Anda di halaman 1dari 11

Surat No.

JRAP/SKLR/CSD/2020/V/140
Perihal Laporan Aktivitas Eksplorasi Pertambangan Bulan April 2020

Dalam rangka memenuhi ketentuan III.3.2 Peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor
I-E Tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, bersama ini kami
sampaikan Laporan Aktivitas Eksplorasi di lingkungan Anak-anak Perusahaan dari PT J
Resources Asia Pasifik Tbk pada bulan April 2020:

1. PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM)


1.1. Area Aktivitas Eksplorasi
Pada bulan April ini, kegiatan eksplorasi masih berlangsung pada Blok Bakan di
Desa Bakan, Desa Matali Baru, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow
dan Desa Tobayagan, Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.

1.2. Pihak yang Melakukan Eksplorasi


Seluruh kegiatan eksplorasi masih tetap dilakukan oleh senior geologist, field
geologist dan field assistant dari JRBM dengan dibantu oleh kru lapangan dari
karyawan kontraktor lokal dari CV. Tri Bersaudara, yang diawasi secara langsung
oleh Superintendent Brownfield Exploration.

1.3. Metode Pengujian dan Pemilihan Area Eksplorasi


Pada bulan April ini, kegiatan eksplorasi dilakukan di area Main Ridge dan Jalina
yang bertujuan untuk meningkatkan kategori sumber daya dan menemukan
sumber daya baru. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan, yaitu pengeboran inti,
perapihan dan pengumpulan data lapangan serta membuat peta interpretasi
geologi, alterasi dan mineralisasi di area Jalina-Tapagale.

Kegiatan pemetaan geologi detail permukaan di area Jalina-Tapagale difokuskan


pada perapihan database dan pembuatan peta interpretasi geologi, alterasi dan
mineralisasi, yang bertujuan untuk mendukung program pengeboran 2019-2020.

1.4. Hasil Aktivitas Eksplorasi


Pada bulan April ini, di area Main Ridge telah diselesaikan sebanyak 5 lubang
pengeboran dan 2 lubang masih dalam proses pengeboran, dengan total kedalaman
1.340,20 meter. Jumlah sample yang dikirim ke laboratorium internal untuk
dilakukan preparasi adalah sebanyak 1.768 sampel drill core, sedangkan untuk pupl
sample sebanyak 576 sample dikirim ke laboratorium internal dan sebanyak 667
sample dikirim ke laboratorium eksternal.

Page 1 of 11
 
Berdasarkan hasil analisa yang didapatkan dari beberapa lubang pengeboran,
dapat disimpulkan bahwa pada umumnya lubang pengeboran berpotongan dengan
tubuh bijih sehingga menghasilkan hasil analisa sesuai yang diharapkan untuk
meningkatkan kategori sumber daya dan menambah sumber daya baru di area
Main Ridge secara signifikan.

Dari beberapa penampang target pengeboran dapat disimpulkan bahwa hasil


pengeboran sampai dengan saat ini dapat meningkatkan kategori sumber daya
yang sudah ada, baik peningkatan kategori sumber daya terduga yang meningkat
menjadi kategori terindikasi atau dari kategori terindikasi menjadi kategori
terukur. Selain itu, penambahan sumber daya baru di area Main Ridge dan
sekitarnya sampai dengan saat ini menunjukan hasil yang baik di beberapa titik
pengeboran, dimana hal ini dapat dilihat dari kemenerusan tubuh biji yang baru di
beberapa lubang pengeboran.

Pada bulan ini, litologi yang diamati di area Jalina-Tapagale terdiri dari tuf dasit
(TFVDA), breksi tuff dasitik (TBVDA), breksi diatreme (BD) dan breksi hidrotermal
(BHX). Tuf dasit (TFVDA) dengan karakteristik berbutir halus sampai berbutir
kasar, struktur masif, berkomposisi dominan plagioklas dan kuarsa yang sudah
terubah silika mengandung mineral logam berupa pirit yang dominan menyebar
hampir di semua area Jalina-Tapagale, sedangkan breksi tuff dasitik (TBVDA)
dengan karakteristik berukuran fragmen <5cm, tekstur fragmental breksia struktur
masif, dan fragmen sebagian telah terubah silika menempati area tepi dari area
Jalina yang berbatasan langsung dengan area Tapagale. Sementara itu, breksi
diatreme (BD) dengan karakteristik fragmen polimiktik, berbutir kasar sampai
berukuran fragmen, serta fragmen tersusun dari batuan diorit, tuf dasit dan andesit
muncul setempat di area tengah dan selatan Jalina.

