Disusun Oleh :
Warosatul M. P. Salam 2010711210022
Ridha Maulia 2010711220016
Restu Alam Arya Sidik 2010711310017
Dea Herawati 2010712220016
Helwi Montazah 2010712220006
Muhammad Rido Pahlawan 1910712310006
Afrilita Indah Noor Afny 2010714320014
Niken Laurent Hariyadi 2010713120006
Saupian Syaury 2010713310001
Wina Ervia 2010715320004
Putri Indah Pertiwi 2010715220017
Akhmad Gifari 1910715310016
Norma Yunita 1910716220014
Sabia Febrianto 1910716310002
Muhammad Ilfannor 2010716310002
Segala puji bagi Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
nikmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan KKN di Desa Sungai Pasir,
Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabaru selama satu bulan dan
menyelesaikanlaporan akhir KKN ini dengan baik dan lancar.
Keberhasilan kegiatan KKN dan laporan akhir KKN ini tidak akan mungkin
dapat kami raih tanpa bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Untuk
itu kami ucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dr. Ir. Hj. Agustiana, M.P selaku Penanggung Jawab Panitia KKN Fakultas
Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat.
2. Dr. Erma Agusliani, S.Pi., M.P selaku Pengarah Panitia KKN Fakultas
Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat.
3. Ir. Irhamsyah, M.Si. selaku Ketua Pelaksana Panitia KKN Fakultas Perikanan
dan Kelautan Universitas LambungMangkurat.
4. Siswanto, S.Pi., MP. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL).
5. H.Sayed Jafar, SH. selaku Bupati Kabupaten Kotabaru.
6. Hilmi Rahmadi. S. Sos. selaku Kepala Camat Kecamatan Pulau Laut Tengah.
7. Kaspul Anwar selaku Kepala Desa Sungai Pasir.
8. Seluruh Aparat Desa Sungai Pasir, ketua RT, tokoh-tokoh masyarakat Desa
Sungai Pasir dan masyarakat Desa Sungai Pasir.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena
kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, kritik dan
saran membangun dari semua pihak sebagai masukan untuk menyempurnakan laporan
ini sangat saya harapkan. Semoga laporan kuliah kerja nyata (KKN) yang dilaksanakan
di Desa Sungai Pasir ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai Ilmu Perikanan dan Penerapannya.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai salah satu wahana bagi mahasiswa
untuk mengaplikasikan teori teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata
pengabdian kepada masyarakat. KKN juga merupakan bentuk konkrit dari pengalaman
yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat [2]. Dengan
adanya KKN ini, mahasiswa diharapkan dapat mengaktualisasikan disiplin ilmu yang
masih dalam tataran teoritis dengan bentuk pengabdian dan pendampingan langsung
kepada masyarakat,disamping penelitian yang dilakukan sebagai usaha pengmbangan
ilmu yang didapat sebelumnya. Selain itu, KKN juga memiliki keterampilan dalam
mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi ditengah masyarakat sebagai
media untuk belajar membangun hubungan yang integral dalam masyarakat, sebagai
obbyek utama yang akan dihadapi kelak setelah menyelesaikan studi. Kegiatan tersebut
dibagikan dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja
dalam kegiatan pembangunan masyarakat. Hal tersebut sebagai wahana penerapan dan
pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu
mekanisme kerja dan teknologi persyaratan tertentu.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini didasari pada Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 20 Ayat 2
dinyatakan bahwa: “Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat”. Begitu pula pada Pasal 24 Ayat 2 disebutkan:
“Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaga sebagai pusat
penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah dan pengabdian kepada
masyarakat” (Syardiansah, 2019).
Pada era New Normal ini, masyarakat sudah mulai menata kembali aspek
kehidupan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai bentuk pencegahan
penularan COVID-19. Universitas Lambung Mangkurat sebagai perguruan tinggi yang
menjalankan tugas dan fungsi Tri darma perguruan tinggi, melalui kegiatan KuliahKerja
Nyata (KKN) yang dilaksanakan mulai tanggal 02 Juli - 01 Agustus 2023 diikuti oleh
Mahasiswa dari 6 Program Studi Fakultas Perikanan dan Kelautan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) ini mengusung tema “Kerja Nyata Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Lambung Mangkurat Untuk Masyarakat Kabupaten Kotabaru”. Kecamatan
Pulau Laut Tengah, Sungaipasir adalah wilayah perdesaan dan termasuk wilayah
Kabupaten Kotabaru. Dalam waktu yang beriringan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN),
Universitas Lambung Mangkurat menempatkan satu kelompok yang beranggotakan 15
orang mahasiswa didaerah ini, mahasiswa dapat berperan untuk menuangkan ide,
kreativitas, inovasi, kepedulian, tanggung jawab, kerja sama, serta menumbuhkan dan
mematangkan jiwa pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu,
pengetahuan, dan teknologi.
