Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN WISATA PETUALANGAN:

PEMETAAN DAN PENILAIAN WISATA SEPEDA JELAJAH PESONA INDONESIA

KATA PENGANTAR

Sepeda sebagai moda transportasi yang tidak menimbulkan polusi udara, mulai
kembali digemari masyarakat dunia. Bersepeda pada dekade ini menjadi
kecenderungan berkegiatan mulai dari hobi, olah raga, berwisata hingga mendukung
tugas lainnya, Sepeda diyakini mampu mempercepat pergerakan wisawatan
mengunjungi berbagai keanekaragaman atraksi alam dan budaya yang ada di dalam
destinasi, dan mampu memberikan peluang kepada wisatawan untuk dapat
mengunjungi daya tarik yang sulit di jangkau oleh moda transportasi kendaraan roda
empat. Bersepeda sudah menjadi tren baru di Indonesia dan sebagai sarana olahraga
dan berwisata, serta menjadi gaya hidup (lifestyle). Indonesia memiliki kekayaan
keanekaragaman sumber daya tarik alam dan budaya yang sebagian besar tersebar di
wilayah perdesaan (rural area). Adanya perubahan paradigma dan tren pariwisata
dunia dari yang bersifat masal ke minat khusus terutama bersifat petualangan yang
menawarkan pengalaman dan pengetahuan, menjadikan peluang besar bagi Indonesia
mengembangkan wisata petualangan melalui konsep Cycling Tourism.
Permasalahannya hingga saat ini masih minimnya data dan informasi pola perjalanan
wisata sepeda serta potensi rute dan daya tarik untuk wisata sepeda di daerah. Oleh
karena itu, maka kegiatan kajian ini akan berupaya untuk merumuskan secara
mendalam pokok-pokok permasalahan dan peluang pengembangan wisata bersepeda
sebagai satu pendekatan dari konsep pengembangan pariwisata petualangan
(Adventure Tourism) dalam mendukung “Nawacita” membangun dimulai dari pinggir
(rural area), sekaligus mendukung percepatan pembangunan destinasi pariwisata
berkelanjutan di Indonesia yang Socially accepted, Culturally appropriate,
Undiscriminative, people centered (pro poor, job, growth), dan Environmentally sound.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bersepeda akan meningkatkan waktu kunjungan
wisatawan, meningkatkan jumlah kunjungan dan menjangkau keseluruh pelosok desa
yang sekaligus memberikan multiplier effect ekonomi kepada msyarakat di desa-desa.
Namun di sisi lain memperlihatkan belum siapnya infrastruktur untuk jalur
sepeda di dalam dan antar kota, serta pemahaman tentang hak-hak pengguna sepeda
serta manfaatnya terhadap kelestarian lingkungan. Secara umum dapat dikatakan
bahwa dari pemetaan dan penilaian jalur sepeda di JOGLOSEMAR (Jogja, Solo,
Semarang), sangat memungkinkan untuk dikembangkan wisata touring sepeda karena
unsur-unsur dari suatu jalur turing sepeda (wisata sepeda) sudah memadai, seperti
dukungan masyarakat, kemudahan logistik selama perjalanan, keamanan (polsek dan
kamra) memberi rasa aman bagi pemakai jalur termasuk para pengendara sepeda.

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN i


PENGEMBANGAN WISATA PETUALANGAN:
PEMETAAN DAN PENILAIAN WISATA SEPEDA JELAJAH PESONA INDONESIA

Rekomendasi diutamakan adalah melakukan penataan DTW, merumuskan kebijakan


Pemerintah Daerah untuk mendukung pengembangan konsep Wisata Sepeda,
mengembangkan fasilitas pendukung, mengkaji secara lebih mendalam kesiapan
menerima pengunjung baik wisatawan lokal, nusantara maupun asing yang ingin
menginap di rumah penduduk, untuk pengembangan homestay, mengembangkan lebih
lanjut story-telling tentang DTW, serta kulinernya.

Dengan berbagai keterbatasan yang ada, diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan khasanah pustaka kepariwisataan khususnya terkait Wisata Sepeda
khususnya Rute Turing Wisata Sepeda daerah-daerah di Indonesia, dan sekaligus
dapat menjadi referensi panduan bagi wisatawan sepeda skala lokal, nasional maupun
internasional baik secara elektronik maupun cetak. Untuk itu tidak lupa mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu hingga kegiatan ini dapat
diselesaikan. Pertama-tama kepada Asdep Litbangjak Kepariwisataan; para Kepala
Dinas dan jajarannya, para komunitas sepeda, para pihak industri, serta pihak-
pihak lain di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah (Semarang, Solo)
yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga laporan ini dapat memberikan
inspirasi terhadap pengembangan paket wisata sepeda di masing-masing daerah
secara terpadu dan berkelanjutan.

