Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KEGIATAN FIELDTRIP TENTANG FENOMENA

KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN MALANG

Disusun untuk memenuhi tugas laporan kegiatan fieldtrip

Disusun oleh kelompok 3

1. Dinda Naomi Adhisya Nureffa 2022304001


2. Najlaa Fitri Maharani 2022304007
3. Kharisma Yuliyani Putri 2022304008
4. Ryan Rivaldy 2022304009
5. Thalita Maulidina Zakiyah 2022304015
6. Dinda Khansa Arifia Rahman 2022304023
7. Rizky Narendra Ghani 2022304027

PROGRAM STUDI DESTINASI PARIWISATA


JURUSAN KEPARIWISATAAN
POLITEKNIK PARIWISATA NHI
BANDUNG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Bandung, 27 Oktober 2022

Menyetujui

Dosen Dosen
Pembimbing I Pembimbing II

Sugeng Hermanto, MM. Par. Eka Pramita Marsongko, M. Sc.


NIP. 19581212 199303 1 001 NIP. 19601222 198503 2 001

Dosen Dosen
Pembimbing III Pembimbing IV

Wisi Wulandari, MM. Par. R. Fajar Widiarachman, S.Kom, MM.Par


NIP. 19840208 201403 2 001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen Destinasi Pariwisata
Jurusan Kepariwisataan
Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Wisi Wulandari S.ST. Par., MM.Par


NIP. 19840208 201403 2 001
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, mari kita panjatkan puja & puji syukur atas kehadir dan rahmat
Tuhan Yang Maha Esa. Karena tanpa Rahmat & Ridho-Nya, kita tidak dapat
menyelesaikan laporan makalah ini dengan baik dan selesai tepat waku.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen pembimbing kami yang telah membimbing kami selama Field Trip ini. Maka, kami
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Sugeng Hermanto, MM. Par. selaku Dosen Pembimbing,
2. Ibu Eka Pramita Marsongko, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing,
3. Ibu Wisi Wulandari, MM. Par. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Destinasi
Pariwisata (MDP) dan Dosen Pembimbing,
4. Bapak R. Fajar Widiarrachman, S.Kom., MM.Par. selaku Dosen Pembimbing.
Dan tidak lupa juga, kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang
selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan laporan
makalah ini.
Hasil Laporan fieldtrip ini merupakan dokumen pertanggungjawaban dalam
menjalankan program-program kegiatan sesuai dengan agenda praktikum yang telah
dirumuskan dan mengacu pada tugas pokok mahasiswa Politeknik Pariwisata NHI
Bandung .
Sebagai salah satu kewajiban mahasiswa jurusan Kepariwisataan program studi
Manajemen Destinasi Pariwisata telah menjalankan serangkaian kegiatan, dengan
harapan dapat lebih berperan dalam meningkatkan keberhasilan studi yang dijalankan
secara menyeluruh.
Dengan tersusunnya laporan fieldtrip ini diharapkan pula dapat menjadi bahan
atau acuan segenap akademisi Politeknik Pariwisata NHI Bandung untuk lebih
meningkatkan pembelajaran praktikum dalam mencapai kurikulum yang telah ditetapkan.
Selanjutnya laporan ini juga menjadi bahan penilaian bagi mahasiswa program studi
Manajemen Destinasi Pariwisata semester satu dalam melaporkan kegiatan fieldtripnya.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik. Dan kami menyadari
bahwa laporan makalah yang kami susun ini belumlah sempurna. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan laporan
makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya, kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang,
b. Manfaat, Tujuan, dan Sasaran,
c. Hasil dan Keluaran (Output)
d. Ruang Lingkup Wilayah dan Substansi,
BAB II KONSEP
a. 3A+1 (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas, dan Aktivitas)
b. Sistem Kepariwisataan
BAB III PENDATAAN DAN PEMBAHASAN
a. Identifikasi Produk Wisata di Desa Wisata Pujon Kidul,
1.1 The Roudh 78
1.2 Café Lumintu
1.3 Café Sawah
1.4 Fantasy Land
b. Identifikasi Produk Wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,
2.1 Seruni Point
2.2 Pasir Berbisik
2.3 Bukit Teletubbies
c. Identifikasi Produk Wisata di Museum Angkut,
BAB IV SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