2
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan KKN Fakultas Perikanan dan Kelautan tahun 2023
adalah:
3
Untuk Perguruan Tinggi mendapatkan :
1. Mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa secara terarah, karena adanya
umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat,
2. Menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan yang
berbasis pada pengembangan IPTEKS,
4
BAB II
KEADAAN UMUM DESA SUNGAI PASIR
SEDJAKA
SEDJAKA
Sungai Pasir adalah salah satu desa di wilayah kecamatan Pulau Laut
Tengah, kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
a. Iklim
6
Pendidikan seperti PAUD, TK, SD, SMP, pesantren atau tahfiz qur’an. Untuk
prasarana layanan Kesehatan di kelurahan Sungaipasir juga cukup memenuhi dan
membantu masyarakat melakukan posyandu balita maupun lansia, selain melakukan
posyandu masyarakat Sungaipasir juga mudah untuk berobat dan memeriksa
Kesehatan. Hal ini terlihat dengan tersedianya beberapa sarana Kesehatan seperti
Poskesde atau Polindes dan posyandu.
7
BAB III
MASALAH DAN POTENSI
Setelah adanya survei lokasi dan keadaan di Desa Sungai Pasir maka dapat
diidentifikasi masalah seperti yang ada pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Permasalahan yang teridentifikasi
No Permasalahan Lokasi Sumber Metode Hasil
Informasi yang
digunakan
1 Kurangnya fasilitas seperti Desa Kades, Observasi Pembuatan tempat
tempat duduk atau Sungai Kadus, RT dan duduk dan bersih
peristrahatan dan tempat Pasir dan Aparat Wawancara bersih di Pantai
sampah untuk pengunjung Desa Sambega
yang datang ke Pantai Sungai
Sambega dan banyaknya Pasir
sampah yang ada
8
7 Tingginya tingkat gizi Kantor Bidan Obervasi Sosialisasi cegah
buruk pada anak Desa dan kurang gizi pada
khususnya balita dan Sungai Wawancara anak dan praktik
kurangnya kesadaran para Pasir pembuatan MPASI
orang tua akan hal itu untuk balita
Desa Sungai Pasir memiliki potensi dibidang wisata bahari, adanya gunung jambangan,
air terjun dan pantai namun kurangnya perhatian, perawatan dan pengelolaan membuat
beberapa tempat wisata di Desa Sungai Pasir kurangnya menarik wisatawan dan bisa
dikatakan sepi pengunjung. Pantai sambega selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan karena
posisi pantai sambega yang bisa dikatakan sangat strategis karena dekat dengan jalan raya
utama sehingga sangat berpotensi menerima banyak wisatawan.
Tidak hanya dalam bidang wisata, bidang pertanian dan perikanan di Desa Sungai Pasir
juga sangat berpotensi memiliki nilai tinggi untuk menunjang perekonomian masyarakat
Desa Sungai Pasir. Diantaranya perkebunan sawit yang banyak memperkerjakan masyarakat
hingga masyarakat memilih bekerja di perkebunan sawit sebagai salah satu mata pencaharian
sebagian masyarakat desa, perkebunan cabai, bawang merah, jagung, dan sayur mayur
lainnya juga dilakukan oleh masyarakat desa. Dalam bidang perikanan masyarakat yang
berprofesi sebagai nelayan juga masih aktif melakukan penangkapan ikan di sekitar perairan
Desa Sungai Pasir, hasil tangkapan juga banyak dijual kembali oleh nelayan ke pengepul
ikan.
