Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN MASA BIMBINGAN

Disusun Oleh :
Fikriati Fatimatuzzahra
(Busan)
( Calliandra Calothyrsus )
AMB.020.003.CC

UKM PECINTA ALAM BELANTARA


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
2021

LEMBAR PENGESAHAN
MASA BIMBINGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi anggota penuh BELANTARA

Disusun oleh :
Fikriati Fatimatuzzahra
AMB.020.003.CC
(Calliandra Calothyrsus )
Garut, ......................................2021
Disahkan oleh :
Ketua Divisi Gunung Hutan Ketua Dvisi Lingkungan Hidup

Doni Adrian Apriliansyah Imelda Almareta Putri


NPA B.019.088.AC NPA B.019.090.AC
Ketua Divisi Rock Climbing Ketua Divisi Olahraga Arus Deras

Lauly Pangestu Romadon Santi Hardiana


B.019.092.AC NPA B.019.089.AC

Mengetahui/Menyetujui,
Ketua Adat BELANTARA,

Muhamad Rifaldi
NPA B.018.074.BS

BIODATA PENULIS

• Nama : Cecep Abdul basit


• Tempat, tanggal lahir : Garut, 2 Februari 2002

• Agama : Islam

• Status : Mahasiswa

• Jurusan : Peternakan S1

• NIM : 24032120002

• Alamat : Kp. Sukatani RT/RW 001/ 006 Desa Bojong, Kec.

Bungbulang, Kab. Garut

• Angkatan : 2020

• No. HP/Telepon : 081927172876

• Riwayat Pendidikan : SDN 3 Pamaayan 2

SMP Nurul Hidayah Ma'rif

MA Baldatul Ummah

Universitas Garut

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, tak lupa juga sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada junjunan
kita yakni habibana wanabiana Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Masa Bimbingan” ini dengan lancar. Penulisan laporan ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh pembimbing tiap divisi dengan syarat
menyelesaikan mabim agar menjadi anggota penuh.

Laporan ini ditulis dari sumber-sumber buku dan pengamatan langsung yang berkaitan
dengan “Kegiatan Masa Bimbingan”, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada
pembimbing pencinta alam atas bimbingan dan arahan dalam penulisan laporan ini. Terimakasih
juga kepada rekan-rekan sebaya yang telah mendukung dan membantu setiap kegiatan sehingga
dapat diselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, Kritik konstruktif
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Garut, Juni 2021

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN
• Latar Belakang

• Mendaki gunung adalah suatu kegiatan olah raga, penuh tantangan dan membutuhkan
keterampilan, kecerdasan, kekuatan serta daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan
merupakan daya tarik dari kegiatan ini. Beragam tujuan, dari mulai ekspedisi, eksplorasi
jamahan lokasi baru atau bahkan hanya untuk sekedar berjalan-jalan selalu banyak
dijumpai di gunung-gunung seluruh Indonesia. Dengan meningkatnya minat pendakian,
para pendaki tersebut haruslah memiliki bekal ilmu dasar yang dapat meminimalisir
kejadian yang tidak diinginkan.

Masa Bimbingan (MaBim) merupakan suatu kegiatan yang harus ditempuh oleh
anggota muda sebagai proses inisiasi keanggotan dari anggota muda menjadi anggota
tetap sebagaimana tercantum dalam Angaran Rumah Tangga (ART) BAB
II/Keanggotaan/Pasal 3/Anggota Muda/5-7/2007, yaitu melaksanakan season
(pengembangan) serta laporannya, melaksanakan sidang season diakhir laporan serta
mengikuti dan melaksanakan pengambilan nomor pokok anggota.
MaBim anggota muda ini bertujuan agar teori yang telah diberikan sebelumnya
dapat lebih dipahami dan dimengerti lagi serta dapat diaplikasikan dalam dunia nyata.
Adapun kegiatan MaBim. Ini mencakup beberapa bidang olahraga alam terbuka,
diantaranya bidang hutan gunung, panjat tebing dan olahraga arus deras (ORAD).

1.2 Rumusan Masalah

• Kurangnya pemahaman teori saat pemeteri memberikan materi ketika PDB

• Kurang memperhatikan kegiatan praktik pada saat PDB

• Belum mengetahui dan menguasai materi 100% yang di berikaaan pada saat PDB

1.3 Manfaat

• Menambah pengalaman penulis dalam kegiatan olahraga alam terbuka

• Menambah wawasan baru dalam setiap gerak maupun langkah ketika berada di kawasan

alam terbuka

• Menambah pengetahuan penulis dalam setiap kegiatan yang di lakukan di alam terbuka

1.4 Tujuan

• Melaksanakan aturan atau kewajiban sebagai anggota muda sebagaimana tertera dalam

Angaran Rumah Tangga (ART) BAB II/Keanggotaan/Pasal 3/Anggota Muda/5-7/2007

• Dengan dilaksanakanya MaBim oleh anggota muda ini, maka kewajiban sebagai anggota

muda dapat terpenuhi dan akan mampu melanjutkan ke kewajiban selanjutnya

• Mampu mengikuti semua kegiatan MaBim dan mengaplikasikannya di alam terbuka

maupun di lapangan baik itu dibidang lingkungan hidup, gunung hutan, panjat tebing dan

olahraga arus deras (ORAD).


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
• Sejarah Singkat KPA Belantara

Kelompok pecinta alam (KPA) Belantara merupakan organisasi kepecintaalaman yang

didirikan pada tanggal 4 Oktober 2007, yang dipelopori oleh enam mahasiswa, yaitu Yusuf

Shidiq (Jurusan Peternakan), Dede Usman (Jurusan Pertanian), Firmansyah (Jurusan Pertanian),

Hilmi Hardimansyah (Jurusan Pertanian), Didik Satari (Jurusan Pertanian), Rian Aryanto

(Jurusan Peternakan). Nama KPA Belantara sendiri diambil dari istilah hutan Belantara dengan

cita-cita atau harapan dari organisasi ini untuk dapat menghijaukan kembali lahan-lahan yang

sudah rusak menjadi hijau kembali dan KPA Belantara mengikrarkan untuk konsen dibidang

konservasi.

Sejak berdiri sampai sekarang, KPA Belantara sudah memiliki 12 angkatan dengan nama

angkatan:

• Caldera (2008),

• Spizaetus Bartelsi (2009),

• Callosciurus Notatus (2010),      

• Prebitys Comata (2011),     

• Susvitatus (2012),         

• Begonia (2013),

• Colocasia Escullenta (2014),

• Caelifera (2015),

• Crassocephalum Crepidioides (2016),

• Araucaria Cunninghami (2017).


• Bambuseae (2019)

• Ammomum Compactum (2020)

• Calliandra Calthyrsus (2021)

KPA Belantara merupakan suatu organisasi yang berorientasi pada bidang pelestarian alam

dan lingkungan hidup serta kepetualangan (olahraga alam terbuka). Kegiatan KPA

BELANTARA meliputi:

• Program Wajib, diantaranya Diklatsar, MaBim, Pengabdian dan Pengembaraan.

