Disusun Oleh :
Fikriati Fatimatuzzahra
(Busan)
( Calliandra Calothyrsus )
AMB.020.003.CC
LEMBAR PENGESAHAN
MASA BIMBINGAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi anggota penuh BELANTARA
Disusun oleh :
Fikriati Fatimatuzzahra
AMB.020.003.CC
(Calliandra Calothyrsus )
Garut, ......................................2021
Disahkan oleh :
Ketua Divisi Gunung Hutan Ketua Dvisi Lingkungan Hidup
Mengetahui/Menyetujui,
Ketua Adat BELANTARA,
Muhamad Rifaldi
NPA B.018.074.BS
BIODATA PENULIS
• Agama : Islam
• Status : Mahasiswa
• Jurusan : Peternakan S1
• NIM : 24032120002
• Angkatan : 2020
MA Baldatul Ummah
Universitas Garut
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, tak lupa juga sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada junjunan
kita yakni habibana wanabiana Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
yang berjudul “Masa Bimbingan” ini dengan lancar. Penulisan laporan ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh pembimbing tiap divisi dengan syarat
menyelesaikan mabim agar menjadi anggota penuh.
Laporan ini ditulis dari sumber-sumber buku dan pengamatan langsung yang berkaitan
dengan “Kegiatan Masa Bimbingan”, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada
pembimbing pencinta alam atas bimbingan dan arahan dalam penulisan laporan ini. Terimakasih
juga kepada rekan-rekan sebaya yang telah mendukung dan membantu setiap kegiatan sehingga
dapat diselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, Kritik konstruktif
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Garut, Juni 2021
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
• Mendaki gunung adalah suatu kegiatan olah raga, penuh tantangan dan membutuhkan
keterampilan, kecerdasan, kekuatan serta daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan
merupakan daya tarik dari kegiatan ini. Beragam tujuan, dari mulai ekspedisi, eksplorasi
jamahan lokasi baru atau bahkan hanya untuk sekedar berjalan-jalan selalu banyak
dijumpai di gunung-gunung seluruh Indonesia. Dengan meningkatnya minat pendakian,
para pendaki tersebut haruslah memiliki bekal ilmu dasar yang dapat meminimalisir
kejadian yang tidak diinginkan.
Masa Bimbingan (MaBim) merupakan suatu kegiatan yang harus ditempuh oleh
anggota muda sebagai proses inisiasi keanggotan dari anggota muda menjadi anggota
tetap sebagaimana tercantum dalam Angaran Rumah Tangga (ART) BAB
II/Keanggotaan/Pasal 3/Anggota Muda/5-7/2007, yaitu melaksanakan season
(pengembangan) serta laporannya, melaksanakan sidang season diakhir laporan serta
mengikuti dan melaksanakan pengambilan nomor pokok anggota.
MaBim anggota muda ini bertujuan agar teori yang telah diberikan sebelumnya
dapat lebih dipahami dan dimengerti lagi serta dapat diaplikasikan dalam dunia nyata.
Adapun kegiatan MaBim. Ini mencakup beberapa bidang olahraga alam terbuka,
diantaranya bidang hutan gunung, panjat tebing dan olahraga arus deras (ORAD).
•
• Belum mengetahui dan menguasai materi 100% yang di berikaaan pada saat PDB
1.3 Manfaat
• Menambah wawasan baru dalam setiap gerak maupun langkah ketika berada di kawasan
alam terbuka
• Menambah pengetahuan penulis dalam setiap kegiatan yang di lakukan di alam terbuka
1.4 Tujuan
• Melaksanakan aturan atau kewajiban sebagai anggota muda sebagaimana tertera dalam
• Dengan dilaksanakanya MaBim oleh anggota muda ini, maka kewajiban sebagai anggota
maupun di lapangan baik itu dibidang lingkungan hidup, gunung hutan, panjat tebing dan
TINJAUAN PUSTAKA
• Sejarah Singkat KPA Belantara
didirikan pada tanggal 4 Oktober 2007, yang dipelopori oleh enam mahasiswa, yaitu Yusuf
Shidiq (Jurusan Peternakan), Dede Usman (Jurusan Pertanian), Firmansyah (Jurusan Pertanian),
Hilmi Hardimansyah (Jurusan Pertanian), Didik Satari (Jurusan Pertanian), Rian Aryanto
(Jurusan Peternakan). Nama KPA Belantara sendiri diambil dari istilah hutan Belantara dengan
cita-cita atau harapan dari organisasi ini untuk dapat menghijaukan kembali lahan-lahan yang
sudah rusak menjadi hijau kembali dan KPA Belantara mengikrarkan untuk konsen dibidang
konservasi.