9
BAB IV
PERENCANAAN PROGRAM
11
jam/hari
18 Juli 2023
(pelaksaan
kegiatan) 3
jam/hari
6. Gerakan Senam Luring Alat : 15 orang -
Sehat Siswa SDN 1 Pengeras suara mahasiswa, 1
Sungaipasir hari x 2 jam
7. Pembuatan Plang Luring Alat : 15 orang Mahasiswa
Pembatas RT palu, gergaji dan mahasiswa, 5 dan desa
mesin serut hari
kayu, kuas cat 21 Juli 2023
dan cetakan (persiapan alat
huruf dan bahan) 2
Bahan : jam/hari
Kayu, papan, 22 dan 23 Juli
paku, cat, cat 2023
semprot, (pembuatan
plang) 4
jam/hari
26 Juli 2023
(Memasang
plang) 4
jam/hari
12
Pencemaran laut, LCD, laptop, mahasiswa, 2
Perikanan Tangkap dan alat tulis hari
dan budidaya Bahan : 26 Juli 2023
maggot, Konsumsi (persiapan alat
BUDIKDAMBER dan bahan)
serta sistem bioflok 27 Juli 2023
(kegiatan
sosialsisasi)
13
BAB V PELAKSANAAN PROGRAM
5.1 Pembahasan
1. Berpartisipasi dalam Administrasi Kantor Kepala Desa Sungaipasir
Kantor kepala Desa Sungai pasir beroperasi dari pukul 08.00-16.00
WITA. Dalam pelaksanaannya anggota kelompok KKN dibagi menjadi 3
kelompok kecil, masing-masing kelompok berjumlah 5 Orang.
Perminggunya 1 kelompok yang hadir dan sisanya melaksanakan program
kerja yang lain. Program Kerja ini dibentuk berdasarkan permintaan
langsung oleh bupati Kotabaru.
a. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan dalam Administrasi Desa Sungaipasir adalah untuk
menunjang aparat desa dalam menjalankan kegiatan administrasi
kantor desa.
b. Tingkat keberhasilan
Tingkat keberhasilan dalam kegiatan ini adalah berhasil mendukung
membuat segel tanah, membuat proposal realisasi, melayani
masyarkat dalam pembuatan surat perizinan, dll.
c. Faktor kelemahan dan kekuatan yang mempengaruhi
Faktor kelemahan pada kantor kelemahan kantor kepala desa,
kurangnya kemampuan staf pelayan kantor dalam penggunaan
aplikasi Word dalam mengolah dan membuat surat-surat penting.
Faktor kekuatan yaitu; fasilitas yang tersedia sangat lengkap dan
dalam kondisi sangat baik.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Dalam program kerja kemungkinan Kantor desa mengalami
peningkatan efisiensi pelaksanaan administrasi desa dalam hal
14
penggunaan word.
2. Kegiatan pemerintah (posyandu)
Desa Sungai Pasir memiliki 3 Posyandu yang berletak pada lokasi
yang berbeda yaitu; Kumang kumang, Sungaipasir dan Sambega.
Posyandu desa sungai pasir memiliki program rapat rembuk stunting,
Dalam pelaksanaanya posyandu melaksanakan programnya pada tanggal
07, 10, dan 12 di lokasi yang berbeda. Selain itu kegiatan pemerintah
lainnya meliputi Apel setiap pagi senin dan rapat pembentukan panitia 17
Agustus yang telah dilakukan sebanyak 2 kali. Program kerja ini dibentuk
dengan tujuan untuk menarik simpati warga terhadap kelompok
Mahasiswa untuk mempermudah segala kegiatan yang dilaksanakan oleh
Mahasiswa.
a. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan posyandu yaitu memberi pelayanan posyandu
balita maupun lansia dan memberikan makanan tambahan serta
melakukan penyuluhan gizi.
b. Tingkat keberhasilan
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini cukup tinggi karena
antusiasnya ibu PKK dalam penyuluhan stanting dengan melihat
banyaknya jumlah ibu-ibu untuk membawa anaknya ke posyandu.
c. Faktor kelemahan dan kekuatan yang mempengaruhi
Faktor kelemahan program kerja ini yaitu kurangnya peralatan
yang memadai, sedangkan faktor kekuatan yaitu adanya dukungan
dari masyarakat sekitar.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan adanya penyuluhan tentang stanting lebih lanjut.
15
membantu dan mendukung panitia 17an yang telah terbentuk, yaitu
renovasi lapangan Volly dusun Sambega RT 07.
a. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan yaitu melakukan renovasi lapangan voli
b. Tingkat keberhasilan
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini tinggi karena
antusiasnya masyarakat sekitar dalam renovasi lapangan voli
c. Faktor kelemahan dan kekuatan yang mempengaruhi
Faktor kelemahan program kerja ini kemungkinan tidak ada karena
antusiasnya masyarakat, sedangkan faktor kekuatan yaitu adanya
partisipasi dari masyarakat sekitar.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Menjaga fasilitas yang telah diberikan
4. Membangun Fasilitas Wisata Pantai Sambega
Desa Sungai Pasir memiliki wisata pantai Sambega. Pantai
sambega merupakan salah satu spot wisata yang masih sering di datangi
oleh warga ataupun pengunjung. Dalam pelaksanaanya membangun
fasilitas Pantai Sambega dibantu oleh warga sekitar dan ketua RW dan RT
setempat, dimulai dari merancang anggaran biaya, mencari bahan mencari
alat hingga proses pembuatannya.
