Dusun
OLEH:
SUPERMANTO
Menyetujui/Mengesahkan:
Dinyatakan
DITERIMA/DITOLAK
Disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN)
Tahun Pelajaran 2015/2016
Menyetujui,
Ketua Paket Keahlian Pembimbing
Sekolah
Mengetahui/Mengesahkan,
Kepala SMK Negeri 1 Ngabang Ketua Panitia
Prakerin
Penyusun panjatkan puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan nikmat kesehatan serta kemudahan kepada penyusun sehingga
penyusun mampu melakasanakan program PRAKERIN dan menyelesaikan
menyusunan Laporan PRAKERIN. Maksud dan Tujuan pembuatan laporan ini
adalah sebagai syarat mengikuti Ujian Akhir Nasional di SMK Negeri 1 Ngabang,
selain dari itu laporan ini menjadi bukti hasil Praktik Kerja Industri selama 3
bulan yang dimulai sejak tanggal 1 Juli 2015 s/d 1 Oktober 2015 yang
dilaksanakan di OBENG’K PONGODI, yang beralamat di Dusun Nala, Desa
Embala, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau.
Selama melaksanakan program PRAKERIN ini penyusun mendapat
banyak bimbingan dan pengarahan yang baik dari pembimbing PRAKERIN di
perusahaan maupun di sekolah, dan dari berbagai pihak oleh karena itu dalam
kesempatan ini saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Dominikus Dasit, S.Pd. Selaku Kepala SMK Negeri 1 Ngabang.
2. Bapak Herkulanus, S.P. Selaku Waka Bidang HUMAS sekaligus Ketua
Prakerin.
3. Ibu Fransiska Wiwin, S.Pd.Bio. Selaku Ketua Paket Keahlian Agribisnis
tanaman Perkebunan.
4. Segenap Dewan Guru serta Staf Tata Usaha yang turut membantu.
5. Bapak Rufinus Arif Sumah Selaku Pimpinan OBENG’K PONGODI.
6. Blasius Sukma Darmawan, S.P. Selaku Pembimbing DU/DI.
7. Seluruh Staff dan Karyawan OBENG’K PONGODI.
8. Kedua Orang Tua yang telah mendukung saya untuk dapat melaksanakan
program PRAKERIN ini.
9. Kepada teman-teman yang telah memotivasi saya dalam pembuatan
laporan ini.
Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya sangat mengharapkan masukan baik berupa
kritik, maupun saran-saran yang dapat untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada. Semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya
pribadi maupun bagi orang lain yang membacanya.
Ngabang, 01 Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan Prakerin
1
C. Waktu dan Tempat
2
D. Manfaat Pelaksanaan Prakerin
2
E. Tujuan Penulisan Laporan Prakerin
2
F. Landasan Hukum
2
BAB II KAJIANTEMPAT PRAKERIN
4
A. Sejarah Instansi/DU-DI
4
B. Struktur Organisasi
5
C. Fasilitas/Sarana
6
D. Bidang Usaha/Program Kerja
6
BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN PRAKERIN
7
A. Kegiatan Selama Prakerin
7
B. Hasil yang Diharapkan
13
C. Hambatan yang Dialami Selama Prakerin
13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
14
A. Kesimpulan
14
B. Saran
14
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Jurnal Kegiatan Siswa
Daftar Hadir Siswa/I
Dokumentasi (foto kegiatan prakerin)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik kerja industri (PRAKERIN) merupakan kegiatan belajar siswa
dalam situasi nyata di lapangan untuk mendapatkan pengalaman dibidang
pertanian, dan keperluan ilmu pengetahuan tentang pertanian sesuai dengan
program keahlian.
Adapun landasan hukum pelaksanaan praktik kerja industri
(PRAKERIN) pada pendidikan menengah kejuruan didasarkan atas
ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam undang-undang NO.20 tahun 2003
sebagai berikut:
1. Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan
pengawasan, dan evaluasi program pendidikan UUSPN BAB IV pasal 8.
2. Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
menyelenggarakan pendidikan UUSPN BAB IV pasal 9.