Sejak berdiri sampai sekarang, KPA Belantara sudah memiliki 12 angkatan dengan nama
angkatan:
• Caldera (2008),
• Susvitatus (2012),
• Begonia (2013),
• Caelifera (2015),
KPA Belantara merupakan suatu organisasi yang berorientasi pada bidang pelestarian alam
dan lingkungan hidup serta kepetualangan (olahraga alam terbuka). Kegiatan KPA
BELANTARA meliputi:
• Progam Insidental, yang merupakan program berdasarkan keputusan dewan pengurus yang
menjabat.
BAB III
PEMBAHASAN
Survival
Navigasi Darat
Tempat : Cilopang
Santi Hardiana
Mayang Lestiana
Syamsul Maarief
Feri
M. Fajri
Hari Perdi
Fikriati Fatimatuzzahra
Robi Kurnia
Abdul Sopian
• Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah kesatuan yang meliputi berbagai makhluk
hidup beserta komponen disekitarnya, yaitu fisik, kimia sosial budaya dan lain-
lain. Sosial budaya itu sendiri aadalah lingkungan yang ada disekitar kita yang
menentukan setiap perilaku. Pengertian lingkungan hidup menurut Undang
Undang No. 23 Tahun 1997 adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain.
Unsur-unsur Lingkungan Hidup berdasarkan UU No. 23 tahun 1997,
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Serta mahluk
hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup terbagi dua, yaitu:
• Unsur Hayati (Biotik); yakni unsur lingkungan hidup yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
• Unsur Fisik (Abiotik); yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-
benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain.
Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan dapat dikarenakan proses
alam dan karena aktivitas manusia. Selain itu terdapat beberapa faktor yang
mendasari terjadinya pencemaran lingkungan yang berujung terjadinya
kerusakan pada lingkungan. Berikut ini dua faktor penyebab terjadinya,yaitu:
1. Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
• Letusan Gunung Api
• Penipisan Lapisan Ozon
• Gempa Bumi
• Banjir
• Tanah Longsor
• Kemarau Panjang
• Badai atau Angin Topan
• Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas Manusia
a. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya
bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan
efek samping dari aktivitas manusia dalam pembangunan.
Upaya melestarikan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab
kita sebagai manusia, karena lingkungan hidup itu sendiri sangat banyak
manfaatnya bagi kehidupaan manusia. Beberapa upaya melalui kebijakan
pemerintah untuk pelestarian lingkungan antara lain:
• Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan- Ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
• Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 148/11/SK/4/1985
tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan
Industri.
• Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
• Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) pada
tahun 1991.
Ada pula manfaat lingkungan hidup bagi manusia antara lain :
• Menyediakan sumber makanan, oksigen wisata, pendidikan dan
obat-obatan
• Manfaat satwwa liar dan tumbuhan lainnya untuk menyerap karbon.
Sementara itu, sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, ada
beberapa hal yang dapat kalian lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian
lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut:
• Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM
• Menghemat penggunaan kertas dan pensil
• Membuang sampah pada tempatnya
• Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
• Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan
• Konservaasi Alam
Konseravasi ialah suatu upaya pelestarian lingkungan akan tetapi
masih memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada ssaat itu dengan
cara tetap mempertahankan suatu keberadaan setiap komponen-komponen
lingkungan untuk pemanfaatan yang akan datang. Tujuan dari konservasi
iitu sendiri antara lain :
• Cagar Alam
• Taman nasional
• Taman laut
• Kebun raya
• Hutan bakau
• Pembahasan Gunung Hutan
Santi Hardiana
M. Rifaldi
Syamsul Maarief
Riki
Muhamad Fajri
Hari Perdi
Fikriati Fatimatuzzahra
Robi Kurnia
Abdul Sopian
Navigasi Darat
Santi Hardiana
Mayang Lestiana
Syamsul Maarief
Helmi Sudrajat
Muhamad Fajri
Aceng Miftah
Dudi Damara
Mukti Wibowo
• Gunung Hutan
Gunung Hutan merupakan salah satu divisi yang berkegiatan di bidang
pendakian gunung. Pendakian gunung sendiri termasuk salah satu kegiatan
olah raga alam bebas yang keras dan penuh petualangan sehingga dibutuhkan
kecerdasan, keterampilan, dan kekuatan yang memadai. Kegiatan dalam divisi
ini meliputi pembukaan jalur, teknik membaca peta, teknik hidup di alam bebas
dan lain-lain.