Fasilitas yang tersedia sebelumnya pada pantai ini yaitu 1 tempat
duduk yang berasal dari bambu dengan kondisi bagus, dan pedagang
sembako rumahan yang menyediakan minuman dingin cepat saji. Dengan
fasilitas yang ada pantai tersebut masih tidak layak untuk dijadikan sebagai
spot wisata yang memadai.
Kelompok KKN desa Sungai Pasir menambahkan 2 buah tempat
duduk yang lebih besar dan memberikan Plang penanda berupa papan
kayu yang ditancapkan ke tanah serta kami rutin melakukan kegiatan
bersih-bersih pantai. Upaya penambahan fasilitas kecil-kecilan ini
diharapkan dapat menjadi titik awal perubahan dan peningkatan Pantai
Sambega
a. Rencana Kegiatan
16
Rencana kegiatan membangun fasiliats pantai Sambega di Desa
Sungai dengan pembuatan bangku sebanyak 2 buah, plang pantai serta
bersih-bersih pantai.
b. Tingkat Keberhasilan
Tingkat keberhasilan membangun fasilitas pantai sambega berhasil
dilaksanakan.
c. Faktor kelemahan
Faktor Kelemahan program kerja ini adalah jarak yang ditempuh
lumayan jauh dan rendahnya kesadaran pengunjung dalam menjaga
kebersihan. Faktor kekuatan dalam program kerja ini adanya
partisipasi masyarakat sekitar dalam membantu kegiatan.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan untuk menindaklanjuti atas hasil yang dicapai yaitu
adanya pengembangan fasilitas yang memadai ditempat wisata pantai
sambega.
5. Sosialisasi gemar makan ikan
Dalam pelaksanaanya, sosialisasi dilakukan pada SDN 1
Sungaipasir, pada tanggal 18/07/2023 di Ruang Aula. Kegiatan ini dihadiri
oleh seluruh siswa. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh siswa. Menurut
zulfadhli (2018) rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia
disebabkan oleh beberapa aspek seperti: a). Selera, Bau dan rasa amis yang
ditimbulkan, b). Ikan tidak tersedia secara merata di setiap daerah, karena
lokasi yang jauh dari sumber ikan, c). produk olahan ikan masih sangat
rendah, karena pengolahan dilakukan tidak sesuai standard dan kurang
hygiene.
a. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan mengenalkan kandungan gizi ikan yang tinggi akan
protein
b. Tingkat Keberhasilan
Tingkat keberhasilan dalam sosialisasi gemar makan ikan berhasil
dilaksanakan dengan antusiasnya siswa yang berjumlah sekitar 90
17
orang.
c. Faktor kelemahan dan kekuatan
Faktor Kelemahan program kerja ini yaitu sebagian siswa tidak bisa
makan ikan karena ikan memiliki tulang. Faktor kekuatan dalam
program kerja ini adanya dukungan dari pihak sekolah dalam
penyelenggaraan sosilasi gemar makan ikan.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan untuk menindaklanjuti atas hasil yang dicapai yaitu
dengan pengelolaan berbagai macam makanan yang terbuat dari ikan
18
ikut andil dalam menunjukan batas-batas wilayah RT.
a. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan ini yaitu pembuatan plang pembatas antar RT
b. Tingkat keberhasilan
Setiap RT memiliki pembatas wilayah yang jelas
c. Faktor kelemahan dan kekuatan
Faktor kelemahan pada program kerja ini dimana peletakan tempat RT
tidak teratur. Faktor kekuatan dalam program ini adanya dukungan
dari pihak desa dalam peletakan pembatas RT.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan untuk tindak lanjutinya dengan menjaga plang
pembatas RT.