• Progam Insidental, yang merupakan program berdasarkan keputusan dewan pengurus yang
menjabat.

BAB III

PEMBAHASAN

• Waktu dan Tempat Pelaksanaan


• Waktu & Tempat Lingkungan Hidup

Waktu : 20-21 Maret 2021

Tempat : Gunung Guntur Cikahuripaan

Waktu Kegiatan Keterangan


Sabtu, 20 Maret 2021
15.00-16.00 Check in  
16.00-16.15 Apel pelepasan  
16.15- 17.15 Berangkat  
17.15-18.00 ISHO  
18.00-20.00 Lanjut Perjalanan  
20.00-04.00 ISHOMA  
Minggu, 21 Maret 2021
04.00-05.00 Sholat  
06.00-07.00 Senam  
07.00-08.00 Masak & Sarapan  
09.00-10.00 Materi  
10.00-12.00 Pengaplikasian Materi  
12.00-13.00 ISHOMA  
13.00-15.00 Perjalanan pulang  
15.00-15.15 Evaluasi Kegiatan  
15.15-15.25 Penutupan  
Rundown kegiatan MaBim Lingkungan Hidup

• Waktu & Tempat Gunung Hutan

Survival

Waktu : Maret 2021

Tempat : Bufallo & Tegal Panjang

Rundown Kegiatan MaBim Gunung Hutan Survival

Waktu Kegiatan Keterangan


Jum'at, 26 Maret 2021
09.00-11.00 Check-in  
11.00-11.15 Apel Pelepasan  
11.15-13.00 Berangkat  
13.00-14.00 ISHOMA  
14.00-14.45 SOSPED  
14.45-16.00 Persiapan Ke Lokasi I  
16.00-18.00 Perjalanan  
18.00-18.15 ISHO  
18.15-19.15 Simulasi Bivak Kelompok  
19.15-05.00 ISHOMA  
Sabtu, 27 Maret 2021
05.00-06.00 Sholar & Senam  
06.00-08.00 Masak & Sarapan  
08.00-08.20 Persiapan Ke Lokasi II  
08.20-10.20 Tegal Mariuk  
10.20-10.55 Istirahat  
10.55-11.55 Tegal Panjang  
11.55-12.15 ISHO  
12.15- 13.00 Materi Botani & Zoologi  
13.00-13.20 Pengaplikasian Materi  
13.20-15.00 SURVIVAL  
15.00-15.15 ISHO  
15.15-15.45 Simulasi Bivak Perorangan  
15.45-16.00 Cari Kayu Bakar  
16.00-04.00 SURVIVAL  
Minggu, 27 Maret 2021
04.00-05.00 Sholat  
05.00-06.00 Senam  
06.00-07.00 Belanja  
07.00-08.00 Sarapan  
08.00-09.00 Evaluasi Materi  
09.00-11.00 Masak & Makan  
11.00-11.15 Evaluasi Kegiatan  
11.20-11.15 Packing  
11.15-11.25 Penutupan  
11.25- Perjalanan Pulang  

Navigasi Darat

Waktu : 23-25 Juli 2021

Tempat : Giriawas, Cikajang

Rundown kegiatan MaBim Gunung Hutan Navigasi Darat


Waktu Kegiatan Keterangan

Jumat, 23 Juli 2021


07.00- 08.00 Check in
08.00 – 08.30 Packing
08.30 – 09.00 Apel Pelepasan
09.30 - 10.30 Berangkat
10.30 – 11.00 Sosped
11.00 -13.00 ISHO (Makan Optional )
13.00 -15.00 Lanjut perjalanan
15.300 -15.20 ISHO
15.20 -17.00 Materi dasar
17.00 – 04. 00 ISHOMA
Sabtu, 24 Juli 2021
04.00 – 05.00 Sholat
05.00 – 05.30 Senam
05.30 – 08.00 Sarapan
08.00-10.00 Materi
10.00 -15.30 Aplikasi Materi
15.30 -16. 00 ISHO
16.00 -17.30 Evaluasi pengaplikasian materi
17.30 – 04.00 ISHOMA
Minggu, 25 Juli 2021
04.00 – 05.00 Sholat
05.00 -05.30 Senam
05.30 – 08 .00 Sarapan
08. 00 -12 .00 Mengulas materi
12.00 – 12.15 Sholat
12.15 – 12.45 Evaluasi Kegiatan
12.45 – 13.00 Packing
13.00 – 13.20 Apel Penutupan
13.20 – 13.30 Foto Dokumentasi
13.30 - Pulang

• Waktu & Tempaat Rock Climbing

Waktu : 12-13 Juni 2021

Tempat : Cilopang

Rundown kegiatan MaBim Rock Climbing

Waktu Kegiatan Keterangan


Sabtu, 12 Juni 2021
10.00-11.40 Check in  
11.40-12.00 Apel Pembukaan  
12.00-12.30 Berangkat  
12.30-11.30 ISHO  
12.30-15.45 Simulasi TOP ROPE  
15.45-16.30 ISHO  
16.30-18.00 simulasi LEADING  
18.00-20.00 ISHOMA  
20.00-22.15 MATERI  
22.15-04.00 Istirahat  
Minggu, 13 Juni 2021
04.00-05.00 Sholat  
05.00-06.00 Senam  
06.00-08.30 Sarapan  
08.30-14.00 Simulasi Materi  
14.00-14.20 ISHO  
14.20-14.45 Packing  
14.45-15.00 Evaluasi  
15.00-15.15 Penutupan  

• Waktu & Tempat Olahraga Arus Deras

Waktu : 31 Juli – 01 Agustus 2021

Tempat : Sekretariat BELANTARA & Sungai Cimanuk

Rundown kegiatan MaBim Olahraga Arus Deras

Waktu Kegiatan Keterangan


31-Juli-21
13.00-13.15 Check in  
13.15-13.25 Apel Pembukaan  
13.25-15.00 Materi  
15.00- Sholat, Pulang  
01-Agustus-21
06.30-07.00 Check in  
07.00-07.30 Cek Logistik  
07.30-08.00 Perjalanan Ke Lokasi  
08.00-08.30 Pengenalan Alat  
08.30-13.00 Simulasi ORAD  
13.00-14.00 ISHOMA  
14.00-14.20 Membersihkan Alat  
14.20-14.45 Evaluasi  
14.45-15.00 Penutupan  
• Pembahasan Lingkungan Hidup

3.2.1 Pembimbing dan Tim Mabim


Pembimbing : Imelda Almareta Putri

Shalwa Mutia Garnis

Santi Hardiana

Doni Adrian Apriliansyah

Lauly Pangestu Romadon

Mayang Lestiana

Syamsul Maarief

Feri

M. Fajri

Hari Perdi

Tim Mabim : Rama Satria Devano

Cecep Abdul Basit

Fikriati Fatimatuzzahra

Robi Kurnia

Siti Nurwahidah Shobariyah

Abdul Sopian

• Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan yang meliputi berbagai makhluk
hidup beserta komponen disekitarnya, yaitu fisik, kimia sosial budaya dan lain-
lain. Sosial budaya itu sendiri aadalah lingkungan yang ada disekitar kita yang
menentukan setiap perilaku. Pengertian lingkungan hidup menurut Undang
Undang No. 23 Tahun 1997 adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
Unsur-unsur Lingkungan Hidup berdasarkan UU No. 23 tahun 1997,
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Serta mahluk
hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup terbagi dua, yaitu:

