JRAP/SKLR/CSD/2020/V/140
Perihal Laporan Aktivitas Eksplorasi Pertambangan Bulan April 2020
Dalam rangka memenuhi ketentuan III.3.2 Peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor
I-E Tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, bersama ini kami
sampaikan Laporan Aktivitas Eksplorasi di lingkungan Anak-anak Perusahaan dari PT J
Resources Asia Pasifik Tbk pada bulan April 2020:
Page 1 of 11
Berdasarkan hasil analisa yang didapatkan dari beberapa lubang pengeboran,
dapat disimpulkan bahwa pada umumnya lubang pengeboran berpotongan dengan
tubuh bijih sehingga menghasilkan hasil analisa sesuai yang diharapkan untuk
meningkatkan kategori sumber daya dan menambah sumber daya baru di area
Main Ridge secara signifikan.
Pada bulan ini, litologi yang diamati di area Jalina-Tapagale terdiri dari tuf dasit
(TFVDA), breksi tuff dasitik (TBVDA), breksi diatreme (BD) dan breksi hidrotermal
(BHX). Tuf dasit (TFVDA) dengan karakteristik berbutir halus sampai berbutir
kasar, struktur masif, berkomposisi dominan plagioklas dan kuarsa yang sudah
terubah silika mengandung mineral logam berupa pirit yang dominan menyebar
hampir di semua area Jalina-Tapagale, sedangkan breksi tuff dasitik (TBVDA)
dengan karakteristik berukuran fragmen <5cm, tekstur fragmental breksia struktur
masif, dan fragmen sebagian telah terubah silika menempati area tepi dari area
Jalina yang berbatasan langsung dengan area Tapagale. Sementara itu, breksi
diatreme (BD) dengan karakteristik fragmen polimiktik, berbutir kasar sampai
berukuran fragmen, serta fragmen tersusun dari batuan diorit, tuf dasit dan andesit
muncul setempat di area tengah dan selatan Jalina.
Page 2 of 11
Selain itu, tipe alterasi atau mineral ubahan yang berkembang di area Jalina-
Tapagale terdiri dari silika vuggy, silika masif, argilik lanjutan, alterasi argilik dan
alterasi kloritik. Silika vuggy berkembang dengan sangat baik pada zona batuan
breksi terutama diatreme breccia yang memiliki geometri subvertikal dengan arah
umum timur laut. Pada zona breksi diatreme, berkembang pula batuan breksi
hidrotermal dengan matriks dan semen yang kaya akan limonit dan kuarsa. Mineral
alunit dijumpai mengisi vuggy dan diseminasi dalam semen pada alterasi silika
vuggy dan argilik lanjut. Mineralisasi yang dijumpai di area Jalina-Tapagale
umumnya adalah mineralisasi oksida seperti mineral goethite, hematite, dan
jarosite. Pirit dengan ukuran sangat halus masih bisa diamati. Limonit biasanya
mengisi rekahan, rongga dan menyebar pada batuan.
Page 3 of 11
2. PT Sago Prima Pratama (SPP)
2.1 Area Aktivitas Eksplorasi
Berdasarkan kondisi geologi, area SPP terbagi atas Bukit Seruyung sebagai prospek
utama, Bukit Ada Isut, Dulun (Bukit Patak dan Bukit Menini), Bukit Harapan dan
Bukit Kapur. Saat ini area yang sudah dalam tahap produksi, yaitu Main Silica Cap,
Northern Colluvium, Ada Raye dan Western Breccia.
Seperti yang telah dijelaskan pada laporan sebelumnya, aktifitas pemetaan geologi
detail di area Bukit Seruyung dan sekitarnya dimaksudkan untuk me-review dan
memperbaharui interpretasi pada peta geologi, alterasi serta penyebaran
mineralisasi dari hasil analisa geokimia, yang selanjutnya akan digunakan untuk
interpretasi potensi kemenerusan zona mineralisasi di area Bukit Seruyung dan
sekitarnya. Sedangkan data-data hasil kegiatan pengeboran di tahun 2019
dikompilasikan dengan data-data pengeboran sebelumnya, re-interpretasi untuk
melihat potensi kemenerusan zona mineralisasi di area pit Seruyung termasuk area
MSC, WBZ dan Northern Colluvium, serta membantu dalam rencana kegiatan
tambang selanjutnya. Sedangkan, kegiatan pembaharuan data geology dan
geotechnical di area Bukit Kapur bertujuan untuk memperbaharui data mekanika
batuan.
