Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Kelurahan : Sungai Pasir


Kecamatan : Pulau Laut Tengah
Kota : Kotabaru
Provinsi : Kalimantan Selatan

Dosen Pembimbing Lapangan :


Siswanto, S.Pi., MP.

Disusun Oleh :
Warosatul M. P. Salam 2010711210022
Ridha Maulia 2010711220016
Restu Alam Arya Sidik 2010711310017
Dea Herawati 2010712220016
Helwi Montazah 2010712220006
Muhammad Rido Pahlawan 1910712310006
Afrilita Indah Noor Afny 2010714320014
Niken Laurent Hariyadi 2010713120006
Saupian Syaury 2010713310001
Wina Ervia 2010715320004
Putri Indah Pertiwi 2010715220017
Akhmad Gifari 1910715310016
Norma Yunita 1910716220014
Sabia Febrianto 1910716310002
Muhammad Ilfannor 2010716310002

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah dan operasional, kami pelaksana


kegiatan KKN
telah menyelesaikan laporan kegiatan selama di lokasi KKN
PRAKATA

Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan KKN di Desa Sungai Pasir,
Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabaru selama satu bulan dan
menyelesaikanlaporan akhir KKN ini dengan baik dan lancar.
Keberhasilan kegiatan KKN dan laporan akhir KKN ini tidak akan mungkin
dapat kami raih tanpa bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Untuk
itu kami ucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dr. Ir. Hj. Agustiana, M.P selaku Penanggung Jawab Panitia KKN Fakultas
Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat.
2. Dr. Erma Agusliani, S.Pi., M.P selaku Pengarah Panitia KKN Fakultas
Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat.
3. Ir. Irhamsyah, M.Si. selaku Ketua Pelaksana Panitia KKN Fakultas Perikanan
dan Kelautan Universitas LambungMangkurat.
4. Siswanto, S.Pi., MP. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL).
5. H.Sayed Jafar, SH. selaku Bupati Kabupaten Kotabaru.
6. Hilmi Rahmadi. S. Sos. selaku Kepala Camat Kecamatan Pulau Laut Tengah.
7. Kaspul Anwar selaku Kepala Desa Sungai Pasir.
8. Seluruh Aparat Desa Sungai Pasir, ketua RT, tokoh-tokoh masyarakat Desa
Sungai Pasir dan masyarakat Desa Sungai Pasir.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena
kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, kritik dan
saran membangun dari semua pihak sebagai masukan untuk menyempurnakan laporan
ini sangat saya harapkan. Semoga laporan kuliah kerja nyata (KKN) yang dilaksanakan
di Desa Sungai Pasir ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai Ilmu Perikanan dan Penerapannya.

Kotabaru, Juli 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
PRAKATA ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 3
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB II KEADAAN UMUM DESA SUNGAI PASIR ...................................... 5
2.1 Kondisi Geografis ..................................................................................... 5
2.2 Kondisi Demografis .................................................................................. 6
2.3 Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya ....................................................... 6
2.4 Sarana dan Prasarana................................................................................. 6
BAB III MASALAH DAN POTENSI ............................................................... 8
3.1 Masalah Desa ............................................................................................ 8
3.2 Potensi Desa .............................................................................................. 9
BAB IV PERENCANAAN PROGRAM ........................................................... 10
4.1 Rencana Program KKN............................................................................. 10
4.2 Prioritas Pemilihan Permasalahan ............................................................. 13
BAB V PELAKSANAAN PROGRAM ............................................................. 14
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 24
6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 24
6.2 Saran ...................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25
LAMPIRAN.........................................................................................................

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Permasalahan yang Teridentifikasi ....................................................... 8


Tabel 2. Rencana Program KKN ........................................................................ 10
Tabel 3. Prioritas Pemilihan Permasalahan ......................................................... 13

v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kotabaru merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan dengan


luas wilayah yang mencapai 9.442,46 km2. Kabupaten Kotabaru memiliki kondisi
geografis yang cukup beragam, yaitu daerah pegunungan, pesisir pantai, dan wilayah
kepulauan. Daerah pegunungan terletak di wilayah daratan Pulau Kalimantan yang terdiri
atas 12 kecamatan, yaitu Kelumpang Selatan, Kelumpang Hilir, Kelumpang Hulu,
Kelumpang Barat, Hampang, Sungai Durian, Kelumpang Tengah, Kelumpang Utara,
Pamukan Selatan, Sampanahan, Pamukan Utara, dan Pamukan Barat. Wilayah ini
merupakan bagian dari jalur Pegunungan Meratus. Sementara itu, wilayah kepulauan
Kotabaru terdiri atas delapan kecamatan, yaitu Pulau Laut Barat, Pulau Laut Selatan,
Pulau Laut Utara, Pulau Laut Timur, Pulau Laut Tengah, Pulau Laut Kepulauan, Pulau
Sebuku, Pulau Laut Tanjung Selayar, dan Pulau Sembilan (Hakim dkk. 2009: 7-8).

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai salah satu wahana bagi mahasiswa
untuk mengaplikasikan teori teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata
pengabdian kepada masyarakat. KKN juga merupakan bentuk konkrit dari pengalaman
yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat [2]. Dengan
adanya KKN ini, mahasiswa diharapkan dapat mengaktualisasikan disiplin ilmu yang
masih dalam tataran teoritis dengan bentuk pengabdian dan pendampingan langsung
kepada masyarakat,disamping penelitian yang dilakukan sebagai usaha pengmbangan
ilmu yang didapat sebelumnya. Selain itu, KKN juga memiliki keterampilan dalam
mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi ditengah masyarakat sebagai
media untuk belajar membangun hubungan yang integral dalam masyarakat, sebagai
obbyek utama yang akan dihadapi kelak setelah menyelesaikan studi. Kegiatan tersebut
dibagikan dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja
dalam kegiatan pembangunan masyarakat. Hal tersebut sebagai wahana penerapan dan
pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu
mekanisme kerja dan teknologi persyaratan tertentu.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan intrakurikuler yang memadukan


pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman
belajar dan bekerja kepada mahasiswa. Karena sejak reformasi tahun 1998 KKN
berkonotasi negatif (yaitu Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme), istilah KKN yang berupa
1
kegiatan intrakurikuler pun berubah untuk menunjukkan nilai positifnya. Beberapa di
antaranya adalah (1) KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat) yang berfokus pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di
masyarakat secara sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat atau dalam
kerangka menyelesaikan masalah di masyarakat, (2) KKN-PPM Tematik yang berfokus
pada kegiatan tertentu, seperti pemberantasan buta aksara, penuntasan wajib belajar
sembilan tahun, atau penerapan kesetaraan gender, dan (3) KKN lain yang
dikembangkan oleh perguruan tinggi masing-masing.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini didasari pada Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 20 Ayat 2
dinyatakan bahwa: “Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat”. Begitu pula pada Pasal 24 Ayat 2 disebutkan:
“Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaga sebagai pusat
penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian kepada
masyarakat” (Syardiansah, 2019).

Pada era New Normal ini, masyarakat sudah mulai menata kembali aspek
kehidupan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai bentuk pencegahan
penularan COVID-19. Universitas Lambung Mangkurat sebagai perguruan tinggi yang
menjalankan tugas dan fungsi Tri darma perguruan tinggi, melalui kegiatan KuliahKerja
Nyata (KKN) yang dilaksanakan mulai tanggal 02 Juli - 01 Agustus 2023 diikuti oleh
Mahasiswa dari 6 Program Studi Fakultas Perikanan dan Kelautan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) ini mengusung tema “Kerja Nyata Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Lambung Mangkurat Untuk Masyarakat Kabupaten Kotabaru”. Kecamatan
Pulau Laut Tengah, Sungaipasir adalah wilayah perdesaan dan termasuk wilayah
Kabupaten Kotabaru. Dalam waktu yang beriringan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN),
Universitas Lambung Mangkurat menempatkan satu kelompok yang beranggotakan 15
orang mahasiswa didaerah ini, mahasiswa dapat berperan untuk menuangkan ide,
kreativitas, inovasi, kepedulian, tanggung jawab, kerja sama, serta menumbuhkan dan
mematangkan jiwa pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu,
pengetahuan, dan teknologi.

2
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan KKN Fakultas Perikanan dan Kelautan tahun 2023
adalah:

1. Peningkatan kreasi reka mahasiswa sesuai dengan keahlian mahasiswa


2. Peningkatan potensi desa untuk membangun masyarakat desa yang mandiri
3. Penanaman nilai-nilai nasionalisme, kepribadian, keuletan, etos kerja, tanggung
jawab, kemandirian, kepemimpinan, dan kewirausahaan
4. Penanaman jiwa kepenelitianan dan kepengabdianan dalam memecahkan masalah-
masalah yang ada di masyarakat.
1.3. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan KKN. Manfaat dirasakan oleh mahasiswa,
pemerintah kota/kabupaten, dan perguruan tinggi, yaitu :
1. Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman selama berada di tengah-
tengah masyarakat, membentuk dan mengembangkan sikap dan rasa cinta,
kepedulian sosial, dan tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat.
2. Memperoleh keterampilan dalam pelaksanaan berbagai program pengembangan
dan pembangunan,
3. Mempersiapkan dan membina dirinya sebagai inovator, motivator, problem solver,
berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan background keilmuannya.

Pada saat yang sama, pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat mendapatkan :

1. Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan dan melaksanakan


program pembangunan, serta melakukan kegiatan di Era New Normal .

2. Meningkatkan kemampuan berpikir, bersikap, dan bertindak agar sesuai dengan


program pembangunan,

3. emperoleh pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan di daerah,

4. Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat yang menjamin capacity


building

3
Untuk Perguruan Tinggi mendapatkan :

1. Mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa secara terarah, karena adanya
umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat,

2. Menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan yang
berbasis pada pengembangan IPTEKS,

3. Mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat, terarah, dan terpadu dalam


pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan, serta masalah yang
dihadapi bersama saat ini.

4
BAB II
KEADAAN UMUM DESA SUNGAI PASIR

2.1 Kondisi Geografis

SALINO PETA DESA SUNGAIPASIR


SALINO PETA DESA
KECAMATAN PULAULAUT SUNGAIPASIR
TENGAH KABUPATEN KOTABARU
KECAMATAN PULAULAUT TENGAH KABUPATEN KOTABARU U
U

SEDJAKA
SEDJAKA

Kantor Desa Sungaipasir


Kantor Desa Sungaipasir
Sekolah
Sekolah
Mesjid
Mesjid
Perusahaan
Perusahaan
Gunung
Gunung
Jalan Desa
SEMISIR Jalan
Jalan Desa
Raya
SEMISIR Jalan Raya
Perabatasan
Perabatasan
Selat Laut
Selat Laut
Pertanian
Pertanian

Sungai Pasir adalah salah satu desa di wilayah kecamatan Pulau Laut
Tengah, kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
a. Iklim

Desa sungaipasir termasuk wilayah yang beriklim tropis, juga


biasanya mengalami tiga musim yakni: musim hujan, musim panas, paracoba
musim panas. Permasalahan yang sering timbul biasanya pada musim panas
yakni suhu yang terlaluu panas khususnya pada saat kemarau.
b. Letak dan luas wilayah
Desa sungaipasir adalah salah satu desa dari 7 desa yang terdapat di
kecamatan Pulaulaut Tengah Kabupaten Kotabaru yang berjarak lebih 12 KM
dari ibu kota kecamatan Pulaulaut Tengah dengan luas tanah atau wilayah ±
15.283,00 Ha dengan batas-batas nya:
- Sebelah Utara desa Salino Kecamatan Pulaulaut Tengah
- Sebelah Selatan Desa Semisir Kecamatan Pulaulaut Tengah
- Sebelah Timur Desa Batu Tunau Kecamatan Pulaulaut Barat
- Sebelah Barat Desa Selat Laut Kecamatan Pulaulaut Tengah
5
c. Topografi dan Jenis Tanah