Breksi hidrotermal (BHX) yang umumnya berasosiasi dengan mineralisasi tersebar


di area Jalina dan Tapagale, batuan ini mempunyai karakter berukuran kasar
sampai berukuran fragmet, sortasi jelek, menyudut tanggung sampai bundar. Pada
zona struktur intensif terterobos oleh batuan breksi diatreme (BD) serta breksi
hidrotermal (BHX) dengan arah umum berarah timur laut. Struktur yang
berkembang di area Jalina-Tapagale didominasi oleh rekahan dan patahan, dimana
arah rekahan dan patahan dominan berarah timur laut dan barat laut.

Page 2 of 11
 
Selain itu, tipe alterasi atau mineral ubahan yang berkembang di area Jalina-
Tapagale terdiri dari silika vuggy, silika masif, argilik lanjutan, alterasi argilik dan
alterasi kloritik. Silika vuggy berkembang dengan sangat baik pada zona batuan
breksi terutama diatreme breccia yang memiliki geometri subvertikal dengan arah
umum timur laut. Pada zona breksi diatreme, berkembang pula batuan breksi
hidrotermal dengan matriks dan semen yang kaya akan limonit dan kuarsa. Mineral
alunit dijumpai mengisi vuggy dan diseminasi dalam semen pada alterasi silika
vuggy dan argilik lanjut. Mineralisasi yang dijumpai di area Jalina-Tapagale
umumnya adalah mineralisasi oksida seperti mineral goethite, hematite, dan
jarosite. Pirit dengan ukuran sangat halus masih bisa diamati. Limonit biasanya
mengisi rekahan, rongga dan menyebar pada batuan.

Alterasi yang paling dominan dijumpai di area Jalina-Tapagale umumnya adalah


alterasi argillic lanjutan yang menyebar hampir di semua area, sementara alterasi
silika vuggy hanya muncul setempat di tengah dan di barat daya area penelitian.
Berdasarkan data yang tersebut, sistem epitermal di area ini adalah sistem
epitermal sulfida tinggi yang sama dengan sistem epitermal yang ada di area Bakan.

1.5. Rencana Tindak Lanjut


Rencana kegiatan eksplorasi pada bulan Mei 2020 adalah sebagai berikut:
 Melanjutkan kegiatan pengeboran inti di area Main Ridge untuk
meningkatkan kategori sumber daya dan di area Bukit Berkah dan Jlaina
untuk mencari sumber daya baru.
 Me-review geologi untuk seluruh hasil pengeboran dan pemetaan geologi
permukaan untuk melihat arah kemenerusan tubuh silika.
 Melanjutkan kegiatan pemetaan geolofi permukaan di area Jalina.

1.6. Biaya Eksplorasi


Biaya eksplorasi dari JRBM pada bulan April 2020 adalah sebesar USD265,071.

Page 3 of 11
 
2. PT Sago Prima Pratama (SPP)
2.1 Area Aktivitas Eksplorasi
Berdasarkan kondisi geologi, area SPP terbagi atas Bukit Seruyung sebagai prospek
utama, Bukit Ada Isut, Dulun (Bukit Patak dan Bukit Menini), Bukit Harapan dan
Bukit Kapur. Saat ini area yang sudah dalam tahap produksi, yaitu Main Silica Cap,
Northern Colluvium, Ada Raye dan Western Breccia.