Jakarta, Desember 2017

Kelompok Kerja
Wonderful Indonesia Cycling

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN ii


PENGEMBANGAN WISATA PETUALANGAN:
PEMETAAN DAN PENILAIAN WISATA SEPEDA JELAJAH PESONA INDONESIA

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Jenis Aktivitas dan Pengalaman dalam Wisata Petualangan 14

Tabel 2.2: Different types and characteristics of recreational cyclists and 18


bicycle tourists

Tabel 5.1: Model tabel data Spasial touring/wisata sepeda dalam bentuk 41
dot matriks

Tabel 5.2: Model tabel data Spasial touring/wisata sepeda dalam bentuk 41
Polyline

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN iii


PENGEMBANGAN WISATA PETUALANGAN:
PEMETAAN DAN PENILAIAN WISATA SEPEDA JELAJAH PESONA INDONESIA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Faktor Penarik Dan Pendorong Motivasi Wisatawan 12

Gambar 2.2: Jenis Wisata Petualangan 13

Gambar 2.3: Kriteria Wisata Turing Sepeda 22

Gambar 3.1: Proses Pengolahan Data Rute Turing Sepeda 31

Gambar 5.1: Tampilan Lembar Peta Provinsi DIY dan Jawa Tengah (Hard 42
Copy)

Gambar 5.2: Tampilan Peta Kota Makassar dalam Google Erath (Peta 43
Digital)

Gambar 5.3: Tampilan Peta Kotal Makassar dalam Google Map (Peta 43
digital)

Gambar 5.4: Peta Rute Wonderful Indonesia Cycling (WIC) Joglosemar 44

Gambar 5.5: Model Profile Strava dan beberapa tipe aktivitas yang dapat 46
dilakukan

Gambar 5.6: Model Aktivitas sepeda (Wonderful Indonesia Cycling) 47


melalui aplikasi Strava.

Gambar 5.7: Peta Jalur Sepeda Dengan waktu tempuh, jarak, dan 48
ketinggian tempat.

Gambar 5.8: Peta Jalur Rute Sepeda Dengan Atraksi 49

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN iv


PENGEMBANGAN WISATA PETUALANGAN:
PEMETAAN DAN PENILAIAN WISATA SEPEDA JELAJAH PESONA INDONESIA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 3
1.3. Permasalahan 4
1.4. Ruang Lingkup 5
1.5. Sasaran/Keluaran 7

BAB II PENGERTIAN DAN KONSEP 9


2.1. Pariwisata Berkelanjutan 9
2.2. Wisata Petualangan 12
2.3. Wisata Sepeda 15
2.3.1. Konsep 16
2.3.2. Karakteristik Produk 17
2.3.3. Profil Wisatawan Sepeda 19
2.3.4. Prasarana, sarana dan Fasilitas 21
2.4. Keberlanjutan 22
2.5. Isu Strategis 24

BAB III METODOLOGI 27


3.1. Kerangka Konseptual 27
3.2. Metode 28
3.3. Pendekatan 29
3.4. Analisis 30

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN v


PENGEMBANGAN WISATA PETUALANGAN:
PEMETAAN DAN PENILAIAN WISATA SEPEDA JELAJAH PESONA INDONESIA

BAB IV PENYELENGGARAAN 33
4.1. Wisata Sepeda di Indonesia 33
4.2. Pemetaan dan Penilaian Jalur Touring (turing) 35

BAB V STRATEGI PENGEMBANGAN 39


5.1. Analisis Manfaat 39
5.2. Data Keruangan 41
5.3. Peta Dasar 42
5.4. Peta Rute Touring Sepeda Wonderful Indonesia Cycling 44
5.5. Rute Wonderful Indonesia Cycling Joglosemar 45
5.6. MAP Navigasi Berbasis WEB 45
5.7. Prospek 49
5.8. Coffee Table Book 53

BAB VI PENUTUP 69
6.1. Kesimpulan 69
6.2. Rekomendasi 71
6.3. Tindak Lanjut 72

DAFTAR PUSTAKA 77

LAMPIRAN 83

ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN vi

Anda mungkin juga menyukai