2.2.1 Sistem Kepariwisataan Indonesia


3.1.1 Desa Wisata Pujon Kidul
3.1.2 Atraksi ATV
3.1.3 Atraksi Café Sawah
3.1.4 Atraksi Shooting Target
3.1.5 Atraksi Kebon Mbah Gampong
3.1.6 Atraksi Cinema 4D
3.1.7 Atraksi Fantasy Land
3.1.8 Akses ke salah satu atraksi
3.1.9 Akses ke Kebon Mbah Gampong
3.1.10 Akses ke Fantasy Land
3.1.11 Amenitas berupa tempat cuci tangan
3.1.12 Amenitas berupa pos keamanan
3.1.13 Amenitas berupa pusat oleh-oleh
3.2.1 Atraksi Seruni Point
3.2.2 Atraksi Pasir Berbisik
3.2.3 Atraksi Bukit Teletubbies
3.2.4 Akses ke Seruni Point
3.2.5 Akses ke Pasir Berbisik
3.2.6 Akses ke Bukit Teletubbies
3.2.7 Amenitas berupa penyewaan Jeep
3.2.8 Amenitas berupa pusat oleh-oleh dan jajanan
3.2.9 Amenitas berupa toilet
3.3.1 Atraksi Zona Utama
3.3.2 Atraksi Zona Broadway
3.3.3 Atraksi Zona F1
3.3.4 Atraksi Galeri Polisi
3.3.5 Atraksi Zona Eropa
3.3.6 Atraksi Zona Inggris
3.3.7 Akses Escalator
3.3.8 Akses Lift
3.3.9 Akses berupa penunjuk arah
3.3.10 Amenitas berupa Mushola
3.3.11 Amenitas berupa Medical Room
3.3.12 Amenitas berupa toilet
3.3.13 Amenitas berupa restoran
3.3.14 Amenitas berupa hand sanitizer, tempat sampah, dan APAR
3.3.15 Amenitas berupa charger station
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran checklist observasi produk wisata di Desa Wisata Pujon Kidul


2. Peta dan tiket wisata Desa Wisata Pujon Kidul
3. Lampiran checklist observasi produk wisata di Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru
4. Peta wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
5. Lampiran checklist observasi produk wisata di Museum Angkut
6. Peta dan tiket wisata Museum Angkut
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah
Surabaya, dan kota terbesar ke 12 di Indonesia. Bersama dengan Kabupaten
Malang dan Kota Batu, Kota Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah
yang dikenal dengan Malang Raya. Kota Malang terletak ditengah-tengah
wilayah Kabupaten Malang dengan batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah utara : Kec. Singosari dan Kec. Karangploso Kab. Malang


2. Sebelah Timur : Kec. Pakis dan Kec. Tumpang Kab. Malang
3. Sebelah Selatan : Kec. Tajinan dan Kec. Pakisaji Kab. Malang
4. Sebelah barat : Kec. Wagir dan Kec. Dau Kab. Malang

Wilayah Kota Malang terbentang antara 07◦46'48'' – 08◦46'42'' Lintang


Selatan dan 112◦31'42'' - 112◦48'48'' Bujur Timur dengan ketinggian antara 440-
667 meter diatas permukaan air laut. Kota malang memiliki luas wilayah 110.06
2
km tersebut terbagi menjadi 5 Kecamatan, 57 Kelurahan, 551 RW, dan 4.235 RT
serta dihuni oleh 843.810 jiwa (data per bulan September 2020) dengan
kepadatan rata-rata 7.453 jiwa/km 2. Tipe iklim “AM”, curah hujan rata-rata
266mm/tahun dengan 117 hari suhu rata-rata 22,7◦C – 25,1◦C dan kelembaban
rata-rata 79%-86% .

Kota Malang merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus


berkembang baik dalam segi kehidupan masyarakatnya maupun segi tata
ruangnya. Pada tahun 1879, di Kota Malang mulai beroperasi kereta api dan
sejak itu Kota Malang berkembang dengan pesatnya. Berbagai kebutuhan
masyarakat semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai
kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun
bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan
sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.
Penataan ruang Kota Malang pada masa itu tidak lepas dari karya Herman
Thomas Karsten. Arsitek kelahiran Amsterdam tahun 1884 ini diangkat menjadi
penasihat perencanaan Kota Malang pada 1929. Karsten terlibat aktif dalam
rencana pengembangan kota yang disebut Bouwplan I-VIII yang di dalamnya
menyiapkan antisipasi perkembangan hingga 25 tahun ke depan. Salah satu
karyanya adalah Ijen Boulevard yang hingga kini menjadi salah satu landmark
heritage Kota Malang. Angkutan umum di kota Malang juga sangat bervariasi,
mulai dari konvensional dan berbasis online. Akses menuju kota Malang
bervariasi, yaitu kereta api, bus, dan pesawat.

Kota Malang dikenal baik sebagai kota pendidikan. Kota ini memiliki
berbagai perguruan tinggi terbaik seperti Universitas Brawijaya, Universitas
Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Politeknik Negeri
Malang. Selain itu, kota ini merupakan kota pariwisata karena alamnya yang
menawan yang dikelilingi oleh pegunungan serta udaranya yang sejuk. Malang
pun terkenal sebagai kota bunga karena banyaknya bunga yang menghiasi kota.
Kota Malang juga merupakan kota seni karena banyaknya kesenian khas dari
kota ini, mulai dari tarian hingga pertunjukan. Sektor pariwisata di Kota Malang
menjadi salah satu sektor yang memiliki potensi untuk berkembang, atau
mungkin justru menjadi sektor andalan bagi Kota Malang

Kota Malang menyimpan berbagai macam peninggalan bersejarah. Kota


ini menyimpan peninggalan masa Kerajaan Kanjuruhan hingga Belanda.
Peninggalan Belanda pada umumnya berupa bangunan-bangunan kuno seperti
Gereja Kayutangan yang berarsitektur gotik. Malang pun mengadakan berbagai
acara untuk melestarikan cagar budayanya, salah satunya seperti Festival Malang
Tempo Doeloe. Malang pun memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi
markah tanah seperti Tugu Malang (Alun-Alun Bundar).
b. Manfaat, Tujuan, dan Sasaran,

