia tim, transportasi dan mobilisasi peralatan lapangan.
• Mengumpulkan data antara lain: peta topografi, peta geologi.
• Melakukan studi literatur dari laporan-laporan terdahulu.
B. Pekerjaan Lapangan
Lingkup pekerjaan dalam kegiatan ini adalah
a. pembuatan peta penyebaran goa/ morfometri goa melalui pemetaan seluruh goa
pada Kompleks Goa Karangkandang-AwiIpis. Kegiatan ini dalam rangka mendukung identifika-
si warisan geologi di Kabupaten Lebak.
C. Pekerjaan Kantor
Analisis data dimaksudkan untuk mempelajari dan mencari hubungan serta pengaruh dari fak-
tor-faktor morfologi, litologi, struktur geologi, tata guna lahan dan aktifitas manusia terkait den-
gan geokarst pada Kompleks Goa Karangkandang-AwiIpis
E. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan dalam kegiatan ini dibagi menjadi 4 (empat) tahapan, yaitu tahapan persia-
pan, kegiatan lapangan, Pengolahan data dan penyusunan laporan.
BAB 1 PENDAHULUAN
Menjelaskan Maksud dan Tujuan pekerjaan, ruang lingkup pekerjaan dan sistematika penyusu-
nan laporan.
Lokasi Penelitian
• Formasi Cikotok, Breksi Gunung api, Tuff, Lava, Batuan Ubahan dan urat
Kuarsa.
• Tpc (Formasi Cipacar) terdiri atas batuan batupasir tufaan, batulempung tu-
faan, knglomerat, napal, tuf breksi, tuff.
• Anggota Konglomerat (Teb), bercirikan sedimen klastika kasar yang berasal
dari rombakan batuan granit dan metamorf dari formasi Pra-Tersier Ciletuh,
• Anggota Batulempung(Tebm), berupa batulempung-napal
• Anggota Batugamping (Tebl), tersusun atas batugamping (Komplek Goa
Karst)
• Formasi Cicarucup (Tet), bercirikan sedimen klastika yang kaya felspar, den-
gan sisipan batugamping dan tuf. Formasi Citarate terbagi atas Anggota Ba-
tugamping (Tmtl) di bagian bawah, berumur awas Miosen Awal, bercirikan
batugamping terumbu dan mengandung pecahan kuarsa dan pelspar, ter-
endapkan pada lingkungan laut; dan Anggota Tuf (Tmt) di bagian atas.
• Formasi Cimapag (Tmc) berumur akhir Miosen • •Formasi Badui (Tmd), berumur akhir Miosen
Awal, merupakan sedimengunungapi, terdiri Tengah, dicirikan oleh sedimen klastika kasar,
dari alas breksi atau konglomerat dengan kom- terendapkan pada lingkungan laut-darat. For-
ponen dari rombakan batuan lebih tua, lava, masi ini mempunyai Anggota Batugamping
urat kuarsa dan batuan yang terubah, dan ter- (Tmdl) yang bercirikan batugamping berselin-
endapkan pada lingkungan laut-darat. Anggota gan dengan batulempung dan napal. Formasi
Batugamping (Tmcl), dicirikan oleh sisipan ba- Badui diduga tertindih selaras oleh Formasi Bo-
tugamping terumbu, di bagian bawah formasi. jongmanik dan takselaras oleh satuan batuan
Anggota Batulempung (Tmck), dicirikan oleh yang lebih muda. Formasi Bojongmanik, beru-
sisipan tipis sedimen klastika halus, di bagian mur Miosen Tengah-Miosen Akhir, terendapkan
atas formasi. Formasi Cimapag setempat ter- pada lingkungan laut-darat. Formasi ini terbagi
tindih tak selaras oleh Formasi Sareweh atau atas tiga Anggota, yaitu: Anggota Batulempung
satuan batuan yang lebih muda lainnya, dan (Tmbc), dicirikan oleh sedimen klastika halus
menindih takselaras satuan batuan yang lebih dengan sisipan tipis lignit; Anggota Batugamp-
tua. Formasi Sareweh, berumur awal Miosen ing (Tmbl), dan Anggota Batupasir (Tmbs) yang
Tengah, terbagi atas dua Anggota, yaitu: Anggo- bercirikan sedimen klastika kasar dengan si-
ta Batugamping (Tmsl) di bagian bawah, yang sipan lignit. Formasi Bojongmanik menjemari
terndapkan pada lingkungan laut, dan dicirikan dengan Tuf Cikasungka, tertindih takselaras
oleh batugamping terumbu yang bermofologi oleh Formasi Genteng atau Formasi Cipacar,
kars (Karst); dan Anggota Batulempung (Tms) di dan diterobos oleh Andesit atau Dasit. Formasi
bagian atas, yang dicirikan oleh batuan klastika Genteng (Tpg), berumur Pliosen Awal; bercirikan
halus. Formasi Sareweh tertindih selaras oleh sedimen epiklastika tuf dengan serakan kayu
Formasi Badui, dan takselaras oleh satuan ba- terkersikkan dan terendapkan pada lingkungan
tuan yang lebih muda lainnya. darat. Formasi Genteng dapat dikorelasikan
dengan Formasi Cimanceuri. Menjemari dengan
Tuf Malingping dan tertindih takselaras oleh
Formasi Cipacar.