3. Kurikulum disususn sesuai dengan jenjang pendidikan dan kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan tuntunan
dunia kerja UUSPN BAB IV passal 36.
4. Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta
perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan
organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian
mutu pelayanan pendidikan UUSPN BAB XV pasal 54.
B. Tujuan Prakerin
1. Tujuan Umum
Membina kerjasama antar pihak sekolah dengan masyarakat tani,
sehingga dapat dirasakan manfaat dari keberadaan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan semangat wirausaha bagi para pendidik atau
pelajar dibidang pertanian secara profesional dengan memperhatikan
situasi kondisi dan wilayah.
b. Untuk mengembangkan ilmu pegetahuan tentang pertanian yang
lebih terarah.
c. Untuk belajar melatih diri dengan kedisiplinan waktu yang
ditentukan oleh pihak perusahaan.
d. Memenuhi sumber daya manusia (SDM) kebidang pertanian yang
bekualitas, sehingga saat lulus SMK menjadi mampu menjalankan
tugas dan fungsinya.
F. Landasan Hukum
Yang menjadi dasar pelaksanaan Praktik Kerja Industri di SMK
Negeri 1 Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat adalah:
1. UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP. Nomor: 29/1990 tentang Pendidikan Menengah.
3. Kep. Menaker No: 285/MEN/1991 tentang Pelaksanaan Pemagangan
Nasional.
4. PP No: 39/1992 tentang peranan Masyarakat dalam Pendidikan Nasional.
5. Surat Keputusan Mendikbud Nomor:0490/U/1992 tentang Sekolah
Menengah Kejuruan.
6. Surat Keputusan Mendikbud No: 080/U/1993 tentang Kurikulum SMK
sebagaimana telah diubah menjadi Kurikulum SMK Edisi 1999.
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep-
235/Men/2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan dan Membahayakan
Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-
22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
9. Surat keputusan Kepaka SMK Negeri 1 Ngabang Nomor:
423.4/01/SMKN 1 NGB/2015 tentang Susunan Panitia Prakerin SMK
Negeri 1 Ngabang.
BAB II
KAJIAN TEMPAT PRAKERIN
A. Sejarah Instansi/DU-DI
Komoditas pencinta tanaman karet di daerah kabupaten Sanggau
melakukan aksi nyata dengan berbagai kegiatanyang dipelopori oleh bapak
Rufinus Arif Sumah di desa Embala, dusun Nala, kecamatan Parindu,
kabupaten Sanggau yang menerima penghargaan pemuda pelopor yang
diberikan oleh Gubernur Kalimantan Barat H.Aswar Aswin pada tahun
1999. Tahun 2004 kegiatan yang dilakukan menanam karet unggul sebagai
percontohan yang dilanjutkan dengan membuat penangkaran karet unggul
sebagai sarana pendidikan dan pelatihan okulasi tanaman karet.
Gerakan yang dilakukan swadaya murni diberi nama usaha mandiri
OBENG’K PONGODI. Kegiatan ini sudah banyak menuai hasil yang
bermanfaat bagi masyarakat yang berada di kabupaten Sanggau dan
kabupaten lain, seperti: Sekadau, Sintang, Landak dan Kapuas Hulu. Jumlah
bibit karet unggul yang telah beredar adalah sebanyak 3 juta bibit dari tahun
2005 - 2015. Di areal usaha mandiri Obeng’k Pongodi dimanfaatkan sebagai
tempat pendidikan dan latihan budidaya karet unggul mulai tahun 2005
sampai sekarang.
Untuk membantu proses perlindungan hak-hak masyarakat adat
dengan berdasarkan pada hasil pemikiran dan analisis pendirian maka
berdirilah sebuah lembaga yang diberi nama yayasan dikembangkan oleh
lembaga yayasan Pongodi Bala adalah sebagai berikut:
1. Dalam mengkomodir dan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat
dan petani karet maka Yayasan Pongodi Bala melakukan pelatihan,
menyediakan bibit unggul, mendistribusikan pupuk tanah lingkungan
dan pembinaan berkelanjutan yang menghasilkan petani karet yang
profesional makmur.