• Unsur Hayati (Biotik); yakni unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
• Unsur Fisik (Abiotik); yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan dapat dikarenakan proses
alam dan karena aktivitas manusia. Selain itu terdapat beberapa faktor yang
mendasari terjadinya pencemaran lingkungan yang berujung terjadinya
kerusakan  pada lingkungan. Berikut ini dua faktor penyebab terjadinya,yaitu:
1. Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
• Letusan Gunung Api
• Penipisan Lapisan Ozon
• Gempa Bumi
• Banjir
• Tanah Longsor
• Kemarau Panjang
• Badai atau Angin Topan
• Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia
a. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya
bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan
efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan.
Upaya melestarikan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab
kita sebagai manusia, karena lingkungan hidup itu sendiri sangat banyak
manfaatnya bagi kehidupaan manusia. Beberapa upaya melalui kebijakan
pemerintah untuk pelestarian lingkungan antara lain:
• Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
• Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 148/11/SK/4/1985
tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan
Industri.
• Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
• Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) pada
tahun 1991.
Ada pula manfaat lingkungan hidup bagi manusia antara lain :
• Menyediakan sumber makanan, oksigen wisata, pendidikan dan
obat-obatan
• Manfaat satwwa liar dan tumbuhan lainnya untuk menyerap karbon.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, ada
beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian
lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
• Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM
• Menghemat penggunaan kertas dan pensil
• Membuang sampah pada tempatnya
• Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
• Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan

• Konservaasi Alam
Konseravasi ialah suatu upaya pelestarian lingkungan akan tetapi
masih memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada ssaat itu dengan
cara tetap mempertahankan suatu keberadaan setiap komponen-komponen
lingkungan untuk pemanfaatan yang akan datang. Tujuan dari konservasi
iitu sendiri antara lain :

• Memberi perlindungan terhadap keanekaragaman hayati &


ekosistemnya agarmanusia tetap bisa memanfaatkannya

• Menekan untuk memanfaatkan kembali bangunan atau tempat yang


sudah tidak dipergunakan dengan cara memperbarui/ mengembalikan
fungsinya seperti semula agar dapat dipakai kembali.

• Melindungi situs benda bersejarah serta cagar budaya dari kerusakan .

• Memelihara kualitas lingkungan, agar tetap baik dengan memastikan


ketersediaan air dan udara yang bersih.

Selain dari tujuan konservasi, konservasi itu sendiri memiliki


manfaat yang diantaranya :

• Ekologi = membuat keanekaragaman hayati yang bisa memperoleh


perlindungan melalui keseimbangan ekosistem sehingga terbebas dari
ancaman kepunahan.

• Ekonomi = karena alam sebagai sumber pendapatan yang tetap


terjaga hasilnya terus dimanfaatkan.

Konservasi lingkungan terbagi dalam dua metode, yaitu eksitu dan


insitu. Konservasi Eksitu adalah konservasi yang dilakukan pada habitat
buatan. Konservasi eksitu menjadi alternatif apabila habitat asli dari suatu
spesies telah rusak dan tidak layak lagi untuk dihuni. Contoh konservasi
eksitu ini adalah penangkaran dan kebun binatang. Sedangkan Konservasi
Insitu adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati flora dan fauna
yang dilakukan di habitat asli spesies tersebut. Kawasan konservasi harus
masih berada dalam kondisi layak dan terjaga untuk dihuni oleh spesies
tersebut, contohnya adalah swaka marga satwa, cagar alam dan taman
nasional. Spesies yang dilestarikan selalu memiliki karakteristik yang unik
dan langka.

Bentuk konservasi alam diantaranya adalah :

• Cagar Alam

• Swaka marga satwa

• Taman nasional

• Taman laut

• Kebun raya

• Taman hutan raya

• Hutan bakau
• Pembahasan Gunung Hutan

• Pembimbing dan Tim Mabim


Survival

Pembimbing : Doni Adrian Apriliansyah

Imelda Almareta Putri

Santi Hardiana

M. Rifaldi

Syamsul Maarief

Yusna Eka Nur Setia

Mohammad Rizki Fauzi

Riki

Muhamad Fajri

Hari Perdi

Tim Mabim : Rama Satria Devano

Cecep Abdul Basit

Fikriati Fatimatuzzahra

Robi Kurnia

Siti Nurwahidah Shobariyah

Abdul Sopian

Navigasi Darat

Pembimbing : Doni Adrian Apriliansyah

Shalwa Mutia Garnis

Imelda Almareta Putri

Santi Hardiana

Mayang Lestiana
Syamsul Maarief

Helmi Sudrajat

Muhamad Fajri

Aceng Miftah

Dudi Damara

Mukti Wibowo

• Gunung Hutan
Gunung Hutan merupakan salah satu divisi yang berkegiatan di bidang
pendakian gunung. Pendakian gunung sendiri termasuk salah satu kegiatan
olah raga alam bebas yang keras dan penuh petualangan sehingga dibutuhkan
kecerdasan, keterampilan, dan kekuatan yang memadai. Kegiatan dalam divisi
ini meliputi pembukaan jalur, teknik membaca peta, teknik hidup di alam bebas
dan lain-lain.

Mountaineering berasal dari kata “mountain” yang berarti gunung.


Mountaineering adalah kegiatan mendaki gunung  dan menyusuri hutan dengan
menerapkan materi-materi yang  dibutuhkan selama pendakian.

Dalam kegiatan pendakian ada beberapa hal yang harus dikuasai, guna
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Langkah awal dalam sebuah
pendakian yaitu kita harus menyiapkan perbekalan untuk sebuah perjalanan,
atau bisa disebut dengan Manajemen perbelakan dan perjalanan (MPP). MPP
itu sendiri adalah sebuah acuan dan dorongan untuk mempersiapkan sebuah
perjalanan sebaik mungkin.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyiapkan perlengkapan


dan perbekalan, yaitu :

• Mengenal jenis medan yang akan dihadapi

• Menentukan tujuan perjalanan dengan cara ekspedisi.


• Mengetahui lamanya perjalanan

• Mengetahui keterbaatasan fisik untuk membawa perbekalan

• Memperhatikan hal-hal khusus

Faktor dalam menentukan perlengkapan dan perbekalan :

• Jenis medan yang dihadapi

• Tujuan perjalanan

• Lamanya perjalanan

Empat kemampuan dasar di alam terbuka :

• Kemampuan teknis, yang berhubungan dengan ritmne serta efisiensi


penggunaan perlengkapan.

• Kemampuan fisik, kebugaran fisik yang dibutuhkan.

