Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PERJALANAN

KE SUMATERA BARAT

DISUSUN OLEH :

VONNY CHANDRA

17.93301.033

TRAVEL MANAGEMENT
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA RIAU

PEKANBARU

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

BAB I.................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.............................................................................................................3

1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................3

1.2 TUJUAN PENULISAN...........................................................................................3

1.3 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN...................................................................4

1.4 PESERTA................................................................................................................4

1.5 PEMBIAYAAN.......................................................................................................4

BAB II...............................................................................................................................5

ISI......................................................................................................................................5

2.1 PERSIAPAN DAN PERJALANAN MENUJU LOKASI KEGIATAN...................5

2.2 OBJEK YANG DI KUNJUNGI..............................................................................6

2.3 DESKRIPSI............................................................................................................6

BAB III............................................................................................................................14

PENUTUP.......................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan............................................................................................................14

3.2 Saran.....................................................................................................................14

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................15

1
KATA PENGANTAR

Assalamua’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan – Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
Laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shallallahu Alahi Wa Sallam yang
kita nanti – nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
limpahan nikmat sehat – Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga Kami mampu menyelesaikan pembuatan Laporan Perjalanan ke Pulau
Mandeh Sumatera Barat.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibuk Debby Rahmawati,
S.ST.,MM.PAR. sebagai Dosen Mata Kuliah Tour Teori & Praktek Memandu III,
Kargo dan Akuntansi yang telah membimbing dan mendampingi kami dalam
melakukan perjalanan ini. Dan kami juga mengucapkan Terima Kasih kepada
semua pihak yang telah terlibat dalam proses pembuatan Laporan Perjalanan ini.
Kami menyadari bahwa Laporan ini jauh dari kata kesempurnaan dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan
ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Demikian dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar –
besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.
Walaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh

Pekanbaru, 24 Juni 2019

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut UU RI No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan menyatakan,
Pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata,
menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata
dan usaha lain yang terkait bidang tersebut. Pada semester IV ini, Mata Kuliah Teori
Praktek Memandu III, Kargo dan Akuntansi program studi Travel Management
mengadakan Kunjungan wisata serta Observasi ke Pulau Sumatera Barat dengan tujuan
agar Mahasiswa/i dapat membuat Perencaan Paket Wisata dan Mengembangkan Objek –
Objek Wisata di Sumatera Barat. Setelah Kunjungan serta Observasi ini Mahasiswa/i
diwajibkan untuk membuat Laporan Hasil Perjalanan.
Laporan ini merupakan tugas bagi mahasiswa/i program studi Travel
Management Semester IV Sekolah Tinggi Pariwisata Riau. Dalam penyusunan laporan
ini, mahasiswa/i diharapkan melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang
diperoleh saat melakukan perjalanan wisata ke Sumatera Barat.
Pengalaman dan pengetahuan selama melaksanakan perjalanan wisata ke Pulau
Mandeh Sumatera Barat diharapkan dapat memberikan manfaat untuk Kehidupan sehari
hari dan Pembuatan Paket Wisata. Dalam Laporan Perjalanan ini membahas tentang apa
saja kegiatan yang dilakukan selama di Objek Wisata Sumatera Barat.

1.2 TUJUAN PENULISAN


Tujuan yang kami harapkan dari penulisan laporan ini adalah :
a. Menyelesaikan tugas Mata Kuliah Teori & Praktek Memandu III ,Kargo dan
Akuntansi
b. Untuk mengembangkan dan mempromosikan Objek Wisata Sumatera Barat
c. Untuk menambah Pengalaman dan Pengetahuan Mahasiswa/i
d. Untuk mengembangkan potensi yang Objek Wisata di Sumatera Barat
e. Untuk mensyukuri keindahan alam
f. Untuk menambah wawasan pembaca mengenai Objek Wisata di Sumatera Barat

3
1.3 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Selasa-Kamis / 30-02 mei 2019
Lokasi : Pulau Mandeh Sumatera Barat

1.4 PESERTA
Kegiatan ini diikuti seluruh mahasiswa/i Travel Management Semester IV.

1.5 PEMBIAYAAN

Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 1,330.000 Per orang. dengan rincian
sebagai berikut:
Sewa Transport/Bus : Rp.253.125
Driver tips : Rp. 37.500
Parkir : Rp. 3.125
Spanduk : Rp. 3.125
Asuransi : Rp. 10.625
Penginapan : Rp. 325.625
Meals : Rp. 286.875
Mineral Water : Rp. 14.063
Entrace Fee : Rp. 4.375
Paket Pulau : Rp. 371.875