Topografi desa sungaipasir adalah desa yang Sebagian penduduknya


bertempat tinggal di daerah pesisir pantai dimana Sebagian besar
penduduknya bermata pencarian nelayan dan pekebun. Jenis tanah di desa
sungaipasir adalah salah satu desa dari 7 desa yang terdapat di kecamatan
Pulaulaut Tengah yang berada kurang lebih 12 KM dari kecamatan Pulaulaut
Tengah ± dengan luas tanah atau wilayah ±15.238,00 persegi (15.283,000
Ha).

2.2 Kondisi Demografis

Kondisi kelurahan Sungaipasir pada tahun 2023mempunyai jumlah penduduk


sebanyak 1.439 jiwa dengan jumlah laki-laki 736 dan jumlah perempuan 703. Jumlah
ini merupakan dari 4 Dusun dan 12 RT yang terdapat di Kelurahan Sungaipasir.

2.3 Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya

Kondisi sosial di kelurahan Sungaipasir Sebagian besar anak-anak dan remaja


juga menempuh Pendidikan seperti TK/PAUD, SD, Dan SMP Sebagian besar anak-
anak kelurahan Sungaipasir putus sekolah karna jarak tempuh menuju SMA cukup
jauh tetapi juga ada beberapa anak-anak yang melanjutkan ke SLTA/SMA. Pekerjaan
atau mata pencarian di Kelurahan Sungaipasir cukup bervariasi nelayan, pekebun,
karyawan, swasta, pedagang dan juga Sebagian bekerja sebagai staf Desa. Akan
tetapi untuk persentase pekerjaan terbesar di desa Sungaipasir ialah 80% sebagai
pekebun dan 20% sebagai nelayan. Untuk budaya di kelurahan Sungaipasir juga
masih terbilang cukup tinggi, contohnya yang pernah kami lihat salah satunya saat
perbaikan lapangan volley warga desa Sungaipasir ikut berpartisipasi dalam
perbaikan lapangan tersebut untuk perbaikan lapangan volley ini berada di dusun 04
RT 06, selain gotong royong kelurahan sungai pasir juga aktif melakukan budaya
memperingati acara10 muharrom untuk budaya ini warga kelurahan sungaipasir
saling membantu untuk ibu rumah tangga bekerja sama untuk memasak.

2.4 Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana di kelurahan Sungaipasir juga memiliki sarana

6
Pendidikan seperti PAUD, TK, SD, SMP, pesantren atau tahfiz qur’an. Untuk
prasarana layanan Kesehatan di kelurahan Sungaipasir juga cukup memenuhi dan
membantu masyarakat melakukan posyandu balita maupun lansia, selain melakukan
posyandu masyarakat Sungaipasir juga mudah untuk berobat dan memeriksa
Kesehatan. Hal ini terlihat dengan tersedianya beberapa sarana Kesehatan seperti
Poskesde atau Polindes dan posyandu.

7
BAB III
MASALAH DAN POTENSI

3.1. Masalah Desa

Setelah adanya survei lokasi dan keadaan di Desa Sungai Pasir maka dapat
diidentifikasi masalah seperti yang ada pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Permasalahan yang teridentifikasi
No Permasalahan Lokasi Sumber Metode Hasil
Informasi yang
digunakan
1 Kurangnya fasilitas seperti Desa Kades, Observasi Pembuatan tempat
tempat duduk atau Sungai Kadus, RT dan duduk dan bersih
peristrahatan dan tempat Pasir dan Aparat Wawancara bersih di Pantai
sampah untuk pengunjung Desa Sambega
yang datang ke Pantai Sungai
Sambega dan banyaknya Pasir
sampah yang ada

2 Kurangnya kesadaran akan SDN 1 Bidan Observasi Sosialisasi kepada


pentingnya makan ikan Sungai dan siswa SD gemar
pada anak yang dapat pasir Wawancara makan ikan
menyebabkan stunting

3 Jarak antar RT yang cukup Desa Kades, Wawancara Pembuatan dan


jauh dan tidak terurut dan Sungai Kadus, RT dan Pemasangan Plang
juga tidak adanya Pasir dan Aparat Observasi pembatas disetiap
pembatas antar RT yang Desa RT
terlihat disetiap RT Sungai
Pasir
4 Sosialisasi tentang bahaya SMPN Kepala Observasi Sosialisasi tentang
narkoba dan kenakalan 2 Pulau Sekolah, dan bahaya narkoba
remaja masa kini Tengah dewan Wawancara kepada siswa dan
guru dan siswi
siswa
siswi

5 Kurangnya teori yang Kantor Aparat Wawancara Sosialisasi tentang


dimiliki oleh nelayan Desa Desa dan dan perikanan dan
tentang perikanan dan Sungai Nelayan Observasi kelautan kepada
kelautan, dan perlunya Pasir nelayan Desa
pemahaman terhadap Sungai Pasir
lingkungan perairan sekitar
area penangkapan

6 Minimnya SDM yang Desa Aparat Observasi Membantu kegiatan


membantu kegiatan Sungai Desa dan posyandu pada
posyandu Pasir Wawancara balita dan lansia

8
7 Tingginya tingkat gizi Kantor Bidan Obervasi Sosialisasi cegah
buruk pada anak Desa dan kurang gizi pada
khususnya balita dan Sungai Wawancara anak dan praktik
kurangnya kesadaran para Pasir pembuatan MPASI
orang tua akan hal itu untuk balita

