Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDIDIKAN LANJUTAN ANGGOTA MUDA

“ROCK CLIMBING DAN GUNUNG HUTAN”

Oleh :

JULIA

( JULEM )

ANGGOTA MUDA

UNIT KEGIATAN MAHASISWA POLTAPALA

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Dengan ini pembimbing keanggotaan dan koordinator pelaksanaan


kegiatan bersama POLTAPALA menyatakan bahwa :

Nama : JULIA

Nim : 20254112024

Nama lapangan: JULEM

Telah disetujui

kegiatan bersama dan telah memenuhi prosedur serta kelaziman yang ada
dan dapat diajukan pada sidang laporan kegiatan bersama.

Ketua Umum Terpilih Badan Khusus Pelantikan


POLTAPALA

M. Agung Valiant Shilvy Amelia Putri


No. Reg. 214/POLTA/014/19 No.Reg. 227/POLTA/015/20

Menyetujui :

Pembimbing POLTAPALA

Ir. Andi Eviza, MP.

NIP. 196102181988032006

i
LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan pendidikan Anggota Muda POLTAPALA XVII ini telah diuji


dan dipertahankan dihadapan tim penguji dalam sidang laporan perjalanan
POLTAPALA pada:

Hari/Tanggal :

Jam :

Tempat :

TIM PENGUJI

No Nama Nomor Register Jabatan Tanda


1
2
3

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur di ucapkan kepada Allah SWT. Karena atas berkah rahmat
dan hidayatnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Bersama yang
telah dilakukan pada tanggal 24-26 Desember 2020 dan 1-3 Januari 2021. Adapun
tujuan dari pembuatan Laporan Kegiatan Bersama ini adalah untuk melaporkan
hasil yang telah dicapai dari kegiatan yang telah Anggota Muda lakukan.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
memberi dukungan moril dan ikut membantu dalam penulisan Laporan Kegiatan
Bersama ini. Terutama kepada orang tua yang telah memberikan dukungan moril
dan materil, serta semua senior di UKM POLTAPALA yang telah membimbing
dalam penulisan laporan ini.

Pembuatan laporan ini belum sepenuhnya sempurna sehingga penulis


mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang
membaca agar menjadi bahan koreksi untuk penulisan laporan berikutnya.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak,

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUANi
LEMBAR PENGESAHAAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Hasil Yang Dicapai 2
II. TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Deskripsi Lembah harau 3
2.1.1 Keadaan geografis 3
2.1.2 Letak geografis 3
2.1.3 Sosial budaya masyarakat 3
2.2 Deskripsi Gunung Bungsu 4
2.2.1 Keadaan Geografis 4
2.2.2 Letak geografis 4
2.2.3 Sosial budaya masyarakat 4
III.METODE PELAKSANAAN 5
3.1 Jadwal Kegiatan 5
3.2 Alat Dan Bahan beserta kegunaannya 5
3.2.1 Rock climbing 5
3.2.2 Gunung hutan 7
IV.HASIL 10
4.1 Laporan Finansial 10
4.2 Hasil Di Lapangan 10
4.3 Kendala Di Lapangan 10
V.PEMBAHASAN 11
5.1 Rincian dana Pendidikan 11
5.2 Pelaksanaan 11
1. Pendidikan lanjutan panjat tebing ( Rock Climbing) 11

iv
2. Pendidikan lanjutan Gunung Hutan 13
5.3 Kendala dilapangan 14

VI.KESIMPULAN 15

6.1 Kesimpulan 15

6.2 Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

LAMPIRAN 17

v
vi
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

POLTAPALA adalah salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang


bergerak dalam bidang pencinta alam ditingkat perguruan tinggi yaitu Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh dimana POLTAPALA itu sendiri adalah Politeknik
Pertanian Pemelihara Alam. Merupakan salah satu UKM yang ada di Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh yang berdiri pada tanggal 19 April 2007.

Kegiatan Bersama merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh


Anggota Muda untuk melatih kekompakan dan kerjasama serta rasa kekeluargaan
untuk menjadi Anggota Penuh perlu keseriusan dalam menjalani seleksi-seleksi
yang telah disusun oleh pengurus POLTAPALA. Sebelumnya telah dilakukan
oleh Anggota Muda (AM) seperti Pendidikan Dasar Cinta Alam Ruangan dan
Lapangan, dan pelantikan Anggota Muda (AM) serta penyerahan scraf AM.
Kegiatan bersama lainnya yang juga telah dilaksanakan yaitu Pendidikan Lanjutan
(DIKJUT) yang terbagi menjadi 2 kegiatan, yaitu Panjat Tebing (Rock Climbing)
dan Gunung Hutan.