Dalam kegiatan pendakian ada beberapa hal yang harus dikuasai, guna
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Langkah awal dalam sebuah
pendakian yaitu kita harus menyiapkan perbekalan untuk sebuah perjalanan,
atau bisa disebut dengan Manajemen perbelakan dan perjalanan (MPP). MPP
itu sendiri adalah sebuah acuan dan dorongan untuk mempersiapkan sebuah
perjalanan sebaik mungkin.
• Tujuan perjalanan
• Lamanya perjalanan
• Survival
Survival merupakan kemampuan untuk bertahan hidup di dalam kondisi
apapun. Survival juga bisa diartikan sebagai teknik dalam menghadapi
berbagai ancaman yang mengancam keselamatan diri. Di kalangan penggiat
out bond survival dimaknai sebagai kemampuan dan teknik bertahan terhadap
kondisi yang membahayakan kelangsungan hidup yang terjadi di alam terbuka
dengan mempergunakan perlengkapan seadanya. Pelaku dari survival sendiri
disebut survivor. Psikologi survival hanya ada dua pilihan, karena dalam
keadaan drurat kesiapan fisik dan mental serta 2 pilihan untuk para survivor
yaitu, hidup atau mati.
S : Sitting (berhenti)
T : Thingking (berpikirlah)
• Rasa takut
• Rasa sakit
• Dingin
• Kelelahan
• Bivak ( shelter )
Bivak adalah tempat berlindung, yang melindungi diri dari, angin, hujan dan
dingin. Terdapaat dua jenis bivak yaitu :
• Bivak alam,
• Gua, cabang / akar pohon yang mana sudah dipastikan tidak ada
gas beracun dan tidak ada binatang buas didalamnya dan tidak
mudah longsor.
• Yang terbuat dari variasi alam yang ada sepeti dedauanan dan
ranting ranting yang ada.
• Bivak Buatan ,yang biasanya terbuat dari flysheet dan tali tali sebagai
pengikat.
• Cari didasar lembah, karena secara alami air akan mengalir ke dasar
lembah
• Air hujan
• Perapian
• Menghangatkan tubuh
• Penerangan
• Api
• Udara
• Bahan bakar
• Botani
Botani adalah tumbuhan yang dapat dimakan, ciri ciri umum tumbuhan
yang dapat dimakan adalah sebagai berikut :
• Tidak berbulu
Tumbuhan obat :
• Btarawali
• Zoologi
Zoologi adalah binatang yang dapat dimakan seperti serangga, reptil, ikan
dan burung, namun kesulitan yang sering dijumpai adalah cara mendapatkan
zoologi tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat mencari zoologi :
• Jika tersesat di gunung dan ingin mencari makan, jangan terus naik
ke puncak gunung lebih baik turun.
• Pacet/lintah
• Ular berbisa : ular hijau, ular pucuk, ular tanah , ular belang
( bentuk kepaanya segitiga, lehernya kecil dan terdapat lekukan
antara lubang mata dan hidung.
• Penggunaan kompas
• Teknik peta-kompas
• Peta
• Peta Geografis
• Peta Teknik
• Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menyajikan gambar informasi yang
mempunyai tema atau kebutuhan tertentu. Contohnya peta potensi ikan
peraian Indonesia.
• Peta Topografi
• Judul Peta
• Tahun pembuatan
• Koordinat peta
Pada peta topografi terdapat tiga arah utara yang harus diperhatikan
sebelum menggunakan peta dan kompas, karena ketiga arah utara
tersebut tidak berada pada satu garis.
• Utara peta : diberi simbol GN, yaitu utara yang sejajar dengan
garis jala vertikal atau sumbu Y. Hanya ada di peta.