8 Membantu administrasi Kantor Aparat Observasi Membantu


desa Desa Desa dan administrasi desa
Sungai Wawancara
Pasir

9 Rusaknya lap voli yang Lapang Masyaraka Observasi Membantu warga


akan dipakai dalam lomba an Voli t Desa dan dalam memperbaiki
17 agustus Desa Sungai Wawancara lapangan voli yang
Sungai Pasir akan digunakan
Pasir dalam kegiatan 17
agustus

3.2. Potensi Desa

Desa Sungai Pasir memiliki potensi dibidang wisata bahari, adanya gunung jambangan,
air terjun dan pantai namun kurangnya perhatian, perawatan dan pengelolaan membuat
beberapa tempat wisata di Desa Sungai Pasir kurangnya menarik wisatawan dan bisa
dikatakan sepi pengunjung. Pantai sambega selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan karena
posisi pantai sambega yang bisa dikatakan sangat strategis karena dekat dengan jalan raya
utama sehingga sangat berpotensi menerima banyak wisatawan.

Tidak hanya dalam bidang wisata, bidang pertanian dan perikanan di Desa Sungai Pasir
juga sangat berpotensi memiliki nilai tinggi untuk menunjang perekonomian masyarakat
Desa Sungai Pasir. Diantaranya perkebunan sawit yang banyak memperkerjakan masyarakat
hingga masyarakat memilih bekerja di perkebunan sawit sebagai salah satu mata pencaharian
sebagian masyarakat desa, perkebunan cabai, bawang merah, jagung, dan sayur mayur
lainnya juga dilakukan oleh masyarakat desa. Dalam bidang perikanan masyarakat yang
berprofesi sebagai nelayan juga masih aktif melakukan penangkapan ikan di sekitar perairan
Desa Sungai Pasir, hasil tangkapan juga banyak dijual kembali oleh nelayan ke pengepul
ikan.

9
BAB IV
PERENCANAAN PROGRAM

4.1 Rencana Program KKN

Berikut adalah tabel rencana program KKN:


Tabel 2. Tabel Perencanaan

No Nama Program Metode Alat dan Bahan Volume Sumber


Dana
1. Berpartisipasi Luring Alat:  5 orang Desa
Dalam Laptop/compute mahasiswa, 10
Administrasi Desa r alat tulis hari x 5 jam
Sungaipasir
2. Kegiatan Luring Alat:  15 orang Desa
Pemerintahan Pengeras suara, mahasiswa, 10
 Posyandu LCD, alat tulis kader posyandu
Ke-1 Balita dan alat medis dan 6 orang tim
Dan Lansia Bahan: medis, 9 hari
Dusun 1 Konsumsi dan  07 Juli 2023, 3
 Posyandu obat-obatan jam/hari
Ke-2 Balita (Posyandu lansi
Dan Lansia dan balita di
Dusun 2 dusun 1)
 Posyandu  10 Juli 2023, 3
Ke-3 Balita jam/hari
Dan Lansia (Posyandu lansi
Dusun 3 dan balita di
 Apel Setiap dusun 2)
Pagi Senin  12 Juli 2023, 3
 Rapat jam/hari
Pembentuka (Posyandu lansi
n Panitia 17 dan balita di
Agustus dusun 3)
 Rapat  10,17,24 dan 31
Rembuk Juli 2023, 2
Stunting jam/hari senin
(Apel pagi di
lapangan kantor
desa)
 13 Juli 2023, 3
jam/hari
(pembentukan
panitia 17
agustus)
 20 Juli 2023, 3
jam/hari (rapat
rembuk
stunting)
10
3. Kegiatan Luring Alat:  15 orang Desa
Kemasyarakatan Cangkul, mahasiswa dan
 Gotong- linggis, sekop, 20 orang
Royong gerobak sorong, warga, 2 hari
Renovasi gayung, roskam  11 Juli 2023
Lapangan kayu dan (persiapan alat
Voli di perkakas tukang dan bahan
Sambega lainnya. renovasi
Bahan: lapangan voli),
Semen, pasir, 5 jam/hari
kerikil, tali  14 Juli 2023
pembatas dan air (pelaksanaan
renovasi
lapangan voli di
Sambega), 5
jam/hari
4. Membangun Luring Alat:  15 orang Mahasiswa
Fasilitas Wisata Gergaji, tukul, mahasiswa dan
Pantai Sambega parang,linggis, 5 orang warga,
 2 Tempat dodos, dan 6 hari
Duduk perkakas tukang  5 Juli 2023
 Plang Pantai lainnya (survey lokasi),
 Bersih-Bersih Bahan: 2 jam/hari
Pantai Bambu, kayu,  8 Juli 2023
papan, paku, rapat bersama
trashbag, cat, Kepala Dusun 4
dan cat semprot, Sungai Pasir 2
jam/hari
 9 dan 15 Juli
2023 persiapan
alat dan bahan
5 jam/hari
 10 Juli 2023
kegiatan bersih-
bersih pantai 5
jam/hari
 15 dan 16 Juli
2023
pembuatan
tempat duduk,
5 jam/hari
 PLANG
5. Sosialisasi Gemar Luring Alat :  15 orang Mahasiswa
Makan Ikan LCD, laptop, mahasiswa, 2
Bersama Siswa/I dan alat tulis hari
SDN 1 Sungaipasir Bahan :  17 Juli 2023
doorprice,dan (perizinan serta
cemilan persiapan alat
dan bahan) 2