Pendidikan lanjutan AM POLTAPALA angkatan XVII mengadakan


kegiatan Pendidikan Lanjutan Rock Climbing adalah Panjat Tebing di Harau yang
merupakan tempat wisata alam yang memiliki potensi untuk olahraga Panjat
Tebing. Lalu, kegiatan Pendidikan Lanjutan Gunung Hutan dilaksanakan di
Gunung Bungsu yang merupakan gunung yang terletak di Kabupaten Lima Puluh
Kota dengan ketinggian 1.253 mdpl. Kedua tempat Pendidikan Lanjutan tersebut
mempunyai potensi sesuai target, kegiatan, serta penerapan ilmu yang telah
dipelajari selama latihan rutin serta PDCA ruangan dan PDCA lapangan.

1
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari Pendidikan Lanjutan (Rock Climbing dan Gunung Hutan)
adalah sebagai berikut:

1. Menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama latihan rutin maupun


pada saat PDCA ruangan dan PDCA lapangan.
2. Mempererat kekompakan sesama anggota muda angkatan ke XVII
3. Menambah pengalaman dibidang Rock Climbing dan Gunung Hutan
4. Mengetahui bakat dan kopetensi Anggota Muda sesuai divisi yang
akan diambil nantinya, dan
5. Memperdalam ilmu yang sudah didapatkan dari latihan rutin dan pada
saat kegiatan PDCA.
1.3 Hasil Yang Dicapai

Pada saat pendidikan lanjutan di bidang panjat tebing atau Rock Climbing saya
sudah dapat mempraktekan beberapa materi yang diberikan pada saat PDCA
ruangan dan lapangan. Namun, pada saat mempraktekan pemanjatan di tebing
saya kurang mampu melakukan pemanjatan. Untuk pendidikan lanjutan dibidang
Gunung Hutan yang kami lakukan berjalan dengan lancar, tetapi dalam perjalanan
saya merasakan kesusahan melalui Medan yang sangat terjal dan perjalanan
sedikit terhambat.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Tebing Harau

2.1.1 Keadaan geografis

Lembah Harau merupakan lembah yang subur terletak di kecamatan


Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat. Berada sekitar 138
Km dari Padang dan sekitar 47 km dari Bukittinggi atau sekitar 18 km dari kota
Payakumbuh dan 2 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Tempat ini dikelilingi batu granit terjal berwarna-warni dengan ketinggian 100
sampai 500 meter.
Di lembah harau ada enam air terjun. Empat diantaranya adalah air terjun
yang paling deras. Keempat air terjun deras tersebut dikenal penduduk setempat
dengan sebutan Sarasah Murai, Sarasah Bunta, Sarasah Luluih, dan Sarasah Aka
Barayun. Aliran air terjun ini begitu deras karena terlempar dari ketinggian tebing
60 sampai 100 meter.
Salah satu bukit yang ada di Lembah Harau adalah bukit cadas yang amat
terjal. Kemiringannya hampir mencapai 90 derajat membuat kesan seakan kamu
sedang berjalan didalam lorong berbatu besar. Bukit-bukit batu pun berjajar
dengan harmonis dan menjulang hingga ketinggian 300 meter. Dinding bukit yang
terjal menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar olahraga Panjat Tebing.

2.1.2 Letak Geografis

Lembah Harau terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat


secara geografis terletak di :
Posisi : 0’2528,71 “LU dan 0’22’14 “LS
Letak : 100’15’44,10”-100’50’47,80 BT
Luas Daratan : 3.354,30 km2
Terdiri dari 13 kecamatan dan 79 nagari. (Badan Koordinasi
Penanaman Modal, 2015)

2.1.3 Sosial Budaya Masyarakat

Budaya dan kehidupan masyarakat setempat juga merupakan daya tarik


bagi wisatawan karena mereka masih menjaga adat istiadat budaya. Namun tidak
banyak kegiatan wisata yang melibatkan partisipasi masyarakat aktif. Hal ini
dapat dilihat pada kegiatan wisata yang ada pada saat ini hanya melibatkan
wisatawan, seperti panjat tebing.