Contoh batuan dari hasil pemetaan di Bukit Seruyung dan inti bor hasil pengeboran
dianalisa kandungan emasnya dengan menggunakan metode Fire Assay FAA505
Page 4 of 11
dan Cyanide Leach AuCNL BLE65F di laboratorium SGS dan laboratorium internal
SPP.
Informasi karakteristik zona mineralisasi ini merupakan informasi yang baik dan
akan sangat berguna dalam mengantisipasi proses pengolahan ore di Seruyung,
serta dapat memaksimalkan proses pengolahan dengan karakteristik yang berbeda
dari bagian utara MSC.
Dari hasil uji specific gravity, diketahui bahwa untuk hasil pengukuran dengan
range 2.32 dan 2.45 di area WBZ, memiliki nilai specific gravity rata-rata sebesar
2.34, hasil pengukuran di bagian utara MSC dengan range 2.22 dan 2.39, memiliki
nilai specific gravity rata- rata sebesar 2.26, dan hasil pengukuran di bagian selatan
MSC dengan range 2.33 dan 2.37, memiliki nilai specific gravity rata-rata sebesar
2.37 untuk alterasi silika, sedangkan untuk alterasi SAA, specific gravity rata-rata
sebesar 2.15. Kenaikan density terjadi pada alterasi silica, dari nilai rata-rata
sebesar 2.20 menjadi diantara 2.26–2.37. Informasi hasil pengukuran specific
gravity ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan pemutakhiran data density yang
akan digunakan modeling jumlah ore yang tersisa di dalam ultimate pit.
Dari hasil scanning ERT pada line E682650 dikompilasi dengan penampang geologi
dan model 3D RQD, terlihat bahwa tahanan atau resistivity yang tidak menentu dan
hal ini menunjukkan sebagai zona permeable, berupa unit batuan koluvium. Zona
permeabel memiliki nilai RQD yang sangat rendah, terutama di dalam unit batuan
koluvium. Beberapa bagian dari kehomogenan resistivity memiliki nilai RQD yang
sangat rendah, sehingga dapat menjadi zona potensial akuifer.
Page 6 of 11
Dari tumpukan profil reistivity di atas Sungai Moat di bagian barat laut Proyek Doup,
hasil ERT menunjukkan zona permeabel yang relatif lebih tebal di sepanjang
topografi yang sedikit menurun pada line N91750 hingga N91600. Hal ini yang
menyebabkan hilangnya rasa aliran air terutama pada debit yang rendah di musim
kemarau.
Dari kompilasi final geofisika dengan data hidrologi lubang bor, secara geofisika
menunjukkan sifat fisik distribusi sebagaimana ditunjukkan oleh data pengeboran
geotek-hidrologi. Hasil pengolahan dan interpretasi data geofisika ERT dapat
digambarkan sebagai suatu model ERT-Base Hydro Layer dan ERT-Hydro Depth.
Pada model ERT-Hydro Depth tampak zona yang berwarna merah hingga merah
muda diduga terkait dengan zona struktur yang berkembang di daerah Doup
dengan tren arah dominan barat laut (NW). Zona struktur ini telah memotong
batuan koluvium yang memiliki karakteristik permeabel yang tinggi.
Pada bulan ini juga telah dilakukan kompilasi distribusi sampel basah dari
pengeboran RC di area Panang dan Benteng, yang selanjutnya akan dibuat model
3D wet zone, yang bertujuan untuk pendekatan penentuan kantong air sebagai
pedoman studi hidrogeologi di Proyek Doup. Total sebanyak 233 lubang bor RC di
area Panang dan Benteng yang dapat menggambarkan wet zone dari distribusi
sampel basah. Sebanyak 3 lubang bor RC (DOP032, DOP026, DOP114) telah
dikeluarkan karena memiliki lonjakan atau outlier interval sampel basah. Distribusi
sampel basah hanya sebagai panduan dalam mencoba menentukan zona akuifer,
karena distribusi lubang bor RC tidak terlalu banyak dibandingkan dengan lubang
bor diamond. Beberapa bagian model 3D wet zone berada pada tingkat kepercayaan
yang sedang dalam ekstrapolasi karena kurangnya data, terutama di area Panang.