2.2 Pihak Yang Melakukan Eksplorasi


Kegiatan eksplorasi seperti kegiatan pemetaan geologi, interpretasi geologi,
pembaharuan peta geologi, pemetaan di area pit, pengambilan data, interpretasi
model zona mineralisasi, review dan deskripsi data pengeboran dilakukan oleh
Geologist dan Field Assisten Geologist SPP. Seluruh kegiatan lapangan disupervisi
langsung oleh Manager Mine Geology, Senior Site Geologist dan Exploration
Geologist.

2.3 Metode Pengujian dan Pemilihan Area Eksplorasi


Pada bulan ini, kegiatan support resource development dan review wilayah
eksplorasi masih dilanjutkan di area Bukit Seruyung dan Bukit Kapur. Kegiatan ini
masih dilakukan dengan menggunakan metode pemetaan dan pengambilan contoh
batuan di permukaan. Selain itu, kegiatan re-interpretasi domain batuan andesit
dari data hasil pengeboran di area Bukit Kapur pada tahun 2019 juga masih
dilakukan pada bulan ini.

Seperti yang telah dijelaskan pada laporan sebelumnya, aktifitas pemetaan geologi
detail di area Bukit Seruyung dan sekitarnya dimaksudkan untuk me-review dan
memperbaharui interpretasi pada peta geologi, alterasi serta penyebaran
mineralisasi dari hasil analisa geokimia, yang selanjutnya akan digunakan untuk
interpretasi potensi kemenerusan zona mineralisasi di area Bukit Seruyung dan
sekitarnya. Sedangkan data-data hasil kegiatan pengeboran di tahun 2019
dikompilasikan dengan data-data pengeboran sebelumnya, re-interpretasi untuk
melihat potensi kemenerusan zona mineralisasi di area pit Seruyung termasuk area
MSC, WBZ dan Northern Colluvium, serta membantu dalam rencana kegiatan
tambang selanjutnya. Sedangkan, kegiatan pembaharuan data geology dan
geotechnical di area Bukit Kapur bertujuan untuk memperbaharui data mekanika
batuan.

Contoh batuan dari hasil pemetaan di Bukit Seruyung dan inti bor hasil pengeboran
dianalisa kandungan emasnya dengan menggunakan metode Fire Assay FAA505

Page 4 of 11
 
dan Cyanide Leach AuCNL BLE65F di laboratorium SGS dan laboratorium internal
SPP.

2.4 Hasil Aktivitas Eksplorasi


Pada bulan ini, kegiatan pemetaan geologi di dalam pit pada area Bukit Seruyung
dilanjutkan dan menganalisa karakteristik zona mineralisasi pada elevasi 5 mRL,
khususnya di bagian tengah Main Silica Cap (MSC). Dari hasil pemetaan tersebut,
masih terkonfirmasi bahwa zona mineralisasi pada elevasi tersebut adalah zona
feeder yang dicirikan dengan tekstur vuggy quartz dan elevasi -5 Mrl. Selain itu,
tingkat oksidasi pada elevasi ini masih didominasi oleh completely oxide (COX)-
strongly oxide (SOX), hal ini dicirikan dengan didominasinya mineral oxide, seperti
hematite dan goethite. Sementara itu, mineral native sulfur dan mineral sulfide
seperti pyrite, covellite, dan bornite tidak ditemukan di bagian tengah MSC.

Informasi karakteristik zona mineralisasi ini merupakan informasi yang baik dan
akan sangat berguna dalam mengantisipasi proses pengolahan ore di Seruyung,
serta dapat memaksimalkan proses pengolahan dengan karakteristik yang berbeda
dari bagian utara MSC.

Dari hasil uji specific gravity, diketahui bahwa untuk hasil pengukuran dengan
range 2.32 dan 2.45 di area WBZ, memiliki nilai specific gravity rata-rata sebesar
2.34, hasil pengukuran di bagian utara MSC dengan range 2.22 dan 2.39, memiliki
nilai specific gravity rata- rata sebesar 2.26, dan hasil pengukuran di bagian selatan
MSC dengan range 2.33 dan 2.37, memiliki nilai specific gravity rata-rata sebesar
2.37 untuk alterasi silika, sedangkan untuk alterasi SAA, specific gravity rata-rata
sebesar 2.15. Kenaikan density terjadi pada alterasi silica, dari nilai rata-rata
sebesar 2.20 menjadi diantara 2.26–2.37. Informasi hasil pengukuran specific
gravity ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan pemutakhiran data density yang
akan digunakan modeling jumlah ore yang tersisa di dalam ultimate pit.

