BAB II
yang dianugrahi oleh Tuhan sejak manusia itu dilahirkan. Menurut hadist H.R
Baghawi dalam kitab Mashabihus sunnah dan Abu Dawud dalam (M. Thalib,
ijtihadnya selama tidak ada nas (manfaat), dan juga ra’yu (penalaran) itu
Manusia Pasal 18, dalam (Adeng Muchtar Ghazali, 2004:98). yang berbunyi :
13
Setiap orang berhak akan kebebasan pikiran, hati nurani, dan agama,
termasuk kebebasan mengganti agama atau kepercayaan dan
kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaannya dengan cara
sendiri maupun bersama-sama orang lain di tempat umum maupun di
tempat tersendiri.
Dan Pasal 19, dalam (Saronji Dahlan dan H. Asy’ari, 2006:118). yang
berbunyi :
dalam lubuk hati, tetapi jika hasil pemikiran tersebut diungkapakan akan
berpengaruh terhadap situasi tertentu, sehingga muncul hal baru yang disebut
komunikasi itu penting, dan telah diatur dalam pasal 28 F UUD 1945,
mengemukakan pendapat.
gagasan atau pikiran secara logis sesuai dengan konteks. Dalam hal ini tersirat
hadist H.R Baghawi dalam kitab Mashabihus sunnah dan Abu Dawud (dalam
kejengkelan dan rasa iri hati”. Menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998
pendapat adalah hak setiap warga negara untuk menyampaikan pikiran dengan
lisan, tulisan, dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai
berlaku.
seseorang beranggapan bahwa dirinya dapat melanggar hak orang lain secara
bertanggung jawab. Bebas artinya bahwa segala ide, pikiran atau pendapat
jawab maksudnya bahwa ide, pikiran atau pendapat kita tersebut mesti
pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan tujuan agar pesan
1. Kejelasan
Kejelasan dari suatu pesan tergantung dari beberbagai faktor
seperti : kelancaran dan kejelasan ucapan dalam berbicara,
susunan kalimat yang baik dan benar, penggunaan istilah-
istilah yang sesuai dengan perbendaharaan bahasa siswa, serta
pengguunaan waktu ‘diam sejenak’ untuk melihat reaksi siswa
terhadap penjelasan yang diberikan.
2. Penggunaan contoh dan ilustrasi
Suatu penjelasan akan menjadi lebih menarik dan mudah
dipahami jika disertai dengan contoh dan ilustrasi yang tepat.
Konsep yang sulit dan kompleks dapat dipermudah dengan
pemberian contoh dan ilustrasi yang diambil dari kehidupan
nyata para siswa. Contoh-contoh dapat berupa contoh konkrit
dalam kehidupan, dapat pula berupa ilustrasi yang diambil dari
bidang lain yang kira-kira mudah dipahami oleh siswa.
3. Pemberian tekanan
Variasi mengajar memberi peluang bagi guru untuk mengubah
suara ketika mengucapkan butir-butir penting disertai dengan
mimik dan gerak yang sesuai. Misalnya guru mengucapkan inti
masalah tersebut dengan nada berat dan dalam, sambil
menunjuk kepada gambar atau tulisan yang berkaitan dengan
inti masalah tersebut.
18
4. Balikan
Tujuan utama guru dalam memberikan penjelasan adalah agar
siswa memahami masalah yang dijelaskan oleh guru. Oleh
karena itu, selama memberikan penjelasan, hendaknya
meluangkan waktu untuk memeriksa pemahaman para siswa
dengan mengajukan pertanyaan atau melihat ekspresi wajah
siswa setelah mendengarkan penjelasan guru. Dengan cara ini,
guru akan mendapatkan balikan dari penjelasan yang
diberikan.
Berdasarkan balikan tersebut, guru hendaknya mengubah
teknik penjelasannya, misalnya dengan memberi contoh,
meminta siswa mencari contoh sendiri menggunakan bahan
yang lebih sederhana atau mengulang lagi penjelasan tentang
masalah yang belum dipahami oleh siswa.
atau dengan kata lain hubungan timbal balik pada komunikasi dan
Gambar 2.1
Pola Roda
B
E A C
D
Pola Roda adalah interaksi yang mengarahkan seluruh
individu akan interaktif dengan teman yang lain, dengan pola yang
telah dikondisikan.