Kondisi lembab hingga basah dari sampel RC adalah data interval gabungan untuk
membangun model 3D wet zone. Distribusi sampel basah cukup baik berkembang
di area Benteng, sedangkan distribusi sampel basah terlihat acak atau scatter di area
Panang. Model 3D wet zone telah dikirim dan didiskusikan dengan ahli hidrogeologi.
Data sampel basah RC tidak mendukung untuk pembuatan model sebagai model
Water Table karena tidak dapat menghubungkan antar lapisan atau layer sebagai
suatu kesinambungan secara lateral.
Page 7 of 11
sebanyak 36.730 sampel telah dikumpulkan dan diukur atau sudah mencapai
sekitar 59,1% dari seluruh sampel pulp Proyek Doup.
Batas deteksi terendah dari P-XRF saat ini tidak diketahui, tetapi hal ini diperlukn
untuk menetapkan nilai dibawah batas deteksi atau BDL (below detection limit).
Hingga saat ini, nilai BDL telah ditandai sebagai sampel tidak termineralisasi atau
sampel blank atau BDL, hal ini bisa menyebabkan perhitungan menjadi bias,
sehingga tim menggunakan nilai deteksi terkecil pada P-XRF (-0.5/2). Analisa
menggunakan P-XRF dilakukan untuk melengkapi basis data elemen yang tidak
dianalisis menggunakan metode ICP.
Pada bulan ini, kegiatan preparasi sampel metalurgi di Proyek Doup untuk fase
2020.2 juga telah dilakukan. Semua sampel metalurgi akan diambil dari domain
struktur Benteng dan pemilihan sampel untuk metalurgi fase 2020.2, hal ini
bertujuan agar lebih memahami hasil tes metalurgi dengan skenario sampel spasial
di dalam PIT kecil, Saat ini, tim sedang difokuskan dalam memilih sampel
pengeboran pada setiap domain dan mengecek ulang ketersediaan dari sampel inti
bor.
Pemantauan rutin hidrologi dan hidrogeologi, serta pengukuran curah hujan secara
manual masih dilakukan pada bulan ini. Beberapa kegiatan pemantauan hidrologi
dan hidrogeologi yang dilakukan pada bulan ini adalah pengukuran level muka air
pada kolam di daerah Panang dan pengukuran level air bawah tanah pada sumur
pantau (GWM-01 up to GWM-06).
Page 8 of 11
4. PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM)
4.1 Area Aktivitas Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi GSM dilakukan di Blok Pani, dimana lokasi kegiatan eksplorasi
tersebut secara administrasi termasuk dalam wilayah Desa Hulawa, Kecamatan
Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dan di Blok Bolangitang, yang
secara administrastif termasuk dalam Desa Paku, Kecamatan Bolangitang Barat,
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Pada bulan ini, contoh batuan yang diambil untuk uji geokimia masih didapatkan
dari area eksplorasi dan pengeboran pandu di area North Nanasi, Blok Pani. Selain
pengambilan contoh untuk uji geokimia, penelitian dengan menggunakan metode
survei geofisika juga masih dilanjutkan, dimana kegiatan ini bertujuan untuk untuk
mendapatkan data dari magnetik batuan dan pancaran sinar gamma.
Seperti yang telah dijelaskan pada laporan sebelumnya, metode lainnya yang
digunakan adalah uji respon mekanika batuan dengan menggunakan piranti point
load test (uji tekan titik), yang bertujuan untuk mengetahui representasi kekuatan
(strength) dari masa batuan yang terdapat di area GSM. Selain itu juga dilakukan
analisis menggunakan bantuan piranti ASD (Analitical Spectral Device), dimana
analisis ini bertujuan untuk menentukan jenis-jenis kelompok mineral lempung dan
oksida logam berdasarkan karakter spektral tiap mineral pada responnya terhadap
sinar inframerah gelombang pendek. Hasil analisis sebaran jenis-jenis mineral
lempung kemudian disusun dalam tampilan grafis 2 dimensi dan 3 dimensi, yang
selanjutkan diinterpretasi hubungan keterkaitannya dengan zona alterasi dan
mineralisasi hasil pengamatan visual pada batuan.
Page 11 of 11