4
BAB II

ISI
2.1 PERSIAPAN DAN PERJALANAN MENUJU LOKASI KEGIATAN.
Pada hari Selasa tanggal 30 Mei 2019 pukul 08:00 mahasiswa/i berkumpul di Sekolah
Tinggi Pariwisata Riau. Sebelum keberangkatan kami melakukan breifing sebentar lalu
melanjutkan perjalanan Ke Kabupaten Kampar yang mengunjungi Rumah Lontiok.
Sesampainya disana kami berjalan kaki sekitar 15 menit untuk sampai ke Rumah Lontiok
tersebut di karenakan Bus yang kami naiki berukuran besar sehingga tidak bisa melewati
jalan tersebut, Setelah melakukan beberapa kegiatan di Rumah Lontiok kami pun
melanjutkan perjalanan menuju Lobang Kalam yang masih berada di Kabupaten
Kampar, sama seperti ke Rumah Lontiok untuk sampai ke Lobang Kalam Ini kita
Berjalan kaki sekitar 30 menit dan jika sudah sampai diLobang Kalam kita harus
menggunakan senter sebagai penerang jalan karena di Lobang Kalam ini sangatlah gelap,
di dalam Lobang Kalam ini juga banyak terdapat sarang Kelelawar. Setelah itu kami
melanjutkan Perjalanan menuju PLTA Koto panjang, sesampainya disana kami tidak
bisa masuk karena Debit Airnya lagi tinggi. Lalu kami melanjutkan perjalanan menuju
Tepian Mahligai untuk makan siang yang disediakan oleh penduduk setempat. Selesai
makan siang kami menyempat diri untuk berfoto-foto sejenak. Perjalanan dilanjut menuju
Kota padang check-in Hotel Djakarta dan free program sebelum sampai di Hotel kami
berhenti di Padang Panjang untuk makan malam.

Keesokan harinya Sarapan diHotel dan melanjutkan Perjalanan menuju Kawasan Pulau
Mandeh yang berada di Pesisir Selatan,setelah sampai di Kawasan Mandeh ,
menggunakan Ferry untuk sampai ke Pulau Mandeh,menyusuri Pulau Cubadak, Pulau
Sutan Untuk Makan Siang serta menikmati Wahana Banana Bout lalu ke pulau Sironjong
untuk Snorkling setelah Snorkling dilanjutkan menuju Hutang Mangrove dan Sungai
Gemuruh, disana kita dipersilahkan untuk membersihkan seluruh Anggota Tubuh dan
selanjutnya kembali ke darat, perjalanan pun dilanjutkan menuju lokal Restaurant dan
Penginapan yang berada di Kota Bukit Tinggi Hotel Yuriko dan acara bebas.

Setelah sarapan di Hotel Perjalanan di lanjutkan menuju Rumah Adat yang berada di
Minang Village Padang Panjang,disana kita mengelilingi Rumah Adat Tersebut serta
mendengar penjelasan mengenai Rumah Adat yang dijelaskan oleh salah satu dari teman
kami, Selanjutnya kami berfoto-foto sebagai dokumentasi. Setelah puas mengelilingi
Rumah Adat di Minang Village Perjalanan di lanjutkan menuju Jam Gadang,
sesampainya di Jam Gadang mendengarkan sedikit penjelasan mengenai Jam Gadang
dan Acara bebas disana kami bebondong-bondomg untuk membeli Oleh-oleh di Pasar
Bawah Pasar Ateh kami dikasih waktu 30 menit untuk mengelilingi Pasar tersebut,
setelah selesai berburu Oleh-oleh kami berkumpul ditempat yang telah di sepakati untuk

5
melanjutkan perjalanan menuju Payakumbuh yaitu ke Harau valley, sebelum sampai di
Harau kami berhenti sebentar untuk membeli Sate yang akan dimakan di Harau.
Selanjutnya kembali ke Pekanbaru.

