BAB I
Sehingga, latar belakang utama kegiatan ini merupakan perencanaan penyediaan dan pembangunan
PENDAHULUAN
kawasan peternakan kuda di Kecamatan Beber tepatnya di desa Kondangsari. Dengan tujuan utama
meningkatkan pembangunan daerah dan pengasilan dari warga setempatnya, dimana menurut Renstra
1.1
Latar Belakang
Kabupaten Cirebon merupakan salah satu kota yang memiliki potensi Sumber Daya Manusia, Sumber
Daya Lahan, dan Sumber Daya Ternak yang sangat baik. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Cirebon Tahun 2011-2031, Kabupaten Cirebon memiliki spesialisasi terhadap wilayah
1.2
Provinsi Jawa Barat pada sektor pertanian, bangunan/ konstruksi, perdagangan hotel dan restoran,
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan jasa. Kemudian,
1. Seperti apa tingkat kesesuaian lahan Desa Kondangsari di Kecamatan Beber terhadap
menurut Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 dijelaskan bahwa kawasan peruntukan pertanian
adalah kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pertanian yang meliputi kawasan pertanian lahan
Pertanyaan Penelitian
basah, kawasan pertanian lahan kering, kawasan pertanian tanaman tahunan/perkebunan, perikanan
dan peternakan. Dengan demikian, diketahui bahwa spesialisasi kawasan utama di Kabupaten Cirebon
salah satunya adalah dengan pengembangan kawasan pertanian yang mengarah pada peternakan. Dari
1.3
hasil kawasan peruntukan pertanian diketahui bahwa kawasan peruntukan peternakan masih terbilang
Berdasrkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dan sasaran penelitian ini adalah
sedikit, dengan persebaran kawasannya tidak merata. Persebaran kawasan pada Kabupaten Cirebon
sebagai berikut:
pada umumnya hanya dibagi menjadi kawasan peruntukan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
Menyediakan kawasan peternakan yang sesuai dengan kriteria kesesuaian lahan kawasan
dan peternakan. Kawasan peruntukan petenakan besar meliputi peternakan sapi, kerbau, kuda, dan
peternakan. Namun, memiliki potensi kawasan yang sesuai dengan perencanaan kawasan peternakan
khususnya peternakan kuda. Menurut Permen Pertanian Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kriteria
Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian menjelaskan bahwa kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan
1.4
Ruang Lingkup
atau nilai kesesuaian sebidang lahan untuk pengembangan suatu komoditas pertanian tanaman
Ruang lingkup kegiatan yang dimaksudkan adalah ruang lingkup pelaksanaan kegiatan
ditentukan oleh kecocokan antara persyaratan tumbuh atau hidupnya komoditas yang bersangkutan
dengan kualitas, karakteristik lahan yang mencangkup aspek iklim, jenis tanaman, serta kelerengan.
1. Persiapan
Kemudian dijelaskan juga bawah kawasan budidaya peternakan adalah kawasan yang secara kusus
Tahap persiapan dilakukan dengan dua kegiatan utama yaitu persiapan dasar dan persiapan
diperuntukkan untuk kegiatan peternakan atau terpadu dengan komponen usaha tani yang berbasis
teknis.
tanaman pangan, perkebunan, hotikultura atau perikanan dan berorientasi pada ekonomi dan berakses.