2.5 Rencana Tindak Lanjut


Rencana yang akan dilakukan pada bulan Mei 2020 adalah:
 Melanjutkan pemetaan detail di area PIT untuk membantu operation dan
produksi.
 Melanjutkan kegiatan review data eksplorasi.
 Memperbaharui dan me-review pemetaan di luar Bukit Seruyung.

2.6 Biaya Eksplorasi


Biaya eksplorasi dari SPP pada bulan April 2020 adalah sebesar USD28,400.
Page 5 of 11
 
3. PT Arafura Surya Alam (ASA)
3.1. Area Aktivitas Eksplorasi
Aktivitas eksplorasi ASA dilakukan di daerah Doup, Desa Kotabunan, Kecamatan
Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara.

3.2. Pihak yang Melakukan Eksplorasi


Kegiatan eksplorasi di Doup dilakukan oleh seluruh karyawan ASA dan sejumlah
karyawan harian lepas dari PT Tribers.

3.3. Metode Pengujian dan Pemilihan Area Eksplorasi


Kegiatan eksplorasi yang dilakukan pada bulan ini adalah melanjutkan survey
geofisika ERT (resistivity tomography), pemetaan grid line untuk mengkonfirmasi
model 3D geologi yang ada dan mengkorelasi dengan data geofisika ERT (resistivity
tomography), melakukan penyusunan distribusi sampel dengan kategori wet
(basah) dari lubang bor RC di daerah Panang dan Benteng, yang kemudian akan
dibuat model 3D wet zone (zona basah), pemilihan dan pengukuran terhadap
sample pulp dengan menggunakan alat P-XRF, melakukan preparasi sample
metalurgi untuk fase 2020.2 dan melakukan pemantauan hidrologi dan
hidrolgeologi

3.4. Hasil Aktivitas Eksplorasi
Pada bulan ini, kegiatan survey geofisika ERT (resistivity tomography) telah
diselesaikan sebanyak 5 gridline atau sepanjang 3.451 meter dan telah diselesaikan
juga kegiatan pemindaian (scanning) geofisika ERT sepanjang 6.500 meter pada 8
gridline. Survey geofisika ERT pada bulan ini dilakukan pada gridline E681850,
E683600, N92050, N91500, N91600, N91650, N91700 dan N91750. Dari hasil
scanning ERT pada line E682650, diketahui bahwa zona permeabel <10 Ohm.m dan
aquifer bertekanan bebas >30 Ohm.m. Sementara itu, model 3D geologi dan
pemetaan geologi permukaan sudah terkonfirmasi.

Dari hasil scanning ERT pada line E682650 dikompilasi dengan penampang geologi
dan model 3D RQD, terlihat bahwa tahanan atau resistivity yang tidak menentu dan
hal ini menunjukkan sebagai zona permeable, berupa unit batuan koluvium. Zona
permeabel memiliki nilai RQD yang sangat rendah, terutama di dalam unit batuan
koluvium. Beberapa bagian dari kehomogenan resistivity memiliki nilai RQD yang
sangat rendah, sehingga dapat menjadi zona potensial akuifer.

Page 6 of 11
 
Dari tumpukan profil reistivity di atas Sungai Moat di bagian barat laut Proyek Doup,
hasil ERT menunjukkan zona permeabel yang relatif lebih tebal di sepanjang
topografi yang sedikit menurun pada line N91750 hingga N91600. Hal ini yang
menyebabkan hilangnya rasa aliran air terutama pada debit yang rendah di musim
kemarau.