• Kemampuan kemanusiaan, percaya diri,kemampuan dipimpin dan


memimpin

• Kemampuan dalam pemahaman lingkungan, pengembangan


kewaspadaan terhadap bahaya dari lingkungan yang spesifik.

Dua keadaan berbahaya yang terjadi ketika perjalanan :

• Bahaya subjektif, potensi bahaya yang berada di bawah kendali


sendiri. Seperti pemilihan yang salah dan cara penggunaan alat yang
tidak benar.

• Bahaya Objektif, yang berada di luar kendali manusia. Seperti badai


dan bencana alam lainnya.
Dua acuan perjalanan yang mempengaruhi perjalanan

• Faktor alam, pemahaman menuju lokasi tujuan

• Faktor peserta, pemilihan personil seperti seseorang yang dipilih untuk


memimpin sebuah perjalanan.

• Survival
Survival merupakan kemampuan untuk bertahan hidup di dalam kondisi
apapun. Survival juga bisa diartikan sebagai teknik dalam menghadapi
berbagai ancaman yang mengancam keselamatan diri. Di kalangan penggiat
out bond survival dimaknai sebagai kemampuan dan teknik bertahan terhadap
kondisi yang membahayakan kelangsungan hidup yang terjadi di alam terbuka
dengan mempergunakan perlengkapan seadanya. Pelaku dari survival sendiri
disebut survivor. Psikologi survival hanya ada dua pilihan, karena dalam
keadaan drurat kesiapan fisik dan mental serta 2 pilihan untuk para survivor
yaitu, hidup atau mati.

S  : Sadarilah sungguh sungguh situasimu

U  : Untung rugi tanggung sendiri

R  : Rasa takut dan panik harus kamu kuasai

V  : Vakum , berhenti sejenak untuk berpikir

I  : Ingatlah selalu di mana kita berada

V : Variasi alam dimanfaatkan

A : Adat istiadat selalu diterapkan dan diharhai

L : Latihlah dirimu dan belajarlah selalu

Ketika menghadapi kondisi yang menuntut untuk survival yang terpenting


adalah tidak perlu panik. Hal ini biasanya di rumuskan dengan istilah “STOP” yang
terdiri atas:

S : Sitting (berhenti)

T : Thingking (berpikirlah)

O : Observe (amati keadaan sekitar)

P: Planning (buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan).

Selalu terdapat kekuatan jiwa didalam survival, dan faktor yang


mempengaruhi dalam kondisi survival :

• Rasa takut

• Rasa sakit

• Lapar dan haus

• Kebosanan dan kesepian

• Dingin

• Kelelahan

Lima hal berada dalam survival :

• Bivak ( shelter )

Bivak adalah tempat berlindung, yang melindungi diri dari, angin, hujan dan
dingin. Terdapaat dua jenis bivak yaitu :

• Bivak alam,

• Gua, cabang / akar pohon yang mana sudah dipastikan tidak ada
gas beracun dan tidak ada binatang buas didalamnya dan tidak
mudah longsor.

• Yang terbuat dari variasi alam yang ada sepeti dedauanan dan
ranting ranting yang ada.

• Bivak Buatan ,yang biasanya terbuat dari flysheet dan tali tali sebagai
pengikat.

Syarat dari bivak itu sendiri adalah :


• Hindari daerah aliran air
• Di atas bivak tidak ada dahan pohon mati/rapuh
• Bukan sarang nyamuk/serangga
• Bahan kuat
• Jangan terlalu merusak alam sekitar
• Terlindung langsung dari angin dan tidak melawan aarah mata
angin .
• Air sebagai substansi dasar kehidupan

Teknik mencari air :

• Cari didasar lembah, karena secara alami air akan mengalir ke dasar
lembah

• Air hujan

• Binatang sebagai petunjuk air, seperti mamalia, burung pemakan biji-


bijian seperti kakak tua, pada saat menjelang sore atau pagi-pagi pagi
sekali, reptil kecuali buaya serta serangga seperti semut yang
beriringan dan lalat.

• Air dari tumbuh-tumbuhan, membungkus ujung daun dengan plastik,


seperti pada kantung semar, keluarga tumbuhan pisang, tumbuhan
yang merambat, namu harus hati hati karena ada getah yang
menyebabkan iritasi dan yang selanjutnya adalah bambu dalam bagian
batang terutaama pangkal.

• Perapian

Api adalah sahabat sejati petualangan. Fungsi dari api adalah :

• Menghangatkan tubuh

• Mengusir hewan buas

• Penerangan

Unsur unsur dari api :

• Api

• Udara

• Bahan bakar

• Botani

Botani adalah tumbuhan yang dapat dimakan, ciri ciri umum tumbuhan
yang dapat dimakan adalah sebagai berikut :

• Masih muda (Tunas / pucuk )

• Tidak mengandung getah

• Tidak berbulu

• Tidak menyebabkan gatal

• Warna tidak mencolok


• Tumbuhan yang dimakan mamalia

Ciri-ciri tumbuhan beracun :

• Getaah pohon paku putih yang menyebabkan kebutaan

• Pulus, getah jambu monyet, kucubung dan aren mentah yang


menyebabkan gatal-gatal

Tumbuhan obat :

• Btarawali

• Tumbuhan yang tumbuhnya merayap

• Terdapat di hutan dan di kampung

• Untuk obat luka seperti getah pohon kamboja yang menghilangkan


bengkak dan air rebusan bratawali dan air batang pohon randu
untuk mencuci luka.

• Zoologi

Zoologi adalah binatang yang dapat dimakan seperti serangga, reptil, ikan
dan burung, namun kesulitan yang sering dijumpai adalah cara mendapatkan
zoologi tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat mencari zoologi :

• Diantara beragam jenis hewan liar di hutan banyak yang


berbahaya, sehingga harus lebih berhati hati.

• Jika tersesat di gunung dan ingin mencari makan, jangan terus naik
ke puncak gunung lebih baik turun.

• Pacet/lintah

• Ular berbisa : ular hijau, ular pucuk, ular tanah , ular belang
( bentuk kepaanya segitiga, lehernya kecil dan terdapat lekukan
antara lubang mata dan hidung.

3.3.4 Navigasi Darat


Navigasi adalah suatu teknik menentukaan posisi dan arah lintasan
perjalanan.Navigasi juga bisa digunakan untuk menentukan suatu titik koordinat
suatu tempat yang akan dituju. Pengetahuan tentang navigasi darat ini meliputi :

• Pembacaan dan penggunaan peta

• Penggunaan kompas

• Teknik peta-kompas

Adapun alat penunjang navigasi yaitu :

• Peta

Peta adalah gambar seluruh atau sebagian permukaan bumi yang


diproyeksikan pada suatu bidang datar dengan perbandingan tertentu.
Macam – macam peta :

• Peta Geografis

Peta geografis adalah peta yang menyajikan gambar seluruh bentuk


permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil dari 1 :250.000.
contohnya atlas dan globe.

• Peta Teknik

Peta teknik adalah peta yang menyajikan gambar permukaan bumi


untuk menunjang kebutuhan tertentu, dengan skala lebih besar dari 1 :
25.000. contohnya peta orienteering.

• Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menyajikan gambar informasi yang
mempunyai tema atau kebutuhan tertentu. Contohnya peta potensi ikan
peraian Indonesia.

• Peta Topografi

Peta topografi adalah peta yang menggambarkan semua unsur


topografi yang nampak di permukaan bumi baaik unsur alam ataupun
buatan manusia , serta menggambarkan relief permukaan bumi.
Biasanya menyajikan gambar permukaan fisik bumi dalam bentuk
kontur dengan rinci, skala antara 1 :250.000 – 1 : 25.000. contohnya
peta Situ Lembang.

Unsur – unsur yang terdapat di peta :

• Judul Peta

Adalah identitas yang tergambar pada peta, ditulis nama daerah


atau identitas lain yang menonjol.

• Tahun pembuatan

Merupakan informasi mengenai pembuatan dan instansi pembuat.


Biasanya dicantumkan dibagan kiri bawah dari peta

• Nomor Lembar Peta (NLP)

Adalah angka yang menunjukkan nomor peta. Dicantumkan


dibagian kanan atas. Berttujuan untuk memudahkan penggolongan
peta bila memerlukan interpretasi suatu daerah yang lebih luas.

• Koordinat peta

Adalah perpotongan antara dua garis sumbu koordinat.


• Skala peta

Adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak horizontal


sebenarnya di medan atau lapangan.

• Orientasi arah utara

Pada peta topografi terdapat tiga arah utara yang harus diperhatikan
sebelum menggunakan peta dan kompas, karena ketiga arah utara
tersebut tidak berada pada satu garis.

Tiga arah utara tersebut adalah :

• Utara sebenarnya : di beri simbol * (bintang), yaitu utara yang


melalui kutub utara di Selatan Bumi

• Utara peta : diberi simbol GN, yaitu utara yang sejajar dengan
garis jala vertikal atau sumbu Y. Hanya ada di peta.

• Utara magnetis diberi simbol T(anak panah separuh), yaitu


utara yang ditunjukkan oleh jarum kompas, utara magnetis
selalu mengalami perubahan tiap tahunnya, dikarenakan oleh
pengaruh rotasi bumi. Hanya ada di medan.

• Kontur

Kontur adalah gariss khayal yang menghubungkan ketinggian yang


sama dari permukaan air laut.

• Karvak

Merupakan pembagian daerah tertentu menjadi bagian berupa bujur


sangkar.

• Legenda peta
Legenda peta adalah informasitambahan untuk memudahkan
interpretasi peta. Baik dari unsur-unsur peta yang dibuat oleh alam
maupun manusia, informasi tersebut tidak disajikan sesuai dengan
skala peta. Legenda peta umumnya disajikan dalam bentuk gambar
beserta keterangan tertulis, termasuk perbedaan warna-warna nya
( hanya untuk peta berwarna)

• Kompas

Kompas adalah alatpetunjuk arah, karena sifatnya magnetnya,


jarumnya akan selalu menunjuk arah urta selatan. Dua macam kompas
yang digunakan yaitu :

• Kompas bidik/lensa

• Lebih akurat saat membidik sudut

• Piringan mudah bergerak

• Lebih sering digunakan oleh militer dan pendaki gunung

• Kompas oreinteering

• Kurang akurat saat menembak sudut

• Dilengkapi dengan penggaris dalam cm dan inchi

• Lebih sering digungakn untuk kegiatan orienteering

• Protactor & Rumer

Protactor digunakan untuk interpretasi peta dalam membaca karvak


dan titik koordinat lintang dan bujur.
• Teknik Peta Kompas
Kedudukan pada peta dapat ditentukan baik untuk mencari,
menetapkan, mengetahui posisi kita sendiri, maupun posisi orang lain.
Penentuan posisi ini dapat dilakukan dengan syarat telah diketahui minimal 2
(dua) titik, yaitu kedudukan titik tersebut pada peta maupun posisi sebenarnya
dilapangan. Untuk menentukan kedudukan/posisi, baik di peta maupun
dilapangan dapat menggunakan Teknik Peta-Kompas.
• Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan
sebenarnya (atau dengan kata lain menyamakan utara peta dengan utara
sebenarnya).
• Azimuth –Back Azimuth
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari
seorang navigator. Atau bisa disebut sudut dari kita ke sasaran. Untuk
mengetahui sudut kompas kita sesuai, kita gunakan back-azimuth,
yaitu :
• Bila sudut kompas > 180◦ , maka sudut kompas dikurangi 180◦

• Bila sudut kompas < 180◦, maka sudut kompas ditambah 180◦

• Resecsion

Resection adalah suatu teknik menentukan posisi kita sendiri, baik


di dipeta maupun dilapangan. Resection dilakukan dengan membidik dua
objek berbeda di tempat yang sama.

• Intersection

Intersection adalah suatu teknik menentukan poisi yang belum kita ketahu,
baik di peta maaupun di lapangan. Intersection dilakukan dengan
membidik satu objek yang sama di tempat yang berbeda.
3.4 Pembahasan Rock Climbing
3.4.1 Tim dan Pembimbing Mabim
Pembimbing : Lauly Pangestu Romadon