2. Yayasan Pongodi Bala dalam membentuk masyarakat adat dan petani
karet dalam memperluas kawasan, membangun pencitraan masyarakat
adat petani, pendidikan nonformal, menumbuhkan minat, membentuk
pola pikir masyarakat ke arah yang lebih cerdas maka Obeng’k
Pongodi menerbitkan publik.
3. Untuk meningkatkan sumber penghasil petani karet, Obeng’k Pongodi
membantu menyediakan bibit Karet Unggul dengan volume
masyarakat yang maksimum dan
4
memfasilitasi petani karet dalam memperjuangkan harga karet di
tingkat tani dengan memperpendek mata rantai pemasar karet.
B. Struktur Organisasi
PIMPINAN
RUFINUS
ARIF.S..SUMAH
MANAGER
SEKRETARIS BENDAHARA
MANGAN AGUSTINUS
MANGAN
B. Arti Ekonomis
1. Tanaman karet merupakan tanaman sandaran hidup petani
pedesaan.
2. Tanaman karet memiliki nilai ekonomi tinggi jika dibanding
dengan tanaman lainnya seperti padi dan jagung.
3. Karet Merupakan komoditas ekspor.
C. Syarat Tumbuh
1. Tanaman karet dapat tumbuh baik pada daerah dataran rendah
sampai dataran tinggi yaitu dari 0 - 3000 m Dpl.
2. Tanaman karet dapat tumbuh baik disegala jenis tanah, namun
harus mempunyai tingkat kesuburan tanah yang cukup.
3. Tanaman karet tumbuh dengan baik pada type iklim tropis seperti
di Indonesia khususnya Sumatera dan Kalimantan.
C. Terasering
1. Terasering mutlak dibuat pada lahan yang berbukit dan
bergelombang.
2. Teras dibuat dengan pola tanam 7 x 3 m.
3. Teras memotong tegak lurus kemiringan lahan.
D. Mengajir/memancang
Merupakan serangkaian kegiatan penentuan titik tanam yang
tepat dengan penentuan arah mata angin.
1. Memasang pancang untuk persiapan pembuatan lubang
tanam.
2. Ajir dipasang dengan pola jarak tanam 7 m x 3 m pada
lahan perbukitan atau bergelombang.
3. Ajir dipasang dengan pola jarak tanam 6 m x 3 m dilahan
datar.
A. Penyulaman
Peyulaman merupakan proses penggantian tanaman yang
mati.tanaman yang mati dibongkar dan di semprot dengan
fungisida. penyulaman dilakukan pada saat tanaman
berumur satu sampai dua tahun,dan tahun ke tiga tidak lagi
dilakukan penyulaman.
B. Penyiangan
Penyiangan dilakukan terhadap tanaman muda, antara 1-2
tahun setiap 4 bulan sekali. merupakan proses pembersihan
areal tanaman karet. Ada dua cara dalam melakukan
penyiangan ;
1. Manual
Dengan menggunakan parang dan sabit untuk memotong
gulma di areal tanaman karet.
2. Khemis
Dengan menggunakan peyemprotan herbisida sistemik
untuk gulma berdaun sempit (alang-alang) dan herbisida
kontak untuk gulma berdaun lebar.
C. Mewiwil
Mewiwil adalah membuanag tunas liar yang tumbuh
dari batang bawah (Under Stump) dan cabang yang tumbuh
dibawah ketinggian 2,75 – 3 meter.
D. Pembentukan Percabangan
Tanaman karet yang terlambat bercabang pada ketinggian
pohon ideal 2,75 – 3 m perlu dilakukan perangsangan
cabang dengan cara:
Daun bagian ujung disanggul dimana ujung daun /
tunas daun dalam keadaan tidur.
Daun bagian ujung dipotong sehingga tinggal tangkai-
tangkai daun.
E. Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah penyiangan dapat diberi
pupuk sebagai berikut ;
B. Pemupukan
Pemupukan merupakan kegiatan penambahan unsur
hara pada tanaman karet untuk mempercepat pertumbuhan
sehingga dapat tumbuh dengan baik. Dosis pemupukan
pada tanaman karet menghasilkan dapat dilihat pada tabel
diatas.