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di beberapa destinasi parwisata yang


ada di Malang, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan, baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara
lain:
 Sebagai tambahan wawasan dalam perkembangan ilmu pariwisata,
terutama pada ilmu yang memiliki kaitan dengan penelitian ini yaitu
mengenai 3+1 aspek penting yang menjadi dasar dalam perencanaan
pengembangan pariwisata atau yang biasa disebut 3+1A yaitu atraksi,
aksesbilitas, amenitas, dan aktivitas yang ada di beberapa destinasi
wisata yang kelompok kami kunjungi di kota Malang.
 Penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan perbandingan bagi
penelitian selanjutnya yang akan membahas mengenai topik serupa
dan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian yang lain nantinya.
 Penelitian ini juga diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu
pengetahuan yang secara teoritis dipelajari bagi instansi dan akademisi
khususnya jurusan pariwisata.
2. Manfaat Praktis

Secara praktisi penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai


berikut:

 Bagi penulis
Manfaat penelitian ini bagi penulis yaitu dapat mengetahui
penerapan aspek 3+1A pariwisata yaitu atraksi, aksesibilitas,
amenitas, dan aktivitas yang ada di kota Malang terhadap
perencanaan, pengembangan dan kelayakan destinasi wisata
tersebut.
 Bagi akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang terkait yaitu dapat menjadi salah satu bahan
acuan bagi mahasiswa jurusan pariwisata dalam mempelajari dan
menerapkan bagaimana penerapan aspek 3A dalam merencanakan
dan mengembangkan sebuah destinasi wisata di kemudian hari.
 Bagi instansi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan atau sumber
referensi bagi instansi terkait dalam melakukan perencanaan dan
pengembangan destinasi wisata yang ada di daerah masing-masing.

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka


tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok kami adalah:
1. Untuk mengetahui apa saja destinasi wisata yang dikunjungi dan menjadi lokasi
penelitian di Malang.
2. Untuk mengetahui bagaimana dan apa saja unsur-unsur produk wisata yang ada di
setiap lokasi penelitian yang dikunjungi.
3. Untuk mengetahui bagaimana kelayakan aspek 3A+1 yang ada di setiap destinasi
wisata Malang yang dikunjungi.

Tujuan yang telah ditetapkan di atas akan dicapai melalui sasaran-sasaran sebagai
berikut:

1. Meningkatkan kesadaran pengelola kawasan destinasi wisata yang ada di Malang


agar dapat meningkatkan kualitasnya
2. Tersedianya SDM di dalam kawasan destinasi wisata yang profesional, kompeten,
dan berintegritas
3. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas pengelola kawasan destinasi wisata
4. Menurunkan tingkat kasus dan penyimpangan yang terjadi di dalam kawasan
destinasi wisata
c. Hasil dan Keluaran (Output)

Melalui kegiatan fieldtrip di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dengan sub
lokus destinasi yaitu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Desa Wisata Pujon Kidul,
dan Museum Angkut, kami menghasilkan:
1. Video dokumentasi singkat selama kegiatan fieldtrip yang bertujuan untuk
mempromosikan destinasi-destinasi yang dikunjungi,
2. Laporan ilmiah yang bertujuan untuk memenuhi syarat tugas dan memahami lebih
dalam lagi mengenai implementasi konsep pada destinasi secara langsung.
Melalui kegiatan fieldtrip di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur dengan sub
lokus destinasi yaitu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Desa Wisata Pujon Kidul,
dan Museum Angkut, observasi di lapangan terkait produk wisata 3A+1 diperoleh
beberapa output diantaranya:
1. Terlaksananya kegiatan fieldtrip sesuai dengan target waktu dan lokus.

2. Mahasiswa prodi Manajemen Destinasi Pariwisata semester 1 tahun 2022 mampu


melakukan observasi sesuai dengan topik produk wisata 3A+1,
3. Terciptanya ruang diskusi yang kondusif antara mahasiswa dan dosen
pembimbing dalam sesi pemaparan hasil observasi dari mahasiswa, terhadap
produk wisata 3A+1 di masing-masing lokus,
4. Proses fieldtrip menumbuhkan sensitifitas rasa serta penginderaan mahasiswa
terkait suatu destinasi wisata, yang menunjukkan kesuksesan internalisasi teori
pembelajaran di kelas,
5. Terjadinya interaksi antara mahasiswa dengan sosial masyarakat sekitar lokus
destinasi wisata yang dikunjungi, sehingga terdapat tukar pikiran dan informasi,
6. Fieldtrip membawakan kesan positif bagi mahasiswa sehingga memacu rasa cinta
akan perkuliahan Manajemen Destinasi Pariwisata,
7. Mahasiswa menhghasilkan suatu laporan dari kegiatan Fieldtrip, sebagai bukti
pemahaman akan observasi yang dilakukan.
d. Ruang Lingkup Wilayah dan Substansi

Ruang Lingkup Wilayah yang menjadi lokus penelitian pada fieldtrip kali ini adalah
Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang. Kota Malang merupakan salah satu
kota tujuan wisata dan kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya. Kota Malang
dikenal dengan julukan kota pelajar, atau banyak juga yang menjuluki sebagai kota
bunga. Potensi alam yang dimiliki Kota Malang yaitu letaknya yang cukup tinggi berada
di 440-667 mdpl. Salah satu lokasi paling tinggi adalah Pegunungan Buring yang terletak
di sebelah timur Kota Malang. Secara administratif, Kota Malang terbagi menjadi 5
kecamatan yaitu Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan Sukun, Kecamatan Klojen,
Kecamatan Blimbing, dan Kecamatan Lowokwaru.