• Kontur
• Karvak
• Legenda peta
Legenda peta adalah informasitambahan untuk memudahkan
interpretasi peta. Baik dari unsur-unsur peta yang dibuat oleh alam
maupun manusia, informasi tersebut tidak disajikan sesuai dengan
skala peta. Legenda peta umumnya disajikan dalam bentuk gambar
beserta keterangan tertulis, termasuk perbedaan warna-warna nya
( hanya untuk peta berwarna)
• Kompas
• Kompas bidik/lensa
• Kompas oreinteering
• Bila sudut kompas < 180◦, maka sudut kompas ditambah 180◦
• Resecsion
• Intersection
Intersection adalah suatu teknik menentukan poisi yang belum kita ketahu,
baik di peta maaupun di lapangan. Intersection dilakukan dengan
membidik satu objek yang sama di tempat yang berbeda.
3.4 Pembahasan Rock Climbing
3.4.1 Tim dan Pembimbing Mabim
Pembimbing : Lauly Pangestu Romadon
Santi Hardiana
M. Ersa
Muhamad Rifaldi
Syamsul Maarief
Muhamad Fajri
Azharika Salsabil
Aceng Miftah
Helmi Sudrajat
Awit Alawiyah
Merah Putih
Fikriati Fatimatuzzahra
Abdul Sopian
9. Ascender
memanjat,
pemanjat,
pengaman,
• Perintisan
• Penambatan
belayer mulai melakukan pemanjatan dan di belay dari atas oleh si leader
pemanjat.
• Topping Out
teknik cleaner yang dilakukan leader dari bawah ke atas sehingga nanti
• Clear
panjat tebing selesai teknik ini dilakukan supaya runner yang terpasang
pada hanger dilepas dan tidak ada runner yang terpasang di hanger/tebing,
teknik ini yaitu teknik pembersihan atau pelepasan runner dan tali oleh
Top Rope adaalah jenis pemanjatan dengan tali terpasang di atas tebing.
Santi Hardiana
Muhamad Fadlan
Muhamad Rifaldi
Mayang Listiana
Futri
Fikriati Fatimatuzzahra
Abdul Sopian
usul rafting, yaitu pada zaman purbakala manusia yang mendiami bumi ini lebih
mengarungi sungai adalah benda - benda yang terdapat disekitar mereka misalnya,
batang pohon yang diikat banyak sebagai media untuk mengapung di permukaan
air dan ada juga yang membuat perahu dari batang pohon yang besar dimana
Peralatan yang digunakan pada olahraga arus deras dibagi menjadi dua
• Peralatan Pribadi
• Pelampung
Ada dua jenis pelampung yang biasa digunakan yaitu pelampung
padat dan pelampung tiup. Jenis pelampung yang baik dan benar untuk
• Helm
benda keras. Helm yang baik harus ringan, tahan air, dan tidak
• Pakaian
Jenis pakaian yang tepat untuk dipakai berarung jeram adalah jenis
alas kaki yang ringan, simple dan tidak mudah lepas ketika berenang.
Fungsi dari sepatu atau alas kaki ini, yaitu untuk melindungi kaki kita dari
sungai.
• Flip Line
Flip Line atau tali untuk membalikan perahu adalah tali yang
disimpul dengan sebuah carabiner. Kegunaan dari Flip Line, yaitu alat
disamping perahu.
6. Dayung (Paddle)
arus deras yang sedapat mungkin dibuat dari bahan yang kuat tetapi
dengan ukuran tubuh dan kekuatan awak perahu serta ukuran perahu.
• Peralatan Kelompok
• Perahu Karet
Perahu yang digunakan arum jeram ada berbagai jenis dan berbagai
bentuk yaitu LCR (landing craft rubber) dan oval, serta kekuatan yang
berbeda. Umumnya perahu terbuat dari bahan hypalon, plyster nylon dan
PVC (polyvynil Chloride). Perahu dibagi atas dua golongan, yaitu non self
bailing floor dan self bailing floor. Bagian-bagian perahu terdiri dari
tabung utama, bow, steam, lantai (floor), thwart, D-Ring, tali penambat,
perahu baik di sisi kiri maupun sisi kanan, kaki dalam posisi kuda-kuda
mudah terlempar atau jatuh saat melewati jeram serta bisa menyelipkan
salah satu kaki ke thwart agar kuda-kuda lebih kokoh.
Throwing bag/ rescue rope merupakan tali lempar yang digunakan saat
keadaan darurat, yaitu untuk menolong awak perahu yang terlempar dari
Cara menggunakan throwing bag/ rescue rope ada tiga yaitu dengan
melempar tali dari atas, melempar tali dari bawah, dan melempar tali dari
samping.