3
2.2 Deskripsi Gunung Bungsu

2.2.1 Keadaan Geografis


Gunung bungsu berlokasi pada kawasan kota payakumbuh tepatnya di
kenagarian taeh bukik yang terletak di Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi
Sumatra Barat. Lokasinya 15 km dari kota payakumbuh dengan ketinggian 1.253
mdpl. Pemandangan dari atas gunung bungsu sangat indah dan lokasi disekitar
pegunungan terdapat hamparan persawahan. Gunung ini sangat sering digunakan
sebagai jalur track olahraga sepeda gunung atau dengan nama lain mountain bike.
Seperti banyak gunung lainnya, gunung ini sering didaki oleh para pencinta alam
sampai kepuncaknya. Walaupun tidak terlalu tinggi namun track digunung ini
cukup terjal bahkan tanjakan dengan kemiringan hingga 80 derajat. Gunung
bungsu juga sering digunakan sebagai sarana olahraga paralayang.

2.2.2 Letak Geografis

Gunung bungsu terletak di Taeh Bukik, Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh


Kota, Sumatra Barat dengan ketinggian 1.253 mdpl.

2.2.3 Sosial Budaya Masyarakat

Budaya dan kehidupan masyarakat setempat masih menjunjung tinggi adat dan
istiadat. Rata-rata pekerjaan mereka adalah petani,peternak dan nelayan karena
letak geografis yang cocok untuk bercocok tanam.

4
III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan Pendidikan Lanjutan ini dilaksanakan pada :

3.1.1 Rock Climbing

Tanggal : 24-26 Desember 2020


Tempat : Nagari Harau, Kec. Harau, Kab. Lima Puluh Kota.

3.1.2 Gunung Hutan

Tanggal : 1-3 Januari 2021


Tempat : Gunung Bungsu, Kab.Limapuluh Kota.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Rock Climbing

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam Pendidikan di bidang Rock Climbing
adalah sebagai berikut :

No Alat Dan Bahan Kegunaanya


1. Tali Karmantel Statis Tali statis memiliki kelenturan 6% sampai
9%. Tali ini digunakan untuk rappelling/
turun dari tempat tinggi.
2. Tali Karmantel Dinamis Tali dinamis memiliki tingkat kelenturan
25% ukuran 10,5. Berkat kelenturannya
yang tinggi tersebut, ia memiliki daya kejut
yang tinggi. Tali dinamis cocok
untuk climbing dan rock climbing.
3. Harness Alat penopang tubuh ini tak kalah penting
dari tali karmantel. Dikenakan di pinggang,
seperti celana pengaman, harness merupakan
jangkar yang menghubungkan tali dan
tubuhmu. Berdasarkan bentuknya, harness
terbagi atas tiga jenis. Pertama adalah seat
harness; kedua chest harness, dan terakhir
adalah full body harness.
4. Chalk bag Dalam panjat tebing, magnesium berguna
untuk mengeringkan atau menghapus
keringat dari jari pendaki. Membuatnya
kering dan lebih kondusif untuk pendakian.
Nah, kantong ini merupakan wadah untuk
menampung magnesium tersebut selama
pendakian.