Kota Batu, secara geografis berada pada 7°44’– 8°26’ Lintang Selatan dan
122°17’–122°57’ Bujur Timur dengan luas wilayah 202,30 Km2. Wilayah kota ini berada
di ketinggian 680-1.200 meter dari permukaan laut dan diapit oleh 3 buah gunung yang
telah dikenal yaitu Gunung Panderman (2010 meter), Gunung Arjuna (3339 meter),
Gunung Welirang (3156 meter). Kondisi topografi yang bergunung-gunung dan berbukit-
bukit menjadikan Kota Batu bersuhu udara rata-rata 15-19 derajat Celsius.

Kabupaten Malang terletak pada 112o17`10,90“ sampai 112o57`00“ Bujur Timur,


7o44`55,11“ sampai 8o26`35,45“ Lintang Selatan. Secara administratif, Kabupaten
Malang terbagi menjadi 33 kecamatan, yang dibagi lagi menjadi sejumlah desa dan
kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Kepanjen. Pusat pemerintahan sebelumnya
berada di Kota Malang. Kota Batu dahulu bagian dari Kabupaten Malang, sejak tahun
2001 memisahkan diri setelah ditetapkan menjadi kota. Bersama dengan Kota Batu dan
Kota Malang, Kabupaten Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal
dengan Malang Raya.
BAB II

KONSEP

a. 3A+1 (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas, dan Aktivitas)

Konsep 3A+1 mengandung atraksi, amenitas, aksesibilitas, dan aktivitas. Secara


harfiah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, atraksi wisata berdefinisi daya tarik
wisatawan di daerah tujuan wisata. Menurut UU Nomor 10 Tahun 2009 definisinya
adalah segala keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan
alam, budaya, dan buatan manusia yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan. Ada
beberapa faktor yang mendorong wisatawan mengunjungi suatu lokasi wisata yaitu, what
to see, what to do, what to buy, and what to know. Amenitas adalah fasilitas yang ada di
lokasi wisata jadi bukan alasan utama seorang wisatawan untuk berkunjung. Namun
ketersediaan dan kondisi amenitas yang ada dapat menaikkan maupun menurunkan
minat. Jadi kualitas suatu amenitas fisik dan non fisik (hospitality) adalah pelengkap
krusial bagi suatu lokasi wisata. Definisi Aksesibilitas menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 50 Tahun 2011 adalah segala jenis sarana dan prasarana transportasi yang
mendukung pergerakan wisatawan dari, ke, dan dalam wilayah destinasi pariwisata.
Aksesibilitas dapat meliputi penyediaan dan pengembangan sarana, prasarana, dan sistem
transportasi. Sama halnya dengan amenitas yang bukan merupakan alasan utama seorang
wisatawan, aksesibilitas pun sama. Namun tingkat kenyamanan berwisata bagi wisatawan
tergantung juga pada aksesibilitasnya yang idealnya keberadaannya tidak terlalu jauh
pada lokasi amenitas dan kemudahan aksesnya harus berkualitas baik dan aman.
Aktivitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu kegiatan yang
dilaksanakan dalam suatu tempat. Aktivitas pada suatu destinasi wisata harus interaktif
dan memiliki konsep yang jelas sesuai dengan tema serta budaya yang dikembangkan
pada destinasi wisata.
b. Sistem Kepariwisataan

Pariwisata sebagai sistem menurut Mill dan Morison (1992) terdiri dari empat
bagian yaitu, destination, marketing, demand, dan travel. Sistem ini melahirkan pilar
kepariwisataan Indonesia yang menurut UU No.10 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah
No.50 Tahun 2011 memiliki empat pilar yaitu, industri pariwisata, destinasi pariwisata,
pemasaran, dan kelembagaan kepariwisataan.

2.2.1 Sistem Kepariwisataan Indonesia

Pilar Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait
dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan
dalam penyelenggaraan pariwisata. Industri Pariwisata meliputi usaha dtw, perjalanan
wisata, mice, pramuwisata, makmin, dan usaha pariwisata lainnya.

Pilar Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau
lebih wilayah administrative yang meliputi daya tarik, fasilitas umum dan pariwisata,
aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terintegrasi guna melengkapi terwujudnya
kepariwisataan.