Dari kompilasi final geofisika dengan data hidrologi lubang bor, secara geofisika
menunjukkan sifat fisik distribusi sebagaimana ditunjukkan oleh data pengeboran
geotek-hidrologi. Hasil pengolahan dan interpretasi data geofisika ERT dapat
digambarkan sebagai suatu model ERT-Base Hydro Layer dan ERT-Hydro Depth.
Pada model ERT-Hydro Depth tampak zona yang berwarna merah hingga merah
muda diduga terkait dengan zona struktur yang berkembang di daerah Doup
dengan tren arah dominan barat laut (NW). Zona struktur ini telah memotong
batuan koluvium yang memiliki karakteristik permeabel yang tinggi.

Pada bulan ini juga telah dilakukan kompilasi distribusi sampel basah dari
pengeboran RC di area Panang dan Benteng, yang selanjutnya akan dibuat model
3D wet zone, yang bertujuan untuk pendekatan penentuan kantong air sebagai
pedoman studi hidrogeologi di Proyek Doup. Total sebanyak 233 lubang bor RC di
area Panang dan Benteng yang dapat menggambarkan wet zone dari distribusi
sampel basah. Sebanyak 3 lubang bor RC (DOP032, DOP026, DOP114) telah
dikeluarkan karena memiliki lonjakan atau outlier interval sampel basah. Distribusi
sampel basah hanya sebagai panduan dalam mencoba menentukan zona akuifer,
karena distribusi lubang bor RC tidak terlalu banyak dibandingkan dengan lubang
bor diamond. Beberapa bagian model 3D wet zone berada pada tingkat kepercayaan
yang sedang dalam ekstrapolasi karena kurangnya data, terutama di area Panang.
Kondisi lembab hingga basah dari sampel RC adalah data interval gabungan untuk
membangun model 3D wet zone. Distribusi sampel basah cukup baik berkembang
di area Benteng, sedangkan distribusi sampel basah terlihat acak atau scatter di area
Panang. Model 3D wet zone telah dikirim dan didiskusikan dengan ahli hidrogeologi.
Data sampel basah RC tidak mendukung untuk pembuatan model sebagai model
Water Table karena tidak dapat menghubungkan antar lapisan atau layer sebagai
suatu kesinambungan secara lateral.

Kegiatan penindaian atau scanning dengan alat portable‐XRF (P-XRF) terhadap


sampel pulp di Proyek Doup juga dilakukan pada bulan ini. Kegiatan ini dilakukan
untuk pemulihan data, dimana Proyek Doup membutuhkan data tambahan untuk
basemetal minor elemen dari hasil pengukuran XRF. Sampai dengan saat ini, total

Page 7 of 11
 
sebanyak 36.730 sampel telah dikumpulkan dan diukur atau sudah mencapai
sekitar 59,1% dari seluruh sampel pulp Proyek Doup.

Batas deteksi terendah dari P-XRF saat ini tidak diketahui, tetapi hal ini diperlukn
untuk menetapkan nilai dibawah batas deteksi atau BDL (below detection limit).
Hingga saat ini, nilai BDL telah ditandai sebagai sampel tidak termineralisasi atau
sampel blank atau BDL, hal ini bisa menyebabkan perhitungan menjadi bias,
sehingga tim menggunakan nilai deteksi terkecil pada P-XRF (-0.5/2). Analisa
menggunakan P-XRF dilakukan untuk melengkapi basis data elemen yang tidak
dianalisis menggunakan metode ICP.

Pada bulan ini, kegiatan preparasi sampel metalurgi di Proyek Doup untuk fase
2020.2 juga telah dilakukan. Semua sampel metalurgi akan diambil dari domain
struktur Benteng dan pemilihan sampel untuk metalurgi fase 2020.2, hal ini
bertujuan agar lebih memahami hasil tes metalurgi dengan skenario sampel spasial
di dalam PIT kecil, Saat ini, tim sedang difokuskan dalam memilih sampel
pengeboran pada setiap domain dan mengecek ulang ketersediaan dari sampel inti
bor.