5
5. Helm Helm berfungsi untuk melindungi kepala
dari batuan yang jatuh atau apapun
itu,biasanya pemanjat menyebutnya rock
apapun yang jatuh.
6. Sepatu Sepatu panjat khusus. Sepatu tersebut
mampu memberikan pijakan yang
menggigit, dan cukup lentur untuk
bermanuver ketika memanjat tebing. 
7. Figure Of Eight sebagai rem untuk belayer dan cara
pemasangannya yang cepat dan mudah
dilepaskan yang harus diperlukan kehati-
hatian dalam pemakaiannya karena sangat
bergantung dengan kekuatan tangan sebagai
stoper.tapi tidak disarankan menggunakan
alat ini.alat ini kami gunakan untuk rappling.
8. Webbing memiliki beberapa fungsi yaitu bisa
digunakan sebagai hardness, pengikat di
tubuh maupun anchor,dan berguna untuk
mengclean renner dari atas.
9. Quick Draw/runner Yaitu gabungan antara dua carabiner snap
dengan menggunakan sling.
Runner digunakan oleh pemanjat tebing dan
es untuk memperpanjang jarak antara alat
penahan dan tali.
10. ATC Yaitu alat untuk belay yang memerlukan
Mengandalkan rem dengan tangan dan
carabiner untuk mengunci tali.
11. Grigri Yaitu alat untuk belay yang bisa mengunci
dengan otomatis.
12. Carabiner Carabiner adalah alat yang digunakan untuk
mengaitkan tali ke hanger, tali ke tali atau
tali ke harness. ... Intinya, dalam
pemanjatan carabiner sangat berperan untuk
sistem keamanan pemanjat.
13. Piton (Angel dan King) Pengaman yang ditancapkan pada rongga
rongga tebing
14. Skyhook Yaitu alat yang digunakan untuk istirahat
sementara
15. Bor manual Biasanya digunakan untuk pembuatan jalur
caranya adalah dipukul menggunakan
hammer kemudian putar sedikit, begitu
seterusnya sampai lubang sesuai dengan
yang diinginkan.
16. Hammer Hammer merupakan palu untuk
menghantam piton ke dalam tebing batu.
Selain untuk memasang piton, palu pendaki
ini juga bisa digunakan untuk melepas piton

6
yang sudah tertancap ke dalam batu.
Ujungnya berfungsi mengencangkan mur
saat memasang hanger.
17. Matras Berguna untuk meletakkan alat alat dan
berguna untuk rappling biar tali ngak friksi.
18. Magnesium Yang letaknya di chalkbag berguna agar
tangan tetap kering

3.2.2 Gunung Hutan

No Alat Dan Bahan Kegunaanya


Perlengkapan Kelompok
1. Tenda Berguna untuk tempat istirahatdan
tempat tidur dimalam hari.
2. Kompor Portable merupakan jenis kompor yang paling
sering digunakan saat berkemah atau
mendaki gunung karena kompor ini
mudah digunakan. Karena, mudah
dibawa, ukurannya kecil.
3. Nesting Berguna untuk memasak nasi,air,dll.
4. Matras Berguna untuk alas tidur,alas makan
dan untuk duduk diluar.
5. Kompas Orienteering Kompas silva atau orienteering fungsi
utamanya untuk mempermudah
perhitungan dan pembacaan pada peta
secara langsung. Badan atau
pembungkus kompas silva selalu
dibuat transparan untuk
mempermudah pembacaan peta yang
diletakkan di bawahnya
6. Kompas Bidik ompas bidik atau prisma fungsi
utamanya untuk mempermudah
menghitung sudut sasaran bidik
(tempat atau benda) secara langsung.
Cara pemakaiannya dengan
membidikkan kompas ke sasaran
secara langsung sekaligus membaca
sudut sasaran pada skala kompas.
Besar sudut yang dibuat oleh arah
bidikan dan arah jarum (utara) itulah
sudut sasarannya (bearing).
7. Peralatan Masak Berguna untuk memasak dan makan
8. Peta 1.dapat memberikan informasi
2. membantu para pecinta alam
/pendaki
3. memudahkan mengetahui posisi
saat ini

7
4. dapat digunakan untuk
memprediksi berapa lama dalam
perjalanan
5. dapat memberikan informasi
terhadap permukaan
6. Dan lain lain
9. Protractor  Protractor (busur derajat) adalah
sebuah alat yang bisa digunakan
untuk mengukur dan membentuk
sudut. (busur derajat) adalah sebuah
alat yang bisa digunakan untuk
mengukur dan membentuk
sudut. (busur derajat) adalah sebuah
alat yang bisa digunakan untuk
mengukur dan membentuk sudut.
Perlengkapan Pribadi
1. Jas Hujan Berguna saat musim hujan biar tidak
basah
2. Baju Ganti Sebagai peganti baju kita yang kotor
dan basah
3. Tas carrier Untuk membawa alat alat kita
4. Slepping bag Selimut gunung untuk tidur
5. Senter Berguna untuk memberikan cahaya
pada malam hari
6. Sepatu tracking Berguna untuk tracking dan
melindungi kaki
7. P3K Obat obat yang diperlukan saat sakit
8. Parang Berguna untuk mencari kayu dan
berguna untuk pembuatan jalur
9. Kaus kaki Berguna untuk melindungi kaki saat
tracking dan saat dingin

IV. HASIL

8
4.1 Laporan Finansial
Pada kegiatan pendidikan lanjutan Anggota Muda untuk kegiatan Rock
Climbing dilakukan pada tanggal 24-26 Desember 2020 dan Gunung Hutan
tanggal 1-3 Januari 2021. Dana yang di butuhkan untuk kegiatan Rock Climbing
dan Gunung Hutan sebesar Rp. 1.250.000.