Pilar Pemasaran Pariwisata adalah serangkaian proses untuk menciptakan,


mengkomunikasikan, menyampaikan produk pariwisata dan mengelola relasi dengan
wisatawan untuk mengembangkan kepariwisataan dan seluruh stakeholders
lainnya.Pemasaran Pariwisata meliputi pasar wisatawan, kemitraan pemasaran pariwisata,
citra pariwisata, dan promosi pariwisata.
Pilar Kelembagaan Pariwisata adalah kesatuan unsur beserta jaringannya yang
dikembangkan secara terorganisasi meliputi pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan
masyarakat, sumber daya manusia, regulasi dan mekanisme operasional yang secara
berkesinambungan guna menghasilkan perubahan kea rah pencapaian tujuan di bidang
kepariwisataan.
BAB III

PENDATAAN DAN PEMBAHASAN

a. Identifikasi Produk Wisata di Desa Wisata Pujon Kidul,

3.1.1 Desa Wisata Pujon Kidul

Desa Wisata Pujon Kidul adalah salah satu wisata yang ada di Malang terletak di
Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa Wisata Pujon Kidul adalah
Desa Wisata yang pengelolaannya dibawah wewenang BUMDES (Badan Usaha Milik
Desa) daerah setempat yang disponsori oleh Bank BNI. Desa Wisata Pujon Kidul dapat
ditempuh dengan jarak sekitar 30 kilometer dari pusat kota yang akan menghabisakan
waktu kurang labih 1,5 jam. Desa Wisata Pujon Kidul cukup mudah untuk dijangkau
melalui beberapa jalur alternatif. Pertama jika berangkat dari Jalan Raya Ir. Soekarno,
akan menempuh jarak kurang lebih 38,5 kilometer dan akan memakan waktu kurang
lebih 2 jam perjalanan. Kedua jika memulai perjalanan dari Jalan Raya Lawang sampai
ke Malang, akan menempuh jarak sekitar 36,6 kilometer dan menghabiskan waktu
perjalanan sekitar 2 jam. Terakhir jika berangkat dari Jalan Trinojoyo, akan
membutuhkan waktu tempuh sejauh 36,3 kilometer dan dapat memakan waktu tempuh
kurang lebih 1,5 jam. Kondisi jalan menuju Desa Wisata Pujon Kidul sangatlah baik,
namun berkelok-kelok, menanjak, dan terdapat banyak tikungan, tidak jauh berbeda
seperti medan jalan pada dataran tinggi lainnya. Di sepanjang jalan juga terdapat papan
pembatas antara jalan dan jurang. Semakin dekat dengan lokasi, jalannya semakin
menyempit dan melewati pemukiman warga dengan pemandangan sawah, sungai,
terasering, dan perkebunan serta pepohonan yang hanya cukup dilalui oleh satu
kendaraan mobil saja. Untuk kendaraan Bus besar hanya bisa berhenti sampai parkiran
yang jaraknya terpaut 3 km dari desa wisata, dikarenakan sedang ada perbaikan jembatan.

Desa Pujon Kidul memiliki beragam atraksi yang sangat menarik bagi wisatawan
sehingga mereka ingin mengunjunginya. Terdapat 3 tempat dominan yaitu :
1.1 The Roudh 78
The Roudh 78, Texasnya Desa Wisata Pujon Kidul. The Roudh 78 lokasinya
berdekatan dengan café sawah, sehingga tidak perlu pindah parkir atau bayar tiket masuk
lagi. The Roudh 78 menawarkan lebih banyak kegiatan fisik yang seru, yaitu:
 Berkuda atau Horse Riding – Tentu ini hal yang sangat menyenangkan.
Bagi yang suka berkuda atau horse riding, kita bisa langsung mencobanya di The
Roudh 78. Bukan hanya untuk dewasa, karena anak-anak pun boleh
melakukannya. Selain naik kuda, kita juga bisa bertanya mengenai bagaimana
cara merawat kuda, memberi makan, dan informasi lain seputar kuda. Jadi,
bermain dan bersenang-senang sekalgus menambah wawasan juga.
 Off Road Naik Jeep – Bagi yang suka petualangan menantang, bisa
mencoba off road di The Roudh 78. Di sini sudah tersedia jeep tempur untuk
mengantarkanmu berkeliling kawasan Desa Wisata Pujon Kidul. Rute off road
naik jeep tempur melewati perkebunan, persawahan dan peternakan di kawasan
wisata.
 Perang Bersenjata Paintball – Selain keseruan naik jeep, bermain perang-
perangan bersenjata juga tak kalah seru dan memicu adrenalin. Tentunya senjata
yang digunakan tidak berbahaya, yaitu menggunakan paintball yang pelurunya
terbuat dari cat warna
 Makan di Café Dekat Kolam Ikan – The Roudh 78 juga menyediakan
tempat makan atau café seperti Café Sawah. Bedanya, saung-saung di The Roudh
78 tidak berdekatan dengan persawahan, tetapi dekat dengan kolam ikan. Disini,
kita bisa hunting foto yang keren. Tema lokasinya lebih maskulin dan suasananya
mirip seperti Texas dengan dominasi bangunan dari kayu bergaya rustic.
1.2 Café Lumintu
Begitu kaki melangkah menuju cafe Lumintu Strawberry, Kawan Makan tidak
akan langsung masuk ke ruang makan. Justru yang pertama kali terhidang di hadapan
mata adalah taman yang tidak hanya besar dan luas tapi juga mampu menyedapkan
pandangan mata. Beragam tanaman hias yang tertata rapi berhasil menghadirkan suasana
sejuk dan asri. Belum lagi dengan keberadaan kolam lengkap dengan pancuran dan
patung ikan yang ada di tengah kolam, membuat taman tersebut terlihat makin cantik dan
unik.
Setelah puas menikmati aneka pemandangan indah dan alami, barulah Kawan
Makan bisa meneruskan langkah ke area makan yang terbagi jadi beberapa bagian.
Misalnya yang berbentuk semi terbuka, biasanya jadi pilihan utama bagi pelancong yang
datang bersama rombongan. Ruang ini biasanya sering dipakai untuk menggelar acara
khusus seperti arisan, pesta ulang tahun, dan sebagainya. Selanjutnya ada deretan gazebo
bambu beratap rumbia, berada di area paling belakang dengan tampilan yang sangat khas
penuh suasana etnik. Di Cafe Lumintu Strawberry Kawan Makan dapat lebih santai
menikmati udara segar pegunungan sambil duduk secara lesehan.
1.3 Café Sawah
Inilah yang paling dicari-cari oleh traveller dan backpacker saat berkunjung ke
Desa Wisata Pujon Kidul. Café Sawah memang hits dan terkenal sebagai salah satu
tujuan untuk dikunjungi. Sesuai dengan namanya, café ini dikelilingi oleh areal sawah
dan latar belakang pemandangan Gunung Dorowati. Tema lokasi ini tentu disesuaikan
dengan suasana di sekitarnya, jalanan setapak, bunga-bunga, tempat duduk kayu atau
bambu dan area makan khas gubug atau gazebo. Dengan mengusung konsep prasmanan,
pengunjung bebas mengambil menu makanannya sendiri kemudian langsung membayar
di kasir. Seluruh area di café sawah ini pun bisa dijadikan spot foto atau selfie. Sehingga,
sambil menimati makanan, kita bisa sekalian hunting foto yang instagenik untuk
melengkapi koleksi di laman instagram.
1.4 Fantasy Land
Atraksi wisata ini ditujukan untuk anak-anak, karena di dalamnya terdapat
patung-patung karakter super hero dan tokoh-tokoh kartun dan bias dijadikan sebagai
spot foto. Selain itu juga terdapat wahana Cinema 4D yang bias dinikmati.
Keadaan amenitasnya pun cukup baik, seperti toilet, mushola, tempat parkiran
yang luas, dan banyak juga tempat sampah yang terletak di sepanjang area desa wisata.
Terdapat juga area berolahraga di tempat tersebut seperti lapangan basket, voli, tenis,
yang diperuntukkan untuk penghuni Mahardika Homestay maupun wisatawan umum.
Namun beberapa fakta kondisi di lapangan atau lokasi cukup berbeda dengan apa yang
dicantumkan pada situs website atau media sosial lainya. Karena tidak semua atraksi
tersebut hidup. Hanya ada 3 atraksi dominan yang aktifitasnya pun terbatas sepeti
nongkrong dan menikmati kuliner yang menunya pun cenderung standar seperti café-café
pada umumnya, tidak ada menu otentik sajian khas desa tersebut.