11
jam/hari
 18 Juli 2023
(pelaksaan
kegiatan) 3
jam/hari
6. Gerakan Senam Luring Alat :  15 orang -
Sehat Siswa SDN 1 Pengeras suara mahasiswa, 1
Sungaipasir hari x 2 jam
7. Pembuatan Plang Luring Alat :  15 orang Mahasiswa
Pembatas RT palu, gergaji dan mahasiswa, 5 dan desa
mesin serut hari
kayu, kuas cat  21 Juli 2023
dan cetakan (persiapan alat
huruf dan bahan) 2
Bahan : jam/hari
Kayu, papan,  22 dan 23 Juli
paku, cat, cat 2023
semprot, (pembuatan
plang) 4
jam/hari
 26 Juli 2023
(Memasang
plang) 4
jam/hari

8. Sosialisasi Cegah Luring Alat :  15 orang Mahasiswa


Gizi Kurang Pada Laptop, LCD, mahasiswa dan
Anak Tingkatkan pengeras suara, 1 orang bidan,
Generasi Emas Dan dan alat tulis 2 hari
Praktik Pembuatan Bahan:  16 Juli 2023
MPASI Untuk MPASI (ikan (persiapan alat
Batita nila, nasi, dan bahan) 3
kentang, worter, jam/hari
daun seledri,  17 Juli 2023
garam, air, (kegiatan
minyak, tepung sosialisasi) 4
roti dan telur jam /hari
9. Sosialsisasi Bahaya Luring Alat :  15 orang Mahasiswa
Narkoba Di SMPN LCD, laptop, mahasiswa, 2
2 Sungaipasir dan alat tulis hari
Bahan :  25 Juli 2023
doorprice,dan (perizinan serta
cemilan persiapan alat
dan bahan)
 26 Juli 2023
(kegiatan
sosialisasi)
10. Sosialisasi Luring Alat :  15 orang Mahasiswa

12
Pencemaran laut, LCD, laptop, mahasiswa, 2
Perikanan Tangkap dan alat tulis hari
dan budidaya Bahan :  26 Juli 2023
maggot, Konsumsi (persiapan alat
BUDIKDAMBER dan bahan)
serta sistem bioflok  27 Juli 2023
(kegiatan
sosialsisasi)

4.2 Priroritas Pemilihan Permasalahan

Berikut adalah tabel rencana program KKN:


Tabel 3. Tabel Prioritas Pemilihan Permasalahan
No. Permasalahan Analisis dan alasan pemilihan
1. Kurangnya anggota dalam Analisis: fasilitas ada
proses administrasi desa Alasan: perangkat desa terbantu
2. Kurangnya anggota kader Analisis: fasilitas ada
posyandu Alasan : kader posyandu terbantu
3. Lapangan voli kurang layak Analisis : didukung oleh desa
Alasan : lapangan lebih layak untuk dipakai
4. Infrastruktur kurang Analisis: peralatan tersedia dan dana terjangkau
Alasan : menarik wisatawan berkunjung
5. Kurang gemarnya anak- Analisi: mudah dilakukan, jangka waktu pendek
anak mengkonsumsi ikan Alasan: menambah kegemaran anak-anak untuk
mengkonsumsi ikan
6. Peraga hidup sehat Analisis: bisa dilaksanakan dan jangka waktu pendek
Alasan: pentingnya edukasi kesehatan sejak dini
7. Tidak ada pembatas RT Analisis: adanya bantuan dari desa, dana yang
terjangkau dan sangat diperlukan
Alasan : memudahkan masyarakat untuk mengetahui
batas RT
8. Meningkatnya angka gizi Analisis: mudah dilaksanakan, waktu penyelesaian
buruk pada anak pendek dan adanya dukungan dari desa.
Alasan: memberikan edukasi pada masyrakat tereitama
ibu dan anak-anak untuk mencegah gizi buruk
9. Tingginya tingkat Analisis : bisa dilaksanakan, fasilitas tersedia, jangka
pemakaian narkotika pada waktu pendek
usia remaja Alasan : edukasi bahaya narkotika pada remaja
10. Kurangnya pemahaman Analisis : mudah dilaksanakan, jangka waktu dan
tentang perikanan didukung oleh desa
Alasan : Meningkatkan pengetahuan tentang perikanan
dan kelautan

13
BAB V PELAKSANAAN PROGRAM

Tata pelaksanaan program dilaksanakan oleh 15 orang mahasiswa Fakultas


Perikanan dan Kelautan. Beberapa program kerja yang dibuat bertujuan untuk
mendukung program kerja yang lain, dengan cara menarik simpati masyarakat
sekitar. Program kerja yang dibentuk

5.1 Pembahasan
1. Berpartisipasi dalam Administrasi Kantor Kepala Desa Sungaipasir
Kantor kepala Desa Sungai pasir beroperasi dari pukul 08.00-16.00
WITA. Dalam pelaksanaannya anggota kelompok KKN dibagi menjadi 3
kelompok kecil, masing-masing kelompok berjumlah 5 Orang.
Perminggunya 1 kelompok yang hadir dan sisanya melaksanakan program
kerja yang lain. Program Kerja ini dibentuk berdasarkan permintaan
langsung oleh bupati Kotabaru.
a. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan dalam Administrasi Desa Sungaipasir adalah untuk
menunjang aparat desa dalam menjalankan kegiatan administrasi
kantor desa.
b. Tingkat keberhasilan
Tingkat keberhasilan dalam kegiatan ini adalah berhasil mendukung
membuat segel tanah, membuat proposal realisasi, melayani
masyarkat dalam pembuatan surat perizinan, dll.
c. Faktor kelemahan dan kekuatan yang mempengaruhi
Faktor kelemahan pada kantor kelemahan kantor kepala desa,
kurangnya kemampuan staf pelayan kantor dalam penggunaan
aplikasi Word dalam mengolah dan membuat surat-surat penting.
Faktor kekuatan yaitu; fasilitas yang tersedia sangat lengkap dan
dalam kondisi sangat baik.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Dalam program kerja kemungkinan Kantor desa mengalami
peningkatan efisiensi pelaksanaan administrasi desa dalam hal