4.2 Hasil di lapangan


1. Rock Climbing
 Saya dapat mengetahui nama-nama alat yang digunakan pada sport
climbing beserta kegunaannya
 Dapat mengetahui pengenalan dan penerapan pemanjatan lead walaupun
saya tak bisa melakukannya.
 Dapat mengetahui pengenalan dan penerapan jenis anchor dan turun tali
(repling)
 Dapat mengetahui berbagai jenis simpul tali beserta penerapannnya.
 Dapat mengetahui bagaimana cara penerapan pemanjatan di tebing alam
walaupun saya tidak bisa melakukan pemanjatan

2. Gunung Hutan
 Dapat mengetahui apa saja zoologi dan botani yang dapat dimanfaatkan
sebagai makanan pengganti.
 Dapat mengetahui bagaimana penerapan survival.
 Pengenalan dan penerapan SAR dan RESCUE
 Dapat mengetahui serta dapat melakukan penerapan navigasi darat, dan
potong kompas.

4.3 Kendala di lapangan


Dalam kegiatan pendidikan lanjutan yang saya lakukan bersama saudara/i
Mengalami kendala pada saat kegiatan panjat tebing atau Rock Clambing seperti
sulit menemukan pijakan dan pegangan,tebing pemanjatan sedikit tajam dan
mengakibatkan saya susah untuk menemukan pegangan yang kuat, dan pada saat
repling (turun tali) saya terlalu takut dengan ketinggian dan menyebabkan fisik
dan mental saya menjadi kurang, terjadinya kendala dalam proses penerapan
materi tersebut.

Adapun kendala untuk kegiatan Gunung Hutan adalah dalam pemahaman


Tentang peta dan kompas yang sedikit sulit, serta sulit nya medan seperti jalur
yang terjal dan licin membuat saya sedikit kesusahan dan harus berhati-hati dan
saat perjalanan teman saya terkena batu,itulah yang menjadi kendala pada saat
kami melakukan perjalanan.

9
V. PEMBAHASAN

5.1 Dana Gunung Hutan & Rock Climbing


Pada kegiatan pendidikan lanjutan Anggota Muda POLTAPALA
untuk kegiatan Panjat Tebing (Rock Climbing) dilakukan pada tanggal 24-26
desember 2020 dan Gunung Hutan 1-3 januari 2021.

Adapun sumber dari dana Pedidikan Lanjutan adalah:

Dana kas POLTAPALA : Rp. 300.000


Dana iuran AM POLTAPALA : Rp. 950.000 +
JUMLAH : Rp. 1.250.000

Uraian Anggaran:
1. Anggaran kegiatan pendidikan lanjutan panjat tebing (Rock Climbing).
Dana penyewaan tempat : Rp. 200.000
Logistik : Rp. 200.000
P3K : Rp. 5000
Transportasi : Rp. 100.000
Biaya darurat : Rp. 87.000 +
JUMLAH : Rp. 592.000

2. Anggaran kegiatan pendidikan lanjutan Gunung Hutan


Logistik : Rp. 420.000
Transportasi : Rp. 200.000
P3K : Rp. 15.000
Biaya darurat : Rp. 22.000 +
JUMLAH : Rp. 657.000