8. Sosialisasi cegah gizi kurang pada anak tingkat generasi emas dan
praktek pembuatan MPASI untuk anak
Target peserta sosialisasi ini adalah ibu-ibu PKK dan Keluarga
yang dianggap beresiko stunting. Stunting adalah gangguan tumbuh
kembang yang dialami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan
stimulasi psikososial yang tidak memadai (World Health
Organization,2015). Keluarga yang dianggap beresiko stunting jika,
memiliki anak berusia 5 tahun kebawah, keluarga yang menikah dibawah
umur, dan keluarga pra sejahtera. Desa Sungai pasir terdapat 10 keluarga
yang beresiko stunting. Dalam pelaksanaannya sosialisasi ini dibersamai
oleh Bidan Posyandu dalam penyampaian materi mengenai pencegahan
stunting dan , dan mahasiswa KKN berperan dalam mempraktekan
pengolahan makanan alternatif yang bergizi berbahan ikan berupa bola
bola ikan.
a. Rencana kegiatan
Rencana kegiatan ini yaitu untuk mensosialisasi mencegah gizi kurang
pada anak dengan pembuatan bola-bola ikan nila
b. Tingkat keberhasilan
Tingkat keberhasilan dalam kegiatan program kerja ini berhasil
19
dilaksanakan dengan jumlah yang datang berjumlah 10 orang yang
anaknya terdampak kurang gizi.
c. Faktor kelemahan dan kekuatan
Faktor kelemahan pada program kerja ini harga ikan yang lumayan
mahal. Faktor kekuatan dalam program kerja ini yaitu anak anak
senang berpartisipasi dengan kegiatan ini hal ini di tandai dengan anak
anak menyukai bola-bola ikan yang dibuat oleh mahasiswa KKN.
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan adanya sosialisasi yang dilakukan oleh ibu PKK
20
d. Kemungkinan tindak lanjut atas hasil yang dicapai
Kemungkinan tidak ada yang ditindak lanjuti.
21
orang
Budidaya maggot
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini berhasil dilaksanakan
Budikdamber
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini berhasil dilaksanakan
Budidaya sistem bioflok
Tingkat keberhasilan pada program kerja ini berhasil dilaksanakan
22
wawasan pada masyarkat tentang sistem budidaya yang lebih
menguntungkan.
d. Kemungkinan tindak lanjut hasil yang dicapai
Pencemaran laut
Kemungkinan tidak ada yang ditindak lanjuti dalam pencemaran
laut ini.
Perikanan tangkap
Kemungkinan tidak ada yang ditindak lanjuti dalam perikanan
tangkap.
Budidaya maggot
Kemungkinan adanya pembuatan maggot untuk budidaya ikan
sebagai pakan alami.
Budikdamer
Kemungkinan adanya pembuatan budidaya ikan dalam ember oleh
masyarakat desa
Budidaya sistem bioflok
Kemungkinan tidak ada masyarakat menggunakan sistem bioflok.
23
BAB VI
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
7.2. Saran
Kami mahasiswa KKN Universitas Lambung Mangkurat Kelompok 12
memberikan beberapa saran kepada pihak yang terkait dalam pelaksanaan KKN
yaitu sebagai berikut:
a. Mahasiswa/i perlu adanya identifikasi masalah yang ada di lokasi dengan
melakukan survei secara menyeluruh atau melakukan observasi pada
lokasi KKN sebelum menentukan program kerja yang akan dilakukan dan
meningkatkan komunikasi antara pihak desa, dosen pembimbing
lapangan (DPL) dan mahasiswa/i serta dalam menjalankan program kerja
hasilnya dapat dirasakanoleh masyarakat tidak hanya sekedar
menjalankan program kerja saja.
b. Dalam menjalankan program kerja perlunya adanya koordinasi lebih tepat
lagi saat dalam melakukan progam kerja, agar semua tepat sasaran tanpa
adanya kendala dalam hal apapun.
24
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Abdurrahman, Abdul Samad, Bahruddin, bambang subiyakto, Erwis
Warmansyah Abbas, Noor Aneka Lindawati, Rahayu Suciati, Syaharuddin
Arafah, Syamsyuwal Qomar. 2009. Sejarah Kotabaru. Bandung:
Rekayasa Sains.
Mardani. H. 2008, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perspektif Hukum Islam Dan
Hokum Pidana Nasional, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
World Health Organization., 2015. Resiko Penyebab Kejadian Stunting Pada
Anak. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat, 1(2) hal. 34-38.
Zulfadhli dan Rinawati., 2018. Sosialisasi Gerakan Memasyarakatan Makan Ikan
(GEMARIKAN) Pada Siswa Sekolah Dasar di Aceh Barat. Jurnal Marine
Kreatif, II(1), 39-43.
25