Pemantauan rutin hidrologi dan hidrogeologi, serta pengukuran curah hujan secara
manual masih dilakukan pada bulan ini. Beberapa kegiatan pemantauan hidrologi
dan hidrogeologi yang dilakukan pada bulan ini adalah pengukuran level muka air
pada kolam di daerah Panang dan pengukuran level air bawah tanah pada sumur
pantau (GWM-01 up to GWM-06).

3.5. Rencana Tindak Lanjut


Rencana kerja yang diusulkan untuk bulan Mei 2020 adalah sebagai berikut:
 Melanjutkan kegiatan studi dan analisa XRF dengan konfigurasi berdasarkan
validasi.
 Melanjutkan kegiatan preparasi untuk sampel metalurgi tambahan fase 2020.2
 Melanjutkan kegiatan pemantauan hidrologi dan tingkat kelembaban.

3.6. Biaya Eksplorasi


Biaya eksplorasi dari ASA pada bulan April 2020 adalah sebesar USD59,054.

Page 8 of 11
 
4. PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM)
4.1 Area Aktivitas Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi GSM dilakukan di Blok Pani, dimana lokasi kegiatan eksplorasi
tersebut secara administrasi termasuk dalam wilayah Desa Hulawa, Kecamatan
Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dan di Blok Bolangitang, yang
secara administrastif termasuk dalam Desa Paku, Kecamatan Bolangitang Barat,
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

4.2 Pihak Yang Melakukan Eksplorasi


Pelaksanaan kegiatan eksplorasi dilakukan oleh para ahli geologi, asisten ahli
geologi, ahli geofisika dan personil pendukung untuk kelancaran logistik-
administrasi dari GSM, dengan dibantu oleh sejumlah karyawan alih daya pihak
ketiga dari penyedia jasa tenaga kerja setempat dan kontraktor penyedia jasa
preparasi dan analisa contoh batuan.

4.3 Metode Pengujian dan Pemilihan Area Eksplorasi


Kegiatan eksplorasi yang dilakukan di Blok Pani pada bulan ini difokuskan pada
evaluasi geologi pada Prospek North Nanasi dan BMP, serta melanjutkan kegiatan
eksplorasi pada Prospek Wadi, Jahiya dan Lone Pine. Selain itu, kegiatan yang
dilakukan di lapangan adalah menyelesaikan program pengambilan contoh tanah
prioritas satu pada Prospek Jahiya, serta re‐logging contoh inti bor dari hasil
pengeboran yang pernah dilakukan sebelumnya di Prospek Jahiya.

Di Blok Bolangitang, kegiatan yang dilakukan di lapangan adalah pengecekan tapak


bor bekas kegiatan pengeboran tahun 2019 maupun titik rencana yang akan dibor
pada tahun 2020, serta me-monitoring hasil revegetasi pada bekas tak bor yang ada.
Seperti pada laporan sebelumnya, pada bulan ini kegiatan pemetaan geologi masih
dilakukan di area Toheahu yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran
umumnya sehingga mengetahui keterdapatan jejak proses mineralisasi di Blok
Bolangitang dan sebagai dasar penentuan tahap pemetaan lanjut (detail) ataupun
pengeboran pendahuluan. Adapun hasil pemetaan geologi pada Blok Bolangitang
memperlihatkan dominasi litologi batuan sedimen, antara lain batu lanau, batu
pasir halus terpilah baik, sampai batu pasir gunung api berbutir sedang, dan
klastika gunung api tufaceous dengan kontak bergradasi membentuk punggung
perbukitan Bolangitang. Batuan beku andesit bertekstur porfiritik halus muncul
pada sisi selatan punggung perbukitan Bolangitang, satuan batuan ini menjadi
batuan tuan rumah (host) bagi proses penguratan dan mineralisasi epithermal
mengandung emas di area Paku. Kegiatan eksplorasi geofisika dilaksanakan untuk
mendapatkan gambaran potensi zona-zona yang dapat ditengarai merupakan
target mineralisasi atas dasar sifat-sifat kelistrikan tubuh batuan seperti resistivity
Page 9 of 11
 
dan chargeability, serta tingkat kemagnetannya.