Atraksi di Desa Wisata Pujon Kidul

3.1.2 Atraksi ATV 3.1.3 Atraksi Café Sawah 3.1.4 Atraksi Shooting Target

3.1.5 Atraksi Kebon Mbah 3.1.6 Atraksi Cinema 4D 3.1.7 Atraksi Fantasy Land
Gampong

Aksesibilitas di Desa Wisata Pujon Kidul

3.1.8 Akses ke salah satu 3.1.9 Akses ke Kebon 3.1.10 Akses ke Fantasy Land
atraksi Mbah Gampong
Amenitas di Desa Wisata Pujon Kidul

3.1.11 Amenitas berupa tempat 3.1.12 Amenitas berupa 3.1.13 Amenitas berupa pusat
cuci tangan pos keamanan oleh-oleh
b. Identifikasi Produk Wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah kawasan pegunungan di Jawa


Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten
Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Sebelum ditetapkan sebagai
taman nasional, daerah Tengger merupakan kawasan hutan yang berfungsi sebagai cagar
alam dan hutan wisata. Kawasan hutan ini berfungsi sebagai hutan lindung dan hutan
produksi. Di lokasi ini memiliki beberapa destinasi seperti Seruni Point, Pasir Berbisik,
dan Bukit Telletubies.

2.1 Seruni point

Atraksi yang didapat di Seruni Point adalah landscape pegunungan, yaitu


pegunungan bromo dan gunung Batok dengan hamparan pasir disekelilingnya, aktivitas
yang dapat dilakukan di seruni point ini adalah mendaki atau tracking, lalu membeli
kuliner seperti contohnya makanan dan minuman hangat, lalu melihat sunrise dan berfoto
foto. Selanjutnya adalah amenitas yang terdapat di sunrise point terhitung jauh dari cukup
karena disini terdapat banyak penjual makanan yang mengakibatkan banyak sampah
berserakan, dan yang terakhir adalah aksesibilitas saat sampai di bromo seruni point turun
dari jeep jalan yang dilalui berpasir dan berundak-undak, tidak dapat pembatas
dipinggiran jalan, cenderung kurang nyaman bagi wisatawan yang tidak menyukai
adventure.