2.2 OBJEK YANG DI KUNJUNGI


1. Rumah Lontiok

2. Lobang Kalam

3. PLTA Koto Panjang

4. Tepian Mahligai

5. Kawasan Pulau Mandeh

6. Minang Village

7. Jam Gadang

8. Harau Valley

2.3 DESKRIPSI
1) Rumah Lontiok

Rumah lontiok (lentik) merupakan rumah adat masyarakat Kabupaten Kampar Provinsi
Riau yang pada tahun 2017 masuk dalam daftar penilaian Warisan Budaya Tak Benda
tingkat nasional ditinjau dari seni, adat istiadat dan budaya. Rumah lontiok disebut juga
dengan sebutan rumah lancang atau pencalang.
Bentuk yang khas dari rumah lontiok adalah atapnya yang membentuk lengkungan ke
arah atas atau sedikit lentik dan runcing. Dindingnya sedikit mirip keluar, bagian kaki
dinding berbentuk lancang atau perahu. Menggunakan tongkat kayu yang cukup tinggi,
melebihi ketinggian orang dewasa. Untuk naik ke atas rumah menggunakan tangga kayu
yang jumlahnya ganjil, biasanya 5 anak tangga yang merupakan symbol dari 5 rukun
Islam. Bentuk lentik dari atap rumah diyakini sebagai bentuk penghormatan seorang
manusia kepada Tuhan dan sesamanya.
Bagian dinding luar dari rumah lontiok tersebut miring ke luar seluruhnya yang
merupakan budaya Kampar yang asli, sementara dinding bagian dalamnya tegak lurus.
Balok tumpuan untuk dinding luar juga melengkung ke atas, kadang-kadang
menggunakan sambungan ukiran di bagian sudut-sudut dinding, hingga terlihat mirip
dengan perahu. Bagian balok tutup atas juga tampak melengkung meskipun tidak
6
selengkung balok tumpuan. Lengkungan mengikuti sisi bawah bidang atap. Kedua ujung
dari perabung diberi hiasan yang sering disebut dengan sulo bayung. Sementara ornament
pada keempat sudut cucuran atap disebut sayok lalangan. Bentuknya ada yang
menyerupai tanduk kerbau, bulan sabit dan sebagainya.
Rumah lontiok biasanya memiliki tiga ruangan, tiga ini sesuai dengan pepatah hidup
masyarakat Kampar, yakni alam berkawan (pergaulan sesama warga kampung), alam
bersamak (merupakan cerminan ruang tengah untuk keluarga dan kerabat), serta alam
semalu (dilambangkan dengan ruang dapur yang merupakan ruang pribadi kehidupan
berumah tangga). Untuk mendirikan sebuah rumah lontiok, biasanya diawali dengan
musyawarah para ninik mamak kampung dengan pola gotong royong yang erat.
Saat ini keberadaan rumah lontiok menjadi salah satu objek wisata di Kampar. Daerah
yang terkenal dikunjungi sebagai wisata rumah lontiok adalah Dusun Pulau Belimbing
Desa Sipungguk, Kampar. Jumlah rumah lontiok kini tak banyak lagi seiring dengan
pembangunan arsitektur modern. Rumah yang dijadikan sebagai tempat musyawarah adat
suku Ocu ini patut terus dilestarikan sebagai salah satu warisan budaya tak benda
Provinsi Riau.

2) LUBANG KALAM
Lubang Kalam adalah Peninggalan Belanda yang kini menjadi tempat Wisata yang cukup
populer, terletak di Kabupaten Kampar yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Limah Puluh Kota, Sumatera Barat. Lubang kalam yang mana Kalam berarti
(Gelap),menurut bahasa Minang.
Lubang Kalam adalah berarti Terowongan gelap sepanjang 300 meter yang dulunya
merupakan jalur perlintasan daerah antara Provinsi Sumatera Barat dan Riau. Dibangun
pada era 20-an oleh pemerintah Belanda dan menjadi satu-satunya jalan penghubung dari
Riau ke Sumbar saat itu. Tidak ada satu penerangan pun yang menghiasi Terowongan
ini, oleh sebab itu banyak yang berpedapat jika Lubang ini memiliki cerita Misteri.
Namun pada tahun 90-an Lubang Kalam sudah tidak berfungsi lagi sebagai penghubung
karena sebagian jalannya sempat terendam air Danau PLTA Koto Panjang.
Keberadaan Lubang Kalam masih berdiri hingga kini dan dijadikan sebagai objek wisata.
Tidak ada yang berubah dari jalur ini, temboknya pun masih sama dengan aslinya.
Pemerintah setempat sengaja menjadikan Lubang Kalam Sebagai Objek Wisata Sejarah
yang ada di Riau. Agar masyarakat mengenal saksi sejarah yang ada di daerahnya.
7
Lubang Kalam masih bisa di lalui oleh kendaraan Roda dua maupun roda empat, namun
karena jalannya yang sempit jalur ini hanya bisa dilalui satu mobil saja.