PERENCANAAN KAWASAN PETERNAKAN KUDA | 1
a. Persiapan dasar
Merupakan kegiatan dengan melakukan pengkajian data dan studi literatur terkait
dengan area studi. Serta, menyesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cirebon
Tahapan penyusunan konsep dan desain kawasan ini merupakan tahapan akhir dalam
pelaksanaan perencanaan kawasan peternakan kuda pada area studi. Pada tahap ini beberapa
b. Persiapan teknis
Berupa persiapan beberapa data yang dibutuhkan dalam penelusuran kawasan nantinya,
a. Hubungan fungsional
yaitu terdiri atas peta dasar area studi, peta topografi kawasan, data kawasan yang dapat
b. Peruntukan makro
c. Kapasitas tampung
d. Spesifikasi massa
2. Survey Lapangan
Tahap survey lapangan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data
e. Orientasi Kawasan
f. Pertimbangan Aspek Teknis
pendukung secara nyata dengan langsung ke area studi. Selain itu, pada tahap ini kegiatan
yang dapat dilakukan juga dapat membantu dalam mengetahui detail dan kondisi eksisting
pada lokasi studi. Data yang dapat dikumpulkan secara langsung ini dapat terdiri atas dua
Secara garis besar, lingkup penelitian dilakukan di Kecamatan Beber tepatnya di Desa
Kondangsari, sehingga ruang lingkup wilayah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer didapatkan dengan cara melakukan pengamatan langsung di lapangan dan
Sebelah Utara
menentukan titik dari lokasi yang ditentukan dalam hal ini adalah pada bagian utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
: Kabupaten Kuningan;
Sebelah Timur
: Kecamatan Greged
b. Data Sekunder
Data sekunder juga dapat didapatkan dengan kegiatan survey langsung, dengan
mendatangi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat
di Bandung. Dengan meminta beberapa data seperti peta penggunaan laha, jenis tanah,
Sebelah Utara
: Kota Cirebon;
Sebelah Selatan
: Desa Beber;
Sebelah Barat
: Desa Patapan;
Sebelah Timur
: Kecamatan Greged
3. Analisis Kawasan
Analisis
dikumpulkan dengan rencana pengembangan kawasan yang diinginkan. Analisis ini dilakukan
dengan menilai kesesuaian lahan eksisting kawasan dengan rencana pengembangan kawasan
peternakan, dengan melihat sisi fisik lahan, kondisi sosial dan budaya masayarakat sekitar dan
berorientasi pada peningkatan ekonomi.
PERENCANAAN KAWASAN PETERNAKAN KUDA | 2
PETA 1.1
Batas Administrasi Kabupaten Cirebon
Kecamatan Beber
Area Studi (Desa Kondangsari)
Peta 1.2
Orientasi Area Studi
1.5
c. Menerapkan konsep perencanaan yang telah memenuhi kesesuaian lahan dengan kriteria
Dalam penyusunan rencana tapak kawasan peternakan kuda ini, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya dalam penyusunan konsep dan desain kawasan bahwa terdiri dari beberapa tahapan.
Dalam tahapan-tahapan tersebut, secara garis besar terdiri atas tdua tahapan yaitu:
1. Tahap Pemrograman, tahap ini terdiri atas upaya yang dilakukan dalam mengumpulkan data
yang
dibutuhkan
serta
mengolahnya.
Selain itu,
juga
1.6
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang perencanaan, tujuan dan sasaran perencanaan, rumusan masalah pada
area studi dan perencanaan, ruang lingkup penelitian yang mana dalam hal ini terdiri atas dua yaitu
ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup substansi, metode penyusunan rencana, serta sistematika
penulisan laporan.
Bab ini menjelaskan mengenai kajian literatur yang berkaitan dengan pembangunan rencana kawasan
peternakan, khususnya peternakan kuda. Serta kebijakan perencanaan dan kesesuaiannya terhadap
Pada bab ini dijelaskan mengenai kondisi eksisting kawasan dan serta data-data yang berkaitan
dengan area studi yang ditinjau dari kondisi fisik kawasan dan kondisi sosial, budaya dan ekonomi
masyarakatnya.
- Aspek Teknis (Iklim, jenis tanah, topografi, rawan bencana alam, kondisi eksisting
Bab ini menjelaskan tentang hasil analisis kondisi fisik, penggunaan lahan, serta kesesuaian lahan
2. Tahap Perencanaan, pada tahap ini dijelaskan mengenai konsep dan desain perencanaan
kawasan, serta kesesuaian kriteria kawasan dengan rencana konsep yang diinginkan dengan
Bab ini berisikan konsep perencanaan pada tapak, yang mana terdiri atas visi dan misi perencanaan,
bentuk pemanfaatan lahan, bentuk peruntukan makro kawasan, serta kesesuaian kebutuhan ruang pada
area studi.
b. Menyusun rencana peruntukan kawasan di area studi serta perkiraan peruntukan kawasan
sekitarnya (luar area studi)