14
penggunaan word.
2. Kegiatan pemerintah (posyandu)
Desa Sungai Pasir memiliki 3 Posyandu yang berletak pada lokasi
yang berbeda yaitu; Kumang kumang, Sungaipasir dan Sambega.
Posyandu desa sungai pasir memiliki program rapat rembuk stunting,
Dalam pelaksanaanya posyandu melaksanakan programnya pada tanggal
07, 10, dan 12 di lokasi yang berbeda. Selain itu kegiatan pemerintah
lainnya meliputi Apel setiap pagi senin dan rapat pembentukan panitia 17
Agustus yang telah dilakukan sebanyak 2 kali. Program kerja ini dibentuk
dengan tujuan untuk menarik simpati warga terhadap kelompok
Mahasiswa untuk mempermudah segala kegiatan yang dilaksanakan oleh
Mahasiswa.
a. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan posyandu yaitu memberi pelayanan posyandu
balita maupun lansia dan memberikan makanan tambahan serta
melakukan penyuluhan gizi.
b. Tingkat keberhasilan
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini cukup tinggi karena
antusiasnya ibu PKK dalam penyuluhan stanting dengan melihat
banyaknya jumlah ibu-ibu untuk membawa anaknya ke posyandu.
c. Faktor kelemahan dan kekuatan yang mempengaruhi
Faktor kelemahan program kerja ini yaitu kurangnya peralatan
yang memadai, sedangkan faktor kekuatan yaitu adanya dukungan
dari masyarakat sekitar.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan adanya penyuluhan tentang stanting lebih lanjut.

3. Kegiatan kemasyarakatan (Gotong royong)


Desa Sungai Pasir pada tanggal 17 Agustus akan merayakan HUT
RI ke-78 dengan berbagai rangakaian perlombaan yang akan
dilaksanakan, salah satunya adalah lomba Volly. Pada pelaksanaan
programnya, mahasiswa KKN Desa Sungai Pasir hanya sebatas

15
membantu dan mendukung panitia 17an yang telah terbentuk, yaitu
renovasi lapangan Volly dusun Sambega RT 07.
a. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan yaitu melakukan renovasi lapangan voli
b. Tingkat keberhasilan
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini tinggi karena
antusiasnya masyarakat sekitar dalam renovasi lapangan voli
c. Faktor kelemahan dan kekuatan yang mempengaruhi
Faktor kelemahan program kerja ini kemungkinan tidak ada karena
antusiasnya masyarakat, sedangkan faktor kekuatan yaitu adanya
partisipasi dari masyarakat sekitar.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Menjaga fasilitas yang telah diberikan
4. Membangun Fasilitas Wisata Pantai Sambega
Desa Sungai Pasir memiliki wisata pantai Sambega. Pantai
sambega merupakan salah satu spot wisata yang masih sering di datangi
oleh warga ataupun pengunjung. Dalam pelaksanaanya membangun
fasilitas Pantai Sambega dibantu oleh warga sekitar dan ketua RW dan RT
setempat, dimulai dari merancang anggaran biaya, mencari bahan mencari
alat hingga proses pembuatannya.
Fasilitas yang tersedia sebelumnya pada pantai ini yaitu 1 tempat
duduk yang berasal dari bambu dengan kondisi bagus, dan pedagang
sembako rumahan yang menyediakan minuman dingin cepat saji. Dengan
fasilitas yang ada pantai tersebut masih tidak layak untuk dijadikan sebagai
spot wisata yang memadai.
Kelompok KKN desa Sungai Pasir menambahkan 2 buah tempat
duduk yang lebih besar dan memberikan Plang penanda berupa papan
kayu yang ditancapkan ke tanah serta kami rutin melakukan kegiatan
bersih-bersih pantai. Upaya penambahan fasilitas kecil-kecilan ini
diharapkan dapat menjadi titik awal perubahan dan peningkatan Pantai
Sambega
a. Rencana Kegiatan

16
Rencana kegiatan membangun fasiliats pantai Sambega di Desa
Sungai dengan pembuatan bangku sebanyak 2 buah, plang pantai serta
bersih-bersih pantai.
b. Tingkat Keberhasilan
Tingkat keberhasilan membangun fasilitas pantai sambega berhasil
dilaksanakan.
c. Faktor kelemahan
Faktor Kelemahan program kerja ini adalah jarak yang ditempuh
lumayan jauh dan rendahnya kesadaran pengunjung dalam menjaga
kebersihan. Faktor kekuatan dalam program kerja ini adanya
partisipasi masyarakat sekitar dalam membantu kegiatan.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan untuk menindaklanjuti atas hasil yang dicapai yaitu
adanya pengembangan fasilitas yang memadai ditempat wisata pantai
sambega.
5. Sosialisasi gemar makan ikan
Dalam pelaksanaanya, sosialisasi dilakukan pada SDN 1
Sungaipasir, pada tanggal 18/07/2023 di Ruang Aula. Kegiatan ini dihadiri
oleh seluruh siswa. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh siswa. Menurut
zulfadhli (2018) rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia
disebabkan oleh beberapa aspek seperti: a). Selera, Bau dan rasa amis yang
ditimbulkan, b). Ikan tidak tersedia secara merata di setiap daerah, karena
lokasi yang jauh dari sumber ikan, c). produk olahan ikan masih sangat
rendah, karena pengolahan dilakukan tidak sesuai standard dan kurang
hygiene.

a. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan mengenalkan kandungan gizi ikan yang tinggi akan
protein
b. Tingkat Keberhasilan
Tingkat keberhasilan dalam sosialisasi gemar makan ikan berhasil
dilaksanakan dengan antusiasnya siswa yang berjumlah sekitar 90