3) PLTA Koto Panjang


PLTA Koto Panjang atau Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang,
merupakan salah satu pembangkit listrik bertenaga Air, yang berada di Kabupaten
Kampar,Riau. PLTA ini menggunakan air Sungai Kampar sebagai sumber penggerak
turbinnya,saluran masuk In-take dam PLTA ini berada di daerah Rantau Berangin.
Namun akibat pembuatan dam atau waduk untuk PLTA ini menyebabkan beberapa desa
pada kawasan Koto Pnjang menjadi terendam, sehingga pemukiman warga tersebut
pindah ke kawasan aman lainnya. PLTA Koto Panjang memiliki kapasitas terpasang 3 x
38 megawatt (114 MW). Pada musim kemarau kemampuan nya menyusut hanya
menghasilkan 60 MW. Hal ini disebabkan terbatasnya debit air sungai tersebut.

4) TEPIAN MAHLIGAI
Dermaga Tepian Mahligai yang terletak di Desa Pulau Gadang, Kecamatan XIII
Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Lokasi Tepian Mahligai ini bukanlah lokasi
yang baru ditemukan, namun berkat bantuan dari PT PLN (Persero) melalui program
Corporate Social Responsibility (CSR), kawasan yang dulunya hanyalah perkebunan
karet maupun hasil tangkapan ikan ini seakan sudah disulap menjadi sebuat Objek
Wisata.
Ada beberapa spot menarik yang selalu menjadi incaran wisatawan untuk berfoto, salah
satunya Gerbang yang dihiasi bunga-bunga dan beberapa tempat duduk yang sengaja
diraruh dibelakangnya. Objek lain yang tak kalah menarik ialah Jembatan Terapung
sepanjang sekitar 100 meter. Disana kita bisa mengekspresikan berbagai gaya untuk
diabadikan dengan kamera handphone kamu pun kamera biasa, dan bisa juga mengambil
foto melalui udara deang menggunakan Drone, karena pengelola juga menyadikannya.
Disini juga terdapat kolam berenang bagi anak-anak dan juga orang dewasa dan juga ada
balon air yang siap membuat kita merasakan sensasi berada didalam balon raksasa yang
terapung diatas permukaan air. Juga terdapat fasilitas untuk camping, dan taman-taman
bunga yang di hiasi oleh lampu hias.

8
5) KAWASAN PULAU MANDEH
Untuk mencapai Kawasan Pulau Mandeh sangat mudah, ditambah dengan pintu
masuk bisa ditempuh dengan rute darat maupun laut. Tergantung mana yang akan jadi
pilihan anda untuk memulai petualang ke Pulau mandeh. Lewat darat bisa ditempuh dari
arah Kota Padang melewati pelabuhan Teluk Bayur, menelusuri Teluk Bungus kemudian
menuju ke Simpang Carocok dan memasuki Kawasn Tarusan.
Dari Puncak Mandeh bisa langsung menuju ke pelabuhan TPI(Tempat Pelelangan Ikan)
Carocok yang menjadi dermaga utama untuk berlayar ke Pulau Mandeh. Alternatif lain
juga bisa naik boat dari pelabuhan milik warga yang banyak dijumpai disepanjang
psesisir pantai Tarusan.
Pilihan menarik lainnya adalah lewat laut, naik boat bisa memilih beberapa tempat
diantaranya; Pelabuhan Muara Padang, Pelabuhan Teluk Bungus, dan Teluk Bayur.
Perjalanan laut ditempuh dengan menelusuri pesisir laut yang tenang dan landai, banyak
nelayan yang melakukan aktifitas sehari-hari bisa dijumpai. 
Rute Alternatif lainnya adalah melewati Carocok dengan menyusuri pinggir pantai
disertai perbukitan yang tidak begitu terjal sehingga menjadikan perjalanan
menyenangkan dihiasi dengan hijau nya perkebunan, sawah, serta ladang masyarakat
yang terhampar sepanjang daerah Pesisiri Selatan. Jalur yang satu ini berjarak kurang
lebih 12,5 KM.