Imelda Almareta Putri

Santi Hardiana

Doni Adrian Apriliansyah

M. Ersa

Muhamad Rifaldi

Syamsul Maarief

Muhamad Rizki Fauzi

Muhamad Fajri

Azharika Salsabil

Aceng Miftah

Helmi Sudrajat

Awit Alawiyah

Merah Putih

Tim Mabim : Rama Satria Devano

Cecep Abdul Basit

Fikriati Fatimatuzzahra

Siti Nurwahidah Shobariyah

Abdul Sopian

3.4.2 Rock Climbing


Panjat tebing aadalah menaiki atau memanjat tebing dengan
memanfaatkan celah, tonjolan dan cacat tebing lainnya sebagai pijakan dan
pegangan untuk menambah ketinggian. Panjat tebing memiliki dua teknik, yaitu
teknik Free Climbing atau dengan pemanjat yang menggunakan peralatan hanya
untuk menahan jatuh saat berhenti memanjat, dan yang kedua yaitu Aid Climbing
dengan pemanjat yang menggunakan peralatan, selain peralatan untuk menahan
jatuh, juga digunakan untuk menambah ketinggian dengan cara dijadikan pijakan
atau pegangan.
• Alat yang digunakan saat pemanjatan
• Tali ( Rope )
Tali carmentel biasanya yang digunakan adalah tali yang
memiliki tingkat kelenturan atau biasa disebut dynamic rope. Secara
umun tali di bagi menjadi dua macam yaitu :
• Static adalah tali yang mempunyai daya lentur 6% – 9%,
digunakan untuk tali fixed rope yang digunakan untuk
ascending atau descending. Standart yang digunakan adalah
10,5 mm.
• Dynamic adalah tali yang mempunyai daya lentur hingga 25%,
digunakan sebagai tali utama yang menghubungkan pemanjat
dengan pengaman pada titik tertinggi.
Perrawatan yang boleh dilakukan kepada tali adalah :
• Urut sebelum digunakan
• Langsung dibereskan
• Dicuci tanpa sabun
• Disimpan disirkulasi yang baik
Perawatan yang tidak boleh dilakukan kepada tali adalah :
• Tidak boleh diinjak
• Tersimpan tertutup dan lembab
• Dijemur
• Harnest
Harnest adalah alat pengikat di tubuh sebagai pengaman yg
nantinya dihubungkan dengan tali.Harnest ada dua macam, yaitu harnest
classic dan harbest gym. Bagian-bagian dari harnest adalah :
• Wise belt
• Leg loop
• Tie in roop
• Belay loop
• Bakel
• Geer loop
• Carabiner
Carabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium alloy
sebagai pengait dan dikaitkan dengan alat lainnya.Karabiner tidak boleh
dicat, diberi tanda dan lakban, karena tidak akan kelihatan jika rusak.
Beberapa macam carabiner diantaranya :
• Karabiner Skrup/carabiner srew gate
• Karabiner Snap/carabiner non screw gate
• Helm
Helmet adalah pelindung kepala yg melindungi kepala dari
benturan dari benda-benda yang terjatuh dari atas.
• Webbing
Webbing, peralatan panjat yg berbentuk pipih tidak terlalu kaku
dan lentur, biasa digunakan sebagai harnest.
6. Sepatu Panjat
Sepatu Panjat, sbg pelindung kaki dan mempunyai daya friksi
yg tinggi sehingga dpt melekat di tebing. Jenisnya sendiri yang sering
digunakan adalah soft (lentur/fleksibel) dan hard (keras).
7. Calk bag/Chock bag

Calk bag, sebagai tempat MgCo3 (Magnesium Carbonat) yg


berfungsi agar tangan tdk licin karena berkeringat sehingga akan
membantu dalam pemanjatan.
8. Descender
Descender, peralatan yg digunakan untuk meniti tali kebawah
serta mengamankan leader disaat membuat jalur, biasanya yg sering
digunakan adalah figure of eight dan auto stop.

9. Ascender

Ascender, peralatan yg digunakan untuk meniti tali ke atas dan


secara otomatis akan mengunci bila dibebani. Jenis yang digunakan
biasanya jumar dan croll.
11. Grigri
Gigri,alat ini digunakan untuk membelay, alat ini mempunyai
tingkat keamanan yg paling tinggi karena dapat membelay dengan
sendirinya.
12. Handdrill
Handdrill, merupakan media untuk mengebor tebing secara
manual, yg berfungsi untuk menempatkan pengaman berupa bolt serta
hanger.
b. Simpul dan jerat yang digunakan dalam pemanjatan
1. Simpul
• Simpul delapan
• Simpul pengunci
• Simpul pita
• Simpul Fisherman
2. Jerat
• Jerat pangkal
• Jerat jangkar
• Jerat Italian Hits

c. Komunikasi yang digunakan dalam pemanjatan

Komunikasi yang dilakukan dalam pemanjatan, yaitu :

• Climb, pemanjat kepada pembilay bahwa siap memanjat,

• Climbing, pembilay kepada pemanjat bahwa siap mengamankan,

• On Belay, pemanjat kepada pembilay bahwa pemanjat memulai

memanjat,

• Belay On, pembilay kepada pemanjat bahwa telah mengamankan

pemanjat,

• Full, pemanjat kepada pembilay bahwa tali dikencangkan,

• Slack, pemanjat kepada pembilay agar tali di kendorkan,

• Top, bahwa pemanjat telah sampai di puncak,

• Belay Of, pemanjat kepada pembilay bahwa sudah tidak membutuhkan

pengaman,

• Of Belay, pembilay kepada pemanjat bahwa sudah tidak mengamankan


lagi.

d. Teknik Dasar Panjat Tebing

• Perintisan

Perintisan, yaitu teknik awal pemanjatan dan yang dilakukan adalah

pemasangan runner pada hanger untuk pemasangan tali panjat.

• Penambatan

Penambatan adalah teknik pemanjatan ekspedisi atau teknik

pemanjatan yang dilakukan saat kegiatan ekspedisi jadi leader yang

pertama naik ke atas dan setelah mencapai titik istirahat si leader

melakukan penguncian di tebing dan bebas tidak di belay kemudian si

belayer mulai melakukan pemanjatan dan di belay dari atas oleh si leader

yang pertama, teknik ini dilakukan untuk mengoptimalkan stamina

pemanjat.

• Topping Out

Topping out merupakan teknik pencabutan runner dari hanger atau

teknik cleaner yang dilakukan leader dari bawah ke atas sehingga nanti

nya si leader turun dengan cara rafling.

• Clear

Clear yaitu teknik pemanjatan yang dilakukan setelah kegiatan

panjat tebing selesai teknik ini dilakukan supaya runner yang terpasang

pada hanger dilepas dan tidak ada runner yang terpasang di hanger/tebing,

teknik ini yaitu teknik pembersihan atau pelepasan runner dan tali oleh

pemanjat ketika selesai melakukan pemanjatan.


5. Top Rope

Top Rope adaalah jenis pemanjatan dengan tali terpasang di atas tebing.

3.5 Pembahasan Oalahraga Arus Deras


3.5.1 Tim & Pembimbing Mabim
Pembimbing : Lauly Pangestu Romadon

Imelda Almareta Putri

Santi Hardiana

Muhamad Fadlan

Muhamad Rifaldi

Muhamad Rizki Fauzi

Mayang Listiana

Futri

Tim Mabim : Rama Satria Devano

Cecep Abdul Basit

Fikriati Fatimatuzzahra

Siti Nurwahidah Shobariyah

Abdul Sopian

3.5.2 Olahraga Arus Deras


Rafting adalah suatu aktivitas pengarungan sungai berjeram/riam 

dengan menggunakan perahu karet serta dayung sebagai pengayuh. Asal-

usul rafting, yaitu pada zaman purbakala manusia yang mendiami bumi ini lebih

banyak tinggal di daerah dimana terdapat banyak air. Dalam melangsungkan

hidupnya, manusia selalu mengarungi sungai - sungai untuk mencari bahan

makanan atau yang lainnya. Peralatan yang mereka gunakan untuk

mengarungi sungai adalah benda - benda yang terdapat disekitar mereka misalnya,
batang pohon yang diikat banyak sebagai media untuk mengapung di permukaan

air dan ada juga yang membuat perahu dari batang pohon yang besar dimana

batang pohon tersebut kemudian dilubangi.

Peralatan yang digunakan pada olahraga arus deras dibagi menjadi dua

kelompok,yaitu peralatan pribadi dan peralatan kelompok.