Pada bulan ini, contoh batuan yang diambil untuk uji geokimia masih didapatkan
dari area eksplorasi dan pengeboran pandu di area North Nanasi, Blok Pani. Selain
pengambilan contoh untuk uji geokimia, penelitian dengan menggunakan metode
survei geofisika juga masih dilanjutkan, dimana kegiatan ini bertujuan untuk untuk
mendapatkan data dari magnetik batuan dan pancaran sinar gamma.

Seperti yang telah dijelaskan pada laporan sebelumnya, metode lainnya yang
digunakan adalah uji respon mekanika batuan dengan menggunakan piranti point
load test (uji tekan titik), yang bertujuan untuk mengetahui representasi kekuatan
(strength) dari masa batuan yang terdapat di area GSM. Selain itu juga dilakukan
analisis menggunakan bantuan piranti ASD (Analitical Spectral Device), dimana
analisis ini bertujuan untuk menentukan jenis-jenis kelompok mineral lempung dan
oksida logam berdasarkan karakter spektral tiap mineral pada responnya terhadap
sinar inframerah gelombang pendek. Hasil analisis sebaran jenis-jenis mineral
lempung kemudian disusun dalam tampilan grafis 2 dimensi dan 3 dimensi, yang
selanjutkan diinterpretasi hubungan keterkaitannya dengan zona alterasi dan
mineralisasi hasil pengamatan visual pada batuan.

4.4 Hasil Aktivitas Eksplorasi


Adapun kemajuan kegiatan eksplorasi di Blok Pani dan di Blok Bolangitang pada
bulan April ini adalah sebagai berikut:
 Pengambilan sebanyak 21 contoh tanah prioritas satu pada Prospek Jahiya,
Blok Pani.
 Re-logging inti bor yang pernah dilakukan sebelumnya di Prospek Jahiya, Blok
Pani dan telah diselesaikan sebanyak 1 titik bor (PTS-13) dengan kedalaman
total 135 meter.
 Melakukan analisa mineral lempung dari hasil pembacaan alat ASD.
 Me-monitoring hasil revegetasi bekas tapak bor tahun 2019 dan kondisi tapak
bor bekas kegiatan pengeboran tahun 2019, serta titik rencana pengeboran
tahun 2020 di Blok Bolangitang.

4.5 Rencana Tindak Lanjut


Rencana kerja yang diusulkan untuk bulan Mei 2020, antara lain meliputi:
 Melanjutkan progam eksplorasi di Prospek Wadi, Jahiya dan Lone Pine, yaitu
kegiatan lapangan yang terbatas dengan melakukan re‐logging inti bor lama
yang pernah dilakukan sebelumnya.
 Melanjutkan program evaluasi di Prospek North Nanasi dan BMP, yaitu
pekerjaan studio dengan menganalisa hasil data lapangan yang sudah diambil.
Page 10 of 11
 
 Melanjutkan evaluasi hasil pengeboran pandu dan hasil dari pemetaan geologi,
data geofisika, data geokimia tahun 2018 di Blok Pani.
 Melanjutkan stakeout titik rencana pengeboran 2020 dan me-monitoring hasil
revegetasi pada bekas tapak bor tahun 2019 di Blok Bolangitang.
 Melanjutkan upaya kajian geologi, kegiatan pemetaan geologi dan uji geofisika
untuk penyempurnaan rencana kegiatan eksplorasi dan rencana operasi
penambangan di Blok Pani dan Blok Bolangitang.
 Melanjutkan telaah dan identifikasi potensi bahaya, upaya-upaya pencegahan
dan pengendalian resiko pemanfaatan peluang, pelatihan atau penyegaran atas
aspek-aspek kesehatan, serta keselamatan kerja dalam operasi, rencana
tanggap darurat, serta aspek signifikan lainnya seperti kondisi sosial-
kemasyarakatan atas rencana kegiatan yang telah disusun sebelumnya.

4.6 Biaya Eksplorasi


Biaya eksplorasi dari GSM pada bulan April 2020 adalah sebesar USD120,389.

Page 11 of 11
 

Anda mungkin juga menyukai