PULAU SETAN

kecil yang cantik ini merupakan tujuan pertama pengunjung wisata Mandeh dan paling

banyak diminati. Ada yang bilang nama pulau ini pulau Setan, karena berbentuk absrtak

jika dilihat dari kejauhan. Namun ada juga yang mengatakan ini pulau Sutan karena ini

pulau yang kecil. Aktifitas yang bisa dilakukan disini diantaranya bermain pasir yang

bersih, water sport seperti banana boat, donat boat, jetski dan berenang di laut yang

landai. Selain itu juga bisa mendirikan kemah atau hanya berbaring di pinggir pantai.

9
PULAU CUBADAK

Pulau Cubadak atau dikenal dengan Cubadak Paradiso yang termasuk ke dalam kawasan
wisata pulau Mandeh adalah spot yang sangat menakjubkan untuk snorkeling. Disini kita
bisa menikmati pemandangan bawah laut yang dihiasi oleh terumbu karang yang alami,
serta aneka ragam ikan cantik dan hewan laut lainnya. Yang tidak boleh dilewatkan disini
adalah foto underwater, dimana disarankan membawa roti untuk memberi makan ikan,
yang nantinya hasil foto pasti sangat keren bersama ikan-ikan cantik yang menemani.

PULAU SIRONJONG

Pulau Sironjong Kecil dan Sironjong Besar berada di dekat Pulau Cubadak. Memiliki
tebing batu yang terjal menjadikan tempat ini sangat cocok untuk anda yang bernyali.
Pulau ini dibuat tangga pada tebing batu yang terjal tersebut, dimana tangga ini bertujuan
untuk naik ke puncak tebing setinggi 20 meter. Cliff jump, inilah istilahnya, melakukan
aksi lompat dari ketinggian dan terjun mendarat di air laut. Tantangannya adalah anda
tidak dilengkapi dengan alat keamanan. Ada dua bagian ketinggian, tinggi 10 meter pada
bagian tengah tangga, dan 20 meter yang berda di puncak tangga. Anda juga bisa ber-
swafoto disini dengan background laut yang biru dan pingir pantai pulau Cubadak.

DESA KAPO-KAPO HUTAN BAKAU

Desa Kapo-kapo memiliki alam yang hijau, hutan bakau yang memenuhi hampir seluruh

isi pulau Kapo-kapo ini membuat kita dimanjakan terasa berada di hutan Amazon di

benua Amerika. Hutan bakau hiaju yang indah ini juga termasuk wilayah dari Pulau

Cubadak. Disini juga terdapat beberapa Home Stay yang dikelola warga dimana harganya

tentu jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan Cubadak Paradiso.

SUNGAI GEMURUH

Sungai Gemuruh adalah salah satu keunikan lain yang wajib dikunjungi jika kita wisata

ke Pulau Mandeh. Setelah kita berenang atau snorkeling di air laut, kali ini kita bisa

10
berenang dan mandi bilas bersih disini dengan air tawar. Terdapat juga air terjun yang

mengalir dari hutan bakau dan tentunya sangat jernih serta bersih.

6) MINANG VILLAGE

Salah satu tempat menarik di Sumatera Barat ialah Pusat Dokumentasi dan informasi
Kebudayaan Minangkabau di Padang Panjang. Karena di Pusat Dokumentasi dan
informasi Kebudayaan Minangkabau Padang Panjang kita dapat mengetahui budaya dan
seluk beluk tentang budaya Minang mulai dari rumah Gadang dan isinya hingga suku di
Sumatera Barat. rumah Bagonjong yang memiliki atap runcing menjulang, tak sekedar
rumah biasa ada filosofi di setiap ornament ukiran pada Rumah Gadang yaitu Itiak
Pulang Patang (tentang ketertiban/peraturan), Kucing Lalok (kewaspadaan), Kambang
Manih (keramahtamahan), dan Lumuik Anyuik (kemampuan menyesuaikan diri). 
Di dalam Pusat Dokumentasi dan informasi Kebudayaan Minangkabau Padang Panjang
atau sering disebut sebagai Minang Village terdapat koleksi buku-buku disusun rapi
dalam rak, serta kumpulan photo lama wisata di Sumatera Barat zaman dahulu dan photo
lainnya bahkan terdapat kliping Koran dan majalah.