• Peralatan Pribadi

• Pelampung
Ada dua jenis pelampung yang biasa digunakan yaitu pelampung

padat dan pelampung tiup. Jenis pelampung yang baik dan benar untuk

berarung jeram adalah pelampung yang sesuai dengan ukuran postur

tubuh, berisi gabus tebal ( dapat berfungsi sebagai penahan benturan

terhadap benda keras ). Untuk kemungkinan menghadapi keadaan darurat,

perlu dipertimbangkan mengenai penggunaan pelampung dengan

tambahan dibagian belakang kepala, agar kepala tetap terapung tengadah,

apabila tidak sadarkan diri.

• Helm

Helm digunakan untuk melindungi kepala dari kemungkinan benturan

benda keras. Helm yang baik harus ringan, tahan air, dan tidak

mengganggu pandangan maupun gerakan.

• Pakaian

Jenis pakaian yang tepat untuk dipakai berarung jeram adalah jenis

pakaian yang memungkinkan kita dapat leluasa bergerak dan usahakan

memakai pakaian yang mudah kering.

• Sepatu / Alas kaki

Sebaiknya ketika melakukan pengarungan diusahakan memakai

alas kaki yang ringan, simple dan tidak mudah lepas ketika berenang.
Fungsi dari sepatu atau alas kaki ini, yaitu untuk melindungi kaki kita dari

benda-benda tajam baik saat berenang maupun berjalan di sekitaran

sungai.

• Flip Line

Flip Line atau tali untuk membalikan perahu adalah tali yang

panjangnya kira-kira 1 meter sampai 2 meter dan biasanya di ujungnya

disimpul dengan sebuah carabiner. Kegunaan dari Flip Line, yaitu alat

bantu melepaskan perahu yang tersangkut di batu dan alat untuk


membalikan perahu bila perahu terbalik yang biasanya dikaitkan

disamping perahu.

6. Dayung (Paddle)

Dayung (paddle) merupakan sebagai alat kayuh pada olahraga

arus deras yang sedapat mungkin dibuat dari bahan yang kuat tetapi

ringan. Ada beberapa jenis dayung yang biasa digunakan untuk

berarung jeram., yaitu dayung kayu, dayung fiberglass dayung

alumunium dan dayung plastic. Ukuran panjang dayung disesuaikan

dengan ukuran tubuh dan kekuatan awak perahu serta ukuran perahu.

Panjang dayung umunnya berkisar antara 150 cm sampai 170 cm.

Sedangakan bagian-bagian dari dayung ini adalah T-grip (pegangan),

gagang dan blade (bilah). Fungsi dayung adalah untuk menggerakan

dan mengarahkan atau mengemudikan perahu.

• Peralatan Kelompok

• Perahu Karet

Perahu yang digunakan arum jeram ada berbagai jenis dan berbagai

bentuk yaitu LCR (landing craft rubber) dan oval, serta kekuatan yang

berbeda. Umumnya perahu terbuat dari bahan hypalon, plyster nylon dan

PVC (polyvynil Chloride). Perahu dibagi atas dua golongan, yaitu non self
bailing floor dan self bailing floor. Bagian-bagian perahu terdiri dari

tabung utama, bow, steam, lantai (floor), thwart, D-Ring, tali penambat,

handling grip dan valve.

Cara duduk di perahu yaitu dengan cara duduk menyamping di sisi

perahu baik di sisi kiri maupun sisi kanan, kaki dalam posisi kuda-kuda

pada lantai perah. Posisi kuda-kuda ini bermaksud sebagai pengatur

keseimbangan badan selama melakukan pengarungan dan agar tidak

mudah terlempar atau jatuh saat melewati jeram serta bisa menyelipkan
salah satu kaki ke thwart agar kuda-kuda lebih kokoh.

• Throwing Bag/ Rescue Rope

Throwing bag/ rescue rope merupakan tali lempar yang digunakan saat

keadaan darurat, yaitu untuk menolong awak perahu yang terlempar dari

perahu. Tali ini panjangnya sekitar 30 m dan berjenis kernmantel dinamis

Cara menggunakan throwing bag/ rescue rope ada tiga yaitu dengan

melempar tali dari atas, melempar tali dari bawah, dan melempar tali dari

samping.

• Repair Kit

Alat ini berkaitan dengan reparasi perahu dan pompa untuk

menjaga bila terjadi gangguan (bocor/robek) pada perahu.

• Pompa

Pompa ini berfungsi untuk mengisi angin pada setiap tabung di

perahu karet dan menjaga bila tabung perahu kempis.. Ada tiga jenis

pompa, yaitu pompa injak, pompa tangan dan pompa elektrik. Selain

pompa yang dapat memompa udara kedalam perahu, ada juga pompa yang

dapat menyedot udara dari dalam perahu. Tidak disarankan memompa

perahu dengan menggunakan kompresor, karena udara yang keluar dari

kompresor adalah udara panas. Hal ini dapat menyebabkan perahu pecah.
3.5.3 Teknik Dasar Pengarungan (Dayungan)
• Dayung Maju (Forward Paddle/Forward Stroke)

Tujuan dari dayung maju ini adalah untuk menggerakkan perahu

kearah depan (maju). Caranya yaitu dengan cara menancapkan dayung

didepan kemudian ditarik kebelakang sampai sejajar dengan pantat, angkat

bilah dayung ulangi ke posisi semula dan seterusnya.

• Dayung mundur (Back Paddle/Back Stroke)

Tujuan dari dayung mundur ini adalah untuk menggerakkan perahu

kebelakang ataupun untuk memperlambat laju perahu. Caranya yaitu

kebalikan dari dayung maju yaitu dengan menancapkan bilah jauh

dibelakang posisi badan kita kemudian tarik kedepan sampai posisi awal

dayung maju.

• Dayung kuat

Berfungsi untuk menggerakan perahu ke depan secara cepat untuk

menghindari terjadi nya kecelakaan seperti saat melewati jeram.

• Dayung Kiri Maju Kanan Mundur/Dayung Kiri Mundur Kanan Maju

Pengarung yang berada pada di sebelah kiri melakukan dayung maju

sedangkan pengarung yang berada pada di sebelah kanan perahu

melakukan dayung mundur begitupun sebalikanya ketika dayung kiri

mundur kanan maju. Cara dayungan ini digunakan ketika akan

membelokan perahu baik ke kanan ataupun ke kiri serta untuk bermanuver

ketika melewati jeram atuau rintangan.

• Stop

Semua pengarun berhenti untuk mendayung. Cara ini digunakan

ketika berada di arus yang tenang dan sebagai waktu istirahat untuk para
awak perahu.

3.5.4 Teknik Duduk Diatas Perahu


Tekni duduk di ata perahu dikenal selama ini ada dua, yaitu:

• Cowboy Stlye

Dengan duduk seperti menunggang kuda (cowboy style),dimana kedua

kaki menjepit lingkaran tabung udara perahu.

• Nantahala Stlye

Seperti orang perempuan duduk membonceng sepeda motor (nantahala

style),dimana kedua kaki masuk ke bagian dalam tabung perahu.