2.2 Pasir Berbisik

Nama pasir berbisik didapatkan karena di daerah tersebut anginnya sangat


kencang sehingga seperti meniupkan pasir yang berbisik, aktivitas yang dapat dilakukan
di pasir berbisik yakni menaiki jeep, berfoto-foto karena pasir berbisik memiliki
landscape yang indah, untuk fasilitas di destinasi ini nyaris tidak ada karena hanya ada
penjual jajanan dan satu tempat sampah, selanjutnya adalah aksesibilitasnya yaitu jalanan
dipenuhi oleh pasir berwarna hitam atau abu-abu, ada beberapa lokasi akses yang
berbolong sehingga dipenuhi oleh air dan menjadi genangan, namun aksesnya baik
karena sebagai wisatawan dapat menikmati perjalanan tersebut.
2.3 Bukit Telletubbies

Dengan mengelilingi pegunungan kota menuju ke bukit telletubbies yang


menunjukan landscape pemandangan bukit-bukit yang mirip dengan telletubies, namun
sangat disayangkan karena keadaan destinasi wisata ini anginnya sangat kencang
sehingga menerbangkan banyak debu yang mengganggu aktifitas wisatawan di lokasi,
aktifitas yang dapat dilakukan adalah berfoto, membeli kuliner, dan mendaki atau
tracking. Kemudian untuk fasilitas yang tersedia adalah toilet yang berbayar seharga lima
ribu, kios oleh-oleh dan makanan, namun di bukit telletubbies memiliki lebih banyak
tempat sampah sehingga sampahnya menjadi lebih teratur, ada pula satu tempat cuci
tangan dekat dengan tempat makan. Lalu yang terakhir yaitu aksesibilitas yang terdapat
adalah jalananya yang berpasir namun lumayan terdapat banyak bolongan, kobangan, dan
jalanan yang tidak rata. Overall cukup baik karena walaupun jalanan tidak rata namun
sebagai wisatawan tetap dapat menikmati perjalanan yang dilakukan.
Atraksi di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

3.2.1 Atraksi Seruni Point 3.2.2 Atraksi Pasir Berbisik 3.2.3 Atraksi Bukit Teletubbies

Akses di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

3.2.4 Akses ke Seruni Point 3.2.5 Akses ke Pasir 3.2.6 Akses ke Bukit
Berbisik Teletubbies

Amenitas di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

3.2.7 Amenitas berupa 3.2.8 Amenitas pusat oleh- 3.2.9 Amenitas berupa toilet
penyewaan Jeep oleh dan jajanan
c. Identifikasi Produk Wisata di Museum Angkut,

Museum Angkut merupakan museum transportasi modern pertama di Indonesia.


Memadukan unsur seni dan budaya yang berkonsep edukasi dan hiburan. Sejak dibuka
tahun 2014, ada kurang lebih 300 koleksi alat transportasi tradisional hingga modern
yang berpadu di berbagai landscape dan model bangunan eksotis dunia dari benua Eropa
hingga Amerika di area seluas 3,8 hektar. Tiket masuk ke Museum Angkut dihargai Rp.
110.000.

Dalam rute pertama, tempat yang kita lalui yaitu Pasar Apung 6 Negara yang
berisikan souvenir, oleh-oleh dan kedai. Lalu menuju ke Museum 3 lantai. Lantai pertama
kita mendapati perkembangan transportasi seperti motor, mobil, sepeda dari jaman ke
jaman. Selanjutnya, pada lantai kedua terdapat perkembangan kereta api dan mobil
energi. Lalu ada Formula 1 (F1) Paddock Attraction. Selanjutnya, lantai ketiga terdapat
transportasi udara seperti pesawat, helikopter bahkan terdapat replika pesawat yang
digunakan presiden. Setelah keluar melalui lantai 2 terdapat lokasi yang dinamakan
Pecinan. Lalu terdapat replika mini kota yang terdapat Stasiun Jakarta, Kantor Pelabuhan
Sunda Kelapa, Gudang Batavia dengan koleksi mobil antic dan yang terakhir adalah
Broadway. Tempat wisata Museum Angkut ini sangat menarik karena tidak hanya
menampilkan koleksi transportasinya namun terdapat juga wahana atraktif sehingga para
wisatawan dapat merasakan mengemudikan alat transportasi tersebut. Selain itu juga
terdapat parade atraksi free style beberapa mobil dan wisatawan diberikan kesempatan
untuk bisa ikut masuk ke dalam mobil. Dan terakhir terdapat parade kostum superhero
yang menampilkan performance dance. Hal ini sangat menarik bagi para wisatawan
karena para wisatawan diajak berinteraksi dengan parade serta mengikuti dance dengan
tampilan conventi berbentuk busa sehingga memberikan suasana semakin menarik.

Ada berbagai aktivitas-aktivitas di Museum Angkut, yaitu: berfoto-foto di


berbagai objek-objek yang ada di Museum Angkut seperti miniatur bekas, miniature
kapal, mobil serta motor dari jaman ke jaman, delman, transportasi udara seperti
helikopter dan pesawat, serta sepeda, gerobak dan becak, bermain perahu elektrik di
Dermaga, beli di Pasar Apung 6 Negara seperti makanan, minuman, oleh-oleh dan
souvenir, pertunjukan mobil di Gangster Town, Broadway, F1 Racing Simulator di F1
Paddock Attraction, menonton teater “Chaplin” di daerah Gangster Town, Cosplay
fashion show dan free style dance di Gansgter Town, dan Batman Virtual Ride yang
dilengkapi dengan VR 4D. Dengan semua aktivitas-aktivitas tersebut, wisata Museum
Angkut ini sangat cocok untuk anak remaja millennial karena ada beberapa atraksi dan
aktivitas yang sangat menarik dan bisa berinteraksi dengan parade-parade seperti free
style dance dengan bermacam-macam kostum sehingga itu memberikan suasana untuk
para wisatawan semakin menarik.