B. Peralatan sadap
1. Mal sadap
Mal sadap dibuat dari kayu dengan panjang 130 cm yang di
lengkapi plat seng selebar 6 cm dan panjangnya 22,5 cm
dengan kemiringan membentuk sudut 120 derajat.
2. Pisau sadap
Pisau sadap merupakan alat yang digunakan untuk
menyadap kulit karet.
3. Talang lateks
Talang lateks terbuat dari seng dengan lebar 2,5 cm dan
panjangnya antara 8-10 cm.
4. Mangkuk lateks
Digunakan untuk menampung air lateks yang mengalir dari
bidang irisan karet.
5. Cincin mangkuk
Merupakan alat yang harus disediakan dalam penyadapan
karet yang di gunakan untuk tempat mangkuk sadap
6. Meteran gulung
Digunakan untuk menentukan tinggi bidang sadap dan
mengukur lilit batang.
7. Spidol
Digunakan untuk membuat gambar mal sadap mengikuti
plat seng
D. Pelaksanaan penyadapan
1. Ketebalan irisan sadap
Ketebalan kulit hingga 1 mm dari lapisan kambium memiliki
pembuluh lateks terbanyak.
2. Waktu penyadapan
Penyadapannya pukul 04:00-08:00 pagi. Pengumpulan
lateksnya 2 jam sesudah penyadapan atau tergantung waktu
penyadapannya.
12
A. Kesimpulan
Sesudah menyusun dari berbagai kegiatan di atas, maka
dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Tanaman karet tumbuh dengan baik pada type iklim tropis
seperti di Indonesia, khususnya di pulau sumatera dan
kalimantan.
2. Tanaman karet dapat tumbuh baik pada daerah dataran
rendah sampai dataran tinggi yaitu dari 0 – 3000 m Dpl.
3. Tanaman karet merupakan sandaran hidup petani pedesaan.
4. Hal – hal yang harus di lakukan dalam membudidayakan
tanaman karet yaitu : persiapan lahan : Tebang tebas,
pembersihan lahan, terasering, mengajir/ memancang,
pembuatan lubang tanam, penanaman bibit karet, perawatan
TBM, TM, penyadapan, pengolahan bahan olah karet, dan
pemasaran bahan olah karet.
5. Ilmu pertanian yang dipraktikkan secara langsung di Usaha
Mandiri Obeng’k Pongodi merupakan ilmu pertanian
dibidang perkebunan yaitu perkebunan karet dan
perkebunan kelapa sawit.
6. Usaha Mandiri Obeng’k Pongodi merupakan tempat untuk
menuntut ilmu pertanian serta ilmu pribadi, sehingga kaum
para pendidik menjadi pribadi yang berkualitas, handal dan
siap pakai di dunia kerja.
B. Saran
Diharapkan kepada pihak sekolah untuk melengkapi dari
semua kekurangan fasilitas yang ada di sekolah supaya siswa-
siswi merasa terbantu dalam proses belajar mengajar dan tidak
mengalami kesulitan saat belajar, karena sampai saat ini masih
banyak kekurangan-kekurangan yang dirasakan oleh siswi-
siswi saat belajar terutama praktik secara langsung di sekolah
atau di lapangan.
Atas perhatian dan kerjasamanya dari semua pihak yang
mengetahui, maka saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. “klon karet unggul P4TM ikut serta menjawab tantangan tahun 2000”,
sasaran NO.1,Desember 1986.
Anonim, bibit karet unggul untuk Perkebunan (Salatiga: Pusat Penelitian
Perkebunan Getas, 1991).
Ant. “indonesia tingkatkan Produksi karet industri.” warta bursa komoditi, NO.64
hal.5, 18 juni 1991.
Asosiasi Pemasaran bersama Perkebunan situasi pasar karet alam tahun 1990
sebagai tantangan bagi perkaretan Nasional Jakarta, 1990.
Pemupukan pada tanaman karet, seri pedoman NO.3 (Palembang: badan
penelitian dan pengembangan pertanian, 1982).
DOKUMENTASI