• Boom (tambahan)

Posisi duduk pengarung menunduk dari posisi duduknya. Posisi duduk ini

dilakukan ketika ada hambatan atau rintangan diatas sungai seperti ranting-

ranting pohon yang menjulur. Tekni duduk di ata perahu dikenal selama ini

ada dua, yaitu:

3.5.5 Self Rescue


Prinsip setiap tindakan penyelamatan dalam kegiatan arung jeram, adalah

menyelamatkan diri sendiri sebelum melakukan tindakan penyelamatan

terhadap orang lain. Si penyelamat harus benar-benar berada dalam kondisi


yang aman dalam melakukan tindakan penyelamatan. Hal ini dimaksudkan

untuk menghindari resiko lainnya dan kemungkinan bertambahnya korban.

Berikut ini hal-hal yang harus anda lakukan dalam self rescue:

• Berenang di Jeram Ketika Terlempar/Jatuh dari Perahu

Hal yang perlu diingat dan dilakukan saat sedang berenang di jeram,yaitu :

• Tenang. Yakinkan diri bahwa pelampung kuat mengangkat tubuh ke

permukaan air secepatnya,

• Jika muncul di bawah perahu, gunakan tangan untuk menggeser badan ke

arah samping perahu,


• Jika kesulitan untuk naik ke atas perahu jangan ragu minta bantuan pada

anggota tim lain yang berada diatas perahu untuk membantu,

• Jika tidak dapat kembali ke perahu secepatnya berenang dengan posisi

duduk atau telentang, dengan kaki di usahakan sedekat mungkin dengan

permukaan air, badan menghadap ke arah hilir sungai,

• Jika ada batu di depan, sambut dengan kaki, badan kemungkinan akan

terputar. Setelah itu kembali ke posisi semula,

• Bila melihat jeram mulai kecil dan sedikit, berenanglah segera menuju ke
tepi sungai atau bila ada eddies, berenaglah menuju ke eddies. Kemudian

tunggulah hingga dijemput anggota tim lainnya.

Posisi telentang menghadap ke arah hilir sungai dengan kaki tetap

berada di atas permukaan air dan pandangan selalu mengarah kedepan

dimaksudkan agar kita dapat mengetahui rintangan yang ada di depan kita

seperti batu, strainer dan lain- lainnya, juga untuk menghindarkan diri dari kaki

terjepit di celah batu. Hal lainnya yaitu juga untuk membantu kita

mengorientasi bagian depan sungai untuk antisipasi tindakan penyelamatan.

• Perahu Terjebak (Wrap)

Perahu wrap di batu atau di dinding sungai yaitu keadaan

dimana perahu terbentur batu/ dinding, sedangkan arus kuat mendorong

dari arah berlawanan. Jika sisi bagian hulu tertekan air dan tenggelam

maka perahu akan melekat di batu/ dinding. Cara melepaskannya yaitu

dengan teknik ‘Filp Line’ (jika wrap ringan) yaitu dengan mendorong atau

menarik perahu ke arah bagian batu yang tidak menyebabkan wrap, cara

lain yaitu dengan teknik ‘Z-Drag’ (bila wrap berat) yaitu dengan

mengempiskan salah satu katup tabung perahu. Keadaan wrap ini dapat

dihindari jika pada saat perahu akan membentur batu atau dinding anggota

tim pindah posisi ke sisi yang berada pada sisi perahu yang akan menabrak
batu/ dinding. Akibatnya sisi bagian hulu (sisi perahu yang dikosongkan)

akan terangkat sehingga arus kuat melewati bagian bawah perahu.

• Perahu Terbalik

Keadaan ini bisa disebabkan ketika melewati dam, hole

ataupun saat masuk eddies yang kuat dan besar. Teknik dalam

membalikkan perahu :

• Bagi tugas anggota tim yang naik ke perahu yang terbalik dengan yang

tetap berada di air sambil memegang erat perahu (pada D-ring atau pada
Toat perahu)

• Anggota tim yang diatas perahu memasangkan carabiner ke D-ring

lalu mengikatnya dengan tali/ webbing (sisi yang akan dibalik).

• Lakukan pembalikkan perahu dengan menarik tali atau dengan bantuan

T-grip dayung (terlebih dahulu dikaitkan dengan tali). Posisi pembalik

perahu berada di bagian sisi yang menjadi tumpuan atau lawan dari sisi

yang akan ditarik. Anggota tim dibawah bersiap- siap (memegang erat

toat perahu). Perahu dibalik dengan cara tali ditarik ke arah belakang

yang didahului dengan hentakan keras hingga perahu oleng terbalik

kembali.

• Setelah perahu terbalik seperti semula, posisi anggota tim yang tadinya

diatas perahu terbalik kini berada dibawah dan sebaliknya dengan

anggota tim yang dibawah kini berada diatas perahu.

• Anggota tim yang kini diatas membantu menaikkan anggota tim yang

berada dibawah.

• Selama dalam pembalikkan perahu diusahakan agar barang- barang

tidak boleh hilang contohnya dayung.

• Cara Naik Perahu

Pegang D-ring atau tali yang ada di sisi perahu dan


hentakan badan ke atas perahu atau dengan cara memasukan bagian badan

dan kepala kedalam air terlebih dahulu, kemudian hentakan badan ke atas

perahu. Cara ini adalah cara yang paling terbaik karena gerak hentakan

akan lebih kuat dan panjang.

• Penggunaan Peralatan Penyelamat

Dalam self rescue juga digunakan alat bantuan dalam

penyelamatan misalnya menggunakan rescue rope atau tali lempar

ketika ada peserta yang hanyut, tertahan di hole, terperangkap di jeram,


di atas batu, ketika ada perahu yang wrap atau terjepit diantara batu.

Ketika menggunakan rescue rope.

3.6 Pengabdian Masyarakat


Pembimbing : Doni Adrian Apriliansyah
Imelda Almareta Putri
Muhamad Rifaldi
Tim Pengabdian : Rama Satria Devano

Cecep Abdul Basit

Fikriati Fatimatuzzahra

Robi Kurnia

Siti Nurwahidah Shobariyah

Di pengabdian Masyarakat ini Kami mengadakan acara di suatu Paud, SD dan

SMP di samarang yaitu Madrasah Al- Muawwanaah dengan membagikan buku gratis dan

Sharing tentang ilmu untuk anak-anak.

Anak-anak di daerah tersebut di dominasi anak Paud, SD dan SMP dan anak-

anak SMA sudah mulai berkurang karena sudah mulai beranjak ke kota.
Disana kami membagikan buku gratis dan pemilik dari pesantren menyambut baik

kedatangan kami dan berterimakasih banyak atas buku gratisnya. Selain pembagian buku

siswa/i SMP, kami melakukan lomba mewarnai untuk anak anak Paud dan SD dan

mereka sangat senang dan antusias.. Banyak siswa/i yang berprestasi mereka bisa

menghafal al-quran dan menggambar banyak hal.

Setelah acara mewarnai, berbagi cerita selesai kita melakukan acara perpisahan

diruang kelas dan berpamitan lalu secara simbolis memberikan buku gratis kepada

pemilik dari pesantren sekaligus pengelola dari pesantren dan TK tersebut.

Anda mungkin juga menyukai