SISA DANA : Rp. 1000

5.2 Pelaksanaan

1. Panjat Tebing (Rock Climbing)

10
Pada hari Rabu tanggal 23 Desember 2020 kami melakukan persiapan
pemberangkatan mulai dari persiapan fisik mental dan perlengkapan, dan sorenya
kami tetap melaksanakan rutinitas seperti biasa yaitu latihan wajib yang
dilaksanankan pada hari Rabu tersebut, setelah latihan wajib atau lebih tepatnya
setelah maghrib kami melaksanakan pengecekan ulang terhadap perlengkapan
kami dan kendala yang kami temui adalah kami tidak menemukan senter dan
banyak tas yang tidak dilengkapi plastic pecking dan banyak kendala lain berupa
kompor portable yang kami bawa juga tidak dilengkapi gas dan tidak membawa
lading, karena waktu nya sudah mepet akhirnya kami membicarakan nya kepada
senior dan senior menganjurkan untuk lanjut aja, lalu kami melakukan upacara
pembukaan Pendidikan Lanjutan di depan gedung serba guna dan setelah
melakukan pembukaan kami memindahkan semua perlengkapan ke mobil pick
up, dan sayangnya pada malam itu cuaca tidak mendukung dan kami
mengakalinya dengan memasang fly sheet di mobil pick up tersebut agar kami
dan barang kami tidak basah oleh guyuran air hujan, setibanya dirumah pak Taki
kami salaman dan memindahkan barang yang ada pada mobil ke teras rumah pak
Taki lalu kami mendirikan 3 tenda dengan pembagian tenda cewek diisi 8 orang
dan tenda cowok masing masing diisi 4 orang, setelah tenda berdiri kami
memutuskan untuk istirahat.
Keesokan harinya kami bangun jam 4 pagi untuk memasak dan
dilanjutkan dengan senam dan upacara pembukaan materi, setelah pembukaan
materi kami langsung mempersiapkan segala sesuatunya untuk menerima materi
dari pemateri kami dan materi kami di hari pertama yaitu pada hari Kamis 24
Desember 2020, materi pada hari pertama bersifat pengenalan mulai dari
pengenalan sejarah panjat tebing,pengenalan jenis batuan, pengenalan alat serta
pengenalan teknik dan cara yang digunakan untuk pemembuat jalur
Pada hari ke dua dalam pendidikan kami kami tetap melaksanakan apa
yang kami laksanakan pada hari pertama bedanya materi yang di sajikan pada hari
kedua bersifat praktek/aplikasi dari materi pertama yang bersifat teori,mulai dari
cara nge click,lead,hingga clean, serta siangnya kami khususnya yang cowok
melaksanakan sholat jumat yang jaraknya cukup memakan waktu, setelah itu kami

11
sarapan dan melanjutkan materi praktek kami dan malam nya sam seperti kegiatan
di hari pertama kami bercerita bersama di sekeliling api unggun
Pada hari terakhir tepatnya pada hari Sabtu 26 Desember 2020,kami
melaksanakan materi terakhir yaitu Rapling atau turun tali, mulai dari
mempelajari ancor,simpul,teknik yang digunakan untuk rapling hingga
praktek/penerapan rapling bagi Anggota Muda,sehabisnya materi kami langsung
melaksanakan upacara penutupan materi dan dilanjutkan dengan makan bersama
sebelum berangkat pulang.

2. Kegiatan Gunung Hutan


Pada hari Kamis tanggal 31Desember 2020 kami melakukan persiapan
pemberangkatan ke Gunung Bungsu dalam rangka melaksanakan kurikulum
pendidikan yaitu Pendidikan Lanjutan Divisi Gunung Hutan sama seperti
Pendidikan Rock Climbing kami me ngecek keadaan fisik mental dan
perlengkapan setiap anggota, belajar dari kesalahan yang lalu kami
memaksimalkan segala perlengkapan yang kami bawa akan tetapi ada satu orang
anggota kami yang tidak dapat ikut pada Dikjut GH ini karena dilarang oleh orang
tuanya mau gamau kami tetap berangkat walaupun jumlah anggota saat ini adalah
15 orang dengan total awal 16 orang, dan kami kembali melakukan perjalanan
menggunakan mobil pick up akan tetapi mobil tidak bisa melanjutkan ke puncak
lontiak(posisi camp) dan kami melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki untuk
menuju puncak lontiak, setibanya disana kami langsung mendirikan tenda dan
beberapa orang mengambil air, karena acara kami dilaksanakan bertepatan pada
perayaan tahun baru maka kondisi tempat camp kami dipenuhi dengan banyaknya
pendaki yang menikmati momen tersebut dengan bernyanyi dan bermain gitar
yang tidak berhenti berhenti yang menyebabkan kami kesulitan dalam beristirahat.
Keesokan harinya kami bangun jam 4 pagi untuk memasak dan
mengambil air setelah itu kami melakukan senam setelah itu dilanjutkan dengan
sarapan, setelah sarapan kami menerima materi dari pemateri dan siangnya kami
juga melaksanakan sholat jumat ke masjid yang jaraknya lumayan jauh, setelah
kami melaksanakan sholat jumat kami melakukan makan siang dan kembali
menerima materi berikutnya dari pemateri