17
orang.
c. Faktor kelemahan dan kekuatan
Faktor Kelemahan program kerja ini yaitu sebagian siswa tidak bisa
makan ikan karena ikan memiliki tulang. Faktor kekuatan dalam
program kerja ini adanya dukungan dari pihak sekolah dalam
penyelenggaraan sosilasi gemar makan ikan.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan untuk menindaklanjuti atas hasil yang dicapai yaitu
dengan pengelolaan berbagai macam makanan yang terbuat dari ikan

6. Gerakan senam sehat


Dalam pelaksanaanya, sosialisasi dilakukan pada SDN 1
Sungaipasir, pada tanggal 22/07/2023 di Lapangan Bola SDN 1 Sungai
Pasir. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh siswa.
a. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan dalam gerakan senam sehat untuk melatih anak
senang dalam berolahraga
b. Tingkat keberhasilan
Tingkat keberhasilan dalam gerakan senam sehat berhasil
dilaksanakan dengan siswa yang mengikuti senam berjumlah sekitar
90 orang
c. Faktor kelemahan dan kekuatan
Faktor kelemahan pada program kerja ini tidak terdapat kelemahan,.
Faktor kekuatan dalam program kerja ini yaitu semangatnya siswa
dalam senam sehat.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Tidak ada yang ditindaklanjuti karena dalam pelaksanaan senam sehat
sudah secara rutin dilaksanakan.

7. Pembuatan plang pembatas RT


Plang RT yang dibuat berupa Papan Kayu yang ditancapkan pada
beberapa titik sesuai dengan batas RT. Dalam pelaksanaannya ketua RT

18
ikut andil dalam menunjukan batas-batas wilayah RT.
a. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan ini yaitu pembuatan plang pembatas antar RT
b. Tingkat keberhasilan
Setiap RT memiliki pembatas wilayah yang jelas
c. Faktor kelemahan dan kekuatan
Faktor kelemahan pada program kerja ini dimana peletakan tempat RT
tidak teratur. Faktor kekuatan dalam program ini adanya dukungan
dari pihak desa dalam peletakan pembatas RT.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan untuk tindak lanjutinya dengan menjaga plang
pembatas RT.

8. Sosialisasi cegah gizi kurang pada anak tingkat generasi emas dan
praktek pembuatan MPASI untuk anak
Target peserta sosialisasi ini adalah ibu-ibu PKK dan Keluarga
yang dianggap beresiko stunting. Stunting adalah gangguan tumbuh
kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan
stimulasi psikososial yang tidak memadai (World Health
Organization,2015). Keluarga yang dianggap beresiko stunting jika,
memiliki anak berusia 5 tahun kebawah, keluarga yang menikah dibawah
umur, dan keluarga pra sejahtera. Desa Sungai pasir terdapat 10 keluarga
yang beresiko stunting. Dalam pelaksanaannya sosialisasi ini dibersamai
oleh Bidan Posyandu dalam penyampaian materi mengenai pencegahan
stunting dan , dan mahasiswa KKN berperan dalam mempraktekan
pengolahan makanan alternatif yang bergizi berbahan ikan berupa bola
bola ikan.
a. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan ini yaitu untuk mensosialisasi mencegah gizi kurang
pada anak dengan pembuatan bola-bola ikan nila
b. Tingkat keberhasilan
Tingkat keberhasilan dalam kegiatan program kerja ini berhasil

19
dilaksanakan dengan jumlah yang datang berjumlah 10 orang yang
anaknya terdampak kurang gizi.
c. Faktor kelemahan dan kekuatan
Faktor kelemahan pada program kerja ini harga ikan yang lumayan
mahal. Faktor kekuatan dalam program kerja ini yaitu anak anak
senang berpartisipasi dengan kegiatan ini hal ini di tandai dengan anak
anak menyukai bola-bola ikan yang dibuat oleh mahasiswa KKN.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan adanya sosialisasi yang dilakukan oleh ibu PKK

9. Sosialisasi bahaya narkoba di SMPN Sungaipasir


Sosialisasi bahaya narkoba dilaksanakan pada 26 juli 2023
bertepatan di SMPN 2 Sungaipasir dengan materi Bahaya Narkoba dan
Kenakalan Remaja Masa Kini yang berisi tentang jenis-jenis narkotikan,
psikotropika dan bahan adiktif serta tips untuk mengetahui ciru-ciri anak
yang terkena narkoba. Narkotika adalah obat atau zat yang dapat
menenangkan syaraf, mengakibatkan ketidaksadaran, atau pembiusan,
menghilangkan rasa nyeri dan sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau
merangsang, dapat menimbulkan efek stupor, serta dapat menimbulkan
adiksi atau kecanduan, dan yang ditetapkan oleh Menteri kesehatan
sebagai Narkotika.(Mardani, 2008)
a. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan yang dilakukan yaitu memperkenalkan bahayanya
mengkonsumsi narkoba
b. Tingkat keberhasilan
Tingkat keberhasilan pada program ini berhasil dilaksanakan dengan
antusiasnya siswa/siswi tentang sosialisasi bahaya narkoba yang
berjumlah sekitar 60 orang.
c. Faktor kelemahan dan kekuatan
Fakor kelemahan pada program kerja ini tidak terdapat kelemahan.
Faktor kekuatan dalam program kerja ini siswa/siswa mengetahui
jenis-jenis yang terkandung dalam narkoba.

20
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan tidak ada yang ditindak lanjuti.