Hal menarik yang kami pelajari di Di Pusat Dokumentasi dan informasi Kebudayaan
Minangkabau Padang Panjang (Minang Village) terutama mengenai jumlah bilik di
rumah Gadang, ternyata menunjukkan status sosial si pemilik rumah, makin banyak
biliknya maka makin tajirlah. Bahkan ya di rumah Gadang untuk kamar anak yang sudah
menikah biliknya dibuat kecil supaya si anak tidak betah serta memotivasi untuk segera
membangun rumah sendiri. 

7) JAM GADANG

Jam Gadang adalah sebuah menara jam yang berada di pusat Kota Bukittinggi.
Menara jam kebanggaan masyarakat Bukittinggi ini memiliki jam dengan ukuran sangat
besar, itulah alasan dinamakannya Jam Gadang yang diambil dari Bahasa Minangkabau.
Jam seluas 13×4 meter dengan tinggi 26 meter ini memiliki beberapa tingkat dengan
tingkat yang paling atas sebagai penyimpanan bandul yang sempat patah ketika terjadi
gempa pada tahun 2007, sehingga harus diganti dengan bandul yang baru.
Pada Jam Gadang, terdapat empat jam yang memiliki ukuran relatif besar dengan
diameter 80 cm. Jam ini sendiri langsung didatangkan dari Rotterdam, Belanda. Pada
masa itu, pelayarannya dilakukan melewati Pelabuhan Teluk Bayur. Uniknya lagi,
gerakannya dilakukan secara mekanik oleh mesin yang hanya dibuat dua unit di dunia,
yaitu Jam Gadang dan Big Ben di London, Inggris. Vortmann Relinghausen adalah nama
pabrik pembuat mesin jam ini yang terletak di Jerman, sekitar tahun 1892. Bahkan, nama
tersebut juga tertera pada tubuh Jam Gadang tepat di bagian loncengnya. Keunikan lain
dari ikon Kota Bukittinggi ini adalah penyangganya yang bukan menggunakan besi dan
semen, melainkan campuran dari kapur, putih telur dan pasir putih.
11
Berdasarkan sejarahnya, Jam Gadang adalah hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook
Maker, seorang Controleur Sekretaris Kota Bukittinggi pada masa Pemerintahan Belanda.
Jika Anda memperhatikan dengan seksama, ada hal janggal yang akan Anda temui dalam
penulisan angka penunjuk jamnya. Bila biasanya angka “4” dalam tulisan romawi adalah
“IV”, di jam yang dibangun oleh arsitek Yazid Sutan Gigi Ameh ini tertulis angka
romawi “IIII” sebagai penanda pukul empat. Atap Jam Gadang berbentuk gonjong yang
merupakan atap rumah adat Minangkabau. Di sekitar Jam Gadang juga terdapat taman
dengan banyak bangku. Suasana malam Anda di sini akan menjadi sangat romantis sebab
pada malam hari Jam Gadang dihiasi dengan kerlip cahaya lampu berwarna warni.
Tidak jauh dari Jam Gadang, terdapat tempat wisata lainnya yang bisa Anda kunjungi
yaitu Pasar Atas Pasar Bawah. Jika Anda sudah puas berkeliling di Jam Gadang, Anda
bisa lanjut memanjakan diri Anda dengan berbelanja di pasar yang tepat terletak di
belakang Jam Gadang. Pasar ini terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu Pasar Atas, Pasar
Lereng dan Pasar Bawah. Ketika Anda mulai memasuki area pasar, maka Anda akan
disambut oleh patung macan yang seolah-olah akan menerkam Anda.
Jika Anda senang berbelanja pakaian, maka Anda harus memasuki Pasar Atas karena di
pasar ini banyak berjejer toko kain siap jahit. Biasanya kain yang dijual adalah kain
sulaman khas Padang. Di sini menjual pakaian mulai dari anak-anak sampai orang
dewasa, pria dan wanita dengan harga yang beragam juga, mulai dari harga puluhan ribu
sampai jutaan rupiah, tergantung jenis bahan dan sulamannya. Setelah itu bila Anda ingin
membeli souvenir khas Bukittinggi, berkunjunglah ke Pasar Lereng. Kenapa disebut
Pasar Lereng? Karena bentuk struktur tanahnya yang miring mengikuti kontur jalan. Di
pasar ini Anda bisa mendapatkan gantungan kunci, kaos bertuliskan “I Love Bukittinggi”,
hingga boneka pengantin Minangkabau. Dan untuk mendapatkan itu semua, maka Anda
harus pintar-pintar menawar harga semurah mungkin.