Satuan yang tertua adalah Formasi Cikotok, Tuf Cikasungka (Tmtk), Tuf Citorek
(Tpv), Tuf Malingping (Tpmt), Batuan Gunungapi Endut (Qpv), Breksi Tapos
(Qvb), Lava Halimun (Qvl), Di Lembar ini tersingkap pula satuan Batuan Meta-
morf (Tomm); diduga berumur Oligo-Miosen, terdiri dari sekis, genes dan amfi-
bolit; dan tersingkap di bagian utara tubuh Granodiorit Cihara. Beberapa Batuan
terobosan yang tersingkap di Lembar ini, ialah Granodiorit Cihara, Diorit Kuarsa,
Dasit, Andesit dan Basal Endapan termuda lembar ini terdiri dari Aluvium (Qa)
dan Endapan Pantai (Qc).
Gambar Peta Geologi Lembar Leuwidamar (Sujatmiko dan S. Santosa, Pusat Survei Geologi. 1992),
pada 3 Kecamatan Cipanas, Cibeber, Lebak Gedong, Kabupaten Lebak. Provinsi Banten.
1. Organisasi Pelaksana
Tim konsultan meliputi tenaga ahli dan tenaga pendukung yang mempunyai
pengalaman pada bidangnya masing-masing terutama di bidang sumber daya
air. Organisasi tim Konsultan pelaksana yang ditugaskan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, secara rinci disajikan “Organisasi Pelaksana Pekerjaan”.
3. Koordinasi Pelaksanaan
Direktur Proyek yang dibantu oleh Ketua Tim, akan selalu melakukan fungsi
koordinasi intern dan ekstern dengan pihak terkait, sehingga sistem koordina-
si akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu, secara
khusus ketua Tim berkewajiban melakukan koordinasi dalam upaya mengambil
suatu kesimpulan terhadap hasil akhir dari kegiatan studi ini.
5. Pusat Kegiatan
Agar pelaksanaan pekerjaan lebih efisien, maka kegiatan pelaksanaan studi ini
direncanakan akan dipusatkan di Bandung.
Hubungan Kerja
Konsultan bertugas melaksanakan pengumpulan data primer dan data sekunder
dari lapangan serta referensi dan informasi lainnya. Pelaksanaan pekerjaan
tersebut sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan bagi masing masing tenaga
ahli.
Guna menjamin kelancaran dan keberhasilan pekerjaan ini, Konsultan akan se-
lalu berusaha menjalin hubungan baik dengan Direksi Pekerjaan yang ditunjuk
kemudian.
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan “Survey Dan Pemetaan Kompleks Goa Karst Karangkan-
dang-Awi Ipis Di Kabupaten Lebak. “ akan didukung oleh Konsultan, serta dalam
pelasanaannya akan disediakan kantor Bandung. Kantor konsultan juga dileng-
kapi dengan peralatan kerja utama untuk melaksanakan kegiatan ini, antara lain
Softwares, Hardwares dan peralatan penggambaran serta personil dengan jum-
lah dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Data/Informasi serta referensi yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini
akan dikumpulkan sesuai dengan bidang keahlian masing masing personil.
KEGIATAN LAPANGAN
Dalam eksplorasi goa karst, tim dari ksultan akan menyebar pada area Kompleks
Goa Karst, untulk mulai menjelajahi ornamen – ornamen goa seperti Flowstone,
LarutanTravertine, Column, Stalakmit dan Stalaktit, yang merupakan masuk
kedalam endokarst, pada sisi luar juga pada beberapa goa selalu di dampingi
dengan eksokarst, berbeda dengan endokarst, eksokarst keterjadianya berupa
ada gejala alam yang diiringi oleh struktur geologi yang membentuk seperti Do-
lina, Uvala dan Sinkhole serta kekar – kekar pada suatu karst, dengan kompas
geologi dan gps sebagai alat dalam pengukuran arah kekar serta arah mulut
goa, yang kemudian nantinya menjadi sketsa berupa gambar dan menjadi gam-
baran Kompleks Goa Karst.
Gambar Proses Terbentuk nya Bentang Alam Karst Doline Atau Sinkhole
Flowstone
Stalactite
Column Stalactite
Stalactite
Curtain
n
7. Goa BR 04
(Jalan Raya
Utama)
Goa BR 04 terletak dibagian arah selatan daerah
studi. Berdasarkan pengamatan lapangan, lubang
goa BR 04 berbentuk horizontal dengan diameter
0.5 m dengan kedalaman 5 m dan ditemukan ciri
ciri eksokarst di Goa BR 02 terdiri dari stalaktit na-
mun goa tersebut pelarutan tidak aktif dikarenakan
tidak ada nya pelarutan air pada goa BR 02.