10. Sosialisasi Pencemaran laut, Perikanan Tangkap, Budidaya Maggot,


BUDIKDAMBER serta Budidaya Sistem Bioflok
Perikanan Tangkap dilaksanakan bersamaan dengan Sosialisasi
Kelautan, dan Sosialisasi BUDIKDAMBER. Dalam pelaksanaannya,
sosialisasi diikuti oleh seluruh nelayan yang ada di Desa sungai pasir dan
Ketua RW serta ketua RT.
a. Rencana kegiatan
 Pencemaran Laut
Rencana kegiatan pada pencemaran laut yaitu untuk menjawab
permasalahan yang ada didesa Sungaipasir
 Perikanan Tangkap
Rencana kegiatan pada perikanan tangkap untuk menjelaskan alat
tangkap yang ada didesa sungai pasir
 Budidaya maggot
Rencana kegiatan ini untuk membuat pakan alternatif pada ikan
 Budikdamber
Rencana kegiatan ini untuk mrnjelaskan budidaya ikan dalam
ember dapat dilakukan dilahan yang sempit
 Budidaya sistem bioflok
Rencana kegiatan ini untuk menjelaskan budidaya sistem bioflok
yang menguntungkan.
b. Tingkat keberhasilan
 Pencemaran laut
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini berhasil dilaksanakan
dengan antusiasnya nelayan yang datang dengan berjumlah 11
orang
 Perikanan tangkap
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini berhasil dilaksanakan
dengan antusiasnya nelayan yang datang dengan berjumlah 11

21
orang
 Budidaya maggot
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini berhasil dilaksanakan
 Budikdamber
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini berhasil dilaksanakan
 Budidaya sistem bioflok
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini berhasil dilaksanakan

c. Faktor kelemahan dan kekuatan


 Pencemaran laut
Faktor kelemahan pada pencemaran laut tidak terdapat kelemahan.
Faktor kekuatan pada sosialisasi ini adanya antusias nelayan dalam
bertanya tentang pencemaran laut
 Perikanan tangkap
Faktor kelemahan pada perikanan tangkap yaitu sektor
perikanannya lemah karena perairannya dangkal, dan alat
tangkapnya cuman ada 2 jenis yaitu rempa dan bubu. Kekuatannya
yaitu adanya potensi dalam mengoptimalkan pengelolaan
sumberdaya ikan.
 Budidaya maggot
Faktor kelemahan pada program kerja budidaya maggot yaitu
mengeluarkan bau yang menyengat saat pengelolaan maggot.
Faktor kekuatan budidaya maggot yaitu bahan yang mudah
didapatkan.
 Budikdamber
Faktor kelemahan pada program kerja budidaya ikan dalam ember
yaitu perawatan dalam menjaga kualitas air lebih intensif. Faktor
kekuatan pada program kerja ini yaitu bisa dilakukan budidaya ikan
dalam ember dilahan yang sempit.
 Budidaya sistem bioflok
Faktor kelemahan pada program ini adalah fasilitas yang kurang
mendukung. Faktor kekuatan pada program ini yaitu memberi

22
wawasan pada masyarkat tentang sistem budidaya yang lebih
menguntungkan.
d. Kemungkinan tindak lanjut hasil yang dicapai
 Pencemaran laut
Kemungkinan tidak ada yang ditindak lanjuti dalam pencemaran
laut ini.
 Perikanan tangkap
Kemungkinan tidak ada yang ditindak lanjuti dalam perikanan
tangkap.
 Budidaya maggot
Kemungkinan adanya pembuatan maggot untuk budidaya ikan
sebagai pakan alami.
 Budikdamer
Kemungkinan adanya pembuatan budidaya ikan dalam ember oleh
masyarakat desa
 Budidaya sistem bioflok
Kemungkinan tidak ada masyarakat menggunakan sistem bioflok.

23
BAB VI
PENUTUP
7.1. Kesimpulan

Selama melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Sungai Pasir


selama satu bulan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini:
a. Program kerja KKN di Desa Sungai Pasir dapat terlaksana dengan baik
serta antusiasme warga dalam menerima mahasiswa/i KKN cukup tinggi
dengan dibuktikan dengan partisipasi warga dalam mengikuti kegiatan
yang diadakan mahasiswa/i KKN.
b. Melalui KKN mahasiswa/i dapat menerapkan pengabdian yang merupakan
tridarma perguruan tinggi dan membentuk mahasiswa/i menjadi lebih
dewasa atau berpengalaman dalam menyikapi permasalahan yang ada
serta dapat memahami bagaimana hidup bermasyarakat secara langsung
dengan berinteraksi kepada masyarakat Desa Sungai Pasir.

7.2. Saran
Kami mahasiswa KKN Universitas Lambung Mangkurat Kelompok 12
memberikan beberapa saran kepada pihak yang terkait dalam pelaksanaan KKN
yaitu sebagai berikut:
a. Mahasiswa/i perlu adanya identifikasi masalah yang ada di lokasi dengan
melakukan survei secara menyeluruh atau melakukan observasi pada
lokasi KKN sebelum menentukan program kerja yang akan dilakukan dan
meningkatkan komunikasi antara pihak desa, dosen pembimbing
lapangan (DPL) dan mahasiswa/i serta dalam menjalankan program kerja
hasilnya dapat dirasakanoleh masyarakat tidak hanya sekedar
menjalankan program kerja saja.
b. Dalam menjalankan program kerja perlunya adanya koordinasi lebih tepat
lagi saat dalam melakukan progam kerja, agar semua tepat sasaran tanpa
adanya kendala dalam hal apapun.

24
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Abdurrahman, Abdul Samad, Bahruddin, bambang subiyakto, Erwis
Warmansyah Abbas, Noor Aneka Lindawati, Rahayu Suciati, Syaharuddin
Arafah, Syamsyuwal Qomar. 2009. Sejarah Kotabaru. Bandung:
Rekayasa Sains.
Mardani. H. 2008, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perspektif Hukum Islam Dan
Hokum Pidana Nasional, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
World Health Organization., 2015. Resiko Penyebab Kejadian Stunting Pada
Anak. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat, 1(2) hal. 34-38.
Zulfadhli dan Rinawati., 2018. Sosialisasi Gerakan Memasyarakatan Makan Ikan
(GEMARIKAN) Pada Siswa Sekolah Dasar di Aceh Barat. Jurnal Marine
Kreatif, II(1), 39-43.

25

Anda mungkin juga menyukai