Amenitas di Museum Angkut cukup memuaskan. Mulai dari kelengkapan,


kebersihan, dan posisinya yang strategis dan terlihat jelas. Masuk ke area kawasan parkir
yang bisa menampung puluhan kendaraan, ada pintu masuk menuju Mini Boat Floating
Market yang diisi oleh banyak kedai makanan, minuman, oleh-oleh, souvenir serta toilet
yang bersih dan wangi dan musholla yang besar dan bersih. Di Main Gate tersedia
layanan shuttle dan pusat informasi, loket dan tempat penitipan barang berupa loker,
kursi roda dan galeri ATM. Lalu terdapat juga lift khusus kursi dan stroller balita serta
escalator dan terdapat juga nursing room. Di Pecinan, Batavia terdapat medical room. Di
Gangster Town terdapat smoking area. Selama mengunjugi Museum Angkut, kami
menemukan satu buah Apar yang ada di Galeri Polri dan juga thermatic yang ada di area
indoor. Di setiap area terdapat toilet, kedai makanan, minuman dan oleh-oleh, dan ada
tong sampah di berbagai titik.

Perjalanan dari Hotel Goya menuju Museum Angkut berdurasi 2 jam dengan jarak
11.9 km. Akses melewati tol Tongas dan keluar tol exit km 88 Singasari. Aksesibilitas
sangat baik karena jalan luas dan terdapat banyak marka jalan yang tersebar dan
informative serta terdapat penerangan yang memadai. Perjalanan sangat nyaman sehingga
cocok bagi seluruh jenis karakter wisatawan. Ketika memasuki wilayah destinasi dan
menuju tiap atraksi aksesibilitasnya sangat mempermudah dan rapi. Terdapat tangga,
escalator dan lift untuk mempermudah segala wisatawan dan menyesuaikan, misalnya
orang tua dapat menggunakan lift dan anak muda bisa menggunakan tangga. Akses
menuju Museum Angkut dapat melalui terminal terdekat yaitu Landungsari yang berjarak
11km. Stasiun terdekat yaitu Stasiun Kota Batu Malang dengan jarak 17km. Bandara
yaitu Bandara Abdul Rachman Saleh dengan jarak 26km.
Atraksi di Museum Angkut

3.3.1 Atraksi Zona Utama 3.3.2 Atraksi Zona 3.3.3 Atraksi Zona F1
Broadway

3.3.4 Atraksi Galeri Polisi 3.3.5 Atraksi Zona Eropa 3.3.6 Atraksi Zona Inggris

Akses di Museum Angkut

3.3.7 Akses Escalator 3.3.8 Akses Lift 3.3.9 Akses berupa penunjuk
arah
Amenitas di Museum Angkut

3.3.10 Amenitas berupa 3.3.11 Amenitas berupa 3.3.12 Amenitas berupa toilet
Mushola Medical Room

3.3.13 Amenitas berupa 3.3.14 Amenitas berupa 3.3.15 Amenitas berupa


restoran hand sanitizer, tempat charger station
sampah dan APAR
BAB IV

SIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi dari penelitian pada fieldtrip yang dilakukan oleh
kelompok 3 dapat disimpulkan bahwa dari ketiga daya tarik wisata yang ada di
Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu dilihat dari aspek 3+1 A yaitu Atraksi,
Amenitas, Aksesibilitas, dan Aktifitas pada tiga lokus yang diobservasi sudah cukup baik
dengan porsinya masing-masing.

Desa Wisata Pujon Kidul berdasarkan aktifitas wisatanya sangat cocok bagi
keluarga yang ingin melakukan family time atau hanya sekedar untuk bersantai karena di
dalamnya terdapat banyak gazebo-gazebo dan kegiatan ramah anak. Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru merupakan destinasi wisata yang cocok bagi wisatawan yang
memiliki adrenalin tinggi dan bagi seorang penggiat alam karena memiliki medan yang
sangat menantang. Museum Angkut adalah destinasi wisata yang sangat cocok bagi
peminat barang antik khususnya alat transportasi dan otomotif, selain itu cocok juga
untuk kalangan remaja karena banyak sekali kegiatan interaktif yang bisa dinikmati.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.handalselaras.com/mengenal-konsep-3a-dalam-pengembangan-pariwisata/

https://travelspromo.com/promo-tempat-wisata/tiket-masuk-museum-angkut-malang/

https://www.explorebromo.com/2019/02/tiket-wisata-gunung-bromo.html

https://www.merdeka.com/jatim/8-wisata-bromo-terpopuler-dan-wajib-dikunjungi-
jangan-sampai-kelewatan-kln.html

https://sikidang.com/wisata-pujon-kidul/

https://journal.unublitar.ac.id/jppnu/index.php/jppnu/article/view/48

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/PGEO/article/download/12177/6941/
LAMPIRAN

1. Lampiran checklist observasi produk wisata di Desa Wisata Pujon Kidul


2. Peta dan tiket wisata Desa Wisata Pujon Kidul
3. Lampiran checklist observasi produk wisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
4. Peta wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
5. Lampiran checklist observasi produk wisata di Museum Angkut
6. Peta dan tiket wisata Museum Angkut

Anda mungkin juga menyukai