• Repair Kit
• Pompa
perahu karet dan menjaga bila tabung perahu kempis.. Ada tiga jenis
pompa, yaitu pompa injak, pompa tangan dan pompa elektrik. Selain
pompa yang dapat memompa udara kedalam perahu, ada juga pompa yang
kompresor adalah udara panas. Hal ini dapat menyebabkan perahu pecah.
3.5.3 Teknik Dasar Pengarungan (Dayungan)
• Dayung Maju (Forward Paddle/Forward Stroke)
dibelakang posisi badan kita kemudian tarik kedepan sampai posisi awal
dayung maju.
• Dayung kuat
• Stop
ketika berada di arus yang tenang dan sebagai waktu istirahat untuk para
awak perahu.
• Cowboy Stlye
• Nantahala Stlye
• Boom (tambahan)
Posisi duduk pengarung menunduk dari posisi duduknya. Posisi duduk ini
dilakukan ketika ada hambatan atau rintangan diatas sungai seperti ranting-
ranting pohon yang menjulur. Tekni duduk di ata perahu dikenal selama ini
Berikut ini hal-hal yang harus anda lakukan dalam self rescue:
Hal yang perlu diingat dan dilakukan saat sedang berenang di jeram,yaitu :
• Jika ada batu di depan, sambut dengan kaki, badan kemungkinan akan
• Bila melihat jeram mulai kecil dan sedikit, berenanglah segera menuju ke
tepi sungai atau bila ada eddies, berenaglah menuju ke eddies. Kemudian
dimaksudkan agar kita dapat mengetahui rintangan yang ada di depan kita
seperti batu, strainer dan lain- lainnya, juga untuk menghindarkan diri dari kaki
terjepit di celah batu. Hal lainnya yaitu juga untuk membantu kita
dari arah berlawanan. Jika sisi bagian hulu tertekan air dan tenggelam
dengan teknik ‘Filp Line’ (jika wrap ringan) yaitu dengan mendorong atau
menarik perahu ke arah bagian batu yang tidak menyebabkan wrap, cara
lain yaitu dengan teknik ‘Z-Drag’ (bila wrap berat) yaitu dengan
mengempiskan salah satu katup tabung perahu. Keadaan wrap ini dapat
dihindari jika pada saat perahu akan membentur batu atau dinding anggota
tim pindah posisi ke sisi yang berada pada sisi perahu yang akan menabrak
batu/ dinding. Akibatnya sisi bagian hulu (sisi perahu yang dikosongkan)
• Perahu Terbalik
ataupun saat masuk eddies yang kuat dan besar. Teknik dalam
membalikkan perahu :
• Bagi tugas anggota tim yang naik ke perahu yang terbalik dengan yang
tetap berada di air sambil memegang erat perahu (pada D-ring atau pada
Toat perahu)
perahu berada di bagian sisi yang menjadi tumpuan atau lawan dari sisi
yang akan ditarik. Anggota tim dibawah bersiap- siap (memegang erat
toat perahu). Perahu dibalik dengan cara tali ditarik ke arah belakang
kembali.
• Setelah perahu terbalik seperti semula, posisi anggota tim yang tadinya
• Anggota tim yang kini diatas membantu menaikkan anggota tim yang
berada dibawah.
dan kepala kedalam air terlebih dahulu, kemudian hentakan badan ke atas
perahu. Cara ini adalah cara yang paling terbaik karena gerak hentakan
Fikriati Fatimatuzzahra
Robi Kurnia
SMP di samarang yaitu Madrasah Al- Muawwanaah dengan membagikan buku gratis dan
Anak-anak di daerah tersebut di dominasi anak Paud, SD dan SMP dan anak-
anak SMA sudah mulai berkurang karena sudah mulai beranjak ke kota.
Disana kami membagikan buku gratis dan pemilik dari pesantren menyambut baik
kedatangan kami dan berterimakasih banyak atas buku gratisnya. Selain pembagian buku
siswa/i SMP, kami melakukan lomba mewarnai untuk anak anak Paud dan SD dan
mereka sangat senang dan antusias.. Banyak siswa/i yang berprestasi mereka bisa
Setelah acara mewarnai, berbagi cerita selesai kita melakukan acara perpisahan
diruang kelas dan berpamitan lalu secara simbolis memberikan buku gratis kepada