12
Di hari kedua kami tetap melaksanakan materi berikutnya namun bedanya
kami melaksanakan praktek/penerapan dari materi Navigasi Darat yaitu dengan
cara menentukan titik koordinat lalu melaksanakan perjalanan untuk menuju
puncak dengan koordinat tertentu,kegiatan itu tidak hanya bertujuan untuk menuju
ke titik koordinat tertentu akan tetapi kami juga disuruh untuk mencari dan
mengambil gambar serta data dari flora dan fauna yang kami temui. Dan setelah
sekian lamanya berjalan akhirnya kami sampai pada titik tujuan kami yakni
puncak lontiak dan cara kami untuk mencari posisi kami adalah dengan cara
mencari resection dan intersection.
Pada hari terakhir kami merampungkan satu materi lagi yakni tentang
ppgd dan sar,esar kami dituntut untuk mencari posisi teman kami yang hilang lalu
setelah menemukan teman tersebut kami langsung diajarkan tentang p3k yaitu
mulai dari pembuatan tandu hingga pertolongan pertama pada korban setelah itu
kami membawa si korban dengan menggunakan tandu ke posisi camp.
Setelah materi itu selesai kami pecking semua barang barang yang kami
bawa dan tidak lupa sebelum pulang kami melakukan operasi semut untuk
membersihkan sampah sampah di sekitar lokasi.

5.3 Kendala di Lapangan


1. Kendala Dikjut RC
 Kurang nya logistik yang kami bawa
 Kurangnya perlengkapan yang kami bawa seperti senter,kompor,lading.
 Karena kelalaian dalam mengamankan logistik mengakibatkan logistik
kami diambil hewan.
2. Kendala Dikjut GH
 Jauhnya sumber mata air mengakibatkan kami harus berjalan lumayan
lama hanya untuk mengambil air dan akibatnya kami kelelahan.
 Ramainya para pendaki lain yang ada dilokasi mengakibatkan istirahat
kami menjadi terganggu karena suara yang berisik.
 Karena kelalaian kami dalam mengamankan logistik akhirnya diambil oleh
hewan sekitar.

13
14
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Tujuan dari Kegiatan Pendidikan Lanjutan untuk melanjutkan Kurikulum
yang ada pada UKM POLTAPALA, menerapkan segala ilmu yang telah di
pelajari sewaktu latihan rutin dan saat PDCA, melatih kekompakan, untuk
menemukan Divisi yang pas dengan minat dan bakat setiap Anggota Muda, serta
menumbuhkan rasa cinta untuk menjaga dan memelihara alam dan juga untuk
menerapkan dan mengembangkan materi yang telah di berikan guna untuk
memajukan UKM POLTAPALA.

6.2 Saran
1. Anggota Muda harus lebih serius dalam melaksanakan pendidikan lanjutan
2. Harus meningkatkan kekompakan sesama Anggota Muda.
3. Harus lebih berusaha lagi untuk manajemen waktu dan manajemen
perlengkapan.
4. Seharusnya kami Anggota AM lebih memupuk rasa kebersamaan dan
kekeluargaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asril,S.2015.Lembah harau The Hidden Paradise membangun Keindahan


Bersama Masyarakat.URL : https://silviaasril.wordpress.com.Diakses
Pada 19 Desember 2019.
Badan Koordinasi Penanaman Modal Porvinsi. 2015.Penyusunan Fasibility
Study proyek investasi sektor parawisata.
Kusuma, B. Lembah Harau,Salah Satu Lembah Terindah di Indonesia. URL:
https://travel.kompas.com/read/2014/07/10/130236027/Lembah.Harau.Salah.
Satu.Lembah.Terindah.di.Indonesia .

16
Lampiran

1. Belajar Simpul Menyimpul Rock Climbing

Melakukan Pemanjatan .2

Pengenalan Alat Rock Climbing .3

17
Memberi materi Gunung Hutan .4

Navigasi Darat .5

6.SAR

18

Anda mungkin juga menyukai