20
Gambar 2.2
Pola Lingkaran
E B
D C
seperti :
Gambar 2.3
Pola Saling Interktif
B C D E F
Gambar 2.4
2. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah
Gambar 2.5
3. Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah
Gambar 2.6
4. Komunikasi tidak terkendali
Gambar 2.7
23
Pembelajaran
proses pembelajaran.
agar siswa tertantang untuk bertanya kepada guru ada beberapa hal
pembelajaran diantaranya :
24
duduk, urutan siapa yang berbicara dan kapan, dan aturan waktu yang
a. Pola-Pola Diskusi
1. Prasaran
bahan pokok
2. Ceramah
3. Diskusi Panel
4. Brainstorming
diskusi pimpinan
antara lain :
Gambar 2.8
Bentuk Setengah Lingkaran
31
Gambar 2.9
Bentuk Lingakaran
Gambar 2.10
Bentuk U
Gambar 2.11
Bentuk Kelas
32
Gambar 2.12
Bentuk Empat Persegi Panjang
Keterangan :
dengan siswa, atau antara siswa dengan siswa. Dengan metode diskusi
inovasi/konsep-konsep baru.
oleh guru mempunyai arti untuk memahami apa yang ada di dalam
1. Sisi positif
1.1 Suasana belajar di kelas akan berkembang. Hal ini dapat
diketahui karena konsentratrasi siswa akan terfokus
kepada masalah yang didiskusikan. Sehingga partisipasi
siswa dalam metode ini sangat dituntut pernyataannya
1.2 Memberikan pelajaran bersikap toleran, demokratis, kritis
dan berfikir sistematis kepada siswa
1.3 Memberikan pengalaman kepada siswa tentang etika
bermusyawarah
2. Sisi negatif
2.1 Jalannya diskusi akan lebih didominsi oleh siswa yang
pintar sehingga mengurangi peluang yang lain untuk
berpartisipasi
2.2 Jalannya diskusi sering dipengaruhi oleh pembicaraan
yang menyimpang dari topik pembahasan masalah,
sehingga pembahasan melebar kemana-mana
2.3 diskusi biasanya lebih banyak memboroskan waktu,
sehingga tidak sejalan dengan prinsip efesiensi.
35
sebagai berikut :
1. Keuntungan
a. Diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam
kegiatan belajar mengajar (KMB)
b. Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan
penguasaan bahan pelajarannya masng-masing
c. Diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara
berpikir dan bersikap ilmiah
d. Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya
dalam diskusi diharapkan para siswa akan dapat
memperoleh kepercayaan akan kemampuan diri sendiri
e. Diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan
sikap sosial dan sikap demokratis para para siswa
2. Kelemahan
a. Suatu diskusi dapat diramalkan sebelumnya mengenai
bagaimana hasil sebab tergantung kepada kepemimpinan
dan partisipasi anggota-anggotanya
b. Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan
tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya
c. Jalannya diskusi dapat dikuasai oleh beberapa siswa yang
“menonjol”.
d. Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, tetapi
hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang
didiskusikan
e. Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak
f. Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani
mengemukakan buah pikiran mereka, maka biasanya sulit
untuk membatasi pokok masalah
36
c. Penyelenggaraan Diskusi
melibatkan diri, siswa lebih aman berpegang pada aturan dari buku
atau guru.
Selain itu mungkin akan timbul situasi yang sulit terutama jika
mengatakan bahwa :
Diskusi yang baik bukan semata timbul dari peran guru. Akan
tetapi lebih tepat apabila timbul dari siswa setelah memahami
masalah dan situasi yang dihadapinya. Tetapi dalam hal ini
guru dapat pula memberikan arahan kepada peserta didik
dalam memperoleh tema/masalah yang tepat untuk
didiskusikan, yang sebelumnya peserta didik diberikan tugas
untuk mempelajari, memmahami dan menganalisis masalah
yang dijadikan topik diskusi.
38
penting mengenai sikap siswa pada saat berdiskusi yang harus dipatuhi
diskusi, ada beberapa hal yang harus dilakukan dan diupayakan guru
kesimpulan yang jelas. Bila siswa belum pernah mengenal tata cara
berikut :
dicapai atau tidak disadari bahwa telah tiba saatnya untuk menarik
pedoman.
setepat-tepatnya.
persetujuan?
yang demokratis
pembicaraan.
46