8) HARAU VALLEY
Lembah Harau adalah ngarai di dekat kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh
Koto, provinsi Sumatera Barat. Lembah Harau diapit oleh bukit-bukit berbatu curam
dengan ketinggian 150 meter. Lembah Harau juga dikelilingi oleh batu pasir berwarna-
warni yang curam, dengan ketinggian 100 hingga 500 meter.
Lembah Harau atau kadang-kadang disebut lembah Arau adalah tempat di mana sawah
hijau subur dikelilingi di antara tebing granit besar. Ada puluhan air terjun yang jatuh dari
ketinggian 80 hingga 300 meter ke lembah di bawah, memotong Sungai Batang
Arau. Tidak heran, bahwa Lembah Harau kadang-kadang dikenal sebagai Yosemite
Indonesia.
Owa dan Monyet serta berbagai satwa liar masih berkeliaran dengan bebas karena daerah
di distrik Lima Puluh Kota ini sebenarnya telah ditetapkan sebagai konservasi alam,
seluas sekitar 669 hektar. Tempat ini benar-benar memiliki pemandangan yang indah,
ketenangan damai yang hanya terganggu oleh panggilan kera dan burung berkicau.
Ada air terjun bernama Air Terjun Bunta atau secara lokal disebut Sarasah Bunta yang
menuangkan air segar dari dataran tinggi dengan tiga air terjun lainnya di dekatnya.  Ini
pertama kali dikunjungi pada tahun 1926 oleh seorang walikota Belanda. Sebuah batu
berukir menunjukkan tahun ketika walikota mengunjungi air terjun masih ada di sana

12
mengekspresikan keindahan lembah ini. Air terjun lainnya disebut Akar Barayun, Sarasah
Luluh, dan Sarasah Murai.
Cara paling langsung untuk mencapai Harau dari Bukittinggi adalah dengan menyewa
sepeda motor atau naik ojek selama dua jam. Atau, naik minibus Po Sarah Group dari
terminal bus ke Tanjung Pati dan kemudian naik ojek.
Berjalan menuju lembah Harau sangat menyenangkan, dengan udara segar dan
pemandangan asli di sekitarnya. Tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuk unik
yang mengelilingi lembah juga akan memanjakan penglihatan Anda. Tebing-tebing granit
yang curam itu memiliki ketinggian sekitar 80 meter hingga 300 meter. Dari awal kita
memasuki Lembah Harau, kita akan menemukan banyak keindahan spektakuler di
sepanjang jalan.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Study Tour ini bukan hanya ajang untuk berwisata tetapi juga untuk belajar
mengenai Sejarah, Adat Istiadat, Budaya, dll dari Masyarakat Minang Kabau. Kita juga
dapat mengetahui informasi mengenai mata pencarian bagi suku Minang Kabau seperti,
sebagai Petani dan Nelayan. Laporan ini digunakan sebagai pertanggung jawaban kami
dalam melaksanakan Study Tour.
Kegiatan Study Tour ini sebagai pengalaman kami untuk ke depannya dan
kenangan semasa semester IV. Dan juga dapat merpererat tali persaudaraan sesama kami
maupun dengan Dosen. Kegiatan ini juga melatih mahasiswa/i untuk bersikap tanggung
jawab, disiplin dan jujur.

3.2 Saran
Praktek lapangan ini sangat bagus untuk dilaksanakan karena banyak manfaatnya.
Selain dari mengetahui apa objek itu tersendiri bisa juga untuk mengembangkan objek –
objek yang ada di Sumatera Barat. Seharusnya praktek seperti ini lebih banyak diadakan
untuk menambah wawasan mahasiswa/i mengenai Destinasi Wisata di Sumatera Barat.

14
DAFTAR GAMBAR

Keberangkatan Rumah Lontiok


Keberangkatan

Tepian Mahligai Pulau Mandeh


Keberangkatan Keberangkatan

Museum Bustanul Arifin Jam Gadang


Keberangkatan

15
Pulau Setan Museum Bustanul Arifin

Hotel Djakarta Museum Bustanul Arifin

16

